Anda di halaman 1dari 6
Bidang Sistem Tenaga Listrik PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PENYULANG SRG-I DI GI SRAGEN Danang gunawan', Bambang Sugiyantoro’, Harnoko St" 'Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM ? Dosen Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM Abstrak Pada sistem distribusi tenaga listrik, susut energi listrik merupakan salah satu ukuran sion atau tidaknya suatu pengoperasian sistem tenaga listrik tersebut. Dasar formula untuk perhitungan susut pada sistem distribust adalah perbedaan energi yang dikirimkan oleh Gardu Indu dengan energi yang diterima oleh pelanggan. Salah satu cara untuk meningkatkan efsiens sistem distribusi daya listrit adalah dengan pemasangan kapasttor pada jaringan ogar diperoleh rugi-rugi yang lebih keci Perkitungan secara manual dari simulasi penyulang sistem distribusi tenaga istrik ‘memerlukan waktu yang sangat lama dan memerlukan ketelitian lebih. Oleh karena itu, untuk membantu komputasi dapat digunakan perangkat lunak dalam simulasi komputer. salah satunya dapat digunakan Electrical Transient Analizer Program (ETAP) PowerStation 4.0.0. Hasil simulasi tersebut yang menghasilkan susut paling Recil dipilih ‘sebagai konfigurasi yang akan diimplementasikan di Jaringan Tegangan Menengah 20 kV. Kata kunel :susut, egangan, daya dan kapasitor 1, PENDAHULUAN ‘A.Latar Belakang Pada GI Sragen aa 3 trafo Berdasarkan catafan arus beban penyulang masing -masing ‘trafo pada Gardu Induk di PT. PLN (Persero) UPJ ‘Sragen dipilih trafo yang memiliki kapasitas pembebanan yang terbesar. Berdasarkan informasi di apangan pada Gard Indu sragen yaitu peda trafo Ill nya yang mencatu SRG-I tapasias pembebanan traf sudah mencapai 86% dari pembebanan total traf terscbut. Pada salah satu tung penyulang SRG-1 jogs tejedi ssut tegangan yang dari data pengukuran pada JTR pada waktu beban puncak sebesar 196 V maka Aliph SRG-1 sebagai objek peneltan. TTujuanpencitian ini adalah Mengetahui tah topragan di vjung penyulang SRG-I Trafo MT dan susut daya nyata di Jaringan Tegangan Menengah penyulang SRG-1 di Gardu Sragen. ‘Mengetahui upaya perbaikan tegangan dan susut daya nyata jaringan tegangan menengah dengan cara memasang kapasitor di penyulang SRG-1 di Garda Sragen B. Tinjauan Pustaka dan Dasar Teori Sistem Jaringan Distribusi Joringan transmisi ddan jaringan distribusi pada sistem tenaga listik berfungsi. sebagai sarana untuk menyalurkan energi listrik yang dihasitkan dari pusat pembangkit ke pusat-pusat beban. Sistem jaringan istribusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem jaringan distribusi primer dan sistem Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 3 No. 3, September 2010 jaringan distbusi_ sekunder. Kedua sistem fersebut dibedakan berdasarkantegangan erjanya. Pada umumnya tepangan Kerja pada sistem jaringan distribu primer adalah 20 KV, sedangkan tegangan Kerja pada sistem jaingan distibusisekunder adalah 220/380 V. oe we Gambar 1.1. Instalasi Sistem Tenaga Listrik Peourunan tegangan maksimum pada teban, yang dibolchkan dibeberapa itk pads jringan distribusi adalah (SPLN 72-1987) 4a. SUTM = 5 % dar tegangan kerja bagi sistem radial b. SKTM = 2 % dari tegangan kerja pada sistem spindel dan gugus. Trafo distribusi~3 % dari tegangan kerja 4 Salurantegangan rendah = 4 % dari tegangan kerja tergantang kepadatan beban. ¢. Sambungan rumah = 1% dari tegangan ominal. 103 Artikel Reguler. ‘Sesuai dengan definisinya, drop tegangan adalah : = Wal Wel o Vi = nilai mutlak tegangan ujung kirim < 1 = nilai mutlak tegangan ujung terima (volt) Jadi AV pada persamasn_merupakan selisih ‘antara tegangan ujung kirim dan tegangan ujung terima. Besamya drop tegangan dapat dinyatakan dalam prosen : Gray = “iar Teina. x 100% @) Dampak yang dapat diakibatkan karena terjadinya drop tegsngan: ‘) Penurunan level iluminasi pada lampu sehingga menjadi lebih redup. b) Gangguan pada pemayaran_televisi, sehingga gambarnya menjadi lebih kecil, ©) Pemanasan menjadi lebih lambat (pada setrika, Kompor listrik dsb). @) Kesulitan pada waktu starting motor contohnya pada starting refrigerator. ‘Cara-cara yang dapat ditempub untuk mengurangi besarnya drop tegangan pada jaringan distribusi: a) Memperbaiki kualitas pemasangan konektor. ') Pembangunan express feeder. ©) Pembangunan gardu sisi. 4) Pemasangan kapasitor. ‘Aplikasi dari kapasitor shunt pada jringan distribusi primer radial _memberikan kkeuntungan secara ekonomis. baik dari segi ‘kegunaan maupun pelayanan. Seeara umum salah satu Keuntungan dari pemasangan kapasitor adalah penurunan kVA pada gardu induk Penurunan kVA setelah pemasangan kapasitor ini eee a rca ee MP =O-27) 6 Dengan S, = kVA penurunan dipasang kapasitor (va) 'S = KVA sebelum dipasang kapasitor va) P = komponen daya aktif ay) Q = komponen daya reaktif (KVAR) Qe = rating kapasitor (kVAR) Pembangkitan daya reaktif pada perencanaan daya dan pensuplaiannya ke beban- Sean yang belts pada jak yang juh adalah tidak ‘ekonomis, tetapi dapat dengan mudah disediakan oleh kapasitor oe ke 12, Manes depths dan daya reaktif sebagai fungsi dari Saktor daya beban, pada daya semu dari beban Konstan. Beberapa alasan digunakan kapasitor shut pada beban terakhir yang mensuplai beban dengan fatto dye lagsing “Meningkatkan besar tegangan pada beban Seen ee coe oe sedemikianrupa. 3. Mengurangi rugi-rugi daya pada sistem ‘Mengurangi Kilovar pada sistem, 4, Meningkatkan faktor daya pada Generator sumber. 2. METODOLOGI PENELITIAN A. Lotasi Penlitan ‘Lolasi pencitien diakun di scpanjang jacingan distbusi 20 KV i penyulang SRG-1 ‘yang disuply oleh Gardu Induk Sragen trafo IIT ‘yang mempunyai kapasitas 30 MVA berada Gipengawasan UPI Sragen di wileyah Sragen, Kabupaten Sragen B, Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan —pengambillan data di penyulang SRG-I berdasarkan data yang di ambil ‘pada maret tahun 2010. Data yang diambil di UPJ Sragen antaa lain a Datatrafo GL b, Data penyulang € Diagram satu. garis (one ine diggram) 4. Datasaluran Data yang diambil yaitu pads 2 waktu yiitu: Luar waktw beban puncak (LWBP) pada pukul 10,00WIB dan di waktu beban puncak (WBE) pada pukul 19.00 WI. C. Simulasi ETAP Data yang diperoleh dari kantor PT PLN UPI Sragen harus diolah terlebih dahulu sebelum bisa digunakan sebagai masukan dalam software ETAP. Pengolahan tersebut meliputi pembuatan single line diagram lengkap dengan data jarak penghantar dan pembebanan pada setiap cabang Beberapa hal yang dilakukan untuk rmelakukan simulasi antara lain : 104 Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 3 No. 3, September 2010 Menyiapkan berbagai data yang diperukan Menggambarkan jaringan —menggunakan ETAP PowerStatin 40.0 sera memasukkan ‘berbagai data yang diperlukan. 3. Melaksanakan simulasi aliran pembebanan ferpasang, hasilnya Kemudian dievauasi untuk diketahuiterjadi atau tidak pelanggaran-pelanggarantegangan, anus, Sstaupun pembebanan trafo. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN ‘A. Perhitungan Simulasi Pada bab ini pembahasannya meliputi persiapan data untuk simulasi dan juga analisa haasil simulasi, pertama yaitu penghitungan faktor daya: Tabel 3.1 Daya Pada Penyulang SRG-1 Pada 1.00 WB paras wet ECHO] sary 7 a -_ Saar oe [a 2 me [as [ oo pe pos me Diab sts ta tbe pada tanga 3 QF @ Ee StiMvar Ne coer ellen dideng ola aon aja pe enjleng Con = day aki Gaya sms 8 2.1897 440 0.89 Tabel 32 Day Pada Penang SRG-1 ‘Pua 19.00 9B Paving : Seen ‘POMW) | Q(MVAR) 7a Tie as Par [ae ee oe eC Dengan cara yang sama dagan diambil dari data pukul 19.00 WIB satu data pada tanggal 3 ‘maka cos @ o=\8 =VS578 — 4737 =293 MVA Bidang Sistem Tenaga Listrik Maka cos = P/S. 4.737 MW/SST4MVA, =0.85 Diambil contoh tanggal 3 maret 2010 pada ppukul 10,00 WIB fase R: 115A, fase : 118A, dan fase T 128.dan beban ratarata 120A. sedangkan pada pukul 19.00 WIB besar fase R: 267A, fase S: 269, dan fase T 269A dan beban rata-rata 269.24 Kemudian penghitungan kedia ysit perhitungan persen pembebanan : Persen pembebanan —X100% 6 Kelerangan= I: ans terukur Ip arus nominal beban 8 =¥8.Vul 14265 =V3 201 [411.70 2) Maka Persen pembebanan saat pukul 10,00 WIE 100%X(120.24411.7) 9.2% 'b) Persen pembebanan saat pukul 19.00W1B (00%X(269.21411.7) 65.46% Perhitungan tegangan drop diasumsikan sama pada setiap beban trafo trafo yang mana setiap trafo didalam simulasi etap dianggap sebagai beban. Jadi perhitungan sebagai berikut Diarbil satu contoh pada taping 1 pada seksi 1. Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa taping 1 ada 8 trafo yang terdiri dari S buah tafo Pemindahan Beban Saat Pemasangan Switching Kapasitor Pemasangan kapasitor saat pukul 19,00 wib waktu —beban puncak pada pangkal 4 vst bus? bue# bus37 bus 97bu 19¢bve 198 ae abelam eee Gambar 4.3 Profil Tegangan Bus Pada Salah ‘Satu Ujung Penyulang SRG-I Pada Waku Beban Puncak Sebelum Dan Sesudah Pemasangan Solid Kapasitor. 3 Kondisi Tegangan Penyulang Saat Terjadi Beban Pada bbeban ini disimulasikan pada dua metode pemasangan kapasitor yaitu pada saat dipasang solid kapastor dan switching kapasior. > Pemindahan Beban Saat Pemasangsn Solid Kspasitor. Pemasangan kapasitor saat pukul 10.00 wib waktu luar beban puncak pada pangkal penyulang nilai tepangan 20.62 kV.ini masih dalam batas PT PLN begitu pula pada masing rmasing ujung penyulangyaitu pada ketiga ujung smasing ~masing 100,34 %;100,29 %:100.1% Tabel 3.5 Data Pull 10.00 'WIB Pada Ujung Penyulang Setelah Pengurangan Beban Ui Persen Besar tegangan_|_tegangan Bus 198 10034 20.068. penyulang nilai tegangan 19.96 RV.ini masih dalam batas PT PLN beg pula pada masing masing lung penyulang . untuk daia masing- masing ujung penyulang pada tabel 418. Tobel 3.7 Data Pukul 19.00 WIB Pada Ujung Penyulang yang menggunakan Switching“ capasitor —Setelah Pengurangan Beban. ‘Ujune penvalane | Persenteeangan | Nia tegance= ur 198 9712 19404 ae 352 9765 1926 ut 78 195 4. KESIMPULAN 1, Pada trafo Ill Gardu Induk Sragen yang mempunyai kapasitas sebesar 30MVA. mencatu 4 penyulang. Antara lain yaitu penyulan SRG-I, Dengan menggunakan simulasi Software ETAP Power Station ‘mempunyai jatuh tegangan di salah ujung saluran pads tiang 55/86 pada waktu luar bbeban puncak sebesar -3,97 % (19206 Volt) dan waktu beban puncak sebesar -9,25% (18150 Volt, 2. Dengan memasang kapasitor hanya pada ‘Waktu Beban Puncak(WBP) dengan 3 buah kapasitor nilaimasing- masing kapsitor 1200 kVAR. Jatuh tegangan pada ujung penyulang di tiang T2 55/86 yang Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 3 No. 3, September 2010 107 Artikel Reguler: sebelumnya -9,25% (18150 Volt) turn menjadi sebesar -3% (19400 Volt Dengan pemasangan kapasitor pada waktu WLBP (Waktu Luar Beban puncak) dan WBP (Waktu Beban Puncak) dengan nilai Bus 121 dipasang kapasitor sebesar 600 var, Bus 162. dipasang kapasitor sebesar 1200 kvar, Bus 195. dipasang kapasitor sebesar 1200 kvar. Nilai jatuh tegangan di tiang T2 55/86 pada WBP yang sebelumaya -9.25% (18150 Volt) turun menjadi -4.97% (19006 Vol), sedangkan untuk WLBP - 3.97% (19206 Volt)menjadi + 0.7896(20156 Volt). 5. DAFTAR PUSTAKA ‘Andi Wulan, 2009, RekonfigurasiJeringan Tegangan Menengah 20 Kv Untuk Memperkecil Susut Tegangan Dan Susut Daya Nyata Di Penyulang. ‘Trafo I Gardu Induk Bantul ETAP powerstation 4.0.0, Tworials and Guide todas list blogspot. comy/2008/12/perba ikancfakiorcaya: menaxunakan ml PLN Jasa Pendidikan dan Pelatan, 2006, Materi Pelaihan 1 pengoprasian 4, Dengan adanya —pengurangan atau Distribusi, Bogor pemindahan beban pada penyulangSRG-1 Rudhita Bayu,Eugenius,2005,Optimalisasi setelah pemasangan kapasitor, _nilai Pemasangan Kapasitor Pada Feeder ‘kapasitor yang disimulasikan masih efektif , KTN 10 ‘maksudoyamasih dalam bafas yang _Salriya Utema, Ngakan Putu, 2008, Memperbaiki Glianjurkan PT PLN Persero. Profil ‘Tegangan Di Sistem Distribusi Primer Dengan Kapasitor Shunt Stevenson, Jr WD, 1994, Analisis Sistem Tenaga Listrik, (Ali Babasa), Elsi keempat, Erlanges, Jakarta 108 Jurnal Penelitian Teknik Elektro Vol. 3 No. 3, September 2010

Anda mungkin juga menyukai