Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


MASYARAKAT MADANI
DOSEN PENGAMPU : Arip Febrianto

Di susun oleh :

Farhan Dhimas Pramudya (………………………)

Fakultas Sains dan Teknologi

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat
kebaikan-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa, tim penyusun atau kelompok tiga ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Ria selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam yang sudah membantu kami dalam proses
penggarapannya.
Makalah yang berjudul ‘Proses Menjaga Alam Sekitar’ disusun oleh kami selaku
kelompok tiga untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Lewat proses
panjang, kami pun yang beranggotakan lima orang sedikitnya bisa mengetahui proses konkret
dalam menjaga lingkungan sekitar.
Semoga hal-hal yang sudah kami dapatkan bisa diwujudkan dan berdampak banyak bagi
lingkungan rumah dan sekolah.
Kami pun mengetahui jika makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya kepada kami
agar di kemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih berkualitas.
Terakhir, semoga makalah berikut bisa mempunyai dampak dan manfaat bagi alam dan
lingkungan di sekitar kita.

Yogyakarta 30 Mei 2023


 

Kelompok 7

Daftar Isi
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
……………………………i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
…………………………ii
BAB
I.PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
…………………………..III
1.1.Latar Belakang Masyarakat
Madani……………………………………………………………………………..III
1.2.Rumusan Masalah Masyarakat
madani………………………………………………………………………..III
1.3 Tujuan Masyarakat
Madani………………………………………………………………………………………….
IV
BAB
II.PEMBAHASAN……………………………………………………………………………
……………………………IV
2.1 Pengertian Masyarakat
Madani……………………………………………………………………………………IV
2.2 Kehidupan Masyarakat
Madani……………………………………………………………………………………V
2.3 Menerapkan pola masyarakat Madani dalam kehidupan sehari
hari…………………………..VI
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………
………………………….VI
3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………………………
…………………………...VII
3.2
Saran……………………………………………………………………………………………
…………………………….VIII
Bab l
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah konsep yang berasal dari bahasa Arab, yaitu "madinah", yang
berarti kota atau komunitas. Dalam konteks modern, masyarakat madani mengacu pada suatu
masyarakat yang memiliki nilai-nilai demokratis, pluralis, dan partisipatif, di mana warga
negara secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial, politik, dan ekonomi.

Konsep masyarakat madani seringkali dikaitkan dengan pembangunan demokrasi, karena


masyarakat yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan
politik dan sosial dapat memperkuat fondasi demokrasi. Selain itu, masyarakat madani juga
menekankan pada hak asasi manusia, keadilan sosial, dan keterlibatan aktif warga negara
dalam kebijakan publik.
Pembentukan masyarakat madani memerlukan kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh
elemen masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, media, dan warga
negara. Hal ini dapat dicapai melalui pembentukan budaya politik yang berbasis pada dialog,
toleransi, dan keadilan, serta pemberdayaan masyarakat untuk terlibat dalam pengambilan
keputusan publik dan pembangunan ekonomi.
Dalam konteks global, konsep masyarakat madani telah menjadi fokus perhatian
internasional sebagai cara untuk memperkuat demokrasi dan mempromosikan perdamaian
dan keamanan dunia.

1.2 Rumusan Masalah Masyarakat madani


Rumusan masalah masyarakat madani dapat dibuat sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan sikap saling menghormati, toleransi, dan menghargai
perbedaan dalam masyarakat?
2. Bagaimana meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan dan pembangunan yang berkelanjutan?
3. Bagaimana mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif serta mempromosikan
literasi informasi di kalangan masyarakat?
4. Bagaimana memperkuat tata kelola yang baik dan mengurangi korupsi dalam
pemerintahan dan masyarakat?
5. Bagaimana menciptakan lingkungan yang inklusif, adil, dan merata bagi seluruh anggota
masyarakat?

1.3 Tujuan Masyarakat Madani


Tujuan masyarakat madani adalah menciptakan masyarakat yang demokratis, berkeadilan,
sejahtera, dan bermartabat. Masyarakat madani merupakan sebuah konsep yang
diperkenalkan oleh para pemikir Islam sebagai alternatif bagi masyarakat yang otoriter dan
korup. Konsep ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mengambil peran dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tujuan dari masyarakat madani antara lain adalah:
1. Menciptakan masyarakat yang demokratis, di mana setiap individu memiliki hak yang
sama dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang penting bagi masyarakat.
2. Menciptakan masyarakat yang berkeadilan, di mana setiap individu dihargai dan diakui
hak-haknya sebagai manusia.
3. Menciptakan masyarakat yang sejahtera, di mana setiap individu memiliki akses yang
sama terhadap sumber daya dan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
4. Menciptakan masyarakat yang bermartabat, di mana setiap individu dihargai dan diakui
keberadaannya sebagai manusia yang memiliki martabat yang sama.
Dalam masyarakat madani, partisipasi aktif dari setiap individu dianggap penting untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu, pendidikan dan pengembangan
keterampilan sosial menjadi hal yang penting dalam membentuk masyarakat madani yang
lebih baik.

Bab ll
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah konsep yang berasal dari bahasa Arab, yaitu "madinah", yang
berarti kota atau komunitas. Dalam konteks modern, masyarakat madani mengacu pada suatu
masyarakat yang memiliki nilai-nilai demokratis, pluralis, dan partisipatif, di mana warga
negara secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial, politik, dan ekonomi.
Masyarakat madani (civil society) adalah suatu konsep dalam ilmu politik dan sosiologi
yang mengacu pada sebuah masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan,
kebebasan, demokrasi, dan keadilan sosial. Masyarakat madani dianggap sebagai sebuah
bentuk masyarakat yang terbuka, dinamis, dan partisipatif, di mana individu-individu
memainkan peran aktif dalam pembangunan dan pengelolaan kehidupan bersama.

Konsep masyarakat madani berasal dari pemikiran tokoh-tokoh filosofis dan sosial seperti
Aristoteles, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, dan Alexis de Tocqueville. Dalam konteks
politik modern, konsep masyarakat madani sering dihubungkan dengan konsep negara
demokrasi liberal, di mana masyarakat berfungsi sebagai pelengkap tindakan pemerintah
dalam membangun kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang sejahtera.
Dalam masyarakat madani, individu-individu memiliki hak dan kewajiban yang sama
dalam mengambil bagian dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan, sehingga
masyarakat menjadi lebih demokratis dan partisipatif. Masyarakat madani juga dianggap
sebagai bentuk masyarakat yang pluralistik, di mana keberagaman budaya, agama, dan suku
bangsa diakui dan dihormati.

2.2 Kehidupan Masyarakat Madani


Masyarakat Madani adalah konsep masyarakat yang berdasarkan pada prinsip-prinsip
demokrasi, hak asasi manusia, keadilan sosial, kebebasan berekspresi, toleransi, serta
partisipasi aktif dari seluruh warga negara dalam
kehidupan politik dan sosial. Berikut adalah beberapa ciri-ciri masyarakat madani:
1. Demokratis: Masyarakat Madani memiliki sistem politik yang demokratis, di mana
kekuasaan berada di tangan rakyat dan diwujudkan melalui mekanisme pemilihan umum
yang terbuka dan adil.
2. Keadilan Sosial: Masyarakat Madani memperhatikan keadilan sosial dan mendorong
pemerataan kesempatan dan akses terhadap sumber daya dan fasilitas publik.
3. Toleransi: Masyarakat Madani menghargai keragaman dan mempromosikan toleransi
terhadap perbedaan etnis, agama, budaya, dan orientasi seksual.
4. Kebangsaan: Masyarakat Madani memiliki kesadaran akan pentingnya membangun
identitas nasional yang kuat dan memiliki kesamaan nilai-nilai yang dipegang bersama.
5. Partisipasi aktif: Masyarakat Madani mendorong partisipasi aktif dari seluruh warga negara
dalam kehidupan politik dan sosial, baik melalui proses pemilihan umum, kegiatan sosial,
maupun aksi-aksi kolektif.
6. Hak asasi manusia: Masyarakat Madani menjunjung tinggi hak asasi manusia, termasuk
hak atas kebebasan berekspresi, hak atas pendidikan dan kesehatan, serta hak atas
perlindungan hukum.
7. Kemandirian: Masyarakat Madani memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dan
mengambil tanggung jawab atas dirinya sendiri tanpa bergantung pada pihak lain.
8. Transparansi: Masyarakat Madani memperhatikan transparansi dan akuntabilitas dalam
pengelolaan keuangan publik dan layanan publik.
9. Keterbukaan: Masyarakat Madani terbuka terhadap pengaruh dan inspirasi dari luar, serta
mendorong partisipasi dalam kerja sama internasional untuk mencapai tujuan bersama.

2.3 Menerapkan pola masyarakat Madani dalam kehidupan sehari hari


Pola masyarakat Madani adalah konsep tentang masyarakat yang didasarkan pada prinsip-
prinsip keadilan, keterbukaan, partisipasi, dan kemandirian. Untuk menerapkan pola
masyarakat Madani dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat mengikuti beberapa tips
berikut:
1. Menjaga keadilan: Hindari tindakan diskriminatif dan perlakukan orang lain dengan adil
tanpa memandang latar belakang, agama, atau suku.
2. Meningkatkan partisipasi: Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan politik di sekitar
Anda, seperti organisasi masyarakat atau kelompok diskusi.
3. Meningkatkan keterbukaan: Berbicara dengan jujur dan terbuka kepada orang lain,
mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menghormati pendapat orang lain.
4. Menumbuhkan kemandirian: Mendorong kemampuan diri sendiri dan orang lain untuk
mandiri dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah.
5. Membangun kerja sama: Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan orang
lain, memahami kepentingan bersama, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
6. Menghormati hak asasi manusia: Menghormati hak asasi manusia, termasuk hak atas
kebebasan berbicara, beragama, dan memilih.
7. Meningkatkan toleransi: Menerima perbedaan pendapat, keyakinan, dan budaya, dan
menolak tindakan yang merugikan orang lain karena perbedaan tersebut.Dengan menerapkan
pola masyarakat Madani dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun masyarakat
yang lebih adil, demokratis, dan berdaya saing.

Bab III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masyarakat madani adalah sebuah konsep yang merujuk pada masyarakat yang memiliki
kebebasan berpendapat, berorganisasi, dan berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan
yang bersifat publik. Konsep ini juga menekankan pada nilai-nilai seperti toleransi, keadilan,
dan kebebasan individu yang dihormati oleh negara dan masyarakat.
Secara umum, kesimpulan tentang masyarakat madani adalah bahwa masyarakat yang
ideal adalah masyarakat yang berdasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan, dan
keadilan. Masyarakat ini memungkinkan setiap individu untuk mengekspresikan pendapat
dan pandangan mereka secara bebas, serta memiliki hak untuk mempengaruhi dan memilih
pemimpin mereka.
Masyarakat madani juga dikenal sebagai masyarakat yang partisipatif, di mana warga aktif
terlibat dalam proses pembuatan keputusan publik dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam masyarakat madani, kebebasan individu diimbangi dengan tanggung jawab
sosial, dan setiap warga diharapkan untuk berkontribusi pada kemajuan masyarakat.
Kesimpulan akhir adalah bahwa masyarakat madani adalah sebuah konsep yang penting
dan relevan bagi pembangunan sosial dan politik di seluruh dunia. Konsep ini menempatkan
kebebasan dan keadilan sebagai nilai inti, dan mengajak setiap individu untuk terlibat aktif
dalam membangun dan menjaga masyarakat yang harmonis, adil, dan demokratis.

3.2 Saran
Saran untuk masyarakat madani adalah:
1. Memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial: Masyarakat madani harus memiliki
kesadaran dan tanggung jawab sosial untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial dan
politik, serta memperjuangkan kepentingan bersama.
2. Menerapkan nilai-nilai demokrasi: Masyarakat madani harus menerapkan nilai-nilai
demokrasi, seperti kebebasan, kesetaraan, toleransi, dan partisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan.
3. Menghargai perbedaan: Masyarakat madani harus menghargai perbedaan dalam segala
aspek, termasuk perbedaan agama, suku, ras, dan budaya, serta menghormati hak asasi
manusia.
4. Berpartisipasi dalam pembangunan: Masyarakat madani harus berpartisipasi dalam
pembangunan dengan memberikan masukan dan dukungan dalam proses pengambilan
keputusan, serta terlibat aktif dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
5. Meningkatkan kualitas hidup bersama: Masyarakat madani harus bekerja sama dalam
meningkatkan kualitas hidup bersama, termasuk dalam bidang kesehatan, pendidikan,
ekonomi, dan lingkungan hidup.
6. Menghindari tindakan yang merugikan: Masyarakat madani harus menghindari tindakan
yang merugikan, seperti korupsi, kekerasan, dan diskriminasi, serta mendorong upaya
pencegahan dan penanganan terhadap tindakan tersebut.
7. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan: Masyarakat madani harus memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian alam, dengan cara mengurangi penggunaan
bahan-bahan berbahaya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan
hidup

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, S. 1999. Etika Pluralisme dan Konstruksi Masyarakat Madani. Republika:


14 Mei 1999.
Asy’ari, A. 1999. Masalah Dilematika dalam Membangun Masyarakat Madani.
Republika: 23 Pebruari 1999.

Anda mungkin juga menyukai