Anda di halaman 1dari 13

TEORI-TEORI

KEWARGANEGAR
AAN
Oleh:
Muhammad Amin, S.P.d., M.Pd
MATERI YANG AKAN DIPELAJARI:

1. Makna kewarganegaraan
2. Teori-teori kewarganegaraan
• Teori kewarganegaraan liberal individualistik
• Teori kewarganegaraan komunitarian
• Teori kewarganegaraan republikan
• Teori kewarganegaraan neo-republikan

2
Konsep
Kewarganegaraan
akan selalu berubah-
ubah mengikuti
Menurut Gunsteren (1998),
perubahan politik,
Ada 3 Unsur Yang Harus
sosial, dan budaya
Dimiliki Warga Negara
Sebagai Pemilik Fungsi Peran yang terjadi di
Ganda, Yakni: sebuah negara.
(1) Batas Kemampuan
(Authonomy)
3
(2) Pemberian Pertimbangan
MAKNA KEWARGANEGARAAN (DUA SUDUT PANDANG)

PERTAMA KEDUA
Kewarganegaraan dalam arti yang
terbatas (a strict sense) = merujuk Formal = kewarganegaraan berarti
kedudukan warga negara
pada makna kedudukan dipandang dari aspek hukum atau
warganegara yang sama dalam norma terkait dengan hak dan
politik & partisipasi. kewajiban.

Kewarganegaraan dalam arti


luas (a wide sense) = Substantif = kewarganegaraan merujuk
merujuk pada kedudukan & pada watak warga negara yang riil dan
partisipasi warganegara pengaruh politik yang dimiliki atau tidak
dalam kehidupan sosial yang dimiliki oleh seseorang.
lebih luas.

4
Menurut Gunsteren
(1998), pemikiran
marshall tentang
kewarganegaraan
meliputi 3 aspek, yakni
bahwa warga negara:
1. memiliki hak bicara dalam
pengambilan keputusan
politik,
2. memiliki akses terhadap
pengadilan hukum yang
dijalankan oleh warga
negara secara bersama
untuk memutuskan
perkara menurut aturan
yang berlaku sama bagi
setiap warga negara,
3. memiliki jaminan atas
TEORI-TEORI
KEWARGANEGARAAN
TEORI KEWARGANEGARAAN
LIBERAL - INDIVIDUALISTIK
• Warga negara sebagai pemegang
Gunsteren (1998:18) menyatakan bahwa:
• “The viability of democracies, it is said,
otoritas untuk menentukan pilihan depends upon such matters as civic-
dan hak. mindedness, religion, education in
• Dalam pembeda hak-hak individu
democratic rules, or the development of
dari teori liberal-individualis, pilihan a public morality. If citizens completely
ditentukan oleh pertimbangan lack these attributes, democracy cannot
warga negara tentang hak-hak yang exist. However, if theses attributes are
dimilikinya dalam batas-batas embraced too intensely, democracy
penghargaannya terhadap hak-hak might also be destroyed.”
orang lain.
• Aspek politik dari sudut pandang
Dari pernyataan di atas ada 4 hal yang
teori liberal-individualis bersifat dapat mempengaruhi keberlangsungan
nisbi dan kondisional. demokrasi:
• Prinsip kewarganegaraan dan • Berpikiran Kewarganegaraan (civic-
lembaga politik hanya diakui mindedness)
manakala prinsip tersebut dapat • Agama (religion)
7
memberikan keuntungan pribadi. • Pendidikan yang Demokratis (education
(Gunsteren, 1998) in democratic rules)
TEORI KEWARGANEGARAAN

KOMUNITARIAN
Munculnya teori ini dilatarbelakangi oleh:
1. perlunya upaya mengatasi masalah atau
• Teori kewarganegaraan komunitarian
(communitarian theories of citizenship)
kelemahan teori kewarganegaraan liberal- sangat menekankan pada fakta bahwa
individualis. setiap orang warga negara perlu memiliki
2. identitas dan stabilitas karakter tidak sejarah perkembangan masyarakat.
mungkin terbentuk tanpa dukungan • Individualitas yang dimiliki warga negara
masyarakat teman dan kolega. Seorang berasal dan dibatasi oleh masyarakat.
yang memiliki karakter yang kuat akan • warga negara bertindak secara bertanggung
tangguh dalam menghadapi lingkungan jawab ketika ia memiliki tugas dalam batas-
yang terus berubah dan tidak akan mudah batas yang diterima oleh masyarakat.
tergoyahkan. Karakter ini terbentuk karena • agar masyarakat dan anggotannya secara
individu berada di lingkungan masyarakat. individual dapat berkembang maka
• Teori ini meyakini bahwa individu dibentuk oleh diperlukan loyalitas dan pendidikan
masyarakat. Di masyarakat ada norma yang kewarganegaraan agar menjadi warga
Kelemahannya ialah:
disepakati sebagai codes of conduct yang harus negara yang loyal.
1. teori ini belum terbukti mampu mengubah kondisi
dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat karena melainkan hanya pada tahap pencegahan.
dengan cara inilah eksistensi dan Masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang
keberlangsungan masyarakat akan terjamin. alamiah sehingga adanya masyarakat sanggat
• Dengan mematuhi norma, maka keaslian vital bagi kewarganegaraan.
masyarakat akan terjaga. Pelanggaran terhadap 2. teori ini kurang peduli dengan kondisi masyarakat
norma dianggap sebagai korupsi dan harus yang riil daripada yang masyarakat yang dicita-
8 citakan. Masyarakat tidak selalu menyandang
ditentang bersama. nama baik karena banyak pembatasan-
TEORI KEWARGANEGARAAN
REPUBLIKAN
• Teori kewarganegaraan republikan
(Republican theories of citizenship)
dapat dipandang sebagai salah satu Kelemahannya ialah:
model khusus dari gagasan teori 1. konsepsi militer yang dianggap sebagai
kewarganegaraan komunitarian. unsur membahayakan oleh kelompok
• Teori ini menjadikan suatu tertentu.
masyarakat yang dinamakan 2. Konsepsi militer dianggap tidak peduli
komunitas publik sebagai pusat terhadap masalah ekonomi dan
kehidupan politik. perdagangan serta kebutuhan pribadi
• Keunggulan teori republikan adalah individu masyarakat.
keberanian, kesetiaan, disiplin 3. Pemikiran republikan dipandang hanya
militer, dan kenegarawanan. ingin menciptakan satu masyarakat
• Hak-hak individu dijamin dan tiap tunggal yang absolut dan kurang
individu warga negara dapat memperhatikan pluralisme nilai-nilai
berperan aktif sebagai pelayan dan kondisi masyarakat yang beragam.
dalam komunitas publik mengisi
sejarah perjalanan bangsa.
9
UNTUK MENGATASI BERBAGAI
KELEMAHAN TERSEBUT, ADAKAH
TEORI KEWARGANEGARAAN
ALTERNATIF?
Insert
Insert Image
Image

TEORI KEWARGANEGARAAN NEO-


REPUBLIKAN: sebagai alternatif
Unsur-unsur Neo-republikan yang berasal atau
hasil adopsi dari tiga teori kewarganegaraan
terdahulu dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Warga negara merupakan anggota dari LIBERAL-
masyarakat publik yang disebut republik.
2. mengorganisasikan pluralitas, baik
INDIVIDUALISTI
pluralitas individu maupun pluralitas K
komunitas.
3. unsur militer tidaklah dominan dalam
pengambilan keputusan (berbeda dengan
teori republikan). NEO-
4. Penyelenggara negara, terutama praktik
kehidupan berbangsa dan bernegara
REPUBLIKAN
secara luas lebih mengutamakan
pelayanan publik secara lebih damai. REPUBLIKAN KOMUNITARIAN
5. Mencari kebenaran dengan cara
berdebat, menggunakan akal sehat,
mengembangkan sikap toleransi dalam
masyarakat pluralis, dan membatasi
secara hati-hati dalam penggunaan
kekerasan.
6. mengutamakan kebajikan (civic virtue
dan public good) yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
Insert
Insert Image
Image
• Istilah “republikan”
Publik sebenarnya meletakan
kewarganegaraan dalam
(Public bidang publik.
• Oleh karena itu, republik
Realm) akan selalu terkait dengan
kelembagaan publik dan
etika publik.

• Mengelola pluralitas
merupakan tugas utama
Mengel warga negara neorepublikan.
ola • Apabila WN mampu
mengeolal masy pluralis
pluralit secara harmonis maka cita2
kebajikan neorepublikan
as dapat tercapai.
• Pluralitas dalam
neorepbulikan meliputi
adanya perbedaan dalam
kesamaan nasib antara
anggota masyarakat. Publik (Public Realm)
Pluralitas Tindakan
• Pluralitas Kewarganegaraan
dibangun oleh tindakan WN.
• Umumnya, teori
Tindak kewarganegaraan Gagasan Gunsteren (1998) Tentang
memfokuskan pada kondisi Unsur Neorepublikan merujuk pada 3
an kewarganegaraan, maka teori Konsep
neo-repubikan memusatkan
pada pelaksanaan
kewarganegaraan yang nyata
dan aktual.
Insert
Insert Image
Image

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai