Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM DI INDONESIA”

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa : Darmin Lapandewa


Fakultas : Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

NIM : 7861 3021 034

UNIVERSITAS IQRA BURU


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan masalah.......................................................................................................1

C. Manfaat.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2

A. Esensi Pancasila.........................................................................................................2

B. Pancasila Sebagai Sumber Hukum Negara.................................................................3

C. Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia..............................................3

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................4

A. Kesimpulan.............................................................................................................4

B. Saran.......................................................................................................................4

C. Daftar pustaka.........................................................................................................4
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai dasar Negara, Pancasila juga sebagai sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia.1 Posisi Pancasila dalam hal ini menjadikan pedoman dan arah bagi
setiap bangsa Indonesia dalam menyusun dan memperbaiki kondisi hukum di Indonesia. Mengingat,
bahwa hukum terus berubah dan mengikuti perkembangan masyarakat, maka setiap perubahan yang
terjadi akan selalu disesuaikan dengan citacita bangsa Indonesia yang mengacu pada Pancasila. Dalam
rangka menuju masyarakat adil dan makmur yang menjadi tujuan bangsa dan negara Indonesia, Pancasila
menjadi landasannya.
Oleh sebab itu, perlu adanya tatanan dan tertib hukum dalam mengatur masyarakat dan Negara
untuk mencapai tujuan tersebut. Arah dan acuan tersebut tentunya harus berpijak pada Pancasila. Namun
demikian, dalam perjalanan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi Negara sekaligus sebagai sumber dari
segala sumber hukum di Indonesia, tentunya banyak mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan, bahwa
di era globalisasi saat sekarang ini banyaknya permasalahan baru yang muncul di tanah air, khususnya
masalah korupsi, nepotisme, dan masuknya budaya dari luar yang berdampak pada perubahan budaya
dalam masyarakat. Perubahanperubahan tersebut akan berdampak pada kehidupan baru masyarakat yang
tentu saja membawa konsekuensi baru dari segi hukum di Indonesia.
Dalam konteks di atas, maka hukum di Indonesia juga terus mengalami perubahan untuk
disesuaikan dengan permasalahan yang ada. Pancasila sebagai landasan hukum dan sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia tentunya nilai-nilai Pancasila harus terus hidup di dalam masyarakat.

B.   RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimanakah esensi Pancasila?
2) Bagaimanakah kedudukan Pancasila sebagai Sumber Hukum di Indonesia?
3) Bagaimanakah hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia?

C.   MANFAAT
Manfaat penulisan dalam kertas karya ini adalah:
1) dapat menjadi menjadi referensi dalam mencari sumber seputar pancasila.
2) Bagi penulis, dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan seputar Pancasila sebagai dasar dan
sumber hukum Negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Esensi Pancasila
Pancasila dalam kedudukanya ini sering disebut sebagai dasar dasar falsafah negara
(Philosofische Gronslag) dari negara, ideologi negara atau (Staatsidee). Dalam pengertian ini, Pancasila
merupakan suatu dasar nilai, serta norma untuk mengatur pemerintahan negara. Pancasila merupakan
suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Konsekuensinya, seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam
segala bidang dewasa ini dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan
sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta
seluruh unsur-unsurnya, yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.
Hakikat Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dikemukakan Wahyudi
Sediawan dalam Simposium dan sarasehan Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan
Pembangunan Bangsa, sebagai berikut:
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran, bahwa manusia hidup di dunia
ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi diakhirat nanti.
Salah satu ujiannya adalah manusia diperintahkan melakukan perbuatan untuk kebaikan, bukan untuk
membuat kerusakan di bumi.
Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat universal
maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia. Asas kemanusiaan atau humanisme
menghendaki agar perlakuan terhadap manusia harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu
memiliki keinginan, seperti kecukupan materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan
pendapat, berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan Negara
Kesatauan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik Indonesia perlu menjunjung
tinggi asas Persatuan Indonesia ini dalam tugas-tugas profesionalnya Kerja sama yang sinergis antar
individu dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing akan menghasilkan produktivitas yang
lebih tinggi dari pada penjumlahan produktivitas individunya.
Sila keempat, Kerakyatan yang Jurnal Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan memberikan arahan asas kerakyatan, yang mengandung arti bahwa
pembentukan negara Republik Indonesia ini adalah oleh dan untuk semua rakyat Indonesia. Setiap warga
negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap negara. Demikian pula halnya dengan
ilmuwan dan ahli teknik wajib memberikan kontribusi sebesarbesarnya sesuai kemampuan untuk
kemajuan negara.
Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan agar selalu
diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di antara bangsa Indonesia.

B. Pancasila Sebagai Sumber Hukum Negara


Pancasila Sebagai Sumber Hukum negara berkaitan dengan pertanyaan, apakah Pancasila
merupakan dasar hukum tertinggi yang berada diatas UUD 1945 dalam hierarki? Yang dimaksud dengan
“hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis peraturan perundang-undangan yang didasarkan pada asas
bahwa peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
Berarti jika dilihat secara hierarki, UUD 1945 berada pada tingkatan tertinggi. Menurut Rizky
Argama Direktur Riset dan Inovasi di Pusat Studi Hukum dan Kajian Indonesia (PSHK), dalam teori
norma Hans Nawiasky yang dikenal dengan die Stuferordnung der Recht Normen, terdapat jenis dan
tingkatan suatu aturan yakni:

1. Staatsfundamentalnorm (Norma fundamental negara/abstrak/sumber hukum, contoh: Pancasila);


2. Staatsgrundgesetz (Aturan dasar/aturan pokok negara/konstitusi/ UUD);
3. Formell gesetz (Undang-Undang);
4. Verordnung & Autonome Satzung (Aturan pelaksana Peraturan Pemerintah-Peraturan Daerah).

Sejalan dengan pendapat di atas, maka UUD 1945 berada pada tataran staatsgrundgesetz  atau sebagai
konstitusi suatu negara. Bagaimana dengan Pancasila? Berdasarkan Pasal 2 UU 12/2011 yaitu:
Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara.
Jika kembali ke teori Hans Nawiasky, berarti letak Pancasila ada pada tataran staatsfundamentalnorm.
 
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  
Menjawab pertanyaan Anda, posisi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar
filosofis negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Pancasila tidak ada dalam hierarki peraturan perundang-undangan karena nilai-nilai Pancasila telah
terkandung dalam suatu norma di UUD 1945. Hal ini sesuai bunyi Pasal 3 ayat (1) UU 12/2011, yakni: 
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan hukum dasar dalam
Peraturan Perundang-undangan. 
Maksudnya “hukum dasar” adalah norma dasar bagi pembentukan peraturan perundangundangan yang
merupakan sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundangundangan di bawah UUD 1945.
 
Kedudukan Pancasila berdasarkan teori Hans Nawiasky di atas UUD 1945 (sumber dari segala sumber
hukum), namun bukan merupakan dasar hukum tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-undangan.
Karena dasar hukum tertinggi dalam hierarki ialah UUD 1945 sesuai Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011.
Sehingga dapat dipahami bahwa Pancasila bukan dasar hukum, melainkan sebagai sumber dari segala
sumber hukum.

C. Hierarki Peraturan Perundang-undangan di Indonesia


Peraturan perundang-undangan menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (“UU 12/2011”) adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan. 
Hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia merujuk ke Pasal 7 ayat (1) UU
12/2011 yang terdiri atas:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (“UUD 1945”);


b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011 di
atas mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa
Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang
dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota,
Kepala Desa atau yang setingkat. Peraturan Perundang-undangan ini diakui keberadaannya dan
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
Kekuatan hukum peraturan perundang-undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 7 ayat (1) UU 12/2011.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembangunan hukum dimulai dari pondasi dan jiwa paradigma bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum yang tertegas dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan, yang menyatakan Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum atau tertib hukum bagi kehidupan hukum Indonesia, kama hal tersebut dapat
diartikan, bahwa “Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara adalah sesuai
dengan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menempatkan
Pancasila sebagai dasar dan idiologi Negara serta sekaligus dasar filosofi bangsa dan Negara sehingga
tiap materi muatan peraturan perundang undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum Negara merupakan Groundnorm dalam sistem
hukum Indonesia yang memberikan arah dan jiwa serta menjadi paradigma normanorma dalam pasal-
pasal UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Cita hukum dan falsafah hidup serta moralitas bangsa yang menjadi sumber segala sumber
hukum Negara akan menjadi satu fungsi krisisi dalam menilai kebijaksanaan hukum (Legal Policy) atau
dapat dipergunakan sebagai pardigma yang menjadi landasan perbuatan kebijaksanaan (Policy Making)
dibidang hukum dan perundang undangan maupun bidang social, ekonomi, dan politik.

B. SARAN
Dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan tujuan UUD 1945
maka di perlukan kesadaran dalam setiap individu dalam menjadikan Pancasila seabagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara serta menjadikan Al-Qur’an dan As-sunnah sebagi pedoman hidup.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5cdbb96764783/kedudukan-pancasila-sebagai-
sumber-hukum-negara

 http://garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=992883&val=15162&title=PANCASILA
%20SEBAGAI%20LANDASAN%20HUKUM%20DI%20INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai