Anda di halaman 1dari 3

CROSS CULTURAL (SILANG BUDAYA)

Dalam kehidupan sosial-budaya yang multikompleks, komunikasi menjadi


keharusan, kalau bukan keniscayaan. Komunikasi lintas budaya dan lintas suku dapat
dibangun melalui beragam cara. Di antaranya melalui teori silang-budaya (cross-
cultural). Silang budaya atau lintas budaya adalah proses dimana dialihkan ide atau
gagasan suatu budaya yang satu kepada budaya yang lainnya dan sebaliknya, dan hal
ini bisa antar dua kebudayaan yang terkait ataupun lebih, tujuannya untuk saling
memengaruhi satu sama lainnya,baik itu untuk sebuah kebaikan kebudayaan maupun
untuk menghancurkan suatu kebudayaan, atau bisa jadi tahap awal dari proses
akulturasi (penggabungan dua kebudayaan atau lebih yang menghasilkan kebudayaan
baru)".

Masyarakat dan kebudayaannya pada dasarnya merupakan tayangan besar


dari kehidupan bersama antara individu-individu manusia yang bersifat dinamis.
Perkembangan kepribadian individu pada masyarakat ini sering dihadapkan pada
model-model perilaku yang suatu saat diimbali sedang saat yang lain disetujui oleh
beberapa kelompok. Sehingga perkembangan kepribadian anak dalam masyarakat
majemuk menunjukkan bahwa pola asuh dalam keluarga lebih berperan karena
pengalaman yang dominan akan membentuk kepribadian. Satu hal yang perlu
dipahami bahwa pengalaman seseorang tidak hanya sekedar bertambah dalam proses
pembentukan kepribadian, namun terintegrasi dengan pengalaman sebelumnya,
karena pada dasarnya kepribadian yang memberikan corak khas pada perilaku dan
pola penyesuaian diri, karena arti dan pengaruh suatu pengalaman tergantung pada
pengalaman-pengalaman yang mendahuluinya.1

Masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara berkembang mempunyai ciri,


adanya perubahan yang sangat pesat dalam berbagai aspek kehidupan, baik
perubahan system ekonomi, polotik sosial dan sebagainya, dan dalam kenyataan tidak

1
Masyarakat Multikultural dan Masalah Silang Budaya, diakses melalui http://www.definisi-
pengertian.com/2015/10/masyarakat-multikultural-silang-budaya.html pada 23 November 2019
pukul 19.48 WIB
ada satupun gejala perubahan sosial yang tidak menimbulkan akibat terhadap
kebudayaan setempat. Kebudayaan dianggap sebagai sumber penggalangan
konformisme perilaku individu pada sekelompok masyarakat pendukung kebudayaan
tersebut, karena setiap anak manusia lahir dalam suatu lingkungan alam tertentu
(nature) dan dalam satu lingkungan kebudayaan tertentu (culture) yang keduanya
merupakan lingkungan yang secara apriori menentukan proses pengasuhannya
(nurture) dalam pengembangannya sebagai anak manusia, dalam proses
pembelajaran, dari pemahaman ini kemudian muncul stereotipr perilaku pada
sekelompok individu pada masyarakat tertentu.2

Kebudayaan dipahami dan dimaknai sebagai keseluruhan syistem gagasan,


tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang diperoleh
melalui. Sejalan dengan pengertian tersebut, tingkah laku manusia sebagai anggota
masyarakat berhubungan dengan kebudayaan, yang diwujudkannya dalam berbagai
pranata sebagai mekanisme kontrol bagi tingkah laku manusia tersebut.3

Istilah cross-cultural sendiri, silang budaya, muncul dalam ilmu sosial pada
tahun 1930, sebagai pengaruh dari Survey cross-cultural yang dilakukan oleh George
Peter Murdock. Dalam karyanya Social Structure ia menyajikan sebuah sintesis dari
lima produk ilmu sosial yang berbeda—satu tehnik riset dan empat sistem teori.
Menurut Carol R. Ember dalam Cross-Cultural Research Methods, istilah cross-
cultural dapat diterapkan secara bebas kepada sesuatu yang merujuk kepada apa pun
mengenai perbandingan tentang perbedaan-perbedaan kebudayaan. Ia juga
menjelaskan bahwa riset cross-cultural tertarik kepada sebab dan akibat dari
keragaman budaya yang melintasi sebuah domain yang luas, secara umum di seluruh
dunia.4

Contoh kasus Silang Budaya

2
Masyarakat Multikultural dan Masalah Silang Budaya, diakses melalui http://www.definisi-
pengertian.com/2015/10/masyarakat-multikultural-silang-budaya.html pada 23 November 2019
pukul 19.59 WIB
3
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, (Jakarta: Aksara Baru, 1980), hlm. 193.
4
Alo Liweri, Teori-Teori Komunikasi Antarbudaya, (Yogyakarta: Pelangi Aksara, 2015), hlm. 63.
Indonesia merupaka negara yang mana terdiri dari berbagai macam etnis dan
budaya, biasanya disebut multikultural. Berbagai macam contoh silang budaya yang
terjadi di Indonesia, dalam berbagai berbidang, beberapa contoh nya saja yaitu.
Toleransi beragama di Bali.

Indonesia merupakan negara yang memiliki pelbagai banyak keberagaman,


suku, bahasa, agama hingga keyakinan spiritual lainnya. Keberagaman dan praktik
toleransi tentu dapat dilihat di beberapa tempat, utamanya pada perayaan hari besar
keagamaan. Seperti di Bali, ketika Hari Raya Nyepi. Toleransi beragama di Bali
cukup tinggi. Ini terlihat dari desa adat Tuban yang berada di Kabupaten Badung,
Bali. Sejumlah warga non – Hindu di desa ini turut berpartisipasi menjaga
keheningan dan kedamaian saat Nyepi. Mulai dari menjadi pecalang alias polisi adat,
hingga mengumandangkan azan tanpa pengeras suara. Toleransi ini telah lama dijaga
penduduk desa adat Tuban itu juga sebagian besar adalah warga non – Hindu dengan
perbandingan 1 : 4, dengan jumlah penduduk 18 ribu dan luas wilayah 3000. Merekan
ingin menunjukkan toleransi ini kepada semua pihak. Di Bali, ada toleransi yang
tinggi.

Kaum muslimin juga mengumandangkan azan tanpa pengeras suara, tampak


pula sejumlah pecalang, termasuk Pecalang beragama Kristen, Agus Andarjanus
berkeliling memantau keamanan di sekitar masjid yang berada di Jalan Raya Tuban
pukul 19.00 WITA. Hanya bermodalkan senter dengan penerangan yang rendah,
pecalang berkeliling di kawasan itu. Saat tiba di masjid, tampak sejumlah umat
Muslim tengah melakukan shalat. Usai shalat, para pecalang disambut oleh dua
pengurus masjid. Lalu, tampak mereka berdiskusi. Tak lama setelah itu, pecalang
meninggalkan lokasi. 5

5
Berkaca dari Toleransi Lintas Agam di Bali, diakses melalui
https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/03/11/124308/berkaca-dari-toleransi-lintas-agama-di-
bali pada 23 November 2019, pukul 21.06 WIB

Anda mungkin juga menyukai