Makalah Perencanaan Produksi - Ratna Ningsih Dwi Anggraini - MTU 7A
Makalah Perencanaan Produksi - Ratna Ningsih Dwi Anggraini - MTU 7A
PRODUK BEBAS
Makalah
Disusun Oleh :
30621016
D3 MTU 7A
PENDAHULUAN
Hasil dari rencana produksi adalah rencana produksi, yang merupakan faktor kunci
bagi kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. Tanpa perencanaan produksi yang
baik, tujuan perusahaan tidak tercapai secara efektif dan efisien, serta faktor produksi yang
ada menjadi sia-sia.
Orang tidak selalu berubah secepat yang seharusnya. Untuk alasan ini, banyak
produsen masih merencanakan produksi mereka dengan cara yang sama seperti di abad
terakhir. Jika Anda melakukan perencanaan produksi pada saat itu, Anda pasti memiliki
bisnis besar dengan banyak orang dan alur kerja yang besar.
Saat ini, gagasan bahwa hanya produsen besar yang perlu atau dapat mengendalikan
perencanaan produksi mungkin masih berlaku. Cara berpikir ini menutup kemungkinan
untuk diterapkan pada produksi kecil atau menengah, sehingga menyebabkan hilangnya
persaingan. Seorang pengusaha, besar atau kecil, sangat penting untuk memiliki rencana
produksi. Oleh karena itu, pada artikel ini, kita akan membahas perencanaan produksi
secara detail.
PEMBAHASAN
Secara umum perencanaan produksi adalah bagian dari perencanaan dan pengendalian
aliran bahan baku masuk, keluar dan masuk pabrik agar tercapai tujuan perusahaan
berupa laba yang optimal.
Ada lima hal yang mempengaruhi bottom line perusahaan yang harus
diperhatikan ketika merencanakan produksi. Berikut adalah lima hal yang perlu
dipertimbangkan ketika merencanakan produksi :
1. Kualitas Produk
Kualitas produk harus direncanakan dengan baik. Hal ini juga terkait dengan
pangsa pasarnya. Kualitas produk Anda pada akhirnya akan diselaraskan
dengan permintaan pasar Anda untuk menentukan harga yang bisa dibayar
konsumen.
2. Biaya Produk
Biaya modal dan biaya alat produksi, serta biaya produksi setiap unit, dikenal
sebagai biaya pembuatan produk. Biaya produk menentukan berapa banyak
keuntungan yang dihasilkan perusahaan untuk kuantitas dan harga jual
tertentu.
3. Waktu Pengembangan Produk
Waktu pengembangan menentukan daya saing perusahaan. Waktu
pengembangan produk menunjukkan respon perusahaan terhadap teknologi.
Pada akhirnya, rencana tersebut akan menentukan tingkat di mana perusahaan
dapat menghasilkan keuntungan ekonomi (break event point) dari upaya tim
pengembangan.
4. Biaya Pengembangan Produk
Biaya pengembangan produk adalah salah satu komponen investasi yang
paling penting. Biaya pengembangan produk untuk penelitian dan pengujian
diperlukan untuk mendapatkan produk yang benar-benar sesuai dengan
pangsa pasar sasaran.
5. Kapabilitas Pengembangan
Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan perusahaan
untuk mengembangkan produknya secara lebih efektif dan ekonomis di masa
yang akan datang.
Membangun produk yang telah mengalami tahap desain yang baik akan menghasilkan
produk yang baik. Baik pengembangan produk baru maupun lainnya. Kegiatan ini terkait
dengan pengenalan kebutuhan manusia, dilanjutkan dengan pembuatan konsep produk,
desain produk, pengembangan produk dan penyempurnaan produk. Kemudian diakhiri
dengan pembuatan dan distribusi produk.
Perencanaan produksi dilakukan agar proses produksi sesuai dengan permintaan pasar
serta kapasitas produksi. Menemukan cara terbaik untuk proses produksi merupakan
tanggungjawab utama dari production planner. Terdapat beberapa aktivitas dalam
perencanaan produksi yaitu perencanaan kapasitas produksi, peramalan, manajemen
persediaan, Aggregate Production Planning, Master Production Scheduling, dan Material
Requirement Planning.
Merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam jangka waktu
satu tahun mendatang atau kurang, dengan tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga
kerja, persediaan bahan dan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan pabrik. Oleh
karenanya perencanaan produksi jangka pendek berhubungan dengan pengaturan operasi
produksi maka perencanaan ini disebut juga dengan perencanaan operasional. Tujuan
dari perencanaan produksi jangka Panjang adalah mengatur sumber-sumber yang
dimiliki suatu perusahaan.
Pengadaan bahan baku dilakukan setiap hari, adapun proses pengadaan bahan di
Kedai kami ialah Koki membuat laporan tentang bahan apa saja yang akan dibeli beserta
jumlahnya, begitu juga dengan barang yang ada di service area. Sistem pembelanjaannya
dilakukan setiap hari, agar kualitas bahannya tetap baik, selain itu juga pembeliannya
juga tidak terlalu banyak. Sistem pembelanjaan ini adalah sistem secara pre-order
maupun langsung. Pembelian bahan-bahan Kedai dibeli di pasar, minimarket maupun
pada pedagang buah tertentu. Bahan baku utama yang diperlukan adalah berbagai jenis
buah-buahan yang segar untuk jenis juice. Semua bahan baku untuk minuman dipilih
yang berkualitas tinggi dalam arti tidak kadaluarsa. Jika penyuplai bahan baku buahan
segar tidak ada atau bahan baku yang akan disuplai tidak ada maka akan mengurangi
jumlah minuman yang akan dihasilkan. Contoh: Pada jus mangga, jus mangga akan
diproduksi jika ada musim buah mangga sebab buah mangga adalah buah musiman
sehingga produksi jus mangga pun dilakukan pada saat musim buah mangga karena tidak
ada penyuplai buah mangga. Apa bila buah manga ada, namun kualitasnya tidak seperti
pada saat musim buah mangga.
Dari contoh kegiatan pembukaan café di atas dapat disimpulkan kegiatan yang mengarah
pada perencanaan jangka panjang yakni pada paragraph pertama dari subbab 2.4 bahwa
pembuatan perencanaan mulai dari konsep ruang pengolahan, ruang saji/service area
hingga membuat menu makanan dan minuman yang akan menjadi favorit tamu.
Mengapa hal tersebut termasuk ke dalam perencanaan produksi jangka Panjang,
dikarenakan perencanaan mengacu tentang hal apa saja yang akan disajikan oleh pemilik
café kepada pembeli agar menarik minat daya beli pembeli yang nantinya hal itu akan
berdampak kepada kelangsungan café itu berdiri.
Kemudian contoh dari perencanaan produksi jangka pendek dari kegiatan pembukaan
café di atas adalah pengadaan bahan baku yang dilakukan setiap hari. Mengapa hal
tersebut termasuk perencanaan produksi jangka pendek, dikarenakan bahwa agar kualitas
bahan yang akan digunakan tetap dalam kondisi baik.
BAB III
KESIMPULAN
Perencanaan produksi jangka Panjang merupakan penentuan dari kegiatan produksi dalam
jangka waktu kegiatan lebih dari 1 tahun. Perencanaan produksi seperti ini dilakukan untuk
mengatur pertambahan kapasitas peralatan atau mesin-mesin, ekspansi pabrik, dan
pengembangan produk (product development). Karena itu, biasanya, waktu kegiatan produksi
ini ditentukan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tujuan dari
perencanaan produksi jangka Panjang adalah mengatur penambahan kapasitas/penambahan
resources perusahaan.
Perencanaan produksi jangka pendek merupakan penentuan kegiatan produksi yang akan
dilakukan dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang, dengan tujuan untuk
mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan dan fasilitas produksi yang dimiliki
perusahaan pabrik. Oleh karenanya perencanaan produksi jangka pendek berhubungan
dengan pengaturan operasi produksi maka perencanaan ini disebut juga dengan perencanaan
operasional. Tujuan dari perencanaan produksi jangka Panjang adalah mengatur sumber-
sumber yang dimiliki suatu perusahaan.