Anda di halaman 1dari 2
PEMERINTAH KOTA TARAKAN DINAS PERIKANAN ‘JL. Jend. Sudirman No. 76 GEDUNG GADIS Ii LANTAI 4 ‘Telp. (0551) 21291 - 2027728 - E-mail: perikanan.trk@gmai.com TARAKAN ‘Tarakan, 22 Desember 2022 Nomor 223/681 /Diskan Kepada Yth. Sitat :Penting Lampiran :~ Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Perihal : Aspirasi Nelayan Kurau (Jaring Provinsi Kalimantan Utara Insang Hanyut) Tarakan di- Tanjung Selor Memperhatikan aspirasi nelayan Kurau (Jaring Insang Hanyut) Tarakan yang disampaikan pada hari Rabu, tanggal 21 Desember 2022 bertempat di ruang Imbaya Kantor Walikota Tarakan, maka dengan ini disampaikan bahwa sesuai kewenangan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, agar kiranya Dinas Kelautan dan Perikanan Pro Kalimantan Utara dapat memfasilitasi pertemuan dengan berbagai pihak terkait untuk keberlangsungan usaha perikanan tangkap nelayan Kurau (Jaring insang hanyut). Adapun beberapa point aspirasi yang disampaikan adalah sebagai berik 1. Nelayan Kurau (Jaring insang hanyut) Tarakan telah melakukan aktivitas penangkapan dengan jaring insang hanyut secara turun temurun sejak tahun 1970an di perairan; (a) depan Tanjung Pasir saat air jadi (b) depan Pulau Sadau (c) Lampu Putih hanyut ke Juata dan (d) Perairan Pulau Bunyu Jalur Il. 2. Penangkapan ikan Kurau di atas 2 mil Galur Ib) sebagaimanan yang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2021 ‘Tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia, tidak akan mendapatkan hasil, karena habitat Kurau berada di bawah 2 mil dari garis pantai terluar (air payau). 3. Dengan adanya larangan penangkapan ikan Kurau dengan menggunakan Jering Insang Hanyut, maka dipastikan para nelayan Kurau akan kehilangan penghasilan, karena selama ini mereka hidup dari penangkapan ikan dengan menggunakan jaring Insang Hanyut. 4. Untuk diketahui bahwa, Jaring Insang Hanyut adalah salah satu alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. 5. Dari beberapa hal tersebut, para nelayan Kurau yang berjumlah 231 orang (77 kapal), mengharapkan perhatian Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi kalimantan Utara akan hal-hal sebagai berikut: a. Memperhatikan kelangsungan hidup para nelayan Kurau, dengan solusi jangka pendek, seperti pengaturan waktu melaut 3-6 hari dalam sebulan di lokasi-lokasi tertentu sebagaimana disebutkan pada poin 1 past aengan vamscanner bipingat dengan Gamseanner b. Meninjau Kembali Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia, pasal 31 ayat 1 point a, khusus untuk spesifik perairan ‘Tarakan dengan kearifan lokal karakteristik nelayan Kurau (Jaring Insang Hanyut) sesuai lokasi sebagaimana disebutkan pada poin 1. Demikian disampaikan tas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih, NIP. 196707151986091001 ‘Tembusan, disampaikan kepada Yth: 1. Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Cg. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap di- Jakarta . Gubernur Kalimantan Utara di- Bulungan Komandan Lantamal 13 Kalimantan Utara di - Tarakan Kapolda Kalimantan Utara di- Bulungan Walikota Tarakan ( sebagai Laporan) Kepala Stasiun PSDKP Tarakan 7. Ketua KNTI Kota Tarakan past aengan vamscannet bipindai aengan vamscanner

Anda mungkin juga menyukai