Anda di halaman 1dari 8
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMELIHARAAN HALAMAN GEDUNG/BANGUNAN KANTOR ISI YOGYAKARTA ‘TAHUN 2022 1, PENDAHULUAN A. Umum, Sctiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, schingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi Kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Bangunan kantor dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukting seperti taman, lahan parkir dan halaman gedung, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara. Pemberi jasa perencanaan untuk pemeliharaan halaman/bangunan kantor perlu diarahkan secara baik dan menycluruh, sehingga _mampu menghasilkan karya perencanaan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencenaan perlu disiapkan secara matang, schingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan, B. Maksud dan Tujuan 1 F & ‘Untuk dapat memahami tujuan Perencanaan Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor IST Yogyakarta ini, perlu dibuat sebuah Kerangka acuan Kerja (KAK) Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang ‘memuat masukan, azas, kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipemuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung Jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini. C. Dasar Hukum Referensi Hukum yang dipergunakan dalam Pelaksanaan Pekerjaan _Perencanaan Konstruksi adalah : 1 2 3, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan jasa Konstruksi. Keputusan Presiden RI No. 42 Tahun 2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Peraturan Presiden RI No. 54 Tabun 2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa Pemerintah; Poraturan Presiden RI No. 16 Tahun 2018 tanggal 22 Maret 2018 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Presiden RI No. 12 Tahun 2021 tanggal 2 Februari 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden RI No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PR'TYM/2018 ‘Tahun 2018 tentang Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumaban Rakyat Republik Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara D, Latar Belakang 1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan kearifan lokal dan citi khas Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan pekerjaan Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor ISI Yogyakarta 3, Perlu dilakukan rehabilitasi gedung untuk menunjang keberlangsungan dan Kenyamanan dalam proses belajar mengajar di Fakultas Seni Pertunjukan IST Yogyakarta Pemegang mata anggaran adalah Kuasa Pengguna Anggaran ISI Yogyakarta E, Sasaran Kegiatan. 1. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor ISI Yogyakarta 2. Halaman Gedung/Bangunan Kantor ISI Yogyakarta, ada di JI. Parangtritis Km 6,5 ‘Yogyakarta 3. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor IST ‘Yogyakarta, terdiri dari Komponen kegiatan a. Pekerjaan Persiapan b. Pekerjaan Sipil / Strulstur Pekerjaan Landspace dd. Pekerjaan M/E €. Pekerjaan Utilitas. 4, Tahap- tabap yang akan dilaksanakan adalah Penyusunan Pra Rencana Pengembangan Pra Reneana Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Penyusunan Rencana Pelaksanaan Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll) fpogs 2, KEGIATAN PERENCANAAN 1. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugas- tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan pemeliharaan halaman/bangunan gedung yang terdiri dari a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan membuat interpretasi socara garis besar terhadap KAK. b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya, ©. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat 1) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya 2) Rencana landspace, dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 3) Reneana system Mekanikal / Elektrikal. 4) Rencana utilitas 5) Perkiraan biaya, 4. Penyusunan rencana detail antara lain membuat : 1) Gambar-gambar detail Arsitektur, Landspace, Utilitas dan M/E, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. 2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). 3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan. 4) Dokumen RK3 (Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 5) Laporan akhir perencanaan, 2, Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan di dalam menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan, 3. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, tormasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas - tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang. 4. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan kegiaian seperti a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan. b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul sclama masa pelaksanaan konstruksi cc. Memberikan saran-saran, d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala, 3. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN 1, Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. 2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku. b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu pemeliharaan yang akan diwujudkan. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara. 4, BIAYA. 1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang. ‘Materi dan penggandaan laporan. Pembelian dan atau sewa peralatan Biaya rapat-rapat Jasa dan over head Perencanaan. Pajak dan iuran daerah lainnya, 2. Sumber Dana, ‘Sumber dana untuk pekerjaan Perencanaan Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor ISI Yogyakarta dibebankan pada DIPA ISI Yogyakarta Nomor: DIPA- 023.17.2.677539/2022, tanggal 17 November 2021, tahun anggaran 2022, 5, KRITERIA 1. Kriteria Umum. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum mengenai pemeliharaan halaman/bangunan ‘gedung disesuaikan berdasarkan fangsi dan komplcksitas bangunan, yaitu a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas : 1) Menjamin pemelibaraan halaman/bangunan gedung dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin kesclamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. b, Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan : 1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan ‘keserasian bangunan terhadap lingkungannya. 2) Menjamin hasil pemeliharaan halaman/bangunan gedung dimanfaatkan dengan bail tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungen, . Persyaratan Landspace : 1) Menjamin terwujudnya taman yang dapat mendukung keindaban lingkungan, 2) Menjamin kesclamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau Iuka yang discbabkan oleh penataan lingkungan yang keliru, 3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur. 4) Menjamin keindahan halaman/bangunan gedung tertata dengan baik. 4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran; 1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia, 2) Menjamin terwujudnya halamarbangunan gedung sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga (@) Cukup wakta bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman, (6) Cukup wakta bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api. (©) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya. ¢, Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi 1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya ‘maupun pemeliharaannye, 2) Menjamin terwujudaya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir. 3) Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. £. Persyaratan ventilasi dan pengkodisian udara. 1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang tersclenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya, 2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara bail. g, Persyaratan Pencahayaan. 1) Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun bualan dalam menunjang (erselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya, 2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik. 2. Kriteria Khusus. Kriteria_khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat dengan pemeliharaan halaman/bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya a. Kesatuan perencanaan pemeliharaan halaman/bangunan gedung dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan. , Solusi dan batasan-batasan Kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi Klimatologi, dan lain-lain, 6. AZAS -AZAS, Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya ‘memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut : 1. Pemeliharaan halaman/bangunan gedung hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan. 2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan ‘material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsisosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat. 3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi dan pemeliharnan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin. 4. Pemeliharaan halaman/bangunan gedung hendaknya dapat meningkatkan kualitas Jingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitamya, 7. PENDEKATAN METODOLOGI 1. Konsep pemeliharaan halaman/bangunan gedung harus sclaras/menyesuaikan dengan bangunan di lingkungan sekitamya. 2, Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi terhadap bahaya kebakaran seria bencana, 3. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan di luar lokasi 4. Lokasi pekerjaan berada di lingkungan jalan utama, sehingga untuk pengadaan material kke lokasi proyek harus peraturan yanag berlaku 8. JANGKAWAKTU PELAKSANAAN 1, Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan Keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat ‘Komitmen dan Pengelola Kegiatan. 2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini. 3. Dalam melaksanakan tugas, Konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktw pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat. 4. Jangka waktu pelaksanaan, Khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 30 (Tiga puluh) hari Kalender sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja 9. INFORMASI DAN TENAGA AHL] 1. Informasi. a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini b, Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri, Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari ikesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana. 2. Tenaga Abli, a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. b. Tenaga Abli dan Tenaga Pendukung yang dibutubkan dalam perencanaan kegintan Pemeliharaan Halaman Gedung/Bangunan Kantor ISI Yogyakarta terdiri dari: No. Uraian Pengalaman Spesifikasi 1_| Tenaga Abii 1_| Ketua Tim (Tim Leader) | Ahli Muda, 3 tahun Pendidikan $1; 1 org 1 bin 2_| Anil sipit ‘Anli Muda, 1 tahun Pendidikan S4; 1 org: 1 bln 3_| Ali Elektro ‘Ahli Muda, 1 tahun | Pendidikan $1; 1 org: 0,5 bin 4_| Ahi Estimator Ahli Muda, 1tahun | Pendidikan 81; 1 org; 0,5 bin 1i,_| Tenaga Sub Profesional - 1. [Surveyor tahun D3 Teknik Sipi/Arsitek; 3 org: Abin 2. | Draftter Autocad tahun D3 Teknik Sipil/Arsitek; 2 org; 1bIn Ui_| Tenaga Pendukung 1. _[Administrasi & Keuangan | 1 tahun 3 Akuntansi/Keuangan; 1 org; bin ©. Persyaratan Tenaga Abli dan personil adalah sebagai berikut : 1) Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik SipiV/Arsitek (81) Iulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan bangunan sckurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Teknik Bangunan Gedung selurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, 2) Tenaga Ahli Muda Sipil, berpendidikan minimal Sarjana ‘Teknik Sipil ($1) fulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan bangunan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan memiliki Sertifikasi Keahlian (SKA) Arsitektur, 3) Tenaga Abli Muda Elektro, berpendidikan minimal Sarjana ‘Teknik Elektrikal/Elektro (S1) lulusan universitas/pergurnan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan mekanikal elekirikal bangunan sekurang-kurangnya I (satu) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA). 4) Tenaga Ahli Muda Estimator, berpendidiken minimal Sarjana_Tekni Sipil/Arsitektur (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengslaman dalam perencanaan mekanikal elektrikal bangunan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA). 4. Persyaratan Tenaga Sub Profesional adalah sebagai berikut 1) Tenaga Surveyor, berpendidikan minimal Diploma Tiga (D3), masing-masing 3 (tiga) orang, Jurusan Teknik Sipil atau Arsitektur, berpengalaman sekurang- kkurangnya 1 (satu) tahun, 2) CAD Operator/Drafter, berpendidikan minimal Diploma Tiga (D3), masing- ‘masing 2 (dua) orang, Jurusan Teknik Sipil atau Arsitektur, dapat mengoperasikan program AUTOCAD/3D Max atau yang sejenisnya, berpengalaman sekurang- ‘kurangnya 1 (satu) tahun, €. Persyaraian Tenaga pendukung adalah sebagai berikut : 1) Administrasi, berpendidikan minimal D3 Akuntansi/Keuangan, masing-masing 1 (satu) orang, berpengalaman sekurang-Kurangnya 1 (satu) tahun. 10, KELUARAN Keluaran yang dihasilkan olch Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi : 1, Tahap Konsep Rencana Teknis a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana. b. Konsep skematik rencana teknis, ¢. Laporan data dan informasi lapangan. 2. Tahap Pra-rencana Teknis a. Gambar-gambar Pra-reneans, D. Perkiraan biaya pembangunan. ¢. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). 3. Tahap Pengembangan Rencana a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan, ¢. Draft rencana anggaran biaya. d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). 4. Tahap Rencana Detail a, Gambar rencana teknis bangunan lengkap. b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ¢. Bill Of Quantity (BQ). 4. Rencana anggaran biaya (RAB). €. Dokumen RK3 (Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja) 5. Tahap Pelelangan, a, Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan. IL-LAPORAN. Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen oleh olch Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi : 1, Laporan Pendatuluan, yang berisi : a, Rencana Kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh, b. Mobilisasi tenaga Abli dan tenaga Pendukung Lainnya, c. Jadwal Kegiatan penyedia Iasa, Catatan : Laporan pendahuluan tersebut dibuat dalam rangka 4 dan harus diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) hari Kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja 2. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi : a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan. b. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, ¢. Perhitungan Struktur. 4. Gambat-Gambar Detail Hasil Perencanaan, ¢. Dokumen RK3 (Rencana Keselamatan dan Keschatan Kerja) f Dan lain-lain, 3. Laporan pengawasan Berkala Laporan Hasil Perencanaan tersebut dibuat dalam rangka 4 dan harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja, Ye ta, 15 Februari 2022 sbat. uat Komitmen Stout Seni d gossin Yogyakarta (faye) \

Anda mungkin juga menyukai