LAPORAN KULIAH KERJA LAPANG II - Simson
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANG II - Simson
Oleh:
Simson Hitijahubessy
2020-54-029
Nim : 2020-54-029
Mengetahui: Menyetujui:
Ketua Program Studi Agribisnis Supervise/Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segalah
rahmat dan karuniannya yang menyertai kami selama Kulia Kerja Lapang II
merupakan kegiatan kurikuler yang terkait erat dengan mata kuliah Manajemen
Usaha Tani.
mendapat bantuan dari berbagai pihak baik secara material maupun spiritual.
Karena itu pada kesempatan ini selayaknya penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepala Distrik Sidey yang telah memberikan ijin lokasi KKL II di Kampung
Distrik Sidey
ii
5. Panitia pelaksanaan Kuliah Kerja Lapang yang telah berusaha keras sehingga
6. Bapak dan Ibu dosen pengampuh mata kuliah Manajemen Usaha Tani
(USTAN)
8. Ibu selaku Kepala Kampung Waramui berserta aparatnya yang telah banyak
KKL
kami butuhkan dan segala bantuan yang telah diberikan kepada kami.
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masi jauh dari sempurna. Oleh karena
itu demi penyempurnaan laporan ini, penulis menghapkan saran serta kritik yang
membangun. Harapan penulis semoga hasil laporan ini sangat bermanfaat bagi
Simson Hitijahubessy
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
II. METODOLOGI...............................................................................................5
iv
3.4. Tata Guna Lahan.....................................................................................13
3.6. Iklim........................................................................................................14
3.10.1. Pendidikan....................................................................................17
3.10.2. Kesehatan.....................................................................................19
3.10.3. Peribadatan...................................................................................19
3.10.4. Ekonomi.......................................................................................20
3.10.5. Jalan..............................................................................................21
3.10.7. Transportasi..................................................................................22
4.1.1. Umur................................................................................................24
4.1.2. Agama..............................................................................................24
v
4.1.8. Pengalaman Berusahatani................................................................30
4.4.4. TeknikPemeliharaanTernak.............................................................54
vi
4.4.7. Modal Usahatani..............................................................................56
V. KESIMPULAN..............................................................................................64
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 18. Penggunaan Tenaga Kerja dalam Keluarga responden di Kampung
Waramui Distrik Sidey Kabupaten ManokwariTahun 2023........................48
Tabel 19. Rata-rata Nilai Modal Tetap Responden di Kampung Waramui Tahun
2023..............................................................................................................49
Tabel 20. Rata-rata Modal Variabel di Kampung Waramui Tahun 2023..............50
Tabel 21. Jenis Ternak Yang diusahakan warga Kampung Waramui Pada Tahun
2023..............................................................................................................51
Tabel 22. Jumlah dan luas kandang warga Kampung Waramui Pada Tahun 2023
......................................................................................................................53
Tabel 23. Curahan Tenaga Kerja Usaha Peternakan Dalam Keluarga di Kampung
Waramui Tahun 2023...................................................................................55
Tabel 24. Curahan Tenaga Kerja Usaha Perternakan luar Keluarga di Kampung
Waramui Tahun 2023...................................................................................56
Tabel 25. Modal variable usaha tani peternakan di Kampung Waramui pada tahun
2023..............................................................................................................56
Tabel 26. Modal Tetap Usaha Tani Peternakan di Kampung Waramui Tahun 2023
......................................................................................................................57
Tabel 27. Produksi Usahatani Responden di Kampung Waramui Tahun 2023.....58
Tabel 28. Rata-rata Penerimaan Usahatani Responden di Kampung Waramui
Tahun 2023...................................................................................................60
Tabel 29. Rata-rata Biaya Modal Tetap dan Variabel Responden di Kampung
Waramui.......................................................................................................61
Tabel 30. Pendapatan Responden di Kampung Waramui Tahun 2023.................62
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
I. PENDAHULUAN
keadaan cuaca, tanah dan sumberdaya yang lainnya memiliki potensi yang tinggi
Usaha tanai adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelolah input
atau faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih
dan pestisida) dengan efektif, efisien dan kontinu untuk menghasilakan produksi
bahwa kondisi dan lingkungan di Papua Barat berbeda antara satu kabupaten
dengan kabupaten lain. Seperti daerah-daerah yang miliki dataran tinggi dan
dataran rendah, daerah pesisir serta pulau-pulau. Perbedaan daerah tentunya akan
ketersediaan pangan daerah dan polah konsumsi pangan masyarakat akan berbeda.
Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari dari hasil kegiatan pertanian sebagian besar
di jual untuk memenuhi kebutuhan dan juga untuk memenuhi kebutuhan pangan
1
Kabupaten Manokwari adalah kacang tanah, rica, singkong, petatas, keladi dan
kegiatan usaha tani dengan sederhana. Kemampuan petani dalam negolah suatu
kegiatan usaha tani akan menentukan hasil produksinya. Jumlah produksi yang
terkait kehidupan masyarakat perdesaan salah satunya melalui Kulia Kerja Lapang
II (KKL II).
Kulia Kerja Lapang II (KKL II) merupakan salah satu bentuk belajar praktek
yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Papua. Kegiatan ini diikuti
serta pengalaman. KKL II juga merupakan mata kuliah wajib yang harus di ikuti
khususnya yang telah mengambil mata kulia Manajemen Usaha Tani. KKL II
2
I.2. Tujuan Kulia Kerja Lapang (KKL)
Tujuan dari Kulia Kerja Lapang II (KKL II) ini adalah untuk mengetahui
Kabupaten Manokwari. Selain itu, sebagai ssumber informasi bagi para petani
waramui.
Kegunaan
Kegunaan Kulia Kerja Lapang II (KKL II) yaitu:
3
2. Menerapkan teori Manajemen Usaha Tani yang telah diperoleh selama
4
II. METODOLOGI
Kabupaten manokwari.
Metode pengambilan data yang digunakan yaitu ada dua jenis data yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui
Sidey.
Teknik analisis data yang digunakan dalam Kuliah Kerja Lapang (KKL) ini
adalah secara tabulasi sederhana atau proses pengolahan data dalam bentuk tabel
5
yang berisikan data penelitian. Pengukuran aspek ekonomi dalam kegiatan usaha
a. Produksi
Produksi (Yield) yang disimbolkan dengan “Y” dalam pengamatan
ini adalah hasil produksi panen atau hasil kebun yang di peroleh, dalam
kegiatan usaha tani menghasilkan barang dan jasa. Hasil produksi yang
b. Penerimaan
Penerimaan (Revenue) atau dinyatakan dengan “P” adalah
besarnya uang yang diterima oleh perusahan atau petani dari penjualan
TR = YxPy
Keterangan:
TR = Penerimaan (Rp/Tahun)
Y = Produk (Kg/Tahun)
c. Biaya
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi diukur dalam
6
tertentu(Mulyadi,2012). Biaya terdiri atas dua jenis, yaitu biaya variabel
dan biaya tetap. Biaya tetap dihitung berdasarkan nilai penyusutan dari
Np = Hb – HsUe
Keterangan:
rupia per tahun. Biaya variabel total diperoleh dari penjumlahan hasil kali
biaya total dapat diperoleh dengan menjumlahkan biaya tetap dan biaya
TC = TFC + TVC
Keterangan:
7
TFC = Biaya Tetap Total (Rp/Tahun)
d. Pendapatan
Pendapatan diperoleh dari selisi antara penerimaan total yang
diterima dari kegiatan usaha tani dengan biaya total yang dikeluarkan
sebagai berikut:
Pd = TR – TC
Keterangan:
Pd = Pendapatan (Rp/Tahun)
e. Modal
Analisis usaha tani jangka pendek membedakan modal menjadi 2,
proses produksi tidak habis terpakai dalam sekali proses produksi atau
8
NMt = HB – (NP x UP)
Keterangan:
HB = Harga Beli
petani dalam sekali habis terpakai atau jumlahnya berubah-ubah setiap kali
berikut:
NMv = HB x FPv
Keterangan:
HB = Harga Beli
f. Curahan Kerja
Curahan kerja merupakan besarnya jumlah tenaga kerja, jam kerja
dan hari kerja dapat diukur dengan menggunakan satuan Hari Orang Kerja
9
Keterangan:
10
III. PROFIL KAMPUNG
Sorong, dapat dijangkau menggunakan alat transportasi darat seperti sepeda motor
ataupun mobil. Dari ibukota Distrik, Kampung waramui berjarak lebih kurang 4
Km dan dapat di tempu dengan kendaraan roda dua atau roda empat selama lebih
kurang 5-10 menit. Sedangkan jarang Kampung Waramui dari ibukota Kabupaten
Manokwari adalah lebih kurang 128 Km dan dapat di jangkau dengan waktu
tempuh lebih kurang 2.5 sampai 3 jam. Dengan kampung terdekat (Wariki dan
Kampung meyof), berjarak kurang 300 m dan dapat di tempuh dengan berjalan
kaki ataupun dengan alat transportasi. Peta letak Kampung Waramui dapat dilihat
11
Gambar 1. Peta Kampung Waramui (Sumber: Data KKN,2022)
110 mpdl. Sebagian besar luas Kampung Waramui merupakan lahan atau kebun
12
III.3. Keadaan Alam
Kampung Waramui berada pada daerah yang datar, dimana keadaan tanah di
daerah ini adalah tanah yang subur sehingga masyarakat Kampung Waramui
dalam bercocok tanam tidak menggunakan pupuk, namun hasil bercocok tanam
yang diperoleh cukup baik misalnya rica, kacang tanah, jahe, kunyit, dan lainnya.
Tata guna lahan merupakan peruntukan kawasan lahan untuk seluruh kegiatan
Waramui memiliki lahan yang terpisah antara lahan untuk pemukiman dan lahan
Kampung Wariki dan Kampung Meyof. Selain pemukiman dan juga kebun, lahan
terakhir bagi keluarga yang telah meninggal. Hal ini dapat dilihat dengan adanya
Faunah adalah segala senis hewan yang ada di muka bumi. Berdasarkan hasil
13
sebagai berikut: Durian (Durio zibethines), Mangga (Mangifera indica), Nangka
berikut: Anjing (Canis lupus familiaris), Sapi (Bos Taurus), Ayam (Gallus gallus
(Passeridae).
III.6. Iklim
Iklim adalah kebiasaan atau karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau
sama dengan iklim pada umumnya yaitu musim kemarau dan musim hujan.
rumah warga. Kualitas air di kali sangat jernih, tidak berbau, tidak berasa. Air
14
merupakan salah satu faktor yang diperlukan masyarakat untuk memenuhi
mendiami Kampung Waramui tersebut adalah suku Meyah dan Hatam. Tetapi
selain kedua suku tersebut ada juga suku-suku yang berasal dari luar daerah Papua
seperti Toraja, Manado, Jawa, dan NTT. Suku pendatang yang mendiami Kampug
seperti berkebun, usaha kios, usaha warung makan dan juga berkerja di kebun
sawit PT Medco.
15
3.8.2. Sebaran Penduduk Menurut Agama
Kampung Waramui menganut tiga agama yaitu Kristen Protestan, Islam dan
Katolik.
berikut:
yang beragama Islam sebesar 3,23% dan Agama Katolik sebesar 2,58%.
Kristen Protestan merupakan agama yang dianut oleh penduduk asli masyarakat di
Kampung Waramui sejak turun temurun, sedangkan Agama Islam dan Katolik
merupakan agama yang di anut oleh suku pendatang. Selain itu tidak ada
masyarakat asli di Kampung Waramui yang menganut agama lain, selain agama
Kristen Protestan.
16
III.9. Keadaan Fidik Kampung
sangat baik. Hal ini dapat dilihan dari kondisi perumahan penduduk di Kampung
Waramui yang dibangun dengan bahan semen dan di cat dengan sangat cantik
serta memiliki halaman yang cukup luas pada masing-masing rumah penduduk.
Adanya fasilitas lainya di Kampung Waramui seperti jalan raya yang melintas di
tengah kampung dengan kondisi yang sangat baik sehingga pengguna jalan baik
itu pejalan kaki maupun yang berkendaraan merasa nyaman melalui jalan di
penampung air, pompa air, dan mesin penarik air serta listrik yang terpasang di
17
No Jenisi Infrastruktur Jumlah Keterangan
1 TK/Paud 0 -
2 SD 1 -
3 SLTP 1 -
4 SLTA 0 -
5 Perguruan Tinggi 0 -
Total 2 -
Sumber: Data KKN,2022
Waramui hanya memiliki 2unit sekolah yaitu 1unit SD dan 1 unit SLTP atau SMP
Guru atau tenaga pengajar yang ada bertempat tinggal di Kampung Meyof karena
belum adanya rumah guru yang tersedia di Kampung Waramui. Serta waktu
belajar di Kampung Waramui di mulai dari jam 08.30 sampai selesai. Kemudian
bagi anak-anak yang bersekolah di SMp Negeri 23 Waramui setelah lulus mereka
Distrik Sidey karena gedung sekolah SMA belum tersedia di Kampung Waramui
18
III.10.2. Kesehatan
Waramui untuk sementara ini belum ada. Setiap kegiatan kesehatan seperti
III.10.3. Peribadatan
19
Tabel 4 menunjukan bahwa infrastruktur bidang peribadatan di Kampung
Waramui yaitu Gereja Bethel Waramui (GPKAI). Hal ini dikarenakan mayoritas
beraga Islam hanya berjumlah 10 orang, Katolik berjumlah 8 orang, dan tidak ada
penduduk yang beragama Hindu, Budha serta Konghucu sehingga belum ada
III.10.4. Ekonomi
a. Keuangan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan keadaan sarana keuangan belum
20
yang terdapat di ibukota Distrik Sidey atau ibu kota Kabupaten
Manokwari.
b. Perdagangan
Keadaan infrastruktur atau sarana dalam perdagangan sangat penting
Gambar 6. Kios
III.10.5. Jalan
keadaan jalan di Kampung Waramui merupakan jalan yang sudah di aspal. Hal ini
dikarenakan selain jalan yang menghubungkan dengan kampung lain, tetapi juga
21
menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Kabupaten Sorong (Trans Papua
Barat).
jauh dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di
adalah telepon genggam dan televise. Kedua alat telekomunikasi ini di gunakan
untuk bisa berkomunikasi dengan sesame seperti keluarga, teman serta bisa
mendapatkan atau saling bertukar informasi baik itu daerah Papua maupun di
III.10.7. Transportasi
tempat lain dengan menggunakan sebuah kendaraan yang di gerakan manusia atau
masyarakat di Kampug Waramui adalah sepeda motor dan mobil pribadi yang
dimiliki masyarakat. Baik itu digunakan untuk ke kebun, trasportasi ke pasar atau
22
untuk berperguan dengan menempuh jarak yang jauh. Di Kampung Waramui
23
IV. HASIL PENGAMATAN KEGIATAN USAHA TANI
rata-rata berumur produktif karena berkisaran pada umur 15-65 tahun dan
sebanyak 10,34% responden berada pada usia non produktif. Umur produktif
merupakan umur kerja yang bisa menghasilkan barang dan jasa. Hal ini dapat
IV.1.2. Agama
Menurut KBBI, Agama adalah suatu ajaran dari sistem yang mengatur tata
24
Kampung Waramui sebagian besar masih merupakan penduduk asli yang
tingkat perkembangan perserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang
responden menurut tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada tabel berikuti
ini :
25
tersedia sarana dan prasana pendidikan SMA dan Perguruan Tinggi di Kampung
yang besar untuk melanjutkan pendidikan sampai pada tingkat perguruan tinggi
sehingga responden rela harus berpindah ke Kampung Sebelah atau ke kota untuk
dan SMP adalah selain disebabkan oleh keungan keluarga responden tetapi juga
Kampung Waramui.
Waramui menurut status perkawinan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
26
Tabel 6. Menunjukkan bahwa status perkawinan responden di Kampung
Waramui adalah Kawin sebesar 93,10%. Perkawinan adalah ikatan lahir batin
antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang
Maha Esa. Sistem perkawinan di Kampung Waramui terbagi atas 2 unsur yaitu
unsur perjodohan dan unsur kawin karena saling suka. Unsur perjodohan biasanya
terjadi karena mempelai pria mempunyai kepemilikan harta yang cukup banyak.
Sehingga orangtua rela menjodohkan anaknya dengan pria tersebut walaupun pria
tersebut sudah memiliki seorang istri. Sedangkan kawin karena saling suka adalah
sepasang kekasih yang membuat ikatan suami istri karena memiliki rasa sayang
terhadap satu sama lain tanpa adanya paksaan dari orangtua ataupu siapapun.
tersebut yaitu melihat dari besarnya harta yang dimiliki dan juga seberapa besar
imbalan atau upah. Pekerjaan terdiri atas 2 jenis yaitu Pekerjaan Utama dan
waktu yang lama atau yang memperoleh upah yang tinggi. Sedangkan Pekerjaan
27
responden menurut Pekerjaan Utama dan Pekerjaan Sampingan dapat dilihat pada
Gambar 9. Sebaran Responden menurut Pekerjaan Utama di Kampung Waramui (Sumber: Data
Primer,2023)
responden adalah Petani sebesar 68,97% dari total responden. Adapun pekerjaan
utama lainnya yaitu PNS sebesar 10,34%, Honorer sebesar 13,79% serta Swasta
Gambar 10. Sebaran Responden menurut Pekerjaan Sampingan di Kampung Waramui (Sumber:
Data Primer,2023)
28
utama sebagai petani. Tetapi ada juga responden yang memiliki pekerjaan
sampingan yaitu sebagai petani sebesar 27,59% hal ini dikarenakan pekerjaan
sebagian kecil responden memiliki jumlah tanggungan keluarga lebih dari 6 jiwa.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga responden relatif tinggi
ini:
29
Gambar 11. Sebaran Responden menurut Keaktifan dalam Usahatani di Kampung Waramui
(Sumber: Data Primer,2023)
jiwa anggota keluarga tetapi hanya 70 jiwa (56,91%) anggota keluarga yang aktif
dalam kegiatan usahatani dan sebanyak 53 jiwa (43,09) anggota keluarga tidak
aktif dalam kegiatan usahatani. Hal ini dikarenakan sebanyak 53 jiwa anggota
umur produktif kerja atau anak-anak yang harus bersekolah dan anggota keluarga
30
Tabel 8. Menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengalaman
tahun sekali. Penyuluhan pertanian ini di adakan untuk membantu para petani
yang ada di Kampung Waramui untuk lebih memahami bagaimana cara bercocok
tanam yang baik, memilih bibit yang unggul yang benar, dan juga cara
kondisi lahan pertanian yang subur serta hasil panen yang cukup baik sehingga
Kampung Waramui tidak memiliki cukup biaya untuk membeli pupuk dan obat-
obatan.
31
IV.1.10. Potensi Kerja Rumah Tangga
Potensi Kerja Rumah Tangga adalah besarnya kerja yang tersedia dalam
Gambar 12. Potensi Kerja Rumah Tangga Responden di Kampung Waramui (Sumber: Data
Primer,2023)
penyumbang potensi kerja rumah tangga terbesar sebanyak 53 % dari total potensi
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja pria dalam rumah tangga
usahatani. Potensi kerja yang paling sedikit adalah potensi kerja anak yaitu
sebanyak 43,32 % dari total potensi kerja yang ada. Hal ini dikarenakan usia anak
responden tergolong dalam usia non produktif sehingga tenaga kerja anak tidak
bisa dicurahkan secara optimal . Potensi kerja anak tidak dicurahkan secara
potensi tenaga mesin tidak dicurahkan dalam kegiatan usahatani karena responden
32
Responden tidak menggunakan mesin dikarena responden masih memiliki tubuh
menggunakan alat seadanya seperti parang, sekop, kapak, cangkul, dan lainnya.
Lahan Pertanian adalah lahan yang ditunjukan atau cocok untuk dijadikan
Lahan pertanian merupakan salah satu sumber daya utama pada usaha pertanian.
a. Fragmentasi Lahan
dalam satu luasan lahan utuh. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya sistem
tanaman semusim seperti rica, kacang tanah, singkong, petatas keladi, jahe,
kunyit, kacang panjang, jagung, dan tomat. Jarak dari lokasi ke lahan pertanian
33
Status Kepemilikan Jumlah Nisbah(%)
No. Lahan
1. Hak Milik 21 71,43
2. Bagi Hasil 0 0
3. Sewa 8 28,57
Total 29 100
Sumber: Data Primer,2023
sebanyak 71,43% dan sisanya adalah lahan yang di sewa responden dari
adalah hak milik adalah responden yang merupakan penduduk asli Kampung
responden yang menyewa lahan merupakan responden yang berasal dari daerah
lain atau suku pendatang. Suku Pendatang bisa memiliki status kepemilikan yaitu
hak miliki tetapi jika memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat setempat
dan dapat di percaya maka kepala suku dapat memberikan sebagian lahan di
Kampung Waramui sebagai Hak milik kepada suku pendatang tersebut. Ataupun
suku pendatang tersebut membeli lahan dari masyarakat maka lahan tersebut akan
c. Luas Lahan
Tabel 10. Sebaran Responden menurut Luas Lahan yang Diusahakan di Kampung
Waramui Tahun 2023
No. Luas Lahan (Ha) Jumlah (Jiwa) Nisbah (%)
1. < 0,5 11 37,93
2. 0,5-1 18 62,07
34
3. >1 0 0
Total 29 100
Sumber: Data Primer,2023
Waramui memiliki luas lahan untuk kegiatan berusahatani adalah 0,5 sampai 1 ha.
Dan sebanyak 37,93% responden memiliki luas lahan kurang dari 0,5 ha. Lahan
perkebunan memiliki lahan tersendiri yang terpisah dari tanaman semusim. Tetapi
tanaman semusim yaitu tanaman langsat , rambutan dan pisang. kemudian untuk
a. Pengolahan Lahan
lahan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki manusia dan
melakukan pembersihan lahan dari tanaman sebelumnya atau tanaman liar yang
tumbuh di sekitar lahan pertanian yang akan diusahakan. Dalam pembukaan lahan
ini biasanya responden menggunakan alat seperti Cangkul, Parang, Sabit, linggis,
kapak dan senso. Serta dalam tahanpan pembukaan lahan ini responden
35
membutuhkan curahan tenaga kerja yang lebih besar karena luasan lahan yang
cukup besar dan tanpa menggunakan mesin dalam kegiatan berusahatani ini.
b. Pembibitan
secara generatif ataupun vegetatif. Bibit merupakan salah satu faktor yang
sumber bibit yang diperoleh responden di Kampung Waramui dapat dilihat pada
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang menggunakan
tanaman sebelumnya untuk dijadikan bibit yaitu sebesar 100% responden. Tetapi
tanaman sebelumnya sebagai bibit melainkan menggunakan bibit yang dibeli dari
toko.
c. Penanaman
oleh responden di Kampung Waramui adalah dengan cara tradisional atau cara
manual yaitu responden hanya menggunakan kayu dan cangkul untuk membuat
36
lubang. Setelah lubang yang di buat sudah cukup untuk ditanami responden akan
memulai dengan menaman bibit yang telah disiapkan pada lubang tersebut.
d. Pemeliharaan Tanaman
yang telah dipenuhi dengan tanaman liar yang menjadi hama bagi tanaman yang
bisa menarapkan atau belum percaya dengan menggunaan obat-obatan dan juga
e. Pemanenan Hasil
memanenan hasil mengunakan alat seperti Parang dan Sabit. Proses panen ini
hanya dilakukan oleh petani/responden sendiri beserta keluarga tetapi ada juga
37
IV.2.3. Pengolahan Hasil Pertanian
pertanian sebagai bahan baku, merancang dan meyediakan peralatan serta jasa
pengolahan hasil pertanian untuk dijadikan suatu produk baru. Hal ini
38
10. Tomat 0 280 280 100
Total 1991 16067,5 18058,5 820,43
Sumber: Data Primer,2023
Hal ini dapat dilihat dari derajat Komersial di setiap komoditi memiliki
dari jumlah produksi yang dijual dibagi dengan total produksi dikali 100%.
Tenaga Kerja dalam Keluarga adalah tenaga kerja yang berasal dari dalam
keluarga seperti Ayah, ibu, dan anak. Berdasarkan pengamatan, Curahan tenaga
39
Tabel 19. Menunjukkan bahwa rata-rata curahan kerja dalam kerja
kerja pria lebih besar yaitu sebanyak 149,23 HKSP dibandingkan dengan curahan
kerja wanita dan anak. Hal ini disebabkan oleh terbaginya waktu antara kegiatan
Tenaga kerja luar keluarga adalah tenaga kerja yang diperoleh dari luar
keluarga dengan pemberian upah sesuai dengan jam kerja dan hari kerja yang
Tabel 14. Curahan Kerja Luar Keluarga Responden di Kampung Waramui Tahun
2023
Rata-rata Curahan Kerja
No. Tahapan Usahatani ( HKSP) Jumlah
Pria Wanita Anak-anak
Pembukaan &
1. 173,05 100,05 0,00 273,10
Pengolahan Lahan
2. Penanaman 45,48 41,50 0,00 86,98
3. Pemeliharaan 28,79 21,43 0,00 50,22
4. Panen 85,72 55,82 0,00 141,54
5. Pengolahan hasil 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Pemasaran 0,00 2,74 0,00 2,74
Total 333,04 221,54 0 554,58
Sumber: Data Primer,2023
Tabel 20. Menunjukkan bahwa rata-rata curahan kerja luar keluarga responden
40
sebanyak 333,04 HKSP dibandingkan curahan kerja wanita sebanyak 221,54
HKSP. Selain itu, curahan kerja anak tidak dibutuhkan dalam tenaga kerja luar
yang termasuk dalam umur produktif untuk bekerja. Dan jika dilihat dari tahapan
curahan tenaga kerja pria yang banyak tetapi selain itu tahap panen juga
menggunakan curahan kerja yang banyak. Hal ini dapat dilihat bahwa curahan
kerja pada tahap pembukaan dan pengolahan lahan lebih besar yaitu 273,10
a. Jenis Modal
kegiatan usahatani. Modal dalam kegiatan usahatani terdiri atas 2 jenis yaitu
Modal tetap dan Modal variabel. Modal tetap adalah modal yang digunakan
untuk beberapa kali produksi dalam waktu jangka panjang dan berulang.
seperti parang, cangkul, kapak, sekop, linggis, sabit dan senso. Rata-rata Nilai
modal tetap responden di Kampung Waramui dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 15. Rata-rata Nilai Modal Tetap Responden di Kampung Waramui Tahun
2023
41
3. Cangkul 57.777,78
4. Sekop 76.888,89
5. Linggis 72.000,00
6. Kapak 55.717,95
7. Senso 2.062.500,00
Total 2.541.123,93
Sumber: Data Primer,2023
Tabel 21. Menunjukkan bahwa rata-rata nilai modal tetap yang dimiliki oleh
modal tetap terbesar adalah senso sebesar Rp 2.062.500,00 dan nilai modal tetap
Sementara itu, Modal Variabel adalah modal yang habis dipakai dalam sekali
variabel terbesar adalah Upah Tenaga Kerja sebesar Rp 7.252.483,29 dan yang
b. Sumber Modal
42
Sumber modal dalam usahatani dapat berasal dari dalam yaitu modal sendiri
Waramui berasal dari modal sendiri. Hal ini dikarenakan belum terdapat terdapat
koperasi simpan pinjam atau instansi terkait yang bisa memberikan modal untuk
kegiatan usahatani. Tetapi selain itu responden juga belum berani meminjam uang
Saluran Tataniaga
43
merupakan pedagang langganan dari setiap petani di Kampung Waramui.
untuk membeli hasil usahatani dari responden. Setelah itu hasil panen yang dibeli
oleh pedagang pengumpul akan dijual lagi ke konsumen dengan lokasi pemasaran
adalah pasar Prafi dan pasar Wosi. Pedagang pengumpul yang dimaksud adalah
pedagang yang berasal dari pasar Prafi dan pasar Wosi.Kedua adalah petani-
a. Fragmentasi Lahan
Lahan pertanian adalah sebuah lahan yang mencakup kondisi tanah, iklim,
44
perkebunan masing-masing responden memiliki 1 fragmentasi lahan, yaitu untuk
Hak Milik. Dimana lahan dibagi dan berhak menjadikan lahan pemukiman serta
melakukan kegiatan pertanian tetapi tidak dapat dijual karena merupakan hak
milik. Milik sendiri dalam artian disini yaitu bebas untuk membuka lahan dan
c. Luas Lahan
Luas lahan yaitu besarnya garapan responden yang ditanami tanaman pangan.
Berdasarkan luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi dan
Ha.
a. Pembersihan Gulma
b. Pemangkasan
45
Pemangkasan adalah penghilangan beberapa bagian tananaman. Dalam suatu
kebun hal ini biasanya berkaitan dengan pemotongan bagian-bagian tanaman yang
Pemupukan
tambahan unsur-unsur hara dalam tanah, baik secara langsung atau tak langsung
pemupukan pada tanah yang ditanamai tanaman tahunan. Hal ini dikarenakan
tanah yang ada di Kampung Waramui merupakan tanah yang subur sehingga
tanpa menggunakan pupuk hasil dari bercocok tanam yang diperoleh cukup baik.
c. Pemanenan Hasil
memanenan hasil menggunakan alat seperti parang ataupun sabit. Proses panen ini
dilakukan oleh responden sendiri beserta keluarga dengan frekuensi panen 1(satu)
46
Pengolahan hasil pertanian di kampung Waramui yaitu manual. Pengolahan
dengan teknik manual adalah pengolahan yang lebih menggunakan tenaga kerja
Waramui, dimana hampir semua hasil pertanian yang diperoleh dijual untuk
25.620 Kg yang di konsumsi sebanyak 604 Kg , yang di jual 3.421Kg, dan hasil
derajat komersial sebesar 523. Untuk perhitungan derajat komersial di dapat dari
47
IV.3.4. Penggunaan Tenaga Kerja
a. Tenaga Kerja Dalam Keluarga
Curahan tenaga kerja dalam keluarga responden pada kegiatan usaha tani di
Kampung Waramui Distrik Sidey Kabupaten Manokwari dapat dilihat pada Tabel
Berikut:
jumlah tenaga rata-rata curahan kerja sebanyak 227,65 dari total tenaga kerja Pria
sebanyak 81,15 dan Wanita sebanyak 146,41. Pada tahapan panen tenaga kerja
wanita lebih banyak dari tenaga kerja pria karena budaya usaha tani di Kampung
Waramui bahwa wanita yang mempunyai peran lebih besar dalam masa panen
tanaman.
tidak memiliki curahan kerja luar keluarga, hal ini disebabkan karena faktor upah
terhadap tenaga kerja luar keluarga. Jika menggunakan tenaga kerja luar keluarga
48
maka membutuhkan biaya/upah untuk membayar orang tersebut, sehingga petani
hanya menggunakan curahan tenaga kerja dalam keluarga untuk merawar setiap
tanamaan.
a. Jenis Modal
faktor produksi lain untuk menghasilkan suatu outpot. Modal yang dimaksud
dalam pengamatan ini adalah modal usaha tani, yaitu korbanan yang harus
dikeluarkan untuk melakukan suatu kegiatan usahatani. Modal terdiri atas modal
Tabel 19. Rata-rata Nilai Modal Tetap Responden di Kampung Waramui Tahun
2023
No. Jenis Modal tetap Rata-rata nilai Modal
1. Parang 25.666,67
2. Sabit 8.483,33
3. Cangkul 6.666,67
4. Sekop 15.333,33
5. Kapak 6.481,48
6. Chain saw 1.312.500,00
Total 1.375.131,48
Sumber: data primer,2023
49
Sementara itu, modal variabel adalah modal yang habis dipakai dalam sekali
seperti pupuk, obat-obatan maupun upah tenaga kerja tidak digunakan oleh
responden.
bibit sebesar Rp 41,379.52, sedangkan untuk rata-rata nilai modal variabel pupuk
dan obat-obatan tidak tersedia karena masyarakat diatas tidak menggunakan atau
b. Sumber Modal
Sumber modal terbagi menjadi 2 yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal
sendiri adalah modal yang diperoleh pemilik usaha tersebut yang berasal dari
tabungan. Modal asing atau pinjaman adalah berasal dari pinjaman perbankan atau
Waramui berasal dari modal sendiri untuk menjalankan kegiatan usaha tani.
50
IV.3.6. Pemasaran Hasil Usahatani
Pada umumnya masyarakat di Kampung Waramui memasarkan hasil
pertanian mereka kepada pembeli yang telah siap membeli hasil pertanian mereka
tanpa harus di bawa ke pasar. Mereka yang sering membeli hasil tani dari
yang mendatangi tempatnya langsung. Faktor masyarakat tidak menjual hasil tani
cara di beri kandang seperti ayam dan bebek yang berada tepat di belakang
rumah pemilik tetapi ada juga yang diberi kandang di kebun ada juga yang
dilepas secara liar dibiarkan dikebun yang berada di Sidey yaitu ternak sapi.
peternak Ayam 7 orang, bebek 2 orang, dan sapi 4 orang. Untuk lebih jelasnya
Tabel 21. Jenis Ternak Yang diusahakan warga Kampung Waramui Pada Tahun
2023
No. Jenis Ternak Jumlah Hewan
Ternak
1. Ayam 181
2. Bebek 13
3. Sapi 7
Total 201
Sumber: Olah Data Primer 2023
51
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 8 responden masyarakat di
kampung Karamui yang mengusahakan ternak ayam berjumlah 181, ternak bebek
sebanyak 13 dan ternak sapi sebanyak 7 ekor dengan total keseluruhan yaitu 201
hewan-hewan ternak.
ternak ayam dan bebek di banding ternak sapi karena proses pemeliharaanya lebih
mudah dan aman atau tidak membuat kacau tanaman kebun untuk di sekitar
kampung tersebut. Ayam dan bebek di beri kandang. setiap hari ternak tersebut di
lepaskan saat pagi hari agar mencari makanan sendiri, ketika sore hari barulah di
berikan pakan oleh pemilik, setelah hari mulai gelap ternak ayam dan bebek di
akan merusak lingkungan rumah dan merusak tanaman jika tidak di ikat, dan akan
di kebun secara liar sehingga bisa mencari makan dan lebih memudahkan pemilik
Ternak sapi sama halnya dengan hewan ternak babi itulah kenapa alasan
masyarakat lebih banyak memilih ternak ayam dan bebek, seperti masalah yang
baru dialami pada saat di tempat KKL terjadi masalah antara masyarakat di
52
Dulu di kampung Waramui masyarakat lebih bayak memelihara hewan
tanaman dan mengganggu sekitar, akibat tidak diberi kandang dan massa itu
hewan ternak babi banyak terkena virus sampai sebagian besar ternak mati,
sisahnya yang masih hidup lebih pilih di potong untuk di konsumsi pribadi.
memelihara dengan cara di berikan sama seperti ayam dan bebek yang berada
tepat di belakang rumah pemilik tetapi ada juga yang di beri kandang di kebun ada
juga yang dilepas secara liar dibiarkan dikebun yang berada di sidey seperti ternak
sapi .
Tabel 22. Jumlah dan luas kandang warga Kampung Waramui Pada Tahun 2023
No. Jenis Ternak Jumlah Ternak Jumlah Kandang
Terbanyak Terbanyak
1. Ayam 50 5
2. Bebek 8 5
3. Sapi 3 2
Total 61 112
Sumber: Olah Data Primer 2023
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masyarakat yang memelihara ayam
sekarang ternak ayam sudah tidak sebanyak dulu kerena pernah terjadi kena
53
Mengusahakan ternak sapi ada 4 responden dimana peternak sapi terbanyak
yaitu sebanyak 80 ekor, dan untuk ternak babi jumlah terbanyak adalah sebanyak
peliharaan di rumah, ada juga yang pelihara burung yaitu burung nuri dan parkit.
bebek mempunyai kandang milik pribadi tepat di belakang rumah mereka untuk
untuk peternakan sapi yang berada di luar kampung waramui yaitu di distrik
sidey.
IV.4.4. TeknikPemeliharaanTernak
Pada teknik pemeliharaan di kampung Waramui yang dilakukan para
lepaskan di pagi hari untuk mancari makan sendiri, dan ketika sore hari di beri
pakan beras, nasi sisah makanan di rumah lalu kembali di masukan ke dalam
Selain itu ternak sapi jugadi buatkan kandang di kebun untuk sapi induk yang
baru melahirkan, ada juga sapi yang di ikat menggunakan tali tampar, biasanya
sapi yang di ikat kerena pernah merusak tanaman di kebun orang lain jadi harus
54
lebih di jaga. Dan ada sapi-sapi yang dilepas kan di kebun tidak di ikat tapi pada
setiap sisi luas kebun di beri pagar seperti kandang agar tidak keluar batasan
kebun dan merusak tanam tanam-tanaman lain. Ternak sapi hanya di cek ketika
sore hari kerna pakan rumput sudah tumbuh liar di kebun, selain ituuntuk
memberikan nutrisi tambahan seperti air dari kali yang di campur garam guna
untuk menambah napsu makan ternak dan harus di jaga setiap harinya untuk
kampung Waramui dengan cara dijual dan konsumsi sendiri, untuk ayam dan
bebek lebih banyak yang dikonsumsi sendiri dari pada yang di jual. Ternak sapi
hasilnya dijual jika sudah besar, karena babon atau sapi betina memiliki harga jual
yang tinggi. Para peternak menjual hasil ternakannya ketika hari-hari besar seperti
hari raya Idul Adha, Natal, dan hari besar lainnya di distrik Sidey.
55
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa di kampung Waramui
tenaga kerja untuk hewan ternak hanya membutuhkan tenaga kerja pria karena
perempuan biasanya hanya ikut bertani di kebun dan mengurus rumah.
Dari 8 responden ternak ayam paling banyak menggunakan tenaga kerja,
karena adanya pembuatan kandang jadi membutuhkan 2-3 orang hingga selesai
tetapi dalam pemasaran hanya membutuhkan 1 orang, sama halnya dengan ternak
bebek. Beda lagi dengan sapi yg bisa di urus dengan 1 orang saja dari
pemeliharaan hingga pemasaran ke konsumen.
Tabel 24. Curahan Tenaga Kerja Usaha Perternakan luar Keluarga di Kampung
Waramui Tahun 2023
N Jenis Pembuatan Pemberian Pemasaran Jumlah
O Ternak Kandang Pakan
HKSP HKSP HKSP
1. Ayam 12 0 0,28 12,28
2. Bebek 16 0 0 16
3. Sapi 16 0,71 0,57 17,28
Total 44 0,71 0,85 45,56
Sumber: Olah Data Primer 2023
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tenaga luar keluarga dengan
komposisi curahan kerja terbesar yaitu HKSP dari ternak sapi karena harga
jualnya yang mahal dan memelira sapi lebih susah di banding ayam. Tenaga luar
keluarga juga hanya membutuhkan tenaga kerja pria agar hasil lebih maksimal.
Contohnya seperti tetangga atau saudara yang di minta untuk membantu membuat
kandang ternak atau memberi pakan saat keluarga sedang tidak ada di rumah.
Tabel 25. Modal variable usaha tani peternakan di Kampung Waramui pada tahun
2023
Jenis Modal Harga Satuan(Rp) Jumlah Nilai(Rp) Nisbah(%)
56
Garam 15.000,00 45.000,00 18,36
Beras 15.000,00 200.000,00 81,64
Jumlah 30.000,00 245.000,00 100
Sumber: Olah Data Primer 2023
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa modal variable dalam usaha peternakan
hanya ada dua macam yaitu beras dan garam. Digunakan untuk ternak ayam
sebagai pakan yaitu beras atau nasi yang telah di masak atau makanan sisa lainnya
dirumah. Dan garam digunakan dengan cara di campur dengan air untuk diminum
Tabel 26. Modal Tetap Usaha Tani Peternakan di Kampung Waramui Tahun 2023
Jenis Peralatan Rata-rata Kepemilikan Nilai Modal
Arit 3 24.000,00
Ember 5 35.000,00
Jumlah 8 59.000,00
Sumber: Olah Data Primer 2023
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa modal tetap dalam usaha peternakan
hanya ada dua macam yaitu arit dan ember dengan jumlah nilai modal sebesar RP.
59.000,00. Selain itu ada juga tali tambang yang di gunakan untuk ternak sapi, 1
sapi biasa menggunakan 20 M dengan berat 2 kg, tali tersebut didapat dari dana
peternakannya ketika hari-hari besar seperti hari raya Idul Adha, dan hari besar
lainnya. Dan untuk ternak ayam dan bebek dijual di rumah, biasanya pembeli atau
pedagang yang bernama pak prima langsung mendatangi dengan sendirinya lalu
dibeli setelah itu dijual lagi di pasar Sidey. Tetapi ada juga dari beberapa
57
responden yang memilih untuk mengkonsumsi sendiri dan tidak dijual. Harga jual
ternak sapi 1 ekor seharga Rp 10.000.000 kalo ternak ayam kampung dan bebek
Tanaman Semusim
1 Rica 415 5800 6215
2 Kacang Tanah 1014 6921 7935
3 Singkong 263 299 562
4 Petatas 0 735 735
5 Keladi 0 442,5 442,5
6 Jahe 48 528 576
7 Kunyit 8 62 70
8 Kacang Panjang 11 484 495
9 Jagung 40 588 628
10 Tomat 0 280 280
Total 1799 16139,5 17938,5
Tanaman Tahunan
11 Durian 434 1966 2400
12 Pisang 70 935 1005
13 Rambutan 40 290 330
14 Langsat 18 102 120
15 Mangga 35 115 150
16 Padi 0 15 15
Total 597 3423 4020
Usaha Pertenakan
17 Ayam 101 80 181
18 Sapi 4 3 7
19 Bebek 10 3 13
Total 115 86 201
Sumber:Data Primer,2023
58
Tabel . Menunjukkan bahwa responden di Kampung Waramui lebih dominan
usaha pertenakan. Hal ini dilihat dari banyaknya jenis komoditi tanaman semusim
dan hasil yang diproduksi di tanaman semusim. Kemudian dalam jumlah produksi
tanaman Kacang dan juga rica yang masing-masing memproduksi 7935 kg/tahun
dan 6215 kg/tahun karena tanaman kacang dan rica merupakan tanaman utama
tahunan yang memproduksi dengan jumlah besar adalah tanaman durian sebanyak
2400 kg/tahun dan pisang sebanyak 1005 kg. Dan pada usaha pertenakan, jenis
tanaman tahunan, tetapi selain itu di Kampung Waramui juga memiliki peraturan
yang harus dipatuhi yaitu setiap responden yang mengusahakan ternak harus
memiliki kandang ternak, terutama hewan babi. Hal ini untuk mencegah ternak
Waramui.
atau petani. Penerimaan terbagi atas 2 yaitu: Penerimaan Tunai dan Penerimaan
Non Tunai. Penerimaan Tunai adalah pemasukan dari produk yang dijual.
Sedangkan Penerimaan Non Tunai adalah produk yang dikonsumsi rumah tangga
59
penerimaan tunai dan non tunai responden di Kampung Waramui dapat dilihat di
tabel berikut :
60
pertenakan merupakan penyumbang penerimaan terbesar dalam kegiatan
34.887.500,00/tahun. Hal ini dikarenakan harga jual ternak yang cukup tinggi
penerimaan pada tanaman semusim adalah harga jual ditingkat petani sangatlah
rendah.
kegiatan usahatani. Biaya terbagi menjadi 2 yaitu Biaya Tetap dan Biaya Variabel.
Biaya tetap merupakan biaya yang dihitung berdasarkan nilai penyusutan atau
depresiasi dari tiap peralatan usahatani yang digunakan dalam proses produksi.
Biaya variabel adalah biaya habis dipakai dalam sekali proses produksi.
Berdasarkan pengamatan yang dilalukan, biaya tetap dan biaya variabel yang
Tabel 29. Rata-rata Biaya Modal Tetap dan Variabel Responden di Kampung
Waramui
No Kegiatan Usahatani Rata-rata Rata-rata Total Biaya
Biaya Tetap Biaya Usahatani
61
(Rp) Variabel
(Rp/Tahun)
(Rp)
1 Usaha Tanaman Semusim 2.541.123,93 10.099.526,40 12.640.650,33
2 Usaha Tanaman Tahunan 246.335,44 405.000,00 651.335,44
3 Usaha Pertenakan 4.866.666,67 380.816,33 5.247.482,99
Total 7.654.126,04 10.885.342,72 18.539.468,76
Sumber: Data Primer, 2023
terdapat pada biaya variabel. Faktor penyebab besarnya biaya variabel adalah
pendapatan responden di Kampung Waramui dapat dilihat pada tabel berikut ini :
018.902,22/tahun. Namun, jika dilihat dari pendapatan per bulan, responden akan
62
menerima sebesar Rp 1.751.575,19/bulan. Kemudian Pendapatan terbesar terdapat
tidak mengalami kendala ataupun masalah produksi dalam kegiatan usahatani. Hal
ini dapat dilihat dari hasil panen yang cukup baik walaupun dalam kegiatan
terletak jauh dari pasar Prafi dan pasar Wosi mengakibatkan responden
responden karena biaya transportasi yang dikeluarkan akan lebih besar dari apa
yang akan diterima dari hasil penjualan produk usahatani. Kedua adalah harga
ditingkat petani relatif rendah sehingga pendapatan petani yang akan diterima
63
V. KESIMPULAN
64
LAMPIRAN
65