Anda di halaman 1dari 17

Oleh: Nurlaeli Septianti

Materi Pembelajaran

Tingkat dan Jenis


Kewajiban Pegawai Hukuman Disiplin

02 04
01 03 05

Pengertian Disiplin Larangan Pegawai Penjatuhan


Pegawai Hukuman Disiplin
Pengertian Disiplin Pegawai

Disiplin berasal dari bahasa Disiplin adalah sikap hormat terhadap


Latin “Disciplina” yang berarti peraturan oragnisasi, yang ada dalam diri
latihan atau pendidikan pegawai, yang menyebabkan ia dapat
kesopanan dan kerohanian serta menyesuaikan diri dengan sukarela pada
pengembangan tabiat. peraturan dan ketetapan organisasi.

Berdasarkan PP No. 53 tahun 2010 Pasal 1,


Pelanggaran disiplin adalah setiap
disiplin ASN adalah kesanggupan ASN
ucapan, tulisan, atau perbuatan ASN
untuk menaati kewajiban dan menghindari
yang tidak menaati kewajiban dan/atau
larangan yang ditentukan dalam peraturan
melanggar larangan ketentuan disiplin
perundang-undangan dan/atau peraturan
ASN, baik yang dilakukan di dalam
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau
maupun diluar jam kerja.
dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Maksud dan Tujuan Disiplin ASN

Maksud Disiplin ASN


Untuk mewujudkan ASN yang andal, profesional, dan bermoral
sebagai penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-
prinsip kepemerintahan yang baik (good governance).

Tujuan Disiplin ASN


1) Untuk lebih terjaminnya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi ASN.
2) Mendorong peningkatan kinerja dan perubahan sikap dan perilaku ASN.
3) Meningkatkan kedisiplinan ASN.
4) Meningkatkan tanggung jawab ASN.
5) Mempercepat proses perubahan ke arah peningkatan profesionalisme
dalam bekerja.
Kewajiban Pegawai
Kewajiban ASN dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 23
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Pemerintah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan ASN dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
Hak Pegawai
Hak ASN dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara Pasal 21
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2. Memperoleh cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. Perlindungan
5. Pengembangan kompetensi
Larangan Pegawai
Larangan ASN menurut Pasal 4 PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin ASN

 Menyalahgunakan wewenang
 Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan
menggunakan kewenangan orang lain
 Tanpa izin pemerintah menjadi pegawa atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau
organisasi internasional
 Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing
 Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang
baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah
 Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan,
atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.
Larangan ASN menurut Pasal 4 PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin ASN

 Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung
atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan
 Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya
 Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya
 Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani
 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan
Larangan ASN menurut Pasal 4 PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin ASN

 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat,


Dewan Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara:
o Ikut serta sebagai pelaksana kampanye
o Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS
o Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lain
o Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara

 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:


o Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon
selama masa kampanye
o Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta
pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat
Larangan ASN menurut Pasal 4 PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin ASN

 Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi Kartu
Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-
undangan
 Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:
o Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
o Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye
o Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon
selama masa kampanye
o Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta
pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau
pemberian barang kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat
Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Berdasarkan PP No. 53 tahun 2010 Pasal 7

Hukuman Disiplin Ringan Hukuman Disiplin Sedang Hukuman Disiplin Berat

 Teguran lisan  Penundaan kenaikan gaji  Penurunan pangkat setingkat lebih


 Teguran tertuls berkala selama 1 (satu) tahun rendah selama 3 (tiga) tahun
 Pernyataan tidak puas  Penundaan kenaikan pangkat  Pemindahan dalam rangka
secara tertulis selama 1 (satu) tahun penurunan jabatan setingkat lebih
 Penurunan pangkat setingkat rendah
lebih rendah selama 1 (satu)  Pembebasan dari jabatan
tahun  Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai
PNS
 Pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS
Penjatuhan Hukuman Disiplin
Dasar Hukum
Penjatuhan hukuman disiplin diatur dalam PP No. 53 tahun 2010 Pasal 30
 PNS yang berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata melakukan beberapa
pelanggaran disiplin, terhadapnya hanya dapat dijatuhi satu jenis hukuman disiplin
yang terberat setelah mempertimbangkan pelanggaran yang dilakukan
 PNS yang pernah dijatuhi hukuman disiplin kemudian melakukan pelanggaran
disiplin yang sifatnya sama, kepadanya dijatuhi jenis hukuman disiplin yang lebih
berat dari hukuman disiplin terakhir yang pernah dijatuhkan
 PNS tidak dapat dijatuhi hukuman disiplin dua kali atau lebih untuk satu pelanggaran
disiplin
 Dalam hal PNS yang dipekerjakan atau diperbantukan di lingkungannya akan dijatuhi
hukuman disiplin yang bukan menjadi kewenangannya, Pimpinan instansi atau
Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan hukuman disiplin kepada pejabat
pembina kepegawaian instansi induknya disertai berita acara pemeriksaan
Pejabat yang Berwenang Menghukum

Menurut Pasal 15 dan Pasal 16 PP No. 53 tahun 2010


 Presiden (Pasal 15)
 Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat (Menteri) (Pasal 16)
 Pejabat struktural eselon I dan pejabat setara (Pasal 16)
 Pejabat struktural eselon II dan pejabat yang setara (Pasal 16)
 Pejabat struktural eselon II yang atasan langsungnya,
o Pejabat Pembina Kepegawaian
o Pejabat struktural eselon I yang bukan Pejabat Pembina Kepegawaian
 Pejabat struktural eselon III dan pejabat yang setara
 Pejabat struktural eselon V dan pejabat yang setara
Tujuan Penjatuhan Hukuman Disiplin

Tujuan penjatuhan hukuman disiplin pada prinsipnya bersifat pembinaan yaitu untuk
memperbaiki dan mendidik ASN yang melakukan pelanggaran disiplin agar yang
bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan berusaha tidak mengulangi serta dapat
memperbaiki diri pada masa yang akan datang. Juga dimaksudkan agar ASN lainnya
tidak melakukan pelanggaran disiplin.
Penyampaian Keputusan Hukuman Disiplin

 Setiap penjatuhan hukuman disiplin ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang
menghukum
 Pada prinsipnya penyampaian keputusan hukuman disiplin dilakukan sendiri oleh pejabat
yang berwenang menghukum
 ASN yang bersangkutan dipanggil secara tertulis untuk hadir menerima keputusan hukuman
disiplin
 Penyampaian keputusan hukuman disampaikan secara tertutup oleh pejabat yang
berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk, kepada ASN yang bersangkutan
serta tembusannya disampaikan kepada pejabat instansi yang terkait. Yang dimaksud secara
tertutup adalah penyampaian surat keputusan hanya diketahui oleh ASN yang bersangkutan
dan pejabat yang menyampaikan serta pejabat lain yang terkait, dengan ketentuan bahwa
pejabat terkait dimaksud jabatan dan pangkatnya.
Penyampaian Keputusan Hukuman Disiplin

 Apabila tempat kedudukan pejabat yang berwenang menghukum dan tempat ASN yang
dijatuhi hukuman disiplin berjauhan, maka pejabat yang berwenang menghukum dapat
menunjuk pejabat lain untuk menyampaikan keputusan hukuman disiplin tersebut, dengan
ketentuan bahwa pangkat atau jabatannya tidak lebih rendah dari ASN yang dijatuhi
hukuman disiplin.
 Penyampaian keputusan hukuman disiplin dilakukan paling lambat 14 hari kerja sejak
keputusan ditetapkan
 Apabila ASN yang dijatuhi hukuman disiplin tidak hadir pada saat penyampaian keputusan
hukuman disiplin, keputusan hukuman disiplin dikirim kepada yang bersangkutan melalui
alamat terakhir yang diketahui dan tercatat di instansinya.
 Hukuman disiplin yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden disampaikan kepada ASN
yang dijatuhi hukuman disiplin oleh pimpinan instansi induknya.
Thank you!

Please keep this slide for attribution


CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai