Proposal
Proposal
DISUSUN OLEH :
03120170329
FAKULTAS TEKNIK
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
GORONTALO”..
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis
dalam menyelesaikan studi Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Sipil
Selama pembuatan Tugas Akhir ini, penulis banyak dapatkan bantuan dari
1. Kedua Orang Tua kami serta keluarga besar penulis yang senantiasa
2. Bapak Ir. Dr. H. Sofyan Bachmid Msc. Selaku dosen pembimbing I dan
4. Ibu Ir. Suriati Abd Muin, ST., MT. Selaku dosen pembimbing II.
i
5. Bapak Dr. Ir. H. Mukhtar Thahir Syarkawi, MT., ATU. Selaku Dekan Fakultas
6. Bapak Dr. Ir. Andi Alifuddin, ST., M.T., IPM, sebagai Ketua Program Studi
Makassar.
Penulis mengharapkan koreksi dan saran atas kekurangan dari tulisan ini
Akhir kata semoga semua bantuan dan amal baik tersebut mendapatkan
Penuli
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
iii
2.8 PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN KONSEP EARNED
VALUE...............................................................................................................17
BAB III..................................................................................................................35
METODE PENELITIAN....................................................................................35
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
infrastruktur pada sarana pendidikan. Salah satu infrastruktur yang dibangun saat
ini di daerah Kecamatan Tibawa adalah penambahan ruang kelas baru di Gedung
dari sumber daya yang akan digunakan nantinya. Mulai dari metode, biaya, bahan,
konsep Earned Value. Konsep Earned Value dapat memberikan dimensi lebih jika
1
Oleh karena itu, dapat dipahami Metode Earned Value dapat memberikan
dimensi yang ketiga, untuk memahami seberapa besar kinerja yang dihasilkan dari
dengan analisis kinerja biaya dan waktu menggunakan Earned Value pada suatu
proyek konstruksi untuk mengetahui posisi proyek terkait biaya dan waktu dari
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMAN 1 Tibawa, Gorontalo yang akan
1. Berapa besar hitungan dari indikator – indikator Earned Value, yang berupa
Gorontalo?
2. Berapa besar perkiraan hitungan biaya yang tersisa dan waktu yang
2
Kelas Baru SMAN 1 Tibawa Kecamatan Tibawa, Gorontalo dengan
Gorontalo.
Guna tearahnya penelitian ini, maka perlu dibatasi ruang lingkup penelitian
yaitu :
1. Penelitian ini hanya membahas pengendalian biaya dan waktu pada proyek
3
2. Data – data yang digunakan adalah data yang diambil dari proyek
(kontraktor).
4. Aspek – aspek ang akan dikendalikan adalah biaya dan waktu proyek
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penilitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Penulis
4
5. Memberikan gambaran dari penerapan metode Earned Value Analyst untuk
susunan dari bab – bab yang merupakan pokok uraian dari skripsi ini, maka
dibawah ini kami menguraikan secara singkat uraian masalah dalam setiap bab
(sistematis penulisan).
BAB I : PENDAHULUAN
inti permasalahan yang meliputi : Latar belakang, Rumusan masalah, Maksud dan
Pada bab ini memberikan uraian mengenai teori yang menjadi landasan
dalam penulisan, serta metode – metode yang digunakan dalam konsep nilai hasil
5
(EarnedValue) dalam sistem pengendalian biaya dan waktu. Dan juga
Bab ini berisi tentang kerangka alur metode penelitian yag menguraikan
tahapan penelitian.
Bab ini merupakan aplikasi dari bab ketiga yang merupakan inti dari
penulisan yang membahas tentang analisa data biaya pekerjaan rencana dan actual
kinerja proyek serta analisa waktu penyelesaian proyek dan biaya akhir proyek.
Bab ini merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dari pembahasan
dan saran – saran yang berkaitan dengan hal – hal yang diperoleh dari penulisan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengedalikan suatu kegiatan anggota serta sumber daya yang tersedia untuk
kegiatan sekali lewat dengan waktu dan sumber daya yang terbatas untuk
sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah
7
ditentukan, serta menggunakan pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan)
suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai perangkat untuk
konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik dari segi biaya,
Dalam proses mencapai tujuan ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besar
biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus dipenuhi. Dari
Anggaran
anggaran. Untuk proyek – proyek yang melibatkan dana dalam julah besar dan
dalam total proyek, tetapi dipecah atas beberapa komponen – komponnennya atau
per-periode.
Jadwal
8
Pengerjaan proyek harus sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang
telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk yang baru, maka penyerahannya
Mutu
Produk atau hasil kegiatan harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
telah menjadi syarat. Jadi, memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi
tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fu for the intended use.
Ketiga batasan tersebut memiliki sifat tarik-menari- yang berarti jika ingin
meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam suatu kontrak, maka
pada umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya
berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin
9
Pengendalian proyek memiliki dua fungsi utama yaitu :
Fungsi Pemantauan
bekerja secara cakap dan jujur. Pemantauan yang baik ini akan menjadi
Fungsi Manajerial
Pada proyek yang kompleks dan mudah terjadi suatu perubahan (dinamis)
yaitu :
1. Agar semua rangkaian kegiatan tersebut dapat tepat waktu, dalam hal ini
10
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan lagi diluar
Biaya dan Jadwal Terpadu (Earned Value). Metode ini mengkaji kecenderungan
Varian Jadwal dan Varian Biaya pada suatu periode waktu selama proyek
terdapat dua macam teknik dan metode, yaitu identifikasi varians dan konsep nilai
Menurut Asiyanto (2005) yang dikutip dari jurnal Amaliyah Riski (2012)
perkiraan anggaran biaya yang telah dibuat pada tahap perencanaan digunakan
11
sebagai patokan untuk pengendalian biaya. Pengendalian biaya proyek diperlukan
agar proyek dapat terlaksana sesuai dengan biaya awal yang telah direncanakan
yang telah disetujui. Hal – hal utama yang perlu diperhatikan dalam manajemen
biaya proyek yaitu perencanaan sumber daya, estimasi biaya, oenganggaran biaya,
menyelesaikan aktifitas proyek dengan lebih cepat dan efisien (Clough dan Scars,
1991). Ada lima proses utama dalam manajemen waktu proyek yaitu :
12
Kurva “S” merupakan pengembangan dan penggabungan dari diagram
balok dan Hannum Curve. Dimana diagram balok dilengkapi dengan bobot tiap
yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Kurva “S” sangat tepat untuk
digunakan sebagai laporan bulanan untuk pimpinan proyek karena kurva ini dapat
kemajuan pada sumbu tegak dikaitkat dengan satuan waktu di sumbu mendatar.
pekerjaan, penggunaan berbagai sumber daya. Jam orang atau tenaga kerja yang
Pada jalur bagian bawah terdapat persentase rencana untuk tiap satuan
waktu dan persentase komulatif dari rencana tersebut. Di samping itu, terdapat
persentase realisasi untuk tiapsatu waktu dan persentase komulatif dari realisasi
Persentase komulatif realisasi adalah hasil nyata dilapangan. Hasil relisasi dari
pekerjaan pada satu waktu dapat dibandingkan dengan rencana. Jika hasil realisasi
bereada diatas kurva “S” maka terjadi prestasi, namun jika berada di bawah kurva
“S” maka tidak mencapai prestasi. Untuk itu diperlukan evaluasi secara
13
Gambar 2.2 Target prestasi berupa kurva “S”
Metode nilai hasil (Earned Value Method) adalah cara untuk mengukur
jumlah pekerjaan yang sebenarnya dilakukan pada sebuah proyek yaitu untuk
mengukur suatu kemajuan dan untuk memperkirakan biaya proyek dan tanggal
penyelesaian.
menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang
ditinjau dari jumlah oekerjaan yang diselesaikan maka berarti konsep ini
mengukur besarnya unit pekerjaan yang diselesaikan, pada suatu waktu bila
Dengan perhitungan ini diketahuai hubungan antara apa yang sesungguhnya telah
14
Dari kedua pengertian tersebut dapat dilihat bahwa metode ini adalah suatu
cara untuk menghitung suatu kemajuan proyek yang telah dilaksanakan serta
B.W, dkk., di mana Fleming dan Koppelman (1994) menjelaskan bahwa konsep
Gambar 1.a, manajemen biaya tradisional hanya menyajikan dua dimensi saja yaitu
hubungan yang sederhana antara biaya aktual dengan biaya rencana. Dengan
manajemen biaya tradisional, status kinerja tidak dapat diketahui. Pada Gambar 1.a
dapat diketahui bahwa biaya aktual memang lebih rendah, Namun dalam
kenyataannya bahwa biaya aktual yang lebih rendah dari rencana ini tidak
menunjukkan bahwa kinerja yang telah dilakukan telah sesuai dengan target rencana.
Sebaliknya, konsep earned value memberikan dimensi yang ketiga selain biaya
aktual dan biaya rencana. Dimensi yang ketiga ini adalah besarnya pekerjaan secara
fisik yang telah diselesaikan atau disebut earned value/percent complete. Dengan
adanya dimensi ketiga ini, seorang manajer proyek akan dapat lebih memahami
seberapa besar kinerja yang dihasilkan dari sejumlah biaya yang telah dikeluarkan
Earned Value
15
2.7.1 Indikator – Indikator Dasar Konsep Earned Value
Ada tiga indikator dasar yang menjadi acuan dalam menganalisa kinerja
proyek berdasarkan konsep Earned Value. Menurut (Soemardi B.W, dkk). Ketiga
2. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) adalah nilai yang diterima dari
Biaya total actual pada pelaksanaan proyek dapat dibagi menjadi dua hal,
antara lain :
a) Biaya Langsung
1) Biaya bahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan atau
16
Harga loco / franco yaitu besarnya harga bahan atau material yang
2) Biaya upah pekerjaan adalah besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk
Upah yang dibedakan antara upah harian dan upah borong keseluruhan.
SElain upah ada hal lain yang harus diperhatikan adalah faktor besarnya
proyek, overhead pada kantor, biaya tak terduga (contingencies) dan keuntungan
(profit).
17
1) Overhead proyek, antara lain :
proyek
antara lain biaya sewah kantor dan fasilitasnya, honor pegawai, ijin – ijin
Sehingga biaya actual adalah total pengeluaran pada suatu proyek adalah
berbagai factor seperti efisionesi penggunaan suber daya dan biaya anggaran serta
pengelola maupun pemilik memiliki cukup waktu untuk memikirkan cara – cara
18
2.8 PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN KONSEP EARNED
VALUE
dalam beberapa istilah yang terkait dengan penilaian ini adalah CV (Cost
menyelesaikan paket – paket pekerjaan dengan biaya aktual yang terjadi selama
paket pekerjaan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
BCWS dengan BCWP. Nilai positif menunjukkan bahwa paket – paket pekerjaan
19
pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit dari jadwal yang direncanakan. Rumus
dengan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode yang sama (ACWP). Rumus
Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang diperoleh (relative terhadap
nilai proyek keseluruhan terhadap biaya yang dikeluarkan. CPI kurang dari 1
menunjukkan kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP)
lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain
terjadi pemborosan.
oleh perbandingan antara nilai pekerjaan yang secara fisik telah diselesaikan
20
SPI = BCWP – BCWS …………………….(2.4)
tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target
statistic biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Ada banyak metode
dengan SPI DAN CPI lebih mudah dan cepat penggunaannya. Ada beberapa
Gambar 2.4. Grafik Kurva “S” Earned Value Hubungan ACWP, BCWP,
21
Sumber : Soemardi, B.W. dkk. 2007 “Pengembangan system Earned Value
pekerjaan yang diselesaikan maka berarti konsep ini mengukur besarnya unit
pekerjaan yang telah diselesaikan, pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan
ini diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik
hubungan tersebut.
A. Jumlah Anggaran
C. Pengeluaran Aktual
Pekerjaan pengcoran pondasi di atas, dapat dilihat bahwa jumlah yang telah
22
menurut anggaran, pengeluaran adalah sebesar (25%) (Rp. 80 juta) = Rp.20 juta.
Jadi nilai hasil adalah Rp. 20 juta. Dalam hal ini pengeluaran yang telah
dikerjakan dapat lebih kecil dari Rp. 20 juta atau mungkin lebih besar dari Rp. 20
juta atau sama dengan Rp. 20 juta, tergantung dari efisiensi pelaksanaan
pekerjaan. Bila pekerjaan diaktifkan dengan amat efisien dari yang diperkirakan
dikatakan nilai hasil (Rp. 20 juta) lebih besar dari pengeluaran. Dan bila yang
terjadi adalah sebaliknya, maka nilai hasil lebih kecil dari pengeluaran (Rp. 35
juta).
23
Gambar 2.5. Hubungan antara BCWP, BCWS, dan ACWP
semakin rumit dengan terdiri dari berbagai macam item. Misalnya dalam satu
24
3. Komponen c belum dimulai = 0
25
Gambar 2.6. satu paket kegiatan yang terdiri dari 3 jenis pekerjaan dengan
sederhana dianggap kurang akurat. Hal ini disebabkan metode tersebut tidak
Varians yang dihasilkan disebut varians jadwal terpadu (SV) dan varians
biaya terpadu (CV). Varians jadwal terpadu (SV) dipakai untuk menentukan
apakah proyek yang sedang dijalankan masih sesuai jadwal rencana atau tidak.
Selisih jadwal adalah selisih antara BCWP dan BCWS. Sedangkan varians biaya
(CV) diapakai untuk menentukan apakah proyek yang sedang dijalankan masih
dalam batas anggaran atau melebihi anggaran rencananya. Selisih biaya adalah
selisih antara BCWP dan ACWP. Sebagai contoh terlihat pada table 2.1 berikut :
26
Pengeluaran (ACWP) 90 120 410 640 840
BCWS, dan ACWP dapat digambarkan dalam bentuk grafik secara bersama –
sama yang didasarkan atas data dari table 2.1 dengan biaya sebagai sumbu vertical
Gambar 2.7. Analisis Metode Earned Value disajikan dengan grafik “S”
Angka negative pada varians biaya menunjukkan situasi dimana biaya yang
diperlihatkan lebih tinggi dari yang dianggarkan disebut cost overrun, angka nol
menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai dengan biaya, dan angka positif berarti
27
pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran yang disebut cost
overrun. Demikian juga halnya dengan jadwal, angka negative berarti terlambat,
angka nol berarti tepat dang angka positif berarti lebih cepat dari rencana.
Berbagai kombinasi antara varians jadwal dan varians biaya disajikan dalam
Varians Varians
No. Jadwal Biaya KETERANGAN
(SV) (CV)
28
Angka negative pada varians biaya menunjukkan situasi dimana biaya yang
diperlihatkan lebih tinggi dari yang dianggarkan disebut cost overrun, angka nol
menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai dengan biaya, dan angka positif berarti
pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran yang disebut cost
underrun. Demikian juga hanya dengan jadwal, angka negative berarti terlambat,
angka nol berarti tepat dan angka positif berarti lebih cepat dari rencana.
Dari table datas, hubungan antara Schedule Variance (SV) dengan Cost
Varriance (CV) ditampilkan ke dalam gambar 2.8 dengan biaya sebagai sumbu
Perkiraan mengenai biaya dan jadwal akhir dari proyek yang dikerjakan
tidak dapat memberikan angka yang sangat tepat. Meskipun demikian, membuat
perkiraan mengenai biaya dan jadwal akhir sangat diperlukan dengan tujuan
29
Bila kinerja biaya pada pekerjaan tersisa adalah tetap seperti pada saat
pelaporan, maka perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) adalah sama besar
30
2.13PENELITIAN TERDAHULU
Judul Tujuan
NPeneliti Penelitia Metode Penelitian Hasil Penelitian
an n
AAnalisi 1. Untuk Metode yang digunakan 1. Nilai variasi biaya (CV)
T s menge dalam penelitian ini adalah tidak ditemukan nilai
Earned tahui deskriptif kuantitatif, negative pada tiap
Value nilai penelitian yang periodenya. Dengan nilai
Terhad variasi menggambarkan kondisi terendah Rp. 24.691.763
ap biaya proyek tertentu dengan pada periode pertama,
Biaya (CV) analisis data – data yang ada. Nilai SV terdapat nilai
dan dan Konsep Nilai Hasil (Earned negatif pada periode ke –
Waktu Waktu Value Analysis) mengkaji 11 sebesar –Rp.
Pada (SV). kecenderungan varian jadwal 104.105.503 hingga
Proyek 2. Untuk dan varian biaya pada suatu periode ke – 20 sebesar -
Pemba menge periode waktu selama proyek Rp. 771.776.332.
ngunan tahi berlangsung. Dalam penelitian 2. Nilai CPI tidak ditemukan
Gudan indeks ini hanya membahas pada nilai dibawah angka 1
g produ varian waktu diseluruh periode
Farmas ktifita pelaporan. Angka
i s terendahnya 1,165 padap
biaya periode ke – 8. Nilai SPI
(CPI) memiliki nilai SPI yang
dan bernilai -1 yaitu pada
waktu periode ke – 11 hinga ke –
(SPI). 20 dengan nilai SPI akhir
3. Untuk 0,771.
menge 3. Jika indeks produktifitas
tahui biaya periode sisa
estima dianggap sama dengan
si akhir periode pelaporan
biaya maka estimasi biaya untuk
(EAC) menyelesaikan proyek
dan (EAC) Gudang Farmasi
waktu sebesar Rp.
(EAS) 2.923.240.899. jika indeks
yang produktifitas waktu
dibutu periode sisa dianggap
hkan sama dengan akhir periode
untuk pelaporan maka estimasi
menye waktu total pekerjaan
lesaik (EAS) proyek Gudang
an Farmasi sebesar 25.190
31
proye
k.
4. Untuk
minggu.
menge
4. Jika kinerja dianggap
tahui
sama proyek
berapa
pembangunan Gudang
besar
Farmasi akan
perkir
mendapatkan keuntungan
aan
sebesar Rp. 572.098.187
keuntu
dari pengurangan sisa
ngan
biaya pekerjaan Rp.
atau
933.823.115 yang
kerugi
dipotong pajak 10% dari
an
rencana anggaran biaya.
pada
proek
Gudan
g
32
sebe
(0,0
1. D
ya
di
ge
U
de
m
w
di
pe
tid
ya
pe
di
ke
m
la
2. K
pe
M
M
m
ni
te
bi
di
se
ke
N Nama Judul
Tujuan Penelitian
o. Penulis Penelitian
3. 1. Nirmal Studi 1. Untuk menerapkan konsep Metode yang digunakan dalam
a Dewi Penggunaan Earned Value Analysis) mengkaji kecenderu
2. M. Metode EVM Management pada proyek.
Asad (Earned Value 2. Untuk mengetahui
Abdurr Management) pengendalian
ahman, pada penyimpangan biaya pada
ST. Pengendalian proyek dengan
M.Eng. Biaya dan menggunakan konsep
PM. Waktu pada Earned Value
3. Suharm Proyek Management.
33
an Pembangunan 3. Untuk mengetahui
Hamza Mall Grand perbandingan perhitungan
h Daya Square durasi proyek antara
Metode EVM dan
perhitungan Produktivitas
No
Nama Penulis Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian
.
4. Nur Khairunnisa, Analisis 1. Mengetahui Proses penelitian 3. T
Rusfina Widayati, Pengendalian analisis dalam penelitian ini 1) T
Mardewi Jamal BIaya dan Waktu perhitungan disusun dalam pene
terhadap Proyek Earned Value tahapan-tahapan liter
Konstruksi pada kinerja biaya pekerjaan dengan Ilmu
dengan Metode dan waktu beberapa urutan topi
Earned Value terhadap Proyek yaitu sebagai men
(Studi Kasus : Pembangunan berikut: sam
Proyek Perumahan di 1. Tahap persiapan, 2) T
Perumahan Kabupaten yaitu mencari BCW
Penajam Paser Penajam Paser referensi teori atau (min
Utara) Utara. studi literatur Titik
2. Mengetahui (Manajemen berd
konstruksi, teknik proy
estimasi biaya dan
penjadwalan, analisa untu
waktu yang anggaran biaya mer
pelaksanaan, metode keua
dibutuhkan untuk
earned value dihi
menyelesaikan analysis dan crash terh
program) biay
proyek bila dilihat
2. Tahap bob
dari saat pengumpulan data, pekr
34
peninjauan. meliputi mencari 3) M
data rencana wak
3. Mengetahui
anggaran biaya men
langkah yang (RAB), time CV,
schedule, daftar dihi
diambil dari akibat
harga bahan dan deng
adanya upah tenaga kerja dari
dan laporan deng
penyimpangan
mingguan, dari
sehingga proyek rekapitulasi diba
perhitungan biaya wak
dapat selesai tepat
proyek pada proyek dihi
waktu. Perumahan Penajam deng
Paser Utara. dari
3. Tahap pengolahan deng
data dari
1) Tahap 1, sebelum (RA
melakukan CPI
penelitian perlu ACW
dilakukan studi 4) T
literatur untuk kesi
memperdalam Ilmu men
yang berkaitan perh
dengan topik dila
penelitian. juga
Kemudian Pad
menentukan dian
rumusan masalah kesi
sampai dengan deng
kompilasi data
2) Tahap 2,
menghitung BCWS,
BCWP, ACWP
(minggu ke-1 sampai
ke-18). Titik tinjau
minggu 18 diambil
berdasarkan
perubahan kontrak
proyek (CCO).
Sedangkan untuk
minggu ke-18
ACWP merupakan
hasil dari akuntan
keuangan proyek.
BCWS dihitung dari
bobot pekerjaan
35
terhadap rencana
anggaran biaya.
BCWP dihitung dari
bobot aktual
terhadap seluruh
pekrjaan terhadap
nilai kontrak
3) Menghitung
berdasarkan waktu
yaitu SV, SPI, ECD
dan menghitung
berdasarkan biaya
CV, CPI, ETC dan
EAC. SV dihitung
dari selisih BCWP
dengan BCWS. SPI
dihitung dari
perbandingan BCWP
dengan BCWS. ECD
dihitung dari sisa
waktu pekerjaan
yang dibagi dengan
SPI dan dikali waktu
yang ditempuh. CV
dihitung dari selisih
BCWP dengan
ACWP. CPI dihitung
dari perbandingan
BCWP dengan
ACWP. ETC
dihitung dari selisih
anggaran dana
(RAB) dengan
BCWP dibagi CPI.
EAC dihitung dari
jumlah ACWP
dengan ETC.
4) Tahap 4,
pembahasan dan
kesimpulan.
Pembahasan ini
menjelaskan tentang
perhitungan yang
telah dilakukan.
Kesimpulan disebut
juga pengambilan
36
keputusan. Pada
tahap ini, data yang
telah dianalisis
dibuat suatu
kesimpulan yang
berhubungan dengan
tujuan penelitian.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Tibawa, Gorontalo.
38
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terletak pada Jl. L. Palalu No.5, Isimu, Isimu Utara Kec.
Jl. L. Palalu
Lokasi Proyek
39
Lokasi penelitian ini berada di berada di Jl. Palalu. Jarak antara lokasi
dipergunakan dalam penulisan. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan
data sekunder yang dilakukan dalam rangka sebagai pengumpulan, data yang
masuk dalam kategori data primer. Laporan mingguan adalah laporan yang
dimana :
40
2. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui media perantara atau secara
tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip
data yang berhubungan dengan lokasi studi yang diperoleh langsung dari
REKAPITULASI
PROYEK : PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMAN 1 TIBAWA GORONTALO
LOKASI : JL. L. PALALU NO.5, ISIMU UTARA, KEC.TIBAWA, KAB. GORONTALO, PROV.
GORONTALO
b) Kurva “S”
41
3.4 TAHAPAN PENELITIAN
1) Survei Pendahuluan
2) Studi Literatur
dibutuhkan beberapa sumber seperti internet, jurnal, dan buku digunakan sebagai
referensi.
3) Pengumpulan Data
a. Data primer atau sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber aslinya, yang dimana berupa laporan mingguan proyek, serta
b. Data sekunder atau sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
atau arsip berupa sumber internet, jurnal dan buku serta diperoleh dari
anggaran biaya (RAB) dan data rincian biaya proyek pembangunan ruang
4) Analisis Data
42
Data dan informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai metode
data mengenai pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan proyek sehingga dapat
efektif dan efisien adalah dengan menggunakan konsep nilai hasil (Earned Value
Concept).
Dalam konsep nilai hasil (Earned Value Concept), ada tiga indikator dasar
dalam menganalisa kinerja dari proyek yaitu BCWS (Budgeted Cost of Work
Schedule), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed), dan ACWP (Actual Cost
of Work Performed).
Melalui ketiga indikator tersebut, kini dapat dihitung berbagai factor yang
Varians biaya adalah membandingkan nilai hasil dari anggaran yang telah
dialokasikan dengan biaya aktual yang terjadi untuk suatu pekerjaan, rumus (2.1).
Angka negative pada varians biaya berarti biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari
anggaran, angka nol berarti pengeluaran biaya sesuai dengan anggaran dan nilai
positif berarti biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada anggaran yang
ditetapkan.
Varians jadwal adalah membandingkan nilai hasil dari anggaran yang telah
43
menjadi nilai uang dari pekerjaan, sehingga semua varians dapat dinotasikan
dalam bentuk yang sama, rumus (2.2). Angka negative pada varians jadwal berarti
terlambat, angka nol berarti sesuai dengan jadwal dan nilai positif berarti lebih
proyek. DImana jika nilai CPI < 1, berarti proyek akan mengalami kerugian jika
pekerjaan di lapangan dan dalam perencanaan. Jika nilai SPI < 1, maka progress
hasil analisa dari indikator yang telah diperoleh dan akan memberikan besarnya
biaya pada akhir proyek EAC (Estimimate at Completion). Angka prakiraan ini
tidak dapat memberikan jawaban yang tepat karena didasarkan atas berbagai
memberikan peringatan dini mengenai hal – hal yang akan terjadi bila
44
kecenderungan yang ada pada saat ini tidak mengalami perubaha. Bila pada
atas hasil analisa indikator yang diperoleh, akan memberikan petunjuk besarnya
prakiraan ini tidak dapat memberikan jawaban yang tepat karena didasarkan atas
dalam memberikan peringatan dini menganai hal – hal yang akan terjadi bila
Bila kinerja biaya pada pekerjaan tersisa dianggap tetap seperti pada saat
Completion) adalah sama besar dengan anggaran pekerjaan tersisa dibagi dengan
Dengan demikian prakiraan biaya pada akhir proyek adalah sama dengan
julah biaya aktual ditambah prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa, atau dalam
45
3.5 ALUR PENELITIAN
penelitian.
Studi Pendahuluan
- Latar belakang
- Rumusan masalah
- Tujuan penelitian
- Batasan masalah
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Ya
Pengolahan Data
Analisis Data
Selesai
47