Sartini
l~akultas j/ilsa.fal
(/niversitas (;adjah Malia
AllSl'RAC r F
1his research is a bibliographical study. T'he "laterial is books and written material
ahoul .Ja]Janese society. T'he research starts to look ,thr the "Japanese cultural values in
progres/\';ve and expressive cullural values. l'hen, lookin.g at the negative iff'pacts qt'the
fl10dern l{te li'i1llead to nlake a re.flective and evaluative thinking.
7'he result oj~ this research sholt'S that .first, "Iapaneseprogress is sup/Jorted by
character and cultural (~f' the society such as hard lvorking, discipline, saving, sincerity,
loyalty, group ltJorking~ high dynamic, appreciation jiJr time, competitiveness. Second,
creatil'i!)! and productivity (~f the sociel)! can ./lJ(fill the human need that being higher, but
fJlea.\'ure (~f' I!/e Inakes /uany hatl jlll/Jacls. 1'hird, lvilling (~t' the hU"lan being need,; strong
ins/ilulion 10 llecille Ihe cOlu:e/7( (~(/Jr04.f!;r('.\·.\· aroulul the cOllntr)) or the H'orltl. /'roRress (~r
the civilization /nay be comprehended as long as a concept (~t'enough, or as jar as ratio oj'
nlan can do.
I. PENDAI--lULlJAN
Jepang adalah satu-satunya negara hal yangdolninan luendasari kelnajuan ini.
bukan Barat . . agraris
3
... JurnaJ }1'jl\"'tlfal, ,Seri ke-29, .Juni 1999
Sartini, Ni/ai-nt/ai Budaya Jepang ...
kesetlaan dari anggota.kuat., peran rUlnah Meiji yang Shinto-sentris didirikan kull-kuil
tangga di Jepallg Inelnbentuk sifat berdikari negara seperti Kuit Ise. DalalTI kuit ini
tnasyarakat. Sifat berdikari (se?f'reliance) o- diabadikan DewaMatahari. Kaisar adalah
rang Jepang Inerupakan suatu hal yang biasa keturunan dewa Int dan kaisar juga
(Sayidilnan Suryohadiprojo, 1987:43). Inenyelenggarakan rangkaian ritual (Earhart,
Kesetiaan di Jepang juga tidak hanya 1984:73). Perkembangan agatna negara ini
tnengandung arti kepatuhan pasif, Inelainkan tnetnudar dengan adanya gerakan kebebasan
pengabdian aktif dan prestasi (Bellah, beragalna dan Shinto bahkan dianggap
1992:20). Di Jepang dikenal adanya tradisi hanya sebagai manifestasi patriotislne.
berprestasi. Prestasi pribadi dilakukan dalanl Pelnerintah kemudian Inenghentikan semua
rangka 111enunjang harga dirt kelol11pok. bantuan kepada 1enlbaga-lenlbaga yang
Nilai lain yang berkaitan dengan hidup berafiliasi kepada Shinto (ltieschauer,
kekeluargaan bangsa Jepang adalah 1982:288). Meskipun delnikiatl, sisa-sisa
keserasian. Sifat iui diperoleh melalui proses ajaran. Shinto melTI:bekas pada diri
saling pengertian yang dicapai dengan lnasyarakat Jepang bahkan hingga dewasa
Inusyawarah dan kerja bersama (Rieschauer, ini.
1982: 172). Pcranan individu dihargai tctapi Karakter lnasyarakat Jepang telah
senantiasa dalalTI lingkungan serta ll1endorong .lnaju, dan banyak Inengubah
kepentingan kelolnpok (Sayidilnan Inasyarakat itu sendiri. Jepang dengan segala
SUlyohadiprojo, 1987:42-43). Keinginan ciri sosio-kulturalnya yang tradisional
pribadi., kekcrasan, dan l)enol~jolan diri berangsur-angsur lnenClnukan jati dirinya
pribadi bukan 1l1erupakan kebajikan dalanl bentuk yang lain. Meskipull denlikian,
(Rieschauer, 1982: 171-172). Mereka juga perusahaan-perusahaan Jepang Inodem
segan untuk menolak atau Inengatakan tidak menCellnil1kan keluarga tradisional.
(Rieschauer, 1982: 173-174). Perusahaan Jepang merupakan sebuah
Oi Jepang terdapat tujuh kegiatan lelnbaga ke~eluargaan (Y oshihara Kunio,
keagaluaan penting yaitu tradisi Shinto, 1983:42).
Budhislne, Taois111e, Confucianisme, Modemisasi juga tidak hanya InenilTIpa
Kristen, agatna rakyat (folk religion)., dan lelnbaga keluarga. Modernisasi luelnbawa
Agatna-agama Baru (New Religions) banyak akibat yang tidak tnenguntungkan
(Earhart, 1984:22). bagi lingkungan fisik di saluping penyakit
Masyarakat Jepang tidak tnerasa sosial. Kerusakan lingkungan serta
tnetniliki hanya satu agatna secara eksklusif. banyaknya kejahatan dan perilaku I
1
.. ./urno/ !fll.\'q[OI, 5 eri ke-29, .Iulli /999 4
Sartini, Nilai-nilai IJudo)la Je/Jang ...
hidupan yang serha Inenyenangkan. Setnua agmna Jepang Inodem lebih Inenjadi institusi
orang pada dasarnya beketja keras delni ke- yang 111elnberikan harapan bagi keuntungan
hidupan. DiJnulai sejak kecil, usaha inl duniawi (l1J()rldly benefils) senlata
tnelnbuahkan hasil.Meskipun detnikian, (Syaefudidn Sitnon dalam CSIS, 1994: lO-
banyak kekhawatiran yang muncul akibat 11 ).
perkelnbangan ketnajuan yang begitu pesat Etos kerja keras dan disiplin yang telah
dan pengaruh budaya 1111por yang lnerasuk tnendorong Jepang luenjadi nega.ra .besar,
bersama teknologi dan industrialisasi dulu Inempakan aktualisasi nilai-nilai
tersebut. spiritual. Kerja keras dan disiplin kini
Petnbangunandi bidang spiritual yang dilakukan karena orientasi pada luateri, uang
Inencakup tnora) dan nilai-nilai kultural tra- dan itnbalan duniawi. Hidup lnasyarakat
disional dan nlodcrn lalnpak terlalaikan 1l1odcnl tidak hanya untuk tnclnenuhi
akibat kuatnya arns 1l1engejar keluajuan de- kebutuhan priluer seperti sandang, pangan
ngan segala keniklnatan yang tcrkandung di dan pakaian. Masyarakat Inodern
dalatnnya. Pelnbinaan bidang spiritual yang Inelnetlukan berbagai fasilitas untuk
Incrupakan jiwa dan sctnangat bangsa Inclnpennudah kehidupan atau bahkan bisa
tertutupi oleh hasrat untuk In engejar dikatakan Inelnanjakan kehidupan.
penguasaan ihnu pengetahuan, teknologi, Kebutuhan yang tnestinya tidak penting
serta ekonoll11 (CSIS, 1993: 19-20). Suasana Inenjadi penting karena tatanan lnasyarakat
rnasyarakat yang tllenjadi bertipe rnoney lnodern lnenuntut dan tnenetnpatkan
oriented society, kondisi pekerja yang gila lllasyarakat untuk berlaku delnikian.
kelja, persaingan ketat, kondisi kesehatan Tuntutan demikian inilah yang kini Inerasuki
yang 1l1elnbaik yang menyebabkan banyak lnasyarakat lTIodem Jepang.
para jOlnpo lebih banyak daripada jUlnlah Harakiri yang mempakan pelWUjudan
relnaja, jUlnlah kelahiran yang selnaklnkeeil, harga diti pun sekarang diganti dengan
agaJna yang sClnakin sangat praglnatik, Inelakukan retreat. Orang yang luerasa tnalu
selnakin banyaknya tuna wiSlna dan tidak akan Inelakukan upaya bunuh diri ritual
pengangguran, di dalalnnya terkandung ini tnelainkanhanya dengan lnenghentikan
dalnpak negatif kelTIajuan. . selnua 3ktivitas pada posisi sebelumnya dan
Selnangat tinggi dari nilai...nilai hidup menjadi orang biasa di tengah-tengah
tradisional yang diwariskan dari generasi ke rakyat (Syaefudin Simon dalam CSIS,
generasi tidak lagi diperlihatkan dalatTI 1994: 11).
penalnpilan penluda lTIodern Jepang. Perubahan lain yang dicatat Sitnon
Perilakunya bahkan lnenunjukkan eiri adalah nitai kesetiaan dalaln kerja. Kesetiaan
lnelnudarnya nilai-nilai tersebut.Disinyalir, pada tempat kerja e1neskipun sudah menjadi
hal ini disebabkan oleh dihapuskannya hal yang Inelubudaya sudah tmnpak adanya
pendidikan agalna (Shinto) yang tidak lagi pergeseran.Para eksekutif luuda sudah
lnenjadi aganla negara. Kenyataan ini terbiasa tnelihat kegiatan pindah kerja untuk
Inengurangi intensitas petnahatnan luendapatkan gaji yang lebih tinggi terjadi
keagatnaan dan kurangnya nilai spiritual pada tetnan...tetnan tnereka. Profesionalistne
pada tnasyarakat terutatna para pelnuda. dan skill Inenjadi pertitnbangan baru dalam
Kenyataan di atas Inenunjukkan bahwa penetapan suatu jenjang karir.
erika dan agaIna Jepang yang dulu luelnberi Jepang sekarang menjadi lebih
seln~gat hidup lueskipun hanya dengan in- praglnatik dan bahkan materialistik. Hal ini
seottf Illoral telah bergeser. Kini etika dan tidak terlepas dari nilai agama Shinto yang
--------~--------------------------_--....-
5 •.Jurnal Filsafat, A.)eri ke-29,Juni 1999
Sartini, Nilai-ni/ai Buda)lll .Je/Jllng ...
sudah berakar di Jepang. Shinto cenderung Mercka 1l1uJai lnenananlkan kebanggaan ter-
pada ajaran yang bersifat duniawi. Mcnurut hadap kebudayaan Jepang yang asli untuk
Shinto, sesungguhnya tnanllsia pada 111ell1bentuk dasar bagi jiwa seJuruh bangsa
dasarnya baik, dan ukuran nilai kelllanusiaan Jepang guna tnenjadi bangsa yang 1110dern
tet1inggi terletak pada keberhasilannya di (Yeti Nurhayati, 1987:63-64). Usaha
dunia. Orientasi nila.i keberhasilan l11anusia pelestarian hakikat bangsa (kokusui hozon)
di dunia IneT~adi ukuran tennasuk di lnenjadi suatu ranlbu-ratnbu ketika bangsa
dalan111ya ji\va lnelayani sesatna yang Jepang tnenyerap-n1eniru budaya asing
tennuat dalalTI etika kerjanya yang bersifat (Arifin Bey, 1990:273), atau ja/an holonic
utilitarianisllle altruistik (Sartini, ] 992:94}. yang t11erupakan pendekatan kelompok yang
Krisis identitas (CSIS, 1993 :38)tllelnadukan hanl10ni antara keseluruhan
Incnunjukkan adanya kca.daan anoilli pada kclolllpok dengan individu (Sayiditnan
gaya hidup Inasyarakat Inodern Jepang. Suryohadiprojo, 1987:205).
Mereka kebanyakan kebingungan dengan
gaya hidllP yang diperaninya.. Mereka tidak (~. Refleksi
tahu apakah yang lnereka lakukan adalah apa Suatu hal yang perlu diperhatikan
yang harus dilakukannya. Mereka juga dalatn tnelihat secara lebih jenlah kelllajuan
llleinpeltanyakan apakah rnereka benar puas dunia. adalah dengan lnelihat kebutuhan
dengan hidup yang dljalaninya. Krisis .lnanusia secara proporsional. A11inya,
identitasdan kecenderungan individualistik kebutuhan tnctnang harus dipenuhi tetapi ti-
ll1enjadi eiri ll1asyarakat Jepang dewasa ini. dak perlu secara herlebihan. Kebutuhan
Kecenderungan hidup yai1g individualistik hidup bila dipenuhi Inaka selesailah ia dan
dan tuntutan tnasyarakat yang tnasih akan tilnbul kebutuhan yang ketnudian.
kolektivistik tnenyebabkan kebingungan da- Di satnping kebutuhan, manusia juga
lal11 ll1enghadapi suasana dilelnatik ini. luelupunyai keinginan. Keinginan 111anusia
Modernisasi dengan segala perubahan inilab yang selalu tTIuncul dan berkelnbang.
dan pergeseran 80sial budayanya tnerupakan Satu keinginan terpenuhi maka akal1 Inuncul
sesuatu yang diinginkan oleh tnasyarakat keinginan. yang lebih besar. Jika satu
yang sedang lnengalanl1 IJfoses ini. l-Ial ini kenyarnanan tercipta lnaka lnuncul keinginan
disebabkan oleh adanya faktor psiko-sosial lain yang lTIenuntut kenyatnanan yang lebih.
moderhisasi yang salah satunya adalah Manusia lnenjadi selnakin lnanja dan
kOlnitnlen rakyat, atau setidaknya keinginan selnakin tergantung kepada fasilitas yang ada
lnereka 11ntuk tnenjadi bangsa yang Inodetl1 di lingkungannya. Ketiadaan fasilitas
(Lauer, 1993:423). 111enjadikan dirinya tidak berdaya padahal
Dorongan setnangat -RestorasiMeiji sebenamya lnanusia lah1r dan dapat
111etnbawa percepatan dalatTl proses berkclnbang dengan kesederhanaan. Dalaln
lTIodemisasi Jepang. Penyerap311 peradaban keadaan sederhana dan seadanya pun
Sarat berlangsung cepat. Petnerintah sebenarnya Inanusia dapat lnencukupi
Inendorong adat kebiasaan Barat salnpat ak- kebutuhannya. Hal ini dapat dilihat dari
hitl1ya penekanan nilai Barat bagi peradaban perkelnbangan tnanusia dan kebudayaaIUlya.
Jepang ini tnelnbawa datnpak yang buruk ivfanusia prilllitif dan tnanusia jatnan batu,
bagi kond1s1 s081a1 Jepang. serta . tnanusia agraris, Inereka hidup
Akibat dari proses penlbaratan tersebut sederhana dengan apa yang ada di
di atas tnenyebabkan para penlil11pin Jepang lingkungannya.
tnulai tneninjau kelnbali proses tersebut. Kelebihan tnanusia dari Inakhluk lain
DAFTARPUSTAKA
tcntang SosiaJ 13udaya Jepang, 1993", />erS/Jekl!( It..,1e.iarah, eeL ke-l" LP3 Es,
No. 402/ I,ll / IX / 1994. Jakarta.
Centre for Strategic and International Sayidilnan Suryohadiproj0, 1987, 11e/(~iar
Studies, 1995, "[)okulnentasi I<-'iping dari .JeIJang: Man usia (Jan
tcntang Soslal I:3udaya Jcpang 1993''', Mal\yarakat .JelJang dalanl
No. 426/111/XI/1995. l)erjoangan !-fidujJ, eel. 1, UI Press,
Fukuzawa Yukicl1i, 1985, JJi An/ara Jakarta.
I/e(ulal is/ne (Ian fvfol-lerl1isnle, Schood, 1991, fvfodernisasi, tClj.: R..Ci.
'Diindonesiakan: Arifin Bey, Yayasan Soekadijo, Gralnedia., Jakat1a.
Kartika Saran~ Jakat1a. Tadashi Fukutake, 1989, The Japane.\'e
Lauer., 1993., r)er'\'1J(~/(I{f' lelJll1nc~ r)eruhllha/1 .\1osiall\1Irllclure, 'fransl. hy: l{onaJd f'.
l\fo.\'ial, tClj.:Alill1andan, R.ineka (~ipt.a, I)ore, lJniversit.y of 'fokyo Press,
Jakarta. rrokyo.
Longtord, Joseph I-t, 1915, .Japan (~f' the
1
Tasrif, S., 1952, l?iepang -.5 ekarang, Bulan
.Japanese, Sir Isaac Pitnlan & Sons Bintang'l Jakarta.
Ltd., New York. Yeti Nurhayati, 1987, IJangkah-langkah
Mukti Ali (ed.), 1981, Aga/na Jepang, PT Alva/ Modernisasi "Iepang,' Dian
Bagus .Arafah, Yogyakat1a. Rakyat, J akatta.
Sartini, 1992, "Etos Kerja Masyarakat Y oshihara 'Kunio, 1983, Perken1bangan
, .Jcpang", Skripsi p,ada Fak. Filsafal 1~'k()n()f11i
./epang l.~·ehuah f'enganlar,
UGM, Yogyakarta. terj.:Mien Joebhan dan SUlnanto,
Sartono Kaltoditjo (ed.), 1981, Elite dalaln Gralnedia, Jakatta.