Anda di halaman 1dari 32
PROFIL POTENSI a wee a & DESA WISATA Pada a awe a te oat MAHASISWA KKN PPM UGM ~~ < TAHUN 2020/2021 Yee ee Profil Potensi Desa Wisata Karanganyar Tim KKN-PPM UGM Sub Unit Desa Karanganyar Tahun 2020/2021 Ue ae rs ¢ gud dw grea ad ae ae L. Daftar Isi Sejarah Desa... 4 1.1, Sejarah Singkat Desa. 4 1.2. Silsilah Kepala Desa ..... 5 1.3. Sejarab Pergantian Nama Dusun 3 Gambaran Umum Desa a 8 2.1. Geografis 5 2.2. Penggunaan Lahan 6 2.3. Iklim 6 2.4. Hidrologi 7 2.5. Demografi 7 2.6. Mata Pencaharian 8 Potensi Desa a 9 3.1. Dusun Banjaran 1 (RW. » a 9 a. Kesenian Tari Kubro Siswo 9. b. Kerajinan Gerabah .. 7 a 10 ¢. Wisata Edukasi Pembuatan Kerajnan Gerabab sees 16 3.2, Dusun Banjaran 2 (RW 2) no ae cesses AG a. Galeri Komunitas (UNESCO Gallery) .... ae 7 b. Balkondes (Balai Ekonomi Desa) dan Homestay 118 c. Gardu Pandang ... 19 d, Agrowisata . 20 e. Pengolahan Sampah TPS3R.... 21 3.3, Dusun Ngadiwinatan 1 (RW 3) .vccnesmnnnneninninnsnannee 22 a. Kerajinan Ukir dan Anyaman Bambu «0. su 22 b. Seni Rebana dan Hadroh c. View Sunrise Candi Borobudur 3.4, Dusun Ngadiwinatan 2 (RW 4) ‘ Kesenian Tari Topeng Ireng/ Dayak Aki Sutopo Kerajinan Bronjong, Home Industry Tabu . Borobudur Sunrise Bidang Pertanian Bidang peternakan .. mepae se Que eee eee Wiad Daftar Gambar Gambar 1. Kesenian Tari Kubro Siswo Gambar 2. Kerajinan Gerabah Gambar 3. Galeri Gerabah Arum Art | Gambar 4, Galeri Gerabah Arum Art 2 ... Gambar 5, Galeri Gerabah Ibu Listiati ..... Gambar 6. Sani Pottery : Gambar 7. Galeri Gerabah Catur Art... Gambar 8. Galeri Gerabah Mbak Anik Gambar 9. Galeri Gerabah Ibu Farida Gambar 10, Galeri Gerabah Ibu Ponisa Gambar 11, Trikarya Pottery Gambar 12, Pot Gallery & Souvenir . aoe Gambar 13. Wisata Edukasi Kerajinan Gerabab .......0.00000c0 Gambar 14, Galeri Komunitas .... so Gambar 15, Balkondes (Balai Ekonomi Desa) dan Homestay Jambar 16, Gardu Pandang .....sesnenennensse Gambar 17. Potensi Agrowisata Dusun Banjaran 2 Gambar 18, TPS3R Dusun Banjaran 2. Gambar 19. Kerajinan Bambu Gambar 20. Grup Rebana Dusun Ngadiwinatan 1... Gambar 21, View Sunrise Candi Borobudur Gambar 22, Kesenian Dayak Aki Sutopo Gambar 23. Kerajinan Bronjong .. Gambar 24, Sentra Produksi Tabu Gambar 25. Borobudur Sunrise Gambar 26. Kondisi Pertanian Dusun Ngadiwinatan 2 Gambar 27. Kondisi Peternakan Dusun Ngadiwinatan 2 ..u. Gambar 28. Peta Administrasi Desa Karanganyar Gambar 29. Peta Wisata Desa Karanganyar 10 as 12 12 13 13 14 14 15 1S 16 7 18 19 20 21 22 23 24 . 26 27 27 28 29 30 31 won ent 1, Sejarah Desa 1.1 Sejarah Singkat Desa Pada masa Perang Kemerdekaan yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro (1825-1830), Laskar Pangeran Diponegoro melakukan perang gerilya sampai ke wilayah Bu Menoreh. Perang gerilya melawan penjajah masih terus berlangsung, hingga pada akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda di Magelang. Namun, banyak para prajurit Pangeran Diponegoro yang tetap tinggal di sekitar Bukit Menoreh dan mendirikan permukiman disekitarnya. Permukiman tersebut yaitu Desa Giritengah dan Desa Karanganyar. Pembentukan Desa Karanganyar bermula dari perintah langsung dari Lurah Giritengah kepada putra mantunya untuk mengelola tanah di sebelah utara desa sebagai pemekaran dari Desa Giritengah. Beliau juga memerintahkan 4 orang kepercayaannya untuk membantu didalam pemerintahan di daerah baru tersebut, yaitu Kyai Kundi, Kyai Sutopo, Kyai Ragil, dan Nyai Kalipah. Atas dasar saran dari keempat abdinya tersebut, maka disepakati bahwa daerah baru tersebut dinamakan Kelurahan Karanganyar Nama Karanganyar berasal dari 2 kata, yaitu “Pekarangan” yang berarti tanah/daerah, sedangkan “Anyar” yang berarti baru. Schingga dapat diartikan Desa Karanganyar yang artinya “Daerah Baru” atau “Desa Baru”. Kelurahan Karanganyar dibagi menjadi 4 pedukuhan untuk mempermudah dalam pemerintahannya, yaitu: - Pedukuhan Gunden dipimpin Kyai Kundi ~ Pedukuhan NgasemvDukuh —_: dipimpin Kyai Aki Sutopo - Pedukuhan Kragilan : dipimpin Kyai Ragil - Pedukuhan Klipoh : dipimpin Nyai Kalipah Pusat pemerintahan Kelurahan Karanganyar pada saat itu di Pedukuhan Klipoh. UUUU Eee ees 1.2 Silsilah Kepala Desa - Putra mantu dari Lurah Giritengah menjadi lurah ke-1 Desa Karanganyar = Bpk. Sutowijoyo I menjadi lurah ke-2 Desa Karanganyar = Bpk. Jebres/ Ki Lurah Wiryo Atmojo menjadi lurah ke-3 Desa Karanganyar = Bpk. Sudiharjo menjadi lurah ke-4 Desa Karanganyar (masa penjajahan Jepang sampai tahun 1988) = Bpk. Sodiq menjadi lurah ke-S (tahun 1988-1999) = Bpk. Suyanto menjadi lurah ke-6 (tabun 1999-2007) = Bpk. Bambang Setiono menjadi lurah ke-7 (tahun 2007-2013) = Bpk, Windarmoko, S.Pd, menjadi lurah ke-8 (tahun 2013-2020) + Bpk. Suyanto menjadi lurah ke-9 (tahun 2020-2026) 1.3 Sejarah Pergantian Nama Dukuh Berawal dari rombongan mahasiswa KKN UGM di Desa Karanganyar pada tahun 1985 yang berniat mempererat kesan dan tali persaudaraan. Sampai pada akhirnya 4 nama dukuh yang ada di Karanganyar berganti nama ‘menjadi berikut. Dusun Klipoh menjadi Dusun Banjaran I (RW 1) = Dusun Kragilan ‘menjadi Dusun Banjaran II (RW 2) = Dusun Gunden menjadi Dusun Ngadiwinatan I (RW 3) Dosun Neasem/Dukuh : menjadi Dusun Ngadiwinatan II (RW 4) Harapannya setelzh proses penggantian nama dusun tersebut, para mahasiswa KKN tetap menjalin hubungan erat walaupun telah meninggalkan Desa Karanganyar. Masyarakat Desa Karanganyar akan terus mengenang proses penggantian nama dukuh, meskipun cukup banyak mengundang reaksi dan kontroversi hingga sekarang ini akibat pengyantian nama tersebut, . Gambaran Umum Desa 2.1. Geografis Desa Karanganyar secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Letaknya berada di lembah = = z x z z 2 z z z a z Z ae a wad a a a a a Bukit Menoreh yaitu 3 km sebelah barat Candi Borobudur. Luas wilayah Desa Karanganyar adalah 152.525 ha dengan batas-batas desa sebagai berikut 1) Sebelah Utara Desa Karangrejo 2) Sebelah Timur Desa Tanjungsari 3) Sebelah Selatan Desa Giritengah 4) Sebelah Barat Desa Ngadiharjo Secara astronomis, Desa Karanganyar terletak di -7,6166582 LS dan 110,1974510 BT. Desa karanganyar terletak di sebelah barat Kabupaten Magelang dengan jarak 3 km dari kantor Kecamatan Borobudur dan $ km dari kantor Kabupaten Magelang. Waktu tempuh menuju daerah kecamatan sekitar 10 menit, sedangkan waktu tempuh menuju ibukota kabupaten sekitar 15 menit, Desa Karanganyar terdiri dari 4 dukuh yang terdiri dari 12 RT dan 4 RW. Nama-nama dusun di Desa Karanganyar yaitu Neadiwinatan 1, ‘Ngadiwinatan Il, Banjaran I, dan Banjaran IL 2.2. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Desa Karanganyar beragam mulai dari permukiman (bangunan dan pekarangan) dengan luas 45.665 ha, sawah seluas 71.444 ha, dan tanah tegalan seluas 28.450 ha. Permukiman masih menjadi dominasi tata guna lahan yang terdapat di Desa Karanganyar khususnya Dusun ‘Neadiwinatan I sedangkan penggunaan lahan sawah sangat mendominasi Desa Karanganyar khususnya di Dukub Banjaran II. Luasnya lahan sawah di Desa Karanganyar memberikan peluang bagi penduduknya untuk bekerja sebagai petani, Namun, hasil-hasil pertaniannya belum mampu dijadikan komoditas unggulan karena pemanfaatan lahannya hanya berupa sawah tadah hhujan, 2.3.1klim Suu rata-rata di Desa Karanganyar sekitar 28°C dengan kelembaban udara mencapai 82%. Curah hujan rata-rata adalah 2.589 mmv/tahun dengan hari hujan rata-rata 121 hari dalam satu tahun. Seperti wilayah tropis pada rept e ae rong neers PS RT oe ones aed a umumnya, Desa Karanganyar hanya memiliki 2 musim yaitu penghujan dan kemarau, 2.4, Hidrologi Pada perbedaan geomorfologi Lereng Pegunungan Menoreh dan Dataran Borobudur Dusun Ngadiwinatan II Desa Karanganyar terdapat mata air. Mata air tersebut memiliki debit yang cukup kecil. Mata air tersebut digunakan oleh penduduk sekitar sebagai sumber utama air minum dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, sehingga penduduk sudah jarang menggunakan/ mempunyai sumur sebagai sumber utama air pemenuhan kebutuhan, Ketersediaan airtanah di Dusun Ngadiwinatan I selain mata air ada Penggunaan sumur gali dan sumur bor. Beberapa penduduk menggunakan sumur bor untuk kebutuhan pribadi dan sebagian besar menggunakan sumur gali sebagai pemenuhan kebutuhan. Pada musim kemarau ketersediaan air lebih sedikit disbanding musim hujan yang cukup banyak. Sebagai ganti air pada musim kemarau yang sedi penduduk menggunakan air pesanan dari pemerintah yang dibawa menggunakan truk untuk mengisi tampungan menggunakan air bersih. Air sumur juga digunakan sebagai bahan utama industry tahu rumahan sehingga pada musim kemarau air sumber pembuatan tahu menggunakan air pesanan dari pemerintah. i Dusun Ngadiwinatan II tidak memiliki nama. Air tersebut bersumber dari mata air di perbatasan geomorfologi Lereng Pegunungan Menoreh dan Dataran Borobudur dengan debit yang dihasilkan cukup kecil Air sungai dibagian hulu tidak digunakan sebagai kebutuhan apapun dan dibiarkan begitu saja, sedangkan air sungai di bagian hilir beberapa digunakan sebagai irigasi. Tidak semua air sungai digunakan sebagai irigasi Karena masih terdapat mata air yang menjadi sumber air sungai tersebut. Melalui pipa-pipa kecil, mata air tersebut dialirkan mencapai area persawahan dan digunakan sebagai air irigasi 2.5. Demografi Jumlah penduduk di Desa Karanganyar berjumlah 1,831 jiwa yang terdis dari 947 jiwa laki-laki dan 884 jiwa perempuan. Rasio jenis kelamin N WU ea eee eee penduduk adalah 107,13 yang berarti jumlah laki-laki lebih banyak dari perempuan, Kepadatan penduduk di Desa Karanganyar adalah 1.166 jiwa per kim? (Badan Pusat Statistik, 2019), Jumlah penduduk menurut kelompok umur di Desa Karanganyar ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel, Penduduk Desa Karanganyar Menurut KelompokUmur, Kelompoklimur | __Laki-laki Perempuan Jumlah 0-4 76 66 142 39 8 Gy 146 10-14 8 61 139 15-19 39 38 17 20-24 4 o 153 25-29 7 663 130 30-34 77 4 1S 35-39 76 8 159 40-44 61 8 129 45-49 76 a 140 50-54 37 58 115 35-59 44 9 3 60-64 a2 32 4 65-69 29 23 52 70-74 20 19 39 378 23 29 52, Jumlah 947 1484 1831 Sumber: Badan Pusat Statistik (2019) Penduduk Desa Karanganyar paling banyak berada di kelompok umur 2- 24 tahunan dan 30-40 tahunan yang artinya cukup banyak penduduk yang berada di usia kerja. Penduduk yang banyak di usia kerja setidaknya memiliki peluang lebih besar untuk bekerja dan menciptakan lapangan kerja untuk pembangunan desa. 2.6, Mata Pencaharian Mata pencaharian di Desa Karanganyar paling banyak di bidang a (Badan Pusat wiraswasta berjumlah 430 jiwa dan buruh berjumlah 262 j Statistik, 2019), Wiraswasta paling banyak terdapat di sektor industri tepatnya industri tahu rumahan yang menyebabkan Desa Karanganyar juga ‘menjadi salah satu sentra industri tabu rumahan di Kecamatan Borobudur, | HE dee we aa a ae aa Kabupaten Magelang. Industri tersebut berskala kecil dan besar dalam lingkup rumah tangga. Industri diproduksi sendiri oleh rumah tangga atau ‘mempekerjakan karyawan dari desa setempat untuk saling membantu, Selain itu, penduduk Desa Karanganyar banyak bermata pencaharian sebagai petani karena sebagian besar lahan dimanfaatkan pada sektor pertanian. Mata pencaharian penduduk yang lainnya berupa pegawai neg buruh bangunan, pedagang, dan jasa angkutan. Kegiatan beternak menjadi alternatif mata pencaharian bagi penduduk Desa Karanganyar, Pemeliharaan ternak oleh sebagian masyarakat ‘merupakan salah satu upaya untuk peningkatan kesejahteraan keluarga. Jenis ternak yang dipelihara berupa sapi, kambing, dan ayam, Pemeliharaan ternak tersebut _merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat Desa Karanganyar baik sebagai pekerjaan utama maupun pekerjaan sampingan. 3. Potensi Desa Sebagai lesa wisata, Desa Karanganyar mempunyai potensi wisata alam maupun non alam (budaya) yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Seluruh wilayah di Desa Karanganyar menyajikan pemandangan alam yang indah berupa pemandangan pegunungan menoreh, pemandangan Candi Borobudur, dan hamparan lahan pertanian yang luas. Setiap dusun di Desa Karanganyar mampu menarik wisatawan dengan menjual keindahan alam dan potensi non alam (budaya) yang dimiliki oleh masing-masing dusun. 3.1, Dusun Banjaran 1 (RW 1) a, Kesenian Tari Kubro Siswo Kesenian Tari Kubro Siswo atau dikenal dengan Kesenian Brodut Ponco Siswo adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari Dusun Banjaran V/Klipoh. Sampai saat ini, kesenian tari tradisional tersebut masih dilestarikan dan tetap dipertahankan sebagai salah satu warisan seni budaya yang penuh dengan tuntutan pentas tari yang energik dan penuh semangat. Biasanya Kesenian Tari Kubro Siswo dimainkan untuk menyambut tamu atau wisatawan yang datang ke Desa Wisata Karanganyar. Selain itu, seni tari ini juga akan dimainkan pada saat acara hajatan warga ataupun acara desa, Pementasan ini cukup dinikmati oleh wisatawan karena iringan musik yang sesuai dan gerak tari yang kompak, Nama grup Kesenian Tari Kubro Siswo asal Dukuh Banjaran I adalah “Putro Siswo” asuhan Bapak Yono. Penari dalam pentas kesenian ini melibatkan penduduk usia anak-anak sampai remaja. Pusat kegiatan kesenian Tari Kubro Siswo berada di Tourism Information Centre (TIC) yang berada di Dusun Banjaran 1. Konsep bangunan TIC yang terbuka, memudahkan bagi masyarakat sekitar dan wisatawan yang ingin menyaksikan proses latihan Tari Kubro Siswo, Gambar 1, Kesenian Tari Kubro Siswo Sumber : Ahmad, 2011 b. Kerajinan Gerabah Kerajinan ini sudah ada sejak zaman dahulu dan merupakan salah satu aset kunjungan wisata. Sebagian besar warga di Dusun Banjaran 1 membuat kerajinan gerabah dalam kehidupan _sehari-harinya. Kerajinan gerabah ini dipelopori oleh Nyai Kalipah yang juga penguasa pertama Dusun Banjaran U/Klipoh. Saat ini, kerajinan gerabah telah dikembangkan dalam kancah internasional oleh Bapak Supoyo beserta keluarga dalam sanggar “Bina Karya”. Adanya 10 mwa an eee Ir it SOU GT Re it i ay Wo eg E bantuan dari UNESCO, industri Gerabah Klipoh mampu dikenal dalam skal internasional. Kemmudian dikembangkan menjadi Karanganyar Pottery Academy yang menarik wisatawan untuk berwisata Kesenian mengolah tanah liat, Beragam jenis karya kerajinan gerabah mampu dihasilkan dan menarik minat wisatawan mancanegara. Kunjungan wisatawan mancanegara terutama dari kalangan anak sekolah mulai dari jenjang TK hingga Perguruan Tinggi bertujuan untuk melihat proses pembuatan kerajinan gerabah. Pelaku usaha kerajinan gerabah di dusun ini merupakan /home industry (skala rumah tangga) yang rata-rata belum memiliki drand dalam at ‘memasarkan produk gerabahnya. i Oe ad is Osa tears Gambar 2. Kerajinan Gerabah Sumber : Ahmad, 2011 Berdasarkan pendataan bulan Desember tahun 2020, terdapat 10 home industry kerajinan gerabah yang sudah memiliki brand usaha yang ditandai dengan adanya banner nama tempat usaha yang terpasang di rumah produksinya. Berikut merupakan 10 home industry kerajinan gerabah di Dusun Banjaran | u VOUT 1a i Gambar 3. Galeri Gerabah Arum Art 1 Sumber : Maghfiroh, 2020 Sumber : Maghfiroh, 2020 UUW Garbar 5. Galeri Gerabah Ibu Listiati Sumber : Maghfiroh, 2020 ty Sumber : Maghfiroh, 2020 Monn ONHTMMnMMMtnNneeneoeeUuUuee ened mbar 7. Galeri Gerabah Catur Art Sumber : Maghfiroh, 2020 aleri Gerabah Mbak Anik Sumber : Maghfiroh, 2020 UHHH OUMU UMN EE Gambar 9. Galeri Gerabah Ibu Farida ‘Sumber : Maghfiroh, 2020 it as i t Gambar 10. Galeri Gerabah Ibu Ponisa Sumber : Maghfiroh, 2020 CUNO c Sn Gambar 11. Trikarya Pottery Sumber : Maghfiroh, 2020 a Gambar 12. Pot Gallery & Souvenir Sumber : Maghfiroh, 2020 Wisata Edukasi Pembuatan Kerajinan Gerabah Kerajinan gerabah di Dusun Banjaran 1 tidak hanya berperan dalam kegiatan ekonomi, tetapi juga berperan dalam kegiatan wisata, Potensi wisata edukasi telah dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah desa setempat dalam menarik wisatawan baik lokal maupun 16 mancanegara, Kumpulan pelaku usaha pengrajin gerabah membentuk kelompok-kelompok kecil guna melayani wisatawan yang sedang berkunjung. Pembentukan kelompok tersebut juga bertujuan untuk mengurangi Kecemburuan sosial antar masyarakat dalam menarik wisatawan serta sarana meratakan pendapatan antar pelaku usaha kerajinan gerabah. Galeri gerabah yang terkenal sebagai wis ta edukasi adalah Arum Art milik keluarga Bapak Supoyo yang merupakan pelopor berdirinya usaha kerajinan gerabah di Dusun Banjaran 1 ini, Seiring berjalannya waktu, mulai bermunculan tempat wisata edukasi pembuatan gerabah yang lain seperti Galeri Gerabah Mbak Aaik dan Galeri Gerabah Ibu Farida Bpoocieb Gambar 13. Wisata Edukasi Kerajinan Gerabah Sumber : https://borobudurnews.com! 3.2, Dusun Banjaran II (RW 2) Galeri Komunitas (UNESCO Gallery) Galeri ini berlokasi di Dusun Banjaran II/ Kragilan yang terdiri dari 3 gedung utama, 1 gedung khusus untuk tempat perterman/pementasan dengan view Candi Borobudur, dan lainaya untuk gudang/tempat pembuatan kerajinan gerabah, dapur, dan mushola. Bangunan ini merupakan hibah dari UNESCO yang pembuatannya dimulai dari UUWUURHUUU EEUU tahun 2012-2013 jauh sebelum ada program dari BUMN berupa Balkondes (Balai Ekonomi Desa) dan telah diresmikan oleh perwakilan UNESCO beserta Kementerian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan RI. Galeri Komunitas berfungsi sebagai sarana promosi potensi Desa Wisata yang ada di sekitar Candi Borobudur. Pemandangan Candi Borobudur dapat terlihat dengan jelas dari tempat ini terutama di waktu pagi hari/ sunrise Gambar 14. Galeri Komunitas Sumber : Munadhir, 2015 Balkondes (Balai Ekonomi Desa) dan Homestay Balkondes Karanganyar terletak di Dusun Banjaran I, berjarak sekitar 6 km dari Candi Borobudur dengan akses jalan yang mudah dilalui, Balkondes ini berkonsep pada kerajinan gerabah yang ‘merujuk pada Kerajinan gerabah yang ditekuni warga karanganyar. Bangunan balkondes Karanganyar dikelilingi sawah hijau yang masih digarap warga. Bangunan ini dibangun atas dana CSR Bank BTN. Potensi wisata yang ada di Desa Karanganyar menarik masyarakat untuk membuka usaha penginapan/homestay. Bangunan balkondes yang kbas juga dimanfaatkan untuk dibangun area penginapan di sekitar balkondes dengan total 11 kamar. Selain itu, pelaku usaha 18 MUU EUUUUEURUeeeeeene eee penginapan/homestay oleh masyarakat Desa Karanganyar sampai tahun 2620 mengalami peningkatan menjadi 20 unit homestay yang disediakan terutama untuk menyambut wisatawan yang datang ke Desa Karanganyar ataupun tempat-tempat wisata di sekitarnya 8 i ; Gambar 15. Balkondes (Balai Ekonomi Desa) dan Homestay Sumber : http://balkondesborobudur.com/ Gardu Pandang Pembangunan gardu pandang bertujuan untuk menikmati alam sekitar yang dibangun di area yang sama dengan balkondes. Di tempat ini, wisatawan bisa menikmati keindahan sunrise dan sunset dengan pemandangan Candi Borobudur serta keindahan beberapa puncak ‘gunung dari kejauhan, Pemandangan ini akan terlihat lebih jelas dan menarik ketika memasuki musim kemarau dengan sedikit awan/kabut. 19 UUYUUPUEPUUUURPUUUEUeee eee Gambar 16. Gardu Pandang Sumber : Munadhir, 2015 |. Agrowisata Potensi agrowisata Dust Banjaran 2 berupa hamparan Jahan pertanian yang luas baik berupa lahan sawah, ladang, tegalan, dan kebun, Lahan pertanian tersebut berada di samping kanan dan kiri jalan desa, sehingga wisatawan dapat sekedar jalan-jalan menggunakan motor atau sepeda sembari menikmati pemandangan dusun yang masih asri, Laban pertanian tersebut dikelola oleh petani perseorangan dengan hasil produksi pertanian yang diperoleh digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari (pertanian subsisten). Pemandangan hamparan lahan pertanian akan lebih lengkap dengan sajian pemandangan jajaran pegunungan yang menambah kesan estetika tempat wisata ini, — ooo Gambar 17. Potensi Agrowisata Dusun Banjaran 2 Sumber : Maghfiroh, 2020 Pengolahan Sampah TPS3R Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Reuse, Reduce, Recycle (3R) berlokasi di Dusun Banjaran 2 dekat dengan Galeri Komunitas. Pengelolaan sampah tersebut mulai dari menjemput sampah dari tiap rumah, pemilahan sampah, dan pengelolaan sampah organik yang akan dijadikan kompos. Teknologi TPS3R menggunakan sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien. Pengolahan sampah TPSAR ini sangat bermanfaat bagi sektor wisata di Desa Karanganyar, karena sampah juga berpotensi menurunkan kvalitas kawasan wisata ini, Untuk itu, diperlukan ketersediaan sarana prasarana pengolahan sampah dan teknologi yang ramah lingkungan guna meningkatkan daya tarik wisata. Dengan pengelolaan sampah yang baik akan meningkatkan daya jual tempat wisata dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan retribusi daerah. 21 Gambar 18, TPS3R Dusun Banjaran 2 Sumber : Feriyanto, 2021 3.3, Dusun Ngadiwinatan I (RW 3) Kerajinan Ukir dan Anyaman Bambu Kerajinan ukir bambu merupakan salah satu karya yang dihasilkan oleh masyarakat Dusun Ngadiwinatan {/ Gunden, Biasanya para pengrajin ukiran tersebut menjual barang produksinya di sekitar lokasi wisata Candi Borobudur. Hal ini dikarenakan, harga jual di kawasan candi bisa meningkat 2 kali lipat. Ukiran ini mempunyai berbagai ragam bentuk dan jenis. Produk yang dihasilkan sangat beragam mulai dari hiasan dinding, tikar lipat, dan peralatan dapur Perkembangan zaman modern, menuntut para pengrajin untuk ‘meningkatkan inovasi produk kerajinan bambu yang dihasilkan, Beberapa produk kreasi yang dihasilkan diantaranya botol minum, alat-alat makan, hiasan dinding, pajangan meja, dan kaligrafi. Saat ini, sedang dikembangkan lebih lanjut_mengenai produk kreasi tersebut. Kendala yang dialami para pengrajian adalah kurangnya peralatan pendukung produksi dan keterbatasan sumberdaya manusia sehingga banyak pesanan yang belum bisa terlayani. Melalui APBDES 2020 dianggarkan untuk pelatihan sumberdaya manusia 22 S : : F dari sisi produksi, kreasi, inovasi, dan manajemen pengadaan peralatan produksi. Gambar 19. Kerajinan Bambu ‘Sumber : Maghfiroh, 2020 Seni Rebana dan Hadroh Grup rebana dan hadroh yang ada di Dusun Ngadiwit Mifiabul Hidayah, Grup tersebut beranggotakan para lelaki baik tan 1 bernama anak-anak, remaja, dan dewasa. Pada umumnya yang tergabung dalam grup merupakan anak-anak yang berusia 12-13 tahun dan usia dewasa 20-29 tahun. Grup Miftahul Hidayah terbentuk tanggal 17 Agustus 1999 dibawah asuhan Kyai Harisudin dan Bapak Uus Kurniawan, Kegiatan latihan rutin diadakan setiap malam jumat dan malam minggu yang bertempat di kediaman Bapak Uus Kurniawan. Kesenian rebana dan hadroh di daerah ini masih dipentaskan setiap ‘masyarakat mempunyai acara hajatan seperti nikahan dan khitanan, pengajian umum, khataman pondok, khataman dusun, dan acara rutinan Bulan Maulid Nabi. 23 Vee eee ambar 20. Grup Rebana Dusun Neadiwinatan | Sumber : Kurniawan, 2021 View Sunrise Candi Borobudur Pemandangan di pagi hari dengan latar belakang Candi Borobudur juga dapat dinikmati di Dusun Ngadiwinatan 1. Pengunjung/ wisatawan dapat berkunjung setelah subuh agar mendapatkan pemandangan sunrise. Potensi wisata ini perlu dikembangkan dengan dukungan pemuda setempat karena potensi view yang jarang ditemui di lokasi wisata lain dapat menambah nilai jual wisata, 24 URUUUREO ee re ee ee ee ee ee ee Gambar 21. View Sunrise Candi Borobudur Sumber : Profil Desa Wisata Karanganyar, 2014 3.4, Dusun Ngadiwinatan II (RW 4) a. Kesenian Tari Topeng Ireng/ Dayak Aki Sutopo Kesenian yang berasal dari Dusun Ngadiwinatan I1/Dusun bernama “Putra Rimba” asuhan Bapak Subini. Sanggar Tari Dayak Aki Sutopo inj berada di jalan utama Borobudur-Giritengah tepatnya di Dusun Neadiwinatan Il/Dusun RT.1 RW.4. Kesenian Topeng Ireng di daerah ini masih dipentaskan setiap masyarakat mempunyai acara hajatan, Kesenian tari ini memiliki fungsi sosial diantaranya sebagai hiburan, pengikat solidaritas, dan interaksi sosial. Selain itu, kesenian Tari Topeng Ireng juga memiliki fungsi keagamaan melalui syair- lagu yang dilantunkan mengandung nilai-nilai dakwah. Pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui pementasan Kesenian Tari Topeng Ireng seperti topik politik, kepariwisataan, ekonomi, kepahlawanan, dan kebersamaan, Gambar 22, Kesenian Dayak Aki Sutopo ‘Sumber : Ahmad, 2011 25 b. Kerajinan Bronjong Bronjong merupakan peralatan untuk membuat tau secara tradisional atau sering disebut dengan saringan tahu tradisional. Bronjong terbuat deri anyaman bambu berbentuk bulat dengan diameter | meter. Usaha pembuatan bronjong di Dusun Ngadiwinatan II sudah berlangsung selama 2 generasi. Sebuah bronjong dapat dibuat dalam waktu 4 hari. a SS a 3 nine ame Gambar 23. Kerajinan Bronjong Sumber : Maghfiroh, 2020 cc. Home Industry Tabu Sentra industri kecil produksi tau yang menonjol berlokasi di Dusun Negadiwinatan Il/ Dukuh, Pada awalnya sekitar S rumah (home industry) di dusun ini yang memproduksi tahu secara tradisional. ‘Namun, seiring berjalannya waktu home industry tahu mengalami perkembangan hingga mencapai 16 home industry pada tahun 2020. Rata-rata industri rumah tangga ini telah memproduksi tahu lebih dari 10 tahun. 26 Gambar 24. Sentra Produksi Tahu Sumber : Maghtfiroh, 2020 4. Borobudur Sunrise Salah satu spot untuk menikmati munculnya matahari terbit dengan pemandangan Candi Borobudur adalah di pinggir persawahan Dusun Neadiwinatan II. Lokasinya sekitar 3 km dari Candi Borobudur. Banyaknya wisatawan yang berkunjung menjelang subuh, membuka ‘ peluang kesempatan kerja baru bagi masyarakat sekitar dengan menawarkan jasa menjadi pemandu wisata. (HHH HRB RPE mbar 25, Borobudur Sunrise Sumber : https://borobudurpark.com/ . Bidang Pertanian Sektor pertanian telah dikembangkan oleh sebagian besar masyarakat Dusun Ngadiwinatan 2. Sistem pertanian yang dikembangkan berupa pertanian sawah tadah hujan, karena sumber pengairan utama berasal dari air hujan terutama pada musim penghujan, Pada saat musim kemarau, sumber pengairan lahan sawah berasal dari aliran air sungai yang dialirkan menggunakan mesin pompa air dan sebagian petani membuat sumur di sawah, Frekuensi tanam untuk berbagai_ jenis tanaman hanya dilakukan sebanyak satu kali di musim penghujan Pola tanam lahan sawah berupa padi-cabai-palawija dengan tanaman cabai yang menjadi komoditas unggulannya, Petani juga menanam tembakau, bayam, kangkung, dan jagung pada saat musim kemarau. or rcgipaera ag i j Gambar 26. Lahan Pertanian Cabai Dusun Ngadiwinatan 2 Bidang peternakan Kegiatan peternakan yang berkembang di Dusun Ngadiwinatan 2 masih diusahakan secara perorangan, Mayoritas hewan teak yang diusahakan ialah kambing dan domba. Namun, beberapa masyarakat ada juga yang mengusahakan sapi. Masyarakat lebih memilih 28 memelihara domba dan dapat diternakkan dalam jumlah yang cukup banyak. Cara beternak masyarakat masih bersifat tradisional sehingga hasil dari kegiatan peternakan hanya dijual untuk mencukupi Kebutuhan ekonomi, Pakan ternak berasal dari limbah pabrik dan rerumputan yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Gambar 27. Kondisi Peternakan Domba Dusun Ngadiwinatan 2 29 of Oz0g “eAUETuRIeY WU ANS WON Wdd-N WEL sequins sokueduesey vs9(] ISeASINUPY BPd “RZ EqUIED 2 for smmnets 0207 “HeAULSUBIEY UN ANS WON Wdd-N¥ WH woquing seduvsuesey ws9q] vIestA\ Pied “67 AequItD ANWAR RAR AA

Anda mungkin juga menyukai