Anda di halaman 1dari 10

AGORA Vol. 4, No.

2, (2016)
304

$1$/,6,6 %86,1(66 02'(/ &$19$6 3$'$ &9 .$<8 0851,


685$%$<$
Laurentius Evan Wijaya dan Ratih Indriyani
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: laurentiusevan@gmail.com

Abstrak² Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan Untuk itu, dibutuhkan konsep model bisnis yang tepat bagi
menganalisis model bisnis dengan pendekatan Business Model perusahaan untuk menumbuhkembangkan kegiatan bisnisnya.
Canvas pada CV. Kayu Murni. Metode penelitian yang digunakan Model bisnis dibutuhkan dalam mengidentifikasi fitur-fitur
adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan ekonomi pasar yaitu pilihan pelanggan, biaya transaksi,
menggunakan teknik wawancara mendalam. Teknik
heterogenitas diantara pelanggan dan produsen, dan persaingan
pengumpulan informan adalah purposive sampling. Teknik uji
validitas menggunakan uji triangulasi. Analisis menggunakan (Teece dalam Fieldt, 2013). Penelitian pada CEO IBM dari
metode analisis SWOT dan Kerangka Kerja Empat Aksi. tahun 2009 mengamati bahwa 70% dari para CEO
Penelitian ini menemukan bahwa pada customer segments, CV. memperhatikan inovasi model bisnis sebagai strategi prioritas
Kayu Murni sebaiknya memperluas segmen pasarnya kepada dan 98% sedang bekerja untuk mengubah model bisnis mereka
pelanggan-pelanggan yang berminat membeli kayu lain. Pada yang ada sekarang. Studi gabungan yang kedua dilakukan oleh
bagian value propositions, CV. Kayu Murni sebaiknya Business Week dan Boston Consulting Group menyimpulkan
meningkatkan nilai accessibility dengan memakai teknologi bahwa inovator model bisnis mempunyai keuntungan yang
internet. Pada channel, untuk saluran distribusi CV. Kayu Murni lebih tinggi dan berkelanjutan daripada inovator produk atau
dapat memanfaatkan kereta api kontainer. Pada customer
proses (Lindgart et. al., dalam Matzler, Bailom, Friendrich, dan
relationships CV. Kayu Murni dapat membekali staf marketing
dengan katalog. Pada revenue streams, CV. Kayu Murni sebaiknya Kohler, 2013).
memanfaatkan peluang untuk menjual lantai kayu atau mebel. Salah satu konsep model bisnis yang akan dipakai penulis
Pada key resource CV. Kayu Murni juga dapat menjual beberapa adalah model bisnis kanvas. Model bisnis kanvas yang biasa
mesin produksi yang lama dan menggantikan dengan mesin yang disebut BMC (Busines Model Canvas) ini merupakan model
lebih canggih. Pada key activities, CV. Kayu Murni sebaiknya bisnis yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh
membuat standart prosedur produksi tertulis. Pada key Osterwalder dan Pigneur pada tahun 2010. Analisis perusahaan
partnerships, CV. Kayu Murni perlu memperluas jaringan dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC) dinilai
kontraktor dan developer di daerah lokal serta mengembangkan efektif karena analisis yang digunakan dijelaskan secara
hubungan partner di luar negeri melalui showroom dan
menyeluruh baik dari segi pemasaran, sumber daya manusia,
wholesaler. Pada cost structure, CV. Kayu Murni sebaiknya
mengubah model bisnisnya menjadi penjualan pintu kayu dari keuangan, sampai dengan nilai atau produk yang ditawarkan.
jenis lain yang lebih murah. Sehingga pengusaha bisa menentukan arah bergerak bagi
perusahaan serta mengetahui keunggulan bersaing yang ada
Kata Kunci² Model Bisnis, Business Model Canvas, Analisis pada bisnis yang sedang dijalankannya (Suharti, 2015). BMC
SWOT, Kerangka Kerja Empat Aksi. mengijinkan bisnis untuk memahami bagaimana setiap
komponen berhubungan satu sama lain dalam jangka fungsi,
aktivitas, dan proses berjalannya bisnis tersebut (Ammanullah,
I. PENDAHULUAN
2015).
Salah satu bisnis yang bergerak di industri pengolahan
Sejak awal tahun 2016, negara-negara yang tergolong kayu adalah CV Kayu Murni. CV. Kayu Murni adalah sebuah
dalam ASEAN, khususnya Indonesia, sudah memasuki masa perusahaan di Surabaya yang bergerak di bidang manufaktur
perdagangan bebas lintas negara yang disebut sebagai pintu kayu merbau. CV Kayu Murni pada awalnya membidik
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dengan segmen pasar utamanya dalam membuat dan menjual pintu
diberlakukannya MEA, beberapa perusahaan industri di kayu untuk konsumen yang membangun rumah dan tempat
Indonesia mempunyai peluang untuk memperluas segmen tinggal berskala kecil dan menengah. Namun, CV Kayu Murni
pasar baik dari pasar lokal sampai di negara-negara ASEAN. melihat adanya peluang untuk membidik segmen pasar yang
Salah satu industri yang sedang berkembang di Indonesia baru, yaitu konsumen yang berniat membangun properti dan
adalah industri properti. Pada tahun ini, prospek bisnis properti bangunan yang berskala besar, seperti mansion, apartemen,
di Indonesia mulai membaik di mata para pengembang dan perumahan, dan hotel. Gedung dan bangunan yang berskala
investor. Investasi asing untuk sektor properti di tahun 2015 besar membutuhkan ruangan yang banyak sehingga
meningkat cukup tajam (Begini Prospek Bisnis Properti 2016, membutuhkan jumlah pintu yang banyak pula. Hal ini tentunya
2016, para. 4). Proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menguntungkan pihak CV Kayu Murni apabila CV Kayu
tahun 2016 diperkirakan akan menjadi dorongan positif bagi Murni berhasil mendapat dan menguasai pangsa pasar tersebut.
industri properti secara umum (Simak Proyeksi Pertumbuhan Namun CV. Kayu Murni juga mempunyai perusahaan-
Industri Properti di 2016, 2015, para. 1). perusahaan pesaing yang menawarkan produk pintu kayu
seperti Kenari Indah, Mapan Jaya, dan Jati Makmur, serta
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
305

pesaing yang menawarkan produk pengganti berupa pintu dari awareness, evaluation, purchase, delivery, dan aftersales.
alumunium, kaca, besi, dan UPVC. (Osterwalder & Pigneur, 2010). .
Karena itulah CV Kayu Murni memerlukan inovasi model
bisnisnya agar CV Kayu Murni dapat melayani segmen 4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationship)
pelanggan yang lebih besar dan kompleks. Model bisnis CV Customer relationship mendeskripsikan tentang berbagai
Kayu Murni yang ada sekarang hanya mampu melayani segmen tipe hubungan yang diciptakan perusahaan dengan segmen
pelanggan yang membangun rumah dan tempat tinggal. pelanggan yang spesifik. Customer relationship dapat
Sekarang pemilik perusahaan berusaha untuk mengembangkan dipengaruhi oleh berbagai motif, yaitu customer acquisition,
model bisnis CV Kayu Murni, namun belum menemukan alat customer retention, boosting sales (upselling). Customer
manajemen yang komprehensif dan efektif. Dengan relationship dapat dikategorikan menjadi personal assistance,
menggunakan inovasi model bisnis kanvas, CV Kayu Murni dedicated personal assistance, self-service, automated service,
dapat menganalisis secara menyeluruh baik dari segmentasi co-creation, dan communitites.
pasar, proposisi nilai produk yang ditawarkan dibandingkan
dengan para pesaing, saluran distribusi dan pelayanan yang 5. Aliran Pendapatan (Revenue Streams)
diberikan. Model bisnis kanvas juga membantu CV Kayu Revenue streams mendeskripsikan aliran kas yang
Murni dalam memahami keseluruhan proses, aktivitas utama, didapatkan oleh perusahaan dari masing-masing segmen
dan sumber daya utama yang diperlukan dalam menciptakan pelanggan. Sebuah model bisnis dapat menghasilkan dua jenis
dan mengirimkan nilai kepada pelanggan, serta struktur aliran pendapatan, yaitu transaction revenues dan recurring
pendapatan dan biaya yang terjadi pada masa kini, sehingga CV revenue. Terdapat 2 tipe mekanisme pemberian harga, yaitu
Kayu Murni dapat mengamati dan mengevaluasi masing- pemberian harga tetap dan harga dinamis.
masing komponen model bisnisnya pada masa kini dengan
menggunakan analisis SWOT, kemudian menginovasikan 6. Sumber Daya Utama (Key Resources)
model bisnis untuk kedepannya agar model bisnis dapat Menurut Osterwalder (2010), blok bangunan key
berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Analisis SWOT dapat resources menjelaskan aset-aset perusahaan yang paling
menyediakan dasar yang baik untuk diskusi yang lebih jauh, penting yang diperlukan agar model bisnis dapat bekerja.
membuat keputusan, dan inovasi di sekitar model bisnis Sumber daya utama dapat dikategorikan menjadi fisik,
(Osterwalder & Pigneur, 2010). intelektual, manusia, dan finansial.

Berikut ini adalah elemen-elemen BMC beserta 7. Aktivitas Utama (Key Activites)
penjelasannya: Blok bangunan key activites menjelaskan aktivitas utama
1. Segmentasi Pelanggan (Customer Segment) yang dilakukan perusahaan agar model bisnisnya bekerja
Customer segment menjelaskan kelompok-kelompok dengan baik. Seperti halnya sumber daya utama, aktivitas
orang atau organisasi yang ingin dicapai dan dilayani oleh utama juga dibutuhkan untuk menciptakan nilai, mencapai
perusahaan bisnis yang bersangkutan. Ada berbagai tipe pasar, mempertahankan customer relationship, dan menerima
customer segment yaitu mass market, niche market, segmented, pendapatan. Key activites dapat menjadi berbeda-beda
diversified, multi-sided platform. bergantung pada tipe model bisnisnya. Key activites dapat
dibedakan menjadi produksi, pemecahan masalah, dan
2. Proposisi Nilai (Value Propositions) platform/network.
Blok bangunan value propositions menjelaskan suatu
rangkaian produk atau layanan yang menciptakan nilai yang 8. Kemitraan Utama (Key Partnerships)
ditujukan kepada segmen pelanggan yang spesifik. Nilai Key partnership mendeskripsikan jaringan para
tersebut dapat berwujud kuantitatif (contohnya: harga, supplier dan mitra yang membuat model bisnis berjalan.
kecepatan layanan) atau kualitatif (contohnya: desain, Perusahaan melakukan kemitraan untuk berbagai tujuan, dan
pengalaman pelanggan). Macam-macam value propositions kemitraan telah menjadi landasan pada banyak model bisnis.
adalah newness, performance, customization, getting the job Perusahaan menciptakan aliansi untuk mengoptimalkan model
done, design, brand/status, price, cost reduction, risk reduction, bisnis mereka, mengurangi risiko, dan memperoleh sumber
accessibility, convenience/usability. daya.
Kemitraan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu
3. Saluran (Channels) aliansi strategis diantara para perusahaan bukan pesaing,
Channels dibedakan menjadi langsung dan tidak kemitraan strategis diantara perusahaan pesaing, joint ventures
langsung, sebagaimana juga dibedakan menjadi channel milik untuk mengembangkan bisnis baru, hubungan pembeli-supplier
sendiri dan channel milik partner. Channel milik sendiri yang untuk memastikan bahan-bahan suplai yang terjamin.
bersifat langsung contohnya in-house sales dan website.
Sedangkan channel milik sendiri yang bersifat tidak langsung, 9. Struktur Biaya (cost structure)
contohnya retail. Channel milik partner bersifat tidak langsung Struktur biaya mendeskripsikan semua biaya yang terjadi
dan memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan untuk menjalankan model bisnis. Model bisnis secara umum
dan manfaat dari kekuatan partner. Contohnya grosir, retail, mempunyai dua jenis struktur biaya, yaitu cost-driven dan
atau web sites milik partner. Channel terdiri dari fase value-driven.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
306

Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT Metode analisis menggunakan metode analisis SWOT dan
dan Kerangka Kerja Empat Aksi. Kerangka Kerja Empat Aksi. Penelitian ini menggunakan
Analisis SWOT mempertanyakan keempat pertanyaan format kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk
besar yang sederhana. Dua dari yang pertama adalah apakah mendeskripsikan secara kualitatif mengenai model bisnis
kekuatan dan kelemahan dari suatu organisasi, yang menilai kanvas pada CV. Kayu Murni yang berjalan sekarang,
organisasi secara internal. Kedua yang terakhir adalah apakah kemudian melakukan analisis SWOT dan
peluang yang dimiliki oleh suatu organisasi dan ancaman yang mengkombinasikannya dengan kerangka kerja strategi blue
harus dihadapi, yang menilai posisi organisasi dalam ocean, kemudian mendesain business model canvas CV. Kayu
lingkungannya. Pada keempat pertanyaan ini, dua pertanyaan murni yang baru yang diajukan oleh penulis berdasarkan data-
mengacu pada area yang bermanfaat (kekuatan dan peluang), data dari wawancara dan observasi kualitatif.
dan dua pertanyaan lainnya mengacu pada area yang merugikan
(kelemahan dan ancaman). Akan menjadi bermanfaat apabila III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
mengajukan keempat penilaian tersebut pada keseluruhan Berikut adalah hasil penelitian BMC CV. Kayu Murni yang
model bisnis organisasi serta masing-masing kesembilan lama:
komponen business model canvas.
Kerangka Kerja Empat Aksi menanyakan keempat faktor 1. Customer Segments
berikut: Pelanggan pada CV. Kayu Murni terdiri dari dua bagian,
1. Faktor apa saja yang dianggap sudah ada dalam yaitu segmen untuk penjualan eksport dan segmen untuk
industri yang harus dihilangkan? penjualan local. Jenis segmen pelanggan untuk penjualan bahan
2. Faktor apa saja yang harus dikurangi sampai sedikit baku kayu merbau yang berupa kayu gergajian (sawn timber)
berada di bawah standar industri? untuk lokal adalah perusahaan mebel dan barang jadi dari kayu,
3. Faktor apa saja yang harus dinaikkan di atas standar seperti perabotan, pintu, jendela, dan kusen. Mayoritas
industri? pelanggan kayu gergajian adalah produsen dari Surabaya,
4. Faktor apa saja yang harus diciptakan yang tidak Sidoarjo, dan Malang. Sedangkan untuk penjualan pintu lokal,
pernah ditawarkan industri? segmen pelanggannya adalah kontraktor, developer, dan
pemilik rumah. Untuk penjualan kayu gergajian, segmennya
II. METODE PENELITIAN adalah produsen mebel dan pintu kayu.

1. Format dan Metode Penelitian 2. Value Propositions


Penelitian ini menggunakan format penelitian kualitatif. Proposisi nilai Customization adalah proposisi nilai yang
Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai suatu proses yang mencocokkan produk dan layanan dengan kebutuhan
mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik pelanggan. CV. Kayu Murni merupakan produsen made by
mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia order. Ukuran, desain pola pintu, dan pola pelitur serta
(Sarwono, 2006). Metode penelitian yang akan digunakan modelnya dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli. Selain
adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah ukuran tebal pintu, pelanggan juga bisa meminta agar ukuran
penggambaran secara kualitatif fakta, data, atau objek material lebar, panjang, dan desain pintunya dapat disesuaikan dengan
yang tidak berupa rangkaian angka, melainkan berupa keinginannya.
ungkapan bahasa atau wacana melalui interprestasi yang tepat Proposisi nilai design adalah proposisi nilai yang
dan sistematis (Wibowo, 2011). memberikan nilai desain dan estetika pada produk dan
layanannya. Desain produk sebagian besar dari keinginan
2. Teknik Pengumpulan data pembeli yang dapat berupa spesifikasinya, desain produk,
Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik ukuran, dan jumlahnya. CV. Kayu Murni menawarkan
wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan cara alternatif model dan desain pintu, yaitu: oval, tulip, double
pengumpulan data dengan tatap muka secara langsung dengan tulip, double tulip panel, horizontal 4 panel, horizontal 8 panel.
informan yang bisa dilakukan secara intensif dan berulang- CV. Kayu Murni juga berupaya dalam meningkatkan nilai
ulang (Bungin, 2001). brand-nya. CV. Kayu Murni meningkatkan nilai brand dengan
tetap menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan. CV.
3. Teknik Penentuan Informan Kayu Murni juga meningkatkan nilai brand dengan membuat
Teknik penentuan informan menggunakan metode logonya sendiri. Di setiap surat jalan, label barang, dan website
purposive sampling, yaitu teknik penentuan informan juga selalu diberikan logo, nama, dan alamat CV. Kayu Murni.
berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti (Sugiyono, 2012). Hal ini didukung oleh pelanggan yang mengenal CV. Kayu
Murni sebagai perusahaan yang menghasilkan produk yang
4. Teknik Uji Validitas berkualitas lebih baik dibandingkan perusahaan-perusahaan
Teknik uji validitas menggunakan uji triangulasi, yaitu lain.
teknik pemeriksaan keabsahan data yang membandingkan CV. Kayu Murni juga memberikan nilai cost reduction,
dengan sumber lain (Moleong, 2014). yaitu membantu pelanggan dalam mengurangi biaya. CV. Kayu
Murni menawarkan pengurangan biaya kepada pelanggan
5. Metode Analisis Data berupa pengurangan tebal pintu, sedangkan CV. Kayu Murni
memberi nilai pengurangan biaya berupa biaya model desain,
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
307

biaya pengecatan, biaya bahan baku, dan mengurangi tebal Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
pintu. CV. Kayu Murni memberikan nilai pengurangan biaya bahwa jenis hubungan pelanggan yang dilakukan CV. Kayu
dengan pengurangan tebal pintu dan volume kusen. Murni adalah personal assistance, yaitu hubungan pelanggan
CV. Kayu Murni juga memberikan nilai pengurangan yang berdasarkan pada interaksi langsung pelanggan dengan
risiko (risk reduction) kepada pelanggannya. CV. Kayu Murni wakil perusahaan (Osterwalder dan Pigneur, 2010).
memberikan nilai risk reduction kepada pelanggan dengan
memberikan garansi 3 bulan gratis secara full service. 5. Revenue Streams
CV. Kayu Murni juga menawarkan nilai accessibility, Aliran pendapatan berasal dari dua sumber, yaitu dari
yaitu memudahkan pelanggan dalam mengakses produk dan penjualan pintu, kusen, dan jendela untuk eksport dan penjualan
layanan tertentu. Pelanggan dapat menggunakan fitur e-mail lokal, serta penjualan kayu merbau mentah. Pendapatan yang
dan website resmi CV. Kayu Murni untuk melakukan order. sifatnya berjalan berasal dari penjualan pintu, kusen, dan
Pemilik rumah juga tidak perlu pergi ke lapangan untuk jendela untuk eksport dan lokal karena pembayarannya
melakukan pengukuran, karena sudah dikerjakan oleh CV. mengenakan sistem uang muka (down payment). Sedangkan
Kayu Murni. untuk penjualan bahan kayu merbau mentahan menerapkan
CV. Kayu Murni juga menawarkan nilai kenyamanan sistem pembayaran tunai di atas truk, jadi penjualan bahan baku
(convenience). Pelanggan tidak perlu bingung dengan adanya merupakan pendapatan sekali bayar.
kendala di lapangan serta pada proses produksi pintunya, Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), perusahaan
karena CV. Kayu Murni berupaya untuk menyelesaikan proses mempunyai dua jenis mekanisme pemberian harga, yaitu daftar
produksi dan pekerjaannya tanpa mengganggu pihak harga tetap (fixed menu pricing), dan harga dinamis (dynamic
pelanggan. pricing). Cara perusahaan menentukan mekanisme harga pada
Dalam hal ancaman pesaing menawarkan nilai yang lebih setiap aliran pendapatan akan membuat perbedaan yang besar
baik, CV. Kayu Murni menyediakan nilai berupa kualitas pada besarnya margin pendapatan yang didapatkan. Pada CV.
produk yang lebih baik daripada pesaing-pesaingnya, namun Kayu Murni, mekanisme pemberian harga untuk pintu dan
dengan harga yang lebih mahal. Produk pintu atau kusen yang jendela adalah harga per meter persegi, sedangkan untuk bahan
lebih murah itu banyak, namun CV. Kayu Murni menghasilkan baku kayu merbau (sawn timber) dan kusen memakai harga per
kualitas produk yang lebih baik. meter kubik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mekanisme
pemberian harga produk pada CV. Kayu Murni adalah fixed
3. Channels menu pricing berdasarkan peningkatan volume (volume
Saluran yang digunakan untuk mendistribusikan produk dependent).
adalah truk milik sendiri untuk pelanggan lokal dan kontainer Penjualan silang (cross selling) adalah penjualan bahan
milik jasa ekspedisi untuk pelanggan eksport. Sedangkan baku langsung kepada pelanggan tanpa melalui proses
saluran komunikasi yang digunakan adalah interaksi langsung produksi. Sementara dalam peluang melakukan penjualan
staf marketing dengan pelanggan atau menggunakan telepon, e- silang (cross selling), penjualan silang hanya bisa dilakukan di
mail, papan iklan dan website. Saluran penjualan yang daerah lokal, namun tidak memungkinkan untuk melakukan
digunakan adalah interaksi staf marketing dengan pelanggan cross selling ke luar negeri (eksport), karena pemerintah tidak
pada fase purchasing dan aftersales. Channel yang bersifat mengijinkan untuk menjual kayu mentah ke luar negeri,
langsung dan milik CV. Kayu Murni adalah website dan truk. melainkan sudah harus berbentuk barang jadi, contohnya
Sedangkan channel yang bersifat tidak langsung dan milik seperti mebel dan pintu jadi.
orang lain adalah papan iklan (karena dipasang pada proyek
bangunan milik developer) dan kontainer milik jasa ekspedisi. 6. Key Resources
Sumber daya fisik adalah berupa aset fisik seperti fasilitas
4. Customer Relationships manufaktur, gedung, kendaraan, mesin, sistem, sistem point-of-
Motif yang pertama adalah melakukan akuisisi pelanggan sales, dan jaringan distribusi (Osterwalder & Pigneur, 2010).
(customer acquisition). Cara CV. Kayu Murni melakukan Sumber daya fisik di CV. Kayu Murni adalah dua truk, dua
akuisisi pelanggan adalah dengan cara sering menghubungi forklif, mesin dengan jumlah di atas 30 unit dengan berbagai
calon pelanggan melalui telepon, e-mail, dan mendatangkan macam fungsi, ada yang untuk molding, compressing, dan
sales marketing ke tempat-tempat yang sedang melakukan assembling.
proses pembangunan. Sumber daya intelektual di CV. Kayu Murni adalah
Motif yang kedua adalah mempertahankan pelanggan mempunyai SVLK, sudah mempunyai tanda pengenal importir
(customer retention). CV. Kayu Murni mempertahankan dan eksportir, mempunyai penerbit, juga semua sistem tata cara
pelanggan dengan memberikan kualitas sebaik mungkin dalam produksi, prosedur untuk kegiatan produksi dari proses grade
produk dan layanannya. sampai proses finishing pintu, kayu, dan jendela,
Motif yang ketiga adalah meningkatkan penjualan pada berpengalaman selama 30 tahun di bidang kayu, sistem
pelanggan (boosting sales / upselling). Untuk meningkatkan produksi dan kontrol kualitas. Banyak juga staf-staf yang sudah
penjualan pada pelanggan, CV. Kayu Murni memberikan bekerja sangat lama dari awal Kayu Murni berdiri. Lalu CV.
cashback. Adanya penambahan penawaran produk yang belum Kayu Murni sudah bersertifikat SVLK, ada penerbit, dan
dicoba oleh pelanggan. CV. Kayu Murni memberikan diskon sebagainya.
apabila pelanggan membeli dalam jumlah banyak. Pelanggan Sumber daya manusia CV. Kayu Murni jumlah
menerima cashback sebesar 5 persen. karyawannya mencapai 50 orang. CV. Kayu Murni mempunyai
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
308

bagian produksi dan bagian staf. Pada bagian produksi, ada 30 Key partnerships mendeskripsikan jaringan supplier dan
orang yang bertugas di bagian perakitan, pemotongan, mitra yang membuat model bisnis berjalan (Osterwalder &
pengepakan, pengecatan, kemudian ada sopir dan asistennya Pigneur, 2010). Berikut ini akan dibahas jenis-jenis kemitraan
yang berjumlah 6 orang. Pada bagian gudang bahan baku ada 5 dan perannya pada CV. Kayu Murni.
orang yang bertugas mengawasi gudang dan mengangkut bahan CV. Kayu Murni mempunyai hubungan partner dengan
baku. Sumber daya kayu merbau sulit untuk ditiru, karena kontraktor dan supplier kayu merbau di Sulawesi dan Papua.
membutuhkan modal yang besar dan sulit didapat. Sumber daya Peran hubungan partner dengan kontraktor adalah kontraktor
mesin-mesin produksi cukup mudah ditiru, karena mesin-mesin dapat membantu dalam mempromosikan produk-produk CV.
tersebut dapat dibeli di daerah Malang dan Sidoarjo, serta Kayu Murni kepada jaringan-jaringannya. Sedangkan peran
pesaing-pesaing juga sudah memiliki mesin-mesin yang sama hubungan partner dengan supplier kayu merbau adalah
dengan milik CV. Kayu Murni, seperti mesin jointer, cross cut, menyuplai bahan baku kayu merbau kepada CV. Kayu Murni.
dan sebagainya. CV. Kayu Murni memelihara hubungan partner dengan
supplier dan kontraktor. CV. Kayu Murni membantu supplier
7. Key Activities kayu merbau di Sulawesi dan Papua dengan memberi bantuan
Key activites adalah kegiatan utama yang harus dilakukan dana sebagai wujud upaya memelihara kemitraan. nambahkan
oleh perusahaan agar model bisnisnya dapat berjalan dengan keterangan bahwa CV. Kayu Murni selalu melakukan upaya
efektif. Aktivitas utama dibedakan menjadi aktivitas produksi untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan partner
(production), pemecahan masalah (problem solving), platform dengan memberikan pelayanan seramah mungkin dan
/ network (Osterwalder & Pigneur, 2010). Berikut ini akan melakukan pendekatan seperti teman.
dibahas masing-masing aktivitas tersebut di CV. Kayu Murni.
Aktivitas produksi adalah aktivitas pengolahan produk 9. Cost Structure
mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Empat Struktur biaya (cost structure) mendeskripsikan semua
tahap produksi, yaitu pemilihan kayu (grade), pemotongan dan biaya yang terjadi untuk menjalankan model bisnis. Kegiatan
pembukaan kulit kayu, kemudian tahap perakitan (assembling), menciptakan dan menyalurkan nilai, mempertahankan
kemudian tahap pengecatan dan penghalusan (finishing), hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, semuanya
kemudian diperiksa oleh bagian Quality Control, lalu menuntut biaya. Berikut ini akan dibahas semua jenis biaya
diserahkan kepada bagian packaging. yang ada di CV. Kayu Murni.
Aktivitas pengiriman adalah aktivitas penyaluran nilai Jenis-jenis biaya yang terjadi adalah izin SVLK
kepada pelanggan. Untuk eksport, CV. Kayu Murni membutuhkan biaya yang tidak sedikit, biaya penerbit supaya
menanyakan ke pihak ekspedisi jadwal pengangkutan bisa menjual bahan mentahnya, dan juga pembayaran iuran
barangnya, kalau jadwalnya sudah ditetapkan, CV. Kayu Murni untuk menanam pohon dan lain-lain. Jenis-jenis biaya produksi
memberitahu pelanggan di luar negeri mengenai jadwal adalah biaya pembelian bahan baku untuk eksport dan lokal,
kedatangan barangnya. Kalau untuk penjualan kayu mentah dan biaya kontainer, biaya kapal, biaya gaji karyawan, listrik,
sawn timber, CV. Kayu Murni menelepon dulu ke telepon, biaya bahan baku yaitu sawn timber, biaya pengiriman
perusahaannya kalau barangnya sudah ada, setelah disetujui dan ekspedisi, lalu ada biaya administrasi seperti biaya
baru dikirim, karena ada kalanya lapangan perusahaan penerbit, biaya perizinan untuk eksport berupa SVLK, biaya
penerima penuh sehingga truk tidak bisa masuk. Kalau produk untuk iuran menanam pohon.
jadi dari lokal CV. Kayu Murni menghubungi customer dulu CV. Kayu Murni lebih berfokus pada menjual produk
dan janjian kapan bisa kirim. dengan kualitas tinggi daripada menjual produk dengan harga
Aktivitas problem solving terkait penanganan kerusakan murah. Sementara pada pembahasan biaya paling tinggi per
barang pada CV. Kayu Murni mempunyai metode tertentu. bulannya pada CV. Kayu Murni, pembelian bahan baku kayu
Apabila terjadi kerusakan barang atau barang cacat, CV. Kayu merbau gergajian (sawn timber) menuntut biaya yang paling
Murni akan menyelidiki penyebab kerusakan dan cacat barang tinggi.
di bagian produksi. Apabila tidak ditemukan penyebabnya di Berdasarkan hasil analisis SWOT dan Kerangka Kerja
bagian produksi, maka CV. Kayu Murni akan mencari Empat Aksi, maka perumusan BMC yang baru adalah sebagai
penyebabnya pada bagian pengiriman, yaitu pihak sopir truk berikut:
dan kontainer. Setelah menemukan penyebab kerusakan
barang, staf CV. Kayu Murni akan mencoba menjelaskan 1. Customer Segments
kepada pelanggan mengenai penyebab kerusakan barang yang Untuk mencapai segmen pelanggan untuk kontraktor
terjadi dan memohon maaf atas kerusakan yang ditimbulkan. dan pemilik tanah yang akan membangun rumah dengan
Aktivitas network adalah aktivitas bisnis yang memelihara budget di bawah Rp. 600 juta, CV. Kayu Murni harus
hubungan dengan pelanggan dan partner. Aktivitas untuk mempertahankan brand image CV. Kayu Murni dengan
pemeliharaan network CV. Kayu Murni adalah menghubungi menghasilkan produk berkualitas tinggi. CV. Kayu Murni
para pelanggan, khususnya pelanggan-pelanggan lama yang dapat menciptakan anak perusahaan baru yang khusus
sudah lama tidak membeli di tempat CV. Kayu Murni agar mau untuk memproduksi dan menjual kayu gergajian dan pintu
membeli pintu dan kayu di CV. Kayu Murni lagi. dari kayu jenis lain yang berkualitas lebih rendah, namun
dengan harga yang lebih murah. Untuk pelanggan eksport,
8. Key Partnerships segmen pelanggannya adalah showroom di luar negeri di
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
309

Australia, Bangladesh, Singapura, dan negara-negara di developer di daerah lokal serta mengembangkan
Eropa. hubungan partner di area lokal dan area luar negeri melalui
showroom dan wholesaler. CV. Kayu Murni juga
2. Value Propositions sebaiknya berpartner dengan supplier kayu jenis lain
Untuk pemberian garansi, CV. Kayu Murni perlu untuk mengembangkan nilai produk dan menurunkan
menambahkan masa garansinya dari 3 bulan bisa menjadi biaya bahan baku kayu merbau.
6 bulan, 1 tahun, atau garansi 10 tahun. CV. Kayu Murni
dapat memberikan nilai accessibility kepada pelanggan 9. Cost Structures
lokal dengan melakukan kerjasama dengan pemilik CV. Kayu Murni sebaiknya mempertimbangkan
showroom yang ada di Surabaya atau luar kota untuk menjual pintu kayu jenis lain yang lebih murah untuk
memajang dan menjual pintu kayunya dan memberikan menurunkan biaya pembelian kayu merbau yang
bagian transaksi pelanggan kepada pihak showroom. CV. mahal.CV. Kayu Murni juga sebaiknya melakukan
Kayu Murni juga dapat memproduksi pintu dengan pola efisiensi di bagian mesin produksi, serta mengurangi biaya
ukiran untuk meningkatkan nilai design yang diberikan. perawatan mesin produksi dengan menyewakan mesin
produksi kepada pihak yang membutuhkan untuk
3. Channels mengurangi biaya perawatan mesin produksi.
CV. Kayu Murni dapat memanfaatkan kereta api
kontainer untuk mengirimkan bahan baku kayu gergajian
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
dan pintu ke pelanggan lokal dengan lebih cepat dan
aman. Untuk saluran penjualan, CV. Kayu Murni dapat Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan BMC yang lama
bekerja sama dengan pihak pameran dan showroom dan yang baru. Berikut ini adalah kesimpulan dari deskripsi
seperti Norton, Megabuild, dan Indo Build Tech. BMC yang lama:

4. Customer Relationships 1. Customer Segments


CV. Kayu Murni dapat membekali staf marketing Berdasarkan teori jenis segmen pelanggan dalam
dengan katalog berisi contoh produk pintu dan daftar Osterwalder dan Pigneur (2010), CV. Kayu Murni adalah
harga. Dalam mempertahankan pelanggan, CV. Kayu model bisnis dengan jenis segmen pelanggan segmented, yaitu
Murni dapat melakukan after-sale dengan cara model bisnis yang memfokuskan pada segmen pelanggan yang
menanyakan informasi pada kontraktor mengenai kualitas spesifik, yaitu pelanggan yang hanya ingin membeli pintu,
kayu. Dalam meningkatkan penjualan, CV. Kayu Murni kusen, jendela, dan bahan baku dari kayu merbau. (Osterwalder
dapat memberikan pembayaran kredit pada pelanggan & Pigneur, 2010)
yang sudah dipercaya.
2. Value Propositions
5. Revenue Streams Osterwalder dan Pigneur (2010) mengemukakan bahwa
CV. Kayu Murni sebaiknya memanfaatkan peluang proposisi nilai dapat terdiri dari berbagai macam, yaitu
untuk melakukan bisnis di bidang pembuatan lantai kayu newness, performance, customization, getting the job done,
atau mebel. CV. Kayu Murni juga sebaiknya menyewakan design, brand/status, price, cost reduction, risk reduction,
mesin produksi yang kurang dimanfaatkan kepada pihak accessibility, dan convenience/usability.
yang membutuhkan. Proposisi nilai Customization adalah proposisi nilai yang
mencocokkan produk dan layanan dengan kebutuhan
6. Key Resources pelanggan. CV. Kayu Murni merupakan produsen made by
CV. Kayu Murni dapat melakukan investasi mesin order. Ukuran, desain pola pintu, dan pola pelitur serta
dengan menjual beberapa mesin produksi yang lama dan modelnya dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli. Selain
menggantikan dengan mesin yang lebih canggih, yaitu ukuran tebal pintu, pelanggan juga bisa meminta agar ukuran
mesin JIH-455 D NC seharga Rp.350 juta. lebar, panjang, dan desain pintunya dapat disesuaikan dengan
CV. Kayu Murni juga perlu untuk membuat standard keinginannya.
prosedur berupa flowchart untuk proses produksi dan Proposisi nilai design adalah proposisi nilai yang
penanganan keluhan pelanggan. memberikan nilai desain dan estetika pada produk dan
layanannya. Desain produk sebagian besar dari keinginan
7. Key Activities pembeli yang dapat berupa spesifikasinya, desain produk,
CV. Kayu Murni sebaiknya membuat standart ukuran, dan jumlahnya. CV. Kayu Murni menawarkan
prosedur untuk mempermudah proses pembelajaran bagi alternatif model dan desain pintu, yaitu: oval, tulip, double
staf produksi yang baru dan sebagai pedoman untuk tulip, double tulip panel, horizontal 4 panel, horizontal 8 panel.
memahami proses produksi. CV. Kayu Murni juga berupaya dalam meningkatkan nilai
brand-nya. CV. Kayu Murni meningkatkan nilai brand dengan
tetap menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan. CV.
8. Key Partnerships Kayu Murni juga meningkatkan nilai brand dengan membuat
Untuk meningkatkan jaringan penjualan, CV. Kayu logonya sendiri. Di setiap surat jalan, label barang, dan website
Murni perlu memperluas jaringan kontraktor korporat dan juga selalu diberikan logo, nama, dan alamat CV. Kayu Murni.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
310

Hal ini didukung oleh pelanggan yang mengenal CV. Kayu 4. Customer Relationships
Murni sebagai perusahaan yang menghasilkan produk yang
berkualitas lebih baik dibandingkan perusahaan-perusahaan Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), hubungan
lain. pelanggan yang dilakukan oleh perusahaan mempunyai tiga
CV. Kayu Murni juga memberikan nilai cost reduction, motif, yaitu akuisisi pelanggan (customer acquisition),
yaitu membantu pelanggan dalam mengurangi biaya. CV. Kayu mempertahankan pelanggan tetap (customer retention), dan
Murni menawarkan pengurangan biaya kepada pelanggan meningkatkan penjualan pada pelanggan (boosting sales /
berupa pengurangan tebal pintu, sedangkan CV. Kayu Murni upselling). Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana
memberi nilai pengurangan biaya berupa biaya model desain, ketiga motif tersebut mempengaruhi CV. Kayu Murni dalam
biaya pengecatan, biaya bahan baku, dan mengurangi tebal melakukan hubungan pelanggan.
pintu. CV. Kayu Murni memberikan nilai pengurangan biaya Motif yang pertama adalah melakukan akuisisi pelanggan
dengan pengurangan tebal pintu dan volume kusen. CV. Kayu (customer acquisition). Cara CV. Kayu Murni melakukan
murni memberikan nilai cost reduction dengan memberikan akuisisi pelanggan adalah dengan cara sering menghubungi
jasa antar barang secara gratis. CV. Kayu Murni juga calon pelanggan melalui telepon, e-mail, dan mendatangkan
memberikan nilai pengurangan risiko (risk reduction) kepada sales marketing ke tempat-tempat yang sedang melakukan
pelanggannya. CV. Kayu Murni memberikan nilai risk proses pembangunan.
reduction kepada pelanggan dengan memberikan garansi 3 Motif yang kedua adalah mempertahankan pelanggan
bulan gratis secara full service. Apabila sudah lebih dari 3 bulan (customer retention). CV. Kayu Murni mempertahankan
sejak penjualan, maka pelanggan masih dapat memperbaiki pelanggan dengan memberikan kualitas sebaik mungkin dalam
pintu, kusen atau jendela, namun pelanggan diharuskan produk dan layanannya. CV. Kayu Murni harus selalu
membayar sesuai kerusakan yang timbul. menghubungi pelanggan-pelanggan lama untuk sekedar
CV. Kayu Murni juga menawarkan nilai accessibility, berkomunikasi dan memelihara hubungan bisnis.
yaitu memudahkan pelanggan dalam mengakses produk dan Motif yang ketiga adalah meningkatkan penjualan pada
layanan tertentu. Pelanggan dapat menggunakan fitur e-mail pelanggan (boosting sales / upselling). Untuk meningkatkan
dan website resmi CV. Kayu Murni untuk melakukan order. penjualan pada pelanggan, CV. Kayu Murni memberikan
Pemilik rumah juga tidak perlu pergi ke lapangan untuk cashback. Adanya penambahan penawaran produk yang belum
melakukan pengukuran, karena sudah dikerjakan oleh CV. dicoba oleh pelanggan. CV. Kayu Murni memberikan diskon
Kayu Murni. apabila pelanggan membeli dalam jumlah banyak. Pelanggan
CV. Kayu Murni juga menawarkan nilai kenyamanan menerima cashback sebesar 5 persen.
(convenience). Pelanggan tidak perlu bingung dengan adanya Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
kendala di lapangan serta pada proses produksi pintunya, bahwa jenis hubungan pelanggan yang dilakukan CV. Kayu
karena CV. Kayu Murni berupaya untuk menyelesaikan proses Murni adalah personal assistance, yaitu hubungan pelanggan
produksi dan pekerjaannya tanpa mengganggu pihak yang berdasarkan pada interaksi langsung pelanggan dengan
pelanggan. CV. Kayu murni memberikan nilai kenyamanan wakil perusahaan (Osterwalder dan Pigneur, 2010).
dengan memberikan jasa antar barang secara gratis, serta
menangani semua masalah teknis terkait konstruksi pintu dan 5. Revenue Streams
bangunan, sedangkan hal-hal yang sifatnya desain atau lain-lain Revenue streams mendeskripsikan aliran kas yang
akan diberikan keterangan perkembangannya kepada pemilik didapatkan oleh perusahaan dari masing-masing segmen
rumah. Dalam hal ancaman pesaing menawarkan nilai yang pelanggan. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), sebuah
lebih baik, CV. Kayu Murni menyediakan nilai berupa kualitas model bisnis mempunyai dua jenis aliran pendapatan, yaitu
produk yang lebih baik daripada pesaing-pesaingnya, namun pendapatan transaksi (transactional revenue) yang didapat dari
dengan harga yang lebih mahal. Produk pintu atau kusen yang sekali pembayaran, dan pendapatan berjalan (recurring
lebih murah itu banyak, namun CV. Kayu Murni menghasilkan revenue) yang didapatkan dari pembayaran yang berlanjut.
kualitas produk yang lebih baik. Berikut akan dibahas masing-masing pendapatan transaksi dan
pendapatan berjalan yang ada di CV. Kayu Murni.
3. Channels Yang pertama adalah sumber aliran pendapatan CV. Kayu
Murni. Aliran pendapatan berasal dari dua sumber, yaitu dari
Saluran yang digunakan untuk mendistribusikan produk penjualan pintu, kusen, dan jendela untuk eksport dan penjualan
adalah truk milik sendiri untuk pelanggan lokal dan kontainer lokal, serta penjualan kayu merbau mentah. Pendapatan yang
milik jasa ekspedisi untuk pelanggan eksport. Sedangkan sifatnya berjalan berasal dari penjualan pintu, kusen, dan
saluran komunikasi yang digunakan adalah interaksi langsung jendela untuk eksport dan lokal karena pembayarannya
staf marketing dengan pelanggan atau menggunakan telepon, e- mengenakan sistem uang muka (down payment). Sedangkan
mail, papan iklan dan website. Saluran penjualan yang untuk penjualan bahan kayu merbau mentahan menerapkan
digunakan adalah interaksi staf marketing dengan pelanggan sistem pembayaran tunai di atas truk, jadi penjualan bahan baku
pada fase purchasing dan aftersales. Channel yang bersifat merupakan pendapatan sekali bayar.
langsung dan milik CV. Kayu Murni adalah website dan truk. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), perusahaan
Sedangkan channel yang bersifat tidak langsung dan milik mempunyai dua jenis mekanisme pemberian harga, yaitu daftar
orang lain adalah papan iklan (karena dipasang pada proyek harga tetap (fixed menu pricing), dan harga dinamis (dynamic
bangunan milik developer) dan kontainer milik jasa ekspedisi. pricing). Cara perusahaan menentukan mekanisme harga pada
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
311

setiap aliran pendapatan akan membuat perbedaan yang besar efektif. Aktivitas utama dibedakan menjadi aktivitas produksi
pada besarnya margin pendapatan yang didapatkan. Pada CV. (production), pemecahan masalah (problem solving), platform
Kayu Murni, mekanisme pemberian harga untuk pintu dan / network (Osterwalder & Pigneur, 2010). Berikut ini akan
jendela adalah harga per meter persegi, sedangkan untuk bahan dibahas masing-masing aktivitas tersebut di CV. Kayu Murni.
baku kayu merbau (sawn timber) dan kusen memakai harga per Aktivitas produksi adalah aktivitas pengolahan produk
meter kubik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mekanisme mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Empat
pemberian harga produk pada CV. Kayu Murni adalah fixed tahap produksi, yaitu pemilihan kayu (grade), pemotongan dan
menu pricing berdasarkan peningkatan volume (volume pembukaan kulit kayu, kemudian tahap perakitan (assembling),
dependent). kemudian tahap pengecatan dan penghalusan (finishing),
Penjualan silang (cross selling) adalah penjualan bahan kemudian diperiksa oleh bagian Quality Control, lalu
baku langsung kepada pelanggan tanpa melalui proses diserahkan kepada bagian packaging.
produksi. Sementara dalam peluang melakukan penjualan Aktivitas pengiriman adalah aktivitas penyaluran nilai
silang (cross selling), penjualan silang hanya bisa dilakukan di kepada pelanggan. Untuk penjualan bahan baku, begitu selesai
daerah lokal, namun tidak memungkinkan untuk melakukan langsung dikirim. Untuk produk jadi dari lokal CV. Kayu Murni
cross selling ke luar negeri (eksport), karena pemerintah tidak menelepon pelanggan mengenai waktu kirim, apabila terjadi
mengijinkan untuk menjual kayu mentah ke luar negeri, kesepakatan waktu kirim, barang baru akan dikirim. Untuk
melainkan sudah harus berbentuk barang jadi, contohnya eksport, harus berkomunikasi dengan bagian ekspedisi dalam
seperti mebel dan pintu jadi. hal pengalokasian barang.
Aktivitas problem solving terkait penanganan kerusakan
6. Key Resources barang pada CV. Kayu Murni mempunyai metode tertentu.
Sumber daya fisik adalah berupa aset fisik seperti fasilitas Apabila terjadi kerusakan barang atau barang cacat, CV. Kayu
manufaktur, gedung, kendaraan, mesin, sistem, sistem point-of- Murni akan menyelidiki penyebab kerusakan dan cacat barang
sales, dan jaringan distribusi (Osterwalder & Pigneur, 2010). di bagian produksi. Apabila tidak ditemukan penyebabnya di
Sumber daya fisik di CV. Kayu Murni adalah dua truk, dua bagian produksi, maka CV. Kayu Murni akan mencari
forklif, mesin dengan jumlah di atas 30 unit dengan berbagai penyebabnya pada bagian pengiriman, yaitu pihak sopir truk
macam fungsi, ada yang untuk molding, compressing, dan dan kontainer. Setelah menemukan penyebab kerusakan
assembling. barang, staf CV. Kayu Murni akan mencoba menjelaskan
Sumber daya intelektual adalah berupa komponen- kepada pelanggan mengenai penyebab kerusakan barang yang
komponen penting yang menyusun model bisnis yang kuat, terjadi dan memohon maaf atas kerusakan yang ditimbulkan.
yaitu: brand, pengetahuan perorangan, paten dan hak milik, Aktivitas network adalah aktivitas bisnis yang memelihara
partnerships, dan database pelanggan (Osterwalder & Pigneur, hubungan dengan pelanggan dan partner. Aktivitas untuk
2010). Sumber daya intelektual di CV. Kayu Murni adalah pemeliharaan network CV. Kayu Murni adalah menghubungi
mempunyai SVLK, sudah mempunyai tanda pengenal importir para pelanggan, khususnya pelanggan-pelanggan lama yang
dan eksportir, mempunyai penerbit, juga semua sistem tata cara sudah lama tidak membeli di tempat CV. Kayu Murni agar mau
produksi, prosedur untuk kegiatan produksi dari proses grade membeli pintu dan kayu di CV. Kayu Murni lagi. CV. Kayu
sampai proses finishing pintu, kayu, dan jendela, Murni juga memelihara hubungan dengan para kontraktor
berpengalaman selama 30 tahun di bidang kayu, sistem dengan selalu menghubungi mereka untuk mencari proyek baru
produksi dan kontrol kualitas. Banyak juga staf-staf yang sudah dan memberi diskon khusus untuk kontraktor.
bekerja sangat lama dari awal Kayu Murni berdiri. Lalu CV.
Kayu Murni sudah bersertifikat SVLK, ada penerbit, dan 8. Key Parnerships
sebagainya. Key partnerships mendeskripsikan jaringan supplier dan
Sumber daya manusia CV. Kayu Murni jumlah mitra yang membuat model bisnis berjalan (Osterwalder &
karyawannya mencapai 50 orang. CV. Kayu Murni mempunyai Pigneur, 2010). Berikut ini akan dibahas jenis-jenis kemitraan
bagian produksi dan bagian staf. Pada bagian produksi, ada 30 dan perannya pada CV. Kayu Murni.
orang yang bertugas di bagian perakitan, pemotongan, CV. Kayu Murni mempunyai hubungan partner dengan
pengepakan, pengecatan, kemudian ada sopir dan asistennya kontraktor dan supplier kayu merbau di Sulawesi dan Papua.
yang berjumlah 6 orang. Pada bagian gudang bahan baku ada 5 Peran hubungan partner dengan kontraktor adalah kontraktor
orang yang bertugas mengawasi gudang dan mengangkut bahan dapat membantu dalam mempromosikan produk-produk CV.
baku. Sumber daya kayu merbau sulit untuk ditiru, karena Kayu Murni kepada jaringan-jaringannya. Sedangkan peran
membutuhkan modal yang besar dan sulit didapat. Sumber daya hubungan partner dengan supplier kayu merbau adalah
mesin-mesin produksi cukup mudah ditiru, karena mesin-mesin menyuplai bahan baku kayu merbau kepada CV. Kayu Murni.
tersebut dapat dibeli di daerah Malang dan Sidoarjo, serta CV. Kayu Murni memelihara hubungan partner dengan
pesaing-pesaing juga sudah memiliki mesin-mesin yang sama supplier dan kontraktor. CV. Kayu Murni membantu supplier
dengan milik CV. Kayu Murni, seperti mesin jointer, cros cut, kayu merbau di Sulawesi dan Papua dengan memberi bantuan
dan sebagainya. dana sebagai wujud upaya memelihara kemitraan. nambahkan
keterangan bahwa CV. Kayu Murni selalu melakukan upaya
7. Key Activities untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan partner
Key activites adalah kegiatan utama yang harus dilakukan dengan memberikan pelayanan seramah mungkin dan
oleh perusahaan agar model bisnisnya dapat berjalan dengan melakukan pendekatan seperti teman.
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
312

sama dengan pihak pameran dan showroom seperti Norton,


9. Cost Structure Megabuild, dan Indo Build Tech.
Struktur biaya (cost structure) mendeskripsikan semua
biaya yang terjadi untuk menjalankan model bisnis. Kegiatan 4. Customer Relationships
menciptakan dan menyalurkan nilai, mempertahankan CV. Kayu Murni dapat membekali staf marketing
hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan, semuanya dengan katalog berisi contoh produk pintu dan daftar
menuntut biaya. Berikut ini akan dibahas semua jenis biaya harga. Dalam mempertahankan pelanggan, CV. Kayu
yang ada di CV. Kayu Murni. Murni dapat melakukan after-sale dengan cara
Jenis-jenis biaya yang terjadi adalah izin SVLK menanyakan informasi pada kontraktor mengenai kualitas
membutuhkan biaya yang tidak sedikit, biaya penerbit supaya kayu. Dalam meningkatkan penjualan, CV. Kayu Murni
bisa menjual bahan mentahnya, dan juga pembayaran iuran dapat memberikan pembayaran kredit pada pelanggan
untuk menanam pohon dan lain-lain. Jenis-jenis biaya produksi yang sudah dipercaya.
adalah biaya pembelian bahan baku untuk eksport dan lokal,
biaya kontainer, biaya kapal, biaya gaji karyawan, listrik, 5. Revenue Streams
telepon, biaya bahan baku yaitu sawn timber, biaya pengiriman CV. Kayu Murni sebaiknya memanfaatkan peluang
dan ekspedisi, lalu ada biaya administrasi seperti biaya untuk melakukan bisnis di bidang pembuatan lantai kayu
penerbit, biaya perizinan untuk eksport berupa SVLK, biaya atau mebel. CV. Kayu Murni juga sebaiknya menyewakan
untuk iuran menanam pohon. mesin produksi yang kurang dimanfaatkan kepada pihak
CV. Kayu Murni lebih berfokus pada menjual produk yang membutuhkan.
dengan kualitas tinggi daripada menjual produk dengan harga
murah. Sementara pada pembahasan biaya paling tinggi per 6. Key Resources
bulannya pada CV. Kayu Murni, pembelian bahan baku kayu CV. Kayu Murni dapat melakukan investasi mesin
merbau gergajian (sawn timber) menuntut biaya yang paling dengan menjual beberapa mesin produksi yang lama dan
tinggi. menggantikan dengan mesin yang lebih canggih, yaitu
Kesimpulan BMC yang baru: mesin JIH-455 D NC seharga Rp.350 juta.
CV. Kayu Murni juga perlu untuk membuat standard
1. Customer Segments prosedur berupa flowchart untuk proses produksi dan
Untuk mencapai segmen pelanggan untuk kontraktor penanganan keluhan pelanggan.
dan pemilik tanah yang akan membangun rumah dengan
budget di bawah Rp. 600 juta, CV. Kayu Murni harus 7. Key Activities
mempertahankan brand image CV. Kayu Murni dengan CV. Kayu Murni sebaiknya membuat standart
menghasilkan produk berkualitas tinggi. CV. Kayu Murni prosedur untuk mempermudah proses pembelajaran bagi
dapat menciptakan anak perusahaan baru yang khusus staf produksi yang baru dan sebagai pedoman untuk
untuk memproduksi dan menjual kayu gergajian dan pintu memahami proses produksi.
dari kayu jenis lain yang berkualitas lebih rendah, namun
dengan harga yang lebih murah. Untuk pelanggan eksport, 8. Key Partnerships
segmen pelanggannya adalah showroom di luar negeri di Untuk meningkatkan jaringan penjualan, CV. Kayu
Australia, Bangladesh, Singapura, dan negara-negara di Murni perlu memperluas jaringan kontraktor korporat dan
Eropa. CV. Kayu Murni sebaiknya memperluas segmen developer di daerah lokal serta mengembangkan hubungan
pasarnya ke showroom di Malaysia dan China. partner di area lokal dan area luar negeri melalui showroom
dan wholesaler. CV. Kayu Murni juga sebaiknya
2. Value Propositions berpartner dengan supplier kayu jenis lain untuk
Untuk pemberian garansi, CV. Kayu Murni perlu mengembangkan nilai produk dan menurunkan biaya
menambahkan masa garansinya dari 3 bulan bisa menjadi bahan baku kayu merbau.
6 bulan, 1 tahun, atau garansi 10 tahun. CV. Kayu Murni
dapat memberikan nilai accessibility kepada pelanggan 9. Cost Structures
lokal dengan melakukan kerjasama dengan pemilik CV. Kayu Murni sebaiknya mempertimbangkan
showroom yang ada di Surabaya atau luar kota untuk menjual pintu kayu jenis lain yang lebih murah untuk
memajang dan menjual pintu kayunya dan memberikan menurunkan biaya pembelian kayu merbau yang
bagian transaksi pelanggan kepada pihak showroom. CV. mahal.CV. Kayu Murni juga sebaiknya melakukan
Kayu Murni juga dapat memproduksi pintu dengan pola efisiensi di bagian mesin produksi, serta mengurangi biaya
ukiran untuk meningkatkan nilai design yang diberikan. perawatan mesin produksi dengan menyewakan mesin
produksi kepada pihak yang membutuhkan untuk
3. Channels mengurangi biaya perawatan mesin produksi.
CV. Kayu Murni dapat memanfaatkan kereta api
kontainer untuk mengirimkan bahan baku kayu gergajian
dan pintu ke pelanggan lokal dengan lebih cepat dan aman. DAFTAR PUSTAKA
Untuk saluran penjualan, CV. Kayu Murni dapat bekerja Amanullah, A., Aziz, N., Hadi, F., Ibrahim, J. (2015).
Comparison of Business Model Canvas (BMC)
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016)
313

Amongthe Three Consultant Companies. International to Encourage Entrepreneurial Activity and Accelerate
Journal of Computer Science and Information New Venture Creation. Journal of Marketing
Technology Research. Vol 3. Issue 2: Department of Development and Competitiveness Vol.7: University of
Information Systems, Kulliyyah of Information and Wisconsin-Seven Point.
Communication Technology, International Islamic Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
University Malaysia. Remaja Rosdakarya
Begini Prospek Bisnis Properti 2016. Retrieved March 15, Osterwalder, A., Pigneur, Y. (2010). Business Model
2016, from Generation. Canada: John Wiley dan Sons, inc.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/729142-begini- Prospek Bisnis Properti 2016 di Mata Pengembang. Retrieved
prospek-bisnis- properti-2016 March 15, 2016, from
Bungin, Burhan. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: http://properti.kompas.com/read/2016/01/02/092939421/
PT RajaGrafindo Persada, 2004. Prospek.Bisnis.Properti.2016.di.Mata.Pengembang?page
'¶6RX]D, A., Wortman, H., Huitema, G., Velthuijsen, H., =all
(2015). A Business Model Design Framework for Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan
Viability: A Business Ecosystem Approach. Journal Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
of Business Model Vol. 3 No. 2 pp. 1-29 Simak Proyeksi Pertumbuhan Industri Properti di 2016.
Hatta Rajasa: Industri Kayu Hutan Tanaman Siap Hadapi MEA Retrieved March 17, 2016, from
2015. Retrieved March 17, 2016, from http://bisnis.liputan6.com/read/2357983/simak-proyeksi-
http://industri.bisnis.com/read/20140121/99/198607/hatta pertumbuhan-industri-properti-di-2016
-rajasa-industri- kayu-hutan-tanaman-siap-hadapi-mea- Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
2015 Kuantitatif, Kualitatif, dan R and D. Bandung: Alfabeta
Industri Kayu Peringkat Kelima Ekspor. Retrieved March 17, Suharti. (2015). Penerapan Business Model Canvas Pada
2016, from http://www.mfp.or.id/index.php/en/news- Perumahan Galaxy Regency Malang PT. Sarana Hijrah
menu/82-news/417-industri- kayu-peringkat-kelima- Kamulyan. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
ekspor Universitas Brawijaya Malang
Leschke, John. (2013). Business Model Mapping. A New Tool

Anda mungkin juga menyukai