Engineering, and Mathematics) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran sains bagi siswa kelas VIII SMPN 2 Singaraja.” Identitas Peneliti Nama : Dessy Gita Islamyah NIM : 1513021050 Semester : VI/B I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Abad 21 ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Abad 21 menuntut siswa mampu untuk menguasai berbagai keterampilan agar dapat bersaing secara global. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung. Namun, berdasarkan hasil TIMSS dan PISA menunjukkan bahwa keterampilan berpikir siswa masih rendah. Siswa mengalami kesulitan dalam ungkapan tertulis, kemampuan untuk menghubungkan gagasan dalam rantai penalaran, kesulitan dalam mengerjakan data numerik, dan kesulitan dalam ungkapan lisan. Pengembangan keterampilan berpikir siswa bergantung bagaimana guru dalam mengetahui bagaimana keterampilan berpikir siswa dikembangkan. Dalam proses KBM, guru masih menggunakan pembelajaran secara konvensional, yang proses pembelajarannya hanya melatih proses berpikir konvergen, sehingga siswa akan mengalami kesulitan memecahkan masalah secara kreatif jika dihadapkan suatu masalah. Selain itu, masih ada kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa kurang mendapat kesempatan untuk menemukan konsep dan mengembangkan kemampuan proses berpikir serta hanya sekedar menghafal konsep tanpa memahami dan membuktikan secara empiris. Pendekatan pembelajaran di sekolah yang secara umum masih menekankan aspek penerimaan informasi yang terpusat hanya kepada guru, yang mengakibatkan siswa kurang dalam menggali pengetahuan sendiri, yang tentunya akan menjadi kendala terhadap harapan abad 21. Sehingga guru perlu menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat melatih siswa untu berpiir kritis dan kreatif. STEM (Sciences,Technology, Engineering, and Mathematics) merupakan isu penting dalam pendidikan saat ini. Fan dan Yu (2016) menjelaskan bahwa pendidikan STEM menekankan pada pengembangan kemampuan baru di abad ke-21, yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah dunia nyata dan untuk beradaptasi dengan masyarakat modern yang selalu berubah. Pembelajaran berbasis STEM dapat dikemas dalam model pembelajaran inquiry yang menekankan pada proses mencari dan menemukan, peran siswa dalam model ini adalah mencari dan menemukan sendiri pemecahan masalah dalam suatu materi pelajaran sedangkan guru sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Oleh karena itu, peneliti terinspirasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan pendekatan STEM (Sciences,Technology, Engineering, and Mathematics) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran sains bagi siswa kelas VIII SMPN 2 Singaraja.”