Biologi - Akumulasi Merkuri
Biologi - Akumulasi Merkuri
SN SE
TA
SI
M
UNIVER
AR
ANG
AKUMULASI MERKURI PADA DAGING IKAN MAS YANG
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
Fika Meirina
NIM. 4450402030
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Hari : Jum’at
Pembimbing I Pembimbing II
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul ” Akumulasi Merkuri Pada Daging Ikan Mas Yang
Hari : Selasa
Panitia Ujian,
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Penguji I
Pembimbing II Penguji II
Penguji III
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. Setiap manusia memerlukan cinta, harapan,
pengertian, kesabaran, kasih sayang, teman,
keluarga dan Tuhan.
2. Hargailah kehidupan dan segala hal yang ada di
dalamnya.
3. Hari tak akan berhenti untuk menunggumu.
PERSEMBAHAN:
Kupersembahkan karya ini untuk:
1. Bapak dan ibuku yang senantiasa
mendampingiku dengan kasih sayang,
dorongan, kekuatan dan doanya.
2. Mbak Riez dan mas Dhani, serta Dian dan
dek Novi yang selalu menemani
perjuanganku.
3. Norma (thanks for all) dan Teman-teman
Biologi 2002. I will miss you all.
4. Dian, Ine, Angga, Yans, Ivan dan warga
bawah tower, tak akan terlupa hari-hari
bersama kalian.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat
Dalam Laboratorium.”. Skripsi ini disusun sebagai karya tulis untuk memenuhi
salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Saint pada Jurusan Biologi
bantuan dan dukungan serta bimbingan dari bebagai pihak. Oleh karena itu, pada
kepada :
2. Dekan FMIPA UNNES, yang telah memberikan ijin penelitian dan kelancaran
administrasi.
4. Dra. Sri Ngabekti, M.S. selaku selaku dosen pembimbing I yang telah
5. Dra. Nur Kusuma Dewi, M.Si. selaku dosen pembimbing II atas bantuan,
ini.
6. Dra. Wiwi Isnaeni, M.Si. selaku dosen penguji atas bantuan dan saran-saran
yang telah memberikan ijin untuk memeriksa hasil penelitian kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu yang dengan tulus ikhlas selalu memanjatkan doa, memberikan
9. Mbak Riez, Dian, dek Novi dan mas Dhani atas doa, kasih sayang, dukungan
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
Penulis
Fika Meirina
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................. ii
B. Permasalahan ............................................................................ 5
iii
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Akumulasi Logam
Berat Pada Makhluk Hidup .................................................. 15
C. Variabel Penelitian…................................................................. 18
E. Prosedur Penelitian.................................................................... 19
B. Pembahasan .............................................................................. 25
A. Simpulan .................................................................................... 36
B. Saran .......................................................................................... 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 39
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Prosedur Penelitian.................................................................................. 23
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidupnya. Proses industrialisasi selain memiliki akibat positif juga tidak dapat
melepaskan diri dari efek negatif yang ditimbulkannya. Adanya bahan sisa
industri yang dibuang baik dalam bentuk padat maupun cair akan berpengaruh
dalam badan perairan pada konsentrasi tertentu dapat berubah fungsi menjadi
Apabila pada perairan terdapat logam berat, hal penting yang harus
terakumulasi dalam tubuh biota air, karena dapat berakibat buruk seperti
1
2
Salah satu logam berat yang sangat berbahaya dan dapat terakumulasi dalam
beracun baik dalam bentuk unsur tunggal (logam) maupun dalam bentuk
logam yang pada suhu kamar berwujud cair. Penggunaan merkuri dalam
mengkonsumsi biota air yang telah terpapar merkuri. Banyak contoh kejadian
yang berakibat buruk pada biota air terutama ikan yang nantinya berdampak
sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Banyak warga Buyat terkena racun
merkuri. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh FMIPA UI pada bulan
Juli 2004 menunjukkan bahwa kadar merkuri total dalam darah warga Buyat
melebihi batas normal dalam tubuh yang hanya 8 mikrogram per liter menurut
terdeteksi mengandung merkuri 19,77 Hg/gr pada rambut dan 18,38 Hg/gr
Logam merkuri juga sudah terdeteksi berada dalam darah dan ASI
berakibat buruk bagi manusia. Apabila logam merkuri yang terdapat pada
biota air khususnya ikan dikonsumsi oleh manusia, maka akan terakumulasi
dalam tubuh manusia, padahal ikan dikonsumsi manusia sebagai lauk. Ikan
4
merupakan makanan yang sangat sehat dan memiliki kandungan gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Protein ikan mudah dicerna tubuh dan diabsorbsi Ikan
(Andang, 2005).
Dalam penelitian ini, hewan uji yang digunakan adalah ikan mas.
Penelitian ini menggunakan ikan mas karena menurut Rand (1980) dalam
laboratorium. Selain itu menurut Ward dan Young (1982) dalam Connell dan
terhadap ikan daripada biota air lain. Sedangkan merkuri yang digunakan
adalah merkuri klorida karena merkuri yang banyak dijual adalah merkuri
klorida.
merupakan logam yang dapat masuk ke dalam organisme air seperti ikan dan
dan tak dapat terurai. Oleh karena itu, diperlukan penelitian laboratorium
5
merkuri pada daging ikan yang didedahkan pada merkuri klorida dengan
B. Permasalahan
terakumulasi pada daging ikan mas yang didedahkan pada medium bermerkuri
di dalam laboratorium.
C. Penegasan Istilah
menafsirkan makna dari judul penelitian ini maka perlu adanya batasan arti
1. Akumulasi merkuri
makhluk hidup (dalam penelitian ini adalah ikan mas) sampai pada tingkat
penelitian ini adalah jumlah residu merkuri dalam daging ikan mas yang
2. Medium bermerkuri
6
mengalami peningkatan.
D. Tujuan Penelitian
tertentu.
E. Manfaat Penelitian
dampak adanya akumulasi merkuri pada ikan berikut batas aman bagi ikan
2. Memberikan informasi awal dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan
A. Tinjauan Pustaka
yang berarti perak cair dan dilambangkan dengan Hg. Merkuri telah
Merkuri merupakan logam alami dan satu-satunya logam yang pada suhu
dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 3570 C , air raksa akan
Merkuri berada dalam berbagai senyawa dan salah satu yang paling
utama adalah sinabar (HgS) yang sudah ditambang sejak 700 SM dan pada
saat ini digunakan dalam tiga bentuk: sebagai logam, senyawa organik dan
1. Berwujud cair pada suhu kamar (250C) dengan titik beku paling
logam lain.
7
8
listrik.
baik itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk
persenyawaan.
dalam produksi gas khlor dan soda kaustik, termometer, tambal gigi, bola
1994).
dalam krim pemutih dan antiseptik. Merkuri yang ada di air dan tanah
terutama berasal dari deposit alam, buangan limbah dan aktivitas vulkanik.
Dari berbagai sumber ini cemaran dari industri pertambangan yang paling
besar peranannya.
(bakteri) di air dan tanah. Konsentrasi merkuri pada ikan cenderung tinggi
9
dari pengaruh pencemaran air. Namun demikian, pada ikan yang hidup
dalam habitat yang terbatas seperti di danau, sungai, dan teluk, ikan
(Dinata, 2004).
retensi bahan pencemar oleh makhluk hidup dari lingkungan melalui suatu
logam berat akan terkumpul dan meningkat kadarnya dalam jaringan tubuh
secara biologis oleh hewan air dan akan terlibat dalam sistem rantai
biomagnifikasi.
jumlah yang sangat rendah. Salah satu logam berat yang dapat
organisme air seperti ikan, kerang, rumput laut, dan biota air lainnya.
2004).
klor yang ada pada air. Reaksi kimianya akan membentuk ikatan HgCl.
dapat berpindah ke biota air lainnya melalui rantai makanan dan kemudian
terserap oleh ikan melalui insang atau saluran pencernaan. Merkuri secara
dikonsumsi oleh manusia. Namun bila dalam bentuk logam sebagian besar
atau organ lain dan suatu saat akan mengganggu bila akumulasinya makin
masuk ke dalam tubuh hewan, logam diabsorbsi oleh darah dan berikatan
tubuh. Akumulasi logam yang tertinggi biasanya terdapat pada hati dan
12
ginjal. Menurut Yun (2004), daya serap metil merkuri di tubuh dapat
mencapai 95%.
ion-ion logam lain akan dapat membentuk ion-ion yang dapat larut dalam
lemak. Ion-ion logam yang dapat larut dalam lemak itu mampu untuk
lain.
Heterolisosom
Dicerna dan
Phagosome
difusi
phagosom atau vakuola digestif dan autolisosom yang terbentuk dari fusi
Kemungkinan pertama, lisosom sekunder ini akan kehilangan isi atau isi
bersiap-siap untuk masuk pada siklus selanjutnya dan jika ada bantuan
enzim akan dapat didaur ulang oleh sel. Kemungkinan ketiga adalah akan
menjadi badan residu yang tidak dapat didegradasi dan akan tetap berada
jumlah 99% terdapat di dalam jaringan daging ikan. Dikatakan pula oleh
Siregar (2004) bahwa merkuri akan terserap secara biologis dan banyak
merkuri dalam ikan terikat erat pada protein. Pemanasan pada temperatur
kecuali jika ikan dibakar pada suhu di atas 4000C dan ikan akan menjadi
arang.
dibagi menjadi:
1. Keracunan akut, terjadi karena terkena zat racun dalam waktu singkat
yang dikonsumsi langsung atau tidak diolah lebih dulu maksimum 0,001
ppm. Kadar merkuri yang aman dalam darah maksimum 0,04 ppm. Kadar
ambang batas merkuri yang ada dalam jaringan tubuh ikan yang aman
Dunia (WHO) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah 0,5 ppm.
a. Suhu
b. pH
pada jenis logam. Peningkatan logam yang diamati dalam air asam
c. Oksigen terlarut
suhu, kadar mineral dan tekanan atmosfer dalam air (Coleridge (1977)
Dalam penelitian ini, faktor abiotik diatur seoptimal mungkin agar ikan
dapat hidup dengan baik, sehingga memungkinkan ikan tetap hidup dan
Kerangka berpikir
dalam penelitian ini adalah sejumlah merkuri akan terakumulasi pada jaringan
tubuh ikan, dalam hal ini adalah daging ikan yang didedahkan pada medium
METODE PENELITIAN
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hewan uji ikan
mas (Cyprinus carpio). Sedangkan sampel yang digunakan adalah ikan mas
sehat yang berumur kurang lebih 2 bulan, dengan panjang badan 10 - 12 cm.
C. Variabel Penelitian
4. Variabel rambang adalah umur, berat badan, panjang badan dan kualitas
18
19
cm.
khlorida.
3. Alat dan bahan untuk memeriksa kualitas air: thermometer air, pH meter,
kit untuk memeriksa oksigen terlarut serta alat dan bahan untuk
4. Alat dan bahan untuk memeriksa akumulasi merkuri pada daging ikan
yaitu: spectrofotometer, sparatory funnel 250 dan 1000 ml dan glass ware.
E. Prosedur Penelitian
sebagai berikut.
1. Masa aklimasi
2. Uji pendahuluan
hewan uji yang dibagi menjadi 5 taraf. Lama perlakuan selama satu hari
0,001; 0,01; 0,1 dan 1 ppm, diketahui bahwa pada harga LD50-24 jam
hewan uji yang mati tapi pada konsentrasi 1 ppm kematian hewan uji
mencapai 100%.
pada konsentrasi merkuri klorida di bawah 0,1 ppm. Pada uji sebenarnya
3. Uji sebenarnya
macam konsentrasi yaitu 0,005; 0,01; 0,05; 0,1 dan 0,5 ppm. Hasil
harga LD50-96 jam tersebut dapat dicari batas aman penggunaan merkuri
Pada penelitian ini harga LD50-96 jam adalah 0,24 ppm sehingga
diperoleh batas aman pemberian merkuri adalah 0,024 ppm. Karena alat
0,02 ppm yang diperoleh dengan cara menentukan harga 10% dari LD50-
setara dengan 0,04 ppm. Pemberian merkuri klorida ini dilakukan setiap
satu minggu sekali. Pada Pada bagian awal penelitian ini, medium
tersebut sebagian juga terserap oleh ikan mas yang merupakan hewan uji
pada penelitian ini. Merkuri klorida 0,02 ppm dibuat dengan cara
dalam 1 liter air. Penelitian ini menggunakan 30 ekor hewan uji yang
dengan air.
e. Setiap 14 hari sekali mengambil 10 ekor ikan untuk diuji dengan AAS
dalam daging ikan dengan metode AAS di laboratorium BPPI Kota Semarang.
minggu.
tidaknya peningkatan residu akumulasi merkuri pada daging ikan mas pada
dengan ambang batas cemaran logam merkuri pada makanan baik menurut
A. Hasil Penelitian
Hasil analisis akumulasi merkuri dalam daging ikan mas dapat dilihat
Tabel 2. Hasil Analisis Akumulasi Merkuri dalam Daging Ikan Mas pada
Minggu II – minggu VI.
Perlakuan Konsentrasi Kandungan Hg dalam
Ambang batas
HgCl yang daging (ppm)
cemaran logam pada
dilarutkan/lt 2 4 6 makanan
air Minggu Minggu Minggu
A 0 ppm 0,00 0,00 0,00 0,5 ppm
(menurut SNI dan
WHO)
B 0,02 ppm 0,04 0,05 0,05
Keterangan: * 0,02 ppm setara dengan 0,04 ppm menurut AAS
Data hasil pemeriksaan terlampir.
0,06
0,05 0,05
0,04 0,04
0,02
0 0 0 0
II IV VI
Waktu (minggu)
24
25
Hasil pengujian terhadap faktor abiotik dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.
B. Pembahasan
mas karena ikan mas merupakan salah satu jenis ikan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan mas banyak ditemui di alam, dan mudah
didapat apalagi jenis ikan ini juga banyak dijual di pasar. Pada penelitian ini
sampel yang dianalisis dengan metode AAS untuk mengetahui berapa besar
akumulasi merkuri dalam tubuh ikan adalah bagian daging ikan. Hal ini
bahwa yang dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya adalah daging ikan.
bahwa dengan konsentrasi 0,02 ppm atau setara dengan 0,04 ppm menurut
26
data AAS, terjadi akumulasi merkuri dalam daging ikan yang berkisar antara
0,04 ppm sampai 0,05 ppm setelah perlakuan selama enam minggu.
dalam jaringan tubuh ikan sehingga terjadi akumulasi merkuri klorida dalam
Berdasarkan data pada tabel 2 dan gambar 2, dapat diketahui bahwa ada
daging ikan mas adalah 0,04 ppm. Kemudian setelah empat minggu terjadi
dari hasil penelitian setelah dilakukan analisis dengan metode AAS tidak
analisa 0,05 ppm. Hasil penelitian di atas belum dapat dijadikan kesimpulan
bahwa tidak terjadi peningkatan akumulasi merkuri klorida pada daging ikan
mas setelah enam minggu karena alat AAS yang digunakan mempunyai
klorida pada daging ikan mas yang meningkat walaupun dalam jumlah yang
sangat kecil diduga tidak dapat terbaca oleh perangkat AAS tersebut.
dengan makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ikan dari mulut yang
27
lambung dan kemudian akan memasuki usus. Hasil pencernaan yang terjadi di
klorida yang terdapat di dalam medium akan masuk melalui insang yang
(medium). Setelah melewati insang maka merkuri klorida akan ikut ke dalam
kapiler darah untuk masuk ke dalam darah. Selanjutnya merkuri klorida akan
dimana pada akhirnya merkuri klorida tersebut akan menembus membran sel
untuk masuk ke dalam sel. Apabila logam merkuri klorida masuk ke dalam
sel, maka merkuri klorida tersebut akan ikut di dalam proses fisiologis di
dalam sel seperti proses metabolisme yang terjadi pada lisosom, mitokondria,
inti sel dan organel lainnya. Ikutnya merkuri klorida pada proses-proses
akumulasi merkuri klorida di dalam jaringan dan organ termasuk pada daging
ikan. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Loomis (1978), bahwa
dengan protein melewati atau menembus membran sel dan kemudian diikuti
merkuri dari medium sampai ke dalam lisosom dapat dilihat pada gambar
berikut.
dilukiskan seperti pada gambar 3. Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa merkuri
klorida masuk ke dalam sel dengan dari lingkungan luar sel dengan
menembus membran sel dan akan masuk ke dalam lisosom (Gambar 3a).
bantuan enzim dan akan didaur ulang oleh sel. Tetapi kemungkinan terjadinya
peristiwa ini sangat kecil dan membutuhkan waktu yang relatif lama (Gambar
3d). Heterolisosom akan menjadi badan residu yang tidak dapat didegradasi
dan akan tetap berada di dalam sel. Hal inilah yang dapat menimbulkan
adanya akumulasi logam berat pada jaringan atau organ termasuk pada daging
akan kehilangan isi dan keluar sel melalui proses exositosis atau melalui
jaringan daging ikan dari minggu ke minggu makin banyak. Seiring dengan
pada penelitian ini juga ditemui adanya perubahan kondisi fisik dan tingkah
laku yang ditunjukkan oleh ikan setelah terpapar merkuri sebelum dianalisa.
Perubahan kondisi fisik dan tingkah laku tersebut antara lain tubuh ikan
terlihat lebih gelap dan banyak mengeluarkan lendir. Hal ini terjadi karena
berkurang. Perubahan warna sisik menjadi lebih gelap dapat disebabkan oleh
terhamburnya melanin keluar sel akibat dari lisisnya membran sel. Penyebaran
pada kulit ikan yang menyebabkan iritasi dan kerusakan sel-sel epidermis
sehingga kesatuan struktur integumen dan squama terganggu. Selain itu ikan
permukaan dengan mulut dan operculum terbuka terus menerus. Hal ini
Perubahan yang terjadi pada insang adalah terdapatnya lendir dalam jumlah
yang banyak dan warna insang juga menjadi lebih gelap. Selain itu, organ-
organ dalam seperti hati, ginjal dan organel lain telah berwarna hitam dan
yang tidak mudah terurai maka akan terjadi bioakumulasi pada biota perairan,
dan bioakumulasi melalui rantai makanan. Hal ini dapat terjadi apabila ikan
31
konsentrasi merkuri dalam daging ikan akan semakin meningkat. Hal tersebut
bertahap akan diakumulasi oleh biota air dan konsentrasinya pada biota air
merkuri dalam daging ikan selama 6 minggu masih di bawah ambang batas
kadar merkuri dalam makanan atau tubuh ikan menurut SNI dan WHO yaitu
0,5 ppm. Meskipun konsentrasi merkuri dalam daging ikan tersebut masih di
bawah ambang batas dan masih dapat dikatakan aman, namun harus
sehingga konsentrasi di alam semakin meningkat dan nantinya akan dapat ikut
dalam rantai makanan. Setelah minggu keempat ikan diduga sudah mencapai
titik jenuh pada konsentrasi 0,05 ppm sehingga tidak terjadi peningkatan
ppm dalam bentuk ion di air akan terserap sebanyak 0,05 ppm dalam daging
konsentrasi merkuri dalam daging ikan akan semakin meningkat karena sifat
32
dalam tubuh.
sedikit dan tidak menunjukkan apa-apa pada hewan air tersebut. Jika ikan
yang berarti, tetapi sejak saat logam itu masuk ke dalam tubuh manusia yang
dari data penelitian ini diperoleh hasil bahwa merkuri dalam daging ikan yang
dikonsumsi masih berada di bawah ambang batas tetapi penelitian ini hanya
logam terus menerus dikhawatirkan adanya akumulasi yang lebih besar pada
ikan konsumsi yang kelak akan berdampak buruk pula bagi manusia. Apabila
menerus maka ia akan mengalami keracunan secara kronis. Oleh karena itu
2. Faktor Abiotik
penelitian, pengukuran suhu air pada setiap akuarium adalah sama yaitu 250
C. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa ikan mas dapat hidup
33
dengan cukup baik pada suhu kamar. Suhu tersebut masih pada ambang batas
menurunkan daya tahan tubuh terhadap racun atau bahan asing dari luar
peningkatan suhu.
menunjukkan bahwa sampai penelitian ini berakhir pH air uji stabil yaitu pada
mengendap. Dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa tidak ada penurunan
kelarutan merkuri, karena pH dalam air uji pada akuarium perlakuan adalah
netral yaitu 7 dan dengan adanya aerasi, penurunan kelarutan merkuri dapat
dicegah.
terlarut berkisar antara 5,2 mg/l sampai 6,4 mg/l. Oksigen terlarut pada
akuarium dengan perlakuan 0 ppm dan 0,02 ppm relatif sama di minggu
kedua, keempat dan keenam. Kadar oksigen terlarut pada kedua perlakuan
Albaster dan Lloyd (1982), ambang batas untuk oksigen terlarut minimum 3
mg/l sehingga kandungan oksigen terlarut pada penelitian ini masih sesuai
semakin meningkatnya kadar merkuri pada air uji, maka proses metabolisme
ikan mas akan meningkat sehingga jumlah oksigen terlarut yang diambil oleh
akan menyebabkan jumlah oksigen terlarut pada air uji menurun atau semakin
akan menyebabkan jumlah bahan organik dari makanan dan hasil ekskresi dari
tersebut dapat meningkatkan racun atau bahan asing yang masuk ke dalam
berhubungan dengan suhu air, tetapi hal ini dapat dikompensasi oleh ikan
dengan cara memompa air lebih cepat melalui insang (Connell dan Miller,
1995). Jika ikan memompa air lebih cepat maka dapat menyebabkan merkuri
seiring lama waktu pendedahan merkuri dan konsentrasi merkuri yaitu dari
1,5 samapi 1,9 mg/l. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan kebalikan dari
jumlah oksigen terlarut pada air uji. Peningkatan jumlah CO2 terlarut pada air
uji dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah CO2 terlarut masih sesuai
dengan baku mutu yang telah ditentukan menurut Parkas et al dalam Prabowo
Hasil pengukuran faktor abiotik atau kualitas air pada penelitian ini
suhu air, pH air, O2 dan CO2 terlarut masih berada pada ambang batas aman
semua parameter tersebut tidak melebihi ambang batas yang telah ditentukan
sehingga ikan masih dapat hidup pada air uji. Hal tersebut dapat terjadi karena
memang pada penelitian ini kondisi lingkungan diatur agar sesuai untuk
akumulasi diusahakan hanya karena pemberian merkuri klorida pada air uji.
BAB V
A. Simpulan
terdapat akumulasi merkuri pada daging ikan sebesar 0,05 ppm, setelah
B. Saran
organisme hidup dengan waktu yang lebih lama atau dengan konsentrasi
pada medium dan yang tidak atau dengan variasi pada faktor lingkungan.