PENDALAMAN MATERI
(Lember Kerja Resume Modul)
A. Nama : Hanafi, S.Pd.I.
B. Judul Modul : Akidah Akhlak
C. Kegiatan Belajar_: Sumber Akhlak dan Implementasinya (KB 2)
D. Refleksi
1. Definisi Akhlak al-Karimah : Menurut bshasa kata Akhisk dalam
bahasa Arab merupaken jama’ dari gl#/khulugun yang berarti
budl pekerti, perangal, tingkah laku, sopan santun atau tabiat.
Kata tersebut mengandung segi persesuaian dengan perkatzan
$is/khalqun berarti kejadian, #/khalik yang berarti pencipta,
Gslie/makhluqun yang berarti yang diciptakan.
Menurut tbnu Miskawih: “Aakhlak adalah kondisi jiwa yong
mendorong tindakan-tindakan tonpa peru berpikir dan
pertimbangan logi” (Ibn. Miskawaih, Thadzib al-Akhlag, 1985; 25).
Menurut Al-Ghazali: “Akhiok ialah gambaran keadaan jiwa berupo
sifat-sifat yang sudah mendarah daging yang — mendorong
dilakukannya perbuton-perbuatan dengan mudah lagi gampang
tanpa berfikir paryang” (Al-Ghazall, inya Ulum ad-Din/Rubuu’ al-
Muhiiket, 2005; 890),
Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin : “Akhlak adalah kehendak yang
dibiasakan, bukan perbuatan yang tidak ada _kehendaknya. Seperti
bernafos, denyut jantung, kedioan mata dan lain-lain (Ahmad
Amin, Kitab al-Akhiag, 2012: 10).
Pembagian al-quwwah (kekuatan) menurut para ahli: Belau
tiga kekuatan (al:
quwwah) yang sangat penting untuk membentuk karakter kita
Meskipun Imam Al-Ghazali menyebutkan Ummahat al-Akhlag wa
Ushuluna yang ditamban satu kekuatan (al-quwwan) sehinggs
muncul empat kekuatan (alquwwah) (Al-Ghazali, thya Ulum ad-
Din/Rubuu' al-Muhlikat, 2005; 936)
‘Quwwah al-timi:
adalah kekuatan yang berasal dari akel. Dengan akal iri, manusia
dapat dengan mudah membedakan mana yang benar dan mana
yang salah, mana yang benar dan mana yang salah dalam
mengambil keputusan tentang baik dan buruk dalam suatu
kegiatan. Kekuatan ini memisahkan manusia dari hewan. Akal budi
manusia dapat menciptakan dan mengembangkan suatu
kebudayaan ager terus berkembang ke arah yang lebih baik dan
lebih maju dari sebelumnya .
Menurut Al-Maraghi hikmah adalah ilmu yang bermanfaat, yakni
4 Konsep (Beberapa istilah
dan definisi) di KB
menjalaskan bahwa jiwa manusia_memiiimu yang dapat mempangaruhi jiwa pemiliknya dan membimbing
kehendaknya untuk mendorong melakukan tindaken-tindakan yang
dapat membava mantaat dan kebahagiaan dunia akhirat (Al-
Maraghi Jilid Il, h. 40)
2. Hikmah sebagai konsep itu mencakup empat turunan,
yakni: husnu at-tadbir yaitu baik pemikirannya, judat adz-dzihn
yaitu. jernih pemikirannya, tsiqabah ar-ra’yi_yaitu tajam
pemikirannys dan shawab azh-zhann yaitu tepat pemikirannya, (Al
Ghazali, Mizan al- ‘Amal, 1964; h. 284)
Jaudat adz-dzinn, adaian kemampuan untuk berefieksi, untuk
mendapatkan kebijaksanaan ketika dinadapkan pada pendaoat yang
sama dan mengandung realisasi yang saling bertentangan
Husnu at-tadbir yakni cerdas dan lurus jalan fikirannya dalam
mangistimbatkan (mengambil kesimpulan).
Tsiqabah ar-re’yi, yaitu kemampuan untuk menghubungkan
pengetahuan seseorang dengan sebab dan akibat yang bermanfaat
bagi kehidupan masyarakat
Shawab azh-zhann, yakni die akan mendapatken Taufiq dari Allah
SWT. dengan korespondensi antara asumsi di kepelanye dan
kebenaran yang sebenarnya, tanpa dia harus berpikir panjang
3. Kebalikan dari Quwwah al-llmi adalah lemahnya ilmu atau
kebodohat
|terbagi menjadi dua konsep yeitu Radzilah a/-Knibbi dan Radzilsh al-
Balah. Radzilah al-khabb terdiri dari ad-dahaa (tertipu) dan al-
|jarbazah (pikiran lemah), yaitu logika yang
Daftar materi pada KB
yang sulit dipahami
Ibnu Miskawaih menjelaskan bahwa di dalam jiwa
seseorang itu terdapat tiga kekuatan (al-quiwwah) yang
sangat penting dalam membentuk akhlak manusia.
Sementara Imam Al-Ghazali menyebutkan sebagai
Unarmahat al-Akhiag wa Ushuluka dengan ditambahkan satu
Kkekuatan (al-quwwan) sehingga genap menjadi empat
kekuatan (al-quiwwah)
Keempat kekuatan tersebut adalah Quwwah al-Ilmi,
Quevwah al-Ghadhab, Quewah esy-Syakwoah, dan Quawah
al-'Adl
[Materi diatas masih belum seluruhnya kami fahami
3
Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran
[Materi empat kekuatan (al-quivwah) menurut AlGhazali, sulit
luntuk dijelaskan sebagai pemahaman peserta didik.