Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

PROSES KEBIDANAN DALAM KONSEP PERAWATAN DI RUMAH


(HOMECARE)

OLEH :

IRAWATI

202209116

ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP 2022/2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan utama saat ini masih dihadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia

adalah masih tingginya angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan.

Menghadapi masalah ini maka Indonesia mencanangkan program Safe Motherhood yang

mempunyai prioritas pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita terutama paada masa

kehamilan, persalinan dan pasca persalinan (post partum). Periode post partum adalah masa

(kira-kira 6 minggu) setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum

hamil, atau disebut dengan puerperium (Patricia W., 2006).

Komplikasi yang sering terjadi pada post partum adalah perdarahan hebat dan infeksi. Angka

kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu jiwa

pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi karena

kehamilan dan persalinannya (dr.Nugraha, 2007). Saat ini jumlah post partum 1,2% tiap

tahunnya dan angka post partum di Indonesia pada tahun 2009 masih cukup tinggi yaitu

sebesar 228 per 100.000 persalinan(www.republika.co.id).

Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan

cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh

masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia

harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang,

sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan

kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka

ingin pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan

lebih lama di rumah sakit. Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis

dalam era peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar,

managed care, perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju,
karena penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah

menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan di

rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang

besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.

Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan

keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang

diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan

perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri

Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan permasalahan adalah Bagaimana
proses kebidanan dalam konsep perawatan di rumah?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan kebidanan secara menyeluruh, efektif dan efisien yang
berkesinambungan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga.
2. Tujuan khusus
a. Memenuhi kebutuhan dasar (bio-psiko- sosial- spiritual) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
d. Meminimalisir tingkat kematian.
e. Menekan serendah mungkin biaya rumah sakit
D. Manfaat
1. Manfaat bagi pasien :
a. Agar pasien mengetahui pelayanan yang ada di rumah sakit swasta
b. Agar pasien mengetahui rumah sakit mana saja yang ada pelayanan home care
c. Agar pasien mampu membandingkan keefektifan dan keefisienan pelayanan yang di
rumah sakit
2. Manfaat bagi perawat :
a. Untuk menambah wawasan perawat
b. Agar mengurangi pandangan buruk masyarakat terhadap perawat
c. Untuk memotivasi perawat agar mampu melaksanakan perannya dengan baik
E. Landasan Hukum

1. UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

2. PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah.

3. UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

4. UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran

5. Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik perawat

6. Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas

7. Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan Perkesmas.

8. SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.

9. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan

10. Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta.

F. Ruang lingkup

Ruang Lingkup Home Care yaitu :

1. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif

2. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya.

3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada


pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan
keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus
pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan
menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan yang
dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam
keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah
yang panjang.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan


kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu, keluarga, di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan
kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.
Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir,
oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.

B. Tujuan Diadakannya Home Care

1. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.


2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

C. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care


1. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
2. Upaya promotif atau preventif
3. SDM perawat
4. Kebutuhan pasien
5. Kependudukan
6. Dana
7.
D. Manfaat Home Care
1. Bagi Klien dan Keluarga :
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap
yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,
transportasi dan konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa
keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya
2. Bagi Perawat:
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien,
dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.

E. Perkembangan Pelayanan Kesehatan Dirumah

Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat dalam


system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain
banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa
dirawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang
mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah :

1. Kasus-kasus penyakit terminal di anggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apa bila
di rawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan.
2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit degenerative yang memerlukan perawatan relative lama. Dengan demikian
berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut
keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi
kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu
relative lama.
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan
klien yang sangat lama (lebih dari 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi
beban manajemen.
4. Banyak orang merasakan bahwa di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan
membatas kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan
secara optimal karena terikat aturan-aturan yang ditetapkan.
5. Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat
kesembuhan (DEPKES 2002).

F. Lingkup Keperawatan Di Rumah

Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan


keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan asuhan
keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya.Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :

Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio- psiko-
sosio-spiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi, dan
wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan
melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan-tindakan keperawatan atau
tindakan-tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis), memberikan penyuluhan dan
konseling kesehatan dan melakukan evaluasi

G. Peran dan Fungi Perawat Home Care

1. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan, dengan fungsi :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga

b. Menyusun rencana pelayanan

c. Mengkoordinir akifitas tim

d. Memantau kualitas pelayanan


2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan fungsi :

a. Melakukan pengkajian komprehensif

b. Menyusun rencana keperawatan

c. Melakukan tindakan keperawatan

d. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien

e. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif

f. Melibatkan keluarga dalam pelayanan

g. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

h. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan

i. Mendikumentasikan asuhan keperawatan.

H. Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah

Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :

1. Keperawatan klien di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan pada
pelayanan keperawatan kebidanan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu di
rawat di rumah.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan
prevensi.
3. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya
setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak

l. Pro dan Kontra Home Care di Indonesia

Di awal perjalanannya home care nursing sesungguhnya merupakan bentuk pelayanan


yang sangat sederhana, yaitu kunjungan perawat kepada pasien tua atau lemah yang tidak
mampu berjalan menuju rumah sakit atau yang tidak memiliki biaya untuk membayar dokter
di rumah sakit atau yang tidak memiliki akses kepada pelayanan kesehatan karena strata
sosial yang dimilikinya. Pelaksanaannya juga merupakan inisiatif pemuka agama yang care
terhadap merebaknya kasus gangguan kesehatan. Perawat yang melakukannya dikenal
dengan istilah perawat kunjung (visiting nurse). Bentuk intervensi yang diberikan berupa
kuratif dan rehabilitatif. Pada saat klien dan keluarga memutuskan untuk menggunakan
sistem pelayanan keperawatan dirumah (home care nursing), maka klien dan keluarga
berharap mendapatkan sesuatu yang tidak didapatkannya dari pelayanan keperawatan
dirumah sakit.adapun klien dan keluarga memutuskan untuk tidak menggunakan sistem ini,
mungkin saja ada pertimbangan-pertimbangan yang menjadikan home care bukan pilihan
yang tepat.

J. Contoh Pelayanan Standar Kebidanan Di rumah

1. Jasa Pijat ibu hamil


2. Senam ibu Hamil
3. Perawatan bayi ( baby massage )
4. Imunisasi
5. Kunjungan bayi balita sakit
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Homecare merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat


kesehatan di kalangan masyarakat, dengan adanya proses perawatan
kebidanan dirumah/ homecare selain mempermudah masyarakat juga
mengurangi tingkat penularan penyakit di pelayanan UMUM seperti
Puskesmas, RS dan lain-lain di era pandemi ini.

B. Saran

Dengan adanya dukungan dari pemerintah / instansi terkait Homecare


bisa berjalan dengan baik.serta tetap mematuhi peraturan yang telah disepakati
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI.1990.Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta:Depkes

Dr.M.N Bustan.2000.Epidemiologi Pasien Tidak Menular.Jakarta:PT Rineka Cipta

http://www.facebook.com/note.php?note_id=133675939370. Diakses tanggal 02

Oktober 2011

Mahyuddin.2006.Revitalisasi Kesehatan Daerah Sumsel Melalui Paradigma Sehat.

Notoatmodjo,Soekidjo.1997.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: PT Rineka Cipta

Potter dan Ferry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol.1.Jakarta:EGC

Pujawayan. 2011. Home Care.http://wayanpuja.wordpress.com/2011/05/13/home-

http://mitramedical.blogspot.com/2010/03/home-care-ala-mitra-medical-

Anda mungkin juga menyukai