Anda di halaman 1dari 3

Artikel Strategi Produk diambil dari

http://bangdazul.blogspot.com/2011/03/strategi-produk.html

Salah satu cara untuk melakukan strategi produk yaitu melalui merek. Definisi merek
menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler;2003) adalah suatu nama, simbol, tanda, atau
desain atau kombinasi diantaranya, dan ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaingnya.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan
memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan
berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty).
Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan
kepatuhan pada suatu merek.
Kotler menambahkan bahwa suatu merek adalah suatu simbol yang komplek yang
menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:
1.      Atribut produk
Merek memberikan ingatan pada atribut - atribut tertentu dari suatu produk, misalnya jika kita
mendengar merek Nutrisari, tentunya kita teringat akan minuman rasa jeruk.
2.      Manfaat
Atribut - atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam
bentuk manfaat baik secara fungsional dan manfaat secara emosional, misalnya atribut kekuatan
kemasan produk menterjemahkan manfaat secara fungsional dan atribut harga produk
menterjemahkan manfaat secara emosional yang berhubungan dengan harga diri dan status.
3.      Nilai
Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk, misalnya merek Sony
mencerminkan produsen elektronik yang memiliki teknologi yang canggih dan modern.
4.      Budaya
Merek mempresentasikan suatu budaya tertentu, misalnya Mercedes mempresentasikan budaya
Jerman yang teratur, efisien, dan berkualitas tinggi.
5.      Kepribadian
Merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu, misalnya Isuzu Panther yang
diasosikan dengan kepribadian binatang panther yang kuat (mesin kuat dan tahan lama).
6.      Pengguna
Merek mengelompokkan tipe - tipe konsumen yang akan membeli atau mengkonsumsi suatu
produk, misalnya Honda Jazz untuk konsumen remaja dan pemuda.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1.      Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex,
sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2.      Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada
windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot
pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony
ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-
hari.
3.      Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar
pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis dan macam-macam merek, antara lain:
1.      Manufacturer brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan
yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin,
philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
2.      Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari
produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang
menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky,
supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
3.      Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa
menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen
maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan,
gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai
berikut di bawah ini :
1.      Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf
dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings
yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2.      Family Branding / Merek Keluarga adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk
dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili
branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garudafood yang mengeluarkan
banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya,
dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian
motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki
shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai