Anda di halaman 1dari 14

KARYA ILMIAH

”HIDROGEOLOGI”

“PERAN ILMU HIDROGEOLOGI DALAM TEKNIK


PERTAMBANGAN”

Dikerjakan oleh:

RANDI FUTRAMA
NIM.
D1101181037

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, Alhamdulillaahil ladzi. Arsala rasuulahu bil hudaa wa


dinil haqqi liyuzh hirahu ‘alad diini kullihii wa lau karihal musyrikuun.
Asyhaduallaa Ilaaha Illallooh Wahdahuu laa Syariikalah, Wa Asyhadu anna
Muhammadan ‘Abduhuu Warasuuluh, Allaahumma Sholli ’alaa Muhammad
Wa’alaa Aali Muhammad, Laa Nabiyya Ba’dah. Ammaa Ba’du.
Assalaamu’alaikum Warohmatulloohi ta’alaa Wabarokaatuh.
Penulis banyak bersyukur kepada Allah dengan Anugrah-Nya Penulis
diberi kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah
Hidrogeologi ini secara tepat waktu. Sholawat dan salam mari bersama kita
persembahkan kehadapan junjungan kita Nabi Muhammad Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah mengeluarkan umat-Nya dari
kegelapan keterang benderang.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Hidrogeologi dari selaku dosen pengampu Ibu Ir. Azwa
Nirmala , MT\n di mata kuliah tersebut. Penulis menyadari bahwa makalah
yang Penulis susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis
mohon kritik dan sarannya agar dapat menjadi motivasi dan pelajaran bagi
Penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Pontianak, April 2023

Penulis,

( Randi Futrama )
NIM : D1101181037

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1. Latar Belakang ...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah .........................................................................................2
3. Tujuan .............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................3
A. Pengertian Hidrogeologi ................................................................................3
B. Perkembangan Hidrogeologi ........................................................................4
C. Peranan Hidrogeologi Dalam Bidang Pertambangan ................................6
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................8
A. Metode Penelitian Peran Ilmu Hidrogeologi ...............................................8
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidrogeologi adalah hubungan antara keberadaan, penyebaran dan aliran
airtanah dengan perspektif kegeologian. Keberadaan air tanah sangat
dipengaruhi oleh karakteristik dan geometri akuifer sebagai media yang
menentukan arah aliran air tanah. Imbuhan air tanah pada akuifer sangat
dipengaruhi oleh curah hujan, limpasan air permukaan, evapotranspirasi,
rekayasa manusia, dan sistem aliran air permukaan. Distribusi hujan serta
jumlah/besarnya curah hujan yang diterima pada daerah tangkapan hujan
merupakan salah satu penentu kuantitas airtanah yang berkorelasi dengan
daerah imbuhan (recharge area) dan daerah lepasan (discharge area).
Air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke
atas (gaya kapiler). Air tanah bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti
hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan gradien
hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi “volume
air tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan
berbanding terbalik dengan tebal lapisan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hidrogeologi merupakan bagian dari hidrologi
yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air tanah dalam tanah dan
batuan di kerak bumi (umumnya dalam akuifer).

iv
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hidrogeologi?
2. Bagaimana perkembangan hidrogeologi?
3. Bagaimana hubungan maupun peranan hidrogeologi dalam bidang
pertambangan?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian hidrogeologi
2. Menjelaskan perkembangan hidrogeologi
3. Menjelaskan hubungan maupun peranan hidrogeologi dalam bidang
pertambangan

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidrogeologi
Hidrogeologi merupakan suatu ilmu yang menghubungkan antara material
geologi dan proses maupun aktivitas air khususnya airtanah (Fetter, 1994). Studi
hidrogeologi meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahannya, antara
lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, diatas dan dibawah
permukaan tanah, distribusi, penyebaran, aliran dan sebagainya. Secara
meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmosfer
bumi.Hidrogeologi adalah bagian dari hidrologi (sub-surface hydrology) yang
mempelajari distribusi dan gerakan aliran air di dalam tanah/batuan pada
bagian kerak bumi dan umumnya pada akuifer (lapisan pembawa air).
Hidrogeologi mempunyai makna yang sama akan tetapi penekanannya
lebih besar dalam aspek ke-geologian (Todd, 1980). Oleh karena itu uraian
tentang air tanah tidak akan lepas dari ilmu hidrologi, mulai dari kejadian air
tanah, pergerakan air tanah dan sampai mencapai lajur jenuh didalam akifer serta
pelepasannya di permukaan tanah.

vi
B. Perkembangan Hidrogeologi
Perkembangan yang menyolok pada akhir abad ini meliputi tiga bahagian utama
yaitu :
l. Pengembangan hubungan antara geologi dengan terjadinya (terbentuknya air
tanah). Tokoh-tokohnya antara lain adalah ahli geolo Russia, yaitu mengenai
terjadinya airtanah di daerah Es
Ahli geologi Belanda yaitu mengenai penyebaran airtanah didaerah Sanddunes.
Sedangkan ahli geologi, geofisika Jepang yaitu tentang mata airpanas. Lltillian
Snith (1827) di Inggris menetrapkan ilmu geologi pada waktu menambah air di
Scarborough Inggris yaitu dengan studi geologi lokal, mereka merekomendasi
tentang storage (cadangan) airtanah dapat di tambah dengan pembuatan dam-dam
pada mata air. HT Stearns di Hawaii : tentrang goa-goa batu gamping sebagai
contoh yang baik untuk air tanah. OC Meinzer : Metoda menginventaris airtanah,
teori aliran artesis pada tahun 1920 - 1940 bekerja di USGS.
2. Pengembangan persamaan matematika tentang gerakan air pada batuan maupun
endapan lepas. Untuk mempermudah dalam studi airtanah diperlukan hidrolika
airtanah:
J. Dupuit (Perancis) : mengembangkan formula aliran air melalui sumur yaitu kira-
kira 7 tahun setelah hukum Darcy diketemukan
Adolph T'heim 1870 (Jerman) memodifikasi formula Dupuit sehingga dapat dipakai
untuk uji pompa (pumping test) dan telah diterapkan dibeberapa tempat.
Philip F'orchheimer ( Australia) 1886 menerapkan lebih luas matematika untuk
berbagai aliran air tanah. Misalnya konsep jaring-jaring aliran airtanah.
C.V T'hei.s 1935 dengan persamaan aliran air non steady state pada sumur-sumur
pumping test dan disusul oleh (.:L ,lacob, Morris hfiusk.ot menerangkan gerakan
airtanah dengan malematika (Suharyadi, 1984)
3. Pengembangan sifat-sifat kimia airtanah (hydrogeochemistry)
RM Lersch (1864) orang Jerman yang mula-mula mengembangkan. TS. Hunt
(1365) orang Canada: studi interpretasi geokimia. FlY Clarke (Amerika Utara) :

vii
tentang analisa kimia air dan interpretasi geokimia, publikasinya antara tahun l9l0
- lg21. H. Stahler di Amerika Serikat. Studi hydrogeochemistry yang terkenal
sampai sekarang adalah Perancis dan Jerman (Dominico, 1990).

viii
C. Peranan Hidrogeologi Dalam Bidang Pertambangan
Optimasi Sump pada Sistem Tambang Terbuka. Desain sump sering kali
mengabaikan peran airtanah. Hal ini sangat berdampak pada efisiensi desain
sump dan jumlah pompa yang akan digunakan pada proses dewatering.

Proses pemompaan pada sistem tambang terbuka mempertimbangkan total


jumlah air yang masuk ke dalam kolam penampungan air, tidak hanya air
permukaan saja. Selain itu, interkoneksi saluran drainase dan gorong-gorong
juga berperan penting dalam optimasi sump pada sistem tambang terbuka.
Analisis keputusan hidrogeologi memiliki peranan yang sangat besar dalam
optimasi sump baik desain sump, jumlah penggunaan pompa dan jumlah
gorong-gorong pada sistem tambang terbuka sehingga bisa didapatkan desain
pit tambang yang memilki aspek teknis dan ekonomi yang baik.

Sump merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem tambang
terbuka. Sump berfungsi sebagai penampung segala jenis air yang masuk ke
dalam pit tambang terbuka. Sumber air pada sistem tambang terbuka meliputi
air hujan, air permukaan, limpasan/rembesan dari sumber air permukaan dan
airtanah.

Dalam perjalanan suatu sistem tambang terbuka, pengelolaan sump merupakan


suatu keharusan. Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan jika pengelolaan
sistem penyaliran tidak berjalan dengan baik yaitu banjir pada pit sehingga
dapat menghambat proses pengangkutan batu bara dan overburden,
terganggunya fleet management, longsoran pada lereng hingga kematian pada
pekerja tambang

Studi kasus pada penelitian ini adalah sebuah pit tambang batu bara terbuka, Pit
North, merupakan salah satu pit tambang terbuka yang berlokasi di Kabupaten

ix
Tabalong, Kalimantan Selatan. Pit North memiliki sebuah sump yang
berfungsi sebagai penampung air yang mengalir pada pit tersebut.

x
BAB III
Metode Penelitian

A. Metode Penelitian Peran Ilmu Hidrogeologi


Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan simulasi dengan
data penelitian berupa data primer dan sekunder, yang merupakan parameter
input dalam memodelkan interaksi air permukaan dan airtanah dalam optimasi
sump pada sistem tambang terbuka.

Optimasi sump ini menggunakan model keputusan berdasarkan kontribusi


aspek air dengan optimasi pompa, interkoneksi saluran drainase, dan gorong-
gorong serta kombinasi di antara keduanya guna mendapatkan pemodelan
terbaik yang sesuai dengan aspek teknis dan ekonomi.

Adapun kerangka kerja dari sistem optimasi sump pada sistem tambang
terbuka terlampir pada Gambar 1. Dalam optimasi sump tersebut, air
permukaan dan air tanah berperan sebagai parameter input dengan
xi
mempertimbangkan aspek teknis dan ekonomi guna mendapatkan decision
model terbaik. Selain itu, kendala, fungsi objektif dan variabel keputusan
sangat berperan dalam mempengaruhi optimasi model sump.

xii
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan, model keputusan optimasi sump


menggunakan alternatif ke tiga yaitu kombinasi antara optimasi pompa dan
interkoneksi saluran drainase dan gorong-gorong. Alternatif ketiga merupakan
model keputusan terbaik dengan mempertimbangkan aspek teknis dan
ekonomi.

Saluran drainase merupakan sarana tempat mengalirnya parameter input air


permukaan dan airtanah ke dalam sump. Pada kondisi percabangan dan
persilangan dengan jalan tambang dibutuhkan gorong-gorong sebagai
interkoneksi saluran drainase. Gorong-gorong berfungsi untuk mengalirkan air
baik air permukaan maupun airtanah yang biasanya berada di bawah akses
baik jalan tambang. yang melibatkan fungsi-fungsi dalam optimasi model,
seperti kendala, fungsi objektif, dan variabel keputusan.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Chow, T. L. (1978). Hydrologic behavior of a forested mountain soil in coastal


British Columbia. Water Resources Research, 14(5), 935-942.
Edial, H. (1998). Hidrogeologi Dasar.
Fetter, C. W. (1994). Applied Hydrogeology: MacMillan College Publishing
Co. New York, NY, 691p.
Anonim, 2012. Peta Lokasi Daerah Penelitian. Departemen Engineering PT. SIS.
Tabalong, Kalimantan Selatan
Irawan, D. E., & Puradimaja, D. J. (2015). Hidrogeologi Umum. Penerbit Ombak,
Yogyakarta.
Todd, D. K. (1980). Groundwater hydrology (p. 535). New York: Jon Wiley &
Sons Inc.
Endriantho, M dan Ramli, M, 2013. Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang
Terbuka Batubara (Kasus Pit Seam 11 PT Kitadin Mayang). Geosains. Vol.
09 No. 01 2013.
Sperling, T., Freeze, R.A., Massmann, J., Smith, L., dan James, B., 1990.
Hydrogeological Decision Analysis : 3 Application to Design of a
GroundWater Control System at an Open Pit Mine.

xiv

Anda mungkin juga menyukai