Anda di halaman 1dari 9
* KEPUTUSAN DIREKSI! PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. NO. 01/006-KEP/DIR_ TENTANG TATA TERTIB DIREKSI PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. DIREKSI PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. Menimbang: 1. Bahwa peraturan perundang-undangan mensyaratkan_penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam pelaksanaan pengurusan perusahaan; 2. Bahwa sebagai tindak lanjut dari penerapan prinsip Good Corporate Governance, Bank telah menyusun Tata Tertib Direksi PT BANK ‘SYARIAH INDONESIA Tbk. 3. Bahwa sehubungan dengan perkembangan organisasi PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk., Bank perlu melakukan penyesuaian atas Tata Tertib Direksi; 4, Bahwa atas pertimbangan tersebut diatas, penyesuaian tersebut periu dituangkan dalam sebuah Keputusan Direksi Mengingat 1, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 2. Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; 3. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/3/PBI/2009, tanggal 29 Januari 2009 tentang Bank Umum Syariah; 4, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.11/33/PBV/2009, tanggal 7 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 65/POJK.03/2016, tanggal 23 Desember 2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum; 7. Anggaran Dasar PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk.berikut perubahan-perubahannya; 8. Kebijakan Manajemen Risiko PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk.; 9. Kebijakan Sistem Pengendalian Internal PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk.; 10. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan PT BANK SYARIAH INDONESIA Tok. Memperhatikan 1, Keputusan RUPS Luar Biasa PT BRISyariah Tbk tanggal 15 Desember 2020; 2. Surat Keputusan Direksi PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. No. 01/003-KEP/DIR tanggal 1 Februari 2021 tentang Struktur Organisasi PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk.; i = BSP esc 3. Surat Keputusan Direksi PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk No.01/004-KEPIDIR tanggal 1 Februari 2021 tentang Pembidangan ‘Tugas dan Wewenang Anggota Direksi dan SEVP: 4. Surat Keputusan Direksi PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. No. 01/005-KEPIDIR tanggal 1 Februari 2021 tentang Alternate Direksi & SEVP PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. MEMUTUSKAN Menetapkan TATA TERTIB DIREKSI PT BANK SYARIAH INDONESIA TBK BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan: 1 2. 3 4. n Bank adalah PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. ‘Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar Bank berikut perubahannya, Direksi adalah Direksi Bank sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar. Dewan Komisaris adalah Komisaris Bank sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar. BABII KEWENANGAN BERTINDAK Pasal 2 Kewenangan Untuk Mewakili Direksi berhak mewakili Bank di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Bank dengan pihak lain dan pihak lain dengan Bank. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Bank. Apabila Direktur_ Utama tidak ada atau berhalangan _karena sebab apapun, hal tersebut tidak perlu dibuktikan pada_pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Bank, Apabila Wakil Direktur Utama atau berhalangan karena sebab apapun, hal tersebut tidak periu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama menunjuk secara tertulis anggota Direksi yang berwenang mewakili Bank. Apabila RUPS tidak mengangkat Wakil Direktur Utama, maka dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Direktur utama menunjuk secara tertulis anggota Direksi yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Bank. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka anggota Direksi yang terlama dalam jabatan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi mewakili Bank Untuk kelancaran pelaksanaan tugas sehari-hari, Direksi dapat memberi kuasa untuk melakukan segala tindakan dan perbuatan kepada setiap Direktur secara sendiri-sendiri sesuai bidang tugasnya masing-masing, untuk dan atas nama Direksi bertindak mewakili Bank yang diatur dalam dokumen tersendiri 219 NK SYARIAH NESIA e BSI: 5. Direksi untuk perbuatan tertentu, berhak mengangkat seseorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa. Pasal 3 Kewenangan Untuk Memutus Kewenangan Direksi untuk memutus dapat dikuasakan secara khusus kepada Anggota Direksi lainnya, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar, Job Deseription dan Ketentuan Direksi Pengganti/Alternate Direksi Bank. BAB Il ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN TUGAS, Pasal 4 1, Bank diurus dan dipimpin oleh Direksi yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan di bawah pengawasan Dewan Komisaris. 2. Pembidangan tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Apabila RUPS tidak menetapkan, maka pembidangan tugas dan wewenang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi tersendiri. Rincian fungsi, tanggung jawab dan wewenang setiap anggota Direksi dituangkan dalam job description tersendiri 3. Apabila terdapat anggota Direksi yang berhalangan hadir, maka Direksi yang menetapkan anggota Direksi lainnya sebagai pengganti untuk mengemban tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang sama dengan Direksi yang digantikan, sesuai dengan ketentuan Alternate anggota Direksi yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendir. BABIV KEBIJAKAN UMUM Pasal 5 1. Direksi berwenang untuk menetapkan kebijakan yang dianggap tepat dalam mengurus Bank 2. Kebijakan kepengurusan Bank ditetapkan dalam Rapat Direksi 3. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya, 4, Direksi_ wajib mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya ‘sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Bank dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Direksi wajib menyusun dan memastikan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB). = BSlevc: BabV ETIKA DAN WAKTU KERJA Pasal 6 Kode Etik Bank Syariah Direksi menjalankan perusahaan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudential banking), kode etik profesi (Bankir) dan code of conduct, serta kepatuhan (Compliance) pada Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan ketentuan perundang-undangan lainnya. Direksi berkewajiban untuk melaksanakan tindakan pengurusan perusahaan dengan itikad baik dan mengutamakan kepentingan Bank di atas kepentingan pribadi Direksi berkewajiban menunjukkan akhlak yang terpuji dan melaksanakan Syariah Islam dalam mengelola Bank Dalam hal terjadi benturan kepentingan pribadi anggota Direksi dengan kepentingan Bank, anggota Direksi yang mempunyai benturan kepentingan tersebut tidak diperkenankan ikut serta dalam pengambilan keputusan Pasal 7 Waktu Kerja Direksi Hari Kerja Bank adalah hari Senin sampai dengan Jumat atau 5 (lima) hari kerja dalam ‘seminggu kecuali terdapat hari libur atau hari yang diliburkan. Jam kerja Bank adalah jam kerja yang berlaku sesuai ketentuan Bank Waktu Kerja Direksi dapat melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 di atas untuk kepentingan rapat ataupun dalam rangka pekerjaan lainnya, dan keputusan yang diambil pada waktu kerja di luar ayat 1 dan 2 mempunyai kekuatan yang sah dan mengikat, Pemberitahuan ketidakhadiran anggota Direksi karena sakit, jin, cuti atau menjalankan perjalanan dinas dalam maupun luar negeri wajib disampaikan kepada Direktur Utama dan menginformasikan kepada anggota Direktu Pengganti sesuai ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi serta Alternate. BAB VI PENGATURAN RAPAT Pasal 8 Jenis-jenis Rapat Rapat Gabungan Rapat yang diselenggarakan secara bersama oleh Direksi dengan Dewan Komisaris dan/atau DPS untuk menyampaikan kinerja perusahaan, isu syariah, dan atau agenda lain yang memerlukan pembahasan secara bersama, Rapat Gabungan dapat diselenggarakan bersama antara: a. Direksi dan Dewan Komisaris. * BSD esc INDONESIA Rapat Gabungan untuk membahas tentang kinerja Bank dan atau agenda lainnya yang memerlukan pembahasan bersama antara Direksi dengan Dewan Komisaris, b. Direksi, Dewan Komisaris dan DPS. Rapat Gabungan untuk membahas tentang isu syariah dan atau agenda lainnya yang memerlukan pembahasan bersama antara Direksi, Dewan Komisaris dan DPS. ©. Direksi dan DPS Rapat Gabungan untuk membahas tentang isu syariah dan atau agenda lainnya yang memerlukan pembahasan bersama antara Direksi dengan DPS. . Rapat Direksi (Radir) a. Rapat Direksi merupakan forum Bank untuk membahas, mengkoordinasikan dan menyelesaikan agenda-agenda Bank b. Rapat Direksi dihadiri oleh Direksi yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali sebulan atau setiap waktu bilamana diperlukan oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (Satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumiah seluruh saham dengan hak suara yang sah Rapat Direksi dapat dihadiri oleh peserta lainnya sesuai kebutuhan Bank. Rapat Direktur Bidang (Radirbid) Rapat yang diselenggarakan untuk mengkomunikasikan/mengkoordinasikan _strategi Direktur Bidang dengan Unit Kerja yang berada di bawah koordinasi dan tanggung Jawabnya. Rapat Koordinasi (Rakor) Rapat koordinasi merupakan media Perseroan dalam mengelola dan menyelesaikan agenda-agenda Perseroan antar Direktorat. Rakor dihadiri oleh Direksi, Group Head/Team Leader dan jabatan Senior Manager di Kantor Pusat dan Region atau pihak lain yang ditunjuk Rakor diadakan setiap waktu bilamana diperlukan atas permintaan seorang atau lebih anggota Direksi Rapat Kerja (Raker) Rapat kerja merupakan media perusahaan untuk menyusun rencana kerja dan anggaran Perusahaan yang dihadiri oleh Direksi, Group Head/Team Leader dan jabatan Senior Manager di Kantor Pusat, Region dan Area atau pihak lain yang ditunjuk. Raker dapat diselenggarakan baik di tingkat Nasional, Direktorat, atau Region. Pasal 9 Tata Tertib Rapat Waktu Rapat a. Rapat Gabungan antara Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Dewan Pengawas Syariah (DPS) diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali atau sesuai kebutuhan. b. Rapat Direksi (Radir) diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan atau sesuai kebutuhan. c. Rapat Direktur Bidang (Radirbid) diselenggarakan oleh Direktur Bidang bersama dengan Unit Kerja yang berada di bawah koordinasinya atau Unit lain yang terkait sekurang- kurangnya 2 (dua) minggu sekali/sesuai kebutuhan. d. Rapat Koordinasi (Rakor) diselenggarakan oleh Direksi bersama Unit Kerja terkait di Kantor Pusat dan/atau Regional Office/fungsi yang ada di bawah Regional Office antara lain untuk membahas Kinerja Bank atau agenda lain sesuai kebutuhan. Rapat diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali/sesuai kebutuhan. Gh v® = BSP esse e. Rapat Kerja (Raker) diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali/sesuai kebutuhan yang diselenggarakan oleh Direksi dengan seluruh Unit Kerja terkait, Region dan Unit Kerja di bawah koordinasi Region (apabila diperlukan) Pemanggilan Rapat a. Pemanggilan rapat untuk kepentingan Direksi dilakukan oleh Direktur yang membidangi Corporate Secretary. Apabila Direktur yang membidangi Corporate Secretary berhalangan hadir, maka digantikan oleh Direktur pengganti atau sesuai Surat Keputusan Direksi tentang Alternate Direksi yang berlaku. b. Pemanggilan rapat dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Undangan disampaikan secara tertulis kepada setiap peserta rapat dan waiib mencantumkan agenda, tanggal, waktu dan tempat rapat diserta tanda terima yang memadai paling lambat 1 (satu) hari sebelum rapat diadakan. 2) Dalam keadaan mendesak, pemanggilan rapat dapat diadakan secara lisan atau sarana tercepat sebelum Rapat diadakan kepada setiap peserta Rapat. ©. Khusus Rapat Direksi, jika semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan Rapat Direksi tidak diperlukan dan Rapat Direksi tersebut dapat diadakan di manapun dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat 4d. Direksi harus menjadwalkan rapat untuk tahun berikutnya sebelum berakhimya setiap ‘tahun buku. Pimpinan Rapat Dalam penyelenggaraan Rapat Direksi maka Rapat dipimpin oleh Direktur Utama, dan dalam hal Direktur Utama berhalangan hadir maka pimpinan Rapat adalah Direktur pengganti Direktur Utama sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi tentang Alternate Direksi yang berlaku. Jika Direktur Pengganti yang telah ditetapkan tersebut berhalangan juga, maka rapat dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat tersebut. Kuorum a. Setiap rapat dianggap memenuhi kuorum apabila dihadiri oleh % (satu per dua) + 1 (satu) dari seluruh jumlah peserta Rapat yang diundang. Khusus untuk Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan-keputusan yang mengikat jika lebih dari % (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi yang hadir atau diwakili dalam Rapat b. Setiap anggota Direksi dapat diwakili dalam setiap Rapat hanya oleh 1 (satu) anggota Direksi yang berdasarkan Surat Kuasa atau berlaku penggantian otomatis sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi tentang Alternate Direksi yang berlaku, Keputusan Rapat a. Keputusan Rapat diusahakan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. b. Keputusan Rapat di luar musyawarah untuk mufakat: 1) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara (voting) berdasarkan suara setuju lebih dari % (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat yang bersangkutan. 2) Jika suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka keputusan akhir diserahkan kepada Pimpinan Rapat 3) Dalam hal kebutuhan yang mendesak dengan tingkat urgensi tinggi yang memeriukan persetujuan seluruh anggota Direksi (di luar anggota Direksi yang menjalankan cuti), maka pengambilan keputusan Direksi secara fele-conference atau media komunikasi lainnya dapat dilakukan dan dibuatkan risalah rapatnya dengan ketentuan angggota Direksi yang memberikan persetujuan dimaksud, — wajib_ membubuhkan persetujuannya dalam Risalah Rapat tersebut. = BSD ess INDONES 4) Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan atas usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi, ©. Setiap peserta rapat wajib menjaga kerahasiaan kebijakan/keputusan rapat sampai dengan kebijakan/keputusan itu diumumkan. 6. Bahan Rapat a. Bahan Rapat untuk rapat-rapat yang dijadwalkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 disampaikan kepada peserta rapat paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum rapat diselenggarakan melalui sarana e-mail atau sarana tercepat lainnya b. Bahan Rapat untuk rapat yang diselenggarakan di luar jadwal, penyampaian bahan rapatnya paling lambat pada saat rapat diselenggarakan. 7. Risalah Rapat a. Dalam setiap rapat wajib dibuat risalah rapat. Adapun yang bertugas sebagai notulis adalah: 1) Rapat Gabungan dan Rapat Direksi, fungsi notulen dilaksanakan oleh Kepala Unit Kerja Corporate Secretary; 2) Raker dan Rakor, fungsi notulen dilaksanakan oleh Kepala Unit Kerja Strategy & Performance Management; 3) Radirbid, fungsi notulen ditetapkan oleh Direktur Bidang masing-masing b. Apabila Kepala Unit yang bertindak sebagai Notulen berhalangan hadir, maka mekanisme penggantian mengacu pada prosedur yang berlaku atau direksi dapat menunjuk pejabat lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip penggantian Kepala Unit Kerja yang berhalangan hadi. ¢. Direksi_ yang hadir dalam forum Rapat Direksi atau Rapat Gabungan wajib menandatangani Risalah Rapat. d. Apabila diperiukan dengan mempertimbangkan pokok materi yang akan dibahas dalam forum Rapat, Direksi dapat menunjuk Notaris untuk membuat Notulen Rapat. e. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinion), maka pendapat yang berbeda tersebut wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. 8. Dokumentasi Naskah/dokumen asli Risalah Rapat didokumentasikan dan diadministrasikan oleh’ a. Risalah rapat Radir dan Rapat Gabungan didokumentasikan dan diadministrasikan oleh Unit Kerja yang membidangi Corporate Secretary. b. Risalah Radirbid didokumentasikan dan diadministrasikan oleh Unit Kerja yang ditunjuk Direktur Bidang atau sekretaris Direktur Bidang ¢. Naskah Raker dan Rakor didokumentasikan dan diadministrasikan oleh Unit Kerja Strategy & Performance Management. BAB VII KOMITE Pasal 10 1, Komite adalah lembaga yang dibentuk oleh Direksi untuk membantu kelancaran tugas- tugas Direksi 719 = BS) esx INDO 2. Organisasi, keanggotaan, tugas, wewenang, tanggung jawab dan mekanisme kerja komite diatur dalam Surat Keputusan Direksi tersendir 3. Direksi tidak diperkenankan menjadi anggota Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. BAB VIII ‘SENIOR EXECUTIVE VICE PRESIDENT (SEVP) Pasal 11 1. Direksi atas dasar kewenangan sesuai dengan pasal 16 ayat 7 Anggaran Dasar PT Bank ‘Syariah Mandiri dapat mengangkat 1 (satu) orang atau lebih SEVP untuk mengkoordinir dan menjalankan tugas 1 (satu) Direktorat. 2. Kewenangan dan tugas yang diberikan serta ketentuan yang berlaku bagi SEVP adalah sebagaimana yang berlaku bagi anggota Direksi Kecuali yang secara tegas diatur dalam Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri sebagai kewenangan anggota Direksi 3. Untuk melaksanakan tugasnya, SEVP diberikan Surat Keputusan Direksi yang mengatur tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas tersebut. BABIX KORESPONDENS! Pasal 12 Kebijakan korespondensi tertulis dengan pihak eksternal adalah Kesetaraan penandatangan yang diterima oleh Bank. Adapun penandatangan surat telah diatur tersendiri dalam prosedur Bank yang berlaku BAB X LAIN-LAIN Pasal 13 Tata tertib Direksi dan SEVP mengenai fasilitas, protokoler dan lain-lain yang belum diatur dalam Surat Keputusan ini akan diatur dalam keputusan tersendiri BAB XI PERUBAHAN Pasal 14 Apabila terjadi perubahan dalam Anggaran Dasar, Keputusan Rapat Umum Pemegang ‘Saham, Keputusan Direksi, atau ketentuan perundang-undangan lainnya yang mengakibatkan Keputusan ini tidak sesuai lagi, maka Kepala Unit Kerja Corporate Secretary berkewajiban utuk memutakhirkan Tata Tertib Direksi ini = BSD esas INDONESIA BAB Xi PENUTUP Pasal 15 1, Tata Tertib Direksi dan SEVP ini mengikat bagi setiap anggota Direksi sejak ditandatangani oleh Direksi 2. Surat Keputusan ini sekaligus mencabut Pedoman dan Tata Tertib Direksi sebelumnya 3. Hal-hal yang belum diatur dalam surat Keputusan ini akan diatur kemudian. Wassalaamu'alaikum Wr. Wb. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 1 Februari 2021 PT BANK SYARIAH INDONESIA Tbk. ly DIREKSI Hery Gunardi Abdullah Firman Wibowo President Director Vice President Director 2 919

Anda mungkin juga menyukai