Anda di halaman 1dari 4

TINDAK KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK

Tindak kekerasan sering kali menjadi tindakan alternatif jika suatu keinginan dan
kepentingan suatu individu atau kelompok tidak bisa tercapai, Adjarian.

Terkadang, tindak kekerasan bisa terjadi di berbagai bidang kehidupan, mulai dari sosial,
budaya, politik, sampai keluarga.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai berbagai upaya yang dilakukan dalam
mencegah terjadinya kekerasan dalam materi sosiologi kelas 11 SMA.

Istilah kekerasan berasal dari bahasa Latin, yaitu violentia yang artinya keganasan,
kedahsyatan, aniaya, dan kegarangan.

Tindak kekerasan ini menunjuk pada tindakan yang bisa merugikan orang lain, seperti
penjarahan, pencurian, dan lain sebagainya.

Oiya, tindak kekerasan ini diartikan sebagai tindakan atau perilaku yang sengaja atau
tidak sengaja untuk mencederai orang lain.

Kekerasan berdasarkan bentuknya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu kekerasan fisik,
psikologis, dan struktural.

Sedangkan berdasarkan pelakunya, kekerasa terbagi menjadi kekerasan individu dan


kekerasan kolektif.

Berikut upaya-upaya pencegahan tindak kekerasan.

“Konflik terjadi karena adanya perbedaan mendasar berupa perbedaan tujuan atau
kepentingan.”

Upaya Pencegahan Tindak Kekerasan

Angka kekerasan terus meningkat.

Padahal, tindak kekerasan yang terjadi sering kali menimbulkan kerugian bagi semua
pihak.

Oleh karenanya, diperlukan berbagai upaya untuk mencegah tindak kekerasan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tindak kekerasan di antaranya:


1. Kampanye Anti Kekerasan

Melakukan kampanye anti kekerasan merupakan salah satu cara pencegahan dari tindak
kekerasan.

Dilakukannya kampanye ini secara terus-menerus bisa mendorong individu untuk lebih
menyadari akibat dari kekerasan secara umum.

Melalui kampanye, setiap masyarakat diajak untuk berperan serta dalam menciptakan
kedamaian dalam kehidupan.

Sehingga, setiap individu mampu berkarya menghasilkan sesuatu untuk kemajuan


masyarakat dan diri sendiri.

“Kampanye anti kekerasan dilakukan untuk menyadarkan masyarakat mengenai


dampak negatif tindak kekerasan.”

Baca Juga: Perbedaan Konflik dan Kekerasan dalam Ilmu Sosiologi

2. Menyelesaikan Masalah Sosial dengan Bijak

Mengajak masyarakat untuk menyelesaikan masalah sosial dengan bijak merupakan


salah satu bentuk pencegahan tindak kekerasan.

Dalam upaya ini, pemerintah memiliki peran besar karena secara umum apa yang
menjadi tindakan pemimpin akan diikuti oleh bawahannya.

Jadi, jika suatu negara menjauhkan segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan
masalah sosial, maka tindakan ini juga akan dilakukan oleh warganya.

Dengan begitu, semua pihak tidak akan menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan
masalah yang akhirnya bisa membawa kedamaian dalam kehidupan.

3. Penegakan Hukum secara Adil

Sistem hukum yang kurang tegas akan bisa memengaruhi terjadinya tindak kekerasan di
masyarakat.

Hal ini terjadi karena perasaan tidak senang saat keputusan hukum mudah digantikan
dengan kekuatan harta.

Rasa tidak senang inilah yang kemudian mendorong seseorang untuk melakukan tindak
kekerasan.

Oleh karena itu, penataan sistem penegakan hukum yang adil dan tegas bisa mengurangi
meningkatnya angka kekerasan, Adjarian.
“Penegakan hukum yang kurang tegak dapat mendorong terjadinya tindak
kekerasan.”

4. Menciptakan Pemerintahan yang Baik

Kekerasan yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi karena cara kerja pemerintah
yang kurang memuaskan.

Perasaan tidak puas ini mendorong masyarakat melakukan tindak kekerasan sebagai
bentuk protes kepada pemerintah.

Maka itu, menciptakan pemerintahan yang baik menjadi salah satu upaya tepat dalam
mengatasi kekerasan.

Upaya ini dilakukan dengan menyusun kebijakan dan strategi yang adil bagi masyarakat,
sehingga masyarakat bisa memenuhi setiap kebutuhan hidupnya dengan adil.

Itulah beberapa upaya pencegahan tindak kekerasan yang bisa dilakukan.

Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menentukan bahwa setiap warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

GADGET

Di era modernasi dan Globalisasi Gadget sangat diperlukan sebagai alat/media


pencarian informasi, melakukan interaksi, mendapatkan hiburan, bahkan hingga untuk
keperluan kegiatan berbisnis secara online.

Dampak negatif.

Kesehatan
Kejahatan
Merusak moral

Dampak penggunaan Gadget yang berlebihan sangatlah berdampak pada kehidupan


sosial menjadikan seseorang bersikap tidak peduli pada lingkungannya baik dalam
lingkungan keluarga maupun masyarakat. Hal ini mengurangi sifat sosial manusia
karena kecenderungan lebih suka berhubungan dengan internet dari pada bertemu
langsung (tatap muka).
Pasal 27 Ayat (3) berbunyi, “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan
atau pencemaran nama baik

Anda mungkin juga menyukai