Anda di halaman 1dari 21
IV. BANGUNAN PEMBILAS 1. Definisi dan Fungsi Bangunan pembilas adalah salah satu perlengkapan pokok bendung yang terletak di dekat dan menjadi satu kesatuan dengan intake, Berfungsi untuk menghindarkan angkutan muatan sedimen dasar dan mengurangi angkutan muatan sedimen layang masuk ke intake. Bangunan pembilas dirancang pada bendung yang dibangun di sungai dengan volume angkutan muatan sedimen dasar relatif besar, yang dikhawatirkan mengganggu pengaliran ke intake. Tinggi tekan yang cukup diperlukan untuk efektivitas pembilasan sehingga penentuan elevasi mercu bendung perlu merapertimbangkan hal ini. Selain itu perlu pula diusahakan pengaliran dengan sifat aliran sempurna melalui atas pintu bilas. Juga harus mempertimbangkan tidak akan mengakibatkan penggerusan setempat di hilir bangunan yang akan membahayakan bangunan. 2. Sistem Kerja Pembilas dengan Undersluice Sistem kerja pembilas dengan undersluice bila dioperasikan yaitu: + aliran sungai dari udik menuju bangunan akan terbagi dua lapis oleh plat undersluice, + aliran sungai lapisan atas yang relatif tidak mengandung sedimen dasar mengalir ke intake, + aliran sungai di lapisan bawah bersama-sama dengan sedimen dasar mengalir dan masuk ke lubang understuice, yang akhirnya terbuang ke hilir bendung melalui pintu bilas. + pembilasan dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu sehingga menda- patkan kedung daerah bebas endapan di udiR dan mulut intake/undersluice. 3. Macam Bangunan dan Tata Letak 1) Macam bangunan Bangunan pembilas dapat dibeda + tipe konvensional tanpa undersluice, + tipe undersluice dan shunt undersluice Bangunan pembilas konyensional terdiri dari satu dan dua lubang pintu Umumnya dibangun pada bendung-bendung kecil dengan bentang berkisar 20,0 meter dan banyak terdapat pada bendung tua warisan Belanda di Indonesia, Bangunan pembilas dengan undersluice banyak dijumpai pada bendung yang dibangun sesudah tahun 1970-an, untuk bendung irigasi teknis. Ditempat- kan pada bentang dibagian sisi yang aralnya tegak lurus sumbu bendung. Bangunan pembilas shunt undersluice digunakan pada bendung di sungai ruas hulu, untuk menghindarkan benturan batu dan benda padat lainnya tethadap bangunan, Bendung Tetap untuk Irigasi menjadi & Dipindai dengan CamScanner e 2) Tata letak Tata letak bangunan pembilas undersluice diatur seperti berikut: + merupakan satu kesatuan dengan bangunan intake, + pintu pembilas diletakkan segaris dengan sumbu bendung, + — bangunan diletakkan di sisi luar tubuh bendung dekat tembok pangkal, arahnya tegak lurus sumbu bendung, + mulut undersluice meng- arah ke udik bukan ke arah samping, Tata letak bangunan pembilas shunt undersluice diatur seperti berikut: * satu kesatuan dengan bangunan intake, * — ditempatkan di bagian luar tubuh bendung dan atau di luar tembok pangkal bendung, + mulut undersluice meng- arah ke samping bukan ke arah udik, + pilar pembilas berfungsi sebagai tembok pangkal. 4. Komponen dan Bentuk Bangunan 1) Komponen Komponen bangunan Pembilas undersluice lurus terdiri dari (Gbr. 3.4.1); om ES ye * undersluice dan lengkapannya, + pintu pembilas per- jan perlengka pilar-pilar penempatan pintu, annya, Gbr, 3.4.1, Bangunan pembilas Descin Hidraulik BENDUNG TETAP @ Dipindai dengan CamScanner tembok baya-baya/guide wall, jembatan pelayan, rumah pintu, sponeng pintu dan sponeng cadangan, tembok pangkal, > tangga dan lain-lai Bangunan undersluice terdiri dari bagian-bagiannya yaitu: lubang/terowongan, plat undersluice, Gambar hersumber dan dikutip dari Seksi Hidrolika Umum, DPMA Gbr, 3.4.2. Bentuk pembilas dengan mulut undersluice miring dan lurus C=] ‘Bendung Tetap untuk trigasi 4 & Dipindai dengan CamScanner _ lantai dengan lapisan tahan aus, + tembok penyangga bila lubang lebih dari satu buah, = mulutundersluice, + pintu bilas atas dan bawah, = saringan batu dan sebagainya. Catatan; untuk pintu bilas umumnya dipilih jenis pintu sorong dari kayu rangka baja atau plat besi rangka baja. Pada bendung-bendung dengan lebar bentang sekitar 20 meter, dijumpai bangunan pembilas tanpa undersluice, hanya terdiri + pintu bilas dan perlengkapannya, + _ pilar pembilas, + tembok baya-baya dan sebagainya Lantai pembilas: yang harus tahan terhadap kikisan aliran deras harus dilapisi dengan lapisan tahan aus yang dapat dibuat dari + lapisan batu candi, + lapisan beton berkualitas tinggi 2) Bentuk undersluice Bangunan pembilas dengan undersluice terdiri dari undersluice Iurus dan shunt undersluice. Dilihat dari bentuk mulut _ undersluice lurus dapat dibagi menjadi (Gbr. 3.4.2): + — undersluice satu atau dua lubang dengan mulut sejajar sumbu bendung, + undersluice satu lubang atau lebih dengan mulut menyudut terhadap sumbu bendung, + undersluice dua lubang atau lebih dengan mulut menyudut terhadap sumbu bendung, . Tata Cara Desain Dalam mendesain bangunan undersluice harus mempertimbangkan lokasi bangunan intake dan merupakan satu kesatuan dengan intake. Urutan kegiatan dalam mendesain undersluice lurus yaitu: + tentukan Jebar undersluice dengan memperhatikan lebar pintu bilas dan lebar intake, + tentukan arah dan Jetak mulut undersluice, + tentukan panjang undersluice dengan memperhatikan bahwa mulut undersluice harus terletak di udik intake; panjang undersluice biasanya berkisar antara 5 ~ 20 m, + tentukan letak elevasi plat bagian atas undersluice dengan memperhatikan elevasi ambang/lantai intake, + tentukan ketebalan plat undersluice; biasanya berkisar antara 0,20m-0,35m, © ‘tentukan tinggi Jubang dan elevasi lantai undersluice; biasanya setinggi 150m. 67 Desain Hidvaulik BENDUNG TETAP & Dipindai dengan CamScanner Gambar bersumber dan dikutip dari Seksi Hidrolika Umum, DPMA Gbr, 3.4.3, Bentuk mulut understuice miring pada bendung Singomerto, Jawa Tengah (atas) dan bendung Parigi Sulawesi Tengah (bawah). 68 Bendung Tetap untuk trigast Dipindai dengan CamScanner Gbr. 3.4.4. Bangunan pembilas dengan tiga lubang dengan dinding banjir kombinasi pada bendung Cisokan, Cianjur ~ Jawa Barat (atas) dan pembilas tanpa undersluice (bawah) = Desai Hidraulik BENDUNG TETAP Dipindai dengan CamScanner 6. Dimensi Bangunan Undersluice 6.1 Pembilas understuice lurus 1) Bentuk mulut + mulut undersluice diletakkan di udik mulut intake de- ngan arah tegak lurus —aliran menuju intake atau menyudut 45° tethadap tembok pangkal, (Gbr.3.4.5) + lebar mulut under- sluice harus lebih besar daripada 1,2 kali lebar intake, +> elevasi bagian atas plat undersluice diletakkan sama tinggi atau lebih 3.4.5. Tembok penyangga undersluice rendah dari pada elevasi ambang/lantai intake, + lubang dapat terdiri atas dua bagian atau lebih, + bila lebar mulut bagian udik jauh lebih lebar dari bagian hilir dapat dipersempit dengan tembok penyangga. 2) Lebar bangunan + lebar pembilas total diambil 1/6 ~ 1/10 dari lebar bentang bendung, untuk sungai-sungai yang lebarnya kurang dari 100 meter. « lebar satu lubang maksimum 2,50 m untuk kemudahan operasi pintu, dan jumlah lubang tidak lebih dari tiga buah. 3) Tinggi dan panjang undersluice + tinggi lubang undersluice diambil 1,50 meter; usahakan lebih tinggi dari 1,00 m tetapi tidak lebih tinggi dari 2,00 meter; agar memenuhi ketinggian tersebut lantai undersluice bisa dibuat lebih tinggi atau lebih rendah daripada lantai bendung, + panjangnya ditentukan bahwa mulut undersluice harus terletak di bagian udik intake, +, bentuk lantai undersluice rata tanpa kemiringan, 4) Blevasi lantai lubang Elevasi lantai undersluice direncanakan (Gbr, 3.4.6) Bendung Fetap untuk trigast & Dipindai dengan CamScanner ‘= sama tinggi dengan lantai udik bendung, lebih rendah dari lantai udik bendung, + lebih tinggi dari lantai udik bendung. ANTAL LEBIM TINGGI DARI LANTAI UDIE Gambar Bersumiber dan dikutip dari Seksi Hidrotiha Umum, DPMA, Gbr. 3.4.6, Macam penempatan lantai lubang undersluice Ini untuk memperoleh ketinggian lubang undersluice yang berkisar antara 1,0 m~1,5 meter. 6.2 Pintu pembilas Macam pintu; dapat dibuat satu pintu atau dua pintu yakni pintu atas dan pintu bawah. n Desain Hidraulik BENDUNG TETAP @ Dipindai dengan CamScanner Fungsi_pintu; pintu bawah untuk pembilasan sedimen yang terdapat di dalam, di udik dan di sekitar mulut undersluice. Pintu atas untuk menghanyutkan benda-benda padat yang terapung di udik pintu. Pengoperasian pintu bawah dengan cara mengangkat tu, dan pintu atas dioperasikan dengan cara menurunkannya. Jenis pintu; umumnya pintu sorong. Dan hampir tidak dijumpai pintu jenis radial. Bahan pintu; dibuat dari balok-balok kayu dengan kerangka baja. Atau dari pelat baja yang diperkuat dari gelagar baja. Pelat perunggu dipasang pada pintu untuk mengurangi gesekan antara pintu dan sponengnya (Gbr. 3.4.7). Dinding banjir; untuk pembilas dengan undersluice lurus biasanya tidak dilengkapi dengan dinding banjir, terutama pada bendung-bendung yang di- bangun sesudah tahun 1970-an, Pintu bilas tanpa dinding banjir dapat memperbesar kapasitas pelimpahan debit banjir. Desain; dalam mendesain pintu, faktor-faktor berikut harus, dipertimbangkan; _berbagai beban yang beker- Gbr. 3.4.7. Pintu bilas besi dan kayu ja pada pintu, + _ alat pengangkat — tenaga manusia atau dengan mesin, = sistem kedap air, dan + bahan bangunan, ue lB west pencaxu |p TANG ery er KAYU 72 Bendung Tetap untuk trigast & Dipindai dengan CamScanner Ukuran; + untuk satu lubang/ruang pintu sorong yang dioperasikan dengan tenaga manusia, lebar maksimum 2,50 m, Sedangkan ukuran untuk satu balok kayu pintu harus dihitung; biasanya berukuran 0,20 x 0,25 m, + untuk pint yang dioperasikan dengan mesin dapat dibuat lebih lebar dari 2,50 meter tetapi tidak lebih dari 5,0 meter, + ketinggian mercu pintu pembilas ditentukan sama tinggi dengan elevasi mercu bendung atau 0,10 meter lebih tinggi dari elevasi mercu bendung yang terakhir ini umumnya yang digu ‘an dan ketentudn ini wntuk pembilas tanpa_ | dinding banjir. (ae 6.3. Pilar pembilas Fungsi; pilar pembilas adalah untuk penempatan , pintu-pintu, undersluice dan perlengkapan lainnya Bahan; untuk pilar pembilas umumnya terbuat dari tembok pasangan batu; beton bertulang sebagai bahan pilar jarang dibuat. Yang dibicarakan disini yaitu pilar dari bahan pasangan batus (Gbr. 3.4.8). Bentuk; bagian udik bulat dengan jari-jari pembulatan setengah lebar pi- lar. Bagian hilir runcing Gbr, 3.4.8, Pilar pembilas dengan jari-jari peruncingan dua kali lebar pilar. Bentuk bagian udik tegak dan berawal dari bagian muka __kepala bendung, Sedang-kan bagian hilir dengan kemiringan yang dapat diambil dengan perbandingan 1: n. Ukuran; lebar pilar sisi bagian luar dapat diambil sampai dengan 2,00 meter dan sisi bagian dalam antara 1,00 m dan 1,50 m, Panjang pilartergantung dari panjang tubuh bendung, panjang jembatan pelayan dan sebagainya, = Desain Hidraulik BENDUNG TETAP & Dipindai dengan CamScanner Bentuk pilar pembilas bagian hilir (Gbr. 3.4.10.a); stang pintu pembilas atas dan bawah (Gbr. 3.4,10.b); stang pintu masuk ke dalam tembok, sponeng pintu dan sponeng cadangan bentuk T (Gbr. 3.4.10.c); pintu bilas dari bahan besi (Gbr. 3.4.10.d). ca ‘endung Tetap untuk Irigasi Dipindai dengan CamScanner Penempatan; ilar pembilas pada undersluice lurus ditempatkan di bentang sungai, antara tubuh bendung dan tembok pangkal bendung. 6.4. Sponeng dan stang pintu 1) Sponeng Fungsi sponeng; pada pintu sorong kayu yaitu untuk menahan tekanan air pada pintu. Direncanakan sedemi- kian rupa sehingga masing- masing balok kayu mampu menahan beban dan menerus- kannya ke sponeng Ukuran; sponeng pinta bilas dapat berukuran 0,25 x 0,25 m atau 0,25 x 0,30 m. Dilengkapi dengan sponeng cadangan bentuk huruf T pada bangunan bilas dengan under- sluice. Selanjutnya contoh bentuk sponeng dapat diper- hatikan pada Gbr. 3.4.11 2) Stang pintu Fungsi; stang_pengang- kat pintu yaitu untuk meng- angkat dan menurunkan pintu. Terbuat dari besi baja bulat dengan diameter tertentu Gbr. 3.4.11. Contoh sponeng pintu Penempatan; stang pintu ditempatkan di dalam sponeng di luar bukaan bersih. Keuntungannya; stang pintu tersebut terlindung dari bahaya kerusakan Gbr. 3.4.12. Contoh sponeng pintu dan stang pintu di dalam tembok 78 Desain Hidraulik BENDUNG TETAP & Dipindai dengan CamScanner akibat tekanan benda-benda terapung dan tekanan air, Stang pintu yang ditempatkan tidak di dalam sponeng, banyak yang rusak sehingga harus diganti, Jumlah stang; sebaiknya stang pintu dua buah yang diletakkan di bagian dalam di kedua sisi, tidak satu buah di tengah, Bila satu buah pengangkatan dan penurunan pintu tidak efektif dan akan cepat mengalami kerusakan. Plat tembaga/kuningan bukan dari besi pada pintu dan tempat berputarnya stang akan meringankan pengoperasian pintu, Pintu lebih mudah diturun dan dinaikkan, 6.5 Tembok baya-baya Fungsi; tembok baya- baya atau. guidewall adalah untuk mencegah angkutan sedimen dasar meloncat dari udik bendung ke atas plat undersluice. Dan sebagai perletakan plat undersluice serta sebagai deflector aliran dari udik Penempatan; tembok baya-baya ditempatkan_ me- nerus ke arah udik dari pilar pembilas bagian luar/sisi bendung. Bentuk; mengecil ke arah udik atau sama besar dari hilir ke udik, Lebar di bagian pangkal sama lebar dengan tembok pilar. Sedangkan di bagian udiknya dapat dibuat setengah dari lebar pilar atau 13. Tembok baya-boya sama lebar dengan pilar (Gbr. 3.4.13 atas). Ukuran; tinggi mercu tembok baya-baya diambil antara 0,50 m dan 1,00 m di atas mercu bendung, Panjangnya ke arah udik ditentukan berdasarkan lebar mulut undersluice, serta tidak menghalangi pengaliran ke intake Catatan; tinggi tembok baya-baya pada bangunan pembilas tanpa undersluice, yang mempunyai satu ruangan, dapat diambil sama tinggi atau lebih tinggi satu meter di atas mercu bendung (Gbr.3.4.13 bawah), 6.6 Pengoperasian pintu 1) Kriteria pengoperasian + tinggi kecepatan aliran di lubang undersluice harus terbatas sehingga tidak merusak lantai understuice, 76 ‘Bendung Tetap unk Trias Dipindai dengan CamScanner + pintu_ bilas harus ditutup selama sungai banjir untuk menghindarkan penghisapan sampah- sampah dan penyedotan benda-benda padat lainnya yang dapat menyumbat lubang undersluice, tinggi bukaan pintu bilas Gbr. 3.4.14. Rongga di bawah plat harus diatur sedemikian sehingga tidak menimbulkan pusaran isap atau menimbulkan bahaya kavitasi 2) Masalah rongga di bawah plat Rongga udara di bawah plat undersluice dapat terjadi bila (Gbr. 3.4.14): + pintu bilas dibuka penuh, + muka air hilir terlalu rendah, + tidak terjadi pelimpahan dari mercu pintu bilas. Mengatasi hal di atas dapat dilakukan dengan cara: + pintu bilas tidak dibuka penuh, © ujung plat bagian udik undersluice dibuat bulat + pengoperasian pintu diatur sehingga tidak terjadi pusaran isap. 6.7 Dinding bai Ditinjau dari keberadaan dinding banjir pada pembilas bendung maka dapat dibedakan menjadi: + tanpa dinding banjir (Gbr. 3.4.10 a), * dengan dinding banjir, + kombinasi kedua macam di atas (Gbr. 3.4.4 atas). Mantfaat pintu bilas tanpa dinding banjir yaitu: + memperbesar kapasitas debit pelimpahan banjir; pintu bilas lazimnya ditutup selagi banjir, sehingga aliran dapat melimpah lewat atas pintu, * sampah yang terapung di udik pintu bilas dapat dibuang sécara hidraulik dengan mudah, apalagi pembilas yang menggunakan pintu atas dan pintu bawah. Cara pembuangan sampah yaitu dengan menurunkan pint atas. Kelemahan pintu bilas tanpa dinding banjir yaitu: + — dapat merusak pintu dan stangnya Waktu banjir, oleh tekanan banjir dan sampah, * juga menimbulkan masalah penumpukan sedimen di udik pintu bangunan pembilas. Bangunan pembilas umumnya tidak dilengkapi dengan dinding banjir kecuali untuk bangunan intake dan bangunan shunt undersluice, maksudnya agar aliran banjir dan benda padat serta sampah tidak masuk ke intake, Dinding Cz) Desain Hidraulik BENDUNG TETAP ir @ Dipindai dengan CamScanner banjir dibuat menerus ke arah atas dari pintu intake, dan dapat disatukan dengan \ jembatan pelayanan, Bahannya dari beton bertulang dengan ketebalan sekitar 20cm. 7. Pembilas Shunt Undersluice 1) Pengertian Shunt undersluice adalah bangunan undersluice yang penempatannya di luar bentang sungai dan atau di luar pangkal bendung, di bagian samping melengkung ke dalam dan terlindung di belakang tembok pangkal 2) Maksud dan manfaatnya Bangunan pembilas tipe shunt undersluice dipilih pada bendung-bendung yang dibangun di sungai ruas hulu. Dimaksudkan agar pilar dan bangunan undersluice terhindar dari bahaya benturan batu gelundung dan kayu yang hanyut sewaktu banjir. Manfaat tambahan tipe ini yaitu. kapasitas pelimpahan bendung tidak dikurangi oleh adanya pilar pembilas, atau seluruh bentang bendung tidak terganggu melimpahkan debit banjir sungai. 3) Cara kerja dan kelemahan + air yang mengalir sebelum masuk ke intake terbagi dua yaitu bagian atas dan bagian bawah, + lapisan air bagian bawah masuk ke dalam lubang pembilas, + lapisan air bagian atas mengalir masuk ke intake, + dengan terbagi duanya lapisan air, maka angkutan sedimen dasar yang bergerak pada lapisan bawah terbuang oleh aliran bagian bawah ke dalam lubang pembilas. Kelemahan; orang diperolehnya efek penggerusan di mulut shunt undersluice yang diakibatkan oleh aliran helicoidal seperti yang biasa terjadi pada bangunan undersluic: 4) Bentuk dan ukuran * tinggi lubang; usahakan setinggi 1,50 m dan tidak lebih tinggi dari 2,00 m dan minimum setinggi 1.00 m, + lebar lubang sekitar 2,00 m, + mulut undersluice mengarah ke arah bendung bukan ke arah udik, + bentuk, melengkung ke arah luar bendung, + tembok pangkal di bagian udik, dirancang sedemikian rupa sehingga letaknya segaris dengan bagian luar pilar pembilas, + seyogianya dilengkapi dengan bangunan boulder screen yang ditempatkan di bagian mulutnya, + umumnya dilengkapi dengan dinding banjir yang ditempatkan di hilir pintu bilas, 5) Penerapan bangunan shunt undersluice Bangunan shunt undersluice telah banyak diterapkan pada bendung yang, 18 Bendung Tetap untuk 1igast & Dipindai dengan CamScanner dibangun di sungai torensial. Antara lain pada bendung Kiararambay, bendung Jamblang, Jawa Barat, bendung Nambo di Jawa Tengah, bendung Karaloe di ‘Sulawesi Selatan dan sebagainya. (1) Bangunan shunt undersluice Kiararambay Bangunan pembilas pada bendung Kiararambay ialah bangunan pembilas tipe shunt undersluice (Gbr.3.4.15). Terletak di bagian kiri tubuh bendung sebanyak satu lubang. Mulut undersluice mengarah ke arah udik sungai Pembilas ini menjadi salah satu kelengkapan pokok bendung dan merupakan satu kesatuan dengan intake. Komponen bangunan pembilas terdiri atas pilar pembilas untuk penempatan pintu, pintu pembilas, undersluice, sponeng pintu, boulder screen, rumah pintu dan sebagainya, Fungsi bangunan pembilas ini yaitu untuk mencegah angkutan muatan sedimen dasar dan mengendalikan angkutan muatan sedimen layang masuk ke intake. Manfaat penerapan tipe shunt undersluice pada bendung ini yaitu: + untuk menghindarkan terjadinya banturan batu gelundung terhadap struktur, pilar dan pintu pembilas, + seluruh bentang bendung tidak terganggu untuk melimpahkan debit banjir. 5 Bentuk bangunan shunt undersluice terlindung di belakang pangkal bendung. Tembok pangkal udik dirancang sedemikian rupa sehingga letaknya segaris dengan bagian luar pilar pembilas. Ukuran lubang pembilas 2,0 meter, lebar pilar pembilas 2,0 meter. Tinggi lubang undersluice 1,0 meter. Boulder screen yaitu bangunan penahan batu dan penahan benda padat lainnya yang dipasang di udik shunt undersluice; dengan maksud agar sedimen dan benda padat lainnya serta sampah tidak masuk ke int Komponénnya antara lain batang-batang pipa besi bulat vertikal yang diisi dengan beton. Dan fundasi dan batang pengikat horizontal untuk memperkuat batang-batang vertikal, Batang pengikat horizontal ini’ berfungsi pula sebagai jalan pembersih. Penempatan boulder screen menyudut yang dimulai dari bagian udik pi- lar pembilas ke tembok pangkal kiri. Tata letak bangunan ini bersama~ sama dengan tembok pangkal udik dan pilar pembilas dapat membentuk tikungan luar aliran (helicoidal flow). Sehingga aliran dari udik bendung membelok ke tengah sungai dan melemparkan angkutan sedimen menjauh dari bangunan. Ukuran bersih antara pipa vertikal yaitu 0,20 meter. Diameter batang- batang pipa 0,15 m, Batang pengikat horizontal lebarnya 0,50 meter, Batang horizontal diletakkan setinggi 1,0 meter di atas mercu bendung atau setara dengan muka air banjir sedang. Bentuk batang-batang vertikal dipasang. Deswin Hidraulik BENDUNG TETAP & Dipindai dengan CamScanner Gbr, 3.4.15, Shunt under sluice bendung Kiararambay Gambar bersumber dan dikutip dari Seksi Hidrolika Umum, DPMA Sendung Tetap untuk Irigasl & Dipindai dengan CamScanner seperti bentuk pagar. Tidak dipasang batang melintang lainnya di bagian tengah. (2) Bangunan shunt undersluice Nambo Bendung Nambo dilengkapi dengan pembilas tipe shunt undersluice, yang ditempatkan di sisi tubuh bendung bagian kiri. Tata letaknya merupakan satu Kesatuan dengan intake. Arahnya searah dengan sumbu sungai. Dan dirancang sedemikian sehingga seluruh bentang bendung tidak terganggu melimpahkan debit sungai. Fungsinya untuk mencegah angkutan sedimen dasar dan mengendalikan angkutan muatan sedimen layang masuk ke intake. Sedimen yang terkumpul dan berada di udik dan di lantai pembilas dapat dibilas dengan jalan membuka pintu pembilas bagian bawah. Shunt undersluice; dengan tinggi lubang 1,50 m panjang plat undersluice 13,50 meter. Mulut undersluice menghadap ke arah samping mercu bendung bukan ke arah udik seperti biasanya. Pilar pembilas bagian luar pada Gbr. 3.4.16 di tubuh bendung dengan arah lurus, sedangkan bagian dalamnya melengkung. Tembok pangkal di udik mulut undersluice letak dan arahnya segaris dengan pembilas, Maksudnya agar pilar pembilas terhindar dari benturan batu gelundung yang hanyut sewaktu banjir Pintu pembilas berukuran lebar 2,50 m dan terdiri dari pintu bilas bawah dan pintu bilas atas. Pintu bilas bawah untuk melayani undersluice. Menerus ke bagian atas pintu bilas terdapat bangunan penahan banjir yang disebut dengan banjir scherm dan berfungsi sebagai penghalang pengaliran banjir. Pintu bilas dari jenis pintu sorong terbuat dari balok-balok kayu. Stang pintu bilas terletak di dalam sponeng tembok, agar tidak mudah rusak karena benturan benda-benda padat dan tekanan aliran banjir. Lantai pembilas; bagian atasnya dilapisi dengan lapisan tahan aus dari pasangan batu candi, yaitu pasangan batu keras alamiah yang dibuat dengan bentuk blok-blok segi empat atau persegi dan dipasang berselang-seling. Dewasa ini di bagian kiri lantai pembilas di hilir pintu terjadi lubang memanjang selebar + 30 cm, Hal ini antara lain disebabkan oleh daya rip =: Ni |Gambar bersumber dan dikutip dari Seksi Hidrolika Unum, DPMA| Gbr, 3.4.16, Shunt understuice bendung Nambo Ca] ‘Desain Hidraulik BENDUNG TETAP & Dipindai dengan CamScanner br. 3.4.17, Bentuk tampak memanjang shunt understuice bendung Nambo 82 ‘endung Tetap untuk Iigast Dipindai dengan CamScanner ty gerusaliran deras sewaktu pembilasan dan’ ‘mutu pemasangan yang ki Kurang baik. Dalam waktu dekat kerusakan ini akan diperbaiki.. Pilar pembilas; bentuk bagian luar di sisi bendung, tegak dan arahnya tegak lurus terhadap sumbu bendung; bagian dalam melengkung, Bagian udik berbentuk bulat setengah lingkaran dan hilirnya dengan pembulatan bagian sudut-sudutnya. ‘Tembok pangkal bendung bentuk tegak , trash rack, bagian luar tembok pilar pembilas/pangkal bendung Kiri, dan tembok pangkal peredam energi kiri, arahnya tegak lurus terhadap sumbu bendung dan seatah dengan arah 8. penaneeere Pintu Pembilas Berdasarkan pengamatan lapangan terhadap berbagai bendung yang mempunyai fasilitas bangunan pembilas undersluice diketahui beberapa hal tentang efetivitas pembilasan ais yang berkaitan dengan cara membuka pint pinta pembilas, penganekataylpint dan penyumbatan lubang undersluice dan sebagainya Pembukaan pintu; umumnya dilakukan seperti berikut: + pembilasan sistem terus menerus, tidak pernah dilakukan, _* pintu bilas dibuka secara berkala pada waktu-waktu tertentu, + pintu bilas dibuka dengan tinggi bukaan tertentu bila selesai banjir atau banjir sungai mulai turun, = besarnya tinggi bukaan pintu tergantung kepada besarnya debit sungai dan keadaan tinggi muka air sungai, Gbr. 3.4.18, Contoh papan pengoperasian pintu bendung r= | Desain Hidvaulik BENDUNG TIETAP Dipindai dengan CamScanner pintu bilas ditutup selama banjir sungai berlangsung, pintu bilas juga ditutup penuh saat pengaliran ke intake dan saat air keci] dan banjir, pada bendung Nambo, Jawa Tengah dilakukan pembilasan berkala; yaitu setiap hari Senin sejak pagi hingga siang seminggu sckali di musim hujan; lama pembilasan dari puku! 8.00 pagi hingga siang hari dan pembilasan sewaktu-waktu setiap selesai banjir. Pengangkatan dan penutupan pintu; yang dilakukan oleh tenaga manusia akan lebih mudah dan ringan bila ulir tempat perputaran stang pintu terbuat dari bahan tembaga. Sebaliknya pengangkatan pintu sangat berat antara Jain Karena tempat perputaran stang tersebut terbuat dari bahan besi baja. Pada bendung Nambo pintu hanya dioperasikan oleh seorang petugas dan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, Efektivitas pembilasan; akan sangat tinggi bila terdapat head yang cukup, debit sungai yang memadai dan tinggi bukaan pintu bilas yang sesuai. Daerah bebas endapan di mulut undersluice selalu terjadi. Keadaan ini dapat dijumpai di banyak bendung antara lain pada bendung-bendung Cisokan, Kiararambay — Jawa Barat, Nambo — Jawa Tengah dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai