2209 2929 1 PB PDF
2209 2929 1 PB PDF
Profil Penyakit Malaria Pada Rumah Sakit Tk.IV TNI AD Bandar Lampung
Arif Yudho Prabowo1, Hotman Sijabat2, Fajar Yuwanto2
1
Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Staf Medis Fungsional Ilmu Penyakit Dalam, Rumkit Tk.IV TNI AD Bandar Lampung
Abstrak
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium. Di Indonesia, malaria masih menjadi
masalah kesehatan tersendiri karena masih menimbulkan Kejadian Luar Biasa. Provinsi Lampung sendiri merupakan salah
satu daerah endemis dimana berpotensi untuk berkembangnya penyakit malaria. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran profil penyakit malaria pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tk.IV TNI AD Bandar Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Data yang digunakan berdasarkan
data rekam medis. Sampel yang digunakan adalah seluruh pasien malaria rawat inap dari 1 Januari 2018 hingga 31
Desember 2018 (total sampling). Hasil penelitian dini didapatkan bahwa rentang usia pasien malaria yang terbanyak adalah
31-40 tahun (34,78%), mayoritas Plasmodium menginfeksi laki-laki (78,26%), jenis pekerjaan pasien yang paling banyak
adalah wiraswasta (30,43%), mayoritas pasien berasal dari Kota Bandar Lampung (56,52%), seluruh pasien mengeluh
demam (100%), infeksi Plasmodium terbanyak berjenis Plasmodium vivax (65,22%), seluruh pasien (100%) mendapatkan
terapi Artemisinin-based Combination Therapy (ACT) berupa Dihidroartemisinin-Piperakuin (DHP)+Primakuin, mayoritas
pasien didiagnosis dengan observasi febris (60,87%), rerata lama waktu perawatan pasien adalah 4,78 hari. Terdapat satu
pasien yang diduga mengalami resistensi ACT mendapatkan pengobatan lanjutan berupa Kina+Doksisiklin+Primakuin.
Korespondensi: Arif Yudho Prabowo, alamat Jl. Soekarno Hatta No. 3, HP 08111954000, e-mail arif_yudho@yahoo.com.
Hasil
Jumlah total pasien rawat inap dengan
diagnosis malaria dari 1 Januari 2018 hingga 31
Desember 2018 di Rumah Sakit Tk.IV TNI AD
Bandar Lampung ada sebanyak 25 pasien, akan
tetapi yang memenuhi kriteria inklusi dari
Gambar 2. Distribusi Angka Kesakitan Malaria (API) penelitian ini adalah 23 pasien. Satu pasien
Per Kabupaten Kota Se-Provinsi Lampung Tahun dieksklusikan karena pasien didiagnosis malaria
2016.5 tanpa disertai pemeriksaan laboratorium
mikroskopis malaria positif dan satu pasien
Terdapat lebih dari 100 Plasmodium dieksklusikan karena data pasien tidak
yang ada, tetapi hanya 4 yang diketahui dapat ditemukan.
menyebabkan infeksi pada manusia yaitu: Berdasarkan karakteristik usia, usia termuda
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, pasien yang terkena malaria adalah 17 tahun
Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae. sedangkan usia tertua adalah 68 tahun. Pada
Namun, akhir-akhir ini sudah ditemukan tabel 1 menunjukkan bahwa rentang usia
Plasmodium knowlesi, dimana Plasmodium pasien malaria yang terbanyak adalah 31-40
tersebut selain dapat menginfeksi monyer juga tahun (34,78%), disusul usia >51 tahun
diketahui dapat menginfeksi manusia di Asia (21,74%), dan rentang usia <20 tahun serta 41-
Tenggara.6,7 Berdasarkan dari jenis vektor 50 tahun (17,39%). Meskipun jarang, infeksi
malaria, maka di Provinsi Lampung terdapat 12 Plasmodium juga dapat ditemukan pada pasien
spesies dari nyamuk Anopheles spp yaitu: dengan usia 21-30 tahun (8,7%).
Anopheles vagus, Anopheles sundaicus, Berdasarkan jenis kelamin, pada tabel 1
Anopheles barbirotris, Anopheles acconitus, menunjukkan bahwa mayoritas Plasmodium
Anopheles indefinitus, Anopheles kochi, menginfeksi laki-laki dibandingkan perempuan
Anopheles subpictus, Anopheles tesselatus, dengan perbandingan 78,26% berbanding
Anopheles minimus, Anopheles maculatus.5 21,74%. Sedangkan berdasarkan jenis
Penelitian ini bertujuan untuk pekerjaan, pada tabel 1 menunjukkan bahwa
mengetahui gambaran profil penyakit malaria jenis pekerjaan pasien yang paling banyak
pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Tk.IV menderita malaria adalah wiraswasta (30,43%)
TNI AD Bandar Lampung. disusul jenis pekerjaan anggota Tentara
Nasional Indonesia/TNI (21,74%).
Selatan (30,43%). Dilihat dari tabel 2 pasien yang bertempat tinggal di Kabupaten
didapatkan bahwa dari 13 orang pasien yang Lampung Selatan, seluruhnya (100%)
bertempat tinggal di Kota Bandar Lampung mengalami infeksi Plasmodium vivax. Hasil ini
mengalami infeksi Plasmodium falciparum sesuai dengan Gambar 2 yang menunjukkan
sebanyak 5 orang, Plasmodium vivax sebanyak distribusi asal tempat insidensi malaria di
6 orang, dan Plasmodium falciparum + vivax Provinsi Lampung meliputi keempat
sebanyak 2 orang. Sedangkan dari 7 orang kota/kabupaten tersebut.
Berdasarkan diagnosis masuk rumah orang dewasa tanpa gejala malaria. Hal ini
sakit didapatkan bahwa mayoritas pasien mengakibatkan pasien menjadi asimtomatik,
didiagnosis dengan observasi febris (60,87%), sehingga yang menonjol adalah gejala lainnya
malaria (26,09%), dengue hemorragic seperti keluhan saluran cerna berupa mual,
fever/DHF (8,7%) dan observasi colic abdomen muntah, nyeri perut dan kadang diare.25
(4,35%). Pada diagnosis observasi febris, Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
didapatkan bahwa diagnosis tersebut disertai bahwa pasien yang dirawat selama 3-4 hari ada
dengan/tanpa kondisi trombositopenia. sebanyak 10 pasien (43,48%), 5-6 hari ada
Sedangkan diagnosis malaria, didapatkan sebanyak 10 pasien (43,48%) dan 7-8 hari ada
bahwa dalam penetapan diagnosis, pasien sebanyak 3 pasien (13,04%). Rerata lama
datang ke RS dengan membawa rujukan hasil perawatan pasien secara keseluruhan adalah
laboratorium Plasmodium positif atau pasien 4,78 hari dengan lama perawatan minimal 3
diketahui memiliki riwayat penyakit malaria hari dan lama perawatan maksimal 8 hari.
sebelumnya dan dikonfirmasi dengan hasil Perbedaan lama waktu rawat ini dipengaruhi
laboratorium Plasmodium positif. Berdasarkan oleh kecepatan dan ketepatan dalam
persentase diagnosis tersebut diatas pemeriksaan mikroskopis Plasmodium.
menunjukkan bahwa ketajaman diagnosis
masih perlu ditingkatkan. Di daerah endemis
malaria, parasitemia sering ditemukan pada