Anda di halaman 1dari 6

Lembar Kerja Praktikum FKG

Pemahaman Obat dari Aspek Administratif, Farmasetik & Klinis

Nama : Muhammad Daffa Yudhistira Tanda tangan:………………. Tanggal Praktikum: 29


September 2021
NIM : 022011133036 Kelas: A

Praktikum Pemahaman Obat dari Aspek Administratif:


1. Nama produk: ERYSANBE

2. Nama pabrik:PT. CAPRIFARMINDO LABS. Untuk PT. SANBE FARMA

3. Alamat pabrik: Bandung, Indonesia

4. Nomor batch: UD9068

5. Nomor lot:

6. Manufacturing date: 20 April 2018

7. Expiration date: 20 April 2022

8. Nomor registrasi: DKL7822225638A1

9. Penggolongan obat: Obat keras

10. Logo:

11. Harga: Rp. 28.875,-

Praktikum Pemahaman Obat dari Aspek Farmasetik:


1. Komposisi
 Nama bahan aktif:
Erythromycin Ethylsuccinate

 Nama bahan tambahan (bila ada):

2. Kekuatan obat:
tiap 5ml mengandung Erythromycin Ethysuccinate yang setara dengan 200mg Erythromycin

3. Stabilitas/cara penyimpanan:
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat celcius di tempat kering dan terlindung dari cahaya. Setelah
pencampuran dengan air, harus digunakan dalam waktu tidak lebih dari 7 hari.

4. Bentuk Sediaan: Syrup

5. Rute Pemakaian: sistemik


6. Kemasan: Botol

Praktikum Pemahaman Obat dari Aspek Klinik:


1. Efek farmakologi:
Merupakan antibiotika yang bekerja dengan cara menghambat sistem protein boidori dan torkat podo sub
unit ribosom 50 S mikroorganisme yang sensitif. kaitan antara Eritromisin dan ribosom badan bersifat
reversibel dan hanya terjadi jika sub unit 505 bebas dari molekul 1-RNA. Obat ini bersifat bakteriostatik
atau bakterisid tergantung pada konsentrasi obat, sensitivitas mikroorganisme, kecepatan pertumbuhan
dan ukuran Inokulum. Eritromisin terdifusi hampir ke seluruh cairan tubuh. Eritromisin ditemukan pada
cairan spinal dalam jumlah kecil, tetapi cairan obat melalui 'blood-brain barrier meningkat pada keadaan
meningitis Pada keadaan fungsi hati normal. Eritromisin terkonsentrasi dalam hati dan diekskresikan
melalui empedu. Efek disfungsi hati terhadap ekskresi Eritromisin oleh hati ke dalam empedu tidak
diketahui, Eritromisin masuk placenta barrier dan diekskresikan melalui ASI.

2. Indikasi:
-Untuk infeksi ringan hingga sedang
Infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan Streptococcus
pneumonia Infeksi saluran pernapasan bagian bawah yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan
Streptococcus pneumonia.
-Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus
aureus Pengobatan amebiasis intestinal karena Entamoeba histolytica
-Pengobatan sifilis yang disebabkan oleh Treponema pallidum pada pasien yang alergi terhadap penisin -
Pengobatan uretritis non-gonokokus yang disebabkan aleh ureaplasma ureciltikum, bila tetrasiklin
dikontraindikasikan dan tidak ditoleransi.
-Infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis Listeriosis yang disebabkan oleh Listeria
monocytogenes
-Pertussis yang disebabkan oleh Bordetella pertussis

3. Dosis & Aturan pakai obat:


-Dewasa: 400 mg 4 kali sehari atou 600-800 mg tiap 12 jam.
-Anak: 30-50 mg/kg 18 sehari dalam 4 dosis bagi Dosis maksimum yang dihitung untuk anak-anak jangan
melampaui dosis maksimum dewasa.

4. Kontra indikasi:
-Pasien yang hipersensitif terhadap Eritromisin -Pasien yang menggunakan terfenadin, astemizol atau
chopride
-Gangguan fungil hati yang berat.

5. Efek samping obat:


Iritasi gastrointestinal mual, muntah, diare, distress epigastric, anoreksia

6. Interaksi obat:
-Penggunaan bersamaan dengan ergotamin atau dihidroergotamin pada beberapa pasien dapat
menyebabkan keracunan ergot akut.Penggunaan bersamaan dengan teofilin menyebabkan peningkatan
kadar teofilin dalam serum. Penggunaan bersamaan dengan digoksin dapat meningkatkan level serum
digoksin. - Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan akan meningkatkan efek antikoagulan Dengan
karbamazepin meningkatkan foxitos karbamazepin

7. Peringatan:
Harus dengan resep dokter
Lembar Kerja Praktikum FKG
Pemahaman Obat dari Aspek Administratif, Farmasetik & Klinis

Nama : Muhammad Daffa Yudhistira Tanda tangan:………………. Tanggal Praktikum: 29


September 2021
NIM : 022011133036 Kelas: A

Praktikum Pemahaman Obat dari Aspek Administratif:


12. Nama produk: Halmezin

13. Nama pabrik:PT. Coronet Crown

14. Alamat pabrik: Sidoarjo, Indonesia

15. Nomor batch: H0C003

16. Nomor lot:

17. Manufacturing date: Agustus 2020

18. Expiration date: Agustus 2023

19. Nomor registrasi: DTL9004204737A1

20. Penggolongan obat: obat bebas terbatas

21. Logo:

22. Harga: Rp. 39.000,-

Praktikum Pemahaman Obat dari Aspek Farmasetik:


7. Komposisi
 Nama bahan aktif:
Dextromethorphan HBr
Bromhexin HCl
Promethazine HCl
Ammonium Chloride

 Nama bahan tambahan (bila ada):

8. Kekuatan obat:
Tiap 5ml mengandung
a. Dextromethorphan HBr 7,5 mg
b. Bromhexin HCl 4 mg
c. Promethazine HCl 5 mg
d. Ammonium Chloride 44 mg
e. Alcohol 8 persen

9. Stabilitas/cara penyimpanan:
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celsius

10. Bentuk Sediaan: Syrup

11. Rute Pemakaian: sistemik

12. Kemasan: Botol

Praktikum Pemahaman Obat dari Aspek Klinik:


1. Efek farmakologi:
HALMEZIN merupakan obat batuk terdiri atas antitusif (penekan batuk), ekspektoran (pengencer dahak)
dan anti alergi. Daya kerjanya mengatasi gejala batuk yang disebabkan iritasi sel mukosa saluran oleh
sebab flu, infeksi bakteri, asma, alergi.
Dekstrometorfan bekerja sebagai antitusif dengan menekan pusat refleks batuk di otak sehingga dapat
meredakan frekuensi batuk.
Amonium klorida merupakan ekspektoran yang bekerja sinergis dengan bromheksin sebagai
mukolitik sebelum memutuskan serat asam mukopolisakarida dari sputum sehingga menjadi encer dan
muda untuk dikeluarkan. Prometasin merupakan suatu antihistamin untuk mengatasi batuk yang
disebabkan oleh alergen.

2. Indikasi:
Pengobatan gejala-gejala batuk, bersin-bersin, gatal-gatal pada hidung dan tenggorokan.

3. Dosis & Aturan pakai obat:


Anak : 1/2-1 sendok takar 3-4 kali sehari. Dewasa: 2 sendok takar 3-4 kali sehari.

4. Kontraindikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap setiap komponen obat ini.

5. Efek samping obat:


- Kemungkinan dapat timbul pusing, mengantuk, gangguan saluran pencernaan seperti mual,
muntah, iritasi lambung, mulut terasa kering, reaksi hipersensitivitas dan depresi pernafasan
pada dosis sangat tinggi.
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
Jarang: Reaksi hipersensitivitas
Tidak diketahui: reaksi anafilaksis termasuk shock anafilaksis, angioedema dan pruritus
- Gangguan kulit dan jaringan subkutan
Jarang: ruam, urtikaria
Tidak diketahui: reaksi yang merugikan kulit yang parah (termasuk eritema multiforme, Steven Johnson
Syndrome (SJS)/toxic epidermal necrolysis dan pustulosis exanthematous umum akut

6. Interaksi obat: -

7. Peringatan:
Awas obat keras! Baca aturan memakainya

Anda mungkin juga menyukai