Bab I.
Bab I.
PENDAHULUAN
ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah metode pembelajaran yang
bagi bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap
bangsa untuk bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa
yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas.
memegang peranan yang sangat penting dan strategis karena merupakan salah
satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu
Page 1 of 16
antara lain penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku ajar, peningkatan mutu
guru dan tenaga kependidikan lainnya, melalui pelatihan dan peningkatan kualitas
Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan hasil belajar yang
maksimal oleh siswa, baik itu hasil belajar dalam bentuk kognitif, afektif maupun
psikomotor. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan proses belajar
internal dan eksternal. Dimana salah satu faktor internal tersebut adalah motivasi
siswa itu sendiri. Motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, sebab
seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
mutlak dalam belajar. Motivasi sangat besar pengaruhnya pada proses belajar
siswa. Tanpa adanya motivasi, maka proses belajar siswa tidak berjalan secara
lancar. Seseorang akan belajar jika pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Oleh
karena itu motivasi belajar berarti suatu kekuatan yang dapat mendorong siswa
untuk belajar sehingga akan tercapai hasil dan prestasi yang memuaskan.
memberikan perhatian penuh terhadap apa yang diinstruksikan oleh guru, serta
1
Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hal 104
2
Esa Nur Wahyuni. (2009). Motivasi dalam Pembelajaran. Malang: UIN-Malang Press. Hal 39
Page 2 of 16
memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan belajar. Sebaliknya, siswa
yang tidak tertarik atau termotivasi untuk belajar biasanya menunjukkan sikap
tidak perhatian selama kegiatan belajar, tidak memiliki usaha yang sistematis
dalam belajar, dan kurang memilki komitmen untuk mencapai tujuan belajar.
dan Mudjiono 3
menyebutkan bahwa upaya guru dalam membelajarkan siswa
merupakan salah satu hal yang dapat memotivasi siswa untuk belajar.
bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan sesuatu secara
langsung. Masa kanak-kanak akhir (7-12 tahun) menurut Piaget tergolong pada
3
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 97
4
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal 35
Page 3 of 16
masa operasional konkret. Anak mulai mampu menggunakan kemampuan
inovatif dan metode yang variatif. Model pembelajaran yang digunakan guru
menyampaikan materi secara langsung kepada siswa. Siswa masih pasif dan
guru yang bersumber pada buku materi. Setelah guru selesai memberikan
penjelasan siswa mengerjakan soal latihan di buku tersebut. Kegiatan seperti ini
Page 4 of 16
Model Problem Based Learning melibatkan siswa dalam proses
berpusat pada siswa. Siswa diberikan kebebasan berpikir kreatif serta aktif
siswa belajar dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata. Dipilihnya
model Problem Based Learning dalam penelitian ini karena model pembelajaran
belajar siswa.
Wina Sanjaya 6
menyebutkan bahwa kriteria materi dalam pembelajaran
dengan baik,
2) materi mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
manfaatnya,
4) materi sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu untuk
mempelajarinya.
6
Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Hal 216
Page 5 of 16
Begitu pula halnya bila kita lihat dalam proses belajar mengajar Pendidikan
Agama Kristen, siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam mempelajari
Kristen. Siswa yang yang memiliki motivasi yang tinggi dalam mempelajari
Pendidikan Agama Kristen maka hasil belajar yang diraih juga akan lebih baik.
belajar Pendidikan Agama Kristen pada Siswa Kelas VII (tujuh) SMPS
hasil belajar siswa kelas VII SMPS Harapan Bangsa Batam ini, perlu dilakukan
identifikasi masalah agar tidak terjadi penafsiran yang salah dalam penelitian ini.
4. Kurangnya minat siswa dalam membaca buku maupun materi ajar dalam
Page 6 of 16
5. Pembelajaran masih bersifat menerima pengetahuan bukan mengkonstruksi
pengetahuan.
learning terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMPS
Harapan Bangsa Batam ini, perlu dilakukan identifikasi masalah agar tidak terjadi
penafsiran yang salah dalam penelitian ini. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah peneliti fokus untuk meneliti pengaruh model pembelajaran
Page 7 of 16
1. Metode pengajaran yang dipakai untuk meningkatkan motivasi belajar
2. Penelitian ini dilakukan disekolah SMP Harapan Bangsa Batam, kelas VII.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
based learning terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPS Harapan Bangsa
Batam.
based learning terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPS Harapan
Bangsa Batam.
based learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPS Harapan Bangsa
Batam.
based learning terhadap motivasi belajar siswa kelas VII SMPS Harapan
Bangsa Batam.
Page 8 of 16
Dalam melakukan penelitian terdapat manfaat yang dapat diambil dari
sebagai berikut:
Dengan adanya penelitian ini peserta didik dapat mengalami perubahan dalam
Page 9 of 16
Peneliti dapat belajar dari penelitian yang telah dilakukan, dan dapat
selanjutnya.
Agar tidak terjadi penafsiran yang salah dalam penelitian ini, maka perlu
1.8.1. Pembelajaran
Gaya atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, dalam penerapannya itu gaya yang dilakukan tersebut
mencakup beberapa hal strategi atau prosedur agar tujuan yang ingin dikehendaki
dapat tercapai.
Page 10 of 16
Hasil belajar kognitif sering kali sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
Inggris. Kata “education” berasal dari bahasa latin ducere yang berarti
membimbing (to lead). Tambahan awalan “e” berarti keluar (out). Jadi arti dasar
mendewasakan, membuat yang tidak tertata dan liar menjadi semakin tertata.
Selain itu pendidikan juga berarti proses pengembangan berbagai macam potensi
oleh persekutuan iman Kristen (orang Kristen) dari perspektif agama Kristen. 9
Oleh karena itu, Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang sadar,
pendidikan hanya terbatas pada pendidikan yang formal baik di sekolah atau di
7
Daniel Nuhamara. Pembimbing PAK , (Bandung : Jurnal Info Media, 2007). Hal 8
8
Doni Koesoema A. Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT Grasindo, 2007 ),. Hal 53
9
Daniel Nuhamara. Pembimbing PAK , (Bandung : Jurnal Info Media, 2007). Hal 23
Page 11 of 16
dalam gereja, melainkan juga pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan
khusus yakni dalam dimensi religius manusia. Ini berarti usaha tersebut
ekspresi dari hubungan itu diwarnai oleh ajaran Kristen sebagaimana dinyatakan
kepada kita dalam Alkitab sebagai warisan usaha ini, tidak hanya untuk transmisi
warisan Kristen tetapi bagaimana membentuk masa depan sesuai dengan visi
Allah berdasarkan warisan masa lampau dan tindakan kreatif masa kini.
pun juga mempunyai hakikat politis. Karena itu, Pendidikan Agama Kristen juga
Pendidkikan Agama Kristen tidak hanya ada intervensi dalam dalam kehidupan
Agama Kristen dari Dewan Gereja di Indonesia pernah merumuskan tujuan akhir
Page 12 of 16
dari Pendidikan Agama Kristen dengan kata-kata sebagai berikut: “Mengajak,
membantu, menghantar seseorang untuk mengenal kasih Allah yang nyata dalam
Yesus Kristus, sehingga dengan pimpinan Roh Kudus ia datang kedalam suatu
Terlebih dahulu peneliti akan memberikan perlakuan yang berbeda. Satu kelas
posttest skala motivasi belajar serta penilaian harian yang sama untuk
memperoleh nilai hasil belajar siswa. Hasil dari pretest maupun posttest skala
motivasi belajar serta hasil dari penilaian harian dari proses pembelajaran tersebut
Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka hasil belajar yang diperoleh siswa
Page 13 of 16
Sebaliknya, semakin rendah motivasi, maka hasil belajar peserta siswa akan
signifikan antara motivasi belajar Pendidikan Agama Kristen dengan hasil belajar
peserta siswa.
yang diharapkan, untuk mencapai tujuan tersebut maka penulisan skripsi ini
Bab I Pendahuluan
Page 14 of 16
Dalam bab ini penulis membahas tentang alasan Pemilihan Judul,
Harapan Bangsa Batam, usia anak, jenis kelamin, informasi guru yang
peningkatan motivasi belajar dan tingkat hasil belajar siswa pada mata
Bab V Kesimpulan
rangkuman secara singkat dan jelas tentang semua hal yang ditulis atau
dibahas dalam skripsi ini. Dalam bab ini juga akan diberikan saran-saran
Page 15 of 16
yang dianggap penulis perlu, baik bagi orang tua, anak didik, pembuat
Kristen di lapangan.
Page 16 of 16