Anda di halaman 1dari 14

Nama : Muhammad Rafi

NIM : 2010521033

Tugas : Tugas 4 Budaya Perusahaan M1

Dosen Pembimbing : Drs. Arrizal, M.Si

1. Apakah pengertian budaya organisasi (organizational culture)?

 Budaya organisasi ialah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma, dan nilai
bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam
organisasi (Wibowo, 2010: 19).
 Budaya organisasi ialah perangkat sistem nilai (value), keyakinan (beliefs), dan norma
(norms) yang telah lama berlaku, disepakati, dan diikuti oleh para anggota organisasi
sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah organisasi (Edi Sutrisno, 2010: 2).

2. Jelaskan tiga kata kunci (key word) dalam definisi budaya organisasi?
Ada tiga kata kunci (key word) dalam definisi budaya organisasi, yaitu:
a. Keyakinan (beliefs)
b. Norma (norms)
c. Nilai (value)
Keyakinan, norma, dan nilai bersama tersebut menjadi pedoman semua pegawai dalam bekerja
pada suatu organisasi.
3. Apakah pengertian budaya organisasi perusahaan (budaya perusahaan)?
Budaya perusahaan adalah budaya organisasi pada organisasi perusahaan. Perusahaan adalah
organisasi. Budaya perusahaan adalah budaya organisasi perusahaan. Budaya perusahaan
adalah budaya organisasi pada perusahaan. Budaya perusahaan adalah budaya organisasi pada
organisasi perusahaan.
4. Jelaskan tiga kata kunci (key word) dalam definisi budaya organisasi perusahaan (budaya
perusahaan)?
Kata kunci (key word) dalam definisi budaya perusahaan, yaitu:

1. Keyakinan (beliefs) (Agama), adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia
merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena
keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau
keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. 
2. Nilai (value) (Ide / Gagasan), merupakan konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk (Seorjono Soekanto dalam Kun
Maryati dan Juju Suryawati 2007:34).
3. Norma (norms) (Peraturan), ialah strandar atau pengharapan (expectations) bersama yang
disepakati oleh para anggota organisasi (Robbins dan Coulter, 2002). Norma adalah
patokan atau pedoman perilaku manusia dalam kehidupan di masyarakat (Kun Maryati dan
Juju Suryawati, 2007:48).

5. Apakah pengertian nilai (value)?


Ada dua pengertian nilai (value), yaitu:
1. Nilai ialah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk (Soerjono Soekanto dalam Kun Maryati dan Juju Suryawati, 2007:
34).
Contohnya, Universitas Andalas menjadi universitas yang terkemuka dan bermartabat
dianggap baik. Sebaliknya, Universitas Andalas menjadi universitas yang tidak terkemuka
dan tidak bermartabat dianggap buruk.
2. Nilai (value) ialah keyakinan dasar bahwa suatu modus (cara) perilaku atau keadaan-akhir
eksistensi yang khas lebih disukai (lebih diinginkan) secara pribadi dan sosial dibandingkan
modus (cara) perilaku atau keadaan-akhir eksistensi yang berlawanan (Robbins dan Coulter,
2002: 164).
Nilai (value) mengandung suatu unsur pertimbangan dalam arti nilai mengemban gagasan-
gagasan (ide-ide) seorang individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan.
6. Jelaskan apakah nilai (value) menjadi pedoman semua pegawai dalam bekerja pada suatu
organisasi perusahaan?

7. Jelaskan jenis nilai (value) (gagasan) (ide) menurut Milton Rokeach (1996)?

Milton Rokeach dalam Stephen P. Robbins (1996: 166) mengatakan bahwa ada dua jenis nilai
yaitu :
1. Nilai terminal (Visi) (Cita-cita) (Filosofi) (Filsafat) adalah keadaan akhir eksistensi yang
sangat diinginkan. Inilah tujuan-tujuan yang ingin dicapai seorang selama hidupnya.
Contoh, Universitas Andalas bercita-cita ingin menjadi universitas terkemuka dan
bermartabat.

2. Nilai instrumental (Misi) (Pekerjaan) ialah modus (cara) perilaku yang lebih disukai
(diinginkan) atau cara mencapai nilai terminal. Contoh, Universitas Andalas mengerjakan
enam pekerjaan yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, menjalin
jaringan kerjasama, meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good university
governance) dan mengembangkan bisnis untuk menjadi universitas terkemuka dan
bermartabat.

8. Apakah nilai terminal (visi) (cita-cita) Universitas Andalas?


Visi Universitas Andalas yaitu, “Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat”

9. Apakah nilai instrumental (misi) (pekerjaan) Universitas Andalas?

Misi Universitas Andalas yaitu:


1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi yang berkualitas dan
berkesinambungan.
2. Menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan yang inovatif untuk menunjang
pembangunan dan pengembangan IPTEKS serta meningkatkan publikasi ilmiah dan
HAKI.
3. Mendharmabaktikan IPTEKS yang dikuasai kepada masyarakat.
4. Menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan kelembagaan
pendidikan, pemerintahan dan dunia usaha di tingkat daerah, nasional dan internasional.
5. Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good
university governance), sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan
strategis.
6. Mengembangkan usaha-usaha, baik dalam bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat serta usaha lainnya yang berkaitan dengan core bisnis
Unand yang dapat meningkatkan revenue.

10. Apakah nilai terminal (visi) (cita-cita) Fakultas Ekonomi Universitas Andalas?

Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang bereputasi internasional tahun 2024 di
kawasan Asia Tenggara dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang Ekonomi,
Manajemen, Akuntansi dengan mengedepankan prinsip prinsip good university
governance.

11. Apakah nilai instrumental (misi) (pekerjaan) Fakultas Ekonomi Universitas Andalas?

Sedangkan misi utama Fakultas Ekonomi Universitas Andalas pada dasarnya adalah Tri-
Dharma Perguruan Tinggi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesional bidang Ekonomi, Manajemen,


dan Akuntansi (EMA) yang menghasilkan lulusan yang mandiri, dan mampu bersaing
secara global

2. Menghasilkan penelitian yang responsif terhadap dinamika lingkungan dalam bidang


EMA yang bermanfaat bagi masyarakat
3. Menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat yang berlandaskan iptek di
bidang EMA
4. Membangun kerjasama antara stakeholders baik di dalam maupun di luar lingkungan
universitas dalam rangka memperkuat daya saing institusi.
12. Apakah nilai terminal (visi) (cita-cita) Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Andalas?
Menjadi institusi pendidikan tinggi yang terdepan dalam bidang pendidikan dan riset
ilmu manajemen, bereputasi nasional dan berwawasan internasional.

13. Apakah nilai instrumental (misi) (pekerjaan) Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Andalas?

Adapun misi atau pekerjaan perlu di manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas adalah
sebagai berikut :
1. Melaksanakan proses pendidikan ilmu manajemen dan bisnis berwawasan Global
2. Melakukan penelitian dan menghasilkan publikasi ilmiah sesuai dengan perkembangan
ilmu manajemen dan bisnis serta kebutuhan stakeholder
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat untuk memecahkan permasalahan
masyarakat
4. Melaksanakan pengelolaan institusi yang berkualitas dan berintegrasi
5. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholders dalam lingkup Tri Dharma perguruan
tinggi untuk menghadapi persaingan global

14. Jelaskan apakah visi dan misi Universitas Andalas menjadi pedoman semua pegawai
Universitas Andalas dalam bekerja di organisasi Universitas Andalas?

Visi dan misi Universitas Andalas tentunya menjadi pedoman semua pegawai
Universitas Andalas dalam bekerja di organisasi Universitas Andalas karena visi misi
tersebut tentunya menjadi standar dan target yang harus dicapai semua civitas
akademika di Universitas Andalas.

15. Jelaskan apakah visi dan misi Universitas Andalas merupakan salah satu komponen budaya
organisasi Universitas Andalas?

Visi dan Misi Universitas Andalas merupakan salah satu komponen budaya
organisasi Universitas Andalas, karena melalui dirancangnya visi misi ini akan
menjadi budaya yang mandarah daging di Unand dan semua pegawai dan civitas
akademika bersama para mahasiswa akan menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada
pada visi misi hingga akhirnya menjadi budaya yang mengakar pada setiap individu
dan dengan itu akan menjadi sebuah budaya organisasi di Universitas Andalas.

16. Jelaskan jenis nilai (value) (gagasan) (ide) menurut Allport (1951)? Tiapnya berikan lima
contoh.

Allport (1951) mengatakan ada enam jenis nilai (value) (gagasan) (ide), yaitu :
1. Nilai Teoretis
ialah nilai yang menganggap sangat penting penemuan kebenaran lewat suatu pendekatan
kritis dan rasional. Contohnya, teori manajemen, teori ekonomi, teori akuntansi, dan teori
manajemen perkantoran, dan teori manajemen pemasaran.
2. Nilai Ekonomis
ialah nilai yang menekankan kegunaan dan praktis.
3. Nilai Estetis
ialah nilai yang menaruh nilai tertinggi pada bentuk dan keserasian (harmoni).
4. Nilai Sosial
ialah nilai yang memberikan nilai tertinggi pada kecintaan akan masyarakat.
5. Nilai Politis
ialah nilai yang menaruh tekanan pada diperolehnya kekuasaan dan pengaruh.
6. Nilai Religius
ialah nilai yang peduli terhadap kesatuan pengalaman dan pemahaman mengenai kosmos
(alam) sebagai keseluruhan.

17. Berikan contoh 20 teori yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas?

Contoh Teori yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas adalah sebagai berikut :

1. Metode ilmiah harus digunakan untuk melakukan tugas di tempat kerja, sebagai
lawan dari pemimpin yang mengandalkan penilaian mereka atau kebijaksanaan
pribadi anggota tim.
2. Para pemimpin memiliki enam fungsi utama, untuk meramalkan, merencanakan,
mengkoordinasikan, memerintah dan mengendalikan, dan para pemimpin harus
mengatur dan berinteraksi dengan tim mereka. Prinsip-prinsip tersebut tidak boleh kaku
tetapi harus diserahkan kepada manajer untuk menentukan bagaimana mereka
menggunakannya untuk mengelola secara efisien dan efektif.
3. Teori manajemen birokrasi berfokus pada penataan organisasi dalam hierarki sehingga
ada aturan tata kelola yang jelas. Prinsip-prinsipnya dalam menciptakan sistem ini
meliputi rantai komando, pembagian kerja yang jelas, pemisahan aset pribadi dan
organisasi dari pemilik, aturan dan regulasi yang ketat dan konsisten, pencatatan dan
dokumentasi yang cermat serta pemilihan dan promosi karyawan berdasarkan kinerja
dan kualifikasi.
4. Bisnis terdiri dari beberapa komponen yang harus bekerja secara harmonis agar sistem
yang lebih besar berfungsi secara optimal. Keberhasilan organisasi, oleh karena itu,
tergantung pada sinergi, saling ketergantungan dan keterkaitan antar subsistem.
Karyawan adalah komponen yang paling penting dari sebuah perusahaan, dan
departemen, kelompok kerja dan unit bisnis semua elemen penting tambahan untuk
sukses. Manajer harus mengevaluasi pola dan peristiwa dalam organisasi untuk
menentukan pendekatan manajemen terbaik. Mereka perlu berkolaborasi dan bekerja
sama dalam program untuk memastikan keberhasilan.
5. Tidak ada satu pendekatan manajemen yang berhasil untuk setiap organisasi. Sifat
seorang pemimpin berhubungan langsung dengan seberapa efektif mereka memimpin
tim mereka.Ciri- ciri kepemimpinan yang berlaku untuk setiap jenis situasi dan bahwa
seorang pemimpin harus fleksibel untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
6. Manajer yang menganggap karyawan apatis atau tidak menyukai pekerjaannya
menggunakan teori X yang bersifat otoriter. Teori Y digunakan oleh manajer yang
percaya bahwa karyawan bertanggung jawab, berkomitmen, dan memiliki motivasi
diri. Ini adalah gaya manajemen partisipatif yang memunculkan lingkungan kerja yang
lebih kolaboratif, sedangkan teori X mengarah ke manajemen mikro.
7. Teori ekonomi (economic theory) merupakan ilmu yang mempelajari secara teoritis dan
konsep dasar perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan alokasi atas sumber
daya yang langka dalam upaya memenuhi dan meningkatkan kualitas hidupnya.
8. Ekonomi terapan (applied economics) artinya ilmu ekonomi yang mengkaji ekonomi
teori untuk diterapkan dalam kehidupan nyata di mana bersifat praktis dan dapat
diterapkan di berbagai bidang.
9. Ekonomi makro bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme kerja
perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi makro meliputi fenomena ekonomi yang
luas seperti tingkat pengangguran, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, pendapatan
nasional, dan tingkat harga.
10. Ekonomi mikro merupakan bagian ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu
serta rumah tangga produksi atau perusahaan dalam membuat keputusan untuk
mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Contohnya adalah perilaku konsumen atau
produsen, permintaan, penawaran, biaya produksi, dan lain-lain.
11. Teori pertumbuhan klasik menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara akan
menurun dengan bertambahnya populasi dan sumber daya yang semakin terbatas.
12. Teori Pertumbuhan Neoklasik adalah model pertumbuhan ekonomi yang
menguraikan bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi bisa stabil hanya jika tiga
kekuatan ekonomi ikut bermain: tenaga kerja; modal; dan teknologi.
13. Teori historis menitikberatkan perhatian pada proses perkembangan perekonomian
masyarakat mulai dari tahap prasejarah hingga industri, masyarakat dunia dan
masyarakat berkonsumsi tinggi. Ada setidaknya 4 pemikir yang mendukung teori
historis.
14. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kemampuan jangka panjang suatu negara
dalam menyediakan berbagai jenis barang-barang ekonomi dengan jumlah yang
banyak kepada penduduknya.
15. Penekanan pertumbuhan ekonomi ada pada pembentukan modal. Pertumbuhan
ekonomi berarti perekonomian yang mampu mneyediakan output produksi yang
lebih besar.
16. Teori akuntansi adalah suatu pengertian yang menggunakan spekulasi, metodologi dan
kerangka kerja dalam mempelajari pelaporan keuangan serta bagaimana prinsip
pelaporan keuangan diterapkan dalam industri akuntansi.
17. Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi bertujuan untuk mendapatkan
kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena akuntansi dengan
menerapkan metode ilmiah. Teori akuntansi berkepentingan untuk menghasilkan
pernyataan-pernyataan umum (yang bermula dari hipotesis) sebagai penjelasan
praktik akuntansi.
18. Bila akuntansi dipandang sebagai teknologi, akuntansi merupakan teknologi
perangkat lunak yang harus dipelajari dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
sosial tertentu. Dengan demikian, akuntansi merupakan suatu pengetahuan tentang
perekayasaan informasi untuk pengendalian keuangan. Hasil akhir akuntansi adalah
prinsip, metode atau teknik yang bermanfaat untuk mencapai tujuan akuntansi.
19. Teori Positif, menjelaskan fenomena akuntansi seperti apa adanya atas dasar
pengamatan empiris.
20. Teori Normatif, menjelaskan fenomena akuntansi untuk menjustifikasi atau
membenarkan standar akuntansi karena bertujuan akuntansi harus dicapai.

18. Mengapa manajer perlu mempelajari nilai (gagasan) di dalam perusahaan?

Ada tiga alasan, yaitu:


1. Dengan mempelajari nilai (gagasan) di dalam perusahaan, maka manajer akan dapat
menghindari kesalahan dalam memanajemen nilai (gagasan) di dalam perusahaan.
2. Dengan dapat menghindari kesalahan dalam memanajemen nilai (gagasan) di dalam
perusahaan di atas, maka manajer akan dapat mencapai visi dan tujuan organisasi
perusahaan melalui nilai (gagasan) di dalam perusahaan.
3. Dengan mempelajari nilai (gagasan) di dalam perusahaan, maka manajer akan dapat
meningkatkan kompetensi dalam memanajemen nilai (gagasan) di dalam perusahaan
untuk mencapai visi dan tujuan perusahaan.

19. Buatlah artikel dengan panjang tulisan sekitar 750-1350 kata dengan judul, “Teori budaya
perusahaan membantu manajer memanajemen nilai (gagasan) di dalam perusahaan.”

Teori Budaya Perusahaan Membantu Manajer Memanajemen Nilai di Dalam Perusahaan


Oleh : Muhammad Rafi

ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah suatu kinerja keuangan yang baik atau meningkat.
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan tujuan dari perusahaan, yaitu
filosofi perusahaan, budaya perusahaan, visi misi perusahaan, dan nilai atau gagasan yang ada
dalam perusahaan. Nilai dan gagasan yang ada dalam suatu perusahaan dapat digunakan sebagai
sarana untuk mempersatukan kegiatan para karyawan melalui pengetahuan bersama tentang
sasaran dan tata nilai atau tujuan perusahaan dan melalui nilai ini semua individu dalam perusahaan
mengerti apa saja nilai dan target yang harus dicapai beserta tata kelakuan yang harus ia penuhi.
Budaya perusahaan berperan penting dalam membangun prestasi dan produktivitas karyawan
sehingga mengarahkan perusahaan pada keberhasilan. Sedangkan nilai dan gagasan berperan
penting dalam membangun serta mengarahkan karyawan mengenai apa saja yang harus ia capai
dan apa saja yang bisa ia lakukan di perusahaannya serta batas-batas normal yang dapat ditoleransi
di perusahaan tersebut. Dengan mempelajari budaya perusahaan beserta nilai ini perusahaan dapat
mensukseskan strategi perusahaan yang akan membawa perusahaan mencapai keberhasilan.
kata kunci : budaya perusahaan, visi misi, nilai dan gagasan.

PENDAHULUAN

Perusahaan adalah sebuah lembaga yang terdiri dari banyak karyawan yang merupakan
individu dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik lingkungan, agama, pendidikan, dan
sebagainya. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memiliki filosofi perusahaan (corporate
philosophy). Filosofi perusahaan ini sejalan dengan nilai (gagasan) yang dibangun oleh perusahaan
yang mana nantinya dapat digunakan sebagai sarana untuk mempersatukan kegiatan-kegiatan para
karyawan melalui suatu artian bersama akan sasaran dan tata nilai (goals and values)
(Widiahartono, 2004).
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar cara-cara tertentu yang relatif
terus-menerus untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh anggota organisasi. Organisasi yang
sehat adalah organisasi yang struktur wewenang (kekuasaan), sistem nilai, norma, sistem imbalan
dan sanksi (hukuman) beroperasi dengan baik sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan
organisasi, serta kesejahteraan para anggotanya. Beberapa standar yang dipakai untuk mengukur
kesehatan organisasi antara lain adalah produktivitas, semangat kerja (moral) komitmen, dan
tingkat kepercayaan atau nilai norma dalam organisasi (Mas'ud, 2004).
Keahlian, kreativitas, kecerdasan, maupun motivasi yang tinggi merupakan unsur
kredibilitas yang harus dimiliki baik oleh pimpinan maupun karyawan perusahaan supaya
perusahaan dapat mencapai keberhasilan. Selain itu, setiap karyawan harus memiliki satu budaya
yang sama yaitu sebuah pola pikir yang membuat karyawan memiliki persepsi yang sama tentang
bagaimana seharusnya mereka berperilaku dalam perusahaan. Budaya perusahaan berperan penting
dalam membangun prestasi dan produktivitas kerja para karyawan. Budaya perusahaan dijelaskan
dalam pernyataan visi dan misi perusahaan. Pemahaman akan visi perusahaan dapat mensukseskan
perusahaan yang selanjutnya dapat membawa perusahaan mencapai keberhasilan. Sedangkan nilai
(gagasan) ini berfungsi sebagai tata perilaku mengenai suatu perilaku yang boleh (positif) dan yang
tidak boleh (negatif) berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam artian ini
merupakan pedoman dan batasan berperilaku di perusahaan tersebut.

METODE

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode studi pustaka atau menggunakan
tinjauan literatur, yaitu dengan mengkaji bahan-bahan dari berbagai sumber. Pembuatan artikel ini
termasuk penelitian kualitatif. Yang mana pembuatan artikel ini dilaksanakan dengan
menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, maupun laporan hasil penelitian terdahulu.
PEMBAHASAN

1. Filosofi Perusahaan
Filosofi dalam upaya peningkatan kinerja berisikan tata nilai yang menggerakkan Nurani
manusia yang terlibat dalam organisasi untuk memiliki kesamaan visi (Widyahartono, 2004).
Setiap perusahaan terdiri dari berbagai manusia yang memiliki sifat dan perilaku yang berbeda
tetapi Setiap perusahaan pasti memiliki kesadaran diri atau tata nilai yang mendasari kegiatan
operasionalnya. Filosofi dapat menjadi sarana yang paling berguna untuk mempersatukan kegiatan
para karyawan melalui pengertian bersama akan sasaran dan tata nilai (goals and values)
(Widyahartono, 2004).
Tujuan bisnis adalah untuk menciptakan laba dan mereka yang terlibat dalam bisnis adalah
manusia dengan tata nilai yang berbeda. Oleh karenai itu, perusahaan sebagai wadah harus
menetapkan nilai bersama yang diyakini dan dijunjung tinggi oleh para karyawannya karena latar
belakang dan nilai yang dianut sebelumnya tersebut berbeda. Lingkungan eksternal bisnis yang
menerima hasil bisnis juga manusia dengan kepekaan sosial, etis ,dan hak, serta tanggung jawab.
Setiap organisasi bisnis seharusnya berintrospeksi Apakah Bisnis yang dilakukan tersebut telah
memberikan kontribusi pada kemanusiaan. Dengan filosofi yang menyajikan tanggapan pada
permasalahan dengan senantiasa bertanya Mengapa perilaku-perilaku tertentu patut dikembangkan
untuk lebih memantapkan cita organisasi dan citra diri pribadi setiap karyawannya, dapat
digunakan oleh manajer Puncak dan menengah untuk menelaah kembali tujuan bisnis mereka.
Pengembangan filosofi organisasi harus diawali dengan suatu rangkaian tata nilai dan keyakinan
mendasar yang secara intern terpadu dan terkait dengan lingkungan eksternal.
Dengan pola berpikir yang filosofis tersebut manajemen puncak mengajak manajemen
menengah untuk membangun budaya perusahaan yang kredibel dan operasional, agar organisasi
belajar dan terus melakukan pembelajaran menanggulangi masalah-masalah akibat adaptasi dengan
eksternal dan integritas internal. Dengan pola berpikir filosofi juga budaya organisasi dapat
memberikan kesadaran beridentitas para anggota untuk menyerap visi, nilai (gagasan), dan norma
serta menjadi bagian internal dari organisasi.
Kultur atau budaya organisasi merupakan nilai dan keyakinan bersama yang mendasari
identitas perusahaan. Kultur atau budaya dapat juga dikatakan sebagai satu wujud anggapan yang
dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan Bagaimana kelompok tersebut
rasakan, pikirkan dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam (Kreitner & Kinicki,
2003). Terdapat tiga karakteristik budaya organisasi yang penting yaitu :
1. Budaya organisasi diberikan kepada para karyawan baru melalui proses sosialisasi
2. Budaya organisasi mempengaruhi perilaku kita di tempat kerja
3. Budaya organisasi berlaku pada dua tingkat yang berbeda di mana masing-masing tingkat
bervariasi dalam kaitannya dengan pandangan ke luar dan kemampuan bertahan terhadap
perubahan.
Dari karakteristik tersebut, terlihat bahwa kultur atau budaya perusahaan merupakan nilai-
nilai yang telah diterima oleh sebagian besar anggota perusahaan. Nilai-nilai tersebut dianut sesuai
dengan prinsip dasar, tujuan, dan arah perusahaan (Core Value). Kultur atau budaya perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang lain mungkin akan berbeda. Budaya organisasional adalah
sistem makna, nilai-nilai, dan kepercayaan yang dianut bersama dalam suatu organisasi yang
menjadi rujukan untuk bertindak dan membedakan suatu organisasi dengan organisasi yang lain.
Budaya organisasi menjadi identitas atau karakter utama organisasi yang dipelihara dan
dipertahankan (Mas'ud, 2004).
Ciri-ciri budaya perusahaan (Schlen, 1985 dalam Mas'ud 2001) adalah sebagai berikut :
1. Keteraturan perilaku yang diamati misalnya mereka berkomunikasi antara atasan dan bawahan
2. Norma-norma yang berkembang dalam kelompok-kelompok kerja
3. Nilai-nilai dominan yang didukung dalam organisasi, seperti kedisiplinan, kreativitas, mutu
produk, dan pelayanan.
4. Falsafah yang menjadi landasan kebijakan organisasi yang berkaitan dengan karyawan maupun
pelanggan
5. Keadaan yang ada dalam organisasi yang dicerminkan oleh tata letak fisik dan cara interaksi
para anggota organisasi dengan rekan kerja atasan dan pelanggan atau orang luar.
Kultur atau budaya perusahaan yang telah tertanam kuat dalam diri setiap pekerja akan
menyatukan perusahaan dengan seluruh anggota perusahaan dan dapat membentuk perilaku para
pekerjanya sesuai dengan arah yang dikehendaki perusahaan sehingga sangat membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kultur atau budaya (komitmen dan loyalitas karyawan
terhadap perusahaan) inilah yang merupakan salah satu keunggulan Jepang dibandingkan dengan
perusahaan lain. Para karyawan akan berusaha untuk tidak terlambat sampai di kantor atau
perusahaan, bahkan mereka bersedia untuk bekerja lembur tanpa dibayar jika hasil pekerjaannya
belum mencapai target. Begitu pentingnya peranan kultur atau budaya perusahaan sehingga
menjadikannya sebagai salah satu aktiva tak berwujud yang memberi kontribusi besar dalam
pencapaian tujuan perusahaan. Budaya yang telah mandarah daging inilah yang selanjutnya bisa
menjadi nilai lebih bagi individu di perusahaan.
Efektivitas budaya perusahaan sangat berpengaruh pada efektivitas pelaksanaan tugas dan
peran manajemen yang terkait dengan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan hasil
kerja yang dicapai oleh organisasi dibandingkan dengan sasaran, standar, dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Peningkatan kinerja operasional dapat dipengaruhi oleh aktiva tak
berwujud antara lain budaya organisasi, hubungan dengan pelanggan, dan citra perusahaan. Budaya
perusahaan mempunyai pengaruh terhadap perilaku cara kerja dan motivasi para manajer dan
bawahannya untuk mencapai kinerja organisasi. Budaya organisasi berhubungan positif dengan
produktivitas karyawan, kepuasan kerja karyawan, dan komitmen organisasi.
Berlandaskan filosofi yang mantap, budaya organisasi memiliki peran sebagai perekat antar
pihak-pihak terkait yang mempunyai tujuan dan kepentingan yang berbeda. Budaya organisasi juga
berperan sebagai sarana untuk membentuk Sense Of Belonging (rasa ikut memiliki) dan rasa
bangga sebagai pelaku organisasi. Budaya organisasi menggerakkan para karyawan untuk
senantiasa segar dengan ide-idenya demi kepuasan pelanggan. Para karyawan yang menjiwai
budaya organisasinya akan senantiasa menanamkan iklim organisasi yang harmonis dan senantiasa
berkomunikasi untuk mencari perbaikan bersama. Untuk dapat memanfaatkan budaya perusahaan
secara maksimal, perusahaan perlu menanamkan nilai-nilai yang sama kepada setiap karyawan.
Kebersamaan dalam menganut nilai-nilai yang sama akan menciptakan rasa kesatuan dan rasa
percaya dari masing-masing karyawan. Apabila hal tersebut terjadi, akan tercipta lingkungan kerja
yang baik dan sehat, sehingga dapat membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para
karyawan.
2. Nilai dan Gagasan Organisasi
Nilai-nilai dan keyakinan organisasi merupakan dasar budaya organisasi. Nilai-nilai adalah
keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah laku yang memiliki 5 komponen kunci
(Kreifrrer & Kinicki, 2003), yaitu :
1. Konsep Kepercayaan
2. Mengenai Perilaku Yang Dikehendaki
3. Keadaan Yang Amat Penting
4. Pedoman Menyeleksi atau Mengevaluasi Kejadian dan Perilaku
5. Urut Dari Relatif Yang Penting
Tipologi nilai-nilai organisasi didasarkan pada norma penghargaan antar organisasi dan
struktur kekuasaan organisasi. Norma penghargaan merupakan keyakinan dasar perusahaan
mengenai bagaimana penghargaan harus dialokasikan. Dan struktur kekuasaan organisasi
mencerminkan keyakinan dasar perusahaan mengenai bagaimana kekuasaan dan wewenang harus
dibagikan dan didistribusikan. Budaya organisasi mempunyai 4 fungsi, yaitu :
1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya
2. Memudahkan komitmen kolektif
3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial
4. Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya
Nilai-nilai suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Terminal Value, yaitu nilai akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan. Misalnya stabilitas,
keunggulan, inovatif, profitabilitas, kepuasan pelanggan, dan sebagainya.
2. Instrument Value, yaitu pola perbuatan yang diinginkan oleh perusahaan. Misalnya kerja keras,
disiplin, jujur, hati-hati, dan sebagainya.
Karakteristik budaya suatu perusahaan dapat dipahami dengan melihat antara instrumen dan
Terminal value yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Selanjutnya, Nilai ini harus sejalan dengan norma yang ditetapkan perusahaan. Karena
melalui norma yang positif, akan mempermudah perusahaan menjalankan nilai-nilai perusahaan
yang nantinya juga memudahkan perusahaan mencapai visi misi yang telah ditetapkan. Tujuan
perumusan etika dan norma perilaku ini adalah untuk mempertahankan dan menumbuhkan profil,
citra, dan reputasi perusahaan. Dengan mewajibkan seluruh Insan perusahaan untuk selalu
melakukan kegiatan usahanya dengan berlandaskan moral, di mana pada akhirnya akan
memaksimalkan nilai bagi bagi Pimpinan dan juga pemegang saham di suatu perusahaan. Etika
dan norma perilaku dirumuskan dengan semangat kejujuran, tanggung jawab, saling percaya,
keterbukaan, dan kerjasama yang kemudian akan membentuk etika bisnis bagi setiap Insan
perusahaan dan bagi perusahaan itu sendiri. Perusahaan merumuskan etika bisnis sebagai cara
untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan, industri, dan juga masyarakat. Harmonisasi atas seluruh aspek ini akan memberikan
landasan kepada perusahaan tentang bagaimana menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan
hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat.
Etika dan norma perilaku ini secara tidak langsung bisa dikatakan sebagai kode etik suatu
perusahaan yang dirumuskan dengan mengacu pada visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan yang
kemudian disosialisasikan kepada seluruh Insan perusahaan untuk menjadi budaya perusahaan,
atau corporate culture. Perusahaan memandang pentingnya corporate culture sebagai manifestasi
atas target besar perusahaan untuk dapat meraih visinya ke depan.
3. Visi Perusahaan
Visi memiliki peran penting bagi suatu perusahaan. Visi dapat dilihat sebagai cita-cita yang
diimpikan yang suatu saat nanti akan menjadi kenyataan. Visi dapat dikatakan sebagai sasaran
yang akan dituju oleh perusahaan. Visi menyediakan petunjuk mengenai hal-hal yang merupakan
inti untuk memelihara perusahaan dan hal-hal yang digunakan pada masa yang akan datang untuk
menstimulus kemajuan. Pemahaman visi yang baik terdiri dari dua komponen inti yaitu ideologi
inti dan masa depan yang diimpikan (Collins & Porras, 1996).
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, diperlukan misi yang akan menunjang
keberhasilan dan mempercepat tercapainya visi perusahaan. Dengan kata lain, misi ini adalah
cerminan dari visi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pimpinan bersama bawahan harus bahu
membahu dalam menetapkan misi perusahaan dan nantinya bekerjasama untuk menjalankan misi
yang telah dibuat tersebut agar tujuan dan visi perusahaan bisa tercapai. Kesuksesan perusahaan di
masa yang akan datang ini juga tak terlepas dari nilai (gagasan) yang telah disepakati bersama
hingga akhirnya membantu manajer memanajemen seluruh insan di perusahaan untuk mencapai
kesuksesan perusahaan di masa depan.

KESIMPULAN

Nilai dan Norma dapat dijadikan sarana untuk kegiatan para karyawan melalui suatu
pengertian bersama akan sasaran atau tujuan dan tata nilai (goals and values) dan dapat digunakan
oleh top manager dan middle Manager untuk menelaah kembali tujuan bisnisnya. Tujuan
perumusan etika dan norma perilaku ini adalah untuk mempertahankan dan menumbuhkan profil,
citra, dan reputasi perusahaan. Dengan mewajibkan seluruh Insan perusahaan untuk selalu
melakukan kegiatan usahanya dengan berlandaskan moral, di mana pada akhirnya akan
memaksimalkan nilai bagi bagi Pimpinan dan juga pemegang saham di suatu perusahaan. Etika
dan norma perilaku dirumuskan dengan semangat kejujuran, tanggung jawab, saling percaya,
keterbukaan, dan kerjasama yang kemudian akan membentuk etika bisnis bagi setiap Insan
perusahaan dan bagi perusahaan itu sendiri.
Kultur atau budaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang telah diterima oleh sebagian
besar anggota perusahaan. Budaya dapat menyatukan orang-orang pada tujuan yang sama. Peran
budaya perusahaan adalah untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang patut dan
tidak patut dikerjakan, bagaimana mengalokasikan sumber daya organisasi. Budaya perusahaan
berperan penting dalam membangun prestasi dan produktivitas kerja para karyawan sehingga
mengarahkan perusahaan pada keberhasilan. Budaya perusahaan dapat memberikan kesadaran
beridentitas anggota organisasi untuk menyerap visi, misi, dan menjadi bagian internal dari
organisasi. kultur perusahaan dijelaskan dalam pernyataan visi dan misi suatu perusahaan.
Visi menyediakan petunjuk mengenai hal-hal apa yang merupakan inti untuk memelihara
perusahaan dan hal-hal apa yang digunakan pada masa yang akan datang untuk menstimulus
kemajuan. Pemahaman fisik yang baik adalah melalui ideologi inti dan masa depan yang
diimpikan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/
134068-ID-fllosofl-budaya-dan-visi-perusahaan-seba.pdf&ved=2ahUKEwjQu5D_-
Z36AhUmR2wGHfUxA6IQFnoECEgQAQ&usg=AOvVaw2tDfY2wnA-ldauL9AjOkSE

https://www.nusantarainfrastructure.com/pages/tkp-etika-dan-norma-perilaku

Anda mungkin juga menyukai