Anda di halaman 1dari 40

PT.

IKANINDO REKATAMA CIPTA


GENERAL CONTRACTOR
Jl. Pucang Jajar no. 32, Surabaya

HSE PLAN

PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18


PT. KERAMIKA INDONESIA ASOSIASI Tbk.
PANJI SUROSO - MALANG
TAHUN 2022
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

HSE PLAN
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI TBK.
MALANG
Dibuat : Diperiksa : Disetujui :
PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA PT. KOKOH INTI AREBAMA Tbk.

(…………………………………….) (……………………………………………) (……………………………………..


SAFETY OFFICER PROJECT MANAGER HSE DEPARTEMENT

Tanggal: Tanggal: Tanggal:

REVISI
REV. TANGGAL ITEM REVISI

00

Page | 1
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

DAFTAR ISI

HSE PLAN COVER……………………………………………………………………………………………….


LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………......2
POLICY……………………………………………………………………………………………....................4
1. PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………..5
2. PERENCANAAN (PLAN)……………………………………………………………………………..5
2.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko……………………………………………..5
2.2 Persyaratan Perundang – undangan.............................………………………………6
2.3 Tujuan dan Sasaran K3…………………………………………………………………………7
2.4 Program K3………………………………………………………………………………………....7
3. PENERAPAN (IMPLEMENTATION)…………………………………………………………..…9
3.1 Struktur Organisasi Proyek ………………………………………………………………….9.
1. Tugas dan Tanggung Jawab Kontraktor………………………………..……………9
3.2 Struktur Organisasi Safety…………………………………………………….…..…..….12
1. Tugas dan Tanggung Jawab P2K3L……………………………….…..……………..13
3.3 Training K3…………………………………………………………………………….………….14.
3.4 Komunikasi…………………………………………………………………….……..…..….….15
3.5 Dokumentasi………………………………………………………………….………….………15
3.6 Operasional Control……………………………………………………………………..……25
1. Alat Pelindung Diri…………………………………………………………….…………….25
2. Ijin Pekerjaan………………………………………………….……………….………….….26
3. Program Housekeeping……………………………………………………………..…...26
4. HSE Patrol………………………………………………........................................26
5. Inspeksi Portable tool..…………………………………………………..……………….27
6. Mantenance…………………………………………………………………………………...27
3.7 Sistem Tanggap Darurat ……………………………………………………………..…….28
1. Kebakaran…………………………………………………………………………..…………..29
2. Ancaman Bom……………………………………………………………………..………...30
3. Kecelakaan Kerja……………………………………………………….……….…….….…31
4. Huru-hara………………………………………………………..………….…………….…..32
5. Gempa bumi…………………………………………………………………………………..33
6. Struktur organisasi tanggap darurat……………………………………………….35
7. Sarana.....………………………………………………………………………….…………..35
4. PEMANTAUAN (CHECK)………………………………………………………………………………37
4.1 Rekaman K3………………………………………………………………………………………….37

Page | 2
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

4.2 Performance Board……………………………………………………………………………..38


4.2 Incident Report…………………………………………………………………………………….38
4.3 Tinjauan Pemantauan…………………………………………………………………………..38
5. Corrective Action……………………………………………………………………………………..…..39
6. Penutup…………………………………………………………………………………………..……………39

Page | 3
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

POLICY
I. KEBIJAKAN K3L PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA
PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi bertekad
memberikan pelayanan dan produksecara optimal kepada pelanggan dan menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat sesuai dengan kaidah K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) secara konsisten dan berkesinambungan. Oleh karena itu PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA
mempunyai komitmen :
1. Mematuhi dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan K3
lainnya yang relevan.
2. Mencapai kinerja K3 tertinggi dengan menerapkan, melaksanakan evaluasi dan perbaikan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai PP No.50 Tahun 2012
secara berkelanjutan.
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, dengan menyediakan
tempat kerja yang aman dan sehat.
4. Mengidentifikasi bahaya, menilai resiko akibat kegiatan bisnis perusahaan serta
mengkomunikasikan secara terbuka kepada karyawan dan mitra kerja tentang potensi
bahaya di tempat kerja.
5. Menciptakan dan menerapkan budaya K3 secara efektif dan proaktif dengan komitmen dan
partisipasi semua karyawan.
6. Menjadikan penerapan K3 sebagai tanggung jawab setiap orang yang bekerja di lingkungan
Perusahaan.
7. Menyediakan kebijakan ini bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Meninjau secara periodik kebijakan K3 ini minimal setiap 1 tahun sekali untuk memastikan
bahwa kebijakan K3 ini masih relevan dan sesuai dengan skala dan resiko organisasi.
Untuk mewujudkan kebijakan ini, top manajemen menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
dan seluruh karyawan harus memahami serta memiliki komitmen untuk menerapkan kebijakan
ini.

Surabaya, 2 Maret 2020

MICHAEL SATRYA
DIREKTUR

1. PENDAHULUAN

Page | 4
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hak dari setiap pekerja maupun
orang yang terlibat dalam pelaksanaan di area proyek. PT. Ikanindo Rekatama Cipta
selaku kontraktor yang bertanggung jawab atas terlaksananya proyek tersebut
memegang peran penting dalam aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan
kerja selama proyek berlangsung.
Dokumen Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibuat oleh
PT.Ikanindo Rekatama Cipta, dijadikan sebagai acuan mengenai Peraturan tentang
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan selama proyek berlangsung dan wajib
ditaati oleh seluruhpekerja maupun orang yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
Perencanaan ini meliputi aspek Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan dan
Keamanan.Project Manager adalah penanggung jawab utama dari pelaksanaan
program dalam dokumen ini.
HSE Plan dibuat agar pelaksanaan proyek ini sesuai dengan standart
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan serta untuk mencapai zero accident.

INFORMASI PROYEK
Nama Proyek : New Building Belanja Keramik 18
Nama Kontraktor : PT. Ikanindo Rekatama Cipta
Klien : PT. Kokoh Inti Arebama Tbk.
Waktu Pelaksanaan : 90 hari
Lokasi : Jalan Panji Suroso – Malang

2. PERENCANAAN (PLAN)
2.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Pada setiap pekerjaan pasti memiliki potensi bahaya yang akan memberikan
dampak kerugian baik pada perusahaan maupun tenaga kerja. Oleh sebab itu PT.
Ikanindo Rekatama Cipta melakukan identifikasi bahaya pada setiap pekerjaan yang
akan dilakukan pada proyek ini sebelum proyek dimulai. Adapun jenis pekerjaan
yang akan dilakukan pada PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18 PT.
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan loading unloading material dan peralatan

Page | 5
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

b. Pekerjaan cut & fill


c. Pekerjaan Pondasi (batu kali, sloof dan cakar ayam)
d. Pekerjaan pondasi dan sloof
e. Pekerjaan Pembuatan dinding
f. Pekerjaan Lantai cor
g. Pekerjaan Pembuatan drainase
h. Pekerjaan Pemasangan pagar
i. Pekerjaan pemasangan paving blok
j. Pekerjaan Pembuatan toilet dan musholla
k. Pekerjaan kontruksi rangka atap
l. Pekerjaan Electrical
Secara umum kemungkinan resiko yang akan ditemui dalam pekerjaan-pekerjaan
diatas adalah:
a. Kecelakaan lalu lintas
b. Terjepit alat kerja
c. Tergores benda tajam
d. Jatuh dari ketinggian
e. Tertimpa material
f. Kebakaran
g. Tersengat listrik
h. Terkena percikan api gerinda dan las
Identifikasi bahaya pada setiap pekerjaan diatas di jelaskan dalam form risk
assessment pada Lampiran 1
2.2 Persyaratan Perundang – undangan dan Persyaratan Lainnya
Penyusunan HSE Plan proyek ini mengacu pada aturan:
1. UU no. 1 tahun 1970 tentangKeselamatandanKesehatanKerja
2. OHSAS 18001:2007 Safety Management System
3. UU NO.13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan
4. Permenaker no 4 tahun 1987 tentang P2K3 serta tata cara penunjukan ahli
keselamatan kerja
5. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 Penerapan SMK3

Page | 6
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

6. Per Men no 1 tahun 1989 tentang Syarat dan Kualifikasi Operator Keran Angkat
7. Per Men no 2 tahun 1982 tentang Kualifikasi Pekerja Pengelasan
8. Per Men no 1 tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja di Konstruksi
9. Permenakertrans no 15 tahun 2008 tentang P3K di tempat kerja
10. Per Men no 4 tahun 1980 tentang persyaratan pemasangan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)
11. Kep Men no.186 tahun 1999 tentang Unit penanggulangan kebakaran di
tempat kerja
12. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000
13. Permen no 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Pekerjaan pada Ketinggian
2.3 Tujuan dan Sasaran K3
Manajemen
PT.IkanindoRekatamaCiptaakanberusahasemaksimalmungkinuntukmenyelesaikanpr
oyekdengan target:
a. Zero Incident
b. Zero Accident
c. Minimize Pollution
2.4 Program K3
Untuk mendukung terlaksananya target tersebut maka dibuat program yg lebih
spesifik, detail & terukur yang meliputi:
a. Safety Induction
b. Safety briefing
c. Training pekerjaan high risk
d. Safety patrol
e. Inspeksi APAR
f. Inspeksi portable tool
g. Penerapan Housekeeping
Jadwal pelaksaan program dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
No Bulan Januari Februari Maret April Keterangan

Page | 7
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

2022 2022 2022 2022


Program 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Safety Induction Setiap ada


pekerja baru
2 Safety Briefing Daily by SO,
SM, SPV
4 Sosialisasi Risk by SO, SM, SPV
Assesment
5 Training manual by SO, SM,
handling SPV,
6 Training by SO, SM, SPV
Pemasangan
scaffolding
7 Training by SO, SM, SPV
penggunaan APD
8 Training pekerjaan by SO, SM, SPV
di ketinggian
9 Training pekerjaan by SO, SM, SPV
panas (cutting,
grinding & welding)
12 inspection By SO dan
portables tools logistik
13 EHS Patrol Semua staff
14 Inspection APAR By SO

3 PENERAPAN (DO/IMPLEMENTATION)
Penerapan dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Stuktur organisasi dan tanggung jawab
b. Alat yang akan digunakan selama proyek
c. HSE program dan jadwal pelaksanaannya
d. Komunikasi
e. Dokumentasi
f. Operational control

Page | 8
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

g. Sistem tanggap darurat


h. Program-program yang akan dilakukan

3.1 Struktur Organisasi Proyek

SUNARWAN

Project Manager

081333282617

MEGA

Safety Officer

085231726028

ARIS SETIAWAN

Site Manager
081357932989

KRISMANTO DICKY HAMDAN YOSEP 2. YOHANES

Engineering CSA Supervisor CSA Engineer Logistik Administrasi


081333134485 081235652888 MEP 085704147199 085815149200
081230115753

3.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Kontraktor


Pelaksanaan K3L dalam proyek ini merupakan tanggung jawab seluruh pekerja.
Tanggung jawab mengenai K3L dalam proyek ini dapat dijelaskan sebagai Berikut:
Project Manager
- Melaksanakan kebijakan K3L perusahaan
- Penanggung jawab umum atas pelaksanaan K3L proyek
- Menyetujui seluruh kegiatan dan mendukung kinerja safety officer

Page | 9
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Memastikan pelaksanaan metode kerja yang aman


- Mengevaluasi dan meninjau performa dan target safety
- Mengkoordinasikan pelaksanaan safety kepada klien, subkontraktor, dan
pihak ketiga
- Berkomunikasi dengan Head Office tentang permasalahan K3L
Site Manager
- Merumuskan pelaksanaan perencanaan K3L ke dalam metode kerja pada
setiap pekerjaan baru atau perubahan pekerjaan
- Mengidentifikasikan risk dan hazard serta melakukan sistem preventive
yang tepat
- Mempersiapkan rancangan eksekusi konstruksi yang aman
- Memastikan pelaksanaan metode kerja yang aman
- Melakukan inspeksi safety pada kondisi fisik lapangan
- Menyelidiki dan menganalisa setiap insiden, kecelakaan, dan penyakit
akibat kerja untuk mengetahui tingkat kecenderungannya
- Turut serta dalam investigasi apabila terjadi kecelakaan di tempat kerja
- Memastikan bahwa seluruh equipment peralatan lainnya di rawat dengan
baik serta aman digunakan
Safety Officer
- Memonitor efektivitas peraturan safety
- Mengkoordinasikan dan mendukung penuh pelaksanaan kebijakan K3L
- Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety serta
tindakan perbaikannya
- Membuat laporan mingguan
- Melakukan investigasi kecelakaan kerja
- Membantu Project Manager dalam mempersiapkan dan memperbarui HSE
Plan
- Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol
- Melakukan inspeksi harian dan mingguan
- Mengendalikan seluruh kebutuhan safety
Supervisor

Page | 10
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Melaksanakan kebijakan K3L


- Sebagai penanggung jawab umum safety pada lokasi pengawasannya
- Turut aktif dalam mengawasi pelaksanaan proyek secara keseluruhan
- Memipin pelaksanaan Safety Talk
- Memberikan masukan dan saran terhadap seluruh aspek safety serta
tindakan perbaikannya
- Turut serta dalam investigasi kecelakaan
- Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol
- Melakukan inspeksi harian dan mingguan
Logistik
- Memastikan seluruh kebutuhan dalam proyek tersedia dan jumlahnya
sesuai dengan kebutuhan
- Menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang sesuai dengan form
kedatangan barang, copy surat jalan serta bon pengambilan barang
- Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety serta
tindakan perbaikannya
- Turut serta dalam investigasi kecelakaan kerja
- Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol
- Melakukan inspeksi harian dan mingguan
Administrasi
- Melaksanakan kebijakan K3L
- Sebagai penanggung jawab dokumen dan administrasi
- Memberikan masukan dan saran terhadap seluruh aspek safety serta
tindakan perbaikannya
- Turut serta dalam investigasi kecelakaan
- Melakukan inspeksi harian dan mingguan
Engineering
- Melaksanakan kebijakan K3L
- Sebagai penanggung jawab umum safety pada lokasi pengawasannya
- Memberikan masukan dan saran terhadap seluruh aspek safety serta
tindakan perbaikannya

Page | 11
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Turut serta dalam investigasi kecelakaan


- Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol
- Melakukan inspeksi harian dan mingguan
- Memastikan pekerjaan sesuai dengan soft drawing yang ada
- Membuat dan merencanakan metode kerja pelaksanaan proyek
Drafter
- Melaksanakan kebijakan K3L
- Memberikan masukan dan saran terhadap seluruh aspek safety serta
tindakan perbaikannya
- Memastikan pekerjaan sesuai dengan soft drawing yang ada
- Melaksanakan tanggung jawab terhadap kualitas produk pada proses
pelaksanaan proyek
- Melakukan pemeriksaan progres pekerjaan
- Melaporkan bila ada penyimpangan standar ke dalam defect report yang
dapat diputuskan segera maupun yang perlu dipertanggungjawabkan ke
manajemen

3.2 Struktur Organisasi P2K3L

Ketua P2K3
Aris Setiawan

Sekretaris P2K3
Megawati

Fire First aid Communication


-krismanto Johanes Logistik & Hamdan Hidayat
-Dicky waste
- Agus Yosep

Page | 12
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

3.2.1. Tugas dan Tanggung Jawab P2K3L


Masing-masing anggota yang tergabung dalam P2K3L memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
Ketua P2K3L
a. Menganalisa atau membuat rancangan kebutuhan yang diperlukan
dalam pelaksanaan P2K3L
b. Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
c. Menyebarkan informasi kebijaksanaan P2K3L
d. Bertanggungjawab menyelesaikan masalah internal maupun eksternal
dalam kegiatan P2K3L
Sekretaris P2K3L
a. Membuat undangan rapat dan notulen
b. Mengelola administrasi surat-surat P2K3L
c. Mencatat dan mereview data-data yang berhubungan dengan K3L
d. Memberikan bantuan atau saran-saran yang diperlukan demi suksesnya
program-program K3L
e. Membuat laporan kepada kepala departemen yang bersangkutan
mengenai adanya tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak
aman (unsafe condition) di lingkungan kerja
Fire Man
a. Mengkoordinir pemantauan, perawatan, terhadap fasilitas dan peralatan
untuk mencegah terjadinya kebakaran
b. Bertanggung jawab terhadap penanganan kebakaran sesuai prosedur
c.Melakukan pelatihan mengatasi bahaya kebakaran secara berkala
d. Melaporkan status keadaan darurat kepada semua orang di proyek
e. Bertanggung jawab memutus aliran listrik utama
First Aid
a. Melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan kerja
b. Bertanggung jawab merawat dan menyiapkan peralatan P3K

Page | 13
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

c.Melakukan pelatihan penanganan korban kecelakaan kerja


d. Bertanggung jawab memulihkan cedera ringan yang dialami oleh korban
agar tidak menimbulkan cedera lebih parah
Waste
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan 5R
b. Melakukan pemeriksaan bahaya limbah di area lokasi kerja
c. Bertanggung jawab terhadap kebersihan dan material sisa proyek
Logistik
a. Bertanggung jawab terhadap penempatan material datang di area
proyek
b. Bertanggung jawab mendistribusikan material di area proyek
c. Melakukan kontrol terhadap stok ketersediaan kebutuhan K3L
d. Bertanggung jawab atas laporan keluar masuknya barang
Communication
a. Bertanggung jawab terhadap jalur evakuasi tanggap darurat
b. Melaporkan kejadian kecelakaan kepada Owner dan pihak eksternal
c. Menyiapkan rambu dan amaran dilokasi proyek
d. Pemberiaan aba-aba / tanda bahaya melalui pengeras suara

3.3 Training K3
Training atau pelatihan yang di berikan kepada pekerja bertujuan untuk
mengedukasi pekerja tentang bahaya-bahaya resiko dalam pekerjaannya,
serta cara bekerja yang aman dan benar dan dilakukan oleh Supervisor yang
bersangkutan dan safety Officer beserta sub kontraktor.
Training yang di berikan sebagai berikut:
A. Training Pekerjaan di ketinggian
B. Training tentang penggunaan APD yang tepat sesuai dengan jenis pekerjaan
C. Training pekerjaan panas (Welding, Grinding, Cutting)
D. Training pemasangan scaffolding
E. Training Manual Handling

Page | 14
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

3.4 Komunikasi
Komunikasi yang berkaitan tentang safety selama berada dan bekerja di area
proyekdi lakukan pada saat:
1. Safety Induction, kepada semua pekerja baru mengenai aturan-aturan yang
berkaitan dengan keselamatan selama proyek.
2. Daily Safety briefing, di lakukan setiap pagi sebelum memulai pekerjaan pukul
08.00 – 08.15 atau olehSupervisor dan Safety Officer. Materi Safety Talk di
sesuaikan dengan pekerjaan yang akan di lakukan pada hari itu.
3.5 Dokumentasi
1. HSE Plan
HSE Plan yang telah disusun oleh PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA, dan
divalidasi oleh PT. Kokoh Inti Arebama Tbk., akan menjadi acuan Peraturan
tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan selama proyek
berlangsung.
2. SOP Pekerjaan
Setiap pekerjaan yang akan dilakukan selama proyek berlangsung harus
memiliki SOP (Standard Operational Procedure).
2.1 SOP ( Standard Operational Procedure) Pekerjaan Sipil
1. Pekerjaan Galian manual
Persiapan :
a. Tentukan titik penggalian manual sebelum melakukan aktivitas penggalian.
b. Periksa gambar lay out, pastikan tidak ada fasilitas bawah tanah seperti pipa
gas, listrik, atau kabel komunikasi lainnya.
c. Pastikan ijin kerja telah ada sebelum memulai pekerjaan galian.
d. Pasang papan tanda untuk menginformasikan pekerjaan galian, kemudian
pasang barikade sekeliling area.
Tahapan Pelaksanaan Galian :
a. Siapkan peralatan excavasi di lokasi yang akan digali
b. Patok daerah yang akan digali (Surveyor)

Page | 15
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

c. Lakukan penggalian sampai kedalaman elevasi yang direncanakan


d. Perhatikan kemiringan pinggir galian sesuai dengan kemiringan rencana
e. Tumpuk tanah galian pada daerah pemuatan.
f. Muat tanah galian ke dump truck dan buang ke lokasi pembuangan yang
direncanakan.
2. Pekerjaan Struktur Baja
a. Pekerjaan struktur baja meliputi, kolom dan regel rangka atap serta rangka
cladding wall. Pekerjaan Dimulai dengan erection kolom baja pada kolom
pedestal, erection kolom dan castella menggunakan mobile crane. lalu
dilakukan pengecekan terhadap alignment/ verticality terhadap kelurusan
arah vertical dan arah horizontal kolom.
b. Sebelum kolom-kolom tersebut dikunci momen dilakukan pengecekan dahulu
surveyor dan QC
c. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan Erection regel. Penyambungan regel
dengan kolom menggunakan mur baut.
d. Setelah itu dilakukan pemasangan purlin dan trekstang
3. Pemasangan Atap
a. memasang insulation roof.
b. Lalu dilakukan pemasangan. Jenis atap yang digunakan adalah atap seng
genteng metal roof dengan ketebalan 5 mm, bentuk, ukuran dan warna seng
sesuai dengan gambar rencana.
c. Penyambungan penutup atap seng adalah sekurang kurangnya satu setengah
gelombang seng dan apabila dilihat dari bawah tidak ada kelihatan cahaya
dari bawah.
d. Pemasangan skrup pada lengkungan atas dari seng metal roof.
4. Pasangan Bata Ringan

4.1 Peralatan yang digunakan:

a. Meteran
b. sendok semen/roskam
c. palu karet, waterpass

Page | 16
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

d. ember plastik
e. alat lot
f. benang
g. gergaji
4.2 Metode kerja:
a. Siapkan gambar shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan
sebagai acuan.
b. Cek / sortir bata ringan agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana
dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
c. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan.
d. Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/
dinding (marking).
e. Pasang Profil dengan memakai hollow besi.
f. Pasang starterbar lantai atas dan bawah sesuai approval, termasuk pasang
besi kolom praktis sesuai approval.
g. Bersihkan bata ringan dari kotoran  dan debu sebelum dipasang agar perekat
dapat bekerja dengan baik.
h. Siapkan campuran adukan perekat bata ringan dan masukan kedalam bak
adukan / ember plastik 
i. Aduk hingga rata
j. Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka dipakai
adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan
permukaan yang rata. (Leveling) 
k. Lakukan pemasangan bata ringan  secara manual sebagaimana umumnya
dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk
bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-
Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk menggunakan Hand mixer
l. Pemasangan starter bar pada kolom praktis disesuaikan dengan spesifikasi
yang telah disetujui.
m. Pengadukan campuran beton untuk kolom praktis menggunakan molen

Page | 17
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

n. Pengecoran kolom praktis dilakukan pada tiap pasangan bata ringan


mencapai ketinggian ±1meter. 
o. Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata ringan tersebut
digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control
kerataan. 
p. Setelah pekerjaan pasangan bata ringan selesai dan dipastikan telah
mengering dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran/ acian.
5. Pasangan Plesteran + Aci
5.1 Alat yang digunakan :
a. Jidar
b. Roskam
c. Sendok
d. Benang
e. Meteran
5.2 Metode kerja
a. Buat adukan Plester
b. Isi dan ratakan bidang dinding dengan menggunakan roskram
c. Menjelang kering gosok sampai halus
6. Pekerjaan Pengecatan
1. Peralatan yang digunakan :
a. Scrab
b. Amplas
c. Ember
d. Bak cat
e. Roll cat
f. Kuas
2. Pekerjaan Plamir
Plamur yang digunakan adalah jenis plamur sesuai dengan yang ditentukan
dalam spesifikasi teknis.
a. Pelaksanaan :

Page | 18
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

 Kekentalan plamur disesuaikan dengan kebutuhan, mengenceran dapat


dilakukan dengan menambahkan air secukupnya.
 Pelapisan dilakukan dengan menggunakan Scrab yang dipoleskan secara
merata. Pekerjaan ini dilakukan perlapis dan diulang hingga rata dan tidak
menerawang / kelihatan belang abu-abu warna acian.  
 Setelah pelapisan plamur rata dan kering, kemudian di haluskan dengan
menggunakan amplas sebelum dilakukan pengecatan dasar.
3. Pekerjaan Pengecatan Dasar
Cat dasar yang digunakan adalah jenis cat dasar sesuai dengan yang
ditentukan dalam spesifikasi teknis.
 Kekentalan cat dasar disesuaikan dengan kebutuhan, mengenceran dapat
dilakukan dengan menambahkan air secukupnya.
 Roll cat dicelupkan ke dalam cat dan kemudian ditiriskan pada bak cat untuk
mendapatkan hasil pengecatan yang rata dan cat tidak tercecer pada lantai.
 Pengecatan dasar dilakukan dengan menggunakan Roll Cat hingga
permukaan tampak rata dan tidak menerawang. Pada lokasi yang tidak dapat
dijangkau / susah dikerjakan dengan menggunakan roll, maka pengecatan
dilakukan dengan menggunakan kuas.
 Bila permukaan hasil pengecatan belum rata maka dilapis pengecatan diulang
hingga diperoleh permukaan yang rata. Pelapisan ulang dilakukan apabila
lapisan cat sebelumnya telah cukup kering.
4. Pekerjaan Pengecatan Finishing
Cat tembok yang digunakan adalah jenis cat tembok sesuai dengan yang
ditentukan dalam spesifikasi teknis
 Kekentalan cat tembok disesuaikan dengan kebutuhan, mengenceran dapat
dilakukan dengan menambahkan air secukupnya.
 Roll cat dicelupkan ke dalam cat dan kemudian ditiriskan pada bak cat untuk
mendapatkan hasil pengecatan yang rata dan cat tidak tercecer pada lantai.
 Pengecatan lapis pertama dilakukan dengan menggunakan Roll Cat hingga
permukaan tampak rata dan tidak menerawang. Pada lokasi yang tidak dapat

Page | 19
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

dijangkau / susah dikerjakan dengan menggunakan roll, maka pengecatan


dilakukan dengan menggunakan kuas.
 Bila permukaan telah rata dan kering dilakukan pengecatan lapis berikutnya
dan diulang hingga permukaan dan warna benar-benar rata.Pengecatan akhir
dilakukan antara 2 - 3 lapis, hingga diperoleh permukaan dan warna benar-
benar rata.
7. Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton yang dilakukan meliputi pondasi beton, sloof beton, kolom
beton, balok beton dan Lantai beton
Metode pekerjaan beton adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton
tiap bagian.
b. Approval material yang akan digunakan.
c. Persiapan lahan kerja.
d. Persiapan material kerja, antara lain : readymix K-250, besi beton, kawat
beton, semen PC, pasir, multiplek,   paku, balok, kaso, dll.
e. Persiapan alat bantu kerja, antara lain :  concrete pump, vibrator, kompresor,
cutting well, theodolith, waterpass, meteran, gergaji, scafolding, raskam,
jidar, benang, selang air, dll.
2. Pengukuran
a. Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan theodolith melakukan
pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta
leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai, dan dinding penahan tanah.
b. Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan
mengikuti alur pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.
3. Fabrikasi besi tulangan
a. Besi  beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja 
b. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
c. Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.

Page | 20
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

d. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
e. Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
f. Untuk balok, plat lantai, plat lantai bekesting dikerjakan dahulu baru setelah
itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
4. Fabrikasi bekesting
a. Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan
pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting
menjadi dekat.
b. Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah, maka
bekesting dapat menggunakan multiplek atau pasangan batako :
c. Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran dengan theodolith
untuk kesikuan dan leveling pondasi.
d. Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat baik.
e. Perkuatan terhadap  pasangan dinding  batako, agar pada waktu pengecoran
pasangan dinding batako tidak ambruk/runtuh.
f. Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti :
kolom, balok, plat lantai menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan
menggunakan balok/kaso dan alat perancah scafolding :
g. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
h. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor
dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
i. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.-    Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
j. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi
plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
k. Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
l. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.

Page | 21
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

5. Pengecoran beton
a. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat
Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan
sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job
Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada USER untuk
disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton
readymix mutu K-250.
b. Pengecoran beton dimulai setelah USER menyetujui untuk pengecoran beton
yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
c. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa .
d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
e. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran
adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton
dapat padat
8. Pekerjaan Pemasangan Rooling door
A. Bahan :
1. Daun pintu besi (plat baja tebal 1.5 mm dengan bibir pintu selebar 24 mm
disekeliling daun pintu, ketebalan daun pintu 40 – 45 mm)
2. Kusen C dengan ukuran 150 x 70 mm dengan ketebalan plat 2 mm.
3. Engsel baja galvanis D knuckle 22 mm
4. Handle pintu besi dengan tiga fungsi ; normal function, single entry panic function,
double entry panic function.
5. Rumah kunci mortise lock dengan tiga fungsi ; normal function, single entry panic
function, double entry panic function.
6. Sealant
B. Alat :
1. Travo las
2. Waterpass / unting – unting
3. Benang

Page | 22
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

4. SekrupAnchor
C. Metode Pelaksanaan
1. Persiapkan Shop Drawing
2. Marking posisi yang akan dipasang pintu besi pada opening pintu besi yang telah
disiapkan.
3. Pasang anchor pada bagian belakang kusen besi dengan cara dilas,
4. Pasang anchor pada opening pintu besi dengan penempatan jarak yang sama
dengan jarak anchor kusen besi. Anchor dipasang dengan menggunakan epoxi.
5. Pasang kusen besi pada opening pintu yang telah dipasang anchor dengan celah 20
mm pada bagian kiri dan kanan opening pintu.
6. Cek vertikalitas kusen besi dengan menggunakan unting – unting dan elevasi
horizontal, serta kesikuan posisi kusen.
7. Setelah posisi kusen besi tepat sesuai rencana, anchor yang menempel pada kusen
yang ketemu dengan anchor yang menempel pada beton disambung dengan las.
8. Sambungan antara kusen besi dengan beton dibikin tali air ± 5 mm kemudian ditutup
dengan sealant.
9. Setelah pemasangan pintu besi selesai dilanjutkan dengan pekerjaan finishing pintu
besi dan pemasangan accesoris pintu besi.
2.2 Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Pemasangan Kabel Ladder
Material
 Kabel ladder
 Gantungan
 Fitting dan Jointing
Peralatan

 Kunci pas
 scaffolding
 Bor tangan
 Kapur tulis atau spidol
 Kunci pipa, kunci pas, tang, obeng dan lain-lain

Metoda Pelaksanaan

Page | 23
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

 Marking jalur kabel ladder sesuai shop drawing, tandai lokasi pengeboran untuk
gantungan/ support.
 Bor lokasi gantungan/support.
 Pasang support kabel ladder sesuai dengan ketinggian yang diminta
 Pasang kabel lader.
 Pada setiap sambungan pasang penghubung dipasang grounding
2. Wiring cable feeder
 Pastikan lebar kabel ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
 Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
 Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir.
 Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter.
 kabel siap disambung dengan panel.
3. Pekerjaan instalasi lighting fixture dan aksesoris (stop kontak dan saklar)
Yang dimaksud pekerjaan Penerangan dan Stopkontak adalah pekerjaan
pemasangan instalasi penerangan, pemasangan armature, pemasangan panel dan
Stopkontak lengkap dengan kabel distribusinya dan panel-panelnya.
A. Persiapan.
Untuk material – material fire alarm adalah sebagai berikut:
a) Conduit
b) Tee dus
c) Sok conduit
d) Isolasi
e) Flexible conduit
f) Klem
g) Lasdop
h) Kabel NYA 2x1.5mm
i) Lampu
j) Stop Kontak
k) Saklar
Untuk Alat kerja Instalsi fire alarm adalah sebagai berikut:
a) Bor beton

Page | 24
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

b) Gerinda
c) Bending conduit
d) Obeng
e) tang
B. Pemasangan / Pelaksanaan.
a) pekerjaan wiring kabel untuk elektrikal dan Stopkontak dapat segera dimulai
sesuai shop drawing yang disetujui
b) Test tahanan isolasi kabel dan grouping
c) Jika hasil test dinyatakan baik, maka bisa dilakukan pemasangan armature lampu
d) Untuk Stopkontak pada saat pekerjaan bata (dinding) sparing dan wiring dimulai
dipasang pada dinding dimana titik Stopkontak diletakkan
e) Setelah dinding dilakukan finishing dan kondisi keamanan sudah terjamin
(ruangan terkunci) maka Stopkontak dapat dipasang
f) Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke panel di masing – masing
gedung
g) Connection panel per lantai dengan panel induk (LVMDP).
h) Test nyala lampu dan tegangan pada Stopkontak
i) Untuk pekerjaan ini dilakukan test megger

3.6 Operasional Control


PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA mengidentifikasikan setiap kegiatan yang berkaitan
yang memiliki potensi bahaya dan menetapkan upaya pengendalian pada bahaya
tersebut agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja yaitu diantaranya dengan:
1. Alat Pelindung Diri
PT. Ikanindo Rekatama Cipta. Menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk
seluruh pekerja yang membutuhkan sesuai dengan tugas dan potensial bahaya
yang teridentifikasi.Alat Pelindung Diri (APD) berdasarkan bertujuan untuk
menurunkan resiko bahaya. APD yang digunakan dalam proyek terdapat dalam
table berikut:
Jenis Pekerjaan Alat Pelindung Diri

Page | 25
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

FULL BODY HARNES


SARUNG TANGAN

SARUNG TANGAN
SEPATU SAFETY

FACE SHIELD
KACAMATA

KAP LAS
Ear Plug
Masker
APRON
ROMPI
HELM

LAS
Pekerjaan Welding √ √ √ - √ - √ - √ √ √ -

Pekerjaan cutting √ √ √ √ √ - √ √ √ - - -

Pekerjaan Ketinggian √ √ √ - - √ - - √ - - √

Pekerjaan Angkat Angkut √ √ √ - - √ - - √ - - -

√ √ √ - - √ - - √ - - -
Pekerjaan Listrik

Pekerjaan galian √ √ √ - √ √ - √ - - -

2. Ijin Pekerjaan
Selama Proyek berlangsung harus memberlakukan sistem ijin kerja dan ijin masuk
pada pekerjaan dan daerah-daerah yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya yang
tinggi berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya dan evaluasi risiko. Ijin kerja sesuai

dengan ketentuan yang diberlakukan dari PT. Kokoh Inti Arebama Tbk..
3. Program Housekeeping
Pelaksanaan program Housekeeping dilakukan setiap hari oleh semua
pekerja selama minimal 15 menit sebelum berakhirnya jam kerjaberupa
membersihkan dan merapikan tempat kerja dari sampah dan material sisa
pekerjaan.
4 HSE Patrol
Safety Patrol dilakukan oleh Kontraktor bersama PT. Keramika Indonesia
Assosiasi Tbk. yang bertujuan untuk memeriksa area kerja yang meliputi unsafe
action, unsafe condition dan 5R sehingga tidak sampai terjadi nearmiss atau
kecelakaan kerja.
5 Inspeksi Portable tool
Peralatan yang akan digunakan wajib diperiksa setiap bulan oleh mekanik yang
bersangkutan bersama safety officer dengan cara mengisi form checklist . Form
checklist peralatan dapat dilihat pada lampiran 2.

Page | 26
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

6 Maintenance
Pemeliharan peralatan yang digunakan di dalam proyek dilakukan oleh
mekanik secara berkala selama 1 bulan satu kali serta menyesuaikan
kebutuhan apabila terjadi kerusakan peralatan.
7. Peralatan Kerja
Peralatan yang akan digunakanselamapelaksanaanproyekadalah:
a) Pick up
Merk : Suzuki
b) Concrete mixer
Merk : Hyno
c) Concrete pump
Merk : Hyno
d) Vibrator
Merk : Heada
e) Jack drill
Merk : Makita
f) Travo las
Merk : 1 phase (Lakoni)
3 phase (Niller)
g) Mesin grooving
Merk : TWG
h) Mesin senai
Merk : REX dan Asada
i) Mesin trowel
Merk : Honda
j) Mesin grinding
Merk : Makita
k) Bor tangan
Merk : Makita
l) Mesin cutting Wheel
Merk : Makita

Page | 27
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

m) Chain Block
Merk : Elephant
Kapasitas : 3 ton
Tipe : C21
n) Mobile crane
Merk : KATO
Kapasitas : 15 ton
o) Mesin molen
Merk : YANMAR
Kapasitas : ½ kubik/proses
p) Dozer
Merk : KOMATSU D31E-20
Kapasitas : 9030 kg
q) Excavator
Merk : HITACHI ZAXIS 210 MF
Kapasitas : 1,0 M3-Impact Rate- 1200 bpm
r) Vibro roller
Merk : SAKAI JAPAN
Model : SAKAI/SV512D-H
Penggerak : Engine Diesel

3.7 Sistem Tanggap Darurat


Sistem tanggap darurat yang akan diterapkan selama pelaksanaan proyek berdasarkan
beberapa potensi bahaya seperti:
1. Kebakaran
a. Ketua Tim Tanggap Darurat
- Setelah menerima tanda bahaya, segera datang ke ruang kendali keadaan
darurat dan evaluasi keadaan darurat
- Memutuskan evakuasi ke area aman
- Mengawasi pemeriksaan akhir di seluruh wilayah setelah evakuasi berakhir

Page | 28
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

b. Tim Penanggulangan
- Berteriak keras dengan pengeras suara atau membunyikan alarm (jika ada)
- Mematikan aliran listrik
- Meredakan kebakaran memakai APAR
- Mematikan kebakaran
- Membuat kronologi kejadian dan melaporkan kepada Ketua TTD
c. Tim Evakuasi
- Mengarahkan / mengumpulkan pekerja ke lokasi daerah evakuasi
- Melakukan pembagian posisi atau tugas-tugas pengamanan area agar tidak
terjadi penumpukan personil di satu tempat saja
- Menghitung jumlah pekerja sebelum dan sesudah kejadian keadaan darurat
d. Tim P3k
- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memastikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace datang
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan darurat.
e. Tim Dokumen dan Material
- Mengidentifikasi tempat penyimpanan arsip yang berharga dan membawanya
ke daerah evakuasi
- Peralatan kerja (komputer, laptop, dll) diamankan ke daerah evakuasi
- Membawa peralatan ke daerah evakuasi
- Memberikan perlindungan peralatan di daerah evakuasi
f. Tim Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait, seperti :
o Polisi
o Pemadam Kebakaran
o Keluarga korban (jika ada)

Page | 29
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Melakukan komunikasi dengan pihak pers, seperti koran, majalah, televisi,


radio, masyarakat, dll
2. Ancaman Bom
a. Ketua Tim Tanggap Darurat
- Setelah ada tanda bahaya adanya ancaman segera ke ruang kendali keadaan
darurat dan evaluasi keadaan
- Memutuskan segera evakuasi ke area aman
- Mengoordinasi seluruh evakuasi sampai selesai
b. Tim Penanggulangan
- Menyalakan tanda sirine/ peluit adanya bahaya ancaman.
- Segera berkoordinasi dengan pihak gegana
- Segera mengevakuasi seluruh pekerja dan memblokade zona yang dianggap
tidak aman.
- Membuat keterangan kronologis adanya ancaman kepada pihak yang
berwenang supaya segera ditanggulangi.
c. Tim Evakuasi
- Mengumpulkan seluruh pekerja ke lokasi daerah yang dianggap aman.
- Evaluasi kelengkapan personil/pekerja.
- Mengkomunikasikan kepada seluruh personil/pekerja agar tidak panik.
- Memastikan bahwa sekitar area perusahaan dalam keadaan aman dan
terkendali, tidak ada gangguan dari pihak luar
d. Tim P3K
- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memasikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace datang
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan
daruratambulans, mobil polisi dan kendaraan gegana

Page | 30
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

e. Tim Dokumen dan Material


- Mengidentifikasi tempat penyimpanan arsip yang berharga dan membawanya
ke daerah evakuasi
- Peralatan kerja (komputer, laptop, fax) diamankan ke daerah evakuasi
- Membawa peralatan ke daerah evakuasi
- Memberikan perlindungan peralatan di daerah evakuasi
f. Tim Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait, seperti : Polisi
- Melakukan komunikasi dengan pihak pers, seperti koran, majalah, televisi,
radio, masyarakat, dll
3. Kecelakaan Kerja
a. Ketua Tim Tanggap Darurat
- Setelah mendengar tanda adanya personel yang cidera parah, segera koordinasi
untuk ditangani dengan segera
- Memutuskan untuk mengevakuasi ke rumah sakit atau tidak
- Memastikan agar si korban sudah benar-benar segera ditangani
b. Tim Penanggulangan
- Mengevakuasi korban ke lokasi yang representative untuk segera ditangani
- Menyiapkan armada evakuasi bila harus dibawa ke lokasi lain dari tempat
musibah
- Mengamankan area terjadinya musibah untuk dicatat kronologi peristiwanya
c. Tim Evakuasi
- Mengoordinasikan seluruh pekerja untuk tidak panik dan memberitahukan
bahwa keadaan dapat ditanggulangi
- Korban segera ditangani untuk mendapatkan pertolongan pertama
penyelamatan
- Evaluasi apakah ada pekerja / personel lain yang terkena musibah cedera parah
agar dapat
d. Tim P3K

Page | 31
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memasikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace datang
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan darurat
e. Tim Dokumentasi dan Material
- Jika korban cedera parah memegang/ sedang memproses arsip penting, maka
segera di back-up arsipnya untuk diamankan
f. Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait, seperti: Polisi untukidentifikasi jika perlu Ambulance
/rumah sakit Keluarga korban (jika ada)
4. Huru-hara
a. Ketua tim tanggap darurat
- Setelah ada tanda peringatan adanya huruhara/ demonstrasi, segera ke ruang
kendali untuk evaluasi penanggulangan.
- Membuat keputusan untuk meneruskan kegiatan atau tidak
- Mengawasi seluruh pergerakan demo sampai dapat terkendali/selesai
b. Tim Penanggulangan
- Mencoba membuat kesepakatan antara pihak-pihak terkait agar dapat
diselesaikan dengan damai.
- Segera berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk bersama-sama
mengontrol kondisi.
- Membuat perencanaan evakuasi manajemen untuk antisipasi keadaan terburuk
c. Tim Evakuasi
- Mengumpulkan pekerja dan manajemen ke lokasi / area dekat dengan pintu
keluar
- Jika keadaan mendesak maka diarahkan untuk meninggalkan lokasi

Page | 32
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Mencoba mengontrol seluruh personil di kantor untuk tidak panik dan


melakukan hal yang memperburuk keadaan
d. Tim P3K
- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memasikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace datang
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan darurat
e. Tim Dokumen dan Material
- Mengidentifikasikan tempat arsip penting agar jauh dari tujuan huru-hara
- Membuat perencanaan perlindungan terhadap tempat arsip bila kondisi darurat
f. Tim Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait yang berwenang :
a. Polisi / aparat pengaman lainnya.
b. Berkoordinasi dengan pihak pihakterkaituntuk- penanggulangan kondisi huru-
hara
5. Gempa Bumi
Penanganan keadaan darurat Saat GEMPA berlangsung:

- Berlindunglah di bawah meja dan tetap diam, bukan berdiri di bawah tulang
pintu
- Jongkok ke tanah dengan punggung melekat di dinding dan kepala dilingkari
dengan tangan
- Hindari sekat kaca, jendela, lemari arsip, rak gantung, lampu, kabel, dan
peralatan kantor yang dapat menindih anda seperti mesin tik, komputer, dll
- Jika berada di luar gedung, hindari daerah yang mudah roboh atau runtuh dan
apabila dalam mobil segera keluar dan menjauhlah
Setelah GEMPA berhenti:

Page | 33
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- Segera keluar dari gedung, sesaat setelah gempa berhenti


- Segera berkumpul di titik berkumpul
- Laporkan jika ada yang terluka kepada Tim Tanggap Darurat
- Seluruh Tim Tanggap Darurat dibantu karyawan lain memeriksa kemungkinan
terjadinya dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh karena gempa untuk
ditindaklanjuti.

a.Ketua tim tanggap darurat


- Setelah ada tanda bahaya, segera datang ke ruang kendali keadaan darurat dan
evaluasi keadaan darurat
- Memutuskan melakukan evakuasi atau tidak
- Mengawasi pemeriksaan akhir di seluruh wilayah setelah evakuasi berakhir
b. Tim Penanggulangan
- Menyalakan tanda adanya bahaya dengan peluit atau pengeras suara
- Membuat sarana dan prasarana evakuasi ke tempat aman
- Segera mengkoordinasikan seluruh pekerja untuk ke area aman
c. Tim Evakuasi
- Mengumpulkan pekerja ke lokasi daerah evakuasi
- Mengkomunikasikan kepada seluruh personil / pekerja agar tidak panic
- Evaluasi kelengkapan personil / pekerja
d. Tim P3K
- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memasikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace dating
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan darurat
e. Tim Dokumen dan Material
- Mengidentifikasi tempat penyimpanan arsip yang berharga dan membawanya
ke daerah evakuasi
Page | 34
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

- peralatan kerja (komputer, laptop, fax, mesin fotokopi) diamankan ke daerah


evakuasi
- Memberikan perlindungan peralatan di daerah evakuasi
b. Tim Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait :
a. Polisi / divisi penanggulangan bencana
b. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk integrasi penanggulangan efek
bencana
6. Organisasi sistem Tanggap Darurat PT. Ikanindo Rekatama Cipta

Aris Setiawan

Aris
Johanes
Dicky Johanes Hamdan
Krismanto Didit
Dicky
DedyA. Mahmuda Yosep
Krismanto Aslamia
Megawati Nanik
Dicky Foreman
Wiwid
Plumbing
Hamdan
Agus

7. Sarana
Beberapa sarana yang harusdisediakan dalam proyek inidiantaranya:
- Menyediakan petugas dan peralatan P3K
- Assembly Point
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry chemical Powder
- Daftar no telpon penting

Nama No. Telepon

Page | 35
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

PIC PT. Ikanindo (Up. Aris ) 081357932989


Safety Officer (Megawati) 085231726028
Polsek Blimbing (0341) 491304
Rumah sakit Saiful Anwar (0341) 362101
Ambulance 118
Tim PMK 0341-364617

7.1 Sarana P3K yang disediakan (PERMENAKER No PER.


15/MEN/VIII/2008):

- Kasa Steril - Masker


- Perban (lebar 5 cm ) - Pinset
- Perban (lebar 10 cm) - Lampu senter
- Plester (lebar 1.25 cm) - Cairan pencuci mata
- Plester cepat - Kantong plastik bersih
- Kapas - Aquades (10 ml larutan
- Kain segitiga/mittela saline)
- Gunting - Alkohol 70%
- Peniti - Obat-obatan standar
- Sarung tangan sekali pakai - Betadine
- - Rivanol

Page | 36
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

7.2 Alur Medivac dan Pelaporan Kecelakaan

7.3 Denah Jalur Evakuasi


Setiap area kerja atau gedung harus terdapat jalur evakuasi yang jelas untuk
memudahkan proses evakuasi setiap orang apabila terjadi keadaan darurat.
denah jalur evakuasi akan di pasang dilokasi kerja agar semua orang dapat
mengetahui dimana assembly point berada.

4. PEMANTAUAN (CHECK)
Pemantauan dalam HSE Plan ini adahlah sebagai berikut:
4.1 Rekaman K3
Record dalam HSE Plan ini adalah sebagai berikut:
a. Laporan nearmiss dan incident di area proyek dalam jangka waktu 1 x 24 jam
(apabila terjadi kecelakaan)

Page | 37
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

b. Laporan mingguan perkembangan proyek


c. Minutes of Meeting (MoM) hasil rapat yang dibuat oleh bagian administrasi
d. Hasil inspeksi checklist pada peralatan yang diisi oleh bagian mekanik dan safety
officer.
e. Hasil dari HSE patrol yang dilakukan bersama dengan user dari PT. Kokoh Inti
Arebama Tbk.
4.2 Performance Board
Pemantauan kinerja dan capaian yang terkait dengan safety ditampilkan dalam
Performance Board.Performance Board berisikan informasi tentang Loss Time Injury
(LTI), jumlah kasus kecelakaan serius, tanggal kecelakaan terakhir, dan jumlah hari
tanpa kecelakaan (dalam jam).

PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18

4.3 Incident Report


Setiap kejadian incident / accident dan penanganan keadaan darurat akan di
laporkan segera secara verbal dan secara tertulis selambatnya dalam 24 jam sesuai
dengan ketetapan PT. Kokoh Inti Arebama Tbk.. Form incident report dan form
nearmiss & incident log record dapat dilihat di Lampiran 3.
4.4 Tinjauan Managemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen K3L organisasinya, secara
terencana, untuk menjamin kesesuaian, kecukupan, dan keefektifannya secara
berkelanjutan.
Masukan tinjauan manajemen harus termasuk:

Page | 38
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN

a. Hasil dari safety patrol


b. Komunikasi yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait, termasuk keluhan-
keluhan
c. Rekomendasi peningkatan dalam penerapan K3

5. CORRECTIVE ACTION
Safety officer bertanggung jawab untuk memonitor dan melakukan verifikasi
seluruh tindak perbaikan yang direkomedasikan sesuai progress dan batasan waktu
(time limit) yang telah ditentukan. Selanjutkan untuk dilaporkan kepada Project
Manager dan Head Office

6. PENUTUP
Demikian HSE Plan ini kami buat agar dapat dijadikan pedoman untuk
peraturan terkait Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) saat
pelaksanaan proyek. HSE Plan memerlukan tinjauan berkala dari semua pihak
menyeisuaikan perkembangan situasi yang ada di dalam proyek, untuk itu tidak
menutup kemungkinan adanya revisi di dalam dokumen HSE Plan ini.

Page | 39

Anda mungkin juga menyukai