Anda di halaman 1dari 3

Siklus batuan adalah proses pembentukan batuan yang terus mengalami

perubahan dari magma yang beku menjadi batuan beku, lalu batuan sedimen, ke
batuan metamorf dan menjadi magma seperti semula.

Definisi Batuan dan Siklus Batuan


Batuan merupakan bahan penyusun kerak bumi sekaligus agregat atau
kumpulan mineral-mineral yang telah membeku atau mengkristal, mengutip
dari bahan ajar yang dirilis Kemendikbud.

Proses siklus batuan menghasilkan tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, sedimen
dan metamorf yang terus berubah. Konversi yang terjadi di siklus batuan
dipengaruhi sejumlah kondisi seperti peningkatan suhu atau tekanan.

Siklus batuan menunjukkan bahwa meski keras dan sulit dihancurkan, batuan
tidak selamanya menjadi batu saja. Sama halnya dengan manusia, batuan
memiliki siklus hidup dengan waktu yang panjang.

Jenis Batuan Penyusun Kerak Bumi


Sebelum membahas tahapan atau proses pembentukan dan peleburan kembali
batuan, yuk kenali beberapa jenis batuan!

 Batuan Beku

Dalam bahasa Latin, batuan beku disebut batuan igneous yang artinya api
(ignis). Pasalnya, batuan beku tersusun dari magma yang mendingin kemudian
mengeras. Batuan beku terdiri dari 3 jenis, batuan beku dalam (plutonik), batuan
korok (hypo-abyss), dan batuan beku luar (efusif).

Contoh batuan beku adalah riolit, granit, andesit, dan basalt.

 Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah hasil dari litifikasi bahan rombakan batuan hasil
denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme. Untuk
menjadi batuan sedimen, terjadi proses pelapukan, erosi, denudasi, litifikasi,
hingga akhirnya menjadi sedimen.

Contoh batuan sedimen adalah batu pasir, konglomerat, gamping, dan lempung.
 Batuan Metamorf

Batuan metamorf adalah batuan yang mengalami perubahan komposisi mineral


hingga tekstur karena tekanan suhu maupun waktu. Batuan ini terdorong jauh ke
dalam permukaan bumi sehingga mengalami perubahan tersebut.

Contoh batuan metamorf adalah batu sabak (slate) dan batu schist.

Proses Siklus Batuan

Berikut ini proses dalam siklus batuan:

1. Pembekuan Magma

Siklus batuan dimulai dari magma yaitu batuan cair dari bawah permukaan
bumi. Berjalannya waktu dan adanya tekanan yang meningkat membuat magma
membeku dan terjadi proses kristalisasi.

Proses ini bisa terjadi di bawah permukaan bumi, atau di atas setelah terjadi
letusan gunung berapi. Proses kristalisasi inilah yang menghasilkan batuan
beku.

2. Pelapukan Batuan Beku

Setelah itu, batuan beku muncul di permukaan bumi lalu mengalami pelapukan.
Proses batuan beku hancur dan terurai ini berlangsung secara perlahan. Faktor
yang mempengaruhi penguraian batuan beku adalah cuaca dari atmosfer,
hidrosfer, dan biosfer.

3. Pergerakan Batuan

Hasil pelapukan batuan beku di permukaan lereng bergerak berkat gaya


gravitasi sebelum akhirnya bergerak melalui air mengalir, angin, atau
gelombang. Partikel hasil pelapukan batuan beku dan zat yang larut menjadi
sedimen yang mengendap.

4. Sedimentasi

Sebagian besar endapan bergerak ke arah lautan atau mengendap di dataran


sekitar sungai, cekungan gurun, rawa, dan lainnya. Sedimen menumpuk dan
mengalami proses litifikasi atau konversi batuan.
Endapan umumnya menjadi batuan sedimen kemudian memadat karena beban
berat lapisan atas atau saat merekat ke air tanah dan meresap pori-pori bahan
mineral.

5. Metamorf

Batuan sedimen akan terkubur jauh di permukaan bumi karena proses


pembentukan pegunungan atau diterobos massa magma. Proses ini
mengakibatkan tekanan atau pana yang tinggi sehingga terjadi perubahan lagi
yaitu menjadi batuan metamorf.

6. Pencairan ke Magma

Batuan metamorf yang berada di bawah permukaan bumi akan terpapar suhu
panas yang semakin tinggi sehingga membuatnya meleleh dan kembali menjadi
magma. Kemudian siklus ini kembali ke tahap awal dan terus berlanjut selama
bertahun-tahun lamanya.

Anda mungkin juga menyukai