Anda di halaman 1dari 25

Asuhan Keperawatan keluarga

Pada keluarga Tn.G di RT 01 RW 04

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.G
2. Umur : 68 Tahun
3. Pekerjaan : Pedagang
4. Pendidikan : SMP
5. Alamat : Jl.H.Tari No.1 RT.01 RW 04
6. Tanggal pengkajian : 9 Maret 2013
7. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Jenis Hub Dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Status


Kelamin Keluarga Kesehatan
1 Tn.G L Suami 68 tahun SMP Pedagang Sehat
2 Ny.K P Istri 65 tahun SMP IRT Rematik
3 Tn.Y L Menantu 35 tahun SMA Karyawan PT Sehat
4 Ny.A P Anak 33 tahun SMA Karyawan PT Gastritis
5 Nn.S P Anak 25 tahun SMA Karyawan Sehat
6 Tn.F L Anak 21 tahun SMA OB Sehat
7 An. L P Cucu 4 tahun - Sehat

8. Genogram

Ibu M 56th asma dan


Tn. K 58th diabetes hipertensi

A. Apa itu Gastritis (maag)?


peradangan yang terjadi pada
lapisan lambung akibat
meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan
iritasi/perlukaan pada
lambung.
Dan maag/gastritis
D. Penye
B. Macam gastritis 1. Pol
1. Gastritis akutTn C Nn D
25 th ter
Tn B
Tn.A 35 th
38 th 38 35 Terjadi mendadak
28 th
28 atau 25 2. Str
asma
kurang dari 6 bulan
2. Gastritis kronis/menahun 3. Ma
Tn P
35 Terjadi33 menahun
Ibu W
atau lama sep
35 th 33 th
maag
(lebih dari enam bulan) nan

4. Ma
An G 9 C. Bagaimana
7 2 tanda-tanda
9 th An. K 2th
gastritis (maag)
9999 5. Ma
ISPA
1. Nyeri di ulu hati (lambung) me
terasa
An H
7 th
perih atau terasa kol
seperti terbakar.
Keterangan : 2. Rasa penuh atau begah 6. Ob
3. Terasa kembung me
: perempuan 4. Berkurangnya nafsu makan 7. Keb
(anoreksia). 8. Min
:laki-laki 5. Adanya mual, muntah. 9. Min

:anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan

: anggota dalam satu rumah


9. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.G termasuk Nuclear family (keluarga inti) karena dalam
satu rumah terdapat Ayah, Ibu dan anak.
10. Suku Bangsa
Seluruh angota keluarga berasal dari suku Sunda, Indonesia yang
memiliki kebiasaan makan makanan yang asin dan pedas.
11. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5
waktu dan kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.. Keluarga
Tn.G mengatakan bahwa penyakit yang di derita istrinya merupakan
cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan saya menerimanya dengan sabar
dan saya selalu berdoa kepadanya sehabis melakukan sholat untuk
meminta kesembuhan terhadap penyakit istrinya. Keluarga Tn.G juga
ikut dalam kegiatan tahlilan bersama masyarakat sekitar.

12. Status sosial ekonomi keluarga


Tn.G dan istrinya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar sehingga rata-
rata penghasilan dipasar tidak tetap, penghasilan mereka perbulannya
kurang lebih Rp.1.000.000. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Tn.G
dibantu oleh anaknya Nn.S yang mempunyai penghasilan Rp.1.500.000
perbulannya dan Tn.F yang mempunyai penghasilan Rp.1.150.000
perbulannya. Dari penghasilan Tn.G dan istrinya ditabung sebagian untuk
dana kesehatan dan rencana pernikahan anaknya.

13. Aktifitas rekreasi keluarga


Keluarga Tn.G mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan
dikarenakan sehari-harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di
rumah. Keluarga Tn.G mengatakan biasa mengisi waktu luang dengan
kegiatan di rumah dengan cara menonton TV, bermain dengan cucunya,
mengobrol dengan anak dan tetangga disekitar tempat tinggalnya.
Menurut keluarga hal ini dapat menjadi hiburan disela kesibukan masing-
masing.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


14. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.G saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak dewasa dimana tugas perkembangannya yaitu:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami, istri, kakek dan nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anakya.
15. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga T.G masih ada yang belum terpenuhi
yaitu keluarga belum melepas anak kedua dan ketiga dimana anak
tersebut belum menikah dan takut bila anaknya belum menikah sampai
dirinya meninggal
16. Riwayat Keluarga Inti
Suami dan istri adalah pilihan sendiri, menikah atas dasar saling
mencintai dan disetujui oleh orang tua mereka, keduanya bertemu saat
mereka sedang melakukan transaksi jualbeli dipasar. Dalam 1 bulan
terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja
seperti batuk dan pilek setelah diperiksakan kepuskesmas dapat sembuh.
Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga T.G semua anggota
keluarga Tn.G sehat – sehat saja, kecuali Ny.S yang mempunyai riwayat
penyakit rematik 3 tahun. Untuk pengobatan penyakitnya Ny.S kadang-
kadang ke Puskesmas, minum obat warung dan mengompres kakinya
dengan air hangat.
17. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orangtua, ibu dan kakak ke-3 dari Tn.G mempunyai riwayat
darah tinggi, sedangkan dari pihak istri bapak mertua Tn.G mempunyai
riwayat rematik.
C. Lingkungan
18. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn.G terdiri dari 2 lantai, rumah milik sendiri dan
merupakan tipe permanent, lantai separuh keramik separuh plester,
dilantai pertama hanya terdapat 1 jendela, luas rumah 8x2,5m, pada atap
rumah menggunakan asbes, terdapat 1 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan
kamar mandi, sedangkan dilantai dua terdapat 2 kamar tidur, penempatan
barang-barang dirumah tidak tertata dengan rapid an pada dapur
penempatan barang tidak rapi. Untuk pencahayaan ruangan keluarga Tn.G
menggunakan lampu, ventilasi kurang, pencahayaan sinar matahari yang
masuk kedalam rumah dan pencahayaan didalam rumah kurang karena
hanya terdapat 1 jendela dan didepan rumah terhalang tembok besar.
Denah rumah
7 8 keterangan :
1. teras
6 2. Kamr tidur 1
3. ruang tamu
4 5 4. Kamar tidur 2
5. ruang keluarga/ ruang TV
2 3 6. Kamar tidur 3
7. kamar mandi
1 8. dapur

Ditambahkan jarak rumah dengan rumah tetangga, pekarangan, taman dan


isinya, jarakan dg jalan raya?

19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Desa Taman Rahayu RT 01 RW 04 Kec.Setu, sebagian warganya
bekerja sebagai petani, pedagang, karyawan PT. Jarak antara rumah
berdekatan. Tetangga keluarga Tn.G beragam suku, ada dari Betawi,
sunda, Jawa, batak dan lain-lain. Menurut keterangan Ny.K kehidupan
antara keluarga dan masyarakat terjalin akrab. Hubungan silaturahmi
berjalan baik, selain itu fasilitas Puskesmas Karang Rahayu dan
Posyandu sudah ada. Jarak rumah dengan RS sekitar 3 Km dengan alat
transportasi menggunakanmotor sendiri, ojek, ataupun angkot kalau ke
dokter praktek/swasta atau klinik jaraknya sekitar 1 Km. Tn.G dan Ny.K
mengatakan betah tinggal di lingkungan tempat tinggalnya

20. Mobilitas Geografi Keluarga


Keluarga Tn.G sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak
berumah tangga sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan
dengan saudara lainya.
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.G hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak
mempunyai peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut serta
dalam kegiatan warga di wilayah kampungnya seperti ceramah yang
diadakan setiap Minggu sehabis dhuhur dan tahlilan setiap Kamis sehabis
shalat isya. Apabila ada waktu luang Ny. K mengajak bermain cucunya
ke tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada konflik
antara satu dengan yang lain (terlihat harmonis).
22. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.G rumahnya berdekatan dengan saudara-saudaranya yang
lain sehingga bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling
memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan. Bila ada masalah
dalam keluarga, keluarga lebih senang menyelesaikan dengan anggota
keluarga Disamping itu adanya tabungan dana kesehatan sangat
membantu pengobatan istrinya dan untuk membantu bila ada anggota
keluarga lainnya yang sakit. Ny.K mengatakan bila sakit beliau berobat ke
Puskesmas, Ny.K juga mengatakan jarang kontrol penyakit rematiknya ke
Puskesmas atau dokter, bila sakit Ny.K minum jamu tradisional dan membeli
obat diwarung. Tn.G juga mengatakan rumahnya dekat dengan sarana
pendidikan seperti SD dan SMP, rumahnya juga dekat dengan fasilitas
kesehatan seperti Rumah sakit dan Puskesmas, klinik atau praktek dokter.

D. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap
anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini
dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di
dalam keluarga adalah komunikasi dua arah.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah
bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat
menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan.
25. Struktur Peran
Dalam keluarga, Tn.G berperan sebagai kepala keluarga, Ny.K berperan
sebagai ibu rumah tangga sekaligus pedagang dipasar, sedangkan Nn.S
dan Tn.F berperan sebagai anak.
26. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai
dalam agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.
Keluarga ini menganggap bahwa reumatik yang diderita Ny.K adalah
penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Upaya untuk mengendalikan
dilakukan dengan periksa ke puskesmas bila dirasakan ada gangguan
kesehatannya.

E. Fungsi keluarga
23. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Tn.G mengatahui
keadaan penyakit yang diderita oleh istrinya Ny.K dan anak dari Tn.G
dan saudara juga membantu dengan sering mengingatkan agar tidak
terlalu lelah. Mereka saling menyayangi dan memberi perhatian.

24. Fungsi Sosialisasi


Tn.G mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan
cucunya adalah mendidik sopan-santun, jujur, hormat kepada orang tua,
bertanggung jawab serta saling mengasihi. Keluarga berinteraksi dengan
anggota keluarga yang lain begitu juga dengan tetangga. Ny.K
mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada
anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan memberi
kebebasan anak dan cucunya bergaul dengan tetangga. Anak dan cucunya
bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu
menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti hampir
semua warga mengenali keluarga Tn.G.

25. Fungsi Perawatan Kesehatan


Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya
a. Mengenal Masalah
Saat dikaji Ny.S mengatakan mempunyai riwayat rematik 3 tahun.
Saat ini Ny.S sering mengeluh nyeri pada kedua kaki dan susah untuk
menggerakan kaki dan kaku saat bangun tidur, sulit tidur bila nyeri,
mudah lelah dan capek setelah beraktivitas. Keluarga Ny.S tidak
mengetahui tentang rematik dan bagaimana cara perawatan terhadap
orang yang terkena rematik.
b. Mengambil Keputusan
Ny.K mengatakan jarang control ke Puskesmas atau dokter, bila
sendi-sendi terasa nyeri/sakit Ny.K hanya minum obat rematik yang
beli diwarung. Ny.S mengatakan saat nyeri hanya memijat ringan
kakinya dan mengompresnya dengan air hangat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.G mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan
terhadap orang yang terkena rematik.
d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Tn.G mengatakan tidak ada jendela dimasing – masing kamar
tidurnya. Keluarga Tn.G mengatakan cahaya matahari tidak bisa
sampai masuk sampai kamar. Pada saat pengkajian jendela ruang
tamu dan lantai agak kotor, lantai kamar mandi tampak licin, ventilasi
dikamar dan ruang tamu kurang, ruangan hanya menggunakan
penerangan listrik tapi redup. Tampak tumpukan barang-barang yang
tidak teratur di ruang belakang dapur (sayur-sayuran) sebelah kamar
belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat dari keramik.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu
dokter atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.
26. Fungsi Reproduksi
Tn.G saat ini sudah berusia 68 tahun dan istrinya Ny.K berusia .
Memiliki 3 anak, anak pertama perempuan berumur 33 tahun dan sudah
menikah, anak kedua perempuan berumur 25 tahun dan anak ketiga laki-
laki berumur 21 tahun.
27. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.G menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan
keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Jika ada sisa keuangan, maka disimpan untuk keadaan yang
mendadak bagi keluarga, termasuk persiapan berobat dan persiapan
pernikahan anaknya.

F. Stress dan koping keluarga


30. Stresor Jangka pendek
Keluarga Tn.G sedang menghadapi masalah yaitu Ny.S sakit rematik
sedangkan anak kedua dan ketiga Tn.G belum menikah. Ny.S berharap
penyakitnya cepat sembuh dan tidak kambuh lagi dan kedua anaknya
segera menikah.
31. Stressor jangka Panjang
Ny.S mengatakan ingin semua kebutuhan hidupnya tercukupi dan ingin
segera merenovasi rumahnya.
32. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya. Tn.G selalu mengambil keputusan, namun terkadang
Ny.S juga mengambil keputusan.
33. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-
sama untuk memecahkan masalahnya.
34. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasill pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam
mengatasi masalah secara maladaptif

H. Harapan keluarga
Keluarga Tn.G berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa
ada yang mengalami gangguan kesehatan. Sehingga semua bisa berjalan lancar
tanpa hambatan. Penyakit reumatik dapat sembuh total dan tidak kambuh lagi.

PEMERIKSAAN FISIK
N Kompon Tn.G Ny.K Nn.S Tn.F
o en
1. Tanda TD 130/80 TD 130/90 TD:120/80mmH, TD:110/90mmH,
tanda mmHg, nadi mmHg.nadi Nadi 88x/mnt, Nadi 90x/mnt,
vital 86x/menit, 90x/mnt, RR RR 20x/mnt,suhu RR 20x/mnt,suhu
suhu 36,50C, 24x/mnt,suh 370C 36,50C
RR u 360C
20x/menit
2. Kepala Rambut Rambut Rambut hitam , Rambut hitam
hitam hitam , rambut merata, kecoklatan ,
beruban, tampak kulit kepala distribusi rambut
kulit kepala sedikit uban, bersih tidak ada merata, kulit
bersih, distribusi benjolan dan kepala bersih
distribusi rambut tidak ada lesi tidak ada
rambut merata, kulit benjolan dan
merata, tidak kepala tidak ada lesi
ada bersih,
benjolan, rambut tipis,
tidak ada lesi tidak ada
benjolan dan
tidak ada lesi
3. Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva tidak
tidak tidak anemis, tidak anemis, tidak
anemis, anemis, radang fungsi radang fungsi
tidak ada tidak radang penglihatan baik. penglihatan baik.
radang, fungsi
fungsi penglihatan
penglihatan baik.
baik.
4. Telinga Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
ada serumen, ada serumen, serumen, tidak serumen, tidak
tidak ada tidak ada ada tanda-tanda ada tanda-tanda
tanda-tanda tanda-tanda peradangan, peradangan,
peradangan, peradangan, fungsi fungsi
fungsi fungsi pendengaran pendengaran
pendengaran pendengaran baik. baik..
baik. baik.
5. Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
ada sekret, ada sekret, sekret, tidak ada sekret, tidak ada
tidak ada tidak ada tanda-tanda tanda-tanda
tanda-tanda tanda-tanda peradangan peradangan
peradangan peradangan
6. Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
stomatitis, stomatitis, stomatitis, gigi stomatitis, gigi
gigi tidak gigi tidak tidak lengkap lengkap putih,
lengkap lengkap putih kekuningan bibir kemerahan
kekuningan putih kemerahan
bibir hitam kekuningan
bibir
kemerahan
7. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar limfe kelenjar limfe
limfe dan limfe dan dan tiroid dan tiroid
tiroid tiroid
8. Dada dan Bentuk dada Pergerakan Pergerakan dada Bentuk dada
paru simetris, dada simetris, bentuk simetris,pergerak
pergerakan simetris,exp dada an dada simetris,
dada ansi paru simetris,pernapas pernapasan
simetris,exp maksimal, an normal, normal, wheezing
ansi paru wheezing wheezing dan dan ronchi tidak
maksimal, (-),ronchi( -) ronchi tidak ada ada
bunyi nafas
vesikuler,
tidak ada
keluhan
sesak dan
nyeri,
pernapasan
normal,
ronchi dan
wheezing
tidak ada
9. Jantung Bj I II Bj I II Bj I II normal Bj I II normal
normal tidak normal tidak tidak ada gallop tidak ada gallop
ada gallop ada gallop dan murmur dan murmur
dan murmur dan murmur

10 Abdome Tidak ada Bising usus Bising usus 13 Bising usus 14


. n pembesaran, 12 x/mnt, x/mnt, supel tidak x/mnt, supel tidak
tidak ada supel, dan ada nyeri tekan ada nyeri tekan
massa,bising tidak ada
usus nyeri tekan,
10x/mnt, abdomen
tidak ada lunak,supel,
nyeri tekan, tidak ada
tidak ada pembesaran
pembesaran hepar
hepar.
10 Ekstremi Pergerakan Bentuk Pergerakan Pergerakan
. tas normal tidak simetris, normal tidak ada normal tidak ada
ada pergerakan gangguan, tak gangguan, tak ada
gangguan, terbatas, ada luka luka
tidak ada nyeri pada
luka hanya sendi ,
ada bekas merah,
luka pergelangan
berwarna kaki tampak
agak agak
kehitaman bengkak,
dikaki saat
kanan, dipalpasi
telapak kaki terasa seperti
mengeras spon, skala
dan tebal nyeri 3
(nyeri
ringan).

11 Kulit Bersih, sawo Bersih, sawo Bersih, sawo Bersih, sawo


. matang, matang, matang, tidak ada matang, tidak ada
tidak ada tidak ada infeksi infeksi
infeksi, infeksi
tampak
kering
12 BB 65 kg 57 kg 53 kg 60 kg
.
13 TB 165 cm 156 cm 155 cm 160 cm
.

II. ANALISA DATA


No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subyektif : Ketidakmampuan Gangguan rasa
 Ny.S mengatakan mempunyai keluarga mengenal nyaman nyeri pada
riwayat rematik 3 tahun masalah rematik Ny.S

 Ny.S mengatakan susah untuk


menggerakan kaki dan kaku
saat bangun tidur
 Ny.S mengatakan saat nyeri
hanya memijat ringan
kakinya dan mengompresnya
dengan air hangat.
 Ny.S mengatakan sulit tidur
bila nyeri
 Ny.S mengatakan mudah lelah
dan capek setelah beraktivitas

Data Obyektif :
 Persendian kaki Ny.S tampak
merah
 Pergelangan kaki Ny.S tampak
agak bengkak, saat dipalpasi
terasa seperti spon.
 Skala nyeri 3 (nyeri ringan)
 TD: 130/80mmHg

2. Data Subjektif:
 Keluarga Tn.G mengatakan
tidak tahu tentang penyakit
rematik dan bagaimana cara
perawatan terhadap orang
yang terkena rematik.

Data Obyektif:
 Pendidikan Tn.G dan Ny.K
hanya sampai SMP
 Tampak memegang lututnya
yang sakit
 Skala nyeri 3
 Ny.K terlihat bingung ketika
di tanya tentang rematik.

3. Data Subyektif: Ketidakmampuan Resiko tinggi


 Ny.S mengatakan susah untuk keluarga untuk injury pada Ny.S
menggerakkan kaki dan kaku memodifikasi lingkungan
saat bagun tidur. yang aman
 Ny.S mengatakan mudah lelah
dan capek setelah aktivitas.
 Ny.S mengatakan pernah
hampir jatuh saat ke kamar
mandi setelah bangun tidur.

Data Obyektif:
 Persendian kaki Ny.S tampak
merah
 Pergelangan kaki Ny.S tampak
agak bengkak, saat dipalpasi
terasa seperti spon.
 Kamar mandi tampak licin
 Pencahayaan dapur dan kamar
mandi kurang.
SKORING MASALAH
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal rematik

SKAL BOBO SKORIN


NO KRITERIA PEMBENARAN
A T G
1. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Ny.S mengatakan mempunyai
Aktual riwayat rematik 3 tahun, Ny.S
mengatakan nyeri pada sendi
kaki dan kaku pada saat bangun
tidur, bila nyeri aktivitasnya
menjadi terbatas dan susah tidur
pada malam hari.

b. Kemungkinan 2 2 1/2x2= 1 Melalui pendidikan kesehatan


masalah dapat dan perawatan terhadap kondisi
diubah : sebagian Ny.S masalah dapat diatasi
dengan cara mengatur diit
makanan untuk rematik, cara
mengompres dan pembuatan
obat tradisionalnya, tetapi Ny.S
hanya beristirahat saja bila nyeri
timbul dan sesekali minum obat
dari warung.

c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 Masalah tersebut dapat diubah


masalah untuk butuh waktu cukup lama, salah
dicegah : cukup satu cara dengan mengontrol
asupan makanan dengan
harapan kadar asam urat dalam
darah berkurang serta olahraga
semampunya dan anjurkan
untuk sering memeriksakannya
ke Puskesmas. Motivasi Ny.S
saat diajak untuk berobat dan
kontrol ke Puskesmas cukup
bagus walaupun dari sisi
ekonomi kurang mendukung.
Walaupun keluarga mengalami
keterbatasan dana saat ini
keluarga berusaha untuk
mengurangi nyeri pada Ny.S
dengan cara mengompres air
hangat .

d. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Ny.S mengatakan sangat


masalah : terganggu dengan rematiknya
Masalah berat, karena mengurangi aktivitasnya
harus segera dan kadang mengganggu
ditangani istirahatnya pada saat malam
hari dan saat bangun tidur.

Total 3 2/3

2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang menderita penyakit reumatik.

N SKA BOB SKORI


KRITERIA PEMBENARAN
O LA OT NG

1. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Ketidak tahuan keluarga


Aktual tentang masalah penyakit
reumatik merupakan
bahaya terhadap kondisi
klien.

b. Kemungkinan 1 1 1/2x2= 1
masalah dapat a. Kondisi klien pada usia
diubah : Hanya lansia.
sebagian b. Berdasarkan prognosa
masalah reumatik bisa
sembuh

c. Potensial 2 1 2/3x1=2/
masalah untuk 3 a. Penyakit reumatik
dicegah : tinggi memungkinkan untuk
dicegah dengan
menghindari faktor
resiko.
b. Keluarga mau diajak
kerjasama (kooperatif)
d. Menonjolnya 2 1
masalah : 2/2x1=1 Bila tidak segera ditangani
Masalah berat, maka akan timbul terus
harus segera penyakitnya.
ditangani
Total
3 1/3

3. Resiko Tinggi injury pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


untuk memodifikasi lingkungan yang aman

N SKA BOB SKORI


KRITERIA PEMBENARAN
O LA OT NG

1. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Ny.S mengatakan pernah


kurang sehat. hampir jatuh saat ke kamar
mandi setelah bangun tidur
-Tidak / kurang sehat
(3)

– Ancaman
kesehatan (2)

– Keadaan sejahtera
(1)

1/2x2= 1 Melalui pendidikan


1 2 kesehatan dan perawatan
b. Kemungkinan terhadap kondisi Ny.S
masalah dapat masalah dapat diatasi
diubah : Hanya dengan cara menciptakan
lingkungan yang aman.
sebagian
Ny.S sebenarnya ingin
merenovasi rumahnya
-Mudah (2) tetapi karena faktor biaya
sehingga keinginan tersebut
–   Sebagian (1) belum daat terwujud.
–   Tidak dapat (0)

c. Potensial masalah 1 1 1/3x1=1/


untuk dicegah : 3 Ny.S tidak tahu lingkungan
rendah yang aman dan aktifitas
Ny.S cukup banyak
- Tinggi (3)

–   Cukup  (2)

–   Rendah (1)
d. Menonjolnya
masalah : Masalah
dirasakan dan 1/2x1=1/ Ny.S mengatakan hampir
tidak perpeperlu 2 pernah terjatuh saat ingin
kekamar mandi setelah
segera diatasi
bangun tidur.

Masalah berta harus


segera ditangani

–          Ada masalah


tetapi tidak perlu
segera ditangani (2)

–          Masalah
tidak dirasakan

2 5/6

Dengan metode sebagai berikut

1. Tentukan skor untuk tiap kriteria


2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.

Kriteria I (sifat masalah)

 Kurang / tidak sehat


o Keadaan sakit (sesudah atau sebelum didiagnosa)
o Gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai
dengan pertumbuhan normal.
 Ancaman kesehatan
o Penyakit keturunan, seprti asma, DM, dll
o Anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti TBC,
gonore, hepatitis, dll
o Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan
sumber daya keluarga
o Keadaan yang menimbulkan sters (hubungan keluarga tidak harmonis,
hubungan orang tua dan anak yang tegang, orang tua yang tidak
dewasa)
o Sanitasi lingkungan yang buruk
o Kebiasaan yang merugikan kesehatan (merokok, minuman keras, dll)
o Riwayat persalinan sulit
o Imunisasi anak yang tidak lengkap
 Situasi krisis
o Perkawinan
o Kehamilan
o Persalinan
o Masa nifas
o Penambahan anggota keluarga (bayi)
o Dll

Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)

 Pengetahuan yang ada sekarang, teknolog dan tindakan untuk menangani


masalah
 Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keungan dan tenaga.
 Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan waktu
 Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat
dan sokongan masyarakat.

Kriteria III (potensial masalah dapat dicegah)

 Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit/masalah


 Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah
 Adanya kelompok “High Risk: atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.

Kriteria IV (menonjolnya masalah): perawat perlu menilai persepsi atau bagaiamana


keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.
Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada
Keluarga Tn.G adalah sebagai berikut:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk
mengenal rematik
2. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita penyakit reumatik.
3. Resiko Tinggi injury pada Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan yang aman

Tgl/ No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan


27/04/2012 TUM :
Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan
ISPA.
TUK 1:
Setelah dilakukan
kunjungan selama
1x40 menit,
keluarga mampu:
1. Mengenal a. Menyebutkan pengertian ISPA
masalah ISPA (Infeksi Saluran Napas Akut)
yaitu infeksi atau peradangan
pada saluran nafas bagian atas
yang ditandai dengan batuk dan
pilek kadang-kadang disertai
demam.
b. Penyebab ISPA yaitu :
- Virus/bakteri.
- Tertular ISPA dengen
orang lain.
- Lingkungan rumah yang
kurang sehat.
- Kurang gizi
c. Menyebutkan tanda dan gejala
ISPA:
- Batuk.
- Pilek.
- Demam.
- Nafas cepat.
- Tarikan dinding dada.
d. Menyebutkan jenis ISPA
beserta tanda dan gejalanya,
yaitu:
- Bukan pneumonia :
 Batuk.
 Pilek.
 Demam.

- Pneumonia :
 Batuk.
 Pilek.
 Demam.
 Nafas cepat.
- Pneumonia berat :
 Batuk.
TUK 2:
2. Mengambil  Pilek.
keputusan  Demam.
dalam merawat  Nafas cepat.
anggota  Tarikan dinding nafas.
keluarga
dengan ISPA
a. Menyebutkan akibat ISPA
- Daya tahan tubuh
menurun.
- Meninggal.
TUK 3: - Biaya berobat tinggi.
3. Melakukan
- Menular ke orang lain.
perawatan b. Memutuskan untuk merawat bila
sederhana
anggota keluarga
untuk merawat mengungkapkan keinginan
anggota
untuk dirawat terkait penyakit
keluarga ISPA.
dengan ISPA
a. Menyebutkan cara mengatasi
ISPA:
- Istirahat minimal 8jam.
- Tetap berikan makanan
bergizi.
- Kompres hangat jika
demam dan beri minum
yang banyak.
- Bersihkan lubang hidung
dengan tissue atau kain
yang lembut jika pilek.
- Latihan nafas dalam dan
batuk efektif dengan cara
ambil nafas dalam melalui
hidung, tahan 3-4
hitungan lalu kelaurkan
leawat mulut sebanyak 3x,
pada kali ketiga saat
hembusan langsung
dibatukkan.
- Membuat larutan pelega
tenggorakan dari kecap
atau madu dicampur
dengan air jeruk nipis
dengan kompisisi 1:1
Ketidakefektifan diberikan 3-4x/hari setelah
pemeliharaan kesehatan makan.
- Membuat inhalasi
sederhana dengan
menggunakan air hangat
02/05/2012 dan 3 tetes minyak kayu
putih.

b. Mendemonstrasikan kompres
TUK 3 : hangat
Setelah dilakukan - Sediakan 2-3 handuk kecil
kunjungan selama - Sediakan air biasa/anget-
1x45 menit, anget kuku di dalam
keluarga mampu: baskom.
1. Melakukan
- Masukan handuk kecil lalu
perawatan
peras
sederhana untuk
- Tempelkan handuk tersebut
merawat
di dahi, lipatan ketiak, dan
anggota
lipatan paha.
keluarga dengan
- Tunggu sampai 2 menit
ISPA
- Lalu peras kembali dan
lakukan hingga 4 kali
kompres

Ketidakefektifanpemeliharaan a. Keluarga dapat


kesehatan
mendemonstrasikan latihan
nafas dalam dan batuk efektif
dengan cara ambil nafas dalam
04/05/2012 melalui hidung, tahan 3-4
hitungan lalu kelaurkan leawat
mulut sebanyak 3x, pada kali
ketiga saat hembusan langsung
dibatukkan.
b. Mendemonstrasikan pembuatan
TUK 4 : larutan pelega tenggorakan dari
Setelah dilakukan kecap atau madu dicampur
kunjungan selama dengan air jeruk nipis dengan
1 x 45 menit kompisisi 1:1 diberikan
kelurga mampu : 3-4x/hari setelah makan
1. Mampu
c. Mendemonstrasikan cara
memodifikasi
melakukan inhalasi sederhana
lingkungan yang
dengan menggunakan air
sesuai untuk
hangat dalam wadah,
penderita ISPA
meneteskan minyak kayu putih
3 tetes, menganjurkan keluarga
menghirup uap yang keluar
dengan kepala diselimuti oleh
handuk, atau menggunakan
kertas berbentuk corong untuk
menghirup uap yang keluar.

TUK 5:
2. Menggunakan
fasilitas
kesehatan yang a. Keluarga dapat melakukan
ada untuk modifikasi lingkungan terkait
melakukan ISPA yaitu dengan :
pengobatan dan - Rumah dan lingkungan
perawatan ISPA
bersih
- Penerangan dari sinar
matahari cukup
- Hindari anak menghisap
debu dan asap (asap dapur,
dan asap rokok)
- Pertukaran udara (ventilasi)
cukup dengan cara
membuka jendela setiap
pagi
- Mengawasi jajanan anak dan
mengurangi konsumsi
minum es.
- Jauhkan anak dari penderita
batuk pilek

a. Keluarga dapat menyebutkan


fasilitas kesehatan yang dapat
dikunjungi:
- Posyandu
- Puskesmas
- Rumah sakit
- Klinik dokter
- Bidan
b. Keluarga dapat menyebutkan
manfaat kunjungan ke fasilitas
kesehata, khususnya posyandu
yaitu mendapatkan
pemeriksaan, mendapatkan
perawatan, mendapatkan
penyuluhan atau pendidikan
kesehatan
c. Keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan untuk
memeriksa BB dan TB minimal
sebulan sekali, dan imunisasi
sesuai usia.

No. Diagnosa TUM TUK Kriteria Standart Intervensi


Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai