Anda di halaman 1dari 10

Nama : Yusril Ihza Mahendra

NIM : 1947241040

Kelas : 29D

TUGAS I

PARADIGMA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Jelaskan bagaimana dasar pemikiran filosofis, sosiologis dan hokum dari


penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan ? dan jelaksan bagaimana
pentingnya belajar PKn !

Jawab :

a. Dasar Pemikiran Filosofis

Membangun semangat kebangsaan kebangsaan dalam mengisi


kemerdekaan disegala aspek bukan suatu hal yang mudah dan instan.
Untuk itu diperlukan pendidikan kewarganegaraan.

b. Dasar Pemikiran Sosiologis

Adaya keanekaragaman atau pluralitas pada Bangsa Indonesia


harus harus di arahkan dan dibina dalam meningkatkan kesadaran
bersama dalam kehidupan kesatuan bangsa Indonesia.

c. Dasar Pemikiran Hukum


1) Undang-Undang Dasar 1945
 Pembukaan UUD 1945. Pembukaan alinea kedua tentang
cita-cita mengisi kemerdekaan dan alinea keempat khusus
tentang tujuan negara, yaitu keamanan dan kesejahteraan.
 Pasal 27 (3) (II), setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat (1) (II),
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 31 ayat (1)
(IV), setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Pasal 28 A-J tentang Hak Asasi Manusia.

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982


Undang-undang No. 20/1982 adalah tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik
Indonesia (Lembaran Negara 1982 No. 51, TLN 3234).

 Pasal 18 Hak dan Kewajiban warga negara yang


diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui pendidikan pendahuluan bela
negara sebagai bagian tidak terpisahkan dalam sistem
pendidikan nasional.
 Pasal 19 ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara
wajib diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan
secara bertahap, yaitu:
 Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai
menengah dan dalam gerakan Pramuka.
 Tahap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan
pada tingkat Pendidikan Tinggi.

3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa, serta Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan
Agama, Pendidikan Bahasa dan Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan kelompok mata kuliah Pengembangan Kepribadian
yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi
atau kelompok program studi.

4) Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43 Tahun 2006


Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
43/DIKTI/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

d. Urgensi Pentingnya Belajar PKn

Tujuan pendidikan kewarganegaraan di mana pun umumnya


bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik (good citizen).
Mencermati arti dan maksud pendidikan kewarganegaraan
sebagaimana yang ditegaskan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menekankan pada pembentukan warga negara agar memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air, maka muncul pertanyaan bagaimana
upaya para pendiri negara dan pemimpin negara membentuk semangat
kebangsaan dan cinta tanah air? Maka sangatlah penting untuk belajar
PKn
2. Jelaskan juga bagaimana muatan materi pendidikan kewarganegaraan di
sekolah dasar pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 dan
Kurikulum 2013?

Jawab :

a. Muatan Materi PKn SD pada KTSP (2006)


Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 ruang lingkup
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar
dan menengah secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partispasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, serta
keterbukaan dan jaminan keadilan.
2) Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa
indonesia, sumpah pemuda, keutuhan negara kesatuan
Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap negara kesatuan Republik Indonesia,
keterbukaan dan jaminan keadilan.
3) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku didalam
masyarakat, peraturanperaturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
4) Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak
dan kewajiban aggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, penghormatan dan perlindungan HAM.
5) Kebutuhan warga negara, meliputi: hidup gotong rotong, harga
diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi,
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan
bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
6) Konstitusi Negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
7) Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan
pusat, demokrasi dan sistim politik, budaya politik, budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan,
pers dalam masyarakat demokrasi.
8) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilainilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
9) Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,
hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
mengevaluasi globalsasi.

b. Muatan Materi PKn SD Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 terdapat perubahan nama mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn). Perubahan terjadi pula dalam ruang
lingkup materinya yang meliputi 4 substansi yang nantinya akan
melebur kedalam sejumlah rumusan kompetensi dasar (KD) yaitu
sebagai berikut:
1) Pancasila
2) Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia
tahun 1945
3) Negara Kesatuan Republik Indonesia
4) Bhineka Tunggal Ika
3. Jelaskan pentinganya civic intelligence, civic participation dan civic
responsibility dalam upaya membangun, memelihara dan memajukan
kehidupan (peradaban) bangsa Indonesia yang demokratis dan
bermartabat? 

Jawab :

Menurut Sapriya (2003:2) bahwa: Dengan paradigma yang


direvitalisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki
misi mengembangkan pendidikan demokrasi yang di dalamnya
mengemban tiga fungsi pokok, yakni

 mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelegence),

 membina tanggungjawab warga negara (civic responsibility)

 dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation).

Oleh karena itu dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan harus dilaksanakan secara efektif agar dapat
mendorong masyarakat berpartisipasi dalam lingkungan kehidupan
sehingga dapat memberikan kontribusi perubahan dalam masyarakat
kearah yang lebih baik, apalagi menurut Djahin (1985 : 21) secara
sosiologis bahwa anak didik tersebut hidup dalam dunia nyata
kehidupan lingkungannya serta harus mampu hidup fungsional dan
bermasyarakat (sociatable). Berkenaan dengan pembelaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang efektif menurut Winataputra
(2007:40) adalah mengajar warga negara tentang bagaimana
berpartisipasi dan memberikan kontribusi terhadap perubahan dalam
masyarakat merupakan hal yang kritis bagi kelangsungan komitmen
partisipasi warga negara lebih lanjut.Usia sekolah lanjutan merupakan
saat yang krusial dalam pengembangan peran dan tanggung jawab
warga negara. Pada usia inilah siswa menemukan identitas dirinya dan
perannya dalam masyarakat sekitarnya dan masyarakat dalam arti
keseluruhan.

4. Bagaimana cara memaksimalkan pembelajaran pkn agar peserta didik


memiliki kecerdasan, punya kemauan untuk ikut berpartisipasi dan
memiliki rasa tanggung jawab dalam membangun, memelihara dan
memajukan kehidupan bangsa Indonesia yang demokratis dan
bermartabat?

Jawab :

Mewujudkan warga negara demokratis merupakan tujuan dari


setiap negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi.
Berbagai upaya yang dilakukan agar tujuan tersebut tercapai, salah
satunya meningkatkan profesionalisme guru agar dapat membentuk
warga negara yang demokratis melalui pembelajaran di sekolah,
khususnya melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Profesionalime guru pendidikan kewarganegaraan dituntut untuk aktif
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan bidangnya.
Profesionalisme guru pendidikan kewarganegaraan dalam
mewujudkan warga negara demokratis dapat di lakukan dengan
beberapa pendekatan yaitu:

 Pertama, membangun kebijakan kurikulum pendidikan


kewarganegaraan yang demokratis;

 Kedua, mengembangkan kompetensi guru;

 Ketiga, mengembangkan model pembelajaran yang inovatif;

 Keempat, menciptakan iklim pembelajaran yang humanis;

 Kelima, memperkenalkan pembelajaran pendidikan politik.


5.
5. Dalam materi perkuliahan yang telah kalian baca di syam-ok, Cogan telah
menjabarkan ada 8 (delapan) karakteristik warga negara abad 21.
pertanyaannya, manakah karakteristik warga negara yang paling urgen dan
menonjol, dengan melihat kondisi kita saat ini? jelaskan argumen anda! 

Jawab :

Menurut saya setelah menganalisis penjabaran Cogan dari 8


Karakteristik warga Negara abad 21. Karakteristik warga negara yang
paling urgen dan menonjol, dengan melihat kondisi kita saat ini adalah
kemampuan bekerja sama dengan orang lain dan memikul tanggung
jawab atas peran atau kewajibannya dalam masyarakat, mengapa saya
mengatakan karakteristik tersebut yang paling urgen dan menonjol
karena di abad 21 ini, warga Negara tidak hanya dituntut untuk
menjadi good and smart citizen tetapi juga dituntut untuk
berkolaborasi, bertanggung jawab, dan berpartisipasi aktif dalam
masyarakat. Sehingga hal tersebut sangatlah penting di era sekarang
ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nurwardani, Paristiyanti. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan


Tinggi. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Gandamana, Apiek. 2017. Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan Dalam


Kurikulum 2006 (Ktsp) Dan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar. Medan : Seminar Nasional Pendidikan Dasar
Universitas Negeri Medan.

Ikhtiarti, Endang dkk. 2017. Membangun Generasi Muda Smart And Good
Citizenship Melalui Pembelajaran PPKn Menghadapi Tantangan Revolusi
Industri 4.0. Lampung : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung

Kurniawan, Wahyu. 2018. Profesionalisme Guru Pendidikan Kewarganegaraan


Dalam Mewujudkan Warga Negara Demokratis. Malang : Program Studi
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Malang

Anda mungkin juga menyukai