Ehs Plan Proyek BK Panji Suroso
Ehs Plan Proyek BK Panji Suroso
HSE PLAN
HSE PLAN
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI TBK.
MALANG
Dibuat : Diperiksa : Disetujui :
PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA PT. KOKOH INTI AREBAMA Tbk.
REVISI
REV. TANGGAL ITEM REVISI
00
Page | 1
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
DAFTAR ISI
Page | 2
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 3
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
POLICY
I. KEBIJAKAN K3L PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA
PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi bertekad
memberikan pelayanan dan produksecara optimal kepada pelanggan dan menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat sesuai dengan kaidah K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) secara konsisten dan berkesinambungan. Oleh karena itu PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA
mempunyai komitmen :
1. Mematuhi dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan K3
lainnya yang relevan.
2. Mencapai kinerja K3 tertinggi dengan menerapkan, melaksanakan evaluasi dan perbaikan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai PP No.50 Tahun 2012
secara berkelanjutan.
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, dengan menyediakan
tempat kerja yang aman dan sehat.
4. Mengidentifikasi bahaya, menilai resiko akibat kegiatan bisnis perusahaan serta
mengkomunikasikan secara terbuka kepada karyawan dan mitra kerja tentang potensi
bahaya di tempat kerja.
5. Menciptakan dan menerapkan budaya K3 secara efektif dan proaktif dengan komitmen dan
partisipasi semua karyawan.
6. Menjadikan penerapan K3 sebagai tanggung jawab setiap orang yang bekerja di lingkungan
Perusahaan.
7. Menyediakan kebijakan ini bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
8. Meninjau secara periodik kebijakan K3 ini minimal setiap 1 tahun sekali untuk memastikan
bahwa kebijakan K3 ini masih relevan dan sesuai dengan skala dan resiko organisasi.
Untuk mewujudkan kebijakan ini, top manajemen menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
dan seluruh karyawan harus memahami serta memiliki komitmen untuk menerapkan kebijakan
ini.
MICHAEL SATRYA
DIREKTUR
1. PENDAHULUAN
Page | 4
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hak dari setiap pekerja maupun
orang yang terlibat dalam pelaksanaan di area proyek. PT. Ikanindo Rekatama Cipta
selaku kontraktor yang bertanggung jawab atas terlaksananya proyek tersebut
memegang peran penting dalam aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan
kerja selama proyek berlangsung.
Dokumen Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibuat oleh
PT.Ikanindo Rekatama Cipta, dijadikan sebagai acuan mengenai Peraturan tentang
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan lingkungan selama proyek berlangsung dan wajib
ditaati oleh seluruhpekerja maupun orang yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
Perencanaan ini meliputi aspek Keselamatan, Kesehatan, Lingkungan dan
Keamanan.Project Manager adalah penanggung jawab utama dari pelaksanaan
program dalam dokumen ini.
HSE Plan dibuat agar pelaksanaan proyek ini sesuai dengan standart
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan serta untuk mencapai zero accident.
INFORMASI PROYEK
Nama Proyek : New Building Belanja Keramik 18
Nama Kontraktor : PT. Ikanindo Rekatama Cipta
Klien : PT. Kokoh Inti Arebama Tbk.
Waktu Pelaksanaan : 90 hari
Lokasi : Jalan Panji Suroso – Malang
2. PERENCANAAN (PLAN)
2.1 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Pada setiap pekerjaan pasti memiliki potensi bahaya yang akan memberikan
dampak kerugian baik pada perusahaan maupun tenaga kerja. Oleh sebab itu PT.
Ikanindo Rekatama Cipta melakukan identifikasi bahaya pada setiap pekerjaan yang
akan dilakukan pada proyek ini sebelum proyek dimulai. Adapun jenis pekerjaan
yang akan dilakukan pada PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18 PT.
Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan loading unloading material dan peralatan
Page | 5
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 6
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
6. Per Men no 1 tahun 1989 tentang Syarat dan Kualifikasi Operator Keran Angkat
7. Per Men no 2 tahun 1982 tentang Kualifikasi Pekerja Pengelasan
8. Per Men no 1 tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja di Konstruksi
9. Permenakertrans no 15 tahun 2008 tentang P3K di tempat kerja
10. Per Men no 4 tahun 1980 tentang persyaratan pemasangan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)
11. Kep Men no.186 tahun 1999 tentang Unit penanggulangan kebakaran di
tempat kerja
12. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000
13. Permen no 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Pekerjaan pada Ketinggian
2.3 Tujuan dan Sasaran K3
Manajemen
PT.IkanindoRekatamaCiptaakanberusahasemaksimalmungkinuntukmenyelesaikanpr
oyekdengan target:
a. Zero Incident
b. Zero Accident
c. Minimize Pollution
2.4 Program K3
Untuk mendukung terlaksananya target tersebut maka dibuat program yg lebih
spesifik, detail & terukur yang meliputi:
a. Safety Induction
b. Safety briefing
c. Training pekerjaan high risk
d. Safety patrol
e. Inspeksi APAR
f. Inspeksi portable tool
g. Penerapan Housekeeping
Jadwal pelaksaan program dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
No Bulan Januari Februari Maret April Keterangan
Page | 7
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
3 PENERAPAN (DO/IMPLEMENTATION)
Penerapan dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Stuktur organisasi dan tanggung jawab
b. Alat yang akan digunakan selama proyek
c. HSE program dan jadwal pelaksanaannya
d. Komunikasi
e. Dokumentasi
f. Operational control
Page | 8
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
SUNARWAN
Project Manager
081333282617
MEGA
Safety Officer
085231726028
ARIS SETIAWAN
Site Manager
081357932989
Page | 9
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 10
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 11
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Ketua P2K3
Aris Setiawan
Sekretaris P2K3
Megawati
Page | 12
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 13
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
3.3 Training K3
Training atau pelatihan yang di berikan kepada pekerja bertujuan untuk
mengedukasi pekerja tentang bahaya-bahaya resiko dalam pekerjaannya,
serta cara bekerja yang aman dan benar dan dilakukan oleh Supervisor yang
bersangkutan dan safety Officer beserta sub kontraktor.
Training yang di berikan sebagai berikut:
A. Training Pekerjaan di ketinggian
B. Training tentang penggunaan APD yang tepat sesuai dengan jenis pekerjaan
C. Training pekerjaan panas (Welding, Grinding, Cutting)
D. Training pemasangan scaffolding
E. Training Manual Handling
Page | 14
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
3.4 Komunikasi
Komunikasi yang berkaitan tentang safety selama berada dan bekerja di area
proyekdi lakukan pada saat:
1. Safety Induction, kepada semua pekerja baru mengenai aturan-aturan yang
berkaitan dengan keselamatan selama proyek.
2. Daily Safety briefing, di lakukan setiap pagi sebelum memulai pekerjaan pukul
08.00 – 08.15 atau olehSupervisor dan Safety Officer. Materi Safety Talk di
sesuaikan dengan pekerjaan yang akan di lakukan pada hari itu.
3.5 Dokumentasi
1. HSE Plan
HSE Plan yang telah disusun oleh PT. IKANINDO REKATAMA CIPTA, dan
divalidasi oleh PT. Kokoh Inti Arebama Tbk., akan menjadi acuan Peraturan
tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan selama proyek
berlangsung.
2. SOP Pekerjaan
Setiap pekerjaan yang akan dilakukan selama proyek berlangsung harus
memiliki SOP (Standard Operational Procedure).
2.1 SOP ( Standard Operational Procedure) Pekerjaan Sipil
1. Pekerjaan Galian manual
Persiapan :
a. Tentukan titik penggalian manual sebelum melakukan aktivitas penggalian.
b. Periksa gambar lay out, pastikan tidak ada fasilitas bawah tanah seperti pipa
gas, listrik, atau kabel komunikasi lainnya.
c. Pastikan ijin kerja telah ada sebelum memulai pekerjaan galian.
d. Pasang papan tanda untuk menginformasikan pekerjaan galian, kemudian
pasang barikade sekeliling area.
Tahapan Pelaksanaan Galian :
a. Siapkan peralatan excavasi di lokasi yang akan digali
b. Patok daerah yang akan digali (Surveyor)
Page | 15
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
a. Meteran
b. sendok semen/roskam
c. palu karet, waterpass
Page | 16
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
d. ember plastik
e. alat lot
f. benang
g. gergaji
4.2 Metode kerja:
a. Siapkan gambar shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan
sebagai acuan.
b. Cek / sortir bata ringan agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana
dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
c. Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata ringan.
d. Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/
dinding (marking).
e. Pasang Profil dengan memakai hollow besi.
f. Pasang starterbar lantai atas dan bawah sesuai approval, termasuk pasang
besi kolom praktis sesuai approval.
g. Bersihkan bata ringan dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat
dapat bekerja dengan baik.
h. Siapkan campuran adukan perekat bata ringan dan masukan kedalam bak
adukan / ember plastik
i. Aduk hingga rata
j. Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata ringan tidak ada, maka dipakai
adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan
permukaan yang rata. (Leveling)
k. Lakukan pemasangan bata ringan secara manual sebagaimana umumnya
dengan tebal speci yang dianjurkan ±3mm dengan roskam gerigi, untuk
bagian bawah joint lantai dan atas join slab menggunakan MU-380/ 301-
Tinbed ( Campuran MU 380 dengan air dan diaduk menggunakan Hand mixer
l. Pemasangan starter bar pada kolom praktis disesuaikan dengan spesifikasi
yang telah disetujui.
m. Pengadukan campuran beton untuk kolom praktis menggunakan molen
Page | 17
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 18
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 19
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 20
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
d. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
e. Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
f. Untuk balok, plat lantai, plat lantai bekesting dikerjakan dahulu baru setelah
itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.
4. Fabrikasi bekesting
a. Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan
pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya, karena angkutan bekesting
menjadi dekat.
b. Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah, maka
bekesting dapat menggunakan multiplek atau pasangan batako :
c. Sebelum bekesting batako dipasang, lakukan pengukuran dengan theodolith
untuk kesikuan dan leveling pondasi.
d. Pasangan dinding batako harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil
pengecoran beton dapat baik.
e. Perkuatan terhadap pasangan dinding batako, agar pada waktu pengecoran
pasangan dinding batako tidak ambruk/runtuh.
f. Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti :
kolom, balok, plat lantai menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan
menggunakan balok/kaso dan alat perancah scafolding :
g. Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
h. Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor
dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
i. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.- Pasangan
bekesting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
j. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi
plat siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
k. Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
l. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
Page | 21
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
5. Pengecoran beton
a. Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat
Job Mix Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan
sehingga didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job
Mix Formula yang telah dibuat kontraktor diserahkan kepada USER untuk
disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton
readymix mutu K-250.
b. Pengecoran beton dimulai setelah USER menyetujui untuk pengecoran beton
yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
c. Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa .
d. Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan
sampah.
e. Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran
adukan beton diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton
dapat padat
8. Pekerjaan Pemasangan Rooling door
A. Bahan :
1. Daun pintu besi (plat baja tebal 1.5 mm dengan bibir pintu selebar 24 mm
disekeliling daun pintu, ketebalan daun pintu 40 – 45 mm)
2. Kusen C dengan ukuran 150 x 70 mm dengan ketebalan plat 2 mm.
3. Engsel baja galvanis D knuckle 22 mm
4. Handle pintu besi dengan tiga fungsi ; normal function, single entry panic function,
double entry panic function.
5. Rumah kunci mortise lock dengan tiga fungsi ; normal function, single entry panic
function, double entry panic function.
6. Sealant
B. Alat :
1. Travo las
2. Waterpass / unting – unting
3. Benang
Page | 22
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
4. SekrupAnchor
C. Metode Pelaksanaan
1. Persiapkan Shop Drawing
2. Marking posisi yang akan dipasang pintu besi pada opening pintu besi yang telah
disiapkan.
3. Pasang anchor pada bagian belakang kusen besi dengan cara dilas,
4. Pasang anchor pada opening pintu besi dengan penempatan jarak yang sama
dengan jarak anchor kusen besi. Anchor dipasang dengan menggunakan epoxi.
5. Pasang kusen besi pada opening pintu yang telah dipasang anchor dengan celah 20
mm pada bagian kiri dan kanan opening pintu.
6. Cek vertikalitas kusen besi dengan menggunakan unting – unting dan elevasi
horizontal, serta kesikuan posisi kusen.
7. Setelah posisi kusen besi tepat sesuai rencana, anchor yang menempel pada kusen
yang ketemu dengan anchor yang menempel pada beton disambung dengan las.
8. Sambungan antara kusen besi dengan beton dibikin tali air ± 5 mm kemudian ditutup
dengan sealant.
9. Setelah pemasangan pintu besi selesai dilanjutkan dengan pekerjaan finishing pintu
besi dan pemasangan accesoris pintu besi.
2.2 Pekerjaan Instalasi Listrik
1. Pemasangan Kabel Ladder
Material
Kabel ladder
Gantungan
Fitting dan Jointing
Peralatan
Kunci pas
scaffolding
Bor tangan
Kapur tulis atau spidol
Kunci pipa, kunci pas, tang, obeng dan lain-lain
Metoda Pelaksanaan
Page | 23
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Marking jalur kabel ladder sesuai shop drawing, tandai lokasi pengeboran untuk
gantungan/ support.
Bor lokasi gantungan/support.
Pasang support kabel ladder sesuai dengan ketinggian yang diminta
Pasang kabel lader.
Pada setiap sambungan pasang penghubung dipasang grounding
2. Wiring cable feeder
Pastikan lebar kabel ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang
Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 m dari kebutuhan
Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir.
Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter.
kabel siap disambung dengan panel.
3. Pekerjaan instalasi lighting fixture dan aksesoris (stop kontak dan saklar)
Yang dimaksud pekerjaan Penerangan dan Stopkontak adalah pekerjaan
pemasangan instalasi penerangan, pemasangan armature, pemasangan panel dan
Stopkontak lengkap dengan kabel distribusinya dan panel-panelnya.
A. Persiapan.
Untuk material – material fire alarm adalah sebagai berikut:
a) Conduit
b) Tee dus
c) Sok conduit
d) Isolasi
e) Flexible conduit
f) Klem
g) Lasdop
h) Kabel NYA 2x1.5mm
i) Lampu
j) Stop Kontak
k) Saklar
Untuk Alat kerja Instalsi fire alarm adalah sebagai berikut:
a) Bor beton
Page | 24
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
b) Gerinda
c) Bending conduit
d) Obeng
e) tang
B. Pemasangan / Pelaksanaan.
a) pekerjaan wiring kabel untuk elektrikal dan Stopkontak dapat segera dimulai
sesuai shop drawing yang disetujui
b) Test tahanan isolasi kabel dan grouping
c) Jika hasil test dinyatakan baik, maka bisa dilakukan pemasangan armature lampu
d) Untuk Stopkontak pada saat pekerjaan bata (dinding) sparing dan wiring dimulai
dipasang pada dinding dimana titik Stopkontak diletakkan
e) Setelah dinding dilakukan finishing dan kondisi keamanan sudah terjamin
(ruangan terkunci) maka Stopkontak dapat dipasang
f) Setelah itu dilanjutkan dengan connection instalasi ke panel di masing – masing
gedung
g) Connection panel per lantai dengan panel induk (LVMDP).
h) Test nyala lampu dan tegangan pada Stopkontak
i) Untuk pekerjaan ini dilakukan test megger
Page | 25
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
SARUNG TANGAN
SEPATU SAFETY
FACE SHIELD
KACAMATA
KAP LAS
Ear Plug
Masker
APRON
ROMPI
HELM
LAS
Pekerjaan Welding √ √ √ - √ - √ - √ √ √ -
Pekerjaan cutting √ √ √ √ √ - √ √ √ - - -
Pekerjaan Ketinggian √ √ √ - - √ - - √ - - √
√ √ √ - - √ - - √ - - -
Pekerjaan Listrik
Pekerjaan galian √ √ √ - √ √ - √ - - -
2. Ijin Pekerjaan
Selama Proyek berlangsung harus memberlakukan sistem ijin kerja dan ijin masuk
pada pekerjaan dan daerah-daerah yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya yang
tinggi berdasarkan hasil identifikasi potensi bahaya dan evaluasi risiko. Ijin kerja sesuai
dengan ketentuan yang diberlakukan dari PT. Kokoh Inti Arebama Tbk..
3. Program Housekeeping
Pelaksanaan program Housekeeping dilakukan setiap hari oleh semua
pekerja selama minimal 15 menit sebelum berakhirnya jam kerjaberupa
membersihkan dan merapikan tempat kerja dari sampah dan material sisa
pekerjaan.
4 HSE Patrol
Safety Patrol dilakukan oleh Kontraktor bersama PT. Keramika Indonesia
Assosiasi Tbk. yang bertujuan untuk memeriksa area kerja yang meliputi unsafe
action, unsafe condition dan 5R sehingga tidak sampai terjadi nearmiss atau
kecelakaan kerja.
5 Inspeksi Portable tool
Peralatan yang akan digunakan wajib diperiksa setiap bulan oleh mekanik yang
bersangkutan bersama safety officer dengan cara mengisi form checklist . Form
checklist peralatan dapat dilihat pada lampiran 2.
Page | 26
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
6 Maintenance
Pemeliharan peralatan yang digunakan di dalam proyek dilakukan oleh
mekanik secara berkala selama 1 bulan satu kali serta menyesuaikan
kebutuhan apabila terjadi kerusakan peralatan.
7. Peralatan Kerja
Peralatan yang akan digunakanselamapelaksanaanproyekadalah:
a) Pick up
Merk : Suzuki
b) Concrete mixer
Merk : Hyno
c) Concrete pump
Merk : Hyno
d) Vibrator
Merk : Heada
e) Jack drill
Merk : Makita
f) Travo las
Merk : 1 phase (Lakoni)
3 phase (Niller)
g) Mesin grooving
Merk : TWG
h) Mesin senai
Merk : REX dan Asada
i) Mesin trowel
Merk : Honda
j) Mesin grinding
Merk : Makita
k) Bor tangan
Merk : Makita
l) Mesin cutting Wheel
Merk : Makita
Page | 27
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
m) Chain Block
Merk : Elephant
Kapasitas : 3 ton
Tipe : C21
n) Mobile crane
Merk : KATO
Kapasitas : 15 ton
o) Mesin molen
Merk : YANMAR
Kapasitas : ½ kubik/proses
p) Dozer
Merk : KOMATSU D31E-20
Kapasitas : 9030 kg
q) Excavator
Merk : HITACHI ZAXIS 210 MF
Kapasitas : 1,0 M3-Impact Rate- 1200 bpm
r) Vibro roller
Merk : SAKAI JAPAN
Model : SAKAI/SV512D-H
Penggerak : Engine Diesel
Page | 28
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
b. Tim Penanggulangan
- Berteriak keras dengan pengeras suara atau membunyikan alarm (jika ada)
- Mematikan aliran listrik
- Meredakan kebakaran memakai APAR
- Mematikan kebakaran
- Membuat kronologi kejadian dan melaporkan kepada Ketua TTD
c. Tim Evakuasi
- Mengarahkan / mengumpulkan pekerja ke lokasi daerah evakuasi
- Melakukan pembagian posisi atau tugas-tugas pengamanan area agar tidak
terjadi penumpukan personil di satu tempat saja
- Menghitung jumlah pekerja sebelum dan sesudah kejadian keadaan darurat
d. Tim P3k
- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memastikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace datang
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan darurat.
e. Tim Dokumen dan Material
- Mengidentifikasi tempat penyimpanan arsip yang berharga dan membawanya
ke daerah evakuasi
- Peralatan kerja (komputer, laptop, dll) diamankan ke daerah evakuasi
- Membawa peralatan ke daerah evakuasi
- Memberikan perlindungan peralatan di daerah evakuasi
f. Tim Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait, seperti :
o Polisi
o Pemadam Kebakaran
o Keluarga korban (jika ada)
Page | 29
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 30
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 31
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
- Setelah mendengar bunyi alarm tanda bahaya dan pengumuman dari Ketua
TTD, para personil P3K segera berkumpul dan menentukan langkah yang akan
diambil untuk pengamanan area
- Melakukan pengecekan dan pencatatan korban yang cedera dan melaporkan
segala kerusakan, kekurangan, da kebutuhan tindakan pertolongan pertama
- Memasikan ambulance sudah dihubungi dan melakukan tindakan pertolongan
pertama hingga ambulace datang
- Memberitahu rumah sakit rujukan untuk standby jika terjadi keadaan darurat
e. Tim Dokumentasi dan Material
- Jika korban cedera parah memegang/ sedang memproses arsip penting, maka
segera di back-up arsipnya untuk diamankan
f. Komunikasi
- Menghubungi pihak terkait, seperti: Polisi untukidentifikasi jika perlu Ambulance
/rumah sakit Keluarga korban (jika ada)
4. Huru-hara
a. Ketua tim tanggap darurat
- Setelah ada tanda peringatan adanya huruhara/ demonstrasi, segera ke ruang
kendali untuk evaluasi penanggulangan.
- Membuat keputusan untuk meneruskan kegiatan atau tidak
- Mengawasi seluruh pergerakan demo sampai dapat terkendali/selesai
b. Tim Penanggulangan
- Mencoba membuat kesepakatan antara pihak-pihak terkait agar dapat
diselesaikan dengan damai.
- Segera berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk bersama-sama
mengontrol kondisi.
- Membuat perencanaan evakuasi manajemen untuk antisipasi keadaan terburuk
c. Tim Evakuasi
- Mengumpulkan pekerja dan manajemen ke lokasi / area dekat dengan pintu
keluar
- Jika keadaan mendesak maka diarahkan untuk meninggalkan lokasi
Page | 32
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
- Berlindunglah di bawah meja dan tetap diam, bukan berdiri di bawah tulang
pintu
- Jongkok ke tanah dengan punggung melekat di dinding dan kepala dilingkari
dengan tangan
- Hindari sekat kaca, jendela, lemari arsip, rak gantung, lampu, kabel, dan
peralatan kantor yang dapat menindih anda seperti mesin tik, komputer, dll
- Jika berada di luar gedung, hindari daerah yang mudah roboh atau runtuh dan
apabila dalam mobil segera keluar dan menjauhlah
Setelah GEMPA berhenti:
Page | 33
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Aris Setiawan
Aris
Johanes
Dicky Johanes Hamdan
Krismanto Didit
Dicky
DedyA. Mahmuda Yosep
Krismanto Aslamia
Megawati Nanik
Dicky Foreman
Wiwid
Plumbing
Hamdan
Agus
7. Sarana
Beberapa sarana yang harusdisediakan dalam proyek inidiantaranya:
- Menyediakan petugas dan peralatan P3K
- Assembly Point
- Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry chemical Powder
- Daftar no telpon penting
Page | 35
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 36
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
4. PEMANTAUAN (CHECK)
Pemantauan dalam HSE Plan ini adahlah sebagai berikut:
4.1 Rekaman K3
Record dalam HSE Plan ini adalah sebagai berikut:
a. Laporan nearmiss dan incident di area proyek dalam jangka waktu 1 x 24 jam
(apabila terjadi kecelakaan)
Page | 37
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
Page | 38
PROYEK NEW BUILDING BELANJA KERAMIK 18
HSE PLAN
5. CORRECTIVE ACTION
Safety officer bertanggung jawab untuk memonitor dan melakukan verifikasi
seluruh tindak perbaikan yang direkomedasikan sesuai progress dan batasan waktu
(time limit) yang telah ditentukan. Selanjutkan untuk dilaporkan kepada Project
Manager dan Head Office
6. PENUTUP
Demikian HSE Plan ini kami buat agar dapat dijadikan pedoman untuk
peraturan terkait Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) saat
pelaksanaan proyek. HSE Plan memerlukan tinjauan berkala dari semua pihak
menyeisuaikan perkembangan situasi yang ada di dalam proyek, untuk itu tidak
menutup kemungkinan adanya revisi di dalam dokumen HSE Plan ini.
Page | 39