SKRIPSI
Dibuat Oleh :
021118152
ii
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
NOVEMBER 2022
ii
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BASECAMP RESTO
(STUDI KASUS PUNCAK JAWA BARAT)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana Manajemen
Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan
Bogor
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami selaku Ketua Komisi dan Anggota Komisi telah melakukan bimbingan skripsi
mulai tanggal : dan berakhir pada tanggal :
NPM : 021118152
Menyetujui bahwa nama tersebut di atas dapat disertakan mengikuti ujian siding
skripsi yang dilaksanakan oleh pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pakuan.
Disetujui,
Diketahui,
ii
iii
Skripsi
021118152
Disetujui,
( )
iii
iv
Nomor :/KEP/REK/VI/2021
Tentang : PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN KEKAYAAN
INTELEKTUAL DI UNIVERSITAS PAKUAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Paten dan Hak Cipta dari produk skripsi diatas
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan Paten, Hak Cipta dari karya tulis saya kepada
Universitas Pakuan
Bogor,........... 2022
MATRAI
iv
v
©Hak Cipta milik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan, tahun
2022
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang
wajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan.
v
vi
ABSTRAK
vi
vii
PRAKATA
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan
kasihnya telah memberikan berkat yang luar biasa sehingga pelaksanaan penelitian
dan penulisan Proposal Penelitian dapat diselesaikan. Proposal Penelitian ini
mengangkat judul “Analisis Strategi Pemasaran Menggunakan Matriks SWOT”
(Studi Kasus: Basecamp Resto, puncak), yang pelaksanaannya dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh Basecamp Resto dalam
pemasaran jasa pariwisata di Puncak Bogor.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih penulis kepada seluruh
pihak yang telah membantu, baik itu secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan penulisan Proposal Penelitian ini, yaitu kepada:
1. Orang tua saya dan seluruh keluarga Besar saya yang telah memberikan doa,
materil, dukungan dan semangat yang tiada berhentinya.
2. Bapak Dr Hendro sosongko Ak, M.M., C.A. selaku dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas pakuan, Bogor.
3. Bapak Prof. Dr. Yohanes Indrayono, SE. Ak, MM., CA, selaku Ketua
Program Studi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pakuan Bogor.
4. Bapak Doni Wihartika, S.Pi., M.M. selaku asisten prodi manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas pakuan, Bogor.
5. Bapak Oktori Kiswati Zaini, SE., MM, selaku Ketua Komisi Pembimbing,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pakuan Bogor.
6. Bapak Bayu Dwi Prasetyo, SE., MM, selaku Anggota Komisi Pembimbing,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pakuan Bogor.
7. Dosen-Dosen Pengajar dan Staff, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Pakuan Bogor.
8. Rekan-rekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pakuan Bogor yang
telah melalui perkuliahan bersama.
9. Pimpinan, dan pegawai Basecamp Resto, yang telah banyak membantu
peneliti
vii
viii
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN TELAH DI SIDANGKAN.. iii
LEMBAR PERNYATAAN PELIMPAHAN HAK CIPTA…………………… iv
LEMBAR HAK CIPTA…………………………………………………………. v
ABSTRAK............................................................................................................ vi
PRAKATA........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian.............................................................. 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah............................................. 4
1.2.1 Identifikasi Masalah........................................................... 4
1.2.2 Perumusan Masalah........................................................... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...................................................... 4
1.3.1 Maksud Penelitian.............................................................. 4
1.3.2 Tujuan Penelitian............................................................... 5
1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................... 5
viii
ix
ix
x
4.2.2.2 Mikro...................................................................... 34
4.3 Analisis SWOT............................................................................... 36
x
xi
DAFTAR TABEL
xi
xii
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah Wisatawan
Jenis
2020 2021
2017 2018 2019
Wisatawan
Wisatawan
355.330 339.931 287.681 223.422 251.220
Mancanegara
Wisatawan
6.944.804 7.173.278 9.197.276 10.447.270 11.397.266
Domestik
xiv
xv
xv
2
Kenaikan kunjungan wisatawan ini tentunya pada banyak tempat wisata di kabupaten
Bogor, diantaranya:
Tabel 1.2 Destinasi Pariwisata Kabupaten Bogor
NO Tempat Wisata
1 Taman Safari
standar protocol merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki setiap hotel dan
kuliner yang beroperasi di masa tatanan normal baru. Oleh sebab itu perlu adanya
pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan kepada pekerja hotel, kuliner agar
mampu memberi rasa aman dan nyaman kepada tamu.
Demi meningkatkan kembali kepercayaan wisatawan dan pariwisata nasional,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyusun
sebuah protocol yang dinamakan Protokol Cleanliness, Health, Safety, &
Environmental Sustainable (CHSE) pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Penerapan protocol kesehatan berbasis CHSE menjadi kunci keberhasilan dalam
upaya pemulihan pariwisata di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.
Tanpa pelaksanaan protokol kesehatan dan disiplin tinggi, tidak mudah bagi sektor
pariwisata untuk dapat bangkit kembali, untuk itu Kementrian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif menerbitkan buku panduan khusus terkait protocol kesehatan
berbasis CHSE bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Basecamp Resto adalah salah satu Resto yang berlokasi di Jl. Raya Puncak No.
22 KM 75 Cipayung, Megamendung, Bogor. Lokasi Basecamp ini persis ada di ping-
gir jalan Raya Puncak, Megamendung, berada satu kawasan dengan Basecamp Mili-
tary Lifestyle. Dari pinggir jalan terlihat pemandangan mencolok sebuah kapal selam
raksasa yang berdiri kokoh. Uniknya kapal selam ini bukan berada di pelabuhan atau
dekat laut melainkan di kaki gunung.
Basecamp Resto menawarkan sensasi makan dengan suasana ala kamp militer.
Konsep serba loreng ini dihadirkan untuk memanjakan foodies yang gemar mencari
spot instagramable. Suasana militer sangat kental di sini, dari pintu masuk saja kami
sudah disambut petugas yang mengenakan seragam loreng mirip yang biasa dike-
nakan TNI. Semakin ke area dalam, semakin banyak pegawai Basecamp yang men-
genakan seragam serupa.
Dari beberapa fasilitas yang ada di Basecamp Resto, dinilai cukup mampu
menarik minat pengunjung, akan tetapi strategi pemasaran yang ada kurang berjalan
dengan baik. Tingkat kunjungan wisatawan yang datang di Basecamp Resto, menu-
run. Pengunjung yang datang adalah pengunjung lama yang sering datang di Base-
camp Resto, oleh karena itu, dengan menganalisa strategi pemasaran menggunakan
4
6
7
Strategi Pemasaran adalah upaya memasarkan sebuah produk, baik itu barang
atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah
penjualan menjadi lebih tinggi. Menurut Fandy Tjiptono (2020) terdapat unsur-unsur
pokok dalam strategi pemasaran yang tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Unsur - unsur Pokok dalam Strategi Pemasaran
Unsur Alternatif
Pemilihan pasar sasaran Semua pembeli di pasar relevan
Pembeli di beberapa segmen
Pembeli di satu segmen pasar
Tipe permintaan yang ingin Permintaan primer
distimulasi Di antara para pemakai baru
Di antara para pemakai saat ini
Permintaan selektif
Dalam served market yang baru
Di antara pelanggan pesaing
Dalam basis pelanggan saat ini
Sumber: Fandy Tjiptono: 2020
a. Pilih misi perusahaan dan goals memilih perusahaan Misi utama perusahaan
dan tujuan utama perusahaan.
b. Menganalisis lingkungan yang kompetitif eksternal organisasi untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman.
c. Menganalisis lingkungan operasi internal untuk indetify strenghs dan
weekneesses organisasi.
d. Pilih strategi yang membangun strenghs organisasi dan memperbaiki
weekness dalam rangka untuk mengambil keuntungan dari opportunies
eksternal dan melawan ancaman eksternal. Strategi ini harus konsisten
dengan misi dan tujuan utama untuk organisasi. Mereka harus kongruen dan
merupakan model bisnis yang layak.
Lingkungan ini dikenal juga dengan bauran pemasaran atau 4P, ada empat
kegiatan yang harus diperhatikan oleh seorang pemasar, yaitu (Suparyana et al.,
2020):
a. Product (produk).
Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan yang baik dalam mem-
produksi barang/jasa, apa pun yang ditawarkan harus dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar. Maka hal ini berhubungan dengan peren-
canaan produksi yang dilakukan.
b. Price (harga).
Harga harus ditentukan berdasarkan analisa mendalam. Tidak hanya
berdasarkan harga pesaing, tetapi juga disesuaikan dengan daya beli tar-
get, biaya produksi, dan sebagainya. Strategi ini harus dilakukan dengan
baik agar perusahaan tidak rugi dan produk dapat dibeli oleh masyarakat.
c. Place (tempat).
Maksud dari tempat di sini adalah di mana sebuah produk dipasarkan.
Semakin strategis atau mudah diakses oleh pasar, maka akan semakin
meningkat penjualannya, di era digital saat ini tempat tidak lagi dipan-
dang sebagai bangunan, namun pemasaran secara online di marketplace
atau aplikasi mobile pun menjadi pertim-bangan.Promotion (promosi).
Ini adalah strategi yang digunakan untuk mengenalkan produk ke pasar,
ada banyak aspek yang bisa dimanfaatkan, seperti kelebihan produk, keu-
nikan dibandingkan produk pesaing, ragam/jenis-jenis produk, dan seba-
11
c. Aspek Perantara.
Pihak ini berada di tengah, yakni di antara perusahaan dan konsumennya.
Mereka bisa berupa individu atau lembaga, seperti pedagang besar
(wholesaler) atau pedagang pengecer (retailer). Apabila perusahaan menjalin
hubungan baik dengan para perantaranya, maka akan sangat menguntungkan
karena mereka bisa dikendalikan, seperti dari sisi harga, aktivitas, dan
sebagainya. Mereka adalah kepanjangan tangan dari perusahaan untuk
mencapai tujuan secara langsung oleh perusahaan mau tidak mau memaksa.
2.3.3 Analisis SWOT
dalam perusahaan, adapun faktor internal itu meliputi kekuatan (strength) &
kelemahan (weakness), adapun faktor eksternal meliputi peluang (opportunity) &
ancaman (threat), sehingga dari kedua faktor ini (internal & eksternal), penulis mulai
melakukan analisis SWOT berkaitan dengan kondisi perusahaan saat ini, sehingga
hasil dari analisis SWOT ini bisa memunculkan strategi pemasaran sebagai jawaban
dari permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.
Mengacu kepada beberapa jurnal yang penulis pelajari yaitu Strategi
Pengembangan Pariwisata (Wisata Pantai Balekambang) Guna Meningkatkan
Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Malang (sutriyono, 2016), Analisis Swot (
Strength, Weaknes, Opportunity, Threats) Terhadap Kebijakan Pengembangan
Pariwisata Provinsi Bali (Nggini, 2019), Analisis SWOT untuk Strategi
Pengembangan Obyek Wisata Hutan Bakau Kormun Wasidori Arfai di Manokwari
(Riantoro & Aninam, 2021) dan Analisis Strategi Bersaing Rumah Makan (Studi
Pada Rumah Makan Darisa Cafe Campus)
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Objek dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran dengan dimensi internal
dan eksternal berkaitan dengan Basecamp Resto.
3.2.2. Unit
Unit penelitian adalah pengunjung Basecamp Resto Puncak Bogor, serta cafe
& resto di wilayah Puncak Bogor.
27
Sumber data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi, publikasi,
analisis industri oleh media, situs web, internet dan data lainnya yang
berhubungan dengan obyek yang diteliti.
Untuk mendapatkan data dalam penelitian tersebut peneliti mengadakan
wawancara, dan observasi, kepada Basecamp Resto di Kota Bogor.
28
29
Konsep dapat diamati atau observasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu
membuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang
serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
orang lain.
Skala
Variabel Sub Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
Strategi Internal Manajemen SDM Struktur Ordinal
Pemasara Pemasaran Pengawasan
n Pemasaran
Keuangan Digital
Ketercukupan
Produksi dana
Kualitas
Makanan
Eksternal
Makro :
Demografi
Sosial Ekonomi Penduduk
Supplier Penghasisan
Teknologi Pemasok
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang
34
38
orang, harga camp nya berkisar Rp 850.000 Rupiah dan untuk type family 7 ke-9 itu
kapasitas di atas 5 orang dengan harga per camp nya Rp 1,200.000 - Rp.1,300.000
Rupiah sudah termasuk breakfast, snack serta fasilitas kendaraan gocar untuk antar
jemput customer.
Selain itu juga ada fasilitas permainan di area Basecamp ini seperti paintball
dan airsoftgun dengan hitungannya 100 ribu per Packs sudah termasuk 40 peluru
paintball, 100 Packs peluru airsoftgun helmet dan seragam serta rompi kita pun juga
ada area Chinook tempat foto shot 3D.
39
40
Owner
Manager
Manajer
Adminitration HRD
Restoran
Cook 1 Cook 2
Steward
41
kopi. Sekali lagi untuk restoran fast food bisa jadi jabatan mereka dirangkap
dengan waiter maupun helper.
7. Waiter
Waiter adalah karyawan restoran yang bertugas mengantar makanan kepada
pelanggan. Biasanya tugas lain dari seorang waiter juga adalah membersihkan
area restoran sebelum bisnis tersebut dibuka.
8. Cashier
Kasir adalah tenaga kerja yang secara khusus menerima pembayaran dari tamu.
Untuk restoran fast food, seringkali kasir merangkap sebagai helper maupun
waiter.
9. Head Chef
Head chef adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam lini dapur
restoran. Dia harus memastikan bahwa makanan dan minuman yang disajikan
enak dan memenuhi keinginan konsumen. Seringkali dia juga terlibat dalam
proses perencanaan anggaran. Head chef membawahi seluruh anggota tim dapur
mulai dari chef yang memasak makanan berat, pastry chef yang khusus membuat
roti, helper yaitu orang yang membantu memasak di dapur dan dishwasher
petugas yang secara khusus ada untuk membersihkan peralatan dapur dan
peralatan makan bekas pelanggan.
10. Cook Helper
Cook Helper melakukan berbagai tugas menjaga kebersihan, pemeliharaan,
persiapan, dan penyimpanan di dapur restoran, rumah sakit, sekolah, dan panti
jompo. Seorang cook helper mencuci piring, membantu juru masak menyiapkan
bahan makanan, dan membersihkan dapur.
11. Steward
Steward merupakan jabatan seseorang yang mengurus alat-alat yang ada di
dapur, bar, restaurant dan perjamuan di suatu hotel termasuk untuk kebersihan
dapur.
4.2. Analisis Data
4.2.1 Analisis Internal
4.2.1.1 MSDM
4.2.1.2 Pemasaran
4.2.1.3 Keuangan
Keuangan Basecamp Resto dilakukan untuk membeli bahan baku menu
makanan di Basecamp Resto serta untuk menyediakan fasilitas yan nyaman bagi
pengunjung Basecamp Resto.
1.
2.
3.
4.
4.2
4.2.1
44
4.2.1.4 Produksi
Dalam hal pengolahan bahan baku hingga menjadi menu siap saji, lakukan
oleh karyawan dibawah pengawasan bagian Produksi. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar kualitas menu dan penyajiannya tetap terjaga dan memiliki cita rasa yang
khas, hal ini menjadi salah satu kekuatan bagi Basecamp Resto.
Identifikasi faktor internal bertujuan untuk mengklasifikasikan faktor-faktor
yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil identifikasi berdasarkan
kuesioner menunjukkan bahwa Basecamp Resto memiliki sembilan belas kekuatan
dan sebelas kelemahan.
1. Kekuatan
Yang menjadi kekuatan adalah Basecamp Resto adalah:
1) Variasi menu yang mencukupi
Menu merupakan modal utama dalam mengembangkan bisnis resto.
Basecamp resto telah mengembangkan variasi menu makanan.
2) Banyaknya porsi dalam 1 menu
Basecamp resto menyajikan menu makanan dengan porsi yang cukup
banyak.
3) Harga terjangkau
Dengan variasi menu makanan yang mencukupi serta porsi yang
banyak, Basecamp resto tetap memberikan harga yan terjangkau.
4) Harga Sebanding dengan kualitas
Dengan harga yang terjangkau, Basecamp resto tetap memberikan
kualitas yang baik.
5) Adanya toleransi yang besar terhadap bahan baku yang cacat/ tidak
Untuk memberikan kualitas makanan yang baik, maka dibutuhkan
toleransi yang besar terhadap bahan baku yang cacat/ tidak.
6) Penjaminan terhadap bahan baku
Toleransi yang besar terhadap bahan baku yang cacat/ tidak ini untuk
menjamin bahan baku baik untuk digunakan atau tidak.
7) Lokasi mudah ditemukan
Karena Basecamp Resto berada ditempat pariwisata, maka lokasi
mudah ditemukan.
45
4.2.1.1 Makro
1. Demografi
Perkembangan jumlah penduduk Indonesia yang berkunjung ke daerah
puncak yang cukup besar telah membuka peluang bagi Basecamp Resto.
Hal tersebut juga berdampak positif terhadap peningkatan potensi peluang
pasar Basecamp Resto di pasaran dalam negeri.
2. Sosial Ekonomi
Pendapatan per kapita penduduk Indonesia yang sudah cukup baik
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pembelian atau
daya beli masyarakat. Semakin meningkatnya pengetahuan manusia akan
keutamaan mengkonsumsi makanan bergizi, maka semakin banyak pula
manusia yang mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang baik.
Mengingat makanan yang disediakan Basecamp Resto merupakan menu-
menu yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi di pasaran makanan
yang dijual di Indonesia.
3. Supplier
Khusus untuk bahan makanan Basecamp Resto didatangkan dari daerah
sekitarnya (Bogor, Cianjur, dan lain-lain) dengan ukuran dan kualitas
yang telah disepakati bersama. Selain ayam dan bahan baku lainnya
terdapat produk tambahan seperti bumbu-bumbu dan juga buah-buahan
juga didatangkan dari daerah bogor dan sebagainya.
4. Teknologi
Pemesanan atau reservasi di Basecamp Resto bisa dilakukan bisa dengan
telepon. Penyajian yang dilakukan Rumah Makan Wong Solo cabang
Pondok Gede ketika mendapat pesanan yang harus diantar, maka pesanan
dibungkus dengan pelapis yang dapat menjaga kehangatan makanan yang
mempunyai kekuatan selama 1 x 24 jam, sehingga tetap menjaga cita rasa
ketika sampai kepada konsumen, sedangkan dalam pengolahan minuman
dilakukan dengan alat juicer (alat pembuat jus) hal ini dilakukan untuk
mempercepat penyajiannya.
5. Legalitas
49
Usaha restoran dan rumah makan harus memiliki legalitas dari pemerinta-
han. Basecamp Resto telah memiliki legalitas yang diperlukan sehinggan
Basecamp Resto dapat berjalan dengan baik.
4.2.1.2 Mikro
1. Persaingan
Hingga saat ini yang menjadi pesaing dari Basecamp Resto terdiri dari
berbagai macam resto yang tersedia didaerah sekitar yang menyediakan
menu yang mirip dengan Basecamp Resto. Pesaing tersebut adalah Ylala
Resto and Café, Roofpark Cafe & Restoran Puncak, Restoran Rindu
Alam, Melrimba Garden Club Huis, Rumah Makan Bumi Aki, Nicole
Kitchen and House dan lain-lain.
2. Tawar Menawar Pemasok
Tawar menawar dilakukan dengan pemasok sehingga Basecamp Resto
bisa mendapatkan harga terbaik dengan kualitas peroduk yang terbaik.
3. Tawar Menawar Konsumen
Tawar menawar dilakukan dengan konsumen sehingga Basecamp Resto
konsumen bisa mendapatkan promo-promo yang diberikan oleh
Basecamp Resto.
Identifikasi faktor eksternal bertujuan untuk mengklasifikasikan faktor-faktor
yang merupakan peluang dan ancaman perusahaan. Hasil identifikasi berdasarkan
kuesioner menunjukkan bahwa Basecamp Resto memiliki lima peluang dan enam
ancaman.
a. Peluang
1) Harga yang bersaing
Dikarenakan Basecamp Resto berada di tempat pariwisata sehingga
banyak kompetitor yang melakukan usaha yang sama dan Basecamp
resto memiliki harga yang dapat bersaing dengan para kompetitor.
50
4. Strategi ST (Strenght-Treaths)
Strategi ST merupakan strategi yang berdasar pada faktor kekuatan dan
ancaman. Strategi ini meliputi:
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
pasar in-dustri, baik dalam negeri maupun manca negara. Pemasaran masih dalam
lingkup marketing yang bertujuan memasarkan produk seni dan menawarkan kepada
bebera-pa klien atau masyarakat tentang produk resto. Pemasaran dan promosi masih
dalam wilayah marketing, pasar dan promo saling melengkapi kebutuhan marketing
karena pasar dan promo sebenarnya berdampingan tetapi memiliki fungsi yang
berbeda.
Sistem pemasaran baiknya juga melihat sistem program jangka pendek dan
jangka panjang, untuk karena orderan produk jasa atas karya seni juga memiliki ting-
kat naik turunnya kejenuhan pada keinginan konsumen. Naik turunnya kejenuhan
pada keinginan konsumen, untuk itu Basecamp resto baiknya memiliki alternatif
yang
61
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Riswandi Harifuddin Thahir, Ira Nuriya Santi. 2016, Analisis Strategi Bersaing
Rumah Makan (Studi Pada Rumah Makan Darisa Cafe Campus), Jurnal Ilmu
Manajemen Universitas Tadulako, Vol. 2, No. 3, September 2016, 293-304, ISSN:
2443-3578 (On Line)/ISSN : 2443-1850 (Print)
Dedy Riantoro, Johny Aninam, 2021, Analisis SWOT untuk Strategi Pengembangan Obyek
Wisata Hutan Bakau Kormun Wasidori Arfai di Manokwari. Lensa Ekonomi Volume
15 Nomor 01 Juni 2021: p. 151-172 e-ISSN: 2623-0895; p-ISSN: 1858-490X
Daniel Adrian Warokka. Analisis SWOT pada Anna Laundry. UIB Repository©2019
Hidayat, M. and Latief, F. 2018. Strategi Peningkatan Jumlah Hunian Hotel Dengan Analisis
SWOT. Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi. 1, 1 (Nov. 2018), 15 - 27
Johnson, G. and Scholes, K. (2016). Exploring Corporate Strategy-Text and Cases. Hemel
Hempstead: Prentice-Hall
Karnelis, 2017, Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Kosumen Menggunakan
Jasa Hotel Kartika Langsa, Jurnal Manajemen Dan Keuangan, VOL.6, NO.1, MEI
2017, ISSN 2252-844X
Kotler, Philip And Gary Armstrong., 2018., Principle Of Marketing, 17e Global Edition,
Pearson Education Limited, New York.
Kotler, P., Kartajaya, H., Setiawan, I. (2019). Marketing 4.0 Bergerak dari Tradisional Ke
Digital.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kania Gustika Priliantina, Tri Indra Wijaksana, 2017, Penerapan Analisis Swot Dalam
Strategi Pemasaran Pada Penggunaan Jasa Po Msp Trans, e-Proceeding of
Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017, Page 178
M. Idris, Sutriyono, ST, Salmia L.A, 2016. Strategi Pengembangan Pariwisata (Wisata
Pantai Balekambang) Guna Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kabupaten
Malang, Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri, 2(2), 1-6.
Putri, Budi Rahayu Tanama. 2017. Manajemen Pemasaran. Denpasar: UNIVERSITAS
UDAYANA.
Rahmawati. 2017. Manajemen Pemasaran. Samarinda: Mulwarman University Press.
62
Rangkuti, Freddy. 2018. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan
Bobot, Rating, dan OCAI. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2018). Manajemen, Jilid 1 Edisi 13, Alih. Bahasa: Bob
Sabran Dan Devri Bardani P, Erlangga, Jakarta.
Stanton, William J. (2016). Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh, Jilid I. Jakarta:Erlangga
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Tjiptono Fandy. (2020). Strategi Pemasaran: Prinsip dan Penerapan Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Yulius Habita Nggini, 2019, Analisis Swot ( Strength, Weaknes, Opportunity, Threats)
Terhadap Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Bali, Jurnal Ilmiah Dinamika
Sosial, Vol 3, No. 1, Februari 2019, e-ISSN: 2581-2
LAMPIRAN 1
Daftar Riwayat Hidup
2. Halaman Depan
3. Halaman belakang
4. Mushola
5. Area Restoran
sport photo