Anda di halaman 1dari 29

ASPAL UNTUK

PEMELIHARAAN JALAN

By : Ir. ILHAM, MT
JENIS-JENIS CAMPURAN BERASPAL UNTUK
PEMELIHARAAN JALAN

• Terdapat beberapa jenis campuran beraspal yang dapat digunakan


untuk kegiatan operasi pemeliharaan jalan. Diantaranya adalah :
 Pelapis Dasar (Prime Coat)
 Lapis Perekat (Tack Coat)
 Penutup Retakan (Crack Sealant)
 Perawatan Permukaan (Surface Treatment)
PELAPIS DASAR (Prime Coat)
• Pekerjaan lapisan dasar (priming) meliputi penyemprotan aspal pada
permukaan lapisan perkerasan jalan bukan beraspal.
• Prime coat berfungsi untuk menyelimuti pemukaan lapisan yang tidak
beraspal tersebut.
• Pemberian prime coat pada lapis pondasi (base) berfungsi untuk :
1. Membantu memperahankan kadar air dari permukaan lapis pondasi.
2. Menutup rongga kapiler
3. Melapisi permukaan dan mengikat partikel mineral yang lepas-lepas.
4. Memperkeras permukaan pondasi jalan dan membuatnya lebih stabil.
5. Memelihara dasar perkerasan jalan, agar pekerjaan penambalan
menjadi efisien dan memberikan lekatan antara lapis pondasi dan
material tambalan.
PELAPIS DASAR (Prime Coat)
• Pemberian prime coat pada permukaan lapis pondasi dilakukan dengan
menyemprot permukaan lapis pondasi yang telah tersedia, dan membiarkan
sejauh mungkin berpenetrasi ke dalam lapis pondasi.
• Jika alat semprot tidak tersedia, maka pekerjaan lapisan dasar bisa dilakukan
secara manual.
• Dalam pelaksanaan pekerjaan prime coat, penggunaan aspal tidak boleh secara
berebihan.
• Aspal yang digunakan sebagai lapisan dasar pondasi harus tersebar secara
merata keseluruh permukaan lapis pondasi.
• Bila digunakan aspal Cutback, maka harus diberikan waktu yang cukup untuk
berpenetrasi (meresap) ke dalam lapisan pondasi dan waktu perawatan sebelum
campuran untuk pekerjaan tambalan diletakkan di atasnya.
• Jika digunakan Aspal Emulsi untuk lapisan dasar, maka air yang terkandung dalam
Aspal Emulsi harus dibiarkan menguap seluruhnya sebelum campuran tambalan
diletakkan di atasnya.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PELAPIS DASAR (Prime Coat)
LAPIS PEREKAT (Tack Coat)
• Maksud dari pemberian lapis tack coat adalah untuk memberikan
ikatan antara perkerasan lama dengan lapisan baru yang akan di
letakkan di atasnya.
• Pelapisan tack coat dilakukan dengan pemberian lapisan tipis aspal
emulsi yang dicampur dengan air.
• Tujuannya agar terdapat ikatan yang baik antara permukaan
perkerasan lama yang telah diratakan dengan lapisan baru yang
berada di atasnya.
• Sesudah pemberian tack coat, kandungan air yang terdapat pada
aspal emulsi harus dibiarkan menguap seluruhnya sebelum peletakan
campuran tambalan atau lapis tambahan (overlay) di atasnya.
• Lapisan tack coat tidak diharapkan berpenetrasi (meresap) ke dalam
lapisan perkerasan lama, sehingga penggunaannya harus cukup tipis.
LAPIS PEREKAT (Tack Coat)
• Dalam kegiatan pemeliharaan, tack coat digunakan untuk permukaan
jalan lama yang beraspal sebelum peletakan campuran tambalan
atau lapis tambahan (overlay).
• Pada perbaikan jalan dengan penambalan, pinggir dari area yang
akan ditambal sebaiknya diberi tack coat untuk meyakinkan ikatan
yang baik antara pinggir dan material tambalan.
• Penggunaan mesin gilas roda karet (pneumatic tire roller) pada
pekerjaan tack coat yang masih baru akan membantu keseragaman
penutupan.
• Selain itu, pemadatan juga dapat meminimumkan kemungkinan
kelebihan tack coat secara lokal yang dapat mengakibatkan
permukaan gelincir atau kegemukan aspal di lapisan permukaan.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
LAPIS PEREKAT (Tack Coat)
PENUTUP RETAKAN (Crack Sealant)
• Banyak tipe penutup retakan aspal sekarang tersedia. Akan tetapi
sifat-sifat tertentu harus dipenuhi untuk penutup retakan, seperti :
1) Fleksibilitas dan elastisitas
2) Kemudahan dikerjakan (workability)
3) Ikatan dan lekatan
4) Keawetan dan tahanan terhadap pelapukan
5) Kecocokan dengan aspal
6) Tahanan terhadap pelunakan
7) Tahanan terhadap timbulnya bekas jejak roda.
PENUTUP RETAKAN (Crack Sealant)
• Aspal emulsi dan aspal cutback (aspal dingin) mempunyai fleksibilitas yang
terbatas, dan karena itu kegunaan material ini untuk menutup retak hanya
untuk retakan yang mengalami gerakan kecil.
• Apabila terjadi ekspansi dan kontraksi, atau gerakan vertikal perkerasan
jalan yang berlebihan pada daerah retakan yang akibat beban lalu lintas
atau pengaruh lingkungan, efektifitas bahan penutup menjadi hilang.
• Pada daerah di mana perbedaan iklim dan temperature yang sangat
besar, pemakaian penutup ini hanya sebagai pekerjaan ementara saja.
• Material aspal modifikasi dan material khusus penutup retak, umumnya digunakan
untuk penutup retak yang permanen.
• Persiapan dan cara penanganan yang terkontrol diperlukan dalam penggunaan
material penutup, agar hasilnya memuaskan.
PENUTUP RETAKAN (Crack Sealant)
PERAWATAN PERMUKAAN JALAN
(Surface Treatment)
• Perawatan permukaan jalan adalah istilah yang mencakup beberapa
tipe penutup aspal dan ter batu bara (coal tar) atau gabungan
agregat aspal.
• Ketebalan perawatan permukaan jalan pada umumnya tidak lebih
dari 25 mm, dan dapat diletakkan pada sembarang permukaan
perkerasan.
• Aspal untuk perwatan permukaan jalan terdiri dari lapis tipis aspal
beton yang terbentuk dari penerapan aspal emulsi, cutback (aspal
dingin) atau pengikatan aspal ditambah dengan agregat untuk
melindungi atau memulihkan kondisi permukaan perkerasan yang
telah ada.
PERAWATAN PERMUKAAN JALAN
(Surface Treatment)
• Fungsi dari perawatan permukaan jalan antara lain :
1. Untuk memberikan tahanan terhadap pengaruh cuaca.
2. Untuk memberikan tahanan terhadap pengaruh oli atau bahan bakar.
3. Untuk memberikan keindahan terhadap lapis permukaan perkerasan.
4. Untuk mengisi atau menutup retak rambut (retak yang lebarnya kurang
dari 3 mm).
5. Untuk mengisi distorsi atau alur (rutting) pada perkerasan.
6. Untuk emberikan ketahanan terhadap gelincir (kekesatan) pada
permukaan perkerasan.
PERAWATAN PERMUKAAN JALAN
(Surface Treatment)
• Perawatan permukaan jalan tidak memberikan kekuatan struktural dari
perkerasan.
• Jenis-jenis perawatan permukaan jalan dapat dibagi ke dalam sub-kelompok
sebagai berikut (Lavin, 2003) :
1. Penutup perkerasan (Pavement Sealer)
2. Keping penutup (Chip Seal)
3. Penutup larutan (Slurry Seal)
• Perbedaan dari ketiganya adalah pavement sealer tidak mengandung agregat
(kecuali oleh kemungkinan adanya sejumlah kecil lempung atau pasir), dan chip seal
atau slurry seal berisi agregat dengan porsi yang signifikan.
• Dalam beberapa kasus, lapisan tipis campuran beraspal (umumnya < 25 mm)
digunakan sebagai peraat permukaan jalan.
• Campurannya biasanya HMA (hot mix asphalt) bergradasi padat, dengan ukuran
maksimum agregat < 9,5 mm (Lavin, 2003).
1. PENUTUP PERKERASAN (Pavement Sealer)
• Penutup perkerasan dapat digunakan untuk pemeliharaan
yang sifatnya pencegahan atau perbaikan.
• Termasuk dalam pavement sealer adalah :
a) Penutup Kabut (Fog Seal)
b) Penutup Aspal (Asphalt Sealers) atau Lapis penutup (Seal
Coat), terdiri dari :
– Lapis penutup aspal emulsi (asphalt emulsion seal coat)
– Lapis penutup Ter batu bara (coal tar seal coat)
A. PENUTUP KABUT (Fog Seal)
• Lapis penutup yang berupa fog seal (penutup kabut) adalah berupa lapisan aspal
emulsi tipis, biasanya tanpa agegat penutup.
• Lapisan penutup Fog Seal ini dapat digunakan untuk hal-hal berikut :
a) Memperbaharui permukaan aspal yang telah menjadi kering dan menjadi getas oleh
umur.
b) Mengisi retak kecil dan rongga di permukaan jalan.
c) Melapisi permukaan partikel agregat agar tidak terjadi lepasnya butiran (raveling).
• Banyaknya fog seal yang digunakan tergantung pada tekstur permukaan jalan,
derajat kejenuhan, dan jumlah retakan perkerasan jalan yang diperbaiki.
• Jumlah pemakaian fog seal biasanya sebanyak (0,4 – 0,7) liter/m2.
• Pemakaian yang berlebihan harus dihindari, karena akan menyebabkan aspal
lengket pada ban kendaraan atau permukaan jalan menjadi licin.
• Aspal emulsi untuk fog seal yang digunakan adalah tipe ikatan lambat (slow setting),
baik anionik maupun kationik.
PELAKSANAAN FOG SEAL
B. PENUTUP ASPAL (Asphalt Sealers) atau
LAPIS PENUTUP (Seal Coat)
• Lapis penutup adalah lapis tipis aspal untuk perawatan permukaan jalan.
• Lapis penutup (seal coat) terdiri dari material dasar, seperti hasil penyulingan Ter
batubara (Coal Tar Seal Coat) atau aspal emulsi (Asphalt Emulion Seal Coat).
• Lapisan ini biasanya digunakan secara tersendiri atau dapat ditutup
(dikombinasikan) dengan agregat.
• Perawat permukaan perkerasan umumnya digunakan untuk tempat parkir dan
jalan untuk mobil di halaman dengan menggunakan bahan dari Ter batubara atau
aspal emulsi.
• Seal coat cocok digunakan untuk pemeliharaan kerusakan permukaan perkerasan.
• Lapisan ini tidak menambah kekuatan struktur perkerasan, dan umumnya digunakan
untuk perawatan pencegahan kerusakan.
B. PENUTUP ASPAL (Asphalt Sealers) atau
LAPIS PENUTUP (Seal Coat)
• Lapis Penutup (seal coat) berfungsi untuk :
1) Menutup retak rambut.
2) Mengikat bersama-sama permukaan
jalan yang mengalami butiran lepas
(raveling) ringan.
3) Membuat oksidasi dan penetrasi air
lambat
4) Menahan minyak dan olie.
5) Memberikan warna hitam gelap pada
permukaan perkerasan jalan.
PELAKSANAAN LAPIS PENUTUP (SEAL COATING)
2. KEPING PENUTUP (Chip Seal)
• Keping Penutup (chip seal) adalah perawatan aspal yang disemprotkan
pada lapis pengikat aspal, emulsi atau cutback yang diikuti oleh penyebaran
agregate diatasnya.
• Istilah cheap menunjukan sifat ukuran tunggal dari agregate, yang umumnya
berupa agregate batu pecah.
• Chip seal ini umumnya cocok digunakan pada jalan raya dengan volume
rendah untuk penanganan kerusakan pada area luas dengan :
– retakan kecil yang rapat (aligator cracking),
– pelapukan (weathering) atau butiran lepas(raveling),
– agregate licin (polished aggregate), dan
– retak block (block cracking)
2. KEPING PENUTUP (Chip Seal)
• Keping Penutup (chip seal) berguna untuk :
1) Melindungi perkerasan dari air yang merusak perkerasan dan
memelihara integritas/kekokohan struktur.
2) Menutup retak rambut dan retak minor. Jika lebar retaknya > 3 mm,
terlebih dahulu ditutup dengan penutup sebelum dihamparkan chip seal.
3) Memberikan tekstur makro pada perkerasan, sehingga memberikan
tahanan gelincir atau memberikan kekesatan pada pekerasan.
4) Memberikan keseragaman pada perkerasan yang kerusakan retaknya
diisi atau ditambal.
PEKERJAAN KEPING PENUTUP (Chip Seal)
3. PENUTUP-LARUTAN (Slurry Seal)
• Penutup-larutan (slurry seal) adalah perawatan permukaan perkerasan yang dapat
digunakan untuk pemeliharaan yang sifatnya pencegahan atau perbaikan.
• Penutup-larutan adalah suatu campuran yang terdiri dari aspal emulsi ikatan
lambat, agregate halus, mineral pengisi dan air.
• Dalam kasus khusus, dalam larutannya ditambahkan material tambah (additive)
untuk memodifikasi karakteristik lamanya waktu perawatan.
• Material ini biasanya dikombinasikan dalam mesin spesial yang dirancang untuk
pencampuran dan peletakan penutup-larutan.
• Penghamparan larutan dilakukan satu tahap, dengan ketebalan antara 3 - 10 mm.
• Karena tipisnya, ukuran maksimum agregate umumnya tidak lebih dari 9 - 10 mm
dan dapat sekecil 4,75 atau 5 mm.
• Penutup larutan berfungsi untuk :
1) menutup retakan,
2) menghentikan pelepasan butiran, dan
3) memperbaiki kekesatan permukaan.
PELAKSANAAN PENUTUP-LARUTAN (Slurry Seal)

Sumber : dpw.lacounty.gov
4. MICROSURFACING
• Microsurfacing mirip dengan slurry seal.
• Lapisan penutup ini terdiri dari penerapan campuran air, aspal emulsi, agregat batu pecah
yang sangat kecil, dan ditambah dengan bahan tambahan (additive) dari bahan kimia.
• Polimer biasanya ditambahkan ke aspal emulsi untuk memberikan sifat campuran yang lebih
baik.
• Perbedaan utama antara slurry seal dan microsurfacing adalah bagaimana proses
pengerasannya.
• Slurry seal proses pengerasannya melalui penguapan air dari aspal emulsi yang sangat
tergantung dari sinar matahari.
• Sedangkan aspal emulsi yang digunakan dalam microsurfacing, karena mengandung bahan
kimia tambahan (additive) sehingga memungkinkan untuk proses pengerasan tanpa
bergantung pada sinar matahari atau panas untuk penguapan.
• Dengan demikian, microsurfacing adalah sebuah aplikasi yang proses pengerasannya lebih
cepat daripada slurry seal dan dapat digunakan pada kondisi dimana slurry seal tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan.
• Jalan-jalan yang memiliki arus lalu lintas yang cukup tinggi microsurfacing cukup baik untuk
digunakan.
4. MICROSURFACING
• Microsurfacing diterapkan untuk membantu melestarikan dan melindungi struktur perkerasan
yang mendasari dan memberikan permukaan mengemudi baru. Jalan yang dipilih untuk
aplikasi microsurfacing umumnya memiliki rendah kesusahan dan lebar retak sempit hingga
sedang
• Microsurfacing biasanya diterapkan pada intermiten, dasar proyek-spesifik. Lokasi, cuaca,
beban lalu lintas, dan trotoar kondisi faktor-faktor yang digunakan untuk menentukan
apakah aplikasi microsurfacing sesuai. Jalan raya karena microsurfacing pengobatan
umumnya mereka yang memiliki sedikit kesulitan, tidak ada rutting sampai sedang, dan
lebar retak umumnya sempit, dan di mana pengobatan microsurfacing akan membantu
memperpanjang umur perkerasan sampai resurfacing menjadi perlu. Jalan raya yang dipilih
untuk aplikasi microsurfacing siklus biasanya akan diperlakukan setiap lima sampai tujuh
tahun.
4. MICROSURFACING
• Microsurfacing umumnya dicampur dalam, dan diterapkan menggunakan, truk sengaja dibangun, umumnya
disebut sebagai "truk bubur." Jika segmen jalan yang akan microsurfaced panjang dan tidak mengandung kurva
tajam, "mesin terus menerus" kadang-kadang digunakan . Mesin ini mampu konstan atau terus menerus
pencampuran dan aplikasi microsurfacing karena kompartemen penyimpanan yang besar dan kemampuan untuk
melampirkan truk pengiriman agregat dan kapal tanker yang mengandung microsurfacing emulsi. Operasi ini
terus-menerus memberikan manfaat dari memiliki sedikit jika ada jahitan di jalan raya yang terjadi ketika
operasi berhenti.

• truk lumpur dan mesin terus menerus mengandung berbagai kompartemen yang memegang agregat (halus hancur
batu), air, polimer dimodifikasi emulsi, dan aditif lainnya, yang dicampur dalam mixer on-board. Campuran
microsurfacing mengalir keluar dari belakang dan ke trotoar dalam batas-batas kotak belakang-mount disebut
sebagai "kotak mikro." Kotak ini berisi auger yang ternyata untuk seragam mendistribusikan campuran di lebar.
Pekerja dengan penyapu mengikuti di belakang dan membantu dalam menyebarkan campuran, mengoreksi
daerah yang tidak benar tertutup, dan menjaga campuran off perbaikan beton seperti selokan.

• Sepotong goni sering diseret di belakang dengan tujuan menghasilkan tekstur yang halus sambil menerapkan
bahan microsurfacing. Tekstur microsurfacing berbeda dibandingkan dengan perkerasan aspal. tekstur mungkin
memiliki garis samar dan agak kasar. Selain itu, ketika microsurfacing yang pertama ditempatkan permukaan
lembut dan dapat ditandai oleh gerakan balik yang tiba-tiba. Tayangan ini di trotoar bersifat sementara karena
cuaca musiman dan lalu lintas memuluskan ketidaksempurnaan ini dari waktu ke waktu.
PELAKSANAAN MICROSURFACING

Anda mungkin juga menyukai