Anda di halaman 1dari 2

A.

PENGERTIAN AQIDAH

Secara etimologis (lughatan), aqidah berakar dari kata ‘apada-ya qidu-‘agdan-‘agidatan. Agdan
berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi ‘aqidah berarti keyakinan
(Al-Munawir, 1984, hal. 1023). Relevansi antara arti kata agdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu
tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

Secara terminologis (ishthilahan), terdapat beberapa defiNisi (ta’rif) antara lain:

1. Menurut Hasan al-Banna:

‫ااية المو اي ي ان يصقيا امبك ونطمنة الياصكة ونكن نقياندلة اياجة رب وال خلةة‬

“Aga’id (bentuk jamak dari agidah) adalah beberapa perkara yang Wajib diyakini kebenarannya oleh
hati(mu), mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun
dengan keragu-raguan.” (Al-Banna, tt, hal. 465).

B. BEBERAPA ISTILAH LAIN TENTANG AQIDAH

Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir se makna dengan istlah aqidah, yaitu: Iman dan
Tauhid, dan yang semakna dengan ilmu aqidah yaitu Ushuluddin, Ilmu Kalam dan Fikih Akbar.
Beberapa catatan sekitar istilah-isilah di atas.
1. Iman
Ada yang menyamakan istilah iman dengan aqidah, dan ada yang membedakannya, Bagi yang
membedakan, aqidah hanyalah bagian dalam (aspek hati) dari iman, sebab iman menyangkut aspek
dalam dan aspek luar.
Aspek dalamnya berupa keyakinan dan aspek luar berupa pengakuan lisan dan pembuktian dengan
amal. Sebenarya masalahnya terganrung dari definisi iman.
Senada dengan ini pendapat Imam Abu Harifah yang mengatakan bahwa iman hanyalah tiqad,
sedangkan amal adalah bukti iman, tetapi tidak dinamai iman.
Sebaliknya jika kita mengikuti delinisi iman menurut Ulama Salaf (termasuk iman Ahmad, Malik dat
Syafi) yang mengatakan bahwa iman adalah: ‫معادا الجان وق السك ور الكن‬
"Sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucpkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota tubuh."
2.Tauhid
Tauhud artinya mengesakan (mengeakan Allah-TauhiduHlab). Ajaran Taubid adalah tensentral
aqidah dan iman, oleh Sebab itu aqidah dan inan didentikkan juga dengan istilah Tauhid

C. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN AQIDAH

Meminjam sistematika Hasan al-Banna maka ruang lingKup pembahasan aqidah adalah:
1. lahiyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan lah (Tuhan, Allah)
seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, af'al Allah dan lain-lain.
2. Nubuwat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul,
termasuk pembahasan tehtang Kitab-Kitab Allah, mu'jizat, karamat dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik
seperti Malaikat. Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
4. Sam'iyyat. Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'i (dalil
naqli berupa Al Qur'an dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat,
surga neraka dan lain sebagainya.
D. SUMBER AQIDAH ISLAM

Sumber agidah Islam adalah Al-Qur'an dan Sunnah. Arti aya apa saja yang disampaikan oleh Allah
dalam Al-Qur'an dan oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib dimani (diyakini dan diamalkan).
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi ha nya berfungsi memahami nash-nash yang
terdapat dalam kedua sumber tersebat dan mencoba-kalau diperlukan-membuk tikan secara ilmiah
kebenaran yang disampaikan oleh Al-Qur an dan Sunnah. Itu pun harus didasari oleh suatu
kesadaran bahwa kemhampuan akal sangat terbatas, sesuai dengan ter batasaya kemampuan
semua makbluk Allah.
Akal tidak akan mampu menjangkau masil ghuihyah (masalah ghaib), bahkanakal tidak akan manipa
msenjangkatu sesuatu yangtidak terika dengan ruang dan waktu

E. BEBERAPA KAIDAH AQDAH

a. Apa yang saya dapat dengan inder Saya, Saya yakini Adanya, kecuali bila akal saya
mengatakan tidak berdasarkan pengalaman masa lalu
b. Keyakinan, di samping diperoleh dengan menyaksikan langsung, juga bisa melalui
berita yang diyakini kejujuran si pembawa berita.
c. Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu hanya karena Anda tidak bisa
menjangkaunya dengan indera mat
d. Seseorang hanya bisa mengkhayalkan sesuatu yang sudah pernah dijangkau oleh
inderanya.
e. Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan ruang dan waktu
f. Iman adalah fithrah setiap manusia.
g. Kepuasan materiel di dunia sangas terbatas
h. Keyakinan tentang Hari Akhir adalah konsekuensi logis dari keyakinan tentang
adanya Allah

F. FUNGSI AQIDAH

Aqidah adalah dasar.fondasi untuk mendirikan bangunan.Semakin tinggi bangunan yang akan
didirikan, harus semakin kokoh fondasi yang dibuat. Kalau fondasinya lemah bangunan itu akan
cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa fondasi.

Kalau ajaran Islam kita bagi dalam sistematika Agidah, Thadah, Akhlak, dan Mu’amalat, atau Agidah,
Syari’ah danAkhlak, atau Iman, Islam dan Ihsan, maka ketiga aspek atau keempat aspek di atas tidak
dapat dipisahkan sama sekali. Satu sama lain saling terikat.

Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib, memiliki
akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah
SWT kalau tidak dilandasi dengan Aqidah. Seseorang tidaklah dinamai berakhlak mulia bila tidak
memiliki aqidah yang benar. Begitu seterusnya bolak-balik dan bersilang.

Anda mungkin juga menyukai