MODIFIKASI JEMBATAN MONTASIK BENTANG 132 METER DARI SISTEM I GIRDER MENJADI JEMBATAN BUSUR RANGKA BAJA - Fredi Putra Suwangto - 160216413
MODIFIKASI JEMBATAN MONTASIK BENTANG 132 METER DARI SISTEM I GIRDER MENJADI JEMBATAN BUSUR RANGKA BAJA - Fredi Putra Suwangto - 160216413
Disusun Oleh :
Fredi Putra Suwangto
NPM : 16 02 16413
Dosen Pembimbing :
Johan Ardianto, S.T., M.Eng.
1
LATAR BELAKANG
6
TINJAUAN PUSTAKA
• Struyk dan Veen (1984) mendefinisakan jembatan sebagai suatu struktur yang digunakan untuk
melewati halangan yang lebih rendah. Halangan / rintangan yang dimaksud dapat berupa sungai,
lembah, jurang, jalan, dll. Tujuan dari pembuatan jembatan adalah mempermudah akses dari dua
daerah yang dibatasi oleh rintangan tersebut.
• Dalam merencanakan sebuah jembatan sebaiknya memperhatikan berbagai aspek meliputi
kebutuhan transportasi, syarat-syarat teknis dan mempertimbangkan estetika arsitektural. Jembatan
difungsikan melalui rintangan yang menghalangi. Rintangan yang dilalui tersebutdapat berupa irigasi,
sungai, teluk, laut, dan lain lain (Supriyadi dan Muntohar, 2007).
SNI 1725:2016
A. Beban Tetap
B. Beban Lalu Lintas
C. Beban Lingkungan
LANDASAN TEORI
BEBAN SENDIRI
Beban Tetap Berat elemen struktural dan non-struktural
jembatan dan dianggap tetap
Beban
Lalu Lintas
Beban Lajur “D”
B E B A N T E R B A G I R A T A (q kPa)
Jika L ≤ 30 m : q = 9,0 kPa
15
Jika L > 30 m : q = 0,5 kPa
L
q = Intensitas beban terbagi rata (BTR) dalam arah memanjang
L = Panjang total jembatan yang dibebani (meter)
B E B A N G A R I S T E R P U S A T (p)
p = 49,0 kN/m
LANDASAN TEORI
Beban
Lalu Lintas
Beban Truck “T”
TEKTONIK
LANDSIDE
ROCK BURSTS
LANDASAN TEORI
Pembagian
Wilayah Gempa
di Indonesia
untuk SS
LANDASAN TEORI
Pembagian
Wilayah Gempa
di Indonesia
untuk S1
LANDASAN TEORI
Koefisien situs, Fa
Kelas Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan
SNI 2833:2016 Situs pada periode pendek, T = 0,2 detik, SS
SF SSb
LANDASAN TEORI
Koefisien situs, Fv
Kelas Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan
SNI 2833:2016 Situs pada periode pendek, T = 1 detik, S1
SF SSb
LANDASAN TEORI
Periode
SMS = Fa.SS
Parameter pendek
spektrum
respon Periode
SM1 = Fv.S1
1 detik
percepatan
Fa = Faktor amplifikasi getaran pada periode 0,2 detik
Fv = Faktor amplifikasi getaran pada periode 1 detik
SS = Parameter nilai respon spektra percepatan gempa MCER
terpetakan periode 0,2 detik,
S1 = Parameter nilai respon spektra percepatan gempa MCER
terpetakan periode 1 detik.
LANDASAN TEORI
Parameter Percepatan Spektral
Desain
Parameter percepatan spektral desain untuk periode 0,2 detik (SDS) dan periode 1
detik (SD1)
2
SDS = SMS
3
2
SD1 = SM1
3
Keterangan:
SMS = parameter respon spektra percepatan pada periode 0,2 detik
SM1 = parameter respon spektra percepatan pada periode 1,0 detik
LANDASAN TEORI
Desain
❑ Saat periode < T0, Respon Spektra
T
Sa = SDS (0,4 + 0,6 )
𝑇0
❑ Saat periode ≥ T0 dan ≤ TS,
Sa = SDS
❑ Saat periode lebih besar dari TS,
𝑆
Sa = 𝐷1
𝑇
Keterangan:
SDS = parameter percepatan spektra desain periode 0,2 detik
SD1 = parameter percepatan spektra desain periode 1 detik
T = periode fundamental struktur
METODOLOGI
EKSISTING
MODIFIKASI
Data Bahan :
❑Mutu Beton
▪ Pelat lantai Kendaraan (fc’) = 30 Mpa
▪ Parapet (fc’) = 30 Mpa
❑Mutu Tulangan Lentur (JIS G3112)
▪ Tulangan Ulir (fy) = 390 Mpa
❑Profil Box (BJ 55)
▪ Tegangan Leleh (fy) = 410 Mpa
▪ Tegangan Putus (fy) = 550 Mpa
Studi Literatur :
Analisa Pembebanan pada MIDAS
1. Buku-buku yang berkaitan
2. Peraturan-peraturan yang berkaitan
C D
Perencanaan Struktur Bangunan Atas
Pengumpulan Data :
1. Parapet OK
2. Pelat lantai kendaraan
3. Balok memanjang
Kontrol terhadap Hasil Penggambaran :
4. Belok melintang
5. Batang lengkung kekuatan dan Gambar layout jembatan
6. Betang penggantung kestabilan struktur Gambar tampak jembatan
7. Ikatan angin bangunan atas Gambar potongan
Gambar detail
B
A
Estimasi Dimensi:
PARAPET
Volume Beban Mati
No. Dimensi
bxhx1 Volume x BJ x KuMS
V1 h= 1.2 m
0.3000 m3 9.75 kN/m
b= 0.25 m
V2 h= 0.25 m
0.0313 m3 1.015625 kN/m
b= 0.25 m
V3 h= 0.25 m
0.0625 m3 2.03125 kN/m
b= 0.25 m
Total 0.3938 m3 12.7969 kN/m
= 15 kN x 1,2 m
= 18 kNm 1,20 m
MU= MA x KuTP
= 18 kN x 1,8
= 32,4 kN.m
Decking, d’ = 30 mm
= ts ≥ 100 + 40 ( 1,25 m) mm
= ts ≥ 150 mm
1. Akibat Beban Mati (QMS) 2. Akibat Beban Mati Tambahan(QMA) 3. Akibat Beban Hidup
Data:
Faktor reduksi, Ø = 0,7
Faktor beban, KuTT = 1,8
Tebal aspal, ta = 70 mm
Tebal pelat, ts = 150 mm
Lebar roda, a = 200 mm
Panjang roda, b = 500 mm
Mutu beton, fc’ = 30 MPa
Beban truk, PTT = 146,3 kN
= 192,5 kg/m
Pembebanan 0
0.243
0.324
0.811
Gempa: 1.213
1.31
0.811
0.697
1.41 0.65
1.51 0.61
SS = 1,352 g PGA (g) 0.592 1.61 0.575
Kontrol Tegangan
σ = P/A ≤ Teg. Ijin/A
2276,9 kN 8220 kN x 65%
= ≤
83,37 cm2 83,37cm2
= 27,31 kN/cm2 ≤ 64,09 kN/cm2 → OK
Strand: 2
3
Strand 2
Strand 3
1438.5
1765.2
6.0
8.7
17.25
21.17
64.09
64.09
OK
OK
4 Strand 4 1923.3 11.2 23.07 64.09 OK
5 Strand 5 2022.5 13.6 24.26 64.09 OK
Profil kabel yang dipakai Bridon ASTM A-586 6 Strand 6 2092.7 15.7 25.10 64.09 OK
7 Strand 7 2146 17.6 25.74 64.09 OK
Dari hasil output MIDAS didapatkan gaya maksimum yang 8 Strand 8 2183.6 19.4 26.19 64.09 OK
terjadi pada kabel sebesar 2276.9 kN 9 Strand 9 2210.3 20.9 26.51 64.09 OK
10 Strand 10 2223.6 22.3 26.67 64.09 OK
Profil Kabel : 11 Strand 11 2230 23.5 26.75 64.09 OK
D = 120,7 mm 12 Strand 12 2231.7 24.4 26.77 64.09 OK
13 Strand 13 2232.2 25.2 26.77 64.09 OK
A = 83,37 cm2 14 Strand 14 2241 25.8 26.88 64.09 OK
Teg. Ijin = 8220 kN 15 Strand 15 2258.2 26.2 27.09 64.09 OK
16 Strand 16 2276.9 26.4 27.31 64.09 OK
E = 168000 Mpa 17 Strand 17 2276.9 26.4 27.31 64.09 OK
Hanging Cable Strees = 65% 18 Strand 18 2257.7 26.2 27.08 64.09 OK
19 Strand 19 2240.5 25.8 26.87 64.09 OK
20 Strand 20 2232.6 25.2 26.78 64.09 OK
Kontrol Tegangan 21 Strand 21 2231 24.4 26.76 64.09 OK
22 Strand 22 2229 23.5 26.74 64.09 OK
σ = P/A ≤ Teg. Ijin/A 23 Strand 23 2222.2 22.3 26.65 64.09 OK
2276,9 kN 8220 kN x 65% 24 Strand 24 2208.3 20.9 26.49 64.09 OK
= ≤ 25 Strand 25 2180.9 19.4 26.16 64.09 OK
83,37 cm2 83,37cm2
26 Strand 26 2142.5 17.6 25.70 64.09 OK
= 27,31 kN/cm2 ≤ 64,09 kN/cm2 → OK 27 Strand 27 2088.1 15.7 25.05 64.09 OK
28 Strand 28 2016.7 13.6 24.19 64.09 OK
29 Strand 29 1915.7 11.2 22.98 64.09 OK
30 Strand 30 1755.2 8.7 21.05 64.09 OK
31 Strand 31 1425 6.0 17.09 64.09 OK
32 Strand 32 629.8 3.1 7.55 64.09 OK
Box 600x600x20x20 8128 34.31 34.31 0.4945 1.1272 16170.4 5314.7 0.33
Box 400x400x16x16 6250 40.32 40.32 0.5811 1.1811 8182.78 3993.42 0.49
Box 600x600x16x16 12500 52.411 52.411 0.7554 1.31 9943.157 527.04 0.05
L Ag Ae Leleh
Profil λx λy Tu (kN) Fraktur (kN) Rasio
(mm) (mm2) (mm2) (kN)
Box 800x600x65x65 4000 13.83 17.52 165100 140335 27430.6 60921.9 57888.2 Aman
Box 600x600x50x50 2500 11.09 11.09 110000 93500 1623.85 40590 38568.8 Aman
Box 1200x1200x65x65 4669 9.89 9.89 321100 272935 1888.4 118485.9 112585.7 Aman
Box 1400x1400x70x70 11000 20.231 20.231 372400 316540 1604.7 137415.6 130572.8 Aman
Box 600x600x18x18 6489 27.3 27.3 41904 35618.4 4245.58 15462.576 14692.6 Aman
Box 400x400x16x16 6250 40.32 40.32 234800 199580 499.653 86641.2 82326.8 Aman
Box 600x600x20x20 2500 10.553 10.553 46400 39440 3694.59 17121.6 16269.0 Aman
WF 300x300x10x15 2795 0.013 0.041 11980 10183 1547.4 4420.62 4200.5 Aman
2L 250x250x35 7422 90.17 51.61 32520 27642 1192.92 11999.88 11402.3 Aman