Uas Shi PDF
Uas Shi PDF
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS
THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan
dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
YUDI GUMELAR
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban No.1 :
A. Hukum waris di Indonesia hingga kini masih sangat pluralistik (beragam). Di wilayah Negara
Kesatuan Menurut saya, yang menjadi acuan hierarki Peraturan Perundang-undangan di
Indonesia adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan. Menurut hierarki perraturan perundang-undangan, peraturan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, apabila ada
peraturan yang lebih rendah bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi maka
peraturan yang lebih rendah itu dapat dilakukan uji materi (judicial review) untuk dibatalkan
seluruhnya atau dibatalkan sebagian. Republik berlaku bermacam-macam sistem hukum
kewarisan, yakni hukum waris adat, hukum waris Islam dan hukum waris Barat yang
tercantum dalam Burgerlijk Wetboek (BW). Keanekaragaman hukum ini semakin terlihat
karena hukum waris adat yang berlaku pada kenyataannya tidak bersifat tunggal, tetapi juga
bermacam-macam mengikuti bentuk masyarakat dan sistem kekeluargaan masyarakat
Indonesia. Sistem kekeluargaan pada masyarakat Indonesia terfokus pada sistem penarikan
garis keturunan. Pada umumnya dikenal adanya tiga sistem kekeluargaan, yakni (1) sistem
patrilineal (terdapat pada masyarakat di Tanah Gayo, Alas, Batak, Ambon, Irian Jaya, Timor
dan Bali), (2) sistem matrilineal (terdapat di daerah Minangkabau), dan (3) sistem bilateral
atau parental (terdapat di daerah antara lain: Jawa, Madura, Sumatera Timur, Riau, Aceh,
Sumatera Selatan, seluruh Kalimantan, seluruh Sulawesi, Ternate dan Lombok). Hukum waris
tunduk kepada hukum yang di anut oleh pewaris. Sistem hukum waris yang dianut di
Indonesia meliputi: Hukum Waris Islam, Hukum Waris Adat, dan Hukum Waris menurut Kitab
UndangUndang Hukum Perdata (BW). Berikut ini paparan mengenai pengaturan waris
menurut ketiga hukum tersebut.
Jawaban No.2 :
A. Palu : sebagai dalang atau otak yang merencanakan dan membujuk membujuk melakukan”
(uitlokking) pembubuhan Badut, biasanya mereka ini disebut actor intelektual, (medepleger)
Paku : Sebagai (pleger) Eksekutor atau orang yang melakukan pembunuhan terhadap Badut .
Skrup : Sebagai informan atau orang yang memberikan bantuan informasi “membantu
melakukan” (medeplichtige).
Dasar hukumnya : Ketentuan mengenai turut melakukan dilihat dalam Pasal 55 (turut
melakukan).
Pasal 55 KUHP:
(1) Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana:
1e. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, atau turut melakukan perbuatan itu;
2e. Orang yang dengan pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau pengaruh,
kekerasan, ancaman atau tipu daya atau dengan memberi kesempatan, daya upaya atau
keterangan, sengaja membujuk untuk melakukan sesuatu perbuatan.
B. Menurut saya, yang dikualifikasikan sebagai yang memberi bantuan adalah “Skrup” karena
mencari dan memberikan informasi tentang rutinitas Badut dengan memberikan imbalan
uang Rp. 1 juta kepadanya. Hal tersebutlah yang di kenal dengan “membantu melakukan”
(medeplichtige) dalam Pasal 56 KUHP.
Dasar hukum yang saya pakai adalah Pasal 56 KUHP yang berbunyi sebagai berikut : Dihukum
sebagai orang yang membantu melakukan kejahatan:
1. Barangsiapa dengan sengaja membantu melakukan kejahatan itu;
2. Barangsiapa dengan sengaja memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk
melakukan kejahatan itu.
Jawaban No.4 :
A. Kompetensi absolut dari perkara ini adalah “Pengadilan Negeri”. Karena Kompentesi Absolut
diartikan kewenangan pengadilan mengadili suatu perkara/sengketa yang didasarkan kepada
objek atau menteri pokok perkaranya. Kompetensi absolute dapat lihat sebagai distribusi
berkaitan dengan pemberian wewenang, yang bersifat terperinci (Relatif) diantara badan -
badan yang sejenis mengenai wilayah hukum. Contoh : pengadilan negeri Kupang dengan
pengadilan negeri Soe, Kefa , dan Atambua.
Dasar hukumnya : Pasal 84 ayat (1) KUHAP yang berbunyi: “Pengadilan negeri berwenang
mengadili segala perkara mengenai tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukumnya.”
B. Menurut saya, pengadilan negeri yang akan menjadi kompetensi relatif untuk perkara Tuan
Anggur adalah PN dimana Tuan Anggur tinggal, yaitu PN Kota Padang. Kompetensi relatif
diartikan kewenangan pengadilan untuk menangani/mengadili suatu sengketa/perkara
didasarkan pada tempat/lokasi/domisili para pihak yang bersengketa atau didasarkan pada
dimana objek yang disengketakan berada. Atau dengan kata lain, kompetenasi relatif adalah
kewenangan pengadilan. untuk menangani perkara sesuai dengan wilayah hukum (yurisdiksi)
yang dimilikinya. Oleh karena itu, para pihak dalam mengajukan gugatan untuk
memperhatikan dimana tempat/lokasi/domisili para pihak serta objek yang disengketakan,
dengan tujuan kompentesi relatif dari gugatan yang diajukan dapat diterima, diperiksa serta
diadili oleh hakim.