Kasus Babeh Baekuni Nama Bakeuni Alias Babe,mendadak terkenal,setelah ditangkap polisi,lelaki berusia 50 tahun itu diduga menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi anak anak jalanan di jakarta.Ada yang di buang di jakarta,sebagian “dikubur”di sawah milik keluarganya di tepi kali Gluthak Desa Mranggen,Magelang,Jawa tengah.Babe memang berasal dari desa itu. Sebelum namanya terkenal karena kasus pembunuhan itu,nama Babe sebetulnya hanya di kenal dikalangan terbatas. Anak-anak jalanan dan beberapa penggiat anak anak jalanan.Dimata anak anak itu,yang sebagian kini berenjak dewasa,Babe adalah dewa penolong.Buka saja dia menyediakan tempat menginap di kontrakanya di Gang Mesjid RT 06/02,pulogadung,jakarta timur tapi Babe juga melindungi anak-anak itu.”pernah suatu hari,teman saya bernama Diki,dipalak laki-laki bernama Gomgom.Laki-laki itu lebih tua dan lebih besar dibandingkan Diki. Ketika Diki mengadu ke Babe,Gomgom langsung didatangi Babe dan diancam,”kata Anggi setiawan,17 tahun,yang pernah ikut dan tinggal bersama Babe.Perkenalan anggi dengan Babe terjadi 10 tahun silam,saat usia anggi baru tujuh tahun.Anggi ingat,saat itu dia sedang mengamen di pintu kol Cakung,Ketika melihat banyak anak-anak perngame lainya akrab dengan seorang pria penjual rokok,”Anak-anak itu memanggilnya Babe,”kenang Anggi. Sejak itu Anggi kemudian tinggal dirumah Babe.Dikontrakan itu,setiap hari empat hingga lima anak jalanan menginap.Kalau akhir pekan,jumlahnya bisa bertambah hingga 15 anak kata anggi,Semua anak di perlakukan sama.Anggi ingat,Babe selalu memotong pendek,rambut anak anak jalanan itu,potonganya seragam: bagian depan di biarkan panjang,dan di pangkas habis di bagian belakang.karena air untuk mandi terbatas,bergiliran anak-anak itu di mandikan Babe. Biasanya kata anggi,di mulai dengan guyuran dari atas lalu tangan anak anak itu di rentangkan.Babe kemudian menyabuni tubuh anak-anak dengan deterjen.sabun cuci itu juga di gunakan sebagai sampo,”Nunduk nunduk,”Anggi masih ingat kata kata Babe saat 10 tahun lalu memandikanya.Ketika anak-anak itu sudah terlelap,jam dua pagi,Babe biasanya bangun dan mencuci baju anak- anak.Dia keluar rumah sekitar jam lima pagi untuk berjualan rokok,dan kembali kerumah sekitar jam 10 pagi untuk membangunkan anak anak.sarapan pagi sudah di sediakan Babe. Menunya menu ikan cuek goreng,sayur sawi dan satu baskom sambal.Malam hari,Babe mengajak patungan membeli mi instan.”Dia juga memasak nasi goreng untuk kami,”kata anggi.Begitu seterusnya,setiap hari.Kalau misalnya ada anak yang sakit,”Dia di sayangi anak anak,dan saya menganggap sebagai orang tua sendiri,”kata anggi yang masih punya orang tua,dan tinggal di tanjung priok.Sumber Unicef Deni 13 tahun yang juga pernah tinggal di kontrakan Babe bercerita,Babe selalu mangajarkan anak anak itu agar uang hasil mengamen di kumpulkan dan di berikan kepada orang tua masing masing. Sebagian anak-anak jalanan yang tinggal di rumah Babe,Memang masih memiliki orang tua,termasuk anggi.Kalau anak anak itu tidak menurut,misalnya,Babe mengancam mereka agar tidak tinggal bersamanya.Sering pula Babe mangajak anak anak itu ke Magelang,untuk bekal ongkos,sehari lima ribu rupiah.”Saya pernah ikut Babe ,desember lalu,setelah menabung satu bulan,”kata Deni. Mungkin karena semua perhatianya kepada anak anak itu,beberapa tahun lalu Babe pernah menjadi sumber Unicef.Badan PBB itu mencoba mengangkat kehidupan anak anak jalanan termasuk yang ada di jakarta dan di tempat Babe.Kini semua berubah Babe di tangkap polisi dan di duga sebagai pelaku pembunuhan terhadap anak anak jalanan itu.Kepada polisi,Babe mengaku membunuh 10 anak sejak 1995 tapi arist merdeka sirait meragukan keteranganya.Sekretaris jendral komnas perlindungan anak itu menduga korban Babe bisa lebih 15 orang.Alasan arist,ada sekitar 15 foto anak jalanan yang di koleksi Babe. “Menurut keterangan anak jalanan,foto foto yang di simpan itu yang di senangi dia (Babe),”Kata Arist.Benarkah Babe yang melakukan semua pembunuhan sadis itu? ”Polisi menunjukkan foto foto korban.Babe enggak mengakui kalau memang tidak kenal.Dia akan bilang enggak kenal,”kata Rangga B,Rikuser,pengacara Babe,Mengutip keterangan Babe,Rangga bercerita,Babe membunuh anak anak itu dengan di jerat menggunakan tali plastik,biasanya Babe membelakangi korban,lalu leher mereka di kalongi plastik,Tangan kanan babe kemudian mendorong kepala korban ke depan,dan tangan kirinya menarik tali ke belakang. “Dia menikmati erangan bocah bocah yang di jerat lehernya itu.Detik detik bocah itu meregang nyawa menjadi sensasi tersendiri bagi Babe,”kata rangga.Jika korban sudah meninggal,barulah Babe menggauli bocah bocah itu”korbanya pasti berkulit putih dan bersih,karena sewaktu anak anak,kulit babe juga bersih,”kata Rangga.Babe bukan tidak menyesal melakukan pembunuhan itu.Maih menurut Rangga,usai memotong tubuh korbanya,Babe selalu menyesal tapin dia sulit menghentikan nafsunya.Babe,karena itu,juga seolah selalu memberi tanda ke polisi agar kelakuanya segera terungkap. Caranya setiap korban yang di bunuh,selalu dia letakkan dalam kardus air mineral.”sehari hari dia kan bergadang merokok,dan air mineral,”kata Rangga.Dan tanda dari Babe itu baru diketahui polisi,awalm januari silam:sebuah kardus air mineral di temukan berisi potongan tubuh seorang bocah,yang belakangan diketahui bernama Ardiansyah 10 tahun.Babe atau yang dikenal juga dengan sebutan bungkih di tangkap dan di duga sebagai pelakunya.Dari mulut Babe,belakangan muncul penhgakuan,jumlah korban yang di bunuhnya bisa lebih 10 orang.Semuanya di masukan dalam kardus air mineral.”Saya percaya dan tidak percaya dia jadi pembunuh,”kata Anggi,rangga prakoso. Tanggapan Dan Saran Penyelesaian Tanggapan dari kasus HAM Babeh Baekuni
Saran Penyelesaian dari kasus HAM Babeh Baekuni
pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap anak anak jalanan dan memiliki tanggung jawab agar anak anak jalanan tidak dieksploitasikan sehingga tidak terjadi pembunuhan.