Anda di halaman 1dari 60

BAB.

I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 33 UUD 1945, ditujukan


untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi melalui tiga
prinsip dasar ekonomi kerakyatan yakni; perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara, bumi, air dan segala kekayan yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat, sehingga dalam pembangunan
Koperasi dan UKM dilaksanakan melalui pendekatan keberpihakan
(affirmative) dan pendekatan pengembangan kemandirian.
Pendekatan keberpihakan diwujudkan dalam bentuk pemberian
kesempatan berusaha, dukungan peningkatan kapasitas usaha dan
ketrampilan, serta prlindungan usaha terutama bagi Koperasi dan UKM
yang berkembang di antara masyarakat berpenghasilan rendah. Pada
saat yang sama, pembangunan Koperasi dan UKM diarahkan untuk
membangun kemandirian dan daya saing melalui penciptaan iklim yang
kondusif, penerapan IPTEK dan penguatan skala ekonomi sehingga
memiliki posisi tawar yang tinggi dalam menghadapi kondisi pasar yang
dinamis. Selanjutnya pembangunan Koperasi dan UKM juga diarahkan
untuk memperkuat peningkatan kontribusinya dalam perekonomian, baik
dalam penanggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja maupun
dalam peningkatan nilai tambah perekonomian yang menyokong
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan yang
berkelanjutan.
Kehadiran 3624 Koperasi dan 593.100 UMKM di Sumatera Barat,
telah mampu menyerap banyak tenaga kerja, dan menjadi dominasi
kegiatan perekonomian masyarakat karena pelaku Koperasi dan UMKM
menyebar hingga ke pelosok pedesaan. Sebagian besar berorientasi
pasar dalam negeri, antara lain produk makanan ringan, barang-barang
kerajinan, konveksi, sulaman , perbengkelan. Sebagian nya ikut
1
berperan aktif untuk memajukan pariwisata. Namun kontribusi Koperasi
dan UKM seakan akan belum memberikan sumbangan yng berarti,
karena gerakan Koperasi dan UKM jarang dipublikasikan.
Kedepannya peningkatan daya saing Koperasi dan UKM mempu
tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih
besar melalui langkah strategi : Peningkatan kualitas SDM, Peningkatan
akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan, peningkatan nilai
tambah produk dan jangkauan pemasaran, penguatan kelembagaan,
peningkatan kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan penyusunan buku pembangunan
Koperasi dan UKM di Provinsi Sumatera Barat ini memberikan data dan
informasi terhadap pertumbuhan Koperasi dan UKM sekaligus
mengevaluasi terhadap program dan kegiatan sebagai dasar penyusunan
perencanaan Dinas.

2
BAB. II KINERJA DINAS KOPERASI, UKM
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2018

2.1 Visi dan Misi

Visi Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat adalah :

“TERWUJUDNYA KOPERASI DAN UMKM YANG BERDAYA SAING


SEBAGAI BASIS PEREKONOMIAN DAERAH UNTUK MENGHADAPI
PASAR GLOBAL”
Adapun makna dari visi tersebut adalah Dinas Koperasi, UKM
Provinsi Sumatera Barat berusaha sungguh-sungguh memberdayakan
Usaha koperasi dan UKM sebagai pelaku/ subyek perekonomian rakyat
sehingga memiliki daya saing, tangguh serta mandiri. Kondisi ini
diharapkan memungkinkan Koperasi dan UKM mempunyai posisi tawar
dalam memecahkan masalah dengan bertumpu pada kepercayaan dan
kemampuan sendiri.

Dalam merealisasikan visi dan memberikan arah serta tujuan yang


akan diwujudkan, dan untuk memberikan focus terhadap Program yang
akan dilaksanakan serta untuk menumbuhkan sense of participation and
sense of belonging maka Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat
menyatakan misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja dan daya saing koperasi serta UKM dalam
mengelola potensi ekonomi daerah
b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Dinas Koperasi,
UKM

2.2. Tujuaan dan Sasaran

A. Tujuan
Dalam rangka mencapai visi dan misi Dinas Koperasi dan UKM
seperti yang dikemukakan diatas, maka visi dan misi tersebut harus

3
dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional
berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals) organisasi.
Untuk itu, agar dapat diukur keberhasilan organisasi di dalam
mencapai tujuan strategisnya, setiap tujuan strategis yang
ditetapkanakan memiliki indicator kinerja (performance indicator)
yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi dan UKM
2. Dinas Koperasi, UKM berkinerja baik.

B. Sasaran

Tujuan yang akan diwujudkan tersebut selanjutnya dirinci pada


pencapaian sasaran setiap tahunnya. Secara umum, sasaran
tahunan dari Dinas Koperasidan UKM Provinsi Sumatera Barat ini
menggambarkan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan, serta
perubahan perbaikan kondisi koperasi dan UKM yang diakibatkan
oleh kebijakan tersebut.
Selanjutnya bagian berikut akan menjelaskan dan merinci masing-
masing tujuan yang akan diwujudkan dalam lima tahun mendatang
(2016-2021) beserta sasaran strategis sebagai berikut :
1. Meningkatnya peran koperasi dan UKM dalam pertumbuhan
ekonomi daerah
2. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola organisasi Dinas Koperasi,
UMKM

4
Tabel 2.1
Matriks Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran

No TUJUAN SASARAN
Uraian
1 Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Meningkatnya peran
Koperasi dan UKM koperasi dan UKM
dalam pertumbuhan
ekonomi daerah

2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi UKM Tahun 2018

Dalam rangka pelaksanaaan pemerintahan yang efektif, Dinas


Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sumatera Barat telah
menetapkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dengan mempedomani
Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis Tahun 2016-2021 dan
RPJMD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021. Perjanjian
kinerja 2018 adalah sebagaimana rincian tabel dibawah ini:

Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja tahun 2018
No. Sasaran Strategis Indikator Satuan Target

1 Meningkatnya kualitas Persentase peningkatan nilai % 9


koperasi dan UKM asset koperasi
Persentase peningkatan nilai % 8
omset koperasi
Persentase koperasi aktif % 77,5
Presentase UKM Binaan Naik % 1,7
Kelas
Laju Pertumbuhan kredit % 8
2 Meningkatnya kualitas Nilai evaluasi akuntabilitas Kategori B
kinerja
tata kelola organisasi
Capaian fisik pengelolaan % 100
program/kegiatan
Capaian realisasi keuangan % 96
pengelola program/kegiatan

Sasaran1 ; Meningkatnya kualitas koperasi dan UKM

Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan


akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian daerah,

5
mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat
pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi
sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat.
Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di
bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat
Indonesia lainnya

Peran koperasi dalam pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari:


(1) kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di
berbagai sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain
penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan
pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi,
serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui
kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
sangat strategis dalam perekonomian daerah, sehingga perlu menjadi
fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang.

Koperasi sebagai organisasi social ekonomi memiliki karakteristik yang


sesuai untuk dapat mengelola berbagai potensi yang dimiliki daera=h
secara lebih optimal. Peran koperasi tersebut diwujudkan melalui
kegiatan usaha kolektif yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat
(anggota ) dalam kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran.
Koperasi juga berperan untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi
kolektif anggotanya, baik sebagai produsen maupun konsumen.Efisiiensi
dan efektifitas usaha anggota koperasi dapat dicapai karena pemasaran,
pembelian input produksi, pemanfaatan modal dan pengadaan serta
penggunaan fasilitas usaha dilakukan secara bersama.

Peran UKM dalam perekonomian dapat ditunjukkan sebagai sumber


pendapatan masyarakat, pemenuhan kebutuhan barang dan jasa
domestic, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan nilai
tambah yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi.

6
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya kualitas koperasi dan UKM
indikator kinerjanya adalah :

a. Persentase peningkatan nilai asset koperasi


Nilai asset koperasi merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki dan
dikelola koperasi untuk menjalankan operasional usaha. Aset merupakan
sumber daya yang dikuasai koperasi sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dari mana manfafat ekonomi dimasa depan diharapkan akan
diperoleh koperasi. Nilai asset koperasi terdiri atas kas, piutang,
perlengkapan dan peralatan koperasi. Formulasi perhitungan persentase
peningkatan nilai asset koperasi adalah sebagai berikut :

Formulasi meningkatnya nilai asset koperasi = (nilai asset tahun n-


b. nilai asset thnpeningkatan
Persentase n-1 / nilai asset tahun
nilai n-1)koperasi
omset x 100%
Nilai omset koperasi atau volume usaha koperasi adalah total nilai

penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada suatu


periode atau tahun buku yang bersangkutan. Dengan demikian volume
usaha koperasi adalah akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak
awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku. Untuk usaha simpan
pinjam yang menjadi volume usahanya adalah semua jumlah pinjaman
dari anggota koperasi. Sedangkan untuk usaha lain selain simpan pinjam
volume usahanya dihtung berdasarkan jumlah penjualan dari usaha
koperasi tersebut.

Formulasi meningkatnya nilai omset koperasi = (volume usaha tahun


n- volume usaha thn n-1 / volume usaha tahun n-1) x 100%

c. Persentase koperasi aktif

Perkembangan koperasi di Sumatera Barat saat ini menunjukkan


kinerja yang secara umum positif. Perkembangan tersebut menunjukkan
kebutuhan yang tinggi terhadap pendampingan dalam penerapan
prinsip-prinsip koperasi. Perkembangan koperasi juga dipengaruhi oleh
perkembangan koperasi aktif. Karena peningkatan jumlah koperasi tidak

7
ada artinya apabila jumlah koperasi aktif menurun persentasenya.
Formulasi penghitungan persentase koperasi aktif adalah :

Formulasi persentase koperasi aktif = (jumlah koperasi aktif/ total


jumlah koperasi x 100%

d. Persentase UKM binaan naik kelas


Dalam perekonomian Indonesia Usaha Kecil dan Menengah
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah yang cukup besar.
Kelompok UKM ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan
krisis ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah , pengertian Usaha Kecil dan
Menengah adalah :
1) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan serta memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 sampai adengan Rp.
500.000.000,-
2) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan serta memiliki
kekayaan bersih antara Rp. 500.000.000,- sampai dengan Rp.
10.000.000.000
Indikator persentase UKM binaan naik kelas dengan formulasi
capaiannya sebagai berikut :

Formulasi persentase UKM binaan naik kelas = jumlah usaha


Kecil naik kelas thn n - jumlah usaha Kecil naik kelas thn n-1 /
jumlah UKM yang dibina x 100%

e. Laju pertumbuhan kredit


Dalam perekonomian Indonesia Usaha Kecil dan Menengah
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah yang cukup besar.

8
Kelompok UKM ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan
krisis ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah , pengertian Usaha Kecil dan
Menengah adalah :
3) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan serta memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 sampai adengan Rp.
500.000.000,-
4) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan serta memiliki
kekayaan bersih antara Rp. 500.000.000,- sampai dengan Rp.
10.000.000.000
Indikator laju pertumbuhan kredit dengan formulasi capaiannya
sebagai berikut :

Formulasi laju pertumbuhan kredit = (jumlah realisasi kredit


yang disalurkan perbankan thn n - jumlah realisasi kredit yang
disalurkan perbankan thn n-1) / jumlah realisasi kredit yang
disalurkan perbankan thn n-1 x 100%

Sasaran 2 ; Meningkatnya kualitas tata kelola organisasi

Tata kelola organisasi merupakan suatu system yang mengatur


pengelolaan organisasi yang bertujuan untuk menciptakan organisasi
yang memiliki nilai tambah bagi pihak yang berkepentingan. Tata kelola
organisasi ini sangat penting karena dengan adanya tata kelola yang
baik maka akan berdampak kepada : 1) meningkatnya kinerja organisasi
melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik; 2)
mempermudah dalam pengelolaan anggaran yang berdampak pada
meningkatnya nilai organisasi; 3) meningkatkan kepercayaan
masyarakat dan pihak-pihak alinnya.
Dalam pencapaian sasaran meningkatnya kualitas tata kelola
organisasi, indikator yang mempengaruhinya adalah :
9
a. Indikator Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan melalui system pertanggungjawaban secara
periodic.
Kinerja pemerintah harus diukur agar dapat diketahui
bagaimana pemerintah melaksanakan apa yang menjadi
tanggungjawabnya. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan
mengukur kinerja keuangan dan kinerja non keuangan.
b. Indikator Capaian Fisik Pengelolaan Program/Kegiatan
Pelaksanaan penerapan penganggaran berbasis kinerja
mensyaratkan perlunya setiap unit kerja untuk memiliki indicator
kinerja dalam dokumen perencanaan dan penganggaran,
merencanakan program atau kegiatan serta melaksanakan dan
mengevaluasi capaian indicator kinerja yang telah ditetapkan.
Penilaian kinerja merupakan proses interprestasi atas seluruh nilai
capaian kinerja hasil pengukuran ke dalam informasi yang
menggambarkan tingkat keberhasilan program/kegiatan untuk
dianalisis lebih lanjut. Pengukuran capaian fisik pengelolaan
program/kegiatan dilakukan dengan memperhatikan capaian outup
fisik yang mendukung kegiatan tersebut.
c. Indikator Capaian Keuangan Pengelolaan Program/Kegiatan
Indikator Capaian keuangan pengelolaan program/kegiatan
menggambarkan pemakaian sumber daya keuangan dalam
pencapaian suatu program/kegiatan. Pengukuran capaian
pengelolaan keuangan sangat penting untuk dilaksanakan karena
melalui penguruan ini diharapkan kinerja pengelolaan kegiatan
lebih terukur, akuntabel, dan terpadu. Disamping itu pengukuran
ini juga bermanfaat dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan di
pemerintahan daerah.

10
Pengukuran kinerja pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 dilakukan dengan
menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Tingkat pencapaian sasaran ditetapkan sangat baik apabila
persentase pencapaian rencana tingkat capaian sasaran sebesar
diatas 95%, baik apabila persentase pencapaian sebesar 75% -
95%, cukup baik apabila persentase pencapaian sebesar 50%-
75%.
b. Persentase capaian sasaran merupakan komulatif dari capaian
program-program yang digunakan untuk pencapaian kinerja
sasaran yang bersangkutan

2.4. RENCANA KINERJA SASARAN


Rencana Kinerja Sasaran Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2018 adalah rencana pencapaian target sasaran yang
menjadi sarana bagi Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat dalam
mewujudkan visi, misi, dan tujuan pembangunan koperasi dan UKM di
Provinsi Sumatera Barat dalam kurun waktu 5 tahun. Tahun 2018 adalah
tahun ketiga untuk Renstra Dinas Koperasi, UKM Tahun 2016-2021 yang
lebih rinci sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3
Rencana Kinerja Sasaran Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018

SASARAN CARA MENCAPAI SASARAN


No KEBIJAKAN
URAIAN INDIKATOR Target PROGRAM
STATEGIS
1 Meningkatny 1. Persentase 9% Meningkatkan 1. Program
a kualitas peningkatan produktifitas, Peningkatan
koperasi dan nilai asset manajemen Kualitas
UKM koperasi usaha dan Kelembagaan
permodalan Koperasi
koperasi 2. Program
Peningkatan dan
Pengembangan
daya Saing
Koperasi

2. Persentase 8% Peningkatan 1 Program


peningkatan usaha koperasi Peningkatan dan

11
SASARAN CARA MENCAPAI SASARAN
No KEBIJAKAN
URAIAN INDIKATOR Target PROGRAM
STATEGIS
nilai omset baik simpan Pengembangan
koperasi pinjam maupun daya Saing
sector riil Koperasi

3. Persentase 77,5% Peningkatan 1. Program


koperasi aktif tata kelola Peningkatan
organisasi dan Kualitas
SDM Kelembagaan
pengurus/penge Koperasi
lola koperasi

4. Presentase 1,7% Peningkatan 1 Program


UKM Binaan pemasaran, Peningkatan dan
Naik Kelas promosi serta Pengembangan
kemitraan daya Saing
produk UKM, UMKM
fasilitasi
standarisasi
produk

5. Laju 8% Peningkatan 1 Program


Pertumbuhan pendampingan Peningkatan dan
Kredit dan akses Pengembangan
permodalan daya Saing
UMKM

IV Meningkatny Nilai evaluasi BB Peningkatan 1. Program


a tata kelola akuntabilitas kinerja Dinas Pelayanan
organisasi kineerja Koperasi, UKM Administrasi
pada setiap Perkantoran
bidang dan 2. Program
perencanaan Peningkatan
setiap kegiatan Sarana dan
yang lebih baik Prasarana
Aparatur
3. Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
4. Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
5. Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja
dan Keuangan
6. Program
Peningkatan
Kualitas dan
Akses Informasi
Sumber Daya
Alam dan
Lingkungan
Hidup
Sumber: Rencana Kerja dan Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, UKM Provinsi
12
Sumatera Barat Tahun 2018

2.5. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN


Pencapaian Rencana Kinerja Sasaran akan tercapai dengan
melaksanakan Program Pemberdayaan koperasi dan UKM yang terdiri
atas Kegiatan-Kegiatan Pembangunan koperasi maupun UKM sehingga
Pencapaian Kinerja Sasaran akan ditentukan oleh keberhasilan
pencapaian Kinerja Kegiatan. Rencana Kinerja Kegiatan Dinas Koperasi,
UKM Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 yang akan dicapai adalah
sebagaimana tercantum dalam Tabel 7.
Tabel 2.4
Rencana Kinerja Kegiatan Dinas Koperasi, UKM Tahun 2018

13
14
15
Sumber: Rencana Kerja (Renja) Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018

16
2.6. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2018
Dalam rangka mendukung capaian sasaran kinerja dan indicator
kinerja utama, Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat
mendapatkan alokasi APBD Tahun 2018 adalah sebesar Rp.
23.372.580.031,- . yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci, Rencana Anggaran
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat pada Tabel
8.

Tabel 2.5
Rencana Anggaran Tahun Anggaran 2018

No Uraian Rencana (Rp) %


1 Belanja Tidak Langsung 6.829.165.631 29,21
2 Belanja Langsung 16.543.414.400 70,79
Jumlah 23.372.580.031 100.00
Sumber: APBD Perubahan Sumbar 2018

Dari tabel 2.5 diatas dilihat proporsi antara Belanja Langsung dengan
Belanja Tidak Langsung pada tahun 2018, dimana porsi Belanja Tidak
Langsung dimanfaatkan untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai
dimana jumlah pegawai Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018 sebanyak 74 orang. Sementara Belanja Langsung sangat
signifikan jumlahnya yang dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan
belanja modal dan pemberdayaan Koperasi dan UKM.
Alokasi anggaran Belanja Langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk
membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung
pencapaian sasaran pemberdayaan koperasi dan UKM dapat dilihat pada
Tabel 2.5.

17
Tabel 2.6
Alokasi Dana per Sasaran Tahun Anggaran 2018

Sasaran Anggaran Anggaran


No IndikatorKinerja
Strategis (Rp) (%)
1. Meningkatnya - Persentase peningkatan nilai 375.680.500 3,13
kualitas koperasi asset koperasi
dan UKM - Persentase peningkatan nilai 2.073.780.050 17,32
asset koperasi
- Persentase koperasi aktif 2.908.565.700 24,29
- Persentase UKM Binaan Naik 6.242.875.800 52,14
Kelas
- Laju Pertumbuhan kredit 370.252.100 3,09

4. Meningkatnya Tata - Nilai evaluasi akuntabilitas 54.095.950 0,45


Kelola Organisasi kinerja
- Persentase Capaian realisasi 414.018.400 3,45
fisik pelaksanaan program
/kegiatan
- Persentase Capaian realisasi 4.104.145.450 34,28
keuangan pelaksanaan
program/kegiatan

Jumlah Belanja Langsung 16.543.414.400 100


100,00
Pada Tabel 2.6 di atas, jumlah anggaran untuk program/kegiatan
sebesar Rp. 16.543.414.400,- dengan persentase terbesar anggaran
untuk mendukung sasaran meningkatnya daya saing koperasi yaitu
sebesar 72,36%. Sasaran Terwujudnya Meningkatnya Tata Kelola
Organisasi yaitu sebesar 27,64% dari total anggaran Belanja Langsung.

18
BAB. III
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN KOPERASI DAN UKM

3.1 Pembangunan Koperasi

Pembangunan koperasi di Sumatera Barat berdasarkan data


keragaan koperasi tahun 2018 terlihat bahwa total koperasi sebanyak
3.624 Koperasi dengan rincian jumlah koperasi aktif sebanyak 2.815 unit
dan koperasi tidak aktif sebanyak 809 unit koperasi. Jumlah koperasi
yang tidak aktif terbanyak terdapat pada Kabupaten Pesisir Selatan (112
unit) dan paling sedikit pada Kota Padang Panjang (2 unit).
Jumlah koperasi yang RAT sekitar 1.404 (50,78%) dari jumlah
koperasi aktif. Sedangkan jumlah koperasi yang terbanyak
melaksanakan RAT adalah Kota Padang (368) unit, dan yang paling
sedikit adalah Kab. Kep. Mentawai (9) unit.
Sedangkan animo masyarakat untuk menjadi anggota koperasi
paling banyak terlihat pada Kota Padang (206.295 orang) dan paling
sedikit pada Kab. Kep. Mentawai (4.680 orang).

Volume usaha koperasi di Sumatera Barat tahun 2018 sekitar Rp 5,75


Triliun yang berasal dari usaha sektor riil dan simpan pinjam koperasi.
Volume usaha paling banyak terdapat pada Kota Padang (Rp 2,1 Triliun)
dan paling sedikit Kab. Kep. Mentawai (Rp. 4,7 Milyar). Untuk lebih
jelasnya dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

19
20
Tabel 3.1
Perkembangan Koperasi Aktif di Provinsi Sumatera Barat tahun 2017 -
2018
N Koperasi Aktif (unit)
Kabupaten/Kota
o 2017 2018
1 2 3 4
1 Kab. Agam 202 205
2 Kab. Pasaman 63 63
3 Kab. Pasaman Barat 349 370
4 Kab. Lima Puluh Kota 138 146
5 Kab. Solok 88 89
6 Kab. Solok Selatan 66 69
7 Kab. Padang Pariaman 110 110
8 Kab. Pesisir Selatan 171 188
9 Kab. Tanah Datar 205 205
10 Kab. Sijunjung 75 75
11 Kab. Dharmasraya 91 93
12 Kab. Kep. Mentawai 24 25
13 Kota Bukittinggi 87 87
14 Kota Padang 678 684
15 Kota Sawahlunto 60 60
16 Kota Padang Panjang 57 58
17 Kota Solok 43 43
18 Kota Payakumbuh 133 134
19 Kota Pariaman 61 68
20 Prov. Sumbar 43 43
  Jumlah 2,744 2,815

3.1.1. Penumbuhan Koperasi Baru tahun 2018

Table 3.2
Penumbuhan Koperasi baru tahun 2018
NO KAB/KOTA NAMA KOPERASI
1 Kab.Dharmasraya 1. Koperasi Mikro Usaha Rakyat
    2. KSU LKMA ASA Sakato Mulia
2 Kab. Mentawai 1. Koperasi Minyak Atsiri
3 Kab. Lima Puluh Kota 1. Kop LKMA Situbanda
    2. Kop LKMA Lubuak Simato
    3. Kop Lokuang Kuranji
    4. Kop LKMA Lembah Sarang Olang
    5. Kop LKMA Tigo Sajarangan
    6. Kop LKMA Maju Bersama
    7. Kop LKMA Harapan Basamo

21
    8. Kop LKMA Maju Bersama Simun
4 Kab. Pasaman Barat 1. Kop Alam Takambang Jaya

    2. Kop Bina Anggota Sejahtera

    3. Kop SUPM Maju Bersama

    4. KSP Mitra Bersama Makmur

    5. Koperasi Mitra Jaya Wira

    6. KSU Gemilang Razaki Basamo

    7. KSU Tuah Ombak Badabuah

5 Kab. Agam 1. KSU Gulo Saka Bukik Batabuah Duo

    2. Koperasi Anggrek II
6 Kab. Solok 1. KSP Anak Nagari Sulit Air
7 Kab. Solok Selatan 1. KSU Saiyo Sakato

    2. Koperasi Perhipsari

    3. Koperasi Keluarga Sejahtera

8 Kab. Pesisir Selatan 1. Koperasi Pemasaran Saiyo Harapan Bersama

    2. Koperasi Pemasaran Bukik Pantai Camin

    3. Koperasi Pemasaran KSU Tuah Nagari Tigo


Sungai
    4. KSU Sukses Jaya Mandiri

    5. Kop Pemasaran Pasar Induk KTM Lunang


Silaut
    6. Kop Jasa LKM-A Gapoktan Samo Saiyo

    7. KUB Nelayan Cahaya Bahari

    8. Kop Keluarga Samudera Tani

    9. Kop Pasar Labuhan Pasia Pelangai

    10. Kop Produsen Tani Silaut Jaya

9 Kota Padang 1. Koperasi Forum Komunikasi Indarung


    2. Koperasi Warga sejahtera RT 03 Blok M
Indarung
    3. Koperasi LKMA Kola Jaya
    4. Koperasi LKMA Baringin Sakti
    5. Koperasi LKMA Saiyo Sakato
    6. Koperasi Rang Padang Mandiri
    7. Koperasi Keluarga Mitra Sejahtera
10 Kota Pariaman 1. Koperasi Al Ihkas Kemenag
    2. KSP LKMA Tigo Sapilin
    3. Koperasi Wanita Sulaman Indah Mayang
    4. Koperasi LKMA Lubuk Anau
    5. KPN SMA 5 Pariaman
    6. Koperasi Konsumen Wanita Rajutan Taluk
22
Berkarya
11 Kota Payakumbuh 1. Koperasi Produsen Desa Agro Galamai
12 Kota Padang Panjang 1. KSU Sakinah Silaing Ateh
13 Kota Solok 1. KSP Mekar Jaya, Nan Balimo
    2. KSP Guguak Lanciang, Simpang Rumbio

  Jumlah 50 Koperasi
Sumber: Dinas Koperasi, UKM Prov. Sumbar

3.1.2. Koperasi Berprestasi

Dalam rangka meningkatkan kualitas koperasi, telah dilakukan


penilaian terhadap koperasi berprestasi di Sumatera Barat dengan
melibatkan stake holder terkait, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3.3
Koperasi Berprestasi di Sumatera Barat Tahun 2016-2018

No PERINGKAT NAMA KOPERASI KABUPATEN / KOTA


Tahun 2018
1 PERINGKAT I KPN DINAS PENDIDIKAN KOTA BUKIT TINGGI
2 PERINGKAT II KUD KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA
3 PERINGKAT III KSU GAPOKTAN ALBASIKO II KABUPATEN PASAMAN BARAT
4 PERINGKAT IV KPN BANUHAMPU SUNGAI PUA KABUPATEN AGAM
5 PERINGKAT V KOPKAR PT PLN SEKTOR OMBILIN KOTA SAWAH LUNTO
Tahun 2017
1 PERINGKAT I KPRI DINAS PENDIDIKAN PROV. KOTA PADANG
SUMBAR
2 PERINGKAT II KUD TANGAI RAYA KABUPATEN 50 KOTA
3 PERINGKAT III KUD LUBUK KARYA KABUPATEN DHARMASRAYA
4 PERINGKAT IV KPNG LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG
PARIAMAN
5 PERINGKAT V KPRI BALAI KOTA KOTA PADANG PANJANG
Tahun 2016
1 PERINGKAT I KSU KELUARGA BESAR BPD KOTA PADANG
SUMBAR
2 PERINGKAT II KOPERASI WANITA KOTO KACIAK KABUPATEN 50 KOTA
3 PERINGKAT III KPN MATUR KABUPATEN AGAM
4 PERINGKAT IV PRIMKOPOLRES PARIAMAN KOTA PARIAMAN
5 PERINGKAT V KPN PEMKO PADANG KOTA PADANG
Sumber : Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

Tabel 3.4
Koperasi Berpotensi Berprestasi di Sumatera Barat Tahun 2016-2018

No NAMA KOPERASI KABUPATEN / KOTA

23
Tahun 2018
1 KPRI RSAM KOTA BUKIT TINGGI
2 KPRI DEPDIKBUDCAM KABUPATEN 50 KOTA
3 KPRI DIPERTA KABUPATEN PESISIR SELATAN
4 KSB SAWIT BERSAMA KABUPATEN PASAMAN BARAT
5 KSU HARAPAN BERSAMA KABUPATEN PASAMAN BARAT
6 KSU ED TABEK KABUPATEN SOLOK
7 KPRI KOGUSSEL KABUPATEN SOLOK
8 KPRI FE-UA KOTA PADANG
9 KPRI DISPENDAKAB KABUPATEN PESISIR SELATAN
10 KSU TANI MURNI KABUPATEN 50 KOTA
11 KPN SINAR KAPUR KABUPATEN 50 KOTA
12 KOPKAR PT. ASKES SUMBAR KOTA PADANG
13 KSP KUBANG GANTUNG CIRI KABUPATEN SOLOK
14 KOPPAS PADANG SAGO KABUPATEN PADANG PARIAMAN
15 KOPPONTREN DINIYAH PASIA KABUPATEN AGAM
16 KPRI SMKN I KOTA SOLOK
17 KSU LAING SEPAKAT KOTA SOLOK
18 KOPKAR YARSI KOTA PADANG PANJANG
19 KSP SAWIT BERSAMA KABUPATEN PASAMAN BARAT
Tahun 2017
1 KPRI BAHKTI HUSADA KABUPATEN 50 KOTA
2 KSP LUMBUANG PUSAKO KOTA BUKIT TINGGI
3 KPN DINAS PENDIDIKAN KOTA BUKIT TINGGI
4 KSB AIR HAJI KABUPATEN PASAMAN BARAT
5 KPRI KOGUSDA KOTA SOLOK
6 KPRI BINA SEJAHTERA KABUPATEN SOLOK SELATAN
7 KSU ASSA'ADAH KABUPATEN AGAM
8 KPN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM
CANDUANG
9 KPRI RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
10 KPRI SERAMBI MEKAH KOTA PADANG PANJANG
11 KSU GAPOKTAN ALBASIKO II KABUPATEN PASAMAN BARAT
12 KPN DEPDIKBUD KABUPATEN TANAH DATAR
13 KSU BERKAT KABUPATEN 50 KOTA
14 KPRI TEKNOLOGI SMKN 2 KOTA SAWAH LUNTO
15 KPRI SMKN 1 PARIAMAN KOTA PARIAMAN
Tahun 2016
1 KPRI HANDAYANI KABUPATEN 50 KOTA
2 KUD BINA USAHA KABUPATEN DHARMASRAYA
3 KSP PUSAKO KABUPATEN AGAM
4 KSU SUTRA KETINGGIAN KABUPATEN 50 KOTA
5 KPNG BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
6 KPRI HARAPAN BARU KOTA SAWAH LUNTO
7 KOPERBAM KOPERBAM KOTA PADANG
8 KOPERASI GURU GURU SD KOTA PAYAKUMBUH
9 KPRI KOGUSDA UNIT 1 RAO KABUPATEN PASAMAN
10 KPRI KOGUSSEL KABUPATEN SOLOK

24
11 KPRI KOPESDA KOTA PADANG PANJANG
12 KUD SITUJUH BATUR KABUPATEN 50 KOTA
13 KPRI LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
14 KSU MAL HUSNA KOTA PADANG PANJANG
15 KPN-GR KEC.SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
Sumber : Hasil Analisa Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

3.1.3. Tanda Kehormatan

Pada setiap tahunnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten /


Kota Se-Sumatera Barat beserta Tokoh Masyarakat menerima sejumlah
Penghargaan dari Presiden RI melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI
diantaranya adalah:

Tabel 3.5
Daftar penerimaan tanda kehormatan/penghargaan tingkat nasional
tahun 2016-2018

JENIS PENGHARGAAN
SATYA SATYA
NO NAMA JABATAN BINTANG LENCANA LENCANA
BHAKTI
KOPERA
JASA PEMBANG WIRA
SI
UNAN KARYA

Tahun 2018
1 Sutan Riska Tuanku
Kerajaan, SE
Bupati
Dhamasraya
 
    

2 Andri Wijaya, B.Sc.Teks Ketua Koperasi


Industri
Kerajinan
   
  

Rakyat
Silungkang
Kota
Sawahlunto
3 Ir. H. Irfendi Arbi, MP Bupati Lima
Puluh Kota
     

4 Ir. H. Zul Elfian,
DT.Tianso, SH, M.Si
Walikota Solok      

5 Yunisman, SE, MM Kepala Dinas
Koperasi dan
UKM Kota
     

Padang
6 Hj. Nevi Zuairina Irwan
Prayitno
Ketua
Dekranasda
Prov. Sumbar
     

Tahun 2017
1 Ir. H. Indra Catri, MSP Bupati Agam  
    

2 Ali Yusuf, S.Pt Walikota


Sawahlunto
 
    

3 H. Basri Djabar Ketua Koperasi


Pembnagunan
   
  

25
Usaha Padang
4 H. Asnur Azhar Ketua KSP Tali
Kasih
Bukittinggi
   
  

5 Ir. Zirma Yusri Kepala Dinas


Koperasi dan
UKM Prov.
     

Sumbar
6 Sutan Riska Tuanku
Kerajaan, SE
Bupati
Dhamasraya
     

7 Andri Yunidal, SE,MM Ketua KPRI
Dinas
Pendidikan
     

Prov. Sumbar
8 Ir. Benny Wendry, MM Direktur Utama
PT. Semen
Padang
     

9 Ir. H.Asnel, M.SI Ketua KPN
Balai Kota
Padang
     

10 Ifrizon Ketua KUD
Tangai Raya
Lima Puluh
     

Kota
Tahun 2016
1 Riza Falepi, ST, MT, Dt.
Rajo Kaampaek Suku
Walikota
Payakumbuh
     

2 Ali Yusuf, S.Pt Walikota
Sawahlunto
     

3 Dr. Genius Umar, S.Sos Wakil Walikota
Pariaman
     

4 Febrizal Ansori, SH,M.Si Kepala Dinas
Koperasi dan
Perdagangan
     

Kab. Sijunjung
5 H. Kasman Kasim,
SH,MH
Ketua
Dekopinda Kab.
Lima Puluh
     

Kota
6 Rusdi Bais Tokoh
Masyarakat
   
  

Sumber : Keputusan Presiden RI / Menteri Koperasi dan UKM RI

3.1.4. Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK)

Berdasarkan Permenkop RI No. .... Kemenkop RI mewajibkan bagi setiap


koperasi untuk memiliki Nomor Induk Koperasi (NIK) (dengan maksud :

26
1. Untuk menertibkan kegiatan usaha koperasi untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap
koperasi.
2. Memudahkan pelayanan kebutuhan informasi tentang kualitas dan
kemampuan koperas.
Adapun fungsi Sertifikat NIK adalah sebagai berikut :
1. Memberikan kepastian keberadaan koperasi secara legal sebagai
Badan Hukum.
2. Memastikan koperasi masih aktif secara kelambagaan maupun
usaha.
3. Meningkatkan kepercayaan msyarakat dan para pihak yang bermitra
terhadap koperasi.

Data koperasi yang telah memiliki NIK di Sumatera Barat dapat


dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.6
Rekapitulasi perkembangan sertifikat NIK di Sumatera Barat
TAHUN TAHUN TAHUN
NO KABUPATEN/KOTA % 2016 % 2017 % 2017
2016 2017 2018
               

1 Kab.Agam 30 83 100 11.41 38.43 45.66


2 Kab.Pasaman 10 11 40 4.33 8.21 29.85
3 Kab.Pasaman Barat 3 9 35 0.91 2.46 9.19
4 Kab. 50 Kota 59 75 94 27.19 39.89 47.96
5 Kab.Solok 1 46 63 0.60 35.94 48.84
6 Kab.Solok Selatan 15 25 33 11.45 23.58 30.28
7 Kab.Pdg.Pariaman 7 38 44 2.80 17.59 20.37
8 Kab.Pesisir Selatan - 20 41   7.27 13.67
9 Kab.Tanah Datar 2 22 101 0.88 9.82 45.09
10 Kab.Sijunjung - 16 17   10.13 10.76
11 Kab.Dharmasraya 1 44 46 0.49 21.89 22.66
12 Kab.Kep.Mentawai 3 9 9 2.26 10.98 10.84
13 Kota Bukittinggi 5 30 30 4.76 32.61 32.61
14 Kota Padang 6 108 198 0.82 15.19 27.62
15 Kota Sawahlunto 11 49 49 13.58 72.06 72.06
16 Kota Pdg.Panjang 36 44 43 49.32 74.58 71.67
17 Kota Solok 12 24 25 21.05 43.64 43.86
18 Kota Payakumbuh 20 48 47 12.82 33.33 32.41
19 Kota Pariaman 4 31 40 4.88 43.06 50.63
Jumlah 225 732 1,055 5.11 20.63 29.11
Sumber : Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018
Dari data diatas, terlihat kepemilikan Sertifikat Nomor Induk Koperasi
(NIK) di Sumatera Barat dari tahun ketahun terjadi peningkatan yang

27
signifikan. Pada tahun 2016 hanya 225, kemudian meningkat ditahun
2017 menjadi 732, dan pada tahun 2018 meningkat lagi menjadi 1,055.

3.2 Pemberdayaan Koperasi

Pemberdayaan koperasi merupakan suatu langkah atau upaya


yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini melalui Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat dan Dinas yang membidangi
koperasi Kabupaten/Kota se Sumatera Barat dengan berbagai pihak
secara sinergis untuk menumbuhkan iklim usaha yang kondusif dalam
pengembangan usaha koperasi.
Pada saat ini perkembangan koperasi baik yang memiliki usaha
sektor riil dan non riil maupun usaha simpan pinjam mengalami
peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
indikator kinerja koperasi seperti : peningkatan asset, volume usaha dan
permodalan koperasi. Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam
pemberdayaan koperasi yaitu :
a. Meningkatkan peran kelembagaan. koperasi yang diarahkan pada
peningkatan perannya dalam melakukan fasilitasi kegiatan organisasi
dan perintisan pengembangan usaha, penciptaan pasar dan sumber
pembiayaan;
b. Mengembangkan akses pembiayaan bagi koperasi ke sumber-sumber
pembiayaan dalam rangka pengembangan usaha seperti
pengembangan kelembagaan dan layanan lembaga keuangan
termasuk koperasi, lembaga keuangan dan perbankan serta lembaga
pembiayaan lainnya sebagai sistem yang terintegrasi;
c. Memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing koperasi
dengan memberikan dukungan kemudahan untuk mengakses
informasi pasar, melaksanakan promosi, pengembangan jaringan
kerja, pencadangan lokasi usaha, dan perlindungan dari persaingan
usaha yang tidak sehat; .
d. Meningkatkan penguasaan teknologi bagi peningkatan dan
kesinambungan daya saing koperasi dan sekaligus akan
meningkatkan produktivitas dan kualitas produk/jasa yang dihasilkan.

3.2.1. Koperasi Yang Memiliki Volume Usaha 500 juta s/d 2


Milyar dan diatas 2 Milyar
Tabel 3.7
Rekapitulasi Koperasi yang memiliki Volume Usaha 500 juta s/d 2 Milyar
tahun 2018
INDIKATOR USAHA
N KABUPATEN / JUMLAH
O KOTA KOPERASI Volume
Modal Sendiri Modal Luar Asset SHU
Usaha

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kabupaten Agam 39 1,338,099 33,187,643 26,212,273 59,353,341 44,829,143

2 Kabupaten Pasaman 20 9,177,361 3,316,778 12,562,420 21,014,290 951,455


Kabupaten Pasaman
3 33 25,174,693 6,468,312 84,330,984 30,634,169 1,801,376
Barat

28
Kabupaten Lima
4 29 29,454,893 12,514,643 41,969,536 35,095,700 2,694,452
Puluh Kota
5 Kabupaten Solok 21 647,408 25,002,909 10,525,370 30,765,377 23,171,490
Kabupaten Solok
6 7 2,447,131 2,848,262 5,295,393 6,364,209 274,999
Selatan
Kabupaten Padang
7 18 10,114,945 8,881,302 16,068,839 19,057,538 1,952,771
Pariaman
Kabupaten Pesisir
8 18 8,737,052 5,237,355 13,899,959 18,224,442 661,542
Selatan
Kabupaten Tanah
9 55 61,963,460 18,409,172 80,372,632 55,243,709 4,617,991
Datar
10 Kabupaten Sijunjung 19 12,302,496 4,367,870 16,670,366 22,730,204 936,153
Kabupaten
11 27 18,811,127 31,874,091 60,609,137 30,363,994 2,407,848
Dhamasraya
Kabupaten Kepulauan
12 3 3,187,829 3,187,829 3,187,829 3,187,829 3,187,829
Mentawai
13 Kota Bukittinggi 16 16,985,477 9,510,706 27,800,168 18,515,090 1,303,985

14 Kota Padang 149 95,612,605,555 43,312,916 138,925,521 163,287,456 12,492,132

15 Kota Sawahlunto 12 5,163,148 4,024,186 9,187,334 13,086,981 467,070

16 Kota Padang Panjang 16 14,500,484 8,193,893 22,694,377 16,827,919 1,411,371

17 Kota Solok 17 9,159,811 4,474,666 15,018,203 17,154,898 900,843

18 Kota Payakumbuh 21 18,695,792 8,497,954 27,077,228 24,255,972 1,377,711

19 Kota Pariaman 17 15,708,959 4,276,979 19,985,938 19,690,481 1,722,295


237,587,46 604,853,60
JUMLAH 537 95,876,175,720 632,393,506 107,162,456
6 1
Sumber : Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

Koperasi di Sumatera Barat cukup banyak memiliki Asset diatas 2


Milyar yaitu berjumlah 468 koperasi. Paling banyak terdapat pada Kota
Padang ( 107 Koperasi) dan paling sedikit Kab. Kep. Mentawai (1
Koperasi). Koperasi yang memiliki Asset diatas 2 Milyar ini didominasi
oleh Kota Padang seperti Koperasi Karyawan PT. Semen Padang, dan
karena dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.8
Rekapitulasi Koperasi yang memiliki Volume Usaha diatas 2 Milyar tahun
2018
JUM INDIKATOR USAHA (000)
LAH
N KABUPATEN /
KOP
O KOTA Modal Sendiri Modal Luar Asset Volume Usaha SHU
ERA
SI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kabupaten Agam 31 1,338,111 184,449,224 165,237,559 349,686,783 265,955,676
2 Kabupaten Pasaman 17 59,569,181 27,279,475 86,848,656 139,889,271 1,680,953
Kabupaten Pasaman
3 24
Barat 39,104,263 38,905,770 169,577,162 794,460,305 68,321,791
Kabupaten Lima
4 26 119,862,306 64,502,093 184,364,399 147,870,845 8,163,685
Puluh Kota
5 Kabupaten Solok 11 474,874 43,889,868 28,876,287 72,064,976 74,089,686
Kabupaten Solok
6 10 26,540,769 28,354,544 55,483,157 85,669,583 3,524,803
Selatan
Kabupaten Padang
7 15
Pariaman 51,968,048 38,428,204 70,373,401 103,714,614 4,399,013
Kabupaten Pesisir
8 29 101,741,506 59,860,893 161,602,398 204,523,591 8,353,260
Selatan
Kabupaten Tanah
9 27 164,641,758 43,380,075 208,021,833 239,530,786 14,131,815
Datar
10 Kabupaten Sijunjung 14 32,596,641 17,251,853 49,848,494 93,394,557 1,966,509

29
Kabupaten
11 23 54,480,757 134,904,718 197,226,553 191,329,017 6,714,211
Dhamasraya
Kabupaten Kepulauan
12 1 2,745,342,981 - 2,790,687,425 25,262,373 9,164,726
Mentawai
13 Kota Bukittinggi 25 148,708,220 65,101,688 223,466,223 179,118,647 8,395,123
14 Kota Padang 122 585,966,733 411,458,532 998,831,218 1,197,220,856 68,711,689
15 Kota Sawahlunto 14 29,495,583 21,453,958 50,949,541 75,439,142 3,463,585
16 Kota Padang Panjang 16 14,500,484 8,193,893 22,694,377 16,827,919 1,411,371
17 Kota Solok 18 50,866,319 30,108,642 95,469,566 111,777,899 3,708,567
18 Kota Payakumbuh 17 106,188,045 65,120,413 160,466,757 145,864,115 4,866,689
19 Kota Pariaman 7 25,690,412 8,791,127 34,481,539 30,052,633 1,914,614
JUMLAH 447 4,359,076,990 1,291,434,970 5,754,506,547 4,203,697,911 558,937,766
Sumber : Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

A. Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam koperasi

Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam koperasi merupakan usaha


simpan pinjam oleh koperasi sebagai lembaga keuangan intermediate
yaitu : menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana dari/kepada
anggota. Dalam rangka meningkatkan peran KSP/USP koperasi dalam
memberikan pembiayaan kepada anggota telah dilakukan langkah-
langkah pembinaan antara lain : bimbingan teknis, rapat koordinasi,
pembinaan ke Kabupaten/Kota dan koordinasi dengan pusat untuk
pembinaan lebih lanjut. Perkembangan KSP/USP koperasi selalu
meningkat selama 3 tahun terakhir (2016-2018) baik dari segi aset
maupun omsetnya. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat perkembangan
KSP/USP unggulan di Kabupaten/Kota yang mengalami perkembangan
sebagai berikut :
Tabel 3.9
Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Unggulan Kabupaten/Kota
Tahun 2016-2018

Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat


3.2.2. Koperasi yang memiliki usaha Simpan Pinjam
Tabel 3.10
Rekapitulasi Koperasi yang memiliki usaha simpan pinjam
30
KSP USP KSPPS USPPS
NO NAMA KSP
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Kabupaten Agam 13 13 13 228 179 179 24 24 24 - - -
2 Kabupaten Pasaman 13 10 10 85 83 85 - - - - - -
3 Kabupaten Pasaman Barat 20 22 22 179 145 145 1 - - - - -
4 Kabupaten Lima Puluh Kota 15 15 15 180 161 169 5 4 5 6 4 4
5 Kabupaten Solok 17 11 12 133 117 115 2 1 1 - 2 2
6 Kabupaten Solok Selatan 6 7 7 82 60 65 19 19 35 1 1 1
7 Kabupaten Padang Pariaman 10 10 10 239 205 205 1 1 1 - - -
8 Kabupaten Pesisir Selatan 18 15 16 224 177 189 3 4 4 4 3 3
9 Kabupaten Tanah Datar 4 4 4 169 171 171 7 7 7 3 3 3
10 Kabupaten Sijunjung 9 9 9 67 67 67 - 2 2 3 - -
11 Kabupaten Dharmasraya 9 8 8 86 68 74 6 6 6 - - -
12 Kabupaten Kepulauan Mentawai 2 1 1 33 38 53 - - - - - -
13 Kota Bukittinggi 5 5 5 89 94 94 5 5 5 1 1 1
14 Kota Padang 34 34 34 548 564 571 107 107 107 - - -
15 Kota Sawahlunto 4 7 7 67 56 56 2 2 2 - 1 1
16 Kota Padang Panjang 9 6 4 60 45 45 1 1 1 7 8 14
17 Kota Solok 1 1 1 62 52 52 1 1 1 - - -
18 Kota Payakumbuh 5 7 7 136 135 135 5 5 5 4 - -
19 Kota Pariaman - - 1 82 72 78 0 - - - - -
Provinsi 5 1 1 30 39 39 6 6 6 - - -
JUMLAH 199 186 187 2,779 2,528 2587 195 195 212 29 23 29
Sumber : Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

Koperasi yang memiliki usaha simpan pinjam di Sumatera Barat


seperti yang terlihat pada tabel diatas, untuk KSP pada tahun 2018
paling banyak terdapat di Kota Padang sebanyak 34 unit Koperasi, begitu
juga dengan USP paling banyak terdapat di Kota Padang sebanyak 571
unit Koperasi. Untuk KSPPS paling banyak terdapat di Kota Padang
sebanyak 107 unit Koperasi, sedangkan USPPS paling banyak terdapat di
Kota Padang Panjang sebanyak 14 unit Koperasi.

3.2.3. Volume Usaha Koperasi Simpan Pinjam dan Sektor Riil

Perkembangan Volume usaha Koperasi di Sumatera Barat


mengalami peningkatan, dimana jumlah Volume Usaha Koperasi Simpan
Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi, Sektor Riil, KSP Pola Syariah dan
USP-Koperasi Pola Syariah Tahun 2016 berjumlah Rp.4,7 trilyun,
meningkat pada tahun 2017 menjadi Rp. 5,2 trilyun dengan persentase
peningkatan sebesar 9,1% dan kembali meningkat pada tahun 2018
menjadi Rp. 5,7 trilyun dengan persentase peningkatan dari tahun
sebelumnya sebesar 10,6%.

Begitu juga dengan perkembangan asset Koperasi Simpan


Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi, Sektor Riil, KSP Pola Syariah dan
USP-Koperasi Pola Syariah Tahun 2016 berjumlah Rp. 3,7 trilyun,
meningkat pada tahun 2017 menjadi Rp. 4,2 trilyun dengan persentase
peningkatan sebesar 14 % dari tahun sebelumnya dan kembali
31
meningkat pada tahun 2018 menjadi Rp. 4,7 trilyun dengan persentase
peningkatan sebesar 11,6% dari tahun sebelumnya seperti terlihat di
tabel dibawah ini:

Table 3.11
Peningkatan Volume Usaha dan Aset tahun 2016 - 2018
VOLUME USAHA (Rp. Juta) ASET (Rp. Juta)
N
JENIS KOPERASI
o
2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 KSP dan USP 2,814,366 2,888,995 3,410,452 3,323,924 3,557,832 3,869,185

2 KOPERASI SEKTOR RIIL 1,797,830 2,153,676 2,171,534 229,969 520,271 676,029

3 KSPPS dan USPPS 159,892 163,758 176,787 196,940 198,949 231,052

Jumlah 4,772,08 5,206,42 5,758,77 3,750,83 4,277,05 4,776,26


8 9 3 3 1 6
Sumber : Dinas Koperasi, UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

Volume Usaha Koperasi diukur berdasarkan nilai penjualan dalam


1 tahun.

B. Perkembangan Koperasi Usaha Sektor Riil (Sektor Pertanian,


Perkebunan, Peternakan dan Perikanan)

Koperasi usaha sektor riil yang menjadi fokus pembinaan pada 3


tahun terakhir (tahun 2016-2018) yaitu : sektor pertanian dan
perkebunan (jagung, kopi, tebu dan kelapa sawit). Perkembangan
koperasi usaha sektor pertanian dan perkebunan berkembang cukup baik
dengan memberikan pelayanan kepada anggota baik dalam hal
penyediaan bibit, pupuk, pengolahan pasca panen, penyediaan
permodalan dan pemasaran. Koperasi usaha sektor perikanan dan
peternakan fokus pada komoditi : sapi dan perikanan darat.
Pemberdayaan koperasi usaha sektor pertanian dan perkebunan
khususnya jagung dan kopi memerlukan sinergitas dengan OPD terkait
baik di Provinsi maupun Kabupaten/Kota dan lembaga keuangan bank
dan non bank.
Daerah potensial untuk pengembangan jagung antara lain : Kab.
Pasaman Barat, Kab. Lima Puluh Kota, Kab. Tanah Datar, Kab. Agam,
Kab. Sijunjung, Kab. Pesisir Selatan dan Kota Sawahlunto. Kegiatan-
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pemberdayaan koperasi suaha
sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan antara lain :
bimbingan teknis peningkatann kapasitas usaha, pembinaan manajemen
usaha, rapat koordinasi dan rapat teknis.
Pada tabel di bawah ini digambarkan perkembangan koperasi
usaha sektor pertanian dan perkebunan, sektor perikanan dan
peternakan yang berkembang baik selama tahun 2016-2018 sebagai
berikut :

Tabel 3.12
Koperasi yang bergerak di sektor usaha Jagung tahun 2016-2018
32
ASSET (Rp.) OMSET (Rp.)
KABUPATEN/KOT
NO NAMA KOPERASI ALAMAT
A 2016 2017 2018 2016 2017 2018

KSU HARAPAN Jl. Simp. Tigo Bedeng Sei. Talang


1 3,595,597,039 3,891,112,881 3,891,112,000 3,184,082,000 4,853,365,080 9,426,534,000
BERSAMA Koto Baru Kec. Luhak Nan Duo
KSU LKMA SUKMA Jr. Sariak Nag. Koto Baru Kec. Luhak
2 830,248,535 1,001,066,000 1,021,066,000 139,060,000 149,060,000 139,060,000
KARSA Nan Duo,
1 PASAMAN BARAT
3 KSU AMANAH Labuah Lurus air gadang 109,549,000 109,549,000 91,291,000 138,445,000 158,448,000 158,448,000

4 KUD Dastra Kampung pisang, Kinali 2,594,220 2,534,225 2,594,220 3,087,156 6,860,346 4,778,000

2 LIMAPULUH KOTA 5 KSU BERKAT Nagari Pilubang Kecamatan Harau 3,803,145,916 4,293,205,308 2,189,563,000 234,000,000 967,000,000 205,258,000

KOPERASI MAJU Simpang Rumbai JK II Ps. Rao Nag.


6 75,000,000 76,150,000 73,200,000 48,625,000 75,383,000 71,200,000
BERSAMA Tarung-Tarung Kec. Rao

7 KUD KAUMAN Tj. Betung Kec. Rao Selatan 1,576,156,532 1,570,272,642 1,334,300,000 334,300,000 140,328,000 150,282,000

8 KUD Jambak Jambak, Kec. Lubuk Sikaping 60,592,000 19,145,000 19,145,000 19,145,000 34,148,000 6,746,000
3 PASAMAN
9 KUD Nam Air manggis, Kec. Lubuk Sikaping 334,472,000 193,523,000 193,523,000 93,523,000 361,857,000 13,592,000

Sungai pandahan, Ke. Lubuk


10 KUD Sundatar 154,431,000 22,027,000 20,102,000 19,843,000 156,483,000 260,000
Sikaping
Tanjung beringin, Kec. Lubuk
11 KUD tanjung beringin 574,330,000 41,432,000 41,432,000 41,432,000 34,760,000 5,778,000
Sikaping

4 KABUPATEN SOLOK 12 KUD Koto Sani Koto sani, Kec. X Koto Singkarak 159,839,000 159,839,000 159,839,000 102,148,000 102,148,000 102148000

Padang Buluh Nag. Nyiur Melambai


13 KOPTARAMA 17,230,000 22,115,000 22,515,000 44,000,000 59,800,000 59,800,000
Kec. Ranah Pesisir

5 PESISIR SELATAN 14 KUD PELANGAI Nagari Pelangai Kec. Ranah Pesisir 182,000,000 182,000,000 84,381,000 112,646,791 115.250.000 42,978,000

Nagari Hilalang Panjang Kec.


15 KOPERASI TETESAN EMBUN 237,560,000 231,806,360 231,806,000 326,415,000 343,044,830 343,044,000
Pancung Soal
PADANG
6 16 KUD Tandikat Galoro, Kec. Patamauan 445,225,000 270,549,000 445,225,000 175,857,000 42,811,000 270,549,000
PARIAMAN
KOTA Koptan Bunga
7 17 Padang alai, Payakumbuh Timur 276,115,000 276,115,000 276,115,000 224,700,000 224,700,000 224,700,000
PAYAKUMBUH Setangkai

TOTAL 12,434,085,242 12,362,441,416 10,097,209,220 5,241,308,947 7,710,196,256 11,225,155,000

Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat

Untuk komoditi kopi, daerah yang potensial untuk pengembangnya


yaitu: Kab. Pasaman Barat, Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kab. Agam
dan Kab. Tanah Datar. Perkembangan koperasi usaha perkebunan untuk
komoditi kopi pada daerah potensial dapat dilihat pada tabel di bawah ini
:
Tabel 3.13
Koperasi yang bergerak di sektor usaha Kopi tahun 2016-2018
ASSET (Rp.) OMSET (Rp.)
NO KABUPATEN/KOTA NAMA KOPERASI
2016 2017 2018 2016 2017 2018

1 Kab. Solok 1 Solok Radjo 6,500,000 6,500,000 6,500,000 8,000,000 15,000,000 15,000,000

2 KSU Masyarakat Wonorejo Mandiri 30,000,000 30,000,000 30,000,000 5,500,000 7,500,000 7,500,000
2 Kab. Solok Selatan
3 Perhiptani 20,000,000 20,000,000 20,000,000 5,000,000 5,000,000 5,000,000

4 Koptan Andaleh Saiyo 550,113,589 1,804,554,000 1,804,554,000 536,304,454 653,012,000 653,012,000

3 Kab. Tanah Datar 5 Koperasi Robara 152,500,000 152,500,000 152,500,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000

6 Koperasi Manila 567,360,407 583,489,000 583,489,000 142,312,000 152,312,000 152,312,000

4 Pasaman Barat 7 Koperasi Mataram 6,500,000 6,500,000 6,500,000 6,500,000 6,500,000 6,500,000

5 Agam 8 Kop. Palupuh Luwak Kopi 15,000,000 15,000,000 15,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000

Jumlah 1,347,973,996 2,618,543,000 2,618,543,000 873,616,454 1,009,324,000 1,009,324,000

Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat

Untuk komoditi sapi, daerah yang potensial untuk pengembangnya


yaitu : Kab. Pasaman Barat, Kab. Dharmasraya, Kab. Solok, Kab. Solok
Selatan, Kab. Agam dan Kab. Tanah Datar, Kab. Pesisir Selatan dan
Kota Payakumbuh. Perkembangan koperasi usaha peternakan untuk
33
komoditi sapi pada daerah potensial dapat dilihat pada tabel di bawah ini
:

Tabel 3.14
Koperasi yang bergerak di sektor usaha Ternak Sapi tahun 2016-2018
KABUPATEN/KO ASSET (Rp.) OMZET (Rp)
NO. NAMA KOPERASI
TA 2016 2017 2018 2016 2017 2018
KAB.
1 1 KUD LUBUK KARYA 35,254,046,839 2,455,000,000 2,455,000,000 46,939,691,149 49,501,000,000 55,221,572,000
DHAMASRAYA

2 KUD Remaja Makmur 8,653,028,000 8,653,028,000 8,653,028,000 31,456,235,000 655,741,000 31,456,235,000

2 KAB. SOLOK 3 KSU ED TABEK 1,113,333,000 1,027,945,000 1,027,970,000 1,095,615,000 1,145,000,000 1,095,615,000

KAB. PESISIR
3 4 KSU AL USWAH 507,082,230 473,683,000 513,682,000 193,662,500 250,500,000 250,500,000
SELATAN

5 KOPERASI TERNAK MAKMUR BERSAMA (KTMB)


278,443,600 278,443,000 278,443,000 462,634,000 465,000,000 462,634,000

4 KAB. SIJUNJUNG 6 KOPTAN PADANG BARIANG 239,258,866 295,698,000 295,698,000 367,466,060 235,313,000 235,313,000

7 KUD SUNGAI KAMUYANG 842,848,823 842,847,000 842,847,000 209,090,000 250,000,000 209,090,000


KAB. LIMAPULUH
5
KOTA Koperasi Serba Usaha (KSU)
8 3,803,145,916 4,293,205,308 2,189,563,000 1,234,000,000 1,967,000,000 205,258,000
BERKAT

KOTA PAYAKUMBUH 9 KSU HARAPAN BARU 1,685,733,500 1,685,733,000 1,685,733,000 1,566,000,000 1,568,000,000 1,566,000,000

8 KAB. PASAMAN 10 KOPNA FAJAR 287,156,729 287,156,000 287,156,729 249,314,000 235,000,000 249,314,000

9 KOTA PARIAMAN 11 KPP APAR FARMING 121,137,000 121,137,000 121,137,000 61,517,689 80,000,000 16,000,000

10 PASAMAN BARAT 12 KSU Gapoktan Albasiko II 13,721,658 13,721,658 13,699,492,000 2,853,797 2,853,797 6,931,633,000

KABUPATEN AGAM 13 Koptan Aliran Masa 14.241000 14.241000 14.241000 15.547000 15.547000 15.547000

14 KUD Canduang Koto Laweh 1,792,349,000 1,792,349,000 1,792,349,000 1,291,982,000 1,291,992,000 1,291,992,000

Jumlah 54,591,285,175 22,219,945,980 33,842,098,743 85,130,061,211 57,647,399,813 99,191,156,016

Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat

Untuk komoditi perikanan darat, daerah yang potensial untuk


pengembangnya yaitu : Kab. Agam, Kab. Pasaman, Kab. Pesisir Selatan,
Kab. Dharmasraya dan Kota Pariaman. Perkembangan koperasi usaha
perikanan pada daerah potensial dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.15
Koperasi yang bergerak di sektor usaha Perikanan Darat tahun 2016-
2018
ASSET (Rp.) OMSET (Rp.)
NO KABUPATEN/KOTA NAMA KOPERASI
2016 2017 2018 2016 2017 2018
1 Kab. Agam 1 Kop. Konikar 10,969,000 10,969,000 10,969,000 9,053,000 9,053,000 9,053,000
2 Kab. Pasaman 2 Kop. Perikanan makmur 36,599,000 36,599,000 36,599,000 34,412,000 34,412,000 34,412,000
3 Kop Tigo Karya 619,459,000 619,459,000 619,459,000 652,964,000 652,964,000 652,964,000
4 Kop Bina Sakato 50,000,000 50,000,000 50,000,000 540,000,000 540,000,000 540,000,000
5 Kop. Mina Makmur Saiyo 15,218,000 124,500,000 15,218,000 12,450,000 15,128,000 15,128,000
6 Kop. Mina Rao Sehati 17,550,000 175,500,000 175,500,000 18,796,000 20,435,000 20,435,000
7 Kop. Perikanan Darat Sejahtera 25,000,000 23,520,000 24,767,000 23,520,000 25,625,000 23,520,000
8 Kop. Usaha Perikanan 15,000,000 16,350,000 15,000,000 16,350,000 15,000,000 16,350,000
9 Kop. Mina Serumpun Jaya 17,000,000 17,000,000 17,000,000 17,000,000 21,333,000 21,333,000
3 Kab. Pes. Selatan 10 Kop. LEPPM3 2,017,000 2,017,000 2,017,000 2,013,000 2,013,000 2,013,000
4 Kab. Dhamasraya 11 Kop. Perikanan Sangkuriang 17,210,000 17,210,000 17,210,000 21,500,000 21,500,000 21,500,000
5 Kota Pariaman 12 KPP Tani Nelayan Mekar Jaya 170,275,000 170,275,000 170,275,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
996,297,000 1,263,399,000 1,154,014,000 1,350,058,000 1,359,463,000 1,358,708,000

Sumber data : Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat


3.2.4. Perkembangan Koperasi Usaha Sektor Non Riil
(Ritel/Waserda dan Produk Unggulan Daerah)

34
Koperasi yang memiliki Usaha Ritel/Waserda meliputi semua
kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung
pada anggota/non anggota sebagai konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan bisnis. Koperasi yang memiliki Usaha Ritel/Waserda
pada umumnya adalah koperasi fungsional (Koperasi Pegawai RI dan
Koperasi karyawan). Langkah-langkah pembinaan yang dilakukan antara
lain : melaksanakan rapat koordinasi, bimbingan teknis dan workshop,
melakukan kunjungan/pembinaan ke lapangan, koordinasi dengan pusat
dan kabupaten/kota untuk pembinaan lanjutan.
Perkembangan Koperasi yang memiliki Usaha Ritel/Waserda
cukup baik dari tahun ke tahunnya, baik dikelola secara tradisional
maupun secara modern. Perkembangan koperasi binaan yang memiliki
usaha ritel/waserda dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.16
Perkembangan usaha Waserda/ Ritel Koperasi Binaan
PERKEMBANGAN
ASSET KOPERASI (Rp. 000) OMSET WASERDA KOPERASI (Rp. 000)
NO KAB/KOTA KOPERASI KEPEMILIKAN WASERDA KET
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

Kabupaten :
1 Agam 1 KPN Wilayah Baso Sewa (10X10) m2 17,611,802.75 20,658,420.54 22,064,953.32 3,203,009.20 3,255,909.80 3,866,378.10 BB

2 KPN Wilayah Matur Milik Sendiri (13,5X4)m2 10,587,435.53 10,523,564.77 10,706,617.90 576,081.71 876,081.74 1,038,481.59 BB

2 Pasaman 3 KPRI Pertanian Pinjaman (10m X 5 m) 168,226.24 169,024.20 169,336.68 130,690.23 131,790.38 196,336.68 BB

3 Pasaman Barat 4 KUD Sungai Aur 1 milik sendiri 9,119,704.02 10,102,304.01 10,119,704.22 340,000.00 350,000.00 400,000.00 BB

5 KPS Perintis Pirbun OPHIR Milik Sendiri (20X12)m2 6,203,087.03 6,233,087.03 6,342,028.03 2,661,706.01 2,671,706.72 2,771,707.70 B

4 Lima Puluh Kota 6 KPRI Depdikbud Kec Harau Milik Sendiri (12X6)m2 9,600,271.93 9,600,880.56 9,620,981.69 60,585.23 61,327.93 60,585.23 PP

7 Kopontren Al-Manar Pinjaman (8m X 8 m) 268,780.70 306,244.74 308,244.74 1,318,280.00 1,418,290.00 1,509,670.00 BB

5 Kab. Solok 8 KPRI SMAN X Koto Singkarak Pinjam (6X5)m2 2,000,015.12 2,001,215.12 2,021,215.12 1,077,453.00 1,099,453.63 1,073,550.85 PP

9 KPRI Kecamatan Bukit Sundi Milik Sendiri (3X6)m 5,575,723.42 5,675,723.42 5,863,051.09 128,000.00 129,000.00 130,000.00 PP

6 Solok Selatan 10 Kopkar Tidar Kerinci Agung Milik Sendiri (12X20)m 9,970,540.77 9,970,549.00 9,970,549.77 14,421,227.79 14,421,227.79 17,448,996.68 BB

11 Kopkar PT. KSI Milik Sendiri (10X30)m 17,277,583.00 17,277,583.00 17,277,583.00 5,318,341.12 5,318,341.12 7,026,045.58 BB

12 Koperasi Bima II Sei Kunyit 2,897,538.22 2,897,538.88 3,090,162.09 137,000.00 138,000.00 139,000.00 PP

7 Padang Pariaman 13 KPN G Kec. Batang Anai Milik Sendiri (4X8)m 9,927,177.91 9,946,996.23 11,190,843.34 50,108.80 54,159.20 53,108.80 PP

8 Pesisir Selatan 14 Primkoppol Resort Pessel Milik Sendiri (3X9)m 9,156,042.84 10,245,322.95 11,526,056.00 680,676.00 680,976.65 768,027.80 BB

9 Tanah Datar 15 KUD Sarasah Milik Sendiri (8X12)m2 1,011,228.29 1,011,448.29 1,034,107.23 356,032.09 424,248.65 582,138.75 BB

10 Sijunjung 16 KPR Surya Sewa (4X8)m2 3,468,292.10 3,568,292.10 3,589,292.15 348,797.27 348,797.27 396,017.10 BB

17 KPRI Tunas Jaya Milik Sendiri (8X16)m2 29,990,820.72 30,138,215.69 30,882,954.16 291,733.41 348,304.87 757,303.69 BB

11 Dharmasraya 18 KPRI Batang Hari Milik Sendiri (7,5X3)m2 5,146,885.75 5,755,736.83 6,344,377.76 56,052.27 56,748.66 65,397.45 BB

12 Kep. Mentawai 19 KSU Pulat Canan Sewa 199,796.91 199,796.91 199,796.91 19,889.80 19,889.80 20,843.60 BB
Kota :
1 Bukittinggi 20 KPRI RSUD Ahmad Mucktar Milik Sendiri (6X8)m2. L2 22,617,676.53 26,668,299.65 29,308,612.43 7,512,102.04 7,825,854.52 7,512,102.04 PP

21 KPN Dinas Pendidikan Milik Sendiri (6X6)m2. 47,387,724.00 47,387,724.00 47,389,726.00 1,761,980.61 1,771,980.71 1,650,650.89 PP

22 KPRI Saayun Salangkah Pinjaman(6m X 4m) 8,340,000.00 8,340,000.00 8,380,000.00 836,636.76 839,636.89 906,807.85

2 Padang 23 KPN Kapur Warna Milik Sendiri (8m X 16m) 9,646,368.00 9,646,368.00 9,647,368.44 1,005,572.00 4,355,577.00 4,079,830.69 PP

24 Primkoppol Resta Padang Milik Sendiri (8m X 12m) 5,687,386.00 5,687,386.00 5,787,386.23 4,006,696.00 4,726,696.09 5,787,386.23 BB

3 Sawahlunto 25 Kopkar TBA Ombilin Milik Sendiri (9m X 12m) 4,167,313.12 4,167,313.12 5,356,320.98 686,661.00 696,661.09 942,678.83 BB

26 KPRI Teknologi Sawahlunto Milik Sendiri (6m X 4m) 3,625,052.00 3,625,052.70 3,975,052.79 740,466.00 750,476.10 800,476.12 BB

4 Padang Panjang 27 KPN Balai Kota Milik Sendiri (12m X 10m) 16,141,017.16 17,565,158.07 20,826,539.50 1,707,031.90 1,807,031.90 1,517,469.18 PP

5 Solok 28 Primkoppol Res Kota Solok Sewa (8mX12m) 7,108,110.20 7,108,110.20 7,409,110.23 744,438.00 844,438.67 853,592.77 B

29 KPRI RSUD Solok Milik Sendiri (12m X 12m) 941,468.84 941,468.84 942,678.84 922,678.83 1,468,942.22 1,541,768.57 BB

6 Payakumbuh 30 KPN Payakumbuh Utara Milik Sendiri (12m X 10m) 70,205,066.60 70,205,066.60 71,415,066.69 4,713,634.20 4,813,534.65 4,913,534.65 BB

31 KPRI Ikhwan Kemenag Ko Pyk Milik Sendiri (5m X 15m) 7,420,514.59 7,420,514.50 7,543,514.59 33,152.00 33,152.62 33,253.87 PP

33 KPRI Guru Guru Payakumbuh Barat Milik Sendiri (7m X 20m) 50,000.00 50,200.00 5,216,287.92 51,200.00 51,300.00 51,500.00 PP

7 Pariaman 34 Primkoppol Milik Sendiri (4m X 4m) 980,285.20 980,285.60 990,285.66 412,001.20 412,001.25 435,484.48 BB

Total - 354,498,935.49 366,074,891.55 386,509,805.50 56,309,914.47 62,201,537.91 69,330,125.76

Sumber data : Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat


Ket.: BB : Berkembang Baik
B : Berkembang
PP : Perlu Peningkatan

35
Program pemberdayaan koperasi yang mengelola produk
unggulan daerah dengan pendekatan One Village One Product
merupakan program pemberdayaan koperasi yang dilaksanakan oleh
Provinsi dan Kabupaten/Kota berdasarkan usulan dan kesepakatan
antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi untuk mengembangkan produk
unggulan daerah melalui pendekatan OVOP oleh koperasi. Kesepakatan
pengembangan PUD dengan pendekatan OVOP oleh koperasi ini telah
ditetapkan dengan keputusan Gubernur Sumatera Barat. Langkah-
langkah pembinaan yang dilakukan antara lain : melaksanakan rapat
koordinasi dan bimbingan teknis, memfasilitasi dan mengikutsertakan
dalam promosi/ event-event hari koperasi nasional, melakukan
kunjungan/pembinaan ke lapangan, memfasilitasi pembinaan dengan
perusahaan (samsung indonesia), koordinasi dengan pusat dan
Kabupaten/Kota untuk pembinaan lanjutan. Selama tahun 2016-2018
perkembangan koperasi pengelola PUD melalui pendekatan OVOP cukup
baik pada 10 Kabupaten/Kota. Perkembangan koperasi ini dapat dlihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.17
Koperasi Pengelola PUD Pendekatan kawasan OVOP
DATA PERKEMBANGAN PUD DENGAN PENDEKATAN OVOP MELALUI KOPERASI
TAHUN 2016 - 2018

PERKEMBANGAN
NO KABUPATEN / KOTA NAMA KOPERASI JENIS PUD Asset Koperasi (Rp) Omset Koperasi (Rp) Ket
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
1 Kab. Solok KSU ED Tabek Gulo Saka 3,923,175,000 4,789,939,271 5,208,544,532 13,612,673,000 14,290,655,007 15,260,806,457 BB
2 Kab. Pasaman Barat KSU Harapan Bersama Jagung 3,595,597,039 3,891,112,881 4,256,273,789 8,611,396,460 8,664,857,182 9,825,827,702 BB
3 Kota Sawah Lunto Kopinkra Silungkang Songket 2,575,032,322 2,324,297,661 1,840,387,230 2,243,247,000 1,491,116,800 1,201,854,000 BB
Silungkang
4 Kota Solok KSU Laing Sepakat Minyak Atsiri 925,135,420 990,649,723 1,133,114,085 765,700,000 934,284,600 1,703,500,000 BB

5 Kota Bukittinggi Kopinkra Pusako Minang Kerancang Bordir 270,050,017 334,914,083 335,914,083 242,497,750 397,992,200 405,561,600 BB
dan Sulaman
6 Kota Payakumbuh KSU IWAPI Kota Rendang 1,398,580,362 1,403,450,462 1,465,467,906 155,666,000 211,344,000 212,688,000 BB
Payakumbuh
7 Kab. Tanah Datar Koperasi Tenun Pandai Songket Pandai 68,676,457 132,038,257 136,785,257 56,648,000 60,220,000 64,912,000 BB
Sikek Sikek
8 Kab. Agam Koperasi Aneka Sulaman Sulaman 149,404,800 165,410,550 166,510,000 37,271,500 127,000,000 168,000,000 BB

9 Kota Padang Koperasi Ikaboga Rendang 187,290,891 452,860,891 346,310,891 15,820,067 17,161,871 18,756,504 BB

10 Kab. Pesisir Selatan Koperasi Berland Kreasi Sulaman Bayang 30,546,000 56,551,778 68,868,985 6,069,000 6,248,000 7,090,000 B
dan Aplikasi
11 Kab. Lima Puluh KSU LKM -A JESIKO Jeruk Siam Gunung 1,473,281,454 1,545,382,429 1,553,869,429 40,927,434 662,242,000 668,248,000 B
Kota Omeh
12 Kab. Sijunjung Koperasi Songket Unggan Songket Tenun 40,000,000 58,000,000 60,000,000 7,200,000 65,000,000 65,000,000 PP
Unggan
13 Kota Pariaman Kopwan Rizki Bunda, Bordir 98,308,000 101,147,000 101,147,000 11,500,000 9,000,000 9,000,000 PP
14 Kabupaten Pasaman Koperasi Bina Sakato Ikan Air Tawar 233,811,000 233,811,000 237,648,000 20,771,900 20,771,900 20,771,900 PPTK
15 Kab. Kep. Mentawai KSU Kinoso Minyak Kelapa 209,960,000 209,960,000 209,960,000 311,400,000 311,400,000 311,400,000 PPTK
16 Kab. Padang KUD Kuranji Hilir. Coklat 75,000,000 75,000,000 75,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 PPTK
Pariaman
17 Kabupaten Solok Koptan Yakin Bersama Kopi 15,000,000 15,000,000 15,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 PPTK
Selatan
18 Kab. Dharmasraya KUD Sido Makmur Karet 101,014,000 101,014,000 101,014,000 494,961,100 446,221,440 446,221,440 PPTK
19 Kota Padang Panjang KSU Karmila Kulit 35,475,000 35,475,000 35,475,000 - - PPTK
Total 15,405,337,762 16,916,014,986 17,347,290,187 26,657,749,211 27,739,515,000 30,413,637,603
BB = Berkembang Baik
B = Berkembang
PP =Perlu Peningkatan
PPTk =Perlu Peningkatan dan tinjauan kembali

3.2.5. Koperasi unggulan sektor rill kab/kota

36
Tabel 3.18
Koperasi Unggulan Sektor Riil di Kab/Kota di Sumatera Barat
Asset Kop (Rp.000) Omset Koperasi (Rp.000)
NO KABUPATEN NAMA KOPERASI KET
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 Kab. Agam KUD Tiku V Jorong 91,454,943 91,654,943 106,308,175 31,044,144 31,098,144 37,904,754
2 Kab. Solok KSU ED-Tabek 3,923,175 4,789,939 5,208,545 13,612,670 14,290,655 15,260,806
3 Kab. Sijunjung KUD Padang Sibusuak 891,895 960,543 978,571 1,222,576 1,224,576 1,530,128
4 Kab. Pasaman Koperasi Bina Sakato 233,811 233,811 233,811 207,719 207,719 207,719
5 Kab. Dharmasraya KUD Bina Usaha 8,023,640 8,023,640 19,221,911 27,905,408 27,905,408 29,557,469
6 Kab. Dharmasraya KUD Lubuk Karya 35,254,047 35,254,047 35,297,411 43,158,680 44,158,680 49,784,859
7 Kab. Lima Puluh Kota Kopwan Koto Kaciak 2,445,374 2,445,374 2,611,481 943,932 1,143,932 1,154,431
8 Kabupaten Pasaman Barat KSU Harapan Bersama 3,595,597 3,891,113 4,256,274 8,611,396 8,664,857 9,825,828
9 Kab. Tanah Datar KUD Cempaka Sungayang 1,177,484 1,177,484 1,374,956 10,248,938 11,248,939 13,071,435
10 Kab. Padang Pariaman Koppas Padang Sago 1,753,928 1,753,928 1,791,182 125,646 125,646 116,829
11 Kab. Pesisir Selatan KOP Punago Indah 1,103,108 1,103,108 1,069,643 10,624 10,624 10,624
12 Kota Sawahlunto Kopinkra Silungkang 2,575,032 2,324,298 1,840,387 2,243,247 1,491,117 1,201,854
13 Kota Padang Koperasi Global Nusantara 78,000 78,000 138,000 112,670 112,670 136,547
14 Kota Padang Panjang Koperasi Mersi 96,405 96,405 96,406 5,550 5,650 5,652
15 Kota Solok KUD Saiyo Makmur 75,693 75,693 86,426 85,955 85,955 103,839
16 Kota Payakumbuh KUD Setia Mulia Lampasi 1,325,332 1,325,332 1,370,467 130,322 130,322 151,225
17 Kota Bukittinggi Kopinkra Pusako Minang 270,050 334,914 335,914 242,498 397,992 405,562
18 Kota Pariaman KPN SMK I Pariaman 2,325,280 2,325,280 2,319,445 14,658,910 14,658,910 16,879,589
JUMLAH 156,602,794 157,847,851 184,539,005 154,570,885 156,961,796 177,309,150

3.2.6. Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop)

Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) merupakan


upaya yang dilakukan pemerintah dalam menggerakkan seluruh pihak
yang terkait dengan pembangunan koperasi untuk mensosialisasikan
pentingnya koperasi bagi masyarakat. Bagi kelompok masyarakat
maupun individu yang sudah terlibat dalam gerakan koperasi agar lebih
aktif berpartisipasi dan yang belum bergabung menjadi anggota koperasi
agar segera bergabung. Dalam kegiatan Gemaskop juga melibatkan
koperasi-koperasi yang sudah berhasil dan masyarakat luas agar lebih
dekat dengan koperasi sehingga masyarakat merasakan keberadaan dan
pentingnya koperasi. Disamping itu Gemaskop juga diharapkan mampu
menunjukkan eksistensi koperasi sebagai penggerak ekonomi
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada Gemaskop
antara lain : penyuluhan, sosialisasi, seminar, dll.
Koperasi-koperasi yang sudah berhasil dapat dijadikan lokomotif
bagi koperasi lain yang ingin berkembang dan mandiri. Untuk itu pada
kegiatan Gemaskop salah satu langkah yang dilaksanakan yaitu
meningkatkan kapasitas usaha koperasi dan menguatkan kelembagaan
koperasi. Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan keragaan koperasi-

37
koperasi yang memiliki kapasitas usaha yang cukup baik
perkembangannya an diharapkan dapat menjadi koperasi berskala besar.

Tabel 3.20
Perkembangan Koperasi Sektor Riil Binaan Menuju Skala Besar

3.2.7. Percepatan Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam dan


Pembiayaan Syariah

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat yang


didukung penuh oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat,
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Barat dan Fakultas
38
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang
berkomitmen bersama untuk mengembangkan koperasi simpan pinjam
dan pembiayaan syariah di Sumatera Barat dengan tujuan untuk
meningkatkan usaha produktif anggota Adapun langkah-langkah yang
telah dilaksanakan dalam mempercepat pengembangan Koperasi Syariah
di Sumatera Barat adalah:

a.Melaksanakan rapat pembahasan dan pembentukan Tim Percepatan


Pengembangan Koperasi Syariah pada tanggal 13 April 2018 dengan
melibatkan unsur dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prorvinsi
Sumatera Barat, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi
Sumatera Barat dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Imam Bonjol Padang (FEBI-UIN IB).
b.Penetapan pembentukan Tim Percepatan Pengembangan Koperasi
melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat nomor 516-451-
2018 tanggal 26 Juni 2018 tentang Pembentukan Tim Percepatan
Pengembangan Koperasi Syariah di Provinsi Sumatera Barat.
c. Melakukan konsultansi terhadap Koperasi-Koperasi Syariah yang
sudah berjalan dan Koperasi-Koperasi yang akan berkonversi dari
pola konvensional menjadi pola syariah.
d.Menetapkan Koperasi yang akan dijadikan model, baik model bagi
yang sudah pola syariah maupun model untuk berkonversi menjadi
pola syariah.
e.Melaksanakan Bimtek Pengelolaan Koperasi Syariah bagi Pengurus
Koperasi
f. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi ke Kemenkop dan UKM RI
serta MUI Pusat.
g.Melaksanakan studi komparatif ke Koperasi syariah yang sudah maju
dan berkembang di Provinsi DI Yogyakarta (KSPPS Beringharjo dan
KSPPS Bina Ihsanul Fikhri).
h.Menyusun rencana aksi percepatan pengembangan koperasi simpan
pinjam dan pembiayaan syariah.
i. Melakukan pelatihan uji kompetensi bagi Dewan Pengawas Syariah
yang bekerjasama dengan Dewan Syariah Nasional MUI.

3.2.8. Pembubaran Koperasi Tidak Aktif

Untuk Koperasi yang tidak aktif, berdasarkan Permenkop No. 9 Tahun


2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian, dilakukan
evaluasi ulang dan diusulkan pembubarannya berdasarkan SK Menteri
Koperasi dan UKM RI Nomor 65 Tahun 2017 seperti terlihat pada table di
bawah ini :

Tabel 3.21
39
Data Perkembangan Pembubaran Koperasi Tidak Aktif tahun 2018

JUMLAH UPDATING
DIBUBARKAN DIBUBARKA
KABUPATEN / SESUAI DATA SURAT 25
NO ODS
( SK 114 N SK NO.65
JANUARI
KOTA Tahun 2016 ) Tahun 2017
( surat 24.1 ) 2018

1 2 3 4 5 6
1. Kab. Agam 59 59 47 47
2. Kab. Dharmasraya 15 15 6 6
3. Kab. Kep. 85 85 50 50
Mentawai
4. Kab. Lima Puluh 74 74 30 30
Kota
5. Kab. Padang 48 48 38 38
Pariaman
6. Kab. Pasaman 119 119 96 96
7. Kab. Pasaman 18 18 25 25
Barat
8. Kab. Pesisir 202 106 66 58
Selatan
9. Kab. Sijunjung 63 63 21 20
10. Kab. Solok 54 54 45 44
11. Kab. Solok Selatan 56 56 31 30
12. Kab. Tanah Datar 20 19 5 5
13. Kota Bukittinggi 39 18 13 13
14. Kota Padang 55 55 74 74
15. Kota Padang 26 22 14 3
Panjang
16. Kota Pariaman 23 23 13 13
17. Kota Payakumbuh 35 24 16 16
18. Sawahlunto 24 13 13 13
19. Kota Solok 8 8 2 2
Jumlah I 1,023 879 605 583
Sumber : Data Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2016-2018

Catt:
- Kolom 5 (SK No. 65 tahun 2017) adalah jumlah pembubaran atas
revisi dari jumlah pembubaran di kolom 4 yang dituangkan
dengan SK 114 tahun 2016.
- Kolom 6 merupakan revisi dari jumlah pembubaran di kolom 5
yang dituangkan dengan SK 65 tahun 2017.

Kementerian Koperasi masih membuka peluang untuk memfinalkan


data pembubaran Koperasi di daerah masing-masing, sehingga pada
januari 2018 Kementerian Koperasi dan UKM RI melakukan updating

40
data pembubaran Koperasi sehingga Koperasi yang dibubarkan di
Sumatera Barat hanya tinggal 583 unit. Dengan dikeluarkannya SK No.
65 tahun 2018, dinas yang membidangi Koperasi di Provinsi/Kab/Kota
diharapkan untuk segera membentuk tim penyelesaian pembubaran
dengan masa kerja paling lama 2 tahun setelah SK pembubaran
ditetapkan.

3.3. Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, bahwa salah satu tugas pokok (urusan wajib)
Pemerintah Daerah adalah melakukan Fungsi Pengawasan Koperasi.
Beberapa aspek dalam Pemeriksaan dan Pengawasan Koperasi,
diantaranya: Kepatuhan, Pemeriksaan Kelembagaan, Pemeriksaan Usaha
Simpan Pinjam (USP), Penilaian USP dan Penerapan Sanksi, sesuai
dengan Permenkop dan UKM Nomor 17/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang
Pengawasan.

3.3.1. Langkah-langkah dalam pengawasan koperasi

1) Persiapan
a. Menginventarisasi koperasi yang akan dilakukan pengawasan dan
uji petik serta menyusun rencana kerja
b. Mempedomani aturan pengawasan dan pedoman teknis
pelaksanaan pengawasan
c. Menyiapkan SDM pengawas melalui bimtek dan diklat pengawasan
koperasi
d. Menetapkan Satgas Pengawasan Koperasi melalui SK Kepala Dinas
Koperasi, UKM Provinsi Sumbar
2) Pelaksanaan
a. Melakukan pembinaan pengawasan koperasi di Provinsi dan
Kabupaten/Kota :
- Kegiatan uji petik pengawasan koperasi ke Kab/Kota melalui dana
APBD sebanyak 120 koperasi.
- Kegiatan uji petik pengawasan koperasi ke Kab/Kota melalui dana
Dekonsentrasi sebanyak 95 koperasi
- Melakukan penilaian kesehatan usaha simpan pinjam koperasi
dengan target sebanyak 2897 USP koperasi
b. Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan dan uji petik
pengawasan.
c. Membuat laporan hasil uji petik pengawasan dan
menyampaikannya ke Kabupaten/Kota
d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan koperasi oleh Satgas ke
Kementerian Koperasi dan UKM RI

41
Table 3.22
Rekapitulasi pengawasan dan Uji Petik Koperasi tahun 2017 - 2018
TAHUN 2017 TAHUN 2018

Pemeriksaan/ Uji Pemeriksaan/ Uji


No Kab/Kota Pengawasan Petik/Pengaw Pengawasan Petik/Penga
melalui Dana asan Melalui melalui Dana wasan
Dekonsentrasi APBD Dekonsentrasi Melalui APBD

Kabupaten
1 Kabupaten Agam 5 11 5 6
2 Kabupaten Pasaman 5 3 5 2
3 Kabupaten Lima Puluh Kota 5 8 5 6
4 Kabupaten Solok 5 - - 3
5 Kabupaten Padang Pariaman 5 10 5 7
6 Kabupaten Pesisir Selatan 5 10 5 6
7 Kabupaten Tanah Datar 5 11 5 7
8 Kabupaten Sijunjung 5 6 5 10
9 Kabupaten Mentawai 5 - 5 9
10 Kabupaten Pasaman Barat 5 6 5 2
11 Kabupaten Dharmasraya 5 8 5 6
12 Kabupaten Solok Selatan 5 5 5 2
Kota      
13 Kota Padang 5 - 5 3
14 Kota Bukittinggi 5 7 5 6
15 Kota Payakumbuh 5 10 5 10
16 Kota Padang Panjang 5 9 5 7
17 Kota Solok 5 8 5 7
18 Kota Sawahlunto 5 6 5 10
19 Kota Pariaman 5 7 5 7
Jumlah 95 125 90 116
20 Koperasi Primer/Sekunder Provinsi 5 14 5 4
Jumlah Keseluruhan 100 139 95 120
Sumber: Dinas Koperasi, UKM Prov. Sumbar

3.3.2. Temuan yang Dominan saat dilakukan Uji Petik


Pengawasan

Dari pelaksanaan pengawasan koperasi, hasil temuan yang


dominan adalah sebagai berikut :
1. Kelengkapan organisasi masih ada yang belum lengkap, misal :
belum membuat Anggaran Rumah Tangga, belum melakukan
Perubahan Anggaran Dasar (tidak sesuai dengan kondisi sekarang),
kebijakan yang dibuat belum didukung peraturan khusus (Persus), dll.
2. Masih ada izin usaha yang belum dilengkapi,
3. Masih banyak yang belum membuat SOP, dan SOM.
4. Masih ada kop yg melayani non anggota.

3.3.3. Peran pengawasan koperasi dan penilaian kesehatan usaha


simpan pinjam koperasi dalam memperbaiki/kualitas
kelembagaan koperasi

42
(1) Untuk mendorong koperasi melaksanakan kegiatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk mendorong koperasi sebagai badan usaha yang kredibel
berdasarkan prinsip koperasi.
(3) Untuk mendorong koperasi dalam menjaga dan melindungi
aset koperasi dari tindakan penyelewengan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab.
(4) Untuk mendorong koperasi dalam meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas koperasi terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan.

3.3.4. Dampak Pengawasan terhadap Koperasi

Dampak Pengawasan :
a. Meningkatnya Pengetahuan Pengurus dan Pengawas tentang aturan
Perkoperasian.
b. Meningkatnya jumlah Koperasi yang berjalan sesuai dengan aturan

3.3.5. Inovasi dalam Pemeriksaan Koperasi

Inovasi yang telah dilakukan Dinas Koperasi, UKM Provinsi


Sumatera Barat dalam pelaksanaan pengawasan adalah :
1. Membuat buku pedoman penilaian kesehatan koperas.
2. Penerapan peraturan dan sanksi secara cepat melalui aplikasi online
(aplikasi sedang dalam proses).

3.3.6. Tindak lanjut rekomendasi pengawasan dan pemeriksaan


koperasi
Table.3.23
Rekapitulasi Koperasi yang dilakukan Tindaklanjut pemeriksaan di
Kab/Kota se-Sumatera Barat
No Provinsi/Kabupaten/Kota Realisasi Tindak lanjut
rekomendasi
1 Provinsi Sumatera Barat 14 -
2 Kabupaten Agam 11 11
3 Kabupaten Pesisir Selatan 10 8
4 Kabupaten Solok Selatan 5 1
5 Kabupaten Padang Pariaman 10 10
6 Kabupaten Limapuluh Kota 8 5
7 Kabupaten Solok - -
8 Kabupaten Sijunjung 6 5
9 Kabupaten Pasaman Barat 6 -
10 Kabupaten Kep. Mentawai - -
11 Kabupaten Tanah Datar 11 11
12 Kabupaten Dharmasraya 8 8
13 Kabupaten Pasaman 3 1
14 Kota Padang - -
15 Kota Bukittinggi 7 -
16 Kota Pariaman 7 7
17 Kota Sawahlunto 6 -
18 Kota Padang Panjang 9 -
19 Kota Solok 8 -
20 Kota Payakumbuh 10 10
Jumlah 139 77

43
3.3.7. Penilaian Kesehatan Simpan Pinjam Koperasi
Tabel 3.24
Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Simpan Pinjam
Koperasi di Sumatera Barat tahun 2018
KSP/USP-KOP KSPPS/USPPS JML HASIL PENILAIAN ( * )

NO NAMA KAB/KOTA DALAM PENGAWA


CUKUP
KSP USP-KOP JML KSPPS USPPS JML ( 5+8 ) SEHAT PENGAWA SAN JML %
SEHAT
SAN KHUSUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kab. Agam 13 179 192 24 - 24 216 8 13 - - 21 9.72
2 Kab. Pasaman 10 83 93 - - - 93 - 28 7 3 38 40.86
3 Kab. Lima Puluh Kota 15 161 176 4 4 8 184 25 28 - - 53 28.80
4 Kab. Solok 11 82 93 1 2 3 96 - - - - - -
5 Kab. Padang Pariaman 10 205 215 1 - 1 216 5 24 - - 29 13.43
6 Kab. Pesisir Selatan 15 177 192 4 3 7 199 21 39 1 - 61 30.65
7 Kab. Tanah Datar 4 171 175 7 3 10 185 8 22 - - 30 16.22
8 Kab. Sijunjung 9 67 76 2 - 2 78 - - - - - -
9 Kab. Mentawai 1 38 39 - - - 39 2 2 - 1 5 12.82
10 Kab. Pasaman Barat 22 145 167 - - - 167 1 16 1 - 18 10.78
11 Kab. Dharmasraya 8 68 76 6 - 6 82 1 4 - - 5 6.10
12 Kab. Solok Selatan 7 60 67 19 1 20 87 5 2 1 - 8 9.20
13 Kota Bukittinggi 5 94 99 5 1 6 105 17 22 2 2 43 40.95
14 Kota Padang 34 564 598 107 - 107 705 56 129 8 1 194 27.52
15 Kota Sawahlunto 7 56 63 2 1 3 66 15 28 - - 43 65.15
16 Kota Padang Panjang 6 45 51 1 8 9 60 - 26 5 1 32 53.33
17 Kota Solok 1 52 53 1 - 1 54 4 23 1 1 29 53.70
18 Kota Payakumbuh 7 135 142 5 - 5 147 25 22 4 1 52 35.37
19 Kota Pariaman 72 72 - - - 72 5 20 - - 25 34.72
JUMLAH I 185 2,454 2,639 189 23 212 2,851 198 448 30 10 686 24.06
20 Provinsi -
Primer 1 27 28 6 - 6 34 - 1 1 - 2 5.88
Sekunder - 12 12 - - - 12 - 2 - - 2 16.67
JUMLAH II 1 39 40 6 - 6 46 3 1 - 4 8.70
Total keseluruhan 186 2,493 2,679 195 23 218 2,897 198 451 31 10 690 23.82

Sumber : Dinas Koperasi UKM Prov. Sumbar Tahun 2018

Penilaian kesehatan Koperasi sangat diperlukan untuk mengetahui


kondisi kesehatan Koperasi sehingga Koperasi dapat mengambil
keputusan yang hendak diambil untuk kemajuan Koperasi selanjutnya.

3.3. Pembangunan Usaha Kecil Menengah (UKM)

3.4.1. Perkembangan Usaha Kecil dan menengah


Dalam pembangunan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Sumatera Barat
dilakukan melalui program dan kegiatan seperti sosialisasi, bimbingan
teknis dan rapat-rapat koordinasi sehingga volume usaha UKM
mengalami peningkatan. Jumlah UMKM berdasarkan Sensus Ekonomi
2016 yang mengkategorikan Usaha Mikro Kecil 584.796, Usaha
Menengah Besar (UMB) 8.304 dengan jumlah total 593.100 dimana ada
pertumbuhan UMKM sebanyak 91.690 dari 2006 yang dapat dilihat pada
tabel berikut :

44
Tabel 3.25
KERAGAAN DAN PERKEMBANGAN UMKM DISUMATERA BARAT SE 2006 S/D SE 2016

NO U R A I A N (SE 2006 ) JUMLAH UMKM U R A I A N (SE 2016 ) JUMLAH UMKM PERTUMBUHAN UMKM

MIKRO 423.280 UMK 584.796


KECIL 74.410
MENENGAH 3.720 UMB 8.304

501.410 593.100 91.690


Sumber : Sensus Ekonomi 2016
Jumlah Wirausaha dan UKM yang dibina dari Program Kegiatan
Penumbuhan dan Pembinaan UMKM Dinas Koperasi dan UKM Prop.
Sumbar periode 2011 s/d 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 3.26
Rekapitulasi UMKM yang dibina dari Program Penumbuhan dan
Pembinaan UMKM tahun 2008 -2018

NO TAHUN UMKM YANG JENIS WIRAUSAHA


DIBINA

1. 2008 1.000 KERAJINAN, ANEKA USAHA MAKANAN


RINGAN, OLAHAN, JASA USAHA, PKL,DLL

2. 2009 4.000

3. 2010 2.000

1. 2011 1.855

2. 2012 2.632

3. 2013 1.723

4. 2014 1.689

5. 2015 596

6. 2016 968

7. 2017 1.647

8. 2018 2.594

JUMLAH 20.734

Jumlah Wirausaha dan UKM yang dibina dari Program Kegiatan GPP
Dinas Koperasi dan UKM Prop. Sumbar periode 2011 s/d 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut :

45
Table 3.27
Rekapitulasi UMKM yang dibina dari Program Kegiatan GPP tahun 2008 -
2018

N TAHUN UMKM YANG DIBINA JENIS WIRAUSAHA


O

1. 2011 248 KEWIRAUSAHAAN SEKTOR PERTANIAN,


ANEKA USAHA MAKANAN RINGAN, OLAHAN,
JASA USAHA, DLL

2. 2012 496

3. 2013 496

4. 2014 1000

5. 2015 200

6. 2016 250

7. 2017 50

8. 2018 205

2.945
Sumber : Dinas Koperasi UKM Tahun 2018

Jumlah Wirausaha dan UKM yang dibina dari Program Kegiatan GEPEMB
Dinas Koperasi dan UKM Prop. Sumbar periode 2011 s/d 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Table 3.28
Rekapitulasi UMKM yang dibina dari Program Kegiatan GEPEMB tahun
2008 -2018
N TAHUN UMKM YANG DIBINA JENIS WIRAUSAHA
O

1. 2011 1.593 BERGERAK DIUSAHA UNIT PENGOLAHAN


IKAN, WIRAUSAHA SEKTOR PERIKANAN, JASA
PERIKANAN

2. 2012 1.778

3. 2013 1.580

4. 2014 1.763

5. 2015 1.970

6. 2016 1.980

7. 2017 190

8. 2018 50

46
JUMLAH 10.904
Sumber : Dinas Koperasi UKM Tahun 2018
Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumatera Barat juga melakukan fasilitasi
Pendaftaran Merek dan Sertifikat Halal untuk produk-produk UKM selama
periode 2015 – 2018 dengan jumlah sebagai berikut :
Fasilitas Pendaftaran Merek : 188 Merek
Fasilitasi Sertifikasi Halal : 57 Sertifikat Halal
Selain itu juga diberikan fasilitasi kemasan, label dan shopping bag
terhadap wirausaha dan UKM sesuai tabel berikut :
Tabel 3.29
Realisasi Sertifikat Halal. Merek, Label, Kemasan, Dan Shopping Bag
Tahun 2016 S.D 2018
SERTIFIKAT HALAL MEREK LABEL KEMASAN SHOPPING BAG
NO KABUPATEN / KOTA KET
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

1 SOLOK 2 2 - 2 4 2 - - 800 - - - - - 48

2 SOLOK SELATAN 1 - 2 3 4 3 - - - - - - - - -

3 PESISIR SELATAN - - - 2 5 1 - - - - - - - - -

4 SIJUNJUNG - - - 1 1 - - - - - - - - -

5 DHARMASRAYA - - - 2 1 - - - - - - - - -

6 TANAH DATAR - - - 2 2 1 - - 2,320 - - 300 - - -

7 LIMAPULUH KOTA 2 2 - 3 3 3 - 9,500 33,790 - 1,978 500 - 420 2,476

8 AGAM - 1 - 2 8 2 - - 10,140 - 725 1,880 - 180 1,692

9 PADANG PARIAMAN - - 2 2 5 1 - 760 - - 1,016 - - 120 -

10 PASAMAN 2 - 2 3 4 - - 1,534 10,928 - 13,300 1,100 - 201 1,303

11 PASAMAN BARAT - - - 1 1 1 - 19,000 19,500 - 2,000 4,900 - 180 1,653

12 MENTAWAI 3 1 - 3 4 - - - - - - - - - -

13 PADANG 3 3 2 5 41 4 - - - - - - - - -

14 PARIAMAN - - - 3 1 4 - 20,600 - - 5,874 87

15 PADANG PANGJANG 1 - - 2 2 2 - - - - - - - - -

16 BUKITTINGI - - - - 1 - - 15,200 30,308 - 2,160 1,260 - 120 2,097

17 PAYAKUMBUH 1 1 - 2 2 - - 15,200 25,950 - 1,698 3,630 - 600 980

18 SOLOK - - 2 2 - 1 - - 2,000 - - 500 - - 288

19 SAWAHLUNTO - - 2 2 2 - - - - - - - - -

JUMLAH 15 10 12 40 90 28 0 81,794 135,736 0 28,751 14,070 0 1,908 10,537

Sumber : Dinas Koperasi UKM Tahun 2018

Tabel 3.30
Jumlah Kemasan, Label Dan Shoping Bag Dari Dinas Koperasi, UKM
Prov. Sumbar Tahun 2018 yang diberikan kepada Wirausaha/UKM di
Kab/Kota se-Sumatera Barat

NO KAB/ KOTA KEMASA MEREK/ KEMASAN/ PLASTIK SHOPING


N LABEL KOTAK KANTON BAG
PLASTIK (Exsp) (Exsp) G (Exsp)
(Exsp) KEMASAN
BENING
(Kg)

1. AGAM 1.880 10.000 140 54 1.692

47
2. PASBAR 4.900 15.500 3.900 - 1.653

3. PASAMAN 1.100 10.000 928 5 1.303

4. 50 KOTA 500 32.000 1.790 80 2.476

5. KAB.SOLOK - 500 300 - 48

6. TANAH DATAR 300 2.00 320 5 280

7. BUKITTINGGI 1.260 30.000 308 - 2.097

8. PAYAKUMBUH 3.630 24.000 1.950 30 980

9. KO.SOLOK 500 2.000 - - 258

JUMLAH 14.070 126.000 9.636 174 10.795

Jumlah Produk UKM yang bermitra dengan Grafika, Minang Mart, Outlet
Koperasi Semen Padang dan Transmart, Malaysia dan Batam dapat
dilihat pada tabel berikut :

Table 3.31
UKM yang bermitra dengan Grafika, Minang Mart, Outlet Koperasi Semen
Padang dan Transmart, Malaysia dan Batam

N MITRA JUMLAH PRODUK KETERANGAN


O PEMASARAN UMKM YANG
UMKM BERMITRA

1. PT. GRAFIKA 170 MAKANAN , KERAJINAN

2. PT. MINANG MART 200 PRODUK OLAHAN, DAN

3. OUTLET BELANJA 50 PRODUK KREATIF


SEMEN PADANG

4. PT.TRANSMART 130

5. CRISTIN HAKIM 500

6. IPEMI MALAYSIA 5

7. BATAM 3

8. JAKARTA 2

9. MAKASAR 3

10. BRUNEI 3

JUMLAH 1.040

kemitraan bermaksud untuk membantu para pelaku kemitraan


dan pihak-pihak tertentu dalam mengadakan kerjasama kemitraan yang
saling menguntungkan. Pada tahun 2017 – 2018, Dinas Koperasi, UKM
Provinsi Sumatera Barat telah melakukan fasilitasi kemitraan terhadap

48
Usaha Kecil dan Menengah unggulan di Sumatera Barat. Beberapa jenis
kemitraan yang terjalin dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 3.32
Jenis kemitraan yang terjalin pada tahun 2017 - 2018

TAHU
NO JUMLAH KEMITRAAN JENIS KEMITRAAN
N

1 2017 1 Kadis Koperasi, UKM 1 Penjajakan Membuka Peluang Kerjasama


Provinsi Sumatera Barat program / kegiatan yang saling mendukung
dengan Pengurusi
Dewan Usahawan Kecil
Malaysia
        2 Mengupayakan produk - produk UKM
Unggulan Sumatera Barat bisa lebih
berkembang dengan motif dan disain
memenuhi selera pasar yang tersedia di
Malaysia
        3 Memberikan kemudahan bagi investor dan
Pemodal Malaysia yang ingin berinvestasi
di bidang UKM di Sumatera Barat
    2 Ketua Dekranasda 1 Memberikan informasi terkait peluang
Provinsi Sumatera Barat pemasaran dan menginvestasikan Buyer -
dengan Ketua Ikatan buyer potensi untuk membeli produk
Pengusaha Muslimah kerajinan Sumatera Barat.
Indonesia di Malaysia
        2 Membantu mencarikan peluang -peluang
pasar bagi berkembangnya pemasaran
produk kerajinan unggulan Sumatera Barat
baik di pasar malaysia maupun diluar
Malaysia
        3 Memberikan masukan terhadap kebutuhan
pasar dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh
pasar di Malaysia
        3 Membantu mempromosikan produk
kerajinan UKM Sumatera Barat di Malaysia
dan luar Malaysia.
    3 Usaha Senior Genepo 1 Membeli dan Memasarkan hasil Produk
99 dengan Dir. CV. UKM Senior Ganepo Sumatera Barat
Rindang Raya Sejati dengan harga yang disepakati.
Batam
        2 Memperluas kepastian produk dengan
kualitas, kuantitas, kontinyuitas dan waktu
pengiriman yang telah disepakati.

        3 Mendapatkan kepastian harga

        4 Menyediakan Produk dengan


kualitas,kuantitas, kontinyuitas dan waktu
pengiriman ( tahap awal 1.000 KG/bulan )
dengan kriteria yang disepakati.
    4 Pengurus Kadin Kota   Penjajakan Kerjasama kegiatan
Batam dengan Ketua pemasaran hasil produk kerajinan UKM
Dekranasda Provinsi Sumatera Barat
Sumatera Barat

49
2 2018 1 Usaha Kipang Pulut   Kerjasama Pemasaran hasil produk
( Azka Zakindo ) makanan UKM Sumatera Barat kontrak
Pasaman dengan pengiriman Rp. 300.000.000
Direktur PT. Yandra
Mahkota Jakarta
    2 Kipang Pulut Bonjol   Pemasaran hasil produk makanan kipang
Pasaman Dengan Ketua pulut Bonjol kontrak pengiriman Rp.
Koperasi Pasaman 150.000.000
Sejahtera Indonesia
Jakarta
    3 Kepala Dinas Koperasi, 1 Tukar Informasi dalam rangka
UKM Provinsi. Sumatera Pemberdayaan dan pembinaan UKM
Barat dengan Kepala masing - masing Provinsi
Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Sulawesi
Selatan
        2 Pengembangan dan Pemanfaatan peluang
pemasaran produk UKM
        3 Pemberdayaan dan pembinaan Koperasi
dan Pengembangan Peluang Bisnis.
    4 Ketua Koperasi Bungo   Penjajakan Pemasaran hasil produk UKM
Nagari Sepakat dengan kerajinan Sumatera Barat
Ketua DPW IKM
Sulawesi Selatan
    5 Kopi Datuk dengan   Penjajakan Pemasaran hasil produk
Direktur Gabungan makanan Sumatera Barat
Asosiasi Petani
Perkebunan Indonesia
( Gaperindo )
    6 Lily Indah Handycraft   Penjajakan kerjasama pemasaran Produk
dengan Imperial Sport UKM dalam bentuk bahan pakaian dan
Brunei pakaian jadi khas Sumatera Barat
    7 UKM Muda Mandiri   Penjajakan kerjasama pemasaran Produk
dengan ILGA SDN BHD UKM dalam bentuk bahan pakaian dan
Brunei pakaian jadi khas Sumatera Barat
    8 Putri Ulakan Bordir   Penjajakan kerjasama pemasaran Produk
dengan Radims UKM dalam bentuk bahan pakaian dan
Boutique Tailoring pakaian jadi khas Sumatera Barat
Brunei
    9 Koperasi Bungo Nagari   Penjajakan kerjasama pemasaran Produk
Sepakat dengan IPEMI UKM dalam bentuk bahan pakaian dan
PW Brunei pakaian jadi khas Sumatera Barat
Sumber : Dinas Koperasi UKM Tahun 2018

Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberdayaan UKM adalah antara


lain :
1. Mengupayakan dan Memantapkan Kawasan/Sentra-sentra produk
UMKM berdasarkan pengelompokan produk dan kedepan akan
ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sumatera Barat
2. Melakukan Bimbingan Teknis Kelembagaan UMKM di Kawasan
Sentra Produk untuk memperkuat UMKM menjadikan Cluster
sehingga bisa dibina dari hulu sampai hilir dan terbentuknya cikal
bakal Koperasi/ Asosiasi

50
3. Membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah bagi UMKM
melalui SK Gubernur Sumatera Barat melibatkan Instansi terkait
4. Membentuk TIM Monitoring dan Evaluasi Penyaluran Skim Kredit
KUR/PKBL Kemitraan melibatkan Instansi terkait melalui
Keputusan Gubernur.
5. Mendorong dan bersinergias dengan perbankkan/BUMN
melakukan sosialisasi KUR/PKBL kepada UMKM di 10 Kab/Kota se
Sumatera Barat
6. Mendorong Instansi/kelembagaan lain untuk membentuk
pengembangn cluster UMKM kerajinan seperti : (Bank Indonesia )
Cluster Sulaman Naras Pariaman
7. Bersinergis dengan OPD lain dalam rangka Peningkatan Gerakan
Terpadu Pensejahteraan UMKM, di Lokasi Sentra, Lokasi Wisata
dengan Kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan
8. Memfasilitasi Merek dan Sertifikasi Halal untuk perlindungan HKI
dan meningkatkan keamanan produk makanan dan agar lebih
meyakinkan konsumen produk higien dan halal dalam rangka
mendong Detinasi Wisata Halal di Sumatera Barat

3.4.1. Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Dalam hal peningkatan permodalan UKM melalui Kredit Usaha Rakyat


(KUR), telah dilakukan sosialasi tentang bagaimana tatacara dan
persyaratan yang harus dipedomani oleh UKM untuk meminjam melalui
KUR kepada bank pelaksana. Berdasarkan data tahun 2017, total plafon
pinjaman dari bank pelaksana bernilai Rp 2,7 Triliun dan realisasi
sebesar Rp 2,3 Triliun sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.33
Realisasi KUR Tahun 2016-2018 pada 4 (empat) Bank Pelaksana
NO NAMA REALISASI (Rp)
BANK 2016 2017 2018
1 BRI Kanwil 1,734,751,606,215 1,454,708,000,000 2,136,087,000,000
Padang
2 BNI Kanwil 222,160,024,954 220,020,300,000 404,000,000,0000
Padang
3 Bank Mandiri 204,041,521,913 365,404,400,000 394,710,000,000
4 Bank Nagari 62,289,566,311 220,931,000,000 940,087,000,000
Sumber : Dinas Koperasi UKM Tahun 2018

Grafik. Realisasi KUR Tahun 2016-2018 pada 4 (empat) Bank Pelaksana

51
Realisasi KUR
5,000,000,000,000
4,000,000,000,000
3,000,000,000,000
2,000,000,000,000
1,000,000,000,000
0
BRI Kanwil BNI Kanwil Bank Mandiri Bank Nagari
Padang Padang

2016 2017 2018


Tabel 3.34
Realisasi Kredit Ultra Mikro pada Bank pelaksana

1,800,000,000,000

1,600,000,000,000

1,400,000,000,000

1,200,000,000,000

Salah1,000,000,000,000
satu kredit yang sedang dikembangkan oleh Kementerian
Keuangan melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yaitu Kredit Ultra
Mikro (UMI) kepada UKM.
800,000,000,000

3.5. Pendidikan dan Pelatihan Koperasi dan UKM


600,000,000,000
3.5.1 Tujuan pelatihan Bagi Pengurus dan Pengelola Koperasi
serta UKM
400,000,000,000
1. Meningkatkan Ketrampilan Pengurus, Pengawas dan Pelaksana
Usaha Koperasi dan UMKM
2. Meningkatkan Wawasan Pengurus, Pengawas dan Pelaksana
200,000,000,000

Usaha Koperasi dan UMKM


3. Meningkatkan -
produktifitas usaha Koperasi dan UMKM
1 2
UPTD BALTKOP MENYELENGGARAKAN FUNGSI :
1. Penyusunan rencana pembangunan teknis operasional pendidikan
latihan koperasi
2. Pengkajian dan analisis teknis operasional pendidikan dan latihan
koperasi

52
3. Pengujian dan persiapan teknologi pendidikan dan latihan
koperasi di lapangan
4. Pelaksanaan kebijakan teknis pendidikan dan latihan koperasi
5. Pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat sesuia
dengan bidang pendidikan dan latihan
Langkah-langkah yang dilakukan
1. Meningkatkan koordinasi dengan pihak Dinas Kab/Kota
2. Pemanggilan peserta minimal 15 hari sebelum pelatihan
3. Mensinergikan kegiatan pelatihan dengan yang dibutuhkan
dengan Dinas dan gerakan koperasi serta UMKM dan juga bidang
terkait
3.5.2. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan:
Tabel 3.35
Rekapitulasi Pelaksanaan Pelatihan Tahun 2016 S/D 2018

53
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
NO JENIS /NAMA KEGIATAN PESERTA PESERTA PESERTA KET
DANA DANA DANA
(ORG) (ORG) (ORG)
A PELATIHAN BAGI KOPERASI 265,574,000 120 1,456,949,000 594 1,613,620,211 850
I. Pelatihan Kelembagaan - - 412,299,000 176 654,473,600 370
1 Pelatihan peningkatan kapasitas kelembagaan dan - - 140,973,000 56 - -
usaha koperasi sektor rill
2 Pelatihan pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) - - 271,326,000 120 - -
bagi pengurus koperasi
3 Pelatihan Penataan Kelembagaan Ko perasi di Sektor - - - - 347,126,000 160
Riil
4 Pelatihan Pengembangan Kelembagaan Ko perasi - - - - 44,414,250 30
bagi Pengurus Koperasi
5 Pelatihan Tata Cara Pelaksanaan Rapat Anggota - - - - 85,923,800 60
Tahunan (RAT) bagi Pengurus/ Pengelola
6 Pelatihan Penguatan Kelembagaan Ko perasi bagi - - - - 89,689,600 60
Pengurus dan Pengawas Koperasi
7 Pelatihan Perkoperasian bagi DAI - - - - 87,319,950 60

II. Pelatihan Manajemen - - 91,318,000 35 253,654,837 150


1 Pelatihan manajemen dan pengembangan usaha - - 91,318,000 35 - -
bagi koperasi
2 Pelatihan Perkoperasian bagi Wartawan - - - - 80,979,950 60
3 Pelatihan Standar Operasional Pro sedure (SOP) - - - - 172,674,887 90
Koperasi (DAK)

III.Pelatihan Keuangan 265,574,000 120 269,739,000 120 217,497,700 120


1 Pelatihan teknik perhitungan pajak bagi koperasi 132,787,000 60 - - - -
2 Pelatihan Akuntansi bagi pengurus/pengelola 132,787,000 60 - - - -
ko perasi
3 Pelatihan Akuntansi bagi pengelola keuangan usaha - - 269,739,000 120 - -
simpan pinjam ko perasi
4 Pelatihan Akuntansi Keuangan Koperasi bagi - - - - 173,567,800 90
Pengurus dan Pengawas
5 Pelatihan Akuntansi bagi Pengurus/Pengelola - - - - 43,929,900 30
Koperasi Berbasis IT

IV Pelatihan Usaha - - 489,140,000 183 90,988,850 60


1 Pelatihan peningkatan kapasitas dan ketrampilan - - 144,525,000 23 - -
bagi manajer/ pengelo la usaha simpan pinjam
ko perasi
2 Pelatihan pengembangan usaha bagi pengelola - - 153,725,000 80 - -
tempat praktek kegiatan usaha (TOKU) pada
pendidikan pedesaan
3 Pelatihan peningkatan pegelola ritel/waserda - - 190,890,000 80 - -
ko perasi
4 Pelatihan Pengembangan Usaha Koperasi Sekto r Rill - - - - 90,988,850 60

V Pelatihan Setifikasi - - 194,453,000 80 397,005,224 150


1 Pelatihan bagi dewan pengawas syariah koperasi - - 194,453,000 80 - -
2 Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi - - - - 177,055,474 30
Pengurus/Pengawas dan Pengelola KSP/KSPPS
Pro vinsi Sumatera Barat
3 Pelatihan Sertifikasi Calon Dewan Syariah - - - - 130,882,950 60
KSPPS/USPPS
4 Pelatihan Perkoperasian bagi Tenaga Penyuluh - - - - 89,066,800 60
Koperasi Lapangan

B PELATIHAN BAGI UKM 1,948,749,400 748 1,253,027,000 535 2,129,426,952 1,085


I. Pelatihan Produk 950,212,800 360 611,354,000 217 677,595,150 305
1 Pelatihan teknis pengembangan usaha bagi UMK 316,737,600 120 - - - -
Wirausaha Pemula
2 Pelatihan teknis pengembangan usaha bagi UMK 105,579,200 40 - - - -
bidang souvenir
3 Pelatihan teknis pengembangan usaha bagi UMK 105,579,200 40 - - - -
pengo lahan Makanan berbasis Umbi-umbian
4 Pelatihan teknis pengembangan usaha kawasan 422,316,800 160 - - - -
wisata
5 Pelatihan pengo lahan pangan berbasis umbi-umbian - - 420,386,000 140 - -
dan pisang bagi UMKM
6 Pelatihan keamanan pangan bagi UMKM - - 190,968,000 77 - -
7 Pelatihan Pengo lahan Pangan Berbasis Umbi-umbian - - - - 266,972,800 105
dan Pisang bagi UMKM
8 Pelatihan Teknis Pengembangan Usaha Bagi UMK di - - - - 410,622,350 200
Kawasan Wisata

II. Pelatihan Manajemen 132,787,000 60 - - 538,325,050 270


1 Pelatihan penyusunan proposal bagi pelaku UMKM 132,787,000 60 - - - -
2 Pelatihan Manajemen Usaha bagi UKM Kerajinan - - - - 64,330,950 30
Sumatera Barat
3 Pelatihan Pengembangan Usaha bagi UMKM - - - - 473,994,100 240

III.Pelatihan Keuangan 633,475,200 240 - - 181,053,800 120


1 Pelatihan administrasi keuangan bagi UMK wirausaha 211,158,400 80 - - - -
pemula
2 Pelatihan administrasi keuangan bagi UMK peserta 211,158,400 80 - - - -
magang
3 Pelatihan strategi pembiayaan bagi UMK 211,158,400 80 - - - -
4 Pelatihan Pembukuan bagi Pelaku UKM - - - - 88,209,900 60
5 Pelatihan Teknis Penyusunan Proposal bagi Pelaku - - - - 92,843,900 60
UMKM

IV Pelatihan Pemasaran 232,274,400 88 641,673,000 318 212,106,702 120


1 Pelatihan strategi pemasaran bagi UMK 232,274,400 88 - - - -
2 Pelatihan pengembangan pemasaran berbasis IT - - 152,298,000 78 - -
3 Pelatihan teknik komunikasi pemasaran di kawasan - - 154,138,000 80 - -
wisata
4 Pelatihan teknik pengembangan usaha bagi UMKM di - - 335,237,000 160 - -
kawasan wisata
5 Pelatihan Pemasaran Online bagi UKM Kerajinan - - - - 56,361,702 30
Sumatera Barat
6 Pelatihan Pengembangan Pemasaran Berbasis IT - - - - 155,745,000 90
bagi UMKM (DAK)

V Pelatihan Kewirausahaan - - - - 520,346,250 270


1 Pelatihan Kewirausahaan bagi UKM Kerajinan - - - - 65,054,950 30
Sumatera Barat
2 Pelatihan Kewirausahaan bagi Koperasi dan UMKM - - - - 455,291,300 240

C PELATIHAN BAGI APARATUR 1,000,087,000 109 1,003,285,800 50 888,625,050 100


I. Pelatihan Ketrampilan 132,787,000 60 - - - -
1 Pelatihan penilaian kesehatan simpan pinjam bagi 132,787,000 60 - - - -
pembina koperasi
2 Pelatihan Pengawasan Koperasi bagi Pejabat - - - - 65,773,600 60
Pengawas

II. Tenaga Pendamping 867,300,000 49 1,003,285,800 50 888,625,050 40


1 Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan Tenaga 867,300,000 49 1,003,285,800 50 888,625,050 40 org/19
Pendamping kab/kota

T O T A L 3,214,410,400 977 3,713,261,800 1,179 4,631,672,213 2,035

Tabel 3.36
Rekapitulasi Target dan capaian peserta pelatihan 2018

54
55
3.5.3 Pelatihan Sertifikasi Kompetensi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM RI Nomor 06


tahun 2017 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi
Koperasi yang melakukan kegiatan Usaha Simpan Pinjam sesuia dengan
Bab IX pasal 41, untuk UPTD dalam rangka menunjang Permen
dimaksud pada tahun 2018 telah melaksanakan kegiatan pelatihan
sertifikasi kompetensi dengan peserta sebagai berikut :

Table 3.37

56
Peserta Pelaksanaan Pelatihan Pengembangan SDM Pengurus dan
Pengawas KSPPS/USPPS

DAFTAR PESERTA PELATIHAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BAGI PENGURUS/PENGAWAS DAN PENGELOLA KSP/KSPPS
TAHUN ANGGARAN 2018

KOPERASI
NO NAMA KET
NAMA ALAMAT
1 2 3 4 5

I Kota Padang
1 Agung Amsos, S.Kom KJKS-BMT Beringin Jl. Tarantang Baringin, RT 001/ RW 001
2 Harleny, Amd KJKS-BMT Kampung Baru Jl. Ampera Kampung Baru
3 ARNI KUSMAWATI, Amd KJKS-BMT Purus Jl. Purus I No. 2 Kel Purus
4 DONI ARFA, SH KJKS-BMT Anduring Jl. Parak Jigarang RT 02 RW 05
5 NILMA YURMAN KJKS - BMT Indarung Jl. Raya Indarung RT 02/08
6 TONI EKA SAPUTRA BMT Berok Nipah Jl. Cokroaminoto No. 105
7 ASNIWITA, S.Pd KPN G Batang Anai Pasar Usang
8 TUTI HAMDANI, S.Hum KJKS-BMT Tj. Aua nan XX Jl. Tj. Aua RT03/02 No. 10 Padang
9 MEWENTRI YENTI, A.Md KJKS-BMT Mata Air Jl.Kolom Indah Raya Komp. Cendana Mata Air
10 OKSIL SYAF PUTRI S.Psi KJKS-BMT Banda Buek Jl. Ampera No. 26 C Banda Buek Lb. Kilangan
Padang

II Kota Pariaman
11 ZURAIDA, S.Sos Koppas Appsi Kota Pariaman Jl. ST. Syahrir No. 06 Pariaman
12 RIO ANDESTA PRATAMA, SE SY Primkoppol Resort Pariaman Alai Gelombang No. 37 Kota Pariaman

III Kab. Padang Pariaman


13 FIFI EVARITA, S.Pi KPRI Mercu Suar SMK Negeri 2 Jl. Siti Manggopoh Desa manggung Pariaman
Pariaman Utara
14 MAIZARIANIS, S.Pd KPRI Guru Kec Enam Lingkung Pakandangan
15 SUPISMAN Primkoppol Resort Pd. Jl. Padang Baru Parit Malintang
Pariaman

IV. Kab. Tanah Datar


16 AJISMAN, SE Koperasi Pasar Makmur Tabek Jl. Raya Batusangkar Bukittinggi KM 16 Nagari
patah Tabek Patah
17 INTAN DELIS MARETTA, SE KJKS BMT Al-Makmur Cubadak Lima Kaum

57
KOPERASI
NO NAMA KET
NAMA ALAMAT
1 2 3 4 5
V Kab. Pesisir Selatan
18 H. ELZA, S.Pd KPRI - Lengayang Pasar Kambang Kab. Pessel

VI Kota Bukittinggi
19 AULIA RAHMAN KSPPS- Al-Awshari Kota Tengah Sawah Kota Bukittinggi
Bukittinggi

VII Kota Payakumbuh


20 FAUZI KJKS BMT Alfataya Jl. Sakato No. 6 Payakumbuh

VIII Kota Sawahlunto


21 RERI NALDI Koperasi Karyawan TBO Jl. A.Yani Kel. Pasar Sawahlunto

IX Kab. Dharmasraya
22 JEMI ANDRA, SE KJKS El-Uswah Jl. Lintas Ampalu Raya Dharmasraya

X Kab. Solok
23 SYUPRIADI, SKM Kompendikes Kab. Solok Komp. Perkantoran Pemda Kab. Solok

XI Kab. Pasaman
24 SYARIFUDDIN, S.Pd Kogusda Unit I Rao Tarung-Tarung Kec. Rao Pasaman
25 RIRIN EPEPLIN PANDIANGAN CU Perjuangan 18 Tarung-Tarung Kec. Rao Pasaman

XII Kab. Solok Selatan


26 DELDI ANDRI KSPPS BMT El-Itqam Jl. Raya Lubuk Malako Kab. Solok Selatan

XIII Kab. 50 Kota


27 RIMELDO EFRIANI, S.Pd Koperasi Wanita Koto Kaciek Koto Kaciek, VII Koto Taloago Kec. Guguak
28 ZULKAMALIS. S.Pd SD Koperasi Handayani Kec. Koto Baru Simalanggang
Payakumbuh

XIV Kab. Pasaman Barat


29 ANE AWAYANI, S.PdI KSP Gunung Sangkur Kinali pasaman Barat

XV Kab. Sijunjung

30 NOFRIYEDI KPRI Tunas Jaya Nagari Sijunjung, Kec. Sijunjung

58
59
BAB. IV
PENUTUP

Upaya pemberdayaan Koperasi dan UKM selama Tahun 2018,


telah dijalankan dengan harapan dapat mengeleminir permasalahan
yang dihadapi oleh Koperasi dan UKM dan menjembatani mereka untuk
mampu memiliki usaha yang tangguh, berkelanjutan mandiri dan
berdaya saing.

Pencapaian upaya tersebut tentu tidak terlepas dari pentingnya


fungsi koordinasi dan kerjasama dengan instansi di Provinsi maupun
Pemerintah Kabupaten/Kota dan stakeholders yang terkait secara
terpadu.

Namun demikian sangat disadari bahwa ruang lingkup


pemberdayaan Koperasi dan UKM sangat luas mengingat jumlah unit
usaha yang begitu besar sehingga belum secara menyeluruh
menjangkaunya. Hal ini menjadi tantangan bagi Dinas Koperasi UKM
Provinsi Sumatera Barat terhadap kesinambungn pelaksanaan kebijakan
dan program Koperasi dan UKM di masa mendatang.

Dinas Koperasi, UKM Provinsi Sumatera Barat terus berupaya


semaksimal mungkin untuk menjalankan amanah pemberdayaan
Koperasi dan UKM sebaik baiknya sehingga sektor ini tidak hanya
menjadi sektor pelengkap namun dapat menjadi pondasi sekaligus pilar
utama perekonomian daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan
yang diamanahkan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 –
2021.

60

Anda mungkin juga menyukai