Tugas Resum AA 1
Tugas Resum AA 1
d. Refleksi : Bagi seorang muslim, iman adalah bagian yang paling mendasar
dari kesadaran keagamaannya. Dalam berbagai makna dan tafsirannya,perkataan iman menjadi
bahan pembicaraan di setiap pertemuan keagamaan, yang selalu di sebutkan dalam rangka
peringatan agar di jaga dan diperkuat. Menurut saya manusia tidak bisa menjalani hidup yang
baik atau mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan peradaban manusia, tanpa
memiliki keimanan.
N
BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
O
1 KONSEP AQIDAH
Iman kepada lah, para ISLAM/SYARIAT IHSAN/
Malaikat-Nya, Kitab-kitab- AKHLAQQ
Nya, para Rasul-Nya, hari
akhir dan qadar yang baik
maupun buruk
Peta Konsep (Beberapa
istilah dan definisi) di
modul bidang studi
1. Akidah Islam.
a) Pengertian Akidah
Secara etimologis akidah berasal dari bahasa Arab,
‘aqada-ya’qidu- ‘aqdan-‘aqidatan, artinya simpul,
ikatan, perjanjian, kokoh, kepercayaan atau keyakinan
(Munawwir, 1984: 953). Ungkapan kalimat ذا::إعتقدت ك
artinya “saya mempercayai atau meyakini
begini.” Sedangkan, secara terminologis akidah
adalah “suatu kepercayaan yang diyakini
kebenarannya oleh seseorang yang mempengaruhi
cara bagaimana dirinya berpikir, berkata dan
berbuat.” Senada dengan yang dikemukakan oleh
Yusuf Qardawi bahwa akidah adalah suatu
kepercayaan yang meresap ke dalam hati.
Jika kata akidah diikuti dengan kata Islam, maka
berarti kepercayaan yang menjadi keyakinan
berdasarkan ajaran Islam (rukun iman)
Aqiadah islam Iman, Islam dan Ihsan dianalogikan
maka ibarat pohon, akidah (Iman) sebagai akarnya,
Islam (fiqih dan Ibadah) sebagaai batangnya dan ihsan
sebagai bunga dan buahnya.
Syariah dapat dibagi menjadi dua yaitu: I’tiqodiyah dan
‘amaliyah.
I’tiqodiyah adalah sesuatu yang menjadi dasar
bagaimana perbuatan manusia, atau kepadanya
didasarkan bagaimana perbuatan manusia, seperti
keyakinan akan Ke- esaan Allah dan kewajiban
menyembah allah.
Sedangkan ‘amaliyah adalah: sesuatu yang
berhubungan dengan bagaimana perbuatan manusia
seperti shalat, zakat, puasa dan haji.
Secara Bahasa Akidah diambil dari kata al ‘aqdu yang
merupakan bentuk infinitive (masdar) darai kata ‘aqoda
ya’qidu yang berarti mengikat sesuatu. Akidah
merupakan “amalun qolbiyun” atau keyakinan dalam
hati tentang sesuatu dan dia membenarkan hal tersebut.
Secara terminologi adalah suatu kepercayaan yang
diyakini kebenarannya oleh seseorang yang
mempengaruhi (mengikat) cara ia berfikir, berucap dan
berbuat dan merupakan perbuatan hati. Atau secara
sederhana aqidah Islam adalah iman kepada Allah,
malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul Allah,
Hari akhir serta qadha’ dan qadar, yang kemudian
dikenal dengan rukun Iman.
Menurut Yusuf Qardawi, akidah adalah suatu
kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh
keyakinan, tidak bercampur syak dan keraguan serta
menjadi alat kontrol bagi tingkah laku dan perbuatan
sehari- hari.
Apabila ketaatan seseorang kepada Allah telah mampu
melenyapkan sifat-sifat buruk yang bersarang dihatinya
seperti diantaranya sifat iri, dengki, ria angkuh,
sombong, bakhil, malas dll maka ia berhak
menyandang gelar mukmin, tapi apabila ia masih suka
berbuat maksiat atau dosa, ia bergelar fasiq, mukmin
fasiq atau mukmin “’ashi” dan belum pantas
menyandang mukmin hal ini sesuai dengan firman
Allah Swt dalam surat Al-A’raf ayat 43 dan Al-Hijr
ayat 47.
Ruang lingkup akidah menurut pendapat yang popular
seperti ulama mesir Abdullah bin Abi Shalah’ (wafat
1830) Adalah iman kepada Allah, para Malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhir dan
Qadar baik maupun buruk.
b) Sumber Akidah Islam
Sumber dari akidah Islam, yaitu Al-Qur’an dan
hadis. Di dalam Al- Qur’an terdapat banyak ayat
yang menjelaskan pokok akidah Islam. Akidah
Islam ini identik dengan keimanan, sebab keimanan
merupakan pokok dari akidah Islam. Di antara ayat
Al-Qur’an yang memuat kandungan akidah Islam
adalah sebagai berikut: “Rasul telah beriman kepada
Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan),
‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya’, dan mereka
mengatakan: ‘Kami dengar dan kami taat’, dan
(mereka berdoa): ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali” (Q.S. Al-
Baqarah: 285).
c) Posisi Aqidah islam dalam ajaran islam
Ajaran Islam secara garis besar terdiri dari akidah,
ibadah dan akhlak. Untuk masing-masing ketiga ajaran
Islam tersebut, ada ilmu yang mempelajarinya. Ilmu
yang mempelajari akidah disebut ilmu tauhid atau ilmu
kalam atau ilmu aqaid atau ilmu usuludin atau ilmu
ma’rifat, akan tetapi di antara nama-nama ini yang
paling terkenal dan paling subtansial adalah ilmu
tauhid dan ilmu kalam. Sementara itu, ilmu yang
mempelajari ibadah disebut ilmu fikih. Terakhir, ilmu
yang mempelajari akhlak disebut ilmu akhlak atau ilmu
tasawuf.
d) Tujuan Akidah Islam
1. Memupuk dan mengembangkan potensi-
potensi ketuhanan yang ada sejak lahir. Hal
ini karena manusia sejak di alam roh sudah
2. Menjaga manusia dari kemusyrikan
3. Menghindari dari pengaruh akal yang
menyesatkan