Anda di halaman 1dari 11

Peningkatan Minat Belajar .... (Ade Ma’ruf Prasetyo) 4.

191
PENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V MENGGUNAKAN
PERMAINAN ULAR TANGGA

IMPROVING LEARNING INTEREST AMONG 5th GRADE STUDENT IN THEMATIC LEARNING


THROUGH SNAKES AND LADDER GAMES IN SDN JLABAN, SENTOLO

Oleh: Ade Ma’ruf Prasetyo, PGSD/PSD, marufade@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas V menggunakan permainan ular
tangga di SD Negeri Jlaban tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, dengan
subjek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan MC
Taggart yang berlangsung dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data observasi dan angket. Teknik analisis data
menggunakan deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Keberhasilan penelitian ini adalah rata-rata minat
belajar siswa kelas V minimal mencapai persentase sebesar 61%-80% yang termasuk pada kategori tinggi dalam
semua aspek. Kegiatan pembelajaran menggunakan permainan ular tangga, dengan langkah-langkah persiapan,
pembentukan kelompok, mulai permainan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas V
SDN Jlaban meningkat dengan menggunakan permainan ular tangga. Peningkatan minat belajar dapat dilihat
dari hasil observasi dan angket. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan sebesar 21% dari siklus I
mencapai 64,1% di siklus II menjadi 85,1%. Sedangkan hasil angket menunjukkan adanya peningkatan sebesar
0,8% dari siklus I mencapai 70,7% di siklus II menjadi 71,5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V di
SDN Jlaban.

Kata kunci : minat belajar, permainan ular tangga

Abstract

This research aims to improve learning interest among 5th grade students using snakes and ladder games
in SDN jlaban for 2017/2018 school year.This research was ClassroomAction Research, with 27 students in grade
5th as the subject. This research used Kemmis and Mc Taggart model that goes on two cycles. Data collection
technique used observation and questionnaire. Data analysis technique used qualitative description and
quantitative description. The success of this research was students' learning interest improved attained 61%-80%
inminimum in average which categorized as high, for all aspecs. Learning activity usedsnakes and ladder
games has the steps preparation, grouping, and gaming. This research showed that learning interest among 5th
grade students in SDN Jlaban improvedthrough snakes and ladder games. The improvisation of learning
interest can be seen through observation result and questionnaire. Observation result showed that there was
improvisation 21% between cycle I with 64,1% and cycle II with 85,1%. Questionnaire result showed that there
was improvisation 0,8% from 70.7% in cycle I and 71,5% in cycle II. Thiscan be concluded that application of
snakes and ladder games in learning activity can improve learning interest among grade 5th student in SDN
Jlaban.

Key word: learning interest, snakes and ladder games

PENDAHULUAN Minat melahirkan perhatian yang serta merta. (2)


Minat kaitannya dengan pembelajaran Minat memudahnya terciptanya konsentrasi. (3)
dapat memunculkan perhatian, konsentrasi dan Minat mencegah gangguan dari luar (4) Minat
memeperkecil kebosanan belajar terhadap siswa memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam
sehingga memperkuat penanaman materi. Hal ingatan. (5) Minat memperkecil kebosanan belajar
tersebut sesuai dengan pemikiran Gie (1998), yang dalam diri sendiri Menurut Gie (1998). Guru
menyatakan bahwa Arti penting minat dalam memegang peran yang sangat besar dalam
kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah (1) keberhasilan pendidikan di Indonesia, hal itu
4.192 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 42 Tahun ke-7 2018
sejalan dengan UU no 20/2003. Menurut undang- berlangsung utuh.
undang no 20 tahun 2003 tentang sistem Kenyataannya, minat belajar siswa kelas V
pendidikan nasional Pasal 39 (2) Pendidik SDN Jlaban tergolong rendah. Siswa ramai
merupakan tenaga profesional yang bertugas sendiri ketika pembelajaran berlangsung, siswa
merencanakan dan melaksanakan proses mencoret-coret meja, meminta pelajaran
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menggambar, berjalan-jalan di kelas. Hal
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta tersebut peneliti dapatkan ketikamelakukan
melakukan penelitian dan pengabdian kepada observasi, selain itu peneliti juga mendapati
masyarakat, terutama bagi pendidik pada siswa yang cenderung asyik dengan teman
perguruan tinggi. Berdasarkan UU no 20/2003, mereka atau bahkan melihat-lihat pemandangan
guru merupakan salah satu unsur penting dalam di luar kelas.
sistem pendidikan di sekolah. Guru memegang Peneliti juga melakukan wawancara
peran yang besar dalam peningkatan mutu dan terhadap Ibu Mujiyati selaku guru kelas V pada
kualitas pendidikan, sehingga terwujudnya minat tanggal 21 September 2017, beliau menjelaskan
belajar siswa sangat dipengaruhi oleh bahwa, ketika pembelajaran , banyak siswa
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh yang kurang memperhatikan materi yang
guru. diajarkan oleh guru. Tak jarang siswa
Guru, dalam pembelajaran tematik harus mengerjakan sesuatu hal yang tak ada
mampu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran hubungannya dengan pembelajaran yang
yang diajarkan ,misalnya IPA, IPS, Matematika, berlangsung
Bahasa Indonesia dan lain-lain kedalam suatu Minat belajar siswa perlu ditingkatkan
tema. Pengintegrasian tersebut bertujuan agar dengan cara melakukan variasi dalam
siswa melalui proses belajar yang utuh. Hal pembelajaran yaitu dengan permainan agar
tersebut sejalan dengan pemikiran (Kurniawati siswa tidak cepat bosan, sehingga materi yang
dan Wakhyudin, 2014 : 60) Pembelajaran diajarkan dapat tersampaikan dengan baik.
tematik meupakan sebuah pendekatan dalam Pembelajaran di SD sebaiknya berlangsung
pembelajaran yang mengintegrasi beberapa menyenangkan, agar siswa mampu memahami
kompetensi dan beberapa mata pelajaran ke materi yang diajarkan. Hal itu sejalan dengan
dalam suatu tema tertentu. Pengintegrasian pendapat Wardani (2012) mengenai karakter
tersebut dilakukan berdasarkan dua hal , anak usia SD. Menurut Wardani (2012),
pengintegrasian sikap dan pengetahuan dalam karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu: (1)
proses pembelajaran dan integrasi berbagai senang bermain; (2) senang bergerak; (3)
konsep dasar yang berkaitan. Penggunaan tema senang bekerja dalam kelompok; dan (4) senang
bertujuan untuk menghubungkan makna dari merasakan atau melakukan sesuatu secara
berbagai konsep dasar, sehingga siswa tidak langsung. Berdasarkan pemikiran Wardani,
belajar konsep dasar secara parsial. Dengan anak-anak usia SD masih senang bermain-main,
demikian proses belajar yang dilalui siswa mereka menyukai kegiatan yang menyenangkan.
Peningkatan Minat Belajar .... (Ade Ma’ruf Prasetyo) 4.193

Hal itu bisa kita gunakan untuk memaksimalkan sungguh apabila mereka berhenti di kotak
minat belajar siswa SD. Oleh sebab itu, peneliti pertanyaan. (9) Permainan ini sangat disenangi
memutuskan untuk menggunakan permainan ular oleh siswa karena banyak terdapat gambar yang
tangga dalam proses pembelajaran, agar minat menarik dan penuh warna.
siswa dapat meningkat. Peneliti menggunakan Permainan Ular
Ular tangga adalah permainan papan Tangga karena memang dirasa perlu. Ular
untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang Tangga merupakan salah satu permainan yang
atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak- sangat popular di Indonesia. Sampai saat ini pun
kotak kecil dan di beberapa kotak digambar permainan Ular Tangga banyak ditemukan
sejumlah “tangga” atau “ular” yang sehingga hampir sebagian orang tau cara
menghubungkan dengan kotak lainnya. Peneliti bermain Ular Tangga. Permainan Ular Tangga
menggunakan permainan Ular Tangga merupakan permainan yang sederhana bisa
dikarenakan peneliti menganggap permainan ini dilakukan dimana saja. Permasalahan di kelas V
menarik minat belajar dan dapat membuat siswa SDN Jlaban yaitu model pembelajaran yang
lebih aktif di kelas Satrianawati (2018). kurang variatif seperti ceramah, diskusi dan
Permainan ular tangga mempunyai beberapa presentasi membuat siswa bosan dan kurang
kelebihan dalam upaya meningkatkan minat aktif dalam pembelajaran. Ular Tangga dapat
belajar siswa, diantaranya meningkatkan diterapkan untuk mengatasi permasalahan
antusiasme siswa terhadap pembelaran dan tersebut. Permainan Ular Tangga merupakan
membuat siswa bersungguh-sungguh dalam permainan pembelajaran yang menyenangkan
menjawab pertanyaan yang diberikan hal tersebut sehingga tidak membuat siswa bosan dan
sesuai dengan pendapat Satrianawati (2018), (1) membuat siswa untuk lebih aktif dalam
permainan ini mampu melatih sikap siswa untuk mengikuti pembelajaran.
mengantri dalam memulai permainan. (2) Melatih Berdasarkan latar belakang tersebut
kognitif siswa saat menjumlahkan mata ular saat maka peneliti merasa perlu melaksanakan
dadu keluar. (3) Melatih kerjasama. (4) perbaikan penyampaian pembelajaran melalui
Memotivasi siswa agar terus belajar karena penelitian tindakan kelas yang berjudul
belajar adalah hal yang menyenangkan dan Peningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V
mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya Melalui Permainan Ular tangga di Sekolah
harus terpaku pada lembaran-lembaran soal Dasar Jlaban Kecamatan Sentolo.
ulangan. (5) Ular tangga ini sangat efektif untuk Peneliti menerapkan permainan ular
mengulang (review) pelajaran yang telah tangga pada Tema 8 mengenai Lingkungan
diberikan. (6) Permainan ini sangat praktis dan Sahabat Kita dengan Subtema 1 : Manusia dan
ekonomis serta mudah dimainkan. (7) Dapat Lingkungan Sekitar. Subtema 2 : Perubahan
meningkatkan antusias siswa dalam Lingkungan. Karena materi itu sangat penting
menggunakan permainan pembelajaran ini. (8) bagi siswa. Materi tersebut bisa menjadi bekal
Siswa menjawab pertanyaan dengan sungguh- bagi siswa utuk bermasyarakat kelak.
4.194 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 42 Tahun ke-7 2018
Langkah-langkah permainan ular tangga
Waktu dan Tempat Penelitian
yang diterapkan pada penelitian sesuai pendapat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Bondan (2017) yaitu, persiapan, pembagian
bulan Maret 2018. Penelitian tindakan kelas ini
kelompok dan permainan. Permainan ular tangga
dilaksanakan di SDN Jlaban Kecamatan Sentolo.
sesuai diterapkan dalam pembelajrana guna
meningkatkan minat belajar siswa, hal tersebut Subjek Penelitian
sesuai dengan pendapat Wardani (2012), Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu: (1) V SDN Jlaban Kecamatan Sentolo, yang
senang bermain; (2) senang bergerak; (3) senang berjumlah 27 siswa. Peneliti beralasan
bekerja dalam kelompok; dan (4) senang melakukan penelitian di kelas tersebut, karena
merasakan atau melakukan sesuatu secara minat belajranya tergolong rendah.
langsung. Karakteristik yang pertama yaitu senang Prosedur
bermain. Siswa-siswa sekolah dasar terutama yang Penelitian ini menggunakan tiga tahapan
masih berada di kelas-kelas rendah pada umumnya tindakan. Skenario tindakan tersebut antara lain
masih suka bermain. Oleh karena itu, guru perencanaan, tindakan & observasi dan refleksi.
sekolah dasar dituntut untuk mengembangkan 1. Perencanaan
model-model pembelajaran yang bermuatan Pada tahap ini peneliti menyusun lembar
permainan, lebih- lebih untuk siswa kelas rendah observasi, menyamakan pemahaman guru dan
peneliti terkait scenario tindakan, dan
METODE PENELITIAN pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembeljaran
Jenis Penelitian secara kolaboratif dengan guru.
Penelitian ini menggunakan desain
2. Tindakan dan Observasi
penelitian milik Kemmis & McTaggart. Penelitian
Pada tahap ini guru/ peneliti
model Kemmis dan McTaggart terdapat tiga
melaksanakan tindakan sesuai dengan
tahap perencanaan, tindakan serta pengamatan dan
skenario yang telah dibuat dan perangkat yang
refleksi.
telah disiapkan. Observasi atau pengamatan
merupakan upaya mengamati pelaksanakan
tindakan. Selama pelaksanaan tindakan,
observer melakukan pengamatan terhadap
sikap siswa. Pengamatan dilakukan sebagai
pedoman peneliti untuk melakukan tindakan
refleksi terkait sikap siswa selama
pembelajaran. Setiap akhir siklus, peneliti
menyebar angket kepada siswa.
Gambar 1.desain penelitian tindakan kelas oleh Refleksi
Kemmis dan McTaggart
Refleksi dilkukan dengan cara
menganalisa hasil pengamatan untuk menarik
Peningkatan Minat Belajar .... (Ade Ma’ruf Prasetyo) 4.195

kesimpulan sementara pada siklus I, sebagai meminta tersebut menjelaskan bahwa ketika
pertimbangan pelaksanaan tindak lanjut diberikan reward dalam permainan ular tangga,
penelitian. Apabila penelitian belum mencapai siswa akan lebih bersemangat dalam memainkan
hasil yang diharapkan, maka tindakan ular tangga.
dilanjutkan pada siklus II. Selama siklus I berlangsung peneliti
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan menemukan beberapa siswa yang masih asyik
Data sendiri dengan teman sebangkunya, sehingga
Instrumen yang digunakan yaitu lembar hal tersebut mengindikasikan bahwa minat
observasi, angket sikap untuk mengukur minat belajar siswa belum sesuai dengan harapan
belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang peneliti. Selain itu siswa juga kurang aktif
digunakan observasi dan angket. dalam mengajukan peranyaan ketika
Teknik Analisis Data diskusiberlangsung. Hal itu peneliti temukan
Teknik analisis data pada penelitian ini diawal pembelajaran pada siklus I. Ketika siswa
adalah teknik analisis data deskriptif kuantitatif selesai mempelajari materi diawal pelajaran,
dengan teknik persentase. Analisis deskriptif maka guru membuka diskusi dengan siswa.
digunakan untuk menganalisis hasil observasi Ketika diskusi itulah guru harus memancing
sedangkan analisis kuantitatif pada penelitian ini terlebih dahulu siswa-siswa agar mau
digunakan untuk menghitung persentase hasil mengajukan pertanyaan, atau bahkan guru harus
angket. memerintah terlebih dahulu siswa agar bertanya.
No Aspek Persenta Katego
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN se (%) ri
Penelitan dilakukan pada tema 8 Peristiwa 1 Senang hati 67,5 Tinggi

dalam Kehidupan subtema 1 Manusia dan 2 Mengajukan Sedan


Lingkungan subtema 2 Perubahan pertanyaan dan g
3 sanggahan
Tidak putus asa 59,7
63,8 Tinggi
Lingkungan. Guru memberikan variasi dalam
pembelajaran pada siklus pertama yakni dengan 4 Berani maju kedepan 66,2 Tinggi
pemutaran video. Siswapun selama pemutaran 5 Tekun mengerjakan Tinggi
video terlihatbersungguh- sungguh dan tugas 65,7
6 Berpartisipasi pada Tinggi
memberikan perhatian yang besar kepada video proses kegiatan belajar
yang diputarkan oleh guru. Namun ada 3 siswa 7 Memberikan perhatian 63,8 Tinggi
yang besar 61,1
yang asyik sendiri dengan teman sebangkunya,
Tabel 1. Perolehan hasil observasi setiap aspek
dan malah mengganggu teman yang lainnya. minat belajar siklus I
Namun hal itu tak berlangsung lama karena
Hasil observasi dari siklus I menunjukkan
segera ditegur oleh guru kelas. Pada siklus
persentase sebesar 64,1%, persentase tersebut
pertama, peneliti mendapati permintaan siswa,
masuk dalam kategori minat belajar tinggi. Hasil
yakni siswa meminta agar diberikan reward
observasi tersebut diperoleh dari mencari rata-rata
dalam permainan ular tangga. Siswa- siswa yang
persentase dari dua pertemuan pada siklus I.
4.196 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 42 Tahun ke-7 2018

Disamping itu dalam siklus pertama ini, aspek GA, didapatkan jawaban bahwa sesunggunya
terendah pada hasil observasi adalah aspek yang bersangkutan berusaha betul-betul untuk
mengajukan pertanyaan dan sanggahan, sebesar memunculkan minat belajar yang tinggi dalam
59,7%, angka tersebut termasuk dalam kategori pembelajaran, namun hal tersebut terkendala
sedang. Hal itu sesuai dengan penjelasan peneliti oleh gangguan dari teman sebangku yang
diatas terkait sikap siswa saat diskusi. Untuk memecahkan konsentrasinya.
hasil tertinggi dari hasil observasi dicapai dar Menurut perolehan data pada siklus I,
aspek senang hati dengn angka 67,5%, angka hasil observasi belum mencapai indikator
tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Hasil keberhasilan penelitian yakni sebesar (61%-
dari aspek senang hati tersebut, didukung dengan 80%). Sehingga peneliti memutuskan untuk
sikap siswa saat mengikuti pembelajaran, siswa melanjutkan tindakan penelitian pada siklus II.
mengikuti pembelajaran dengan senang tanpa Demi kelancaran penelitian dan untuk mendapat
adanya paksaan hasil yang memuaskan, kendala-kendala
Hasil dari pengisisan angket minat belajar penelitian yang dialami pada siklus I, diperbaiki
menujukkan 70,7%, persentase tersebut pada siklus II. Kendala-kendala tersebut peneliti
menunjukkan bahwa minat belajar siswa tergolong uraikan sebagai berikut, (1) Tahap persiapan.
tinggi. Terdapat perbedaan yang cukup Tahap persiapan yang dilakukan oleh guru dan
mencolok antara hasil observasi dengan hasil siswa sudah benar, akan tetapi dalam proses
pengisian angket. persiapan terdapat kendala. Kurang besarnya
No Aspek Persen Katego bagian depan kelas untuk menaruh banner ular
tase %) ri
tangga. Ukuran banner ular tangga yang terlalu
1 Senang hati 69,4 Tinggi
2 Mengajukan 48,7 Sedang besar mejadi kendala, banner tersebut
pertanyaan dan berukuran 2 x 2 meter. Banner tersebut
sanggahan
diletakkan di bagian depan kelas yang
3 Tidak putus asa 68,1 Tinggi
4 Berani maju 71,7 Tinggi ukurannya lebarnya tidak sampai 2 meter.
kedepan
Kendala tersebut berhasil diatasi dengan cara
5 Tekun mengerjakan 73,6 Tinggi
tugas merapatkan kursi dan meja siswa di dalam kelas.
6 Berpartisipasi pada 70,8 Tinggi
Tentu hal itu membuat proses persiapan tidak
proses kegiatan
belajar efektif. Siswa juga berebut menjadi pelempar
7 Memberikan 68,9 Tinggi dadu dalam permainan ular tangga. Mengatasi
perhatian yang besar
Tabel 2. Perolehan hasil angket setiap aspek hal itu, guru menetapkan pelemper dadu
minat belajar siklus I dilakukan secara bergilir oleh anggota masing-
Peneliti berusaha untuk melakukan masing kelompok. (2) Tahap pembagian
konfirmasi terkait perbedaan hasil observasi dan kelompok. Tahap pembagian kelompok sudah
angket. Peneliti melakukan wawancara untuk berjalan dengan baik. Tidak ditemukan kendala
mendapatkan jawaban dari perbedaan tersebut. apapun pada proses ini. (3) Tahap permainan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Guru dan siswa sudah melakukan tahap ini
Peningkatan Minat Belajar .... (Ade Ma’ruf Prasetyo) 4.197

dengan benar. Waktu permainan ulartangga menunjukkan kategori tinggi sekali sekali. Hasil
berjalan, terdapat siswa yang menginginkan dari aspek mengajukan pertanyaan dan
reward dalam permainan ini. Siswa mengatakan, memberikan perhatian tersebut, didukung
bahwa akan lebih bersemangat ketika bermain dengan hasil pengamatan observer terhadap
ular tangga jika diberikan reward didalam sikap siswa saat pembelajaran berlangsung. Saat
bermain. Guru dan penelitipun mengatasi pembelajaran berlangsung, siswa terlihat begitu
permasalahan tersebut dengan menerapkan aktif mengajukan pertanyaan ketika siswa
permainan ular tangga dengan sistem merasa belum jelas. Siswa juga tidak segan
perlombaan, sehingga bagi pemenang akan untuk menyanggah pendapat temannya ketika
diberikan reward. diskusi berlangsung. Sepanjang pembelajaran,
Terjadi peningkatan sikap siswa dari siswa selalu memperhatikan jalannya
siklus I ke siklus II. Saat pembelajaran pembelajaran.
berlangsung, sikap siswa sudah menunjukkan Secara rata-rata kelas minat hasil observasi
indikasi peningkatan minat belajar. Namun dari belajar siswa menunjukkan kategori tinggi sekali,
sekian banyak aspek yang diangkat, aspek tekun yakni 85,1%. Hasil dari pengisian angket minat
mengerjakan tugas kurang begitu menonjol jika belajar pada siklus II menujukkan 71,5%. Berikut
dibandingkan aspek minat yang lainnya, namun tabel uraian perolehan hasil angket minat belajar
hal itu sudah cukup bagus. siswa siklus II
No Aspek Perse Katego No Aspek Perse Katego
ntase ri ntase ri
(%) (%)
1 Mengajukan 87,1 Tinggi 1 Senang hati 75,6 Tinggi
pertanyaan dan sekali sekali
sanggahan 2 Mengajukan 72,6 Tinggi
2 Memberikan 87,1 Tinggi pertanyaan dan sekali
perhatian yang besar sekali sanggahan
3 Senang hati 86,5 Tinggi 3 Tidak putus asa 72,2 Tinggi
sekali 4 Berani maju kedepan 72,2 Tinggi
4 Berpartisipasi pada 86,1 Tinggi 5 Tekun mengerjakan 71,6 Tinggi
proses kegiatan sekali tugas
belajar 6 Berpartisipasi pada 71,2 Tinggi
5 Berani maju kedepan 85,6 Tinggi proses kegiatan
sekali belajar
6 Tidak putus asa 83,7 Tinggi 7 Memberikan 71,2 Tinggi
sekali perhatian yang besar
7 Tekun mengerjakan 81,1 Tinggi Tabel 4. Perolehan hasil angket minat belajar
tugas sekali setiap aspek
Tabel 3. Perolehan hasil observasi minat belajar
setiap aspek minat belajar siklus II Terjadi peningkatan minat belajar siswa

Menurut tabel diatas, hasil tertinggi dari kelas V pada siklus II. Hal itu dikarenakan

observasi dicapai dari aspek mengajukan perbaikan dari siklus I. Siswa saat siklus I

pertanyaan dan memberikan perhatian dengan berlangsung, meminta diberikan reward dalam

persentase sebesar 87,1%, persentase tersebut permainan ular tangga. Siswa menjelaskan, mereka
4.198 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 42 Tahun ke-7 2018

akan lebih antusias jika ditambahkan reward. . 2 Memberikan 87,1


perhatian yang
Reward dapat meningkatkan respon menjadi lebih
besar 61,1
kuat fan intensif, hal tersebut sejalan dengan 3 Senang hati 67,5 86,5
pendapat Djaali (2015: 88) Reward merupakan 4 Berpartisipasi pada 86,1
proses kegiatan
perangsang yang dapat memperkuat respon yang belajar 63,8
telah dilakukan oleh seseorang. Jadi, respon yang 5 Berani maju 85,6
kedepan 66,2
demikian mengikuti sesuatu tingkah laku tertentu 6 Tidak putus asa 63,8 83,7
yang telah dilakukan. Misalnya, seorang anak 7 Tekun 81,1
mengerjakan tugas 65,7
yang belajar melakukan perbuatan lalu mendapat Tabel 5. Pemeringkatan Hasil Observasi siklus I
reward, maka menjadi lebih giat belajar atau dan siklus II
responsnya menjadi lebih intensif/kuat Akhirnya
Berdasarkan perolehan data dari tabel diatas,
permainan ular tanggapun didesain dengan sistem
maka dapat dibuat diagram batang sebagai
perlombaan. Kelompok yang menang adalah
berikut,
kelompok yang mengumpulkan poin paling
banyak. Dengan desain permainan seperti itu, 100
80
siswa menjadi lebih bersemangat untuk bermain
60 Siklus I
ular tangga pembelajaran.
40 Siklus II
Secara menyeluruh, jika dibandingkan 20
dengan siklus I, sikap siswa pada siklus II 0
1 2 3 4 5 6 7
mengalami banyak peningkatan. Hal tersebut
bisa dilihat dengan meningkatnya hasil Diagram 1. Peningkatan Peningkatan Observasi
observasi pada siklus I yang persentasenya Minat Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

menunjukkan angka 64,1% angka tersebut 1. Mengajukan pertanyaan dan sanggahan

menunjukkan minat belajar tinggi. Pada siklus II, 2. Memberikan perhatian yang besar
3. Senang hati
angka persentase tersebut meningkat menjadi
4. Berpartisipasi pada proses kegiatan belajar
85,1% angka tersebut menunjukkan minat
5. Berani maju kedepan
belajar tinggi sekali. Dari data persentase hasil
6. Tidak putus asa
observasi tersebut, dapat diketahui terdapat
7. Tekun mengerjakan tugas
peningkatan sebesar 21% pada hasil observasi
Menurut perolehan data pada tabel di atas,
minat belajar siswa kelas V. Hasil observasi dari
dapat kita ketahui bahwa, aspek mengajukan
siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan
pertanyaan pada siklus I merupakan aspek
pada berbagai aspek, adapun hasilnya dapat
terendah 48,7%. Setelah guru memancing siswa
dilihat sebagai berikut,
dengan pemberian reward kepada siswa yang
No Aspek Siklus I Siklus II
1 Mengajukan 87,1 berani bertanya, siswapun menjadii rajin dalam
pertanyaan dan mengajukan pertanyaaan. Berdasarkan perolehan
sanggahan 59,7
data di atas, penelitian ini sudah memenuhi
Peningkatan Minat Belajar .... (Ade Ma’ruf Prasetyo) 4.199

kriteria keberhasilan tindakan sehingga penelitian materi yang disampaikan oleh guru (4)
dihentikan.. Berpartisipasi pada proses kegiatan pembelajaran
Aspek-aspek minat belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 22,3% dari
mengalami peningkatan setelah diterapkan siklus I ke siklus II. Hal tersebut terlihat ketika
permainan ular tangga dalam pembelajaran. pembelajaran berlangsung, siswa berperan aktif
Permainan merupakan cara yang efektif untuk dalam menikuti pelajaran, siswa juga berlaku
membangkitkan minat belajar siswa, terutama pada komunikatif dalam mengikuti pembelajaran. (5)
pembelajaran-pembelajaran yang membosankan, Berani maju ke depan mengalami peningkatan
karena dalam permainan siswa termotivasi untuk sebesar 19,4% dari siklus I ke siklus II. Siswa
berlomba-lomba dengan teman-temannya untuk terlihat tidak lagi takut maju ke depan kelas,
meraih tujuan dari pembelajaran. Hal tersebut siswa dengan percaya diri maju ke depan kelas
didukung oleh pendapat dari Smaldino (2011: sebagai demonstrator. (6) Tidak putus asa
39), permainan menciptakan kondisi kompetitif mengalami peningkatan 19,9% dari siklus I ke
pada siswa untuk berlomba-lomba meraih tujuan siklus II. Hal itu terlihat ketika siswa
pendidikan yang menantang dengan tetap dihadapkan dengan tugas-tugas yang susah,
mematuhi peraturan yang diterapkan. Permainan siswa tidak putus asa untuk menyelesaikan
sangat memotivasi siswa terutama pada tugas tersebut. (7) Tekun mengerjakan tugas
pembelajaran yang membosankan. 15,4% dari siklus I ke siklus II. Siswa ketika
Kenaikan dari setiap aspek tersebut mengerjakan tugas terlihat begitu giat dan
diantaranya sebagai berikut. (1) Mengajukan bersungguh-sungguh.
pertanyaan dan sanggahan mengalami Peningkatan juga terjadi pada persentase
peningkatan sebesar 27,4 % dari siklus I ke hasil pengisian angket oleh siswa, jika pada siklus
siklus II. Hal tersebut dapat dilihat melalui I hasil angket minat belajar siswa menunjukkan
respon siswa yang mau bertanya ketika merasa angka 70,7% angka tersebut menunjukkan minat
belum jelas. Saat diskusipun, siswa juga tak belajar tinggi, maka setelah dilakukan tindakan
segan-segan untuk membantah pernyataan yang siklus II, persentase angket minat belajar
disampaikan oleh teman, jika tak sesuai dengan menujukkan angka 71,5% angka tersebut
pengetahuannya. (2) Memberikan perhatian yang menunjukkan minat belajar tinggi. Menurut hasil
besar mengalami peningkatan sebesar 26% dari penghitungan persentase tersebut, dapat diketahui
siklus I ke siklus II. Saat pembelajaran peningkatan persentase angket minat belajar
berlangsung, siswa terlihat begitu fokus dalam siswa kelas V sebesar 0,8%.
mengikuti setiap prosesdalam kegiatan Masing-masing aspek pada hasil angket
pembelajaran. (3) Senang hati. mengalami minat belajar juga mengalami peningkatan, berikut
peningkatan sebesar 19% dari siklus I ke siklus uraian perolehan hasil angket minat belajar dari
II. Hal tersebut terlihat dari sikap siswa yang siklus I ke siklus II.
dengan senang hati menikuti segala aktivitas
dalam pembelajaran. Siswa juga mencatat
4.200 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 42 Tahun ke-7 2018

No Aspek Siklus Siklus yang senang bermain. Siswa yang sebelumnya


I II ramai sendiri dengan teman sebangkunya,
1 Senang hati 73,6 75,6
2 Mengajukan 71,7 72,6 kurang tekun dalam mengerjakan tugas yang
pertanyaan dan diberikan oleh guru, setelah dilakukan tindakan
sanggahan
3 Tidak putus asa 68,1 72,2 siswa mulai menunjukkan minat belajar yang
4 Berani maju kedepan 70,8 72,2 tinggi. Saat pembelajaran dengan permainan
5 Tekun mengerjakan 69,4 71,6
tugas ular tangga, siswa mengikuti pembelajaran
6 Berpartisipasi pada 48,7 71,2 dengan tekun dan memberikan perhatian yang
proses kegiatan
7 belajar
Memberikan 68,9 71,2 besar kepada jalannya proses pembelajaran.
perhatian yang besar Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, karena
Tabel 6. Peningkatan hasil angket Minat Belajar siswa merasa senang dalam mengikuti
Siswa Siklus I dan Siklus II
pembelajaran.
Berdasarkan perolehan data dari tabel Data yang diperoleh dari penelitian
diatas, maka dapat dibuat digram batang manunjukkan bahwa minat belajar siswa
sebagai berikut, mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan

80
dengan peningkatan hasil observasi minat belajar
pada siklus I 64,1% angka tersebut menunjukkan
60
minat belajar tinggi, kemudian meningkat pada
40 Siklus I
Siklus II siklus II menjadi 85,1% angka tersebut
20
menunjukkan minat belajar tinggi sekali. Dari
0 hasil observasi tersebut diketahui bahwa terdapat
1 2 3 4 5 6 7
peningkatan minat belajar sebanyak 21%. Hasil
Diagram 2. Peningkatan Peningkatan angket penghitungan angket minat belajar juga
Minat Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
1 = Senang hati mengalami peningkatan dari siklus I 70,7%
2 =Mengajukan pertanyaan dan sanggahan angka tersebut menunjukkan minat belajar tinggi,
3 = Tidak putus asa
4 = Berani maju kedepan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 71,5%
5 = Tekun mengerjakan tugas angka tersebut menunjukkan minat belajar tinggi.
6 = Berpartisipasi pada proses kegiatan belajar
7 = Memberikan perhatian yang besar Dari hasil penghitungan tersebut dapat diketahui
terdapat peningkatanminat belajar sebanyak

SIMPULAN DAN SARAN 0,8%. Pencapaian tertinggi dari hasil observasi

Simpulan pada siklus II diraih melalui Aspek mengajukan

Permainan ular tangga bisa meningkatkan pertanyaan, sanggahan dan aspek memberikan

minat belajar siswa kelas V SDN Jlaban. perhatian yang besar, yakni sebesar 87,1%.

Terjadinya peningkatan minat belajar siswa, Saran


dikarenakan dengan permainan ular tangga, Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
proses pembelajaran menjadi lebih terdapat beberapa saran sebagai berikut. Bagi
menyenangkan dan sesuai dengan karakter anak siswa, seharusnya memiliki minat yang tinggi
Peningkatan Minat Belajar .... (Ade Ma’ruf Prasetyo) 4.201

dalam aspek tekun mengerjakan ttugas


mengikuti proses belajar mengajar. Kemudian
untuk guru, guru bisa menerapkan permainan ular
tangga pada tema 8 di tahun ajaran berikutnya.
Guru juga bisa menambahkan reward untuk
meningkatkan minat siswa. Media audio visual
bisa lebih dimanfaatkan oleh guru untuk
menambah variasi dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Djaali. (2008), Psikolohi Pendidkan, Jakarta:
Bumi Aksara.
Gie. (1995). Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta
: Liberti
Satrianawati. (2018). Media Dan Sumber Belajar.
Yogyakarta: Deepublish.

Smaldino.(2011). Instructional Technology And


Media For Learning. Jakarta: Kencana.
Wardani. (2012). Tentang Karakteristik Anak SD.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

Perwanti, Bondan Siti. (2017).


Https://www.almuslim.sch.id/index.php/co
mpo nent/k2/item/55-ular-tangga-angka-
peranan-media-belajar-dalam-
meningkatkan-motivasi-beljar-siswa.
diakses pada tanggal 1 Maret 2018 jam
06:09 WIB.

Anda mungkin juga menyukai