Proses kreatif dimulai dari dalam diri manusia berupa pikiran, perasaan atau imajinasi kreatif manusia
kemudian dituangkan menggunakan media dan teknik tertentu, sehingga melahirkan karya-karya kreatif
. Utami Munandar menyatakan bahwa secara luas kreativitas bisa berarti sebagai potensi kreatif, proses
kreatif dan produk kreatif. Proses kreativitas melalui kegiatan seni adalah jalan sebaik-baiknya yang
dapat dilakukan sebab melakukan kegiatan seni berarti terjadi suatu proses kreatif (Eny Kusumastut,
1990).
Dorongan kreatifitas pada dasarnya berasal dari tradiisi itu sendiri atau masyarakat lingkungannya.
Setiap seniman dilahirkan dalam masyarakat tertentu dengan tradisi tertentu. Tradisi seni telah ada
sebulum adanya seniman. Setiap karya merupakan kekayaan tradisi seni atau masyarakat pada mulanya
juga karya yang kreatif pada zamannya. Seniman kreatif adalah seniman yang peka terhadap lingkungan
hidunya. Baik tradisi budaya maupun kekayaan fakltual lingkungan (Jakob Sumardjo, 2000).
Secara psikologis ada sepuluh pendorong kreativitas seniman dalam menciptakan karya seni;
3. Reinforcement (Penguatan)
Teori ini termasuk tipe sistematis, dalam proses ini lingkungan lebih dominan untuk membentuk
kepribadian. Seperti yang diteorikan B.F. Skinner bahwa semua tindakan kita secara keseluruhan
merupakan hasil dari kondisi lingkungan. Lalu Skinner mengembangkan penelitian berupa modifikasi
prilaku / teknik pembiasaan yang bekerja. Dari penelitian yang mengambil objek tikus itu dapat disimak
kesimpulan bahwa memang makhluk hidup (manusia) adalah individu yang sistemik dalam proses
reinforcement ini. Karena terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan.
5. Intelligence (Kecerdasan)
Teori ini termasuk tipe sistematis (logis). Karena kecerdasan berkaitan dengan wawasan, dan wawasan
didapat karena kesadaran atas kebutuhan memperkaya diri atas informasi. Kemauan mencari informasi
karena manusia berpikir, dan dalam proses intelligence kata berpikir menandai prilaku yang disadari
seutuhnya, dapat dilatih, direkayasa, dan ditumbuhkan.
7. Talent (Bakat)
Teori ini termasuk tipe spekulatif (intuitif), karena talent merupakan warisan genetik. Meski kerap
terjadi perdebatan mengenai genetik atau bentukan, tetapi bisa ditinjau bahwa telent merupakan
sesuatu yang tidak terlihat secara kasat mata, karena keberadaannya berada di alam bawah sadar. Saat
seseorang mengetahui talent yang ia punya, setelah berproses atau diarahkan atau ditemukan atau
bersekolah misalnya, maka ia baru masuk ke tahap concious, sebelum itu talent berada di unconcious.
Itulah sepuluh yang mendorong seniman untuk berkreatifitas dalam karya seni. Sangat jarang ada pada
diri seniman kesepuluh komponen tersebut. Salah satu komponen saja ada pada diri seniman, ia telanh
dianggap sebagia orang yang kreatif.
Keunggulan Budaya dalam Ide Penciptaan Karya Seni sebagai ungkapan ekpresi manusia yang berangkat
dari pengalaman pribadi dan realitas sosial. Pengalaman pribadi yang mendasar dan melakat adalah
tradisi atau kebiasaan sehari-hari. Sedangkan realitas sosial terbagi dua yaitu realitas sekarang dan
kejadian masa lalu (tradisi budaya). ide seorang seniman tidak pernah lepas dari kebudayaan, kehidupan
sosial, dan pengalaman pribadi.
Manusia sebagi pencipta seni tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan, begitu juga dengan kebudayaan
merupakan hacil cipta dan karsa manusia. Meskipun manusia mati budaya akan tetap apabila diwariskan
kepada ketuturunannya. Salah satu tempat pewarisan budaya adalah melalui seni. baik pengangkatan
dalam kontek tradisi, atau dalam konteks modern akan tetapi budaya tradisi tetap sebagai ide dan
konsep penciptaan.