Anda di halaman 1dari 3

Nama : Efa Nur Afifa

Nim : 2150210065

CONTOH KASUS PELANGGARAN HAM


Kasus Babeh Baekuni
Nama Bakeuni Alias Babe,mendadak terkenal,setelah ditangkap polisi,lelaki
berusia 50 tahun itu diduga menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi anak anak
jalanan di jakarta.Ada yang di buang di jakarta,sebagian “dikubur”di sawah milik
keluarganya di tepi kali Gluthak Desa Mranggen,Magelang,Jawa tengah.Babe
memang berasal dari desa itu.
Sebelum namanya terkenal karena kasus pembunuhan itu,nama Babe
sebetulnya hanya di kenal dikalangan terbatas. Anak-anak jalanan dan beberapa
penggiat anak anak jalanan.Dimata anak anak itu,yang sebagian kini berenjak
dewasa,Babe adalah dewa penolong.Buka saja dia menyediakan tempat
menginap di kontrakanya di Gang Mesjid RT 06/02,pulogadung,jakarta timur tapi
Babe juga melindungi anak-anak itu.”pernah suatu hari,teman saya bernama
Diki,dipalak laki-laki bernama Gomgom.Laki-laki itu lebih tua dan lebih besar
dibandingkan Diki.
Ketika Diki mengadu ke Babe,Gomgom langsung didatangi Babe dan
diancam,”kata Anggi setiawan,17 tahun,yang pernah ikut dan tinggal bersama
Babe.Perkenalan anggi dengan Babe terjadi 10 tahun silam,saat usia anggi baru
tujuh tahun.Anggi ingat,saat itu dia sedang mengamen di pintu kol Cakung,Ketika
melihat banyak anak-anak perngame lainya akrab dengan seorang pria penjual
rokok,”Anak-anak itu memanggilnya Babe,”kenang Anggi.
Sejak itu Anggi kemudian tinggal dirumah Babe.Dikontrakan itu,setiap hari empat
hingga lima anak jalanan menginap.Kalau akhir pekan,jumlahnya bisa bertambah
hingga 15 anak kata anggi,Semua anak di perlakukan sama.Anggi ingat,Babe
selalu memotong pendek,rambut anak anak jalanan itu,potonganya seragam:
bagian depan di biarkan panjang,dan di pangkas habis di bagian
belakang.karena air untuk mandi terbatas,bergiliran anak-anak itu di mandikan
Babe.
Biasanya kata anggi,di mulai dengan guyuran dari atas lalu tangan anak anak itu
di rentangkan.Babe kemudian menyabuni tubuh anak-anak dengan
deterjen.sabun cuci itu juga di gunakan sebagai sampo,”Nunduk nunduk,”Anggi
masih ingat kata kata Babe saat 10 tahun lalu memandikanya.Ketika anak-anak
itu sudah terlelap,jam dua pagi,Babe biasanya bangun dan mencuci baju anak-
anak.Dia keluar rumah sekitar jam lima pagi untuk berjualan rokok,dan kembali
kerumah sekitar jam 10 pagi untuk membangunkan anak anak.sarapan pagi
sudah di sediakan Babe.
Menunya menu ikan cuek goreng,sayur sawi dan satu baskom sambal.Malam
hari,Babe mengajak patungan membeli mi instan.”Dia juga memasak nasi goreng
untuk kami,”kata anggi.Begitu seterusnya,setiap hari.Kalau misalnya ada anak
yang sakit,”Dia di sayangi anak anak,dan saya menganggap sebagai orang tua
sendiri,”kata anggi yang masih punya orang tua,dan tinggal di tanjung
priok.Sumber Unicef Deni 13 tahun yang juga pernah tinggal di kontrakan Babe
bercerita,Babe selalu mangajarkan anak anak itu agar uang hasil mengamen di
kumpulkan dan di berikan kepada orang tua masing masing.
Sebagian anak-anak jalanan yang tinggal di rumah Babe,Memang masih
memiliki orang tua,termasuk anggi.Kalau anak anak itu tidak
menurut,misalnya,Babe mengancam mereka agar tidak tinggal
bersamanya.Sering pula Babe mangajak anak anak itu ke Magelang,untuk bekal
ongkos,sehari lima ribu rupiah.”Saya pernah ikut Babe ,desember lalu,setelah
menabung satu bulan,”kata Deni.
Mungkin karena semua perhatianya kepada anak anak itu,beberapa tahun lalu
Babe pernah menjadi sumber Unicef.Badan PBB itu mencoba mengangkat
kehidupan anak anak jalanan termasuk yang ada di jakarta dan di tempat
Babe.Kini semua berubah Babe di tangkap polisi dan di duga sebagai pelaku
pembunuhan terhadap anak anak jalanan itu.Kepada polisi,Babe mengaku
membunuh 10 anak sejak 1995 tapi arist merdeka sirait meragukan
keteranganya.Sekretaris jendral komnas perlindungan anak itu menduga korban
Babe bisa lebih 15 orang.Alasan arist,ada sekitar 15 foto anak jalanan yang di
koleksi Babe.
“Menurut keterangan anak jalanan,foto foto yang di simpan itu yang di senangi
dia (Babe),”Kata Arist.Benarkah Babe yang melakukan semua pembunuhan
sadis itu? ”Polisi menunjukkan foto foto korban.Babe enggak mengakui kalau
memang tidak kenal.Dia akan bilang enggak kenal,”kata Rangga
B,Rikuser,pengacara Babe,Mengutip keterangan Babe,Rangga bercerita,Babe
membunuh anak anak itu dengan di jerat menggunakan tali plastik,biasanya
Babe membelakangi korban,lalu leher mereka di kalongi plastik,Tangan kanan
babe kemudian mendorong kepala korban ke depan,dan tangan kirinya menarik
tali ke belakang.
“Dia menikmati erangan bocah bocah yang di jerat lehernya itu.Detik detik bocah
itu meregang nyawa menjadi sensasi tersendiri bagi Babe,”kata rangga.Jika
korban sudah meninggal,barulah Babe menggauli bocah bocah itu”korbanya
pasti berkulit putih dan bersih,karena sewaktu anak anak,kulit babe juga
bersih,”kata Rangga.Babe bukan tidak menyesal melakukan pembunuhan
itu.Maih menurut Rangga,usai memotong tubuh korbanya,Babe selalu menyesal
tapin dia sulit menghentikan nafsunya.Babe,karena itu,juga seolah selalu
memberi tanda ke polisi agar kelakuanya segera terungkap.
Caranya setiap korban yang di bunuh,selalu dia letakkan dalam kardus air
mineral.”sehari hari dia kan bergadang merokok,dan air mineral,”kata
Rangga.Dan tanda dari Babe itu baru diketahui polisi,awalm januari silam:sebuah
kardus air mineral di temukan berisi potongan tubuh seorang bocah,yang
belakangan diketahui bernama Ardiansyah 10 tahun.Babe atau yang dikenal juga
dengan sebutan bungkih di tangkap dan di duga sebagai pelakunya.Dari mulut
Babe,belakangan muncul penhgakuan,jumlah korban yang di bunuhnya bisa
lebih 10 orang.Semuanya di masukan dalam kardus air mineral.”Saya percaya
dan tidak percaya dia jadi pembunuh,”kata Anggi,rangga prakoso.
Tanggapan Dan Saran Penyelesaian
 Tanggapan dari kasus HAM Babeh Baekuni

 Saran Penyelesaian dari kasus HAM Babeh Baekuni


pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap anak anak jalanan dan
memiliki tanggung jawab agar anak anak jalanan tidak dieksploitasikan
sehingga tidak terjadi pembunuhan.

Anda mungkin juga menyukai