Anda di halaman 1dari 30

“PERAN TEKNOLOGI, INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kuliah TIK


Dosen Pengampu:

Dr. Azainil, M.Si.

Disusun Oleh:

Sherlly Monalisa

1905046011

A 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat bimbingan dan

karunia-Nya maka dapatlah penulis menyusun makalah yang berjudul “Peran

Teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika”.

Kepada semua pihak yang telah membantu penulisan buku ini, penulis

ucapkan terima kasih semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang

sesuai.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan

kelemahan, baik dalam segi teknik maupun obyektifitas hasil penulisan makalah.

Untuk itu saran dan kritik positif dari pembaca sangat penulis harapkan.

Kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang lain khususnya bagi

penulis sendiri.

Samarinda, 27 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................1


KATA PENGANTAR.........................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang.........................................................................4
B.   Rumusan Masalah....................................................................6
C.   Tujuan ......................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengaruh Pandemi Covid-19 dalam dunia Pendidikan.............7
B. Kemajuan Teknologi dalam Bidang pendidikan.......................8
C. Pembelajaran Matematika di sekolah........................................9
D. Manfaat Media..........................................................................13
E. Keunggulan dan kekurangan media..........................................13
BAB III PEMBAHASAN
A. Peran dan Manfaat Teknologi, Informasi dan Komunikasi......18
B. Integrasi Teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam
Dunia Pendidikan......................................................................21
C. Peran Teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam
Masyarakat Informasi................................................................21
D. Peran Teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam
Dunia Pendidikan......................................................................24
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................27
B. Saran..........................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era ini semua yang kita lakukan tidak lepas dari teknologi, dari

mulai kita bangun tidur di pagi hari hingga kembali tidur di malam hari, dari

kita mencuci pakaian, berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda tempat,

belajar, melihat berita terkini hingga membersih kan rumah pun kita dapat

menggunakan teknologi. Teknologi digunakan untuk membantu dan

memudahkan pekerjaan manusia.

Salah satu kegiatan yang sangat membutuhkan teknologi yaitu

kegiatan belajar mengajar di pendidikan formal. Salah satu manfaat dari

penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar pembelajaran adalah untuk

memvisualisasikan materi yang diberikan guru kepada peserta didik. Seorang

akan lebih mudah memahami dan menghapal sesuatu ketika melihat bentuk

dari yang dijelaskan oleh guru.

Kegiatan belajar yang banyak menggunakan media untuk

memudahkan peserta didik untuk memahami maksud dari guru adalah mata

pelajaran matematika. Matematika akan lebih mudah dipahami ketika peserta

didik memahami sistematika atau algoritma penyelesaian suatu sub materi,

sehingga pada pembelajaran matematika sering kita jumpai alat peraga yang

biasanya menggunakan teknologi. Misalnya saja menggunakan layar LCD dan

4
proyektor yang dapat memvisualisasikan bentuk tanpa harus kita membuat

benda alat peraganya.

Kita tahu bahwa daerah-daerah di Indonesia masih banyak yang belum

terjamah teknologi, apalagi untuk proses pembelajaran di sekolah formal.

Guru masih menggunakan cara konvensional untuk memberikan materi

kedapa peserta didik seperti menggunakan papan tulis hitam dengan kapur

putih, lalu guru masih menuliskan materi secara runtun di papan tulis dan jika

papan sudah penuh tulisan, guru hanya dapat menghapus untuk dapat

menuliskan hal lainnya. Tetapi sekarang guru dapat menggunakan aplikasi

pada PC seperti Microsoft power point karena dengan menggunakan aplikasi,

guru tidak harus menuliskan materi dipapan, guru hanya langsung

menjelaskan nya di depan kelas, dan guru dapat mempresentasikan file

tersebut untuk kelas lainnya sehingga tidak lagi guru menghapus tulisan lalu

menuliskannya kembali.

Dengan masih banyaknya sekolah yang belum memanfaatkan

teknologi dengan semaksimal mungkin, maka masih banyak orang yang

gagap teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya

pemahaman yang diberikan. Sehingga dibuatlah makalah ini yang akan

mengangkat judul “Peran TIK dalam Pembelajaran Matematika” yang

diharapkan dapat memberi informasi dan pemahaman lebih mendalam

mengenai pentingnya TIK dalam memudahkan kegiatan belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah

5
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:

1. Apa saja manfaat teknologi, informasi dan komunikasi dalam

pembelajaran?

2. Apa saja peran Teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

matematika

3. Bagaimana cara mengintegrasikan teknologi, informasi dan komunikasi

dalam dunia pendidikan?

C. Tujuan penulisan

Adapaun tujuan penulisan pembuatan makalah ini yaitu

1. Agar pembaca mengetahui manfaat teknologi, informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran

2. Agar pembaca mengetahui peran Teknologi, informasi dan komunikasi

dalam pembelajaran matematika

3. Agar pembaca mengetahui cara mengintegrasikan teknologi, informasi

dan komunikasi dalam dunia pendidikan

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap Pendidikan

Akibat dari Pandemi COVID-19 memengaruhi berbagai bidang, salah

satunya adalah pendidikan. Hasil dari,hampir semua institusi mengadopsi sosial

dan jarak fisik sebagai pencegahan. Inipasti mempengaruhi sistem pendidikan,

dan akhirnya, pendidikan hanya bisa dilakukan dengan e-learning. Pelaksanaan

pembelajaran menggunakan e-learning membutuhkan metode dan strategi untuk

membantu siswa untuk menyerap bahan pelajaran. Namun, untuk pendidikan

kejuruan, khususnya dalam praktikum implementasi, strategi khusus dan alat-alat

yang dibutuhkan, agar siswa tetap mampu untuk mengembangkan pengetahuan

dan keterampilan mereka meskipun pelajaran dilakukan secara virtual. (Ana,

2020)

Selain itu, gejala CoViD-19 adabahkan pelajar yang terpengaruh

denganprestasi. Sebagai partisipasi antarapelajar dan guru mungkin berhenti

sebagaipembelajaran online menjadi lebih dari sehari-harimenggiling untuk

remaja yang gelisah. Guru membutuhkanuntuk mempersiapkan ruang kelas

virtual untuk onlinebelajar selama keterbatasan saat iniCoViD-19 wabah.Dalam

kasus yang lebih buruk, banyak siswa yang tinggaldi daerah terpencil seringkali

tidak terlayani dengan baikbaik oleh pendidik. Para siswa dan merekaorang tua

7
putus hubungansekolah sepenuhnya. virus coronawabah absensi kronis adalah

amasalah di banyak sekolah. Para siswa memilikimemiliki kurangnya akses ke

teknologi karenatelepon tidak tersedia, akses internet, email atau bentuk

komunikasi lainnya sebagaikeluarga berjuang dengan ekonomi yang lebih

luasdan efek kesehatan. Dalam hal instruksionalkegiatan, ada juga guru

yangtidak dapat mengajar secara online karena sumber daya yang terbatasdan

fasilitas. Mereka tidak dapat mengontrolmata pelajaran di bagian teori danbagian

konten latihan. Efek dariwabah virus Corona sangat besar.Bahkan sebelum

pandemi, kronisketidakhadiran sudah menjadi masalah di banyak orangsekolah

kejuruan, terutama yang memiliki abanyak siswa berpenghasilan rendah.Para

siswa memiliki kekurangan aksesteknologi. Di kelas mengajar, gurutidak dapat

mengontrol konten secara online, dansiswa tidak dapat mengatur pembelajaran

mereka,terutama untuk pelajaran praktek. On linepembelajaran membuat siswa

dapat pergi ke semua websitus yang ingin mereka ketahui. Dengan demikian,

merekacenderung tersesat di tengah banyak hal informasi (Sangsawang, 2020)

B. Kemajuan Teknologi dalam Bidang Pendidikan

Pesatnya kemajuan di bidang teknologi telah mempengaruhi seluruh bidang

kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Melihat kenyataan tersebut

maka pada era globalisasi, di mana teknologi dan informasi sudah menjadi bagian

penting dalam kehidupan, maka diperlukan sumber daya manusia yang

mempunyai kemampuan kompetitif, adaptif, dan mandiri dalam menghadapi

8
perubahan situasi dan kondisi. Dengan adanya sumber daya manusia seperti itu,

diharapkan akan tercapai kehidupan yang damai, sejahtera, dan diperhitungkan

dalam masyarakat dunia. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka sistem

pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan

mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan dengan melakukan

pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

(Komputer et al., n.d.)

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antar peserta

didik dengan pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Setiap guru hendaknya

mampu memahami dan mampu melakukan kegiatan inovasi dalam rangka

meningkatkan mutu proses pembelajaran, khususnya dalam pemilihan dan

pemanfaatan media pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

secara efektif.(Komputer et al., n.d.)

C. Pembelajaran Matematika di Sekolah

Salah satu isu yang melatarbelakangi terbentuknya kurikulum 2013 sebag ai

penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yakni adanya

tuntutan bahwa pembelajaran matematika disekolah harus memafasilitasi siswa

untuk aktif, kreatif, dan berpikir kritis. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil

survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional seperti Trend in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for

International Student Assessment (PISA) yang masih menempatkan peserta didik

9
Indonesia dalam zona bawah. Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) menjelaskan bahwa pada tahun 2010-2035 bagi Indonesia dalam

mempersiapkan generasi emas karena jumlah penduduk dengan usia sekolah

sangat tinggi. Dengan demikian, kebutuhan perubahan kurikulum menuju

pembelajaran matematika yang menekankan pada kemampuan kreatif dan kritis

merupakan suatu keniscayaan.

Menurut Richardo & Richardo (2016) Tidak bisa dipungkiri, ketika peserta

didik sejak awal dari pendidikan dasar difasilitasi untuk mengembangkan

kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif, kemampuan bekerjasama maka

kemampuan tersebut akan memberikan implikasi yang positif dalam kehidupannya

kedepan. Sehingga dengan kemampuan tersebut diharapkan peserta didik dapat

bertahan hidup pada kondisi yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.

Proses pembelajaran di SMP N 5 Magelang yang memiliki visi “Berprestasi

dan Berakhlak Mulia” ini masih didominasi model pembelajaran ceramah

(ekspositori). Proses pembelajaran yang diterapkan di kelas masih berpusat pada

guru (teacher centtre), meskipun ada juga beberapa diantara guru telah

menerapkan

proses pembelajaran yang student centre (berpusat pada siswa) dan berbasis ICT.

Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centre) tidak menarik

bagi siswa, hal ini menyebabkan konsentrasi belajar siswa kurang optimal ketika

proses pembelajaran berlangsung. Sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang

lebih bervariasi dan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Konsentrasi

10
belajar siswa yang kurang optimal ketika proses pembelajaran berlangsung,

berdam-Pengaruh Model Pembelajaran Kreatif Produktif pada rendahnya motivasi

dan penyerapan materi pembelajaran yang ditunjukan oleh prosentasi ketuntasan

belajar klasikal yang hanya 68 % setiap dilakukan tes ulangan harian, ulangan

tengah semester dan Ulangan semester.

Kurang optimalnya konsentrasi belajar siswa ini menjadi kendala bagi siswa

untuk menyimpan materi pelajaran tersebut dalam ingatan/memori/kesan siswa.

Proses pembelajaran IPA yang bermakna dan berkualitas adalah yang mampu

memberikan pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Dalam rangka memberikan

pengalaman belajar langsung tersebut, seorang guru diharapkan dapat

memanfaatkan ICT untuk memperjelas konsep IPA yang

abstrak menjadi lebih kongkrit dengan menggunakan multimedia seperti

komputer, internet, video dan lain-lain yang dikembangkan agar pembelajaran IPA

menjadi lebih berkesan dan bermakna.

Guru dituntut untuk pandai meramu berbagai model, metode, strategi,

dan taktik pembelajaran yang memanfaatkan ICT, seperti kapan menggunakan

chat, e-mail, blog, elearning, presentasi dengan slide powerpoint, simulasi, dan

lain-lain. Kehadiran teknologi Internet sudah banyak membantu dan memberikan

peluang bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam

membangun dan mengembangkan media pembelajaran. Model pembelajaran yang

diterapkan guru di kelas akan lebih menarik motivasi siswa jika didukung oleh

11
media pembelajaran, sehingga materi pelajaran mudah dipahami oleh peserta

didik, dan dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan.

(Inovasi & Pendidikan, 2014)

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat

ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan.Tuntutan

global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan

perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan,

terutama penyesuaian penggunaan nya bagi dunia pendidikan khususnya dalam

proses pembelajaran.Dalam dunia pendidikan, bertujuan agar siswa memahami

secara umum, termasuk komputer( computer literate) dan memahami informasi

(information literate), artinya siswa mengenal istilah-istilah yang digunakan pada

teknologi informasi dan komunikasi. Peran teknologi informasi dalam

pembelajaran, selain membantu siswa dalam belajar juga memiliki peran yang

cukup berpengaruh bagi guru terutama dalam pemanfaatan fasilitas untuk

kepentingan memperkaya kemampuan mengajarnya.

(Islam et al., 2017)

D. Manfaat Multimedia

Multimedia memberi manfaat lain bagi siswa antara lain:

(1) siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir lebih tinggi dan

kemampuan interpersonal;

(2) siswa dapat mempelajari sesuatu dengan menggabungkan beberapa disiplin

ilmu;

12
(3) siswa dapat mengembangkan kompetensi teknis dan wawasan media dalam

kehidupan

kelebihan multimedia pembelajaran adalah penyajiannya dapat dilakukan dengan

model: latihan dan praktik, tutorial, simulasi, permainan, dan pemecahan masalah.

Dengan demikian, pembelajaran matematika menjadi lebih interaktif, menarik, dan

menyenangkan.

E. Keunggulan dan Kekurangan Media

Keunggulan pemanfaatan multimedia untuk trigonometri yang dimultimediakan

adalah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, mampu memberikan informasi

tentang skor yang dihasilkan dari megerjakan soal-soal uji kompetensi, melatih

siswa untuk trampil memilih bagian isi pembelajaran yang dikehendaki, dan

mendukung pembelajaran individual.

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan menciptakan

enjoyable learning untuk optimalisasi pencapaian kompetensi hasil belajar dan

sebagai upaya mengatasi kelangkaan multimedia pembelajaran matematika, maka

dirasa perlu mengembangkan suatu software multimedia berbasis komputer untuk

pembelajaran matematika yang interaktif bagi siswa SMA(Komputer et al., n.d.)

Mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, minat, dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi. Media pembelajaran yang baik seyogyanya merupakan media

13
pembelajaran yang interaktif, artinya mampu membangkitkan motivasi dan

menstimulasisehingga meningkatkan keaktifan, interaksi, umpan balik, serta

penguatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Sekarang ini banyak tersebar berbagai media pembelajaran yang dapat

menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun kenyataannya, sifat

media yang digunakan hanya sebagai alat bantu dan para siswa hanya sebagai

penonton dari media yang digunakan oleh guru. Oleh karena itu, media

pembelajaran yang akan digunakan sebaiknya bersifat sebagai alat bantu

pengajaran dan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Tosti dan Ball (Riyana, 2007) mengelompokkan media menjadi tujuh

kelompok media penyaji, yaitu (1) media grafis, bahan cetak, dan gambar diam;

(2) media proyeksi diam; (3) media audio; (4) media audiovisual diam; (5) media

gambar hidup/film; (6) media televisi; (7) multimedia. Merujuk pada kelompok

tujuh dalam klasifikasi media di atas, Arsyad (2006) mendefinisikan multimedia

sebagai kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Salah satu media

pembelajaran yang termasuk dalam kelompok multimedia adalah media

pembelajaran berbasis komputer. Heinich, dkk (1989) mengemukakan sejumlah

kelebihan yang ada pada media komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu

proses pembelajaran memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan

siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami

pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses

pembelajaran membuat siswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas

14
belajarnya. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang

diperlukan oleh pemakainya dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan

belajar lambat. Dengan kata lain komputer dapat menciptakan iklim belajar yang

efektif bagi siswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu efektifitas

belajar bagi siswa yang lebih cepat (fast learner).(Richardo, 2016)

Proses Belajar dan Belajar selamapenyebaran COVID-19. Apalagi,

proses belajar dari rumah dilaksanakandengan ketentuan sebagai berikut:• Belajar

dari rumah dilakukan melaluipembelajaran online atau jarak jauh

untukmemberikan pembelajaran yang bermaknapengalaman bagi siswa

tanpadibebani dengan tuntutanmenyelesaikan semua tujuan kurikuler

untukkenaikan kelas dan kelulusan.• Belajar dari rumah bisa fokustentang

pendidikan kecakapan hidup termasukPandemi covid19.• Kegiatan dan tugas

daribelajar dari rumah bisa bermacam-macamantar siswa, berdasarkan

merekakepentingan dan kondisi, termasukmempertimbangkan kesenjangan akses

danfasilitas belajar di rumahnya.• Bukti atau produk pembelajarankegiatan dari

rumah diberikanumpan balik kualitatif dan bermanfaat dariguru tanpa

dimintauntuk memberikan skor kuantitatif

Kegiatan Pembelajaran Jarak JauhKegiatan belajar jarak jauh atau online

bisamenjadi lebih menarik dan membuat siswalebih aktif dan mudah

dipahamibahan pembelajaran ( Basilaia & Kvavadze,2020 ). Untuk alasan ini,

perlu untukperiksa apakah ini bisa terjadi padaSiswa SMK di Jawa Barat selama

15
iniwaktu belajar jarak jauh. Dalam studi ini, filepertanyaan terkait dengan

pembelajarankegiatan seperti yang disebutkan dalam inipernyataan berikut:1.

Jumlah waktu pembelajaran danjumlah tugasnya samasebagai pembelajaran

biasa2. Proses belajar online lebihmenarik dari pembelajaran biasa3. Guru

memberikan lebih banyak tugasdari biasanya4. Pembelajaran jarak jauh membantu

sayalebih memahami materi pembelajarandaripada belajar biasa5. Materi

praktikummata pelajaran kejuruan cocok untukkebutuhan industri.6. Guru

memberi kesempatansiswa untuk bertanya dan bertanyaberpartisipasi aktif selama

pembelajaranproses (Mulyanti et al., 2020)

Media sosial bukan hanya platformuntuk membina hubungan sosial, tetapi

jugaberfungsi sebagai penyampai informasi, dis-seminasi segala macam berita,

termasuk ituyang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akanmasalah kecil

( Boukes, 2019 ). Ini adalah media atauplatform tempat pengguna dapat berbagi

informasiberkaitan dengan fakta dan angka tentangCOVID-19 saat ini; pengguna

yang terinformasi danmasyarakat kemudian dapat berbuat baikkeputusan dan

mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari po-infeksi potensial.Peran

media sosial dalam mempengaruhipersepsi dan subse-tindakan quent tidak dapat

disangkal; misalnyastudi Strekalova (2017) menemukan bahwakarakteristik

perilaku komunikatif-iours audiens media sosial di re-sponsor untuk berita wabah

telah menarikkepentingan masyarakat, bukan kesehatanberita promosi di

Facebook. Facebookfeed menyajikan bukti informasiperilaku bagi mereka yang

memilih untuk berkom-berkomunikasi secara aktif dan berperan dalampenyebaran

16
masi. Begitu pula dengan studi tentangMcNeill dkk. (2016) , menemukan bahwa

Twitter adalahdapat diakses dan mudah digunakan; yang paling antarEsting adalah

yang digambarkan oleh Retweetreaksi dan emosi masyarakat,bukan hanya sebagai

media berbagi informasikawin.Dalam situasi mendesak saat inipandemi,

pengiriman cepat, akurat, benardan informasi terkini harus menjadiprioritas utama,

karena ini adalah langkah penting yangdapat mengurangi efek buruk dari dan

membawawabah berakhir secepat mungkin. Cacatdalam rantai penyebaran

informasi yang efektifseminasi akan berkontribusi pada lonjakaninfeksi di antara

komunitas, dansiswa dalam kasus ini. Tanpa cukuppengetahuan dan kesadaran,

para siswasebenarnya berisiko tinggi terkena paparanfeksi. Sebuah studi kasus,

misalnya membuktikanintinya: kurangnya pengetahuan dan kesadaran-anjuran

yang berkaitan dengan gaya hidup sehat telah kembalimengakibatkan praktik

sanitasi pribadi yang burukkesehatan dan kebersihan, akibatnya mengekspos

akelompok migran tertentu di Thailand kepandemi influenza pada tahun 2016

( Hickey et al. ,2016 ). Di sisi lain, dalam menanganikasus baru pandemi,

penyebaranCoronavirus 2019 (COVID-19), (Hashim et al., 2020)

BAB III

PEMBAHASAN

E-learning melibatkan penggunaan alat digital untuk mengajar dan belajar. Itu

membuat penggunaan dari perangkat teknologi untuk memungkinkan peserta didik

belajar kapan saja dan di mana saja. Ini melibatkan pelatihan, penyampaian

17
pengetahuan dan memotivasi siswa untuk berinteraksi satu sama lain, serta saling

bertukar dan menghormati sudut pandang yang berbeda. Ini memudahkan komunikasi

dan meningkatkan hubungan yang menopang belajar. Meskipun beberapa tantangan

dibahas, literatur telah berusaha untuk menjelaskan peran e-learning khususnya dan

bagaimana e-learning telah membuat dampak yang kuat dalam proses belajar

mengajar. Diadopsi di beberapa institusi telah meningkatkan akses pengajar dan

pelajar ke informasi dan telah menyediakan lingkungan yang kaya untuk kolaborasi

di antara siswa yang telah meningkatkan akademikstandar. (Author, 2014)

A. Peran dan Manfaat Tekonologi, Informasi dan Komunikasi

Menurut Budiana, H.R., Sjafirah, N.A. dan Bakti (2015) TIK dalam

pembelajaran dapat di bagi atas dua peran, yaitu:

1. Sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point

dan animasi dengan program flash;

2. Sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik

diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet,

mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi

pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan

waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini

mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan,

menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan,

informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk

18
melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan

oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya: E-Book, E-

Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News Group, dan lain-

lain.

Sedangkan manfaat penggunaan TIK dalam rangka mendukung pelaksanaan

pembelajaran adalah:

1. meningkatkan kualitas pembelajaran;

2. memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;

3. membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak;

4. mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;

5. menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan

6. memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi yang

sedang dipelajari.

Jika memperhatikan manfaat dari penggunaan TIK ini, tentunya penggunaan

TIK dalam pembelajaran maupun lingkungan sekolah tidak dapat dihindari.

Sekolah harus senantiasa berupaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap fasilitas

TIK ini.

Sedangkan menurut Harsa (2018)Manfaat media pembelajaran dalam proses

belajar siswa antara lain :

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar,

19
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih

dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik,

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap

jam pelajaran,

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

B. Integrasi Tekonologi, Informasi dan Komunikasi pada Sistem Pendidikan

Terdapat empat tahapan model integrasi TIK pada sistem pendidikan dan

sekolah. Keempat tahapan ini merupakan tahapan kontinum, yang oleh UNESCO

diistilahkan dengan Emerging, Applying, Infusing dan Transforming .

Menurut Supianti (2018) Tahapan integrasi TIK dalam pendidikan dapat

yaitu:

1. pada tahap emerging, baru menyadari akan pentingnya teknologi informasi

untuk pembelajaran dan belum berupaya untuk menerapkannya;

2. tahap applying, satu langkah lebih maju dimana teknologi informasi telah

dijadikan sebagai objek untuk dipelajari (mata pelajaran);

20
3. tahap integrating, teknologi informasi telah diintegrasikan ke dalam

kurikulum (pembelajaran);

4. tahap transforming, merupakan tahap yang paling ideal dimana teknologi

informasi telah menjadi katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan.

C. Peran Tekonologi, Informasi dan Komunikasi dalam Masyarakat Informasi

Menurut Rahim (2011) Fungsi dan peranan TIK Dalam Masyarakat Informasi

yaitu:

1. Kelebihan

Penerima manfaat mengindikasikan mereka yang mampu memahami

berbagai dimensi dari dampak informasi dan oleh karenanya lebih mampu

belajar untuk mendapatkan, menggunakan dan menyebarkan informasi ke

lingkungan mereka. Rentetan cerita sukes muncul baik seperti di kelompok

usaha dan kelompok yang lebih luas yang mewakili kelompok dalam

masyarakat informasi yang menikmati manfaat tertentu dari ICT. Kelompok-

kelompok ini mampu menggunakan peran ICT dalam konteks mereka sendiri

yang berbeda dari kelompok lain.

Diluar bidang bisnis, penetrasi ICT sangat berdampak pada sejumlah

komunitas, khususnya negara-negara berkembang. Di bidang pendidikan,

pembaruan dibidang sistem pendidikan menjadi mungkin dengan

memperkenalkan komputer rumah sebagai media pelengkap untuk

memperluas perolehan informasi bagi anak-anak.

21
Di bidang layanan publik, penggunaan sistem online pada dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan perguruan tinggi ini, khususnya orang tua mahasiswa dapat

setiap saat memanfaatkan fasilitas online ini untuk melihat dan mengetahui

prestasi masing– masing anaknya untuk menhindari kemungkinan laporan

yang tidak sesuai dari anak-anak mereka.

2. Kekurangan

Pihak yang dirugikan juga muncul dari kelompok masyarakat yang

sama sebagai hasil dari ketidakmampuan dalam mempertimbangkan

lingkungan sosioekonomi dan politik misalnya pada saat kelompok tersebut

mengimplementaskan inisiatif ICT. Hal itu menghalangi anggota masyarakat

tertentu untuk menggunakan dan menerima ICT secara terbuka.

Di bidang bisnis misalnya, sebagai hasil dari tekanan ekonomi untuk

selalu berada di atas, kompetisi yang ketat menghasilkan monopoli ketika

suatu perusahaan menguasai infomasi yang terlalu banyak dari yang lain

untuk berkompetisi.

Situasi yang sama juga terjadi pada sektor pendidikan di mana terdapat

risiko potensial akan penggunaan website yang tidak berwenang yang

dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa bahkan pengajar atau dosen. Bagi

pelajar atau mahasiswa di negara-negara berkembang, rasa penghormatan

terhadap karya ilmiah orang lain masih rendah dibandingkan dengan teman-

22
teman mereka di negara-negara maju. Pornografi anak juga menjadi perhatian

utama di sektor pendidikan. Para pelajar atau mahasiswa dalam hal ini,

diuntungkan dan juga dirugikan oleh ICT dalam konteks yang berbeda.

D. Peran Teknologi, Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan

Menurut Mirza (2018) Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam

pendidikan dapat dikelompokkan menjadi 7 aspek yaitu:

1. Peningkatan Produktivitas Teknologi informasi dan komunikasi telah terbukti

mampu melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pengolahan data menjadi

informasi dan proses penyaluran data menjadi informasi dan proses

penyaluran data/informasi tersebut dalam batas ruang dan waktu. Dalam dunia

pendidikan peningkatan produktivitas melalui teknologi informasi dapat

dilakukan seperti pada permasalahan :

 Pengolahan kata (Word)

 Pengolah angka (Spreetsheet)

 Pengolahan gambar (Graphic)

 Pengolah suara dan video

 Pengolah data statistic

2. Alat Bantu (Media) Pembelajaran

a. Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer

23
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia

pendidikan adalah penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis

komputer multimedia. Kemampuan komputer yang semakin meluas

menawarkan fasilitas multimedia dalam satu sistem untuk penyajian

materi pembelajaran. Layanan media pembelajaran konvensional dalam

bentuk papan tulis, tape recorder, OHP, Slide Projector, Movie Projector,

sampai ke alat-alat peraga praktikum dapat diberikan dengan kualitas

yang sama atau setidaknya mendekati dengan menggunakan sebuah

komputer.

b. E-Learning

E-Learning merupakan salah satu bentuk pendidikan jarak jauh yang

menggunakan media elektronik sebagai media penyampaian materi dan

komunikasi antara pengajar dengan pelajarnya. Pembelajaran berbasis e-

learning memungkinkan penyelenggaraan distance teaching baik itu

dalam mode synchronous atau asynchronous. Fasilitas-fasilitas yang

ditawarkan E-Learning antara lain e-mail, discussion forums, video

conferencing dan live lecture.

c. Forum Diskusi

Salah satu permasalahan dalam pembelajaran di UNY adalah

meningkatkan keaktifan mahasiswa. Berbagai upaya telah dilakukan

untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa diantaranya melalui penelitian

tindakan kelas, aturanakademik yang memasukkan unsur keaktifan dalam

24
penilaian, presentasi di kelas, micro teaching dan metode lainnya tetapi

hasil yang didapat ternyata masih belum optimal. Permasalahan di atas

dapat diatasi dengan pengembangan forum diskusi berbasis web.

3. Akses Informasi Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

sangat pesat menuntut semua orang untuk dapat mengakses informasi melalui

media yang ada. UNY telah mengembangkan sarana akses informasi ke

internet dengan menyediakan layanan internet secara gratis bagi dosen,

karyawan dan mahasiswa. Media yang digunakan dapat menggunakan kabel

atau Wifi (Hotspot). Sarana dan prasarana ini terbukti memberikan

peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran dengan meningkatknya

produktivitas dosen dan mahasiswa, prestasi akademik dan non akademik

dosen dan mahasiswa, pencapaian hibah (PHKI, Imhere, TIK, PGSD dll).

4. Manajemen Pendidikan Dalam hal manajemen pendidikan, UNY telah

mengembangkan beberapa sistem informasi. SIAKAD (Sistem Informasi

Akademik) Sistem informasi akademik berbasis web saat ini merupakan

tuntutan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya di perguruan tinggi.

SIOLA (Sistem Informasi Online Library) SIOLA atau sistem informasi

perpustakaan merupakan dapat digunakan untuk mengelola perpustakaan.

5. Penelitian

Kegiatan penelitian sekarang ini dapat menggunakan teknologi informasi

dalam bentuk E-survey E-quisionery Analisis data Dll

6. Kerja Kolaborasi

25
Kerja kolaborasi merupakan kerja kelompok antar pengakses sistem informasi

yang ada di internet. Salah satu situs yang banyak dikembangkan untuk

keperluan kerja kolaborasi adalah Wiki.

7. Hiburan (Musik, Video dan Games)

Teknologi informasi dan komunikasi juga mendukung fasilitas hiburan yang

dapat berupa game, musik atau video yang dapat diakses oleh pengguna.

Hiburan yang dapat diakses tentu saja hiburan yang legal.

26
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Maka kesimpulan dari pembahasan diatas yaitu:

1. Manfaat teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran antara

lain meningkatkan kualitas pembelajaran; memperluas akses terhadap

pendidikan dan pembelajaran; membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak;

mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari; menampilkan

materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan memungkinkan terjadinya

interaksi antara pembelajaran dengan materi yang sedang dipelajari.

2. Peran Teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika

yaitu Peningkatan Produktivitas , Alat Bantu (Media) Pembelajaran (E-

Learning dan forum diskusi), Akses Informasi , Manajemen Pendidikan ,

Penelitian , Kerja Kolaborasi , Hiburan (Musik, Video dan Games)

3. Terdapat empat tahapan model integrasi TIK pada sistem pendidikan dan

sekolah. Keempat tahapan ini merupakan tahapan kontinum, yang oleh

UNESCO diistilahkan dengan Emerging, Applying, Infusing dan

Transforming.

27
B. Saran

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan penulis dapat membantu

masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam mengembangkan teknologi

kususnya di bidang pendidikan. Selain itu dikarenakan penulisan ini berasal dari

berbagai sumber yang ada dan pengambilan data dengan metode studi dokumen

maka diharapkan makalah ini dapat dikembangkan lagi agar masyarakat dapat

memiliki wawakan yang lebih banyak mengenai peranan teknologi, komunikasi

dan informasi di bidang pendidikan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ana, A. (2020). Indonesian Journal of Science & Technology Trends in Expert

System Development : A Practicum Content Analysis in Vocational Education

for Over Grow Pandemic Learning Problems. 5.

Author, C. (2014). The role of e-learning , the advantages and disadvantages of its

adoption in Higher Education . 2(12), 397–410.

Budiana, H.R., Sjafirah, N.A. dan Bakti, I. (2015). PEMANFAATAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN BAGI PARA

GURU SMPN 2 KAWALI DESA CITEUREUP KABUPATEN CIAMIS. 4(1), 59–

62.

Harsa, F. S. (2018). Integrasi ict dalam pembelajaran matematika. December 2016.

Hashim, S., Masek, A., Abdullah, N. S., Paimin, A. N., Hanim, W., & Wan, N.

(2020). Indonesian Journal of Science & Technology Students ’ Intention to

Share Information Via Social Media : A Case Study of Covid-19 Pandemic. 5(2).

Inovasi, J., & Pendidikan, T. (2014). Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, Volume 1

- Nomor 2, 2014. 1, 190–198.

Islam, U., Raden, N., & Lampung, I. (2017). PERAN TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN Haris Budiman. 8(I), 31–43.

Komputer, B., Kelas, U., & Smp, V. (n.d.). Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Matematika ... Slamet Riyadi, Pardjono 165. 1, 165–177.

Mirza, D. V. (2018). PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA

29
PENDIDIKAN.

Mulyanti, B., Purnama, W., & Pawinanto, R. E. (2020). Indonesian Journal of

Science & Technology Distance Learning in Vocational High Schools during the

COVID-19 Pandemic in West Java Province , Indonesia. 5(2), 271–282.

Rahim, H. M. Y. (2011). Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam

bahasa Inggris dikenal dengan istilah. 6(3), 127–135.

Richardo, R. (2016). KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

KOMPUTER. 2(November).

Richardo, R., & Richardo, R. (2016). Rino Richardo Peran Ethnomatematika dalam

Penerapan Pembelajaran Matematika. 2(2), 118–125.

Sangsawang, T. (2020). Indonesian Journal of Science & Technology An

Instructional Design for Online Learning in Vocational Education according to

a Self-Regulated Learning Framework for Problem Solving during the CoViD-

19 Crisis. 5.

Supianti, I. I. (2018). Pemanfataan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )

dalam Pembelajaran Matematika. 4(1), 63–70.

https://doi.org/10.30653/003.201841.44

30

Anda mungkin juga menyukai