Kecenderungan Perkembangan Kepariwisataan Dunia Dari Tahun Ke Tahun Menunjukkan Perkembangan Yang Sangat Pesat
Kecenderungan Perkembangan Kepariwisataan Dunia Dari Tahun Ke Tahun Menunjukkan Perkembangan Yang Sangat Pesat
perkembangan yang sangat pesat. Hal itu disebabkan, antara lain, oleh perubahan struktur
sosial ekonomi negara di dunia dan semakin banyak orang yang memiliki pendapatan lebih
yang semakin tinggi. Selain itu, kepariwisataan telah berkembang menjadi suatu fenomena
global, menjadi kebutuhan dasar, serta menjadi bagian dari hak asasi manusia yang harus
dihormati dan dilindungi. Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dunia usaha pariwisata, dan
masyarakat berkewajiban untuk dapat menjamin agar berwisata sebagai hak setiap orang
dapat ditegakkan sehingga mendukung tercapainya peningkatan harkat dan martabat manusia,
kewajiban-pengusaha-dalam-melaku.pdf
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam maka dari itu Indonesia juga
kaya akan tempat wisata. Yang membuat daya tarik pengunjung untuk datang menikmati
langsung baik berupa objek wisata alam maupun wisata buatan berupa theme park dan water
park, tidak hanya wisatawan domestik bahkan wisatawan banyak yang datang dari
mancanegara, selain daya tarik objek wisatanya indonesia juga kaya akan budayanya yang
masih dijaga dan peluk erat di daerah masing-masing yang membuat daya tarik wisatawan
mancanegara karena menurut mereka budaya Indonesia unik dan tidak ada di negaranya.
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Untuk memenuhi kebutuhan bagi wisatawan pengusaha wisata atau pengelola wiasata harus
memberikan pesona wisata segala sesuatu yang memiliki keunikan, keiindahan, dan nilai
yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadisasaran dan daerah tujuan wisata. Destinasi pariwisata atau tujuan wisata yang di
dalamnya terdapat pesona wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesbilitas, serta
masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Oleh karena
peran pengusaha wisata atau pengelola wisata kepada wisatawan dalam memberikan jasa
layanan pariwisata dalam pemenuhan kebutuhan seperti daya Tarik wisata dan sarana fasilitas
hiburan kepada wisatawan harus diutamakan agar wisatawan dapat menikmati selama
perjalanan wisatanya.
Setiap manusia adalah konsumen sehingga muncullah dengan apa yang disebut dengan
kepentingan konsumen. Sebagai konsumen jasa rekreasi, manusia yang merupakan anggota
masyarakat memiliki sejumlah hak yang selama ini tidak disadari. Hal tersebut di sebabkan
kedudukan yang tidak seimbang antara konsumen dan pelaku usaha, dalam hal ini adalah
penyedia jasa rekreasi. Sehingga kondisi konsumen di indonesia secara umum masih rentan
bagaimana mengenai tempat dan jenis gangguan terhadap keamanan dan keselamatan
terhadap wisatawan
Nursalam, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan
Djarwanto, Pokok-pokok Metode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi, Liberty, Yogyakarta,
1994, hlm. 43
Metode
No Nama Judul Penelitian Fokus Penelitian
Penelitian
kesiapan biro
perjalanan wisata
dalam
melaksanakan
perlindungan bagi
wisatawan
(pendekatan bagaimana
undang- mengenai
undang) pengaturan
perlindungan
hukum dan
keamanan terhadap
wisatawan
Berdasarkan Pekanbaru
No 8 Tahun Keselamatan
Perlindungan Berdasarkan
No 8 Tahun 1999
Tentang
Perlindungan
Konsumen
4. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menghapuskan
kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur
kesalahan.
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku apabila pelaku usaha
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggung jawab adalah kewajiban menanggung
segala sesuatunya bila terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, dan diperkarakan. Dalam
kamus hukum, tanggung jawab adalah suatu keseharusan bagi seseorang untuk melaksanakan apa
Secara etimologis, tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya atau fungsi
Menurut Hans Kelsen dalam teorinya pertanggungjawaban hukum menyatakan bahwa: “seseorang
bertanggung jawab secara hukum atas suatu perbuatan tertentu atau bahwa ia memikul tanggung
jawab hukum, subjek berarti bahwa ia bertanggung jawab atas suatu sanksi dalam hal perbuatan
“Kegagalan untuk melakukan kehati-hatian yang diharuskan oleh hukum disebut kekhilafan
(negligence); dan kekhilafan biasanya dipandang sebagai satu jenis laindari kesalahan (culpa),
walaupun tidak sekeras kesalahan yang terpenuhi karena mengantisipasi dan menghendaki, dengan
Menurut Hans, tanggung jawab berkaitan erat dengan kewajiban, namun tidak identik. Kewajiban
tersebut muncul karena adanya aturan hukum yang mengatur dan memberikan kewajiban kepada
subyek hukum. Subyek hukum yang dibebani kewajiban harus melaksanakan kewajiban tersebut
sebagai perintah dari aturan hukum. Akibat dari tidak dilaksanakannya kewajiban maka akan
menimbulkan sanksi. Sanksi ini merupakan tindakan paksa dari aturan hukum supaya kewajiban
dapat dilaksanakan dengan baik oleh subyek hukum. Menurut Hans, subyek hukum yang dikenakan
sanksi tersebut dikatakan “bertanggung jawab” atau secara hukum bertanggung jawab atas
pelanggaran
Hans Kelsen, sebagaimana diterjemahkan oleh Somardi, 2007, General Theori Of Law and State, Teori
Umum Hukum dan Negara, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Deskriptif
Empirik, BEE Media Indonesia, Jakarta, h. 81.