Anda di halaman 1dari 13

Mata Kuliah : Kapita Selekta Teori Pembelajaran di SD

Rizki Balfakih (1903217)


Kelompok 11 : Putri Ayu Lestari (1905850)

TEORI PEMBELAJARAN
DIALOGIS
01 Pengertian Pembelajaran Dialogis

Apa saja 02
Perkembangan Pembelajaran
Dialogis

yang akan 03 Menjadi Guru Dialogis

04
dibahas ?
Penerapan Pembelajaran Dialogis

05 Tantangan Pembelajaran Dialogis 2


Pengertian Pembelajaran
Dialogis
Pembelajaran dialogis adalah pembelajaran yang mempertemukan antara kata (suara murid) dengan
tujuan memberi nama kepada dunia. Pembelajaran dialogis memiliki dua dimensi, yaitu refleksi dan aksi
yang diakui sebagai interaksi yang radikal. Keutamaan dialogis dalam pembelajaran adalah bersifat
kooperatif yang berarti adanya kesatuan antara peserta didik dan guru dalam usaha memacu proses
perubahan (Kiftiah, 2011). Esensi dari pembelajaran dialogis adalah suatu penciptaan individu. Oleh karena
itu, pembelajaran dialogis bukan sebagai alat yang di gunakan guru untuk mendominasi muridnya.
Perkembangan Pembelajaran Dialogis

Teori pembelajaran yang dihadirkan


Perkembangan pembelajaran dialogis
peserta didik generasi milenial adalah
muncul ketika terdapat unsur penindasan
pembelajaran yang dilakukan dengan
dalam sistem pembelajaran di sekolah.
metode dialogis. Hal ini diharapkan agar
Pembelajaran dialogis hadir untuk
guru dapat menerapkan pembelajaran
membantah metode pembelajaran yang
dialogis demi mewujudkan adanya interaksi
tidak humanis. Adanya cara pandang dan
saling belajar, bertukar pikiran, dan
metode pembelajaran yang tidak pro
memahami diri, serta guru memhami
terhadap humanisme membuat
muridnya, begitupun sebaliknya. Dapat
pembelajaran dialogis semakin kokoh. Hal
disimpulkan bahwa perkembangan
ini bertujuan untuk menciptakan
pembelajaran dialogis pada generasi
pembelajaran yang memanusiakan
milenial ini akan mewujudkan pembelajaran
manusia, karena dominasi guru terhadap
yang demokratis dan melahirkan sikap
peserta didik dianggap tidak dialogis.
saling menerima antara guru dan murid.
Menjadi Guru Dialogis

Saat pembelajaran dialogis, guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru. Guru
menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan merangsang daya pemikiran kritis para murid.
Dengan demikian, kedua belah pihak bersama-sama mengembangkan kemampuan untuk mengerti
secara kritis terhadap diri sendiri dan dunia tempat mereka berada. Demikian pula sebaliknya, guru
tidak berperan sebagai tenaga pengajar. Guru dan murid bersama-sama belajar dan memecahkan
masalah yang dihadapi. Guru dan murid berperan sebagai subjek dalam memecahkan
permasalahan. Dalam pembelajaran dialogis, tidak ada lagi peserta didik yang benar-benar bodoh
atau guru yang benar-benar bijak. Pada kenyataanya, yang ada hanyalah guru dan murid yang terus
mencoba secara bersama-sama belajar lebih banyak dari apa yang sekarang mereka ketahui.
Apabila pembelajaran dialogis didasarkan atas prinsip cinta dan kerendahan hati, maka hal yang
tidak bisa dilupakan adalah kebijaksanaan.
Penerapan Pembelajaran Dialogis

Pembelajaran dialogis mengandalkan


kerendahan hati seorang guru
DIALOGIS

Penerapan pembelajaran dialogis harus


berdasarkan pada kepekaan terhadap
kemampuan bawaan setiap peserta didik untuk
menemukan dirinya sendiri. Penerapan
pembelajaran dialogis tidak dilaksanakan oleh
guru untuk murid atau oleh guru tentang murid,
tetapi justru oleh guru bersama murid dengan
dunia sebagai media.
Cara menyajikan materi dalam pembelajaran dialogis

DIALOGIS 1. Guru melakukan display model


berupa demonstrasi, audiovisual,
penampilan teman sebaya, dan
mengundang tamu pembicaraan.
Materi harus relevan dan menarik
perhatian peserta didik.
DIALOGIS
2. Perhatian guru harus terfokus
pada peserta didik dengan cara
menyajikan materi yang dapat
menarik minat peserta didik
secara langsung.
Metode yang diterapkan di dalam pembelajaran dialogis

Guru menerapkan metode secara rinci, Guru menjelaskan dan memberikan materi
tahap demi tahap dengan mengikuti model. serta informasi verbal.

Guru menyusun bahan ajar secara teratur Guru memberi kesempatan kepada peserta
dan menarik peserta didik. didik untuk memahami dan mengulang
kembali materi yang telah diajarkan.
Evaluasi dalam pembelajaran dialogis

Pertama Kedua
Guru melakukan evaluasi diri Guru melakukan evaluasi
berupa refleksi terhadap terhadap hasil belajar peserta
metode pembelajaran yang didik tanpa harus
digunakan, kemudian mengategorikan anak yang
mengoreksi respons peserta pintar dan bodoh, tetapi hasil
didik secara langsung. evaluasi adalah sebagai bahan
refleksi untuk melakukan
pembelajaran selanjutnya.
Tantangan Pembelajaran Dialogis
Tantangan-tantangan dalam pembelajaran dialogis ditandai
dengan adanya tindakan anti dialogis dengan cara menguasai peserta didik,
menaklukan atau menundukkan peserta didik, membuat peserta didik pasif,
tidak adanya penyesuaian diri dengan lingkungan sehingga peserta didik
tetap tertindas. Tindakan ini bertentangan dengan pembelajaran dialogis
karena tidak bersifat kolaboratif dan kooperatif. Artinya tidak ada kesatuan
antara guru dan peserta didik dalam upaya memacu proses pembebasan.
Tindakan anti pembelajaran dialogis memanipulasi dengan
menghambat peserta didik untuk berpikir secara kritis dengan menciptakan
mitos-mitos yang disebarluaskan oleh guru-guru penindas. Akhirnya,
pembelajaran dialogis tidak mengarah kepada sintesa budaya, sehingga
tidak dicapai proses dialogis antara guru dan murid dalam pembelajaran.
Does
anyone
???
have any
questions?
KESIMPULAN
Pembelajaran dialogis adalah pembelajaran yang mempertemukan antara kata
(suara murid) dengan tujuan memberi nama kepada dunia. Pembelajaran dialogis memiliki dua
dimensi, yaitu refleksi dan aksi yang diakui sebagai interaksi yang radikal. Perkembangan
pembelajaran dialogis muncul ketika terdapat unsur penindasan dalam sistem pembelajaran di
sekolah. Pembelajaran dialogis juga hadir untuk membantah metode pembelajaran yang tidak
humanis.

Guru dialogis yang sejati tidak akan terwujud kecuali dengan melibatkan pemikiran
kritis di dalam dirinya. Penerapan pembelajaran dialogis harus berdasarkan pada kepekaan
terhadap kemampuan bawaan setiap peserta didik untuk menemukan dirinya sendiri. Untuk
tantangan dalam pembelajaran dialogis sendiri dapat ditandai dengan adanya tindakan anti
dialogis dengan cara menguasai peserta didik, menaklukan atau menundukkan peserta didik,
membuat peserta didik pasif, tidak adanya penyesuaian diri dengan lingkungan sehingga peserta
didik tetap tertindas.

Referensi : Syahrul. (2019). Teori-Teori Pembelajaran. Batu: Literasi Nusantara


THANKS!

Anda mungkin juga menyukai