Keperawatan, Kebidanan, Ilmu Kesehatan - Makalah Home Care PDF
Keperawatan, Kebidanan, Ilmu Kesehatan - Makalah Home Care PDF
Kesehatan
Selasa, 03 April 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi
dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang,
sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka
ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan
lebih lama di rumah sakit.
Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era
peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed care,
perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena penyebab
langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah menjadi alat untuk
menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang
menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila salah
satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.
Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan
perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri
Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu standarisasi
tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan kesehatan di
perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi
pelayanan kesehatan di rumah.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk membuat Rancangan Ide Pelayanan
Home Care pada Rumah Sakit Swasta di Masa Depan, untuk membantu program rumah
sakit pemerintah yang telah dijalankan selama ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan karya tulis ilmuah ini
adalah bagaimana rancangan program pelayanan home care rumah sakit swasta di masa
depan?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan keperawatan secara menyeluruh, efektif dan efisien yang
program rumah sakit yang mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat
c. Agar rumah sakit mendapat citra yang baik dimasyarakat
E. LandasanHukum
1. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.
3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
F. Ruang lingkup
Ruang Lingkup Home Care yaitu :
1. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.
3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.
Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah juga dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada
pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan
keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus
pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan
menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang
telah melalui sejarah yang panjang.
Rice. R, (2001) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada program
home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-
kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di komunitas. Kasus umum yang merupakan
pasca perawatan di RS adalah :
1. Klien dengan COPD
2. Klien dengan penyakit gagal jantung
3. Klien dengan gangguan oksigenasi
4. Kebutuhan pasien
5. Kependudukan
6. Dana
sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk
menggantikannya
2. Bagi Perawat :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang
tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan kesehatan
yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu kepuasan
kerja perawat akan meningkat.
c. Data dan minat pasien
3. Bagi Rumah Sakit :
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan home
care yang dilakukannya.
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat
kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal
karena terikat aturan-aturan yang ditetapkan.
5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan
dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (DEPKES,
2002).
2.
Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien, dokumentasi ini
diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk perkara hukum dan
sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
3.
Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara berkelompok.
4.
Sebagai pembela/pendukung(advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan
klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan memastikan terapi
yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai dengan
pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.
5.
Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan, mencangkup
berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.
tidak didapatkannya dari pelayanan keperawatan dirumah sakit.adapun klien dan keluarga
memutuskan untuk tidak menggunakan sistem ini, mungkin saja ada pertimbangan-
pertimbangan yang menjadikan home care bukan pilihan yang tepat.dibawah ini terdapat
tentang pro dan kontra home care di Indonesia.
Pro home care berpendapat :
1.
home care memberikan perasaan aman karena berada dilingkungan yang dikenal oleh klien dan
keluarga, sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu adaptasi.
2.
home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan secara focus pada
satu klien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi pada beberapa pasien.
3.
home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi klien, dimana pelayanan
keperawatan dapat diberikan secara komprehensif (biopsikososiospiritual).
4.
home care menjaga privacy klien dan keluarga, dimana semua tindakan yang berikan hanya
keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
5.
home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih rendah daripada
biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
6.
home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam memonitor kebiasaan
klien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana berguna memahami perubahan pola dan
perawatan klien.
7.
home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat sambil
melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan klien.
8.
home care memberikan pelayanan yang lebih efisien dibandingkan dengan pelayanan dirumah
sakit, dimana pasien dengan komplikasi dapat diberikan pelayanan sekaligus dalam home
care.
9.
pelayanan home care lebih memastikan keberhasilan pendidikan kesehatan yang diberikan,
perawat dapat memberi penguatan atau perbaikan dalam pelaksanaan perawatan yang
dilakukan keluarga.
1.
home care tidak termanaged dengan baik, contohnya jika menggunakan agency yang belum ada
a. dokter spesialis.
b.
Petugas laboratorium.
c.
Petugas ahli gizi.
d.
Petugas fisioterafi.
e.
Psikolog dan lain-lain.
1.
home care membutuhkan dana yang tidak sedikit jika dibandingkan dengan menggunakan
tenaga kesehatan secara individu.
2. home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk mencapai unit-unit yang
klien
terdapat dirumah sakit, misalnya :
a. diagnostik rontgen
Unit
b. diagnostik CT scan.
Unit
c. diagnostik MRI.
Unit
d.
Laboratorium dan lain-lain.
3.
pelayanan home care tidak dapat diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan total,
4.
tingkat keterlibatan anggota keluarga rendah dalam kegiatan perawatan, dimana keluarga
merasa bahwa semua kebutuhan klien sudah dapat terlayani dengan adanya home care.
6.
pelayanan home care memiliki keterbatasan fasilitas emergency, misalnya :
a.
fasilitas resusitasi
b.
fasilitas defibrilator
7. tidak berhasil, pelayanan home care berdampak tingginya tingkat ketergantungan klien dan
jika
a. Alat kesehatan
1) Tas/ kit
2) Pemeriksaan fisik
3) Set perawatan luka
4) Set emergency
5) Set pemasangan selang lambung
6) Set huknah
7) Set memandikan
11) Sterilisator
12) Pot/ urinal
13) Tiang infus
14) Tempat tidur khusus orang sakit
1) Obat emergency
2) Perawatan luka
3) Suntik/ pengambilan darah
4) Set infus
5) NGT dengan berbagai ukuran
6) Huknah
7) Kateter
3) Kendaraan
4) Alat komunikasi
5) Dokumentasi
Tempat tidur manual 3 posisi Rp. 300.000/hari selama perawatan home care
Spuit 50cc TIP Terumo Rp. 30.000/pcs selama perawatan home care
yellow
s/d 24 Gold
bisolvon, nacl)
Jika ada tindakan lainnya diluar daftar tarif dikenakan biaya = Rp.
30.000/tindakan
K. Faktor Penghambat Dalam Pelayanan Home Care
1. Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap pelayanan
Home Care.
2. Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi
Jarak wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan Home Care
dari pihak rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan
rumah susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan, kerapian yang kurang
mendukung untk proses penyembuhan dalam pelayanan home care. Hal ini menyebabkan
BAB III
PEMBAHASAN
Berikut ini adalah data-data tentang Home Care yang di dapat dari rumah sakit tempat
Prosedur tetap (Protap) umum Home Care adalah pedoman tatalaksana perawatan
secara umum, berlaku bagi segenap komponen pelaksana home care, baik bagi dokter
maupun bidan dan perawat. Dalam hal yang bersifat khusus semisal : tatalaksana biaya
perawatan, pengelolaan obat dan bahan habis pakai atau yang lain, diatur dalam pedoman
tersendiri.
4. Pelakasana home care menerima pasien dari dokter penanggung jawab, dokter praktek,
institusi pelayanan medis atau atas kemauan pasien (keluarganya) dengan indikasi rawat
inap maupun pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan perawatan penunjang (paliatif)
care
b) Memeriksa tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respirasi) dan mencatat di kartu status
pasien
saat itu, misalnya pasang infus, perawatan luka, pasang kateter dan lain-lain
d) Setelah diberikan terapi/tindakan, berikan penjelasan kepada pasien atau keluarganya
9. Apabila kondisi pasien menurun atau mengalami perubahan mendadak, segera konsultasi
ke dokter konsultan (dokter penanggung jawab) atau langsung di rujuk ke rumah sakit
dengan pendampingan
10. Jika terjadi anafilaksis shock, tangani sesuai protap anafilaksis, kemudian baru konsultasi.
11. Pelaksana home care hendaknya memberikan tindakan atas rekomendasi dokter, kecuali
16. Rujukan ke rumah sakit RK Charitas Palembang didampingi oleh petugas jaga.
17. Pasien yang tidak dapat ditangani di rumah atau memerlukan tindakan lebih lanjut atau
tindakan operatif, di rujuk ke rumah sakit disertai rujukan dan tindakan sementara yang
sudah dilakukan.
18. Penggunaan mobil ambulance hendaknya bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan
dikenai tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sesuai daftar tarif ambulance di rumah
sakit RK Charitas Palembang.
19. Dokter dan pelaksana home care tidak diperkenankan menerima sesuatu dan melakukan
perjanjian-perjanjian dengan pihak manapun yang berujung pada pembengkakan biaya
home care.
20. Dikter bersama pelaksana home care hendaknya membuat standarisasi obat sesuai
keperluan berdasarkan indikasi medis dan bekerjasama denga apotek rumah sakit dalam
pengadaan obat. Dalam menetukan jenis obat tentunya mempertimbangkan daya jangkau
meliputi : kondisi pasien, obat dan tindakan meis, sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
22. Semua komponen home care hendaknya bersikap ramah dengan pasien dan keluarganya,
dokter atau prosedur tetap home care rumah sakit Charitas Palembang
3. Petugas pelaksana home care membuat registrasi dan mencatat di lembar status pasien
4. Petugas pelaksana mengunjungi rumah pasien secara berkala
5. Petugas pelaksana yang berhalangan dalam perawatan home care dapat digantikan
oleh petugas lain dengan melakukan serah terima
6. Pasien di rawat hingga sembuh atau hingga akhir perawatan pada perawatan paliatif
7. Apabila perlu di rujuk, maka pasien di rujuk setelah mendapatkan tindakan stabilisasi
8. Apabila penderita meninggal dunia, petugas pelaksana membuat laporan keatian sejak
masa perawatan.
a. Home care menerima pasie dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
b. Pimpinan home care menunjuk koordinator kasus untuk mengelola kasus
5) Pasien di rujuk
6) Pasien menolak pelayanan lanjutan
Berikut ini adalah panduan singkat tatalaksana home care, mulai pra perawatan di rumah
pasien hingga pasca perawatan.
perawatan, jenis penyakit, gradasi penyakit dan kondisi klinis pasien berdasarkan
prosedur perawatan. Jenis perawatan, meliputi : perawatan kuratif, perawatan suportif,
perawatan
2. Pelaksana home care melaporkan kondisi klinis setiap pasien dan keluhan serta
tindakan medis yang sudah dilakukan, meliputi : kondisi umum terkini setiap pasien.
Hasil laboratorium dan obat atau tindakan medis yang telah diberikan dan respon hasil
pengobatan
3. Dokter memonitor pelaksanaan home care oleh pelaksana perawatan melalui sarana
4. Dokter dan tim home care mendiskusikan setiap kasus selama masa home care dan
pasca home care untuk evaluasi dan perbaikan kualitas perawatan penderita,
1. Dokter bersama-sama pelaksana home care melakukan evaluasi klinis setiap pasie
pasca pelaksanaan home care untuk perbaikan kualitas perawatan di masa yang akan
datang
2. Dokter dan pelaksana home care membuat jadwal perawatan jangka panjang bagi
3. Dokter memberikan bombingan teknis medis kepada pelaksana home care secara
berkala untuk meningkatkan kualitas perawatan
4. Dokter dan pelaksana home care mengadakan review kasus-kasus khusus dan kasus-
kasus yang sering memerlukn home care.
Pelayanan kunjungan perawatan di rumah sudah dilakukan oleh rumah sakit RK Charita
sejak tahun 2006, yang pada perkembangannya mengalami peningkatan jumlah permintaan
pelayanan kunjungan setiap tahun, hal ini dapat di lihat dari data jumlah pasien yang dilakukan
kunjungan rumah :
Di tinjau dari jumlah permintaan pelayanan home care dari pasien setiap
tahunnya yang mengalami peningkatan maka tingkat keberhasilan yang di capai oleh
rumah sakit RK Charitas Palembang dalam memberikan pelayanan home care cukup
berhasil.
Palembang :
g. GB kecil : Rp.50.000,00
h. GB sedang : Rp.75.000,00
v. Transportasi : Rp.20.000,00
a. Masyarakat masih banyak yang belum tahu tentang program home care, terutama
Terminasi Pelayanan
Pasien Datang
C. Uraian Tugas
Pengertian : Seorang tenaga medis yang profesional yang di beri wewenang dan
Persyaratan :
Uraian Tugas :
rumah
b. Melakukan perlakuan yang baik terhadap pelaksanaan
pelaksanaan Pelayanan
berkesinambungan
2. Sekertaris
Nama Jabatan : Sekertaris
3. Bendahara
Uraian Tugas :
a. Mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
Uraian Tugas :
6. Pelaksana Pelayanan
Nama Jabatan : Pelaksana Pelayanan.
terapis, gizi)
c. Sertifikat pelatihan
jawab
Uraian Tugas :
keperawatan
7. Koordinator Administrasi
Persyaratan :
Uraian Tugas :
8. Konsulen
Uraian Tugas :
a. Menerima konsultasi dari pelaksanaan keperawatan dan
medik
Berdasarkan program yang telah dibuat oleh RS tentang home care maka pihak
rumah sakit akan terjun langsung ke lapangan untuk mensosialisasikan home care pada
tempat-tempat yang menjadi wilayah kerja rumah sakit tersebut. Sasaran yang dicapai
adalah seluruh komponen masyarakat baik dari tingkat sosial, ekonomi, budaya, dan usia.
memperkenalkan apa itu home care, tujuan, manfaat, serta program-program dan prosedur
home care yang akan di berikan kepada masyarakat bisa dilakukan melalui beberapa cara,
diantaranya :
1. Pihak rumah sakit akan melakukan upaya pengenalan dan penyebaran pelayanan home
care dari rumah sakit tersebut dengan cara menyebar tenaga kesehatan ke setiap
pembagian wilayah yang sudah ditentukan untuk melakukan salah satunya dengan
Hal yang diinformasikan adalah tentang apa itu home care, tujuan , manfaat serta
penyuluhan ini dilakukan 4 kali dalam 1 bulan agar benar-benar masyarakat mengerti
a. Waktu yang diperlukan tidak terlalu banyak dalam mempromosikan home care
b. Bisa bertatap muka langsung dan bisa bertanya langsung, agar apa yang
disampaikan bisa diterima atau menjadi 1 persepsi dalam masyarakat tersebut
c. Bisa dilakukan juga untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan dalam kegiatan tersebut.
2. Pihak dari rumah sakit akan menyebarkan pamflet, brosur tentang home care kepada
masyarakat baik yang datang ke rumah sakit untuk berobat (pasien dan keluarga) maupun
pihak masyarakat yang ada di komunitas serta pemasangan poster-poster tentang home
c. Terkadang bagi masyarakat kurang menarik sehingga hanya di lihat sekilas saja
d. Pada orang-orang yang yang tidak bisa membaca juga mengalami kesusahan.
b. Kurang pemahaman yang lebih karena terkadang hanya melihat dan mendengar serta
b. Bisa langsung bertanya jawab bila ada yang perlu ditanyakan tentang home care.
Kekurangan Dari Teknik Ini Adalah :
b. Tenaga kesehatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan hal ini butuh banyak.
dalam area kerja rumah sakit tersebut. Tetapi apabila dalam area kerja rumah sakit tersebut
ada wilayah yang berada jauh dari rumah sakit maka bisa dilakukan dengan kerja sama
melalui rumah sakit yang ada dalam wilayah tersebut yang sebelumnya memang belum ada
program home care. Tetapi apabila dalam wilayah tersebut tidak ada sarana kesehatan maka
bisa dilakukan semacam membuat bangunan seperti puskesmas sebagai cabang home care
dari rumah sakit swasta tersebut. Setelah tersosialisasinya program home care kepada
masyarakat tersebut maka pihak rumah sakit akan langsung melakukan pelayanan home care
1. Persiapan
h. Dokumentasikan kegiatan
e. Pasien di rujuk
1. Pelayanan home care dirumah sakit swasta yang dilakukan tersebut akan ditempatkan
atau di buat semacam poli tersendiri yakni poli home care yang nantinya akan
melayani pasien-pasien yang membutuhkan pelayanan atau perawatan di rumah.
2. Pasien baru yang datang yang memerlukan perlayanan home care di rumah sakit
b. Pasien dari perawatan rumah sakit yang meminta pelayanan home care.
c. Setelah pembuatan kartu, pasien yang ingin menggunakan jasa home care
apabila pasien tidak datang langsung ke poli home care maka pemeriksaan
rumah pasien sebagai data penunjang untuk melakukan pelayanan home care.
d. Setelah mengetahui hasil dari pemeriksaan kesehatan pasien tersebut akan di rujuk
f. Setelah pasien tersebut setuju maka pelayanan home care tersebut di laksanakan
5. Pasien yang sebelumnya di rawat di rumah sakit dan meminta pelayanan home care
rumahnya.
6. Setelah prosedur di atas selesai maka tenaga kesehatan pada bagian home care akan
melakukan pengkajian untuk menetukan tindakan yang akan dilakukan serta untuk
7. melakukan kunjungan ke rumah pasien serta melakukan perawatan pada pasien sesuai
9. bila kebutuhan pasien sudah terpenuhi secara mandiri oleh pasien dan tingkat
kesehatan sudah mulai membaik bahkan sembuh maka pelayanan home care
dihentikan.
10. tetapi bila kondisi pasien semakin gawat dan memerlukan perawatan secara intensif,
maka dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih
intensif.
Sistem Rujukan :
rujukan dilakukan bila kondisi pasien lebih memburuk atau semakin gawat dan
memerlukan perawatan yang lebih intensif. rujukan akan dilakukan ke rumah sakit melalui
beberapa prosedur :
1. pemberitahuan kepada pihak pasien bahwa pasien harus di rujuk karena keadaannya
2. petugas pelaksana home care pada pasien tersebut akan melaporkan kepada
5. untuk pembiayaan : setiap pelayanan yang dilakukan oleh tempat rujukan (rumah
6. Keberlanjutan pelayanan home care.ini terkait dengan apakah pelayanan home care
1. Ketenagaan
1) Minimal D.III
4) Memiliki SIP,SIK,SIPP
1) Minimal D.III
4) Memiliki SIP,SIK,SIPP
1) Rekomendasi PPNI
5) .Ijin lingkungan
6) Ijin usaha
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
8) Dokumentasikan kegiatan
5) Pasien di rujuk
6) Pasien menolak pelayanan lanjutan
13.
Keunggulan Program Home Care
1. Dengan adanya program poli home care di rumah sakit swasta maka pelayanan
3. Semakin membuat pasien dan keluarga menjadi mandiri dalam pemeliharaan kesehatan
BAB V
ANALISA
Institusi Home Care swasta dapat didirikan dengan semacam membuat poli khusus
poli home care di rumah sakit tersebut, baik untuk satu jenis layanan maupun layanan yang
bervariasi. Untuk itu diperlukan perencanaan yang berdasarkan kebutuhan pasar. Perencanaan
berdasarkan kebutuhan pasar mengharuskan kita untuk melakukan analisa eksternal dan
internal.
1. Analisa Interna
Analisa internal, melihat pada ketersediaan sumber (alam, manusia dan dana) baik
yang actual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu dianalisa komitmen
personil yang ada terhadap rencana pembentukan institusi Home Care. Komitmen
personil merupakan persyaratan mutlak yang harus di mililki untuk mengawali suatu
2. Analisa Eksterna
berusia produktif, maka sudah dapat diperkirakan bahwa pasar membutuhkan layanan
keperawatan yang berhubungan persoalan reproduksi, bayi serta balita. Analisa eksternal
juga melihat pesaing yang ada disekitar daerah tersebut, baik dalam jumlah, jenis
maupun kondisinya.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi HC, maka HC harus memperhatikan hal-hal
berikut :
2. Selalu tepat janji, penting untuk membina kepercayaan masyarakat pada institusi HC
3. Sesuai dengan standar yang telah di tetapkan, hal ini merupakan ciri professional
5. Mengembangkan hubungan kerja sama secara internal dan eksternal untuk memperbaiki
kualitas layanan
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengembangkan program home care yang sebelumnya hanya ada di RS pemerintah. Home
care merupakan suatu program yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan
B. Saran
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat maka hendaknya rumah sakit swasta juga
ikut mendukung visi dan misi Depkes RI untuk mengembangkan pelayanan home care
partisipasinya dan untuk perawat harus meningkatkan kualitas, wawasan dan keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI.1990.Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta:Depkes
RI
Oktober 2011
Selatan
http://mitramedical.blogspot.com/2010/03/home-care-ala-mitra-medical- service.html di
Berbagi
Posting Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
Eko jatiarso
Lihat profil lengkapku