Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN

UJIAN (BJU) UAS


TAKE HOME EXAM
(THE) SEMESTER
2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : YUDI GUMELAR

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044345816

Tanggal Lahir : 29 April 1998

Kode/Nama Matakuliah : ISIP4131/SISTEM HUKUM INDONESIA

Kode/Nama Program Studi : 311/Ilmu Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 24/Bandung

Hari/Tanggal UAS THE : Minggu, 26 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini :


Nama Mahasiswa : YUDI GUMELAR
NIM : 044345816
Kode/Nama Matakuliah: ISIP4131/SISTEM HUKUM
INDONESIA
Fakultas : FHISIP UT
Program Studi : Ilmu Hukum
UPBJJ-UT : 24-Bandung

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Bandung, 26 Juni 2022


Yang Membuat Pernyataan

YUDI GUMELAR
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Jawaban No.1 :

A. Hukum waris di Indonesia hingga kini masih sangat pluralistik (beragam). Di wilayah Negara
Kesatuan Menurut saya, yang menjadi acuan hierarki Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan. Menurut hierarki perraturan perundang-undangan, peraturan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, apabila ada
peraturan yang lebih rendah bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi maka
peraturan yang lebih rendah itu dapat dilakukan uji materi (judicial review) untuk dibatalkan
seluruhnya atau dibatalkan sebagian. Republik berlaku bermacam-macam sistem hukum
kewarisan, yakni hukum waris adat, hukum waris Islam dan hukum waris Barat yang
tercantum dalam Burgerlijk Wetboek (BW). Keanekaragaman hukum ini semakin terlihat
karena hukum waris adat yang berlaku pada kenyataannya tidak bersifat tunggal, tetapi juga
bermacam-macam mengikuti bentuk masyarakat dan sistem kekeluargaan masyarakat
Indonesia. Sistem kekeluargaan pada masyarakat Indonesia terfokus pada sistem penarikan
garis keturunan. Pada umumnya dikenal adanya tiga sistem kekeluargaan, yakni (1) sistem
patrilineal (terdapat pada masyarakat di Tanah Gayo, Alas, Batak, Ambon, Irian Jaya, Timor
dan Bali), (2) sistem matrilineal (terdapat di daerah Minangkabau), dan (3) sistem bilateral
atau parental (terdapat di daerah antara lain: Jawa, Madura, Sumatera Timur, Riau, Aceh,
Sumatera Selatan, seluruh Kalimantan, seluruh Sulawesi, Ternate dan Lombok). Hukum waris
tunduk kepada hukum yang di anut oleh pewaris. Sistem hukum waris yang dianut di
Indonesia meliputi: Hukum Waris Islam, Hukum Waris Adat, dan Hukum Waris menurut Kitab
UndangUndang Hukum Perdata (BW). Berikut ini paparan mengenai pengaturan waris
menurut ketiga hukum tersebut.

Jawaban No.2 :

A. Menurut saya, yang menjadi acuan hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia


adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan. Menurut hierarki perraturan perundang-undangan, peraturan yang lebih rendah
tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, apabila ada peraturan yang
lebih rendah bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi maka peraturan yang lebih
rendah itu dapat dilakukan uji materi (judicial review) untuk dibatalkan seluruhnya atau
dibatalkan sebagian.Norma hokum yang satu selalu berlaku, bersumber, dan berdasarkan
pada norma hukum yang lebih tinggi di atasnya, dan norma hukum yang lebih tinggi juga selalu
merujuk pada norma hukum yanglebih tinggi lagi. Demikian seterusnya sampai pada suatu
Norma Fundamental Negara (Staatsfundamentalnorm) dari Republik Indonesia yaitu
Pancasila. Sistem norma hukum Indonesia menggarisbawahi bahwa Pancasila merupakan
norma hukum tertinggi atau merupakan norma hukum tertinggi atau sumber dari segala
sumber hukum negara. Jenjang di bawah Pancasila sekaligus Perundang-undangan di
Indonesia adalah Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
sebagai Aturan Dasar/Pokok Negara (Staatsgrundgesetz).17 Di bawah UUD 1945, Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat menempati urutan kedua dalam Jenis dan Hierarki
Peraturan Perundang-undangan di Indonesia. Norma hukum selanjutnya di bawah Ketetapan
MPR adalah Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang (Formell
Gesetz). Berikutnya secara berurutan adalah, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Peraturan Daerah Provinsi, dan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan hirarki
PeraturanPerundang -Undangan pada Pasal7 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, peraturan yang lebih
rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi,apabila ada peraturan
yang lebih rendah bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi maka peraturan yang
lebih rendah itu dapat dilakukan uji materi (judicial review) untuk dibatalkan seluruhnya atau
dibatalkan sebagian. Penegasan hierarki dimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih
antara peraturan perundang –undangan yang dapat menimbulkan ketidakpastian hukum.

B. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (“PERPPU”) pada prinsipnya itu


setara/setingkat dengan Undang-undang (UU). Memang benar Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (“UU 12/2011”) telah
mengatur bahwa materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam UU
dan Peraturan Daerah (“Perda”). Karena memiliki kedudukan dan materi muatan yang sama
dengan UU, maka ketentuan pidana dapat dimuat dalam PERPPU. Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang (“PERPPU”) merupakan salah satu jenis peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa
sebagaimana yang disebut dalam Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 (“UUD 1945”)
dan Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan. Ketentuan pidana merupakan ketentuan yang tidak mutlak ada dalam
peraturan perundang-undangan, sehingga perumusan ketentuan pidana tersebut tergantung
pada masing-masing peraturan perundang-undangan. Namun demikian, peraturan
perundang-undangan yang dapat mencantumkan Ketentuan Pidana hanya Undang-Undang
dan Peraturan Daerah. Kata “dapat” yang digunakan mengindikasikan bahwa undang-undang
tidak harus selalu ada ketentuan pidana di dalamnya. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan
Pasal 15 ayat (1) UU 12/2011 yang mengatakan bahwa materi muatan mengenai ketentuan
pidana hanya dapat dimuat dalam: Undang-undang, peraturan daerah (Provinsi), Peraturan
daerah (Kabupaten).
Pasal 15 ayat (1) UU 12/2011 tersebut mempertegas bahwa di dalam undang-undang
memang mencantumkan ketentuan sanksi di dalamnya. Untuk menjawab pertanyaan Anda,
di sepanjang penelusuran kami, sanksi biasanya diatur di bab khusus dengan judul “Sanksi”
atau dapat pula dengan judul “Ketentuan Pidana”. Contoh undang-undang yang di dalamnya
terdapat ketentuan sanksi adalah UndangUndang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum (“UU 9/1998”) dan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2001 tentang Merek (“UU Merek”). Sebagian undang-undang menamakan bab yang
mengatur ketentuan sanksi dengan nama “Sanksi” seperti UU 9/1998, yakni dalam Bab V, dan
sebagian lainnya menamakan bab tersebut dengan nama “Ketentuan Pidana” seperti UU
Merek, yakni dalam Bab XIV.
Jawaban No.3 :

A. Palu : sebagai dalang atau otak yang merencanakan dan membujuk membujuk melakukan”
(uitlokking) pembubuhan Badut, biasanya mereka ini disebut actor intelektual, (medepleger)

Paku : Sebagai (pleger) Eksekutor atau orang yang melakukan pembunuhan terhadap Badut .

Skrup : Sebagai informan atau orang yang memberikan bantuan informasi “membantu
melakukan” (medeplichtige).

Dasar hukumnya : Ketentuan mengenai turut melakukan dilihat dalam Pasal 55 (turut
melakukan).
Pasal 55 KUHP:
(1) Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana:
1e. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau turut melakukan perbuatan itu;
2e. Orang yang dengan pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau pengaruh,
kekerasan, ancaman atau tipu daya atau dengan memberi kesempatan, daya upaya atau
keterangan, sengaja membujuk untuk melakukan sesuatu perbuatan.

B. Menurut saya, yang dikualifikasikan sebagai yang memberi bantuan adalah “Skrup” karena
mencari dan memberikan informasi tentang rutinitas Badut dengan memberikan imbalan
uang Rp. 1 juta kepadanya. Hal tersebutlah yang di kenal dengan “membantu melakukan”
(medeplichtige) dalam Pasal 56 KUHP.
Dasar hukum yang saya pakai adalah Pasal 56 KUHP yang berbunyi sebagai berikut : Dihukum
sebagai orang yang membantu melakukan kejahatan:
1. Barangsiapa dengan sengaja membantu melakukan kejahatan itu;
2. Barangsiapa dengan sengaja memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk
melakukan kejahatan itu.
Jawaban No.4 :

A. Kompetensi absolut dari perkara ini adalah “Pengadilan Negeri”. Karena Kompentesi Absolut
diartikan kewenangan pengadilan mengadili suatu perkara/sengketa yang didasarkan kepada
objek atau menteri pokok perkaranya. Kompetensi absolute dapat lihat sebagai distribusi
berkaitan dengan pemberian wewenang, yang bersifat terperinci (Relatif) diantara badan -
badan yang sejenis mengenai wilayah hukum. Contoh : pengadilan negeri Kupang dengan
pengadilan negeri Soe, Kefa , dan Atambua.
Dasar hukumnya : Pasal 84 ayat (1) KUHAP yang berbunyi: “Pengadilan negeri berwenang
mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.”

B. Menurut saya, pengadilan negeri yang akan menjadi kompetensi relatif untuk perkara Tuan
Anggur adalah PN dimana Tuan Anggur tinggal, yaitu PN Kota Padang. Kompetensi relatif
diartikan kewenangan pengadilan untuk menangani/mengadili suatu sengketa/perkara
didasarkan pada tempat/lokasi/domisili para pihak yang bersengketa atau didasarkan pada
dimana objek yang disengketakan berada. Atau dengan kata lain, kompetenasi relatif adalah
kewenangan pengadilan. untuk menangani perkara sesuai dengan wilayah hukum (yurisdiksi)
yang dimilikinya. Oleh karena itu, para pihak dalam mengajukan gugatan untuk
memperhatikan dimana tempat/lokasi/domisili para pihak serta objek yang disengketakan,
dengan tujuan kompentesi relatif dari gugatan yang diajukan dapat diterima, diperiksa serta
diadili oleh hakim.

Anda mungkin juga menyukai

  • Monyettt
    Monyettt
    Dokumen1 halaman
    Monyettt
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pendaftaran MLBB
    Formulir Pendaftaran MLBB
    Dokumen4 halaman
    Formulir Pendaftaran MLBB
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Buku Jawaban Tugas Mata Kuliah Tugas 1
    Buku Jawaban Tugas Mata Kuliah Tugas 1
    Dokumen3 halaman
    Buku Jawaban Tugas Mata Kuliah Tugas 1
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Juandi Tugas 2
    Juandi Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Juandi Tugas 2
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • One PK
    One PK
    Dokumen1 halaman
    One PK
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen3 halaman
    Tugas 2
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Karil Tugas 4 Final Andi Juandi Fix
    Karil Tugas 4 Final Andi Juandi Fix
    Dokumen15 halaman
    Karil Tugas 4 Final Andi Juandi Fix
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Karil 4 Andi Aceng
    Karil 4 Andi Aceng
    Dokumen13 halaman
    Karil 4 Andi Aceng
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • 23tugashkumdan Masyarakat
    23tugashkumdan Masyarakat
    Dokumen3 halaman
    23tugashkumdan Masyarakat
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Tgs 1 HPK
    Tgs 1 HPK
    Dokumen2 halaman
    Tgs 1 HPK
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • IMG20230208212429
    IMG20230208212429
    Dokumen2 halaman
    IMG20230208212429
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 HTN
    Tugas 2 HTN
    Dokumen5 halaman
    Tugas 2 HTN
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Kuhptgas
    Kuhptgas
    Dokumen3 halaman
    Kuhptgas
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • tg3 Hkete
    tg3 Hkete
    Dokumen2 halaman
    tg3 Hkete
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Momk
    Momk
    Dokumen2 halaman
    Momk
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Tugas2 HKET
    Tugas2 HKET
    Dokumen3 halaman
    Tugas2 HKET
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • PRDT 2
    PRDT 2
    Dokumen2 halaman
    PRDT 2
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • TGS1PJK
    TGS1PJK
    Dokumen2 halaman
    TGS1PJK
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Uas Ipu PDF
    Uas Ipu PDF
    Dokumen9 halaman
    Uas Ipu PDF
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • 23 Perdata
    23 Perdata
    Dokumen2 halaman
    23 Perdata
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Uas Pajak
    Uas Pajak
    Dokumen7 halaman
    Uas Pajak
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Paksapaksa
    Paksapaksa
    Dokumen2 halaman
    Paksapaksa
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Uaskrim
    Uaskrim
    Dokumen9 halaman
    Uaskrim
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Filstgs
    Filstgs
    Dokumen2 halaman
    Filstgs
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • 3 Tgs Telema PDF
    3 Tgs Telema PDF
    Dokumen3 halaman
    3 Tgs Telema PDF
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat
  • Sistem Hukum Indonesia ISIP4131
    Sistem Hukum Indonesia ISIP4131
    Dokumen7 halaman
    Sistem Hukum Indonesia ISIP4131
    yudi gumelar
    Belum ada peringkat