Psikologi (Kecerdasan Intelegensi Iq)
Psikologi (Kecerdasan Intelegensi Iq)
MAKALAH
Intelligence Quotient (IQ)
Dosen Pengampuh :
Oleh:
Kelompok 5
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Berkat
rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
lancar dan tepat pada waktu tanpa suatu kendala yang berarti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Nurhayati, M. Pd. Selaku
dosen pengampu dari mata kuliah Psikologi Pendidikan atas bimbingannya dalam
proses penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
seluruh anggota tim yang telah bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.
masih memiliki kekurangan, maka dari itu penulis berharap kritik, saran maupun
masukan yang bersifat membangun agar kedepannya penulis dapat membuat karya-
Kelompok Lima
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
iv
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ciptaan Allah SWT di bumi ini. Diberinya daya cipta, rasa dan karsa yang
memungkinkan manusia untuk berbuat lebih besar dari pada otak mereka yang
Manusia yang mempunyai intelegensi yang tinggi, tentulah mereka lebih unggul
kemampuan yang dibawa sejak lahir, bukan timbul secara tiba-tiba. Yang
kehidupan
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Manfaat dari terbuatnya makalah ini adalah agar pembaca dapat lebih
mengetahui tentang inteligensi kecerdasan suatu individu, dan dapat
menempatkan individu tersebut dalam penempatan yang tepat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelegensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari
berasal dari kata Latin, yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas
atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami
sesuatu.
berhasil tidaknya anak belajar disekolah. Dengan kata lain, intelegensi dianggap
sebagai faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya anak disekolah. Kecerdasan
(Inteligensi) secara umum dipahami pada dua tingkat yakni: kecerdasan sebagai
penyelidikan, IQ atau daya tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur
3 tahun. Daya tangkap sangat dipengaruhi oleh garis keturunan atau gen.
dewasa, kecuali bila ada sebab kemunduran fungsi otak seperti penuaan dan
3
4
a) Inteligensi Analitis
b) Yaitu kecerdasan yang lebih cenderung dalam proses penilaian objektif dalam
bagus dalam setiap hasil ujian. Misalnya: seorang individu dalam ujian disetiap
c) Inteligensi Kreatif
d) Yaitu kecerdasan yang lebih cenderung pada sifat-sifat yang unik, merancang
e) Inteligensi Praktis
individu mendapatkan skor rendah dalam tes IQ tradisional, tetapi dengan cepat
C. Jenis-Jenis Intelegensi
1. Kecerdasan Linguistic-Verbal
berbicara, menulis, dan membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat
penafsiran, menyampaikan laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan
berbicara dan menulis. Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara,
komunikasi verbal.
pengacara, sekretaris, guru bahasa, operator, pembawa acara di radio / TV, dan
sebagainya.
2. Kecerdasan Logiko-Matematik
dengan angka-angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi
operasi bilangan dan cepat memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara
7
logis, atau menyimpulkan informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting
seseorang. Dia menjadi mudah berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang
keras dan belajar menemukan alur piker yang benar atau tidak benar. Di samping
itu juga kecerdasan ini dapat membantu menemukan cara kerja, pola, dan
3. Kecerdasan Spasial-Visual
secara rinci gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat
memiliki kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan,
kuas, meskipu orang lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto,
seorang fotografer dapat membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari
foto tersebut seperti arah datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan
8
mereka dapat memberi jalan keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan
seniman, navigator, arsitek. Pada orang-orang ini dituntut untuk melihat secara
tepat gambaran visual dan kemudian member arti terhadap gambaran tersebut.
- Senang belajar dengan grafik, peta, diagram, atau alat bantu visual lainnya.
- Pandai main puzzle, mazes dan tugas-lugas lain yang berkaitan dengan
manipulasi.
4. Kecerdasan Ritmik-Musik
menyimpan nada di dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional
terpengaruh oleh musik. Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial
yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik mesti selalu disertai dengan
alunan musik.
- Menyukai banyak jenis alat musik dan selalu tertarik untuk memainkan alat
musik.
Profesi: DJ, musikus, pembuat instrumen, tukang stem piano, ahli terapi musik,
penulis lagu, insinyur studio musik, dirigen orkestra, penyanyi, guru musik, penulis
5. Kecerdasan Kinestetik
hubungan yang penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk
memanipulasi objek atau menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua
dan kemudian berlari, bahkan pada usia remaja berkembang kemampuan berenang
dan akrobatik.
objek.
- Menyukai pengalaman belajar yang nyata seperti field trip, role play,
Profesi: ahli terapi fisik, ahli bedah, penari, aktor, model, ahli mekanik / montir,
tukang bangunan, pengrajin, penjahit, penata tari, atlet profesional, dan sebagainya.
10
6. Kecerdasan Interpersonal
dengan orang lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat
bergaul, banyak teman dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka
menunjukkan kehangatan, rasa persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam
membina hubungan dengan orang lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha
- Memiliki interaksi yang baik dengan orang lain, pandai menjalin hubungan
sosial.
- Mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku, dan harapan orang lain.
penengah, ahli sosiologi, ahli antropologi, ahli psikologi, tenaga penjualan, direktur
7. Kecerdasan Intrapersonal.
sendiri. Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian
11
tentang diri mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya. Mereka juga mampu
- Mengenal emosi diri sendiri dan orang lain, serta mampu menyalurkan
Profesi: ahli psikologi, ulama, ahli terapi, konselor, ahli teknologi, perencana
8. Kecerdasan Naturalis.
yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi
lingkungan. Kecerdasan naturalis ini berkaitan dengan wilayah otak bagian kiri,
yakni bagian yang peka terhadap pengenalan bentuk atau pola kemampuan
menandai pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di
Profesi: dokter hewan, ahli botani, ahli biologi, pendaki gunung, pengurus
D. Pendekatan Intelegensi
2. Pendekatan Neurobiologis
3. Pendekatan Psikomotorik
konstrak atau sifat psikologis yang berbeda-beda kadarnya bagi setiap dua
teori
13
tetapi tidak semua fakta itu benar, ada yang kedua orang tuanya memiliki taraf
intelegensi tinggi tetapi mempunyai anak dengan taraf intelegensi tingkat rata-
upaya orang tua itu sendiri dalam mendidik anak-anaknya. Dr. Bernard Devlin
kandungan. Jadi orang tua yang memiliki IQ tinggi bukan jaminan dapat
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan keluarga
Maka dari itu lingkungan keluarga harus memberikan stimulus positif untuk
pula IQ anak. Ada dua unsur penting dalam keluarga yang sangat
Perhatian kepada anak merasa senang dan terpadu dalam melakukan kegiatan.
motivasi ini akan menggerakkan daya cipta yang didorong oleh potensi yang
anak yang terjadi. Anak memiliki gaya belajar yang berbeda, ada anak yang
15
melakukan kegiatan.
Lingkungan sekolah
dan program yang baku. Menurut hasil penelitian, bahwa otak manusia pada
saat dilahirkan kurang lebih sama. Makin banyak otak digunakan makin banyak
jaringan otak terbentuk, sebaliknya jika otak jarang digunakan maka akan
semakin berkurang jaringan otak tersebut. Maka dari itu, pendidikan anak usia
dini sangat penting dalam upaya optimalisasi potensi anak, dengan demikian
Lingkungan masyarakat
juga.
16
lain:
ini dapat merangsang daya ingat anak terhadap benda tersebut sekaligus
memperkenalkan anak akan bentuk huruf dan tulisan. Begitu pula dengan
terjadwal atau waktu khusus, namun dari semua kegiatan sehari-hari yang dialami
oleh anak bisa dijadikan media belajar anak untuk merangsang dan mengasah
segala potensi anak, seperti yang dikatakaan oleh Dr. Seto Mulyadi mengajarkan
kepada orang tua agar mengaitkan semua kegiatan sehari-hari sebagai suatu
ketika anak berumur 6 tahun, maka dari itu orang tua harus bisa memanfaatkan
dilakukan menggunakan tes yang dikenal dengan tes inteligensi. Tes inteligensi
awalnya dikembangkan oleh Sir Francis Galton. Dia tertarik dengan perbedaan
individu dari teori evolusi Charles Darwin. Dilihat dari segi pelaksanaannya
tes inteligensi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu tes individual dan
Wechler. Tes kelompok diberikan kepada sejumlah siswa dengan jawaban tertulis.
Tes ini pertama kali digunakan di Amerika Serikat selama Perang Dunia I berupa
Army Alpha Test dan Army Beta Test. Army Alpha Test digunakan untuk
menyeleksi calon prajurit yang dapat membaca, menulis dan berbahasa Inggris.
Army Beta Test digunakan untuk menyeleksi calon prajurit yang buta huruf dan
oleh tes inteligensi dapat bersifat umum dan khusus. Prestasi umum adalah
keberhasilan hidup secara umum. Secara khusus prestasi adalah prestasi dalam
umum (general ability test) dan tes inteligensi khusus (specific ability test). Tes
inteligensi umum terdiri dari butir soal dalam berbagai bidang penggunaan
oleh ahli psikologi Perancis Alfred Binet pada tahun 1881. Pada saat itu
anak masuk sekolah. Pemerintah meminta Binet untuk membuat tes guna
Smith dan Bem, t.th: 152). Tes-tes inteligensi kemudian banyak mengacu pada tes
yang telah dikembangkan oleh Binet. Tes inteligensi Binet mengalami beberapa
kali revisi. Revisi terakhir adalah revisi yang dikerjakan bersama Terman dari
terdiri dari 17 subtes yang dikelompokkan dalam empat area teoretik yaitu
Atkinson, Smith dan Bem, t.th: 157). Wechler menyusun tiga tes inteligensi yaitu
1) the Wechler Preschool and Pri- mary Scale of Intelligence (WPPI). Tes ini
digunakan untuk mengukur inteligensi anak prasekolah atau pada umur 4 – 5 tahun,
2) the Wechler Intelligence Scale for Children (WISC). Tes ini digunakan untuk
Intelligence Scale (WAIS). Tes ini digunakan untuk orang dewasa di atas umur 15
19
tahun. Menurut Abror (1993: 56), skala Wechler dibagi menjadi dua kelompok
subtes yaitu tes verbal dan tes perbuatan (performance). Tes verbal terdiri dari
enam macam yaitu tes informasi, tes pemahaman umum, tes penalaran berhitung,
tes analogi, tes lamanya mengingat angka, dan tes perbendaharaan kata sebanyak
40 buah kata yang disusun menurut urutan kesulitan. Tes perbuatan terdiri dari
lima macam yaitu tes simbol-angka yang meminta subjek untuk menjodohkan
simbol dengan angka, tes menyempurnakan gambar, tes potongan balok, tes
(IQ). Ukuran IQ adalah nisbah atau rasio antara umur kecerdasan (men- tal age,
disingkat MA) dengan umur kalender (chro- nological age, disingkat CA)
(Suryabrata, 2002 : 152). MA diperoleh dari tes psikologi dan CA dihitung dari
MA
IQ 100 (2.1)
CA
inteligensi. Awalnya tes diberikan dengan tes untuk umur yang paling
rendah (paling mudah), bertahap makin sukar sampai testi tidak dapat
(2) Seorang anak bernama A berumur 5 tahun mengikuti tes inteligensi yang
terdiri dari enam butir soal tes inteligensi. Hasil yang diperoleh A dalam tes
Butir ke
Butir untuk umur
1 2 3 4 5 6
3;0 x x x x x x
4;0 x x x x x x
5;0 x x x x x x
6;0 x x x x x x
7;0 x x x - - -
8;0 - - - - - -
Keterangan : butir dapat dijawab benar (x), butir tidak dapat dijawab (-).
tahun, (2) MA = 6 tahun + 3/6 tahun = 6,5 tahun, (3) IQ = (MA/CA) x 100 = (6,5/5) x
Skor IQ Kategori
50 – 69 Debil (moron)
30 – 49 Ambisil (embicile)
Di bawah 30 Ideot
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
23