Anda di halaman 1dari 5

CV.

ESA CONSULTING
Terdaftar
1

Update SE-15/PJ/2018
No: 037/UP/IX/2018

Surabaya, 14 September 2018

Kepada: Client ESA Tax Consultant

Perihal : Update peraturan direktorat jenderal pajak SE-15/PJ/2018.

Sesuai dengan komitmen kami untuk mengirimkan peraturan perpajakan yang terbaru, kami
ingin menjelaskan mengenai SE-15/PJ/2018 tentang kebijakan pemeriksaan.

SE-15/PJ/2018 adalah peraturan yang menjadi pedoman serta memberikan keseragaman


langkah dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan oleh unit pelaksana pemeriksaan (UP2).

Berdasarkan peraturan tersebut dapat kami simpulkan menjadi beberapa poin sebagai berikut:

SE-15/PJ/2018

1. Revitalisasi proses bisnis pemeriksaan dilakukan oleh dirjen pajak dengan melakukan
penyusunan peta kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3),
pembentukan Komite Perencanaan Pemeriksaan, pembagian kebijakan penerbitan penugasan
pemeriksaan, pengendalian mutu pelaksanaan pemeriksaan, alokasi dan pengelolaan SDM
pemeriksaan, percepatan restitusi PPN dan penggunaan sarana dan prasarana pemeriksaan.
2. Pemeriksaan akan dilakukan berdasarkan kriteria sesuai dengan Daftar Sasaran Prioritas
Penggalian Potensi (DSP3) yang dibuat oleh Kepala KPP bersama-sama dengan Kepala Seksi
Pemeriksaan, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, III, dan IV, Kepala Seksi
Ekstensifikasi dan Penyuluhan, Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) serta
Supervisor Fungsional Pemeriksa Pajak.
3. Kepala KPP kemudian akan menentukan WP yang akan masuk kedalam Daftar Sasaran
Prioritas Pemeriksaan (DSPP).
4. Kebijakan pemeriksaan:
a. Pemeriksaan Rutin sehubungan dengan pemenuhan hak dan/atau pelaksanaan
kewajiban wajib pajak.
b. Pemeriksaan khusus yang meliputi:

Jl Jambi 21, Surabaya 60241


+6231 5681705 / +6231 5671149
esa.taxconsult@yahoo.com
CV. ESA CONSULTING
Terdaftar
2

a. Pemeriksaan khusus berdasarkan keterangan lain yang berupa data konkret


yang menunjukan adanya ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan.
b. Pemeriksaan khusus berdasarkan analisis risiko yang menunjukan adanya
ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan.
c. Jenis Pemeriksaan:
a. Pemeriksaan Lapangan yang dilakukan langsung di tempat tinggal atau tempat
kedudukan wajib pajak, tempat kegiatan usaha, atau pekerjaan bebas Wajib
Pajak, lokasi Objek Pajak atau tempat kedudukan Subjek Pajak atau Wajib
Pajak untuk pemeriksaan PBB, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu oleh
Pemeriksa Pajak.
b. Pemeriksaan Kantor yang dilakukan di kantor DJP.
5. Adapun dalam melakukan penentuan WP yang akan diperika DJP sesuai dengan point no 2,
DJP mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Indikasi Ketidakpatuhan Tinggi (adanya Tax Gap):
a. Indikator ketidakpatuhan WP pada 35 UP2 Penentu Penerimaan:
1. Analisa CTTOR, Gross Profit margin, Net Profit margin dibandingkan
dengan benchmarking industry sejenis dengan selisih analisa sebesar
10%.
2. Memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa.
3. Memiliki transaksi afiliasi dalam negeri dengan nilai transaksi lebih
dari 50% dari total nilai transaksi.
4. Memiliki transaksi afiliasi dalam negeri dengan anggota group
perusahaan yang memiliki kompensasi kerugian.
5. WP belum pernah diperiksa dalam jangka waktu 3 tahun terakhir.
6. WP menerbitkan FP kepada pembeli dengan NPWP 000 lebih dari 25%
dari total FP yang diterbitkan.
7. Terdapat hasil analisis Informasi, Data, Laporan, dan Pengaduan
(IDLP) dan/atau Center for Tax Analysis (CTA).
b. Indikator Ketidapatuhan WP pada KPP Pratama:
1. Ketidakpatuhan pembayaran dan penyampaian SPT;
2. Wajib Pajak belum pernah dilakukan pemeriksaan dengan ruang
lingkup seluruh jenis pajak (all taxes) selama 3 tahun terakhir;

Jl Jambi 21, Surabaya 60241


+6231 5681705 / +6231 5671149
esa.taxconsult@yahoo.com
CV. ESA CONSULTING
Terdaftar
3

3. Analisa CTTOR, Gross Profit margin, Net Profit margin dibandingkan


dengan benchmarking industry sejenis dengan selisih analisa sebesar
20%.
4. Ketidaksesuaian antara profil SPT dengan profil ekonomi (usaha dan
kekayaan) sesungguhnya berdasarkan fakta lapangan;
5. Memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa,
terutama dengan pihak afiliasi yang berkedudukan di negara yang
memiliki tarif pajak efektif yang lebih rendah;
6. Memiliki transaksi afiliasi dalam negeri (intra-group transaction)
dengan nilai transaksi lebih dari 50% dari total nilai transaksi;
7. Memiliki transaksi afiliasi dalam negeri dengan anggota grup usaha
yang memiliki kompensasi kerugian;
8. Wajib Pajak yang menerbitkan Faktur Pajak kepada pembeli dengan
NPWP 000 lebih dari 25% dari total Faktur Pajak yang diterbitkan
dalam satu Masa Pajak; dan/atau
9. Terdapat hasil analisis IDLP dan/atau CTA.
c. Indikator Ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi:
1. Ketidakpatuhan pembayaran dan penyampaian SPT;
2. Wajib Pajak belum pernah dilakukan pemeriksaan dengan ruang
lingkup seluruh jenis pajak (all taxes) selama 3 tahun terakhir;
3. Ketidaksesuaian antara profil SPT;
a. Skala Usaha;
b. Harta WP;
c. Gaya hidup WP;
d. Profil pinjaman WP.
4. Terdapat hasil analisis Informasi, Data, Laporan, dan Pengaduan
(IDLP) dan/atau Center for Tax Analysis (CTA).
b. Indikasi Modus Ketidakpatuhan Wajib Pajak
a. WP tidak melaporkan omzet yang sebenarnya.
b. WP membebankan biaya yang tidak seharusnya.
c. Ketidakpatuhan PPN.
d. WP melakukan aggressive tax planning (Perencanaan Pajak Agresif).
e. Penyalahgunaan Tax Treaty.

Jl Jambi 21, Surabaya 60241


+6231 5681705 / +6231 5671149
esa.taxconsult@yahoo.com
CV. ESA CONSULTING
Terdaftar
4

f. WP tidak melaporkan nilai pengalihan harta yang sebenarnya dalam rangka


likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan dan/atau
pengambilalihan usaha.
g. WP tidak melaporkan nilai perolehan atau penjualan yang sebenarnya dalam
rangka tukar menukar harta.
6. Pemeriksaan dengan tujuan lain
a. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melaksanakan Ketentuan Umum Perpajakan (KUP)
yang meliputi penentuan, pencocokan, atau pengumpulan materi yang berkaitan
dengan tujuan pemeriksaan.
b. Kriteria pemeriksaan untuk tujuan lain adalah sebagai berikut:
a. Penerbitan NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan.
b. Penghapusan NPWP baik berdasarkan permohonan WP atau secara jabatan.
c. Pencabutan pengkuhukan PKP baik berdasarkan permohonan WP atau secara
jabatan.
d. WP mengajukan keberatan.
e. Pengumpulan bahan guna penyusunan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
(NPPN).
f. Pencocokan data dan/atau alat keterangan.
g. Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil.
h. Penentuan satu atau lebih tempat terutang PPN.
i. Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak.
j. Penentuan saat produksi dimulai.
k. Penentuan perpanjangan jangka waktu kompensasi kerugian sehubungan
dengan pemberian fasilitas perpajakan.
l. Memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda (P3B).
7. Kesimpulan:
a. Berdasarkan SE-15/PJ/2018 maka kami ingin menghimbau kepada semua Client ESA
Consulting untuk mempersiapkan diri jikalau mengalami pemeriksaan sesuai dengan
SE-15.
b. Bersama dengan surat ini kami juga ingin menyampaikan agar Client tetap tenang dan
tidak terpancing isu-isu mengenai pemeriksaan pajak yang mersesahkan.
c. Kami juga berharap agar Bapak/Ibu dapat mempersiapkan data-data yang mungkin
akan diminta ketika pemeriksaan, terutama bagi Client yang belum pernah atau belum

Jl Jambi 21, Surabaya 60241


+6231 5681705 / +6231 5671149
esa.taxconsult@yahoo.com
CV. ESA CONSULTING
Terdaftar
5

mengalami pemeriksaan selama 3 tahun terakhir. Adapun data-data yang kami


sampaikan untuk disiapkan jika terjadi pemeriksaan adalah sebagai berikut:
a. Data pembukuan 2016-2018,
1. Copy rekening koran, mutasi kas, mutasi bank, rekap penjualan,
pembelian, biaya, utang, piutang dan lain-lain.
b. Data perpajakan 2016-2018,
1. SPT Masa, Bukti Bayar, Bukti Lapor, Bukti Potong, Fotokopi SPT
Tahunan (beserta dengan bukti lapor dan bukti pembayaran).
c. Data lain-lain yang terkait dengan perpajakan
1. Perjanjian bank, perjanjian utang piutang, perjanjian dengan pihak
ketiga lainnya.

Demikian ringkasan update peraturan ini kami buat, kami mengucapkan banyak terima kasih
dan kesediaan Client untuk membaca update perpajakan ini. Jika ada pertanyaan silahkan hubungi
kami dinomor 031-5681705 atau 031-5671149.

Hormat kami,

ESA Consulting

Carolus Julian Salim

Jl Jambi 21, Surabaya 60241


+6231 5681705 / +6231 5671149
esa.taxconsult@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai