Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vina Febrianti

NIM : 2010611073

Kelas : Bioteknologi Hasil Ternak 04

Heboh Susu Beruang Diburu Warga, Begini Komentar Nestle!

Susu merupakan komoditas pangan penting karena merupakan sumber protein baik
bagi pemenuhan kebutuhan gizi. Sayangnya, industri susu nasional kita belum stabil dalam
menghadapi masalah pelik sehingga mempengaruhi siklus konsumsi susu nasional. Selain
konsumsi susu masyarakat yang rendah, terdapat keengganan di tingkat Industri Pengolah
Susu (IPS) untuk membeli Susu Segar Dalam Negeri (SSDN).

Tingkat konsumsi susu nasional juga masih rendah, sekitar 16,62 kg/kapita/tahun.
Angka ini termasuk yang terendah di Asia Pasifik, masih jauh di bawah negara ASEAN
lainnya. Misal Malaysia 36,2 kg/kapita/tahun, Myanmar 26,7 kg/kapita/tahun, Thailand 22,2
kg/kapita/tahun, dan Philipina 17,8 kg/kapita/tahun. Konsumsi susu nasional sebesar 5 persen
juga tidak sejalan dengan peningkatan produksi SSDN yang baru mencapai 2 persen.

Produk susu steril Bear Brand langka di gerai minimarket, supermarket hingga agen
bahan pokok. Hal ini terjadi setelah lonjakan kasus pandemi Covid-19 meningkat sehingga
masyarakat meningkatkan konsumsi minuman kaleng milik produsen Nestle ini.

Susu ini mulai diburu oleh masyarakat dikarenakan pernah viral sebuah video yang
menampilkan sejumlah orang berlarian lalu berebut susu merek Bear Brand. Video tersebut
viral di media sosial Instagram, Tiktok, Facebook dan Twitter. Orang-orang tersebut berebut
untuk memasukkan satu krat susu merek Bear Brand ke troli belanjaan mereka. Diduga warga
melakukan panic buying saat pemerintah mulai menerapkan kebijakan PPKM Darurat.

Susu Bear Brand atau susu beruang dari Nestle tengah menjadi buruan masyarakat.
Susu ini ada yang dpercayai dapat menyembuhkan atau mencegah Covid-19. Lantaran hal
tersebut masyarakat pun ramai memborong susu tersebut. Bahkan susu steril dari Swiss itu,
mulai langka di pasaran dan harganya yang melonjak mahal.

Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Direktur Corporate Affairs PT Nestlé


Indonesia, Debora R. Tjandrakusuma, beliau mengatakan bahwa perusahaan memastikan
tidak melakukan kenaikan harga atas produk-produk kami termasuk produk susu. Beliau
menuturkan bahwa memang ada kenaikan harga di e-commerce untuk produk Bear Brand,
tapi ia mengatakan bahwa perusahaan tidak dapat menentukan harga jual akhir produk di
konsumen.

Jadi sebernarnya viralnya susu bear brand ini adalah karena panic buying atau
kepanikan masyarkat yang berlebihan menghadapi virus yang melonjak tinggi dan karena
adanya kebijakan PPKM yang diterapkan pemerintah. Jadi masyarakat ada medapatkan info
mengenai suatu produk yang dapat menyembuhkan atau mencegah covid ini langsung
membeli dengan memborongnya karena panik yang berlebihan. Hal inilah yang
menyebabkan keberadaan susu bear brand ini langka dan melonjak harganya saat pandemi
melonjak.

Lantas seberapa efektif mengonsumsi susu beruang bisa menyembuhkan flu, demam,
sakit kepala, hingga Covid-19? Mengutip CNN Indonesia, Ahli Gizi Masyarakat Dokter Tan
Shot Yen mengatakan susu beruang tak bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit
seperti yang dipercaya masyarakat. Tan Shot Yen menjelaskan konsumsi susu beruang sama
saja dengan minum produk susu lainnya di pasaran. Kandungan gizi yang ada dalam produk
susu kemasan di pasaran sama antara satu produk dan lainnya. Kandungan gizi yang
dimaksud seperti protein, karbohidrat, kalium, bahkan garam.

Beberapa susu kemasan juga mencantumkan kandungan vitamin dan mineral yang
terdapat dalam produk susu cairnya. Sehingga tak ada produk susu yang lebih baik di antara
satu dengan lainnya. Minum susu juga tidak lantas meningkatkan imunitas. Dibutuhkan
makanan bergizi lainnya untuk menjaga kesehatan.Meski demikian konsumsi susu memang
disarankan sebagai penyempurna makanan 4 sehat 5 sempurna. Pada masa pandemi covid-19,
konsumsi makanan sehat inilah yang semestinya digencarkan. Bukan hanya konsumsi susu.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban
membantah susu beruang bisa menyembuhkan covid-19. Kandungan dalam susu disebut
tidak bisa membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai