Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok

Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia


ANALISIS KESIAPAN PONDOK PESANTREN ATAS BERLAKUNYA SAK
PESANTREN (STUDY KASUS PONDOK PESANTREN BANYUAYU
PAMEKASAN)

Khairul Anam¹, Agus Sugiono², Evi Malia³


¹anamkhoir545@gmail.com
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Madura

ABSTRACT

This study aims to determine the readiness of the Banyuayu Pamekasan Islamic Boarding School
indicated by commitment, HR, and Information Systems, in an effort to implement the SAK of the
Islamic Boarding School. This type of research is descriptive qualitative research. This research
was conducted by taking an object at the Banyuayu Pamekasan Islamic Boarding School. The type
of data used in this study are primary data and secondary data. Methods of data analysis using the
stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the
Banyuayu Pamekasan Islamic Boarding School did not have a commitment to implement the SAK
Pesantren, and judged by the readiness of HR, the Banyuayu Islamic Boarding School Pamekasan
was also not ready, due to lack of ability and skills and also because of the difficulty in conducting
training in implementing the Islamic Boarding School SAK, and judged by Information System
readiness is also not ready to implement SAK Pesantren, because it still cannot use Softwere
software that makes it easy to do SAK Pesantren.

Keywords: SAK Pesantren (PSAK 45, PSAK 112 and PSAK 109), Commitments, Human
Resources (HR), and Information Systems

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan yang
diindikasikan dengankomitmen, SDM, dan System Informasi, dalam upaya mengimplementasikan
SAK Pesantren yang.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatifdeskriptif.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek pada Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan datasekunder. Metode
Analisis data menggunakan tahap-tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan tidak
mempunyai komitmen untuk menerapkan SAK Pesantren, dan dinilai dari kesiapan SDM, Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan juga masih belum siap, karena kurangnya kemampuan dan
keterampilan dan juga karena sulitnya mengadakan pelatihan dalam menerapkan SAK Pesantren,
dan dinilai dari kesiapan Sistem Informasi juga belum siap untuk menerapkan SAK Pesantren,
karena masih belum bisa menggunakan perangkat lunak Softwereyang memudahkan untuk
mengerjakan SAK Pesantren.

Kata kunci: SAK Pesantren (PSAK 45, PSAK 112 dan PSAK 109) , Komitmen, SDM, dan Sistem
Informasi

PENDAHULUAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


Seiring dengan perkembangan zaman (PSAK) yang yang diterbitkan Ikatan
yang serba canggih. Baik dibidang Akuntansi Indonesia (IAI) untuk mengatur
teknologi, pendidikan dan ekonomi.salah
satu yang berkembang dari bidang semua keuangan dari berbagai Organisasi
ekonomi yaitu berkembangnya Akuntansi, atau Usaha, baik itu organisasi yang
sehingga memunculkan ratusan mencari laba atau organisasi tidak mencari
laba, dengan demikian maka mendorong
161 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
organisasi yang bersifat religius dalam sehingga pondok pesantren dapat
membuat laporan keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
mengikuti aturan-aturan yang diatur dalam lebih transparan dan lebih akuntabel.
Untuk mencapai hal ini diperlukan faktor-
PSAK, contohnya organisasi religius yaitu faktor pendukung yang dapat
pondok pesantren, karena pondok mempengaruhikesuksesan tersebut dan
pesantren merupakan organisasi religius kerja sama dari berbagai pihak.Salah satu
yang sangat besar dan sangat pesat tantangan yang mempengaruhi
keberhasilan penerapan SAK pesantren
sehingga IAI menganjurkan agar laporan
merupakan tersedianya SDM yang
kuangannya mengikuti PSAK yang bisa kompeten dan andal di bidang akuntansi.
diterima umum. Oleh karena itu, pondok pesantren perlu
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) secara serius menyusun perencanaan dan
yang bekerja sama dengan Bank Indonesia penempatan sumber daya manusia
(BI)dalam menerbitkan Pedoman Standar dibidang akuntansi. Faktor lain yang tidak
Akuntansi Keuangan Pesantren, mengacu kalah penting merupakan komitmen dari
pada PSAK 45 (Pelaporan Entitas organisasi/instansi dalam hal ini yang
Nirlaba). Pedoman ini dibuat sebagai berwenang dalam pengambilan keputusan
bentuk keterpihakan IAI dan BI akan merupakan pimpinan organisasi itu sendiri
pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren kalau dalam pesantren dikenal dengan
agar mampu menyusun laporan keuangan pengasuh atau ketua pengurus. Dukungan
sesuai dengan Standar Akuntansi yang kuat dari pengasuh atau ketua
Keuangan yang berlaku umum di pengurus merupakan kunci keberhasilan
Indonesia (IAI 2018).Namun dari suatu perubahan. Salah satu penyebab
untukyayasan yang berlandaskan islam, kelemahan penyusunan laporan keuangan
harus terdapat laporan Sumber dan pada beberapa sebuah oragnisasi
penggunaan danazakat, dana kebajikan, termasuk pesantren merupakan lemahnya
sebab dalam Islam, dana zakat merupakan komitmen pimpinan organisasi
kewajiban yang harus dikeluarkan setiap tersebut.Kalau dalam pondok pesantren
muslim. Karena dalam PSAK 45 tidak merupakan lemahnya pengasuh dan ketua
membahas dana zakat dan danakebajikan, pengurus pondok pesantren.Faktor
maka untuk menyesuaikan laporan selanjutnya merupakan sarana pendukung
keuangan sesuai masalah zakat dan berupa teknologi informasi berupa
semacamnya, acuan yangharus diikuti Hardware dan Software yang memadai
yaitu PSAK 109 Akuntansi zakat, dalam pelaksanaan SAK pesantren seperti
infaq/sedekah, selain itu pondok pesantren adanya komputer atau lainnya. Penerapan
dalam mengembangkan dan membangun Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)bagi
fasilitasnya mayoritas menggunakan harta pondok pesantren merupakan proses yang
wakaf, baik yang berupa aset tetap dan berkesinambungan dan terpadu,dampak
aset lancar maka acuan selanjutnyauntuk yang dihasilkan dari penerapan sistem ini
PSAK pondok pesantren yaitu PSAK 112 tidak dapat dilihat dalam waktu yang
Akuntansi wakaf. singkat,keberhasilan atau kegagalan
Penerapan Standar Akuntansi penerapan akuntansi pesantren tidak lepas
Keuangan (SAK) Pesantren harus dari peran satuan kerja dan pengaruh dari
dilakukan secara hati-hati faktor-faktor yang ada pada satuan kerja
denganpersiapan yang matang dan tersebut, mulai dari faktor sumber daya
terstruktur terkait dengan peraturan, manusia seperti tingkat pendidikan staf,
sistem informasi,Sumber Daya Manusia pelatihan yang diberikan, dan latar
(SDM), Infrastruktur, dan komitmen. belakang pendidikan pimpinan, dan faktor
Kesuksesanpenerapan Standar Akuntansi organisasional seperti kualitas teknologi
Keuangan Pesantren sangat diperlukan informasi.
162 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
Pentingnya dari standar akuntansi Manado belum memadai. 2) Penyusunan
keuangan bagi kemaslahatan pondok Laporan Keuangan Yayasan As-Salam
pesantren sebagai informasi atas laporan- Manado, dalam hal ini adalah penyajian
laporan keuangan supaya lebih dan pengungkapannya belum sesuai
transparandan dapat dipertanggung dengan format laporan keuangan
jawabkan sehingga nantinya pondok entitasnirlaba yang ada pada Pernyataan
pesantren akan semakin mudah Standar Akuntansi Keuangan No. 45. Hal
melakukan pencatatan keuangan pesantren ini bisalangsung tercermin dari lembaga
dengan benar, yang tentunya nanti akan yang dimiliki oleh Yayasan. 3) Pelaporan
menunjang keberhasilan pesantren baik dana kebajikan dari yayasan pun masih
disisi lembaga pendidikannya maupun belum sesuai dengan format laporan dana
unit kegiatan lainnya. Maka untuk kebajikan sebagaimana diatur dalam
mengetahui itu, peneliti ingin meneliti pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
kesiapan pondok pesantren dalam No.101 yang mengatur tentang laporan
menggunakan Standar Akuntansi keuangan syariah.
Keuangan SAK, dalam kasus ini peneliti Landasan Teori
mengambil Pondok Pesantren Banyuayu Ditinjau dari segi keterbukaan terhadap
Pamekasan sebagai objek penelitian, perubahan yang terjadi diluar, pesantren
karena Pondok Pesantren Banyuayu dibagi dua pesantren tradisional dan
Pamekasan ini masih tergolong pondok pesantren modern. Perbedaan pesantren
pesantren salaf yang masih belum tradisional dengan pesantren modern
memiliki laporan keuangan yang baku dapat diidentifikasikan dari perspektif
yang bisa diterima oleh umum. manajeral, artinya pesantren modern telah
dikelola dengan rapi dan sistematis baik
TINJAUAN TEORETIS itu program pelaksanaan dan laporan
Penelitian Terdahulu keuangan dengan mengikuti kaidah-
Penelitian ini dilakukan dengan kaidah menajeral yang umum. Sementara
menggunakan acuan penelitian-penelitian pesantren salaf berjalan secara alami tanpa
yang ada sebelumnya yaitu penelitian berupaya mengelola secara efektif (Qomar
Dora (2014) menunjukkan bahwa : 1) 2002:58).
Kesiapan komitmen dengan indikator Kesiapan Pondok Pesantren dalam
komitmen untuk tugas, tanggung jawab, menerapkan SAK
keberanian dalam bersikap, dll 2) Azwan (2015:18) mendefinisikan
Kesiapan SDM dalam pelaksanaan SAP kesiapan (readiness) sebagai penanda
Berbasis Akrual dengan indikator kognitifterhadap perilaku dari penolakan
Memiliki integritas sebagai sarana atau dukungan terhadap upaya
mendukung optimasi bidang tugas, perubahan.Sedangkan definisi kesiapan
memiliki rasa kepuasan mendukung untuk berubah adalah sikap komprensif
optimasi kinerja khususnya bidang yang mempengaruhi secara berkelanjutan
keuangan, dll. 3) Kesiapan infrastruktur oleh isi (contoh: apa yang sedang
dalam pelaksanaan SAP Berbasis Akrual. berubah), proses (contoh: bagaimana
Fatih (2015) menunjukkan bahwa 1) perubahan diimplementasikan), konteks
Yayasan Pesantren Global Tarbiyyatul (contoh: keadaan yang berada pada saat
Arifin Kecamatan Pakis Kabupaten perubahan terjadi), dan individu (contoh:
Malang belum menerapkan laporan krakteristik dari mereka yang diminta
keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.2) untuk berubah) melibatkan dan secara
Wahyuningsih (2018) meneliti tentang kolektif merefleksikan keluasan terhadap
pelaporan keuangan di yayasan As-Salam individu atau sekumpulan individu
Manado. Dalam yang menunjukkan sebagai kenaikan secara kognitif dan
bahwa : 1) Pencatatan transaksi keuangan secara emosional untuk menerima,
yang dilakukan Yayasan As-Salam menyetujui, dan mengadopsi sebuah
163 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
rencana khusus yang bermaksud untuk perusahaan atau organisasi. 2) Motivasi
mengubah status quo. adalah suatu dorongan kehendak yang
1. Kesiapan Sumber Daya Manusia menyebabkan seseorang melakukan suatu
Hasibuan (2003:3) menjelaskan bahwa perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
sumber daya manusia merupakan semua 3) Budaya organisasi adalah sebuah sistem
manusia yang terlibat didalam suatu makna bersama yang dianut oleh para
organisasi dalam mengupayakan anggota yang membedakan suatu
terwujudnya tujuan organisasi tersebut. organisasi dari organisasi-organisasi
SDM yang berkualitas harus mampu lainnya.Sistem makna bersama ini adalah
menghasilkan laporan keuangan sesuai sekumpulan krakteristik kunci yang
dengan aturan yang berlaku. Azwan dijunjungtinggi oleh organisasi.
(2015:19) menjelaskan bahwa dari segi 2. Komitmen Dari Instansi Organisasi
kesiapan SDM terdapat beberapa indikator Robbins dan judge (2007:34) menjelaskan
yang harus dipertimbangkan baik dari segi bahwa perilaku organisasi komitmen
internal maupun eksternal. Dari segi Sebagai suatu keadaan dimana seorang
internal adalah sebagai berikut: 1) individumemihak organisasi serta tujuan-
Integritas adalah suatu konsep yang tujuan dan keinginannya
menunjukkan konsistensi antara tindakan untukmempertahankan keanggotaannya
dengan nilai dan prinsip. Dalam etika, dalam organisasiKomitmen terhadap
integritas diartikan sebagai kejujuran organisasi, artinya lebih dari
dankebenaran dari tindakan seseorang. 2) sekedarkeanggotaan formal, karena
Kompetensi berarti pemilikan meliputi sikap menyukai organisasi dan
pengetahuan, keterampilan dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat
kemampuan yangdituntut oleh jabatan upaya yang tinggi bagi kepentingan
tertentu. Kompetensi dimaknai pula organisasi demi pencapaian tujuan. Dari
sebagai pengetahuan,keterampilan dan beberapa definisi yang diuraikan di atas
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam dapatdisimpulkan bahwa komitmen
kebiasaan berfikir danbertindak. 3) merupakan suatu ikatan psikologis
Loyalitas berarti mengikuti dengan patuh karyawan padaorganisasi ditandai dengan
dan setia terhadap seseorang adanya kepercayaan dan penerimaan yang
atausistem/peraturan. Istilah loyalitas ini kuat terhadap tujuan dan nilai-
sering didefinisikan bahwa seseorang nilaiorganisasi, kemauan untuk
akandisebut loyal atau memiliki loyalitas mengusahakan tercapainya kepentingan
yang tinggi jika mau mengikuti apa yang organisasi dan keinginan yang kuat untuk
diperintahkan atau yang telah menjadi mempertahankan kedudukan sebagai
kesepakatan bersama. anggotaorganisasi.
Adapun faktor-faktor yang dipengaruhi 3. Kesiapan Sistem Informasi
dari segi eksternal adalah sebagai berikut: Mukhtar (2002:2) menjelaskan sistem
1) Reward adalah sebuah bentuk apresiasi merupakan suatu entitas yang terdiri dari
kepada suatu prestasi tertentu duaatau lebih komponen yang saling
yangdiberikan, baikdari perorangan berinteraksi untuk mencapai tujuan.
ataupun suatu lembaga yang Sistem yang relavan dengan tugas
biasanyadiberikan dalam bentuk material akuntansi adalah computer based system,
atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah yang dapat diartikanintegrasinya
insentif,yang merupakan suatu peralatan, program, data, dan prosedur
penghargaan dalam bentuk material atau untuk menjalankan satu tugaspada suatu
non material yangdiberikan oleh pihak komputer. Kesuksesan suatu sistem
pimpinan organisasi perusahaan kepada membutuhkan tujuan-tujuan
karyawan agarmereka bekerja dengan yangterdefinisikan. Suatu sistem dengan
menjadikan modal motivasi dan tujuan tertentu akan menyelesaikan lebih
berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan banyakuntuk suatu organisasi, daripada
164 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
sistem tanpa tujuan, sedikit tujuan, atau adalah Pondok Pesantren Banyuayu yang
tujuan yangambisius.Azwan (2015:21) ada di Desa Pamoroh Kecamatan Kadur
memaparkan bahwa dari sisi kesiapan Kabupaten Pamekasan, merupakan salah
sistem informasi terdapat beberapa satu lembaga yang berjalan dibidang
faktoryang menjadi indikator yaitu pendidikan Formal dan Non Formal yang
sebagai berikut : 1) Sistem Informasi kenyataan pencatatan keuangan masih
Manajemen adalah sistem informasi msa menggunakan metode sederhana, yang
yang merupakan bagian daripengendalian berisi catatan keluar masuknya keuangan.
internal suatu instansi pondok pesantren Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan
maupun swasta meliputi pemanfaatan sebagai obyek atau lokasi penelitian
manusia, dokumen, teknologi dan merupakan pondok pesantren salaf yang
prosedur yang biasa digunakan untuk terletak di Desa Pamoroh Kecamatan
pemecahan masalah suatu instansi. 2) Kadur Kabupaten Pamekasan, yang
Perangkat lunak SAK Pesantren adalah pencatatan keuangannya masih
sistem yang bisa digunakan di dalam menggunakan catatan keuangan biasa,
meningkatkankinerja agar lebih efektif artinya Pondok Pesantren Banyuayu
dan efisien. Perangkat lunak SAK Pamekasan belum menggunakan catatan
Pesantren yang tersedia keuangan yang sesuai dengan standar
hendaklahimplementasi khususnya tanpa yang berlaku umum seperti yang
adanya frekuensi perubahan yang diterbitkan oleh IAI. Kalau melihat dari
berulang kali. 3) Pelatihan dan keadaan SDM, sistem informasi dan
pendampingan sistem yang dimaksud komitmen instansi Pondok Pesantren
adalah sebuah proses, caramelatih Banyuayu Pamekasan sangatlah patut
seseorang didalam melaksanakan sesuatu. untuk di analisis kesiapannya karena dari
Dalam hal ini yang dimaksudadalah segi SDM ada sebagian pengurus Pondok
pelatihan dan pendampingan instansi Pesantren Banyuayu Pamekasan yang
pesantren didalam operasionalisasisistem sudah mahir dalam masalah keuangan,
sehingga bisa diberlakukan dengan dan juga dari segi sistem informasi sudah
sebaiknya. ada alat-alat untuk mengoperasikan
laporan keuangan, sepertinya adanya
METODE PENELITIAN komputer dan lainnya. Sumber data dalam
Dalam penelitian ini, penulis penelitian ini menggunakan data primer
menggunakan metode kualitatif dengan yang diperoleh dari hasil wawancara
pedekatan deskriptif. Peneliti dengan memberikan seperangkat
menggunakan metode kualitatif deskriptif pertanyaan-pertanyaan yang di sampaikan
karena bertujuan untuk memahami melalui wawancara kepada pihak-pihak
fenomena tentang apa yang berkembang yang mengelola keuangan pondok
dan menggambarkan serta meringkaskan pesantren seperti bendahara dan ketua
keadaan Pondok Pesantren Banyuayu Pondok serta sebagian dari pengurus
Pamekasan terutama dari masalah laporan Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan.
Keuangan, dan mengetahui bagaimana Dan data sekunder yang diperoleh
kesiapan Pondok Pesantren Banyuayu merupakan laporan atau catatan keuangan
Pamekasan dalam Menggunakan Standar yang digunakan dalam pondok pesantren
Akuntansi Keuangan Pesantren pada dan dokumentasi pondok pesantren dan
pondok pesantren. Tentunya dengan juga struktur pondok pesantren.
menggunakan pendekatan kualitatif dapat Dalam penelitian kualitatif ini proses
memudahkan peneliti agar lebih dekat pengumpulan datanya dengan
dengan subyek yang sedang diteliti oleh carainterview (wawancara), observasi
peneliti dan lebih peka terhadap pengaruh (pengamatan), dan dokumentasi.
berbagai fenomena yang terjadi di
lapangan. Lokasi dalam Penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
165 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
Kemampuan atau kompotensi pengurus Pimpinan pondok selalu memberi
Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan apresiasi kepada pengurus pondok
dalam menerapkan Standar Akuntansi pesantren yang berhasil menyelesaikan
Keuangan (SAK) Pesantren sangat minim, pekerjaannya dengan baik, guna memberi
Karena Pengurus Pondok Pesantren belum dukungan agar pengurus tetap semangat
pernah membuat laporan keuangan, dalam menyelesaikan pekerjaannya yang
bahkan bisa dikatakan hal baru yang selanjuatnya. Dan juga memberi motivasi
belum pernah tau sebelumnya. Namun supaya pengurusnya tetap semangat dalam
pengurus Pondok Pesantren Banyuayu menjalankan tugasnya. Seperti yang
Pamekasan Dalam melaporkan keuangan dikatakan oleha sebagia pengurus pondok
setiap bulannya atau tahunnya sangat pesantren dalam wawancaranya”
jujur, dan pengurus Pondok Pesantren “ Ya..... Disini pimpinan saya selalu
Banyuayu Pamekasan sangat patuh memberi hadiah yang merupakan bentuk
terhadap peraturan dan pimpinannya. apresiasi kepada pengurus yang berhasil
Seperti yang dikatakan ketua pondok menjalankan tugasnya yang baik supaya
dalam Wawancaranya tetap semangat untuk selanjutnya. Dan
“Kalau untuk membuat laporan pimpinan saya sering memberi motivasi
keuangan yang sesuai SAK, saya tidak kepada pengurusnya supaya tetap
bisa mengatakan ada, karena disini gak semangat (Rahman)
ada percobaan sama sekali dalam Kesiapan Sistem Informasi Pondok
pembuatan seperti itu paling yang mampu Pesantren Banyuayu
hanya 1orang, praktek yang diterapkan Berdasarkan hasil responden penilaian
disini dalam pelaporan keuangan adalah kesiapan diukur dengan perameter
laporan keuangan biasa yang hanya kesiapan Sistem Informasi yang diukur
diketahui keluar masuknya keuangan, dengan beberapa indikator dibwah ini:
yang dilengkapi dengan keterangan. 1. Sistem Manajemen
Namun dalam masalah kejujuran Secara struktural dan prosedur Pondok
insyaallah mencapai 93% pengurus Yang Pesantren Banyuayu Pamekasan memiliki
jujur, dan saya sangat bangga dengan sistem yang sangat bagus, Karena semua
pengurus, bahkan pengurus disini sangat pengurus bekerja sesuai dengan tugas
patuh terhadap peraturan dan pimpinan, pokoknya dan prosedurnya. Namun secara
karena mereka telah ditanami spiritual teknologi Pondok Pesantren Banyuayu
dalam dirinya dan pimpinannya adalah Pamekasan masih tergolong sangat lemah
gurunya sendiri(Agus) karena hanya memiliki 3 unit Komputer
Berikut deskriptif pengurus dinilai akantetapi laporan keuangan sudah
dari kemampuan, kejujuran dan kepatuhan menggunakan komputer dengan
: menggunakan aplikasiMicrosoft Excel.
Tabel 4.1Deskriptif kemampuan 2. Perangkat Lunak
Pengurus Berdasarkan hasil wawancara, Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan tidak
Jumlah memiliki Peragkat Lunak SAK. Karena
No Internal Presentasi
Orang dalam Pondok Pesantren Banyuayu
Pamekasan masih tidak punya aplikasi
1 Kompotensi 3% 1 khusus yang memodahkan laporan
keuangan sesuai dengan Standar
2 Kejujuran 93% 28
Akuntansi Keuangan(SAK) yang efektif
3 Loyalitas 100% 30 dan efisien. Berikut hasil Wawancaranya
“Aplikasi seperti Apa itu, kayaknya
Sumber Data : Data Primer (Diolah kalau aplikasi yang khusus menerapkan
2019) laporan keuangan yang berisfat umum

166 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)


ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
tidak ada, disni memakai exel dalam Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan
pelaporan keuangan (Agus) mempunyai komitmen sebagai beriukut :
3. Pendampingan / Pelatihan Komitmen dari ketua Pondok Pesantren
Berdasarkan hasil Wawancara dengan Banyuayu Pamekasan untuk Memajukan
Pimpinan dan Bendahara Pondok pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan
Pesantren Banyuayu Pamekasan, Dalam yaitu memajukan dari semua hal bukan
mengadakan pelatihan penerapan Standar khusus untuk penerapan SAK Pesantren,
Akuntansi Keuangan (SAK) Pondok soalnya di Pondok Pesantren Banyuayu
Pesantren Banyuayu Pamekasan bisa Pamekasan dari segala hal masih
dikatakan tidak siap, karena dalam melatih tergolong premitif karena masih banyak
hal tersebut membutuhkan waktu lama yang menggunakan metode lama dalam
dan dana yang banyak. Sedangkan praktek apapun, baik dari segi pendidikan,
Pengurus Pondok Pesantren Banyuayu manajemen, peroses pengajar menagajar,
Pamekasan masih disibukkan dengan hal- laporan keuangan dan lainnya. Maka dari
hal lain. Dan masalah danaseperti yang itu komitmen dari ketua pondok adalah
disebutkan bahwa dana untuk Pondok untuk merubah semua itu agar disesuaikan
Pesantren Banyuayu Pamekasan masih dengan metode yang ada sekarang yang
dibawah standart dan masih banyak serba efisien dan efektif, supaya Pondok
kebutuhan lain dalam mengembangkan Pesantren Banyayu Pamekasan tergolong
pondok. Berikut hasil wawancaranyasaat pondok pesantren yang modern yang
ditanaya kesiapan mengadakan pelatihan: mengikuti zaman. Namun untuk
“Untuk mengadakan Pelatihan menerapkan SAK Pesantren masih kurang
Pengurus disini Masih belum siap soalnya setuju dari ketua Pondok Pesantren
dalam pelatihan tersebut mebutuhkan Banyuayu Pamekasan karena hal ini
waktu lama sedangkan pengurus disini dianggap sulit dan dalam penerapannya
terbatas dan masih sibuk dengan hal lain, masih butuh persiapan yang matang,
dan masalah dana juga belum siap, karena untuk menerapkan hal yang baru
soalnya masih banyak kebutuhan lain harus banyak pertimbangan salah satunya
yang menurut saya lebih penting dalam harus diukur dengan kemampuan para
memajukan pondok pesantren. (Agus). pengurus yang ada di Pondok pesantren
Analisis Data Banyuayu Pamekasan dan juga diukur
Berdasarkan hasil dari pengumpulan data dengan indikator lainnya sepertinya
yang telah dilakukan oleh peneliti, fasilitas yang mendukung terhadap
selanjutnya peneliti melakukan analisis penerapan SAK Pesantren Itu.
data. Analisis yang dilakukan adalah Pembahasan Hasil Penelitian
dengan cara membandingkan teori-teori Berdasarkan analisis yang telah dilakukan,
dengan hasil wawancara yang telah maka langkah selanjutnya ialah
dilakukan dengan beberapa informan. menganalisis hasil penelitian menjadi
Peneliti menganalisis kesiapan Pondok sebuah pembahasan terkait dengan
Pesantren Banyuayu Pamekasan dalam kesiapan pondok pesantrena Banyuayu
menerapkan Standar Akuntansi Keuangan untuk menerapkan SAK Pesantren yaitu
(SAK) dengan menggunakan indicator meliputi:
dan identifikasi kesiapan Pondok Komitmen Pondok Pesantren
Pesantren Banyuayu Pamekasan : Dari pernyataan pimpinan pondok bahwa
Kesiapan Komitmen di Pondok Pesantren Banyuayu
Setelah diadakan wawancara dengan Pamekasan mempunyai komitmen untuk
Pondok Pesantren Banyuayu Pamekasan memajukan dan meningkatkan pondoknya
tentang komitmen untuk menerapkan dan ingin menyesuaikan dengan keadaan
Laporan keuangan seperti yang zaman sekarang, seperti program baru
disebutkan, maka dapat diuraikan bahwa atau metode baru yang lebih efisien dan
efektif. Hal ini menunjukkan bahwa
167 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
pondok pesantren secara umum sudah ketersediaan dari para pengurus pondok
mempunyai komitmen untuk menerapkan Pesantren, hal ini sesuai dengan
apa saja yang ada pada zaman sekarang pernyataan Greenberg (2005) yang
dan dari bidang apa saja, seperti metode menyatakan Bahwa komitmen adalah
pembelajaran, dan metode pendidikan. kesediaan seorang karyawan untuk
Tetapi untuk metode baru dalam membuat memihak pada suatu organisasitertentu
laporan keuangan pimpinan Pondok dan tujuan-tujuannya serta berniat untuk
Pesantren Banyuayu Pamekasan tidak memelihara keanggotaan dalam organisasi
setuju dan belum siap untuk tersebut.Pendapat ini diperkuat oleh
menerapkannya karena hal ini dianggap Robbins dan judge (2007:34) yang
sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menjelaskan bahwa komitmen merupakan
menguasainya, hal ini tidak sesuai dengan suatu ikatan psikologis karyawan
pendapatnya Newstromand Davis (2002), padaorganisasi ditandai dengan adanya
yang dikutip oleh Cut Zurnali (2010) kepercayaan dan penerimaan yang kuat
menjelaskan bahwa komitmen terhadap tujuan dan nilai-nilaiorganisasi,
organisasional merupakan tingkat dimana kemauan untuk mengusahakan
individu memihak dan ingin secara tercapainya kepentingan organisasi dan
berkelanjutan, berpartisipasi aktif dalam keinginan yang kuat untuk
organisasi, yang tercermin melalui mempertahankan kedudukan sebagai
karakteristik-karakteristik sebagai berikut: anggotaorganisasi.
a. Adanya keyakinan yang kuat dan
penerimaan atas nilai dan tujuan Sumber Daya Manusia Pondok
organisasi Pesantren Banyuayu Pamekasan
b. Kesediaan untuk mengusahakan yang Keadaan SDM di Pondok Pesantren
terbaik bagi organisasi, dan Banyuayu Pamekasan mempunyai Sifat
c. Adanya keinginan yang pasti untuk yang sangat baik, yaitu sifat loyalitas,
bertahan dalam organisasi. SDMnya bertanggung jawab atas semua
Maka dari itu yang dapat kami simpulkan tugasnya dan mematuhi semua peraturan
bahwa Pondok Pesantren Banyuayu dan pimpinan, dam juga SDM Pondok
Pamekasan belum Mempunyai komitmen Pesantren mempunyai sifat integritas atau
untuk menerapkan SAK Pesantren. Hal ini kejujuran dalam hal segalanya, karena
sesuai denganyang dimaksud dengan SDM Pondok Pesantren Banyuayu sudah
komitmen yang siap menurut Welsch dan dibekali dengan sepitural dan juga sebuah
La Van (2001) yang dikutib oleh Oktorita mutivasi dari pimpinan bahkan ketika
(2013) yaitu sebuah ukuran atau dimensi berhasil melakukan sesuatu diberi
perilaku yang penting dan dapat apresiasi oleh pimpinan untuk menambah
digunakan untuk kemajuan sebuah usaha. semangat SDM Pondok. Keadaan
Dalam penerapan SAK Pesantren masih kepribadian SDM dan pimpinan yang
belum ada dimensi perilaku dalam Pondok seperti ini sangat sesuai dengan prinsip
Pesantren Banyuayu Pamekasan untuk tata usaha baik yang dikenal dengan Good
penerapannya, soalnya masih Corporate Governance (GCG) yaitu
mempertimbangkan kemampuan dan sebagai berikut:
tersedianya fasilitas dalam a. Keterbukan Informasi (Transparancy),
menerapkannya. dan kemampuan Pondok dengan adanya transparan maka SDM
pesantren banyuayu dalam menerapkan dituntut untuk jujur, karena dengan
SAK Pesantren masih sangat lemah, maka kejujuran keterbukaan bisa terlaksana.
dari itu dapat disimpulkan bahwa b. Akuntabilitas (Accountability),
komitmen pondok pesantren banyuayu merupakan pertanggungjawaban
Pamekasan dalam menerapkan SAK seseorang ataupun lembaga yang
Pesantren masih sangat lemah yang berhubungan dengan administrasi.
diebabkan kurangnya kemampuan dan
168 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
c. Pertanggung Jawaban (Responsibility) mempuyai kesiapan untuk menerapkan
dengan adanya loyalitas atau kepatuhan. SAK Pesantren.
Karena dengan kepatuhan rasa 2. Sumber Daya Manusia atau Pengurus
bertanggung jawab akan semakin besar. Pondok Pesantren Banyuayu masih belum
d. Kemandirian (Indepedenncy) dalam siap untuk menerapkan karena kurangnya
mengolah sebuah organisasi dibutuhkan kemampuan, keterampilan dan sempitnya
kemandirian supaya tidak selalu waktu untuk mengadakan pelatihan
bergantung pada orang lain dalam penerapan SAK Pesantren tersebut.
menjalani tugasnya. 3. Sistem Informasi Pondok Pesantren
e. Kesetaraan dan keawajaran (Fairness) Banyuayu Pamekasan juga masih belum
butuh kesesuaian yang diukur dengan siap untuk menerapkan SAK Pesantren
keadaan SDM dalam mengadakan karena masih serba terbatas baik dari
program disebuah organisasi. adanya komputer yang terbatas, Softwere
Keadaan SDM di Pondok Pesantren untuk akuntansi masih belum ada untuk
Banyuayu Pamekasan kalau dinilai dari mengakses SAK Pesantren .
kemampuan dan keterampilannya
sangatlah lemah dan minim, karena SDM DAFTAR PUSTAKA
di Pondok Pesantren Banyuayu Arofat, Wilson. (2011). Pedoman GCG
Pamekasan kebanyakan masih lulusan Secara Sistematis, Komprensif
MA (Madrasah Aliyah) dan juga dari Efektif dan Efisisen. Yogyakarta:
keterampilannya sangatlah lemah karena Graha Ilmu
dalam Pondok Pesantren Banyuayu Asrohah Hanun. 1999. Sejarah
Pamekasan tidak pernah mengadakan Pendidikan Islam. Jakarta: Logos
pelatihan dan atau mendatangkan Wacana Ilmu
seseorang memberi penyuluhan dalam Azwan, Mohammad. (2015). Penerapan
penerapan SAK pesantren.Dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
keadaan seperti ini maka SDM Pondok BerbasisAkrual: Sebuah Analisis
Pesantren Banyuayu Pamekasan masih Deskriptif. Makassar: Universitas
belum dikatakan siap untuk menerapkan Hasanuddin.
SAK pesantren. Bungin Burhan. (2013). Metodologi
Sistem Informasi Pondok Pesantren Penelitan Sosial Dan Ekonomi .;
Banyuayu Pamekasan Jakarta : Kencana Preneda Media
Berdasarkan penjelaskan dari ketua Group
pondok pesantren bahwa sistem Diknas. (2008). Kamus Besa Bahasa
manajemen Pondok Pesantren Banyuayu Indonesia (KBBI). Jakarta:
Pamekasan, dari segi struktural dan Gramedia.
prosedural sangat baik dan berjalan sesuai Fatih Muhammad (2015). Implementasi
dengan tugasnya masing-masing. Penyusunan Laporan Keuangan
Pada Lembaga Nirlaba Yayasan
KESIMPULAN Berdasarkan Psak 45 Pada Yayasan
Berdasarkan hasil analisis data Pesantren Global Tarbiyyatul Arifin
sebelumnya maka pondok Pesantren Kecamatan Pakis Kabupaten
Banyuayu Pamekasan dalam menerapkan Malang). Malang; Universitas Islam
SAK Pesantren dapat disimpulkan hal-hal Negeri Maulana Malik Ibrohim
sebagai berikut: Malang
1. Pondok Pesantren Banyuayu Greenberg, J. (2000). Bhavior In
Pamekasan tidak mempunyai komitmen Organizationm International
untuk menerapkan laporan keuangan yang Edition. New Jersey. Prentice Hall
berbasis SAK Pesantren, karena pondok Harahap, Sofyan Safri. (2015). Teori
Pesantren Banyuayu Pamekasan tidak Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
169 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)
ISSN : 2656-2952
Analisis Kesiapan Pondok Pesantren Atas Berlakunya SAK Pesantren (Study Kasus Pondok
Pesantren Banyuayu Pamekasan) – Khairul Anam, Agus Sugiono, Evi Malia
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Oktorita, Yenny. (2013). Hubungan
Metodologi Penelitian Dan Antara Sikap Terhadap Penerapan
Aplikasinya. Ghalia Indonesia: Program K3 Dengan Komitmen
Jakarta Karyawan Pada Perusahaan.
Hasibuan. (2003). Manajemen Sumber Jogjakarta: Universitas Gajah Mada
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Qomar, Muzammil. (2002). Manajeman
Aksara Pendidikan Islam. Jakarta :
IAI. (1998). PSAK 45 Akuntansi Erlangga
Organisasi Nirlaba. Jakarta. Dewan Robbins.SP. Judger. (2007). Perilaku
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi. Jakarta : Selemba Empat
Akuntan Indonesia. Robbins.SP. Judger. (2007). Perilaku
IAI. (2008). PSAK 109 Akuntansi Zakat, Akuntansi. Jakarta : Selemba Empat
Infaq/sedekah. Jakarta. Dewan Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Faktor Yang Mempengaruhinya;
Akuntan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
IAI. (2018). PSAK 112 Akuntansi Wakaf.; Sofia Dora. (2014). Analisis Kesiapan
Jakarta : Graha Akuntan Pemerintah Dalam Menerapkan
IAI. (2018). Pedoman Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintah
Pesantren. Jakarta; Bank Indonesia Berbasis Akrual. Medan :
Lexy J. Moleong. (2007). Metodologi Universitas HKBP Nommensen
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitaian
Remaja Rosdakarya. & Pengembangan; Bandung:
Lili M. Sadeli. (2000). Teori – Teori Alfabeta
Akuntansi ; Jakarta: Bumi Aksara Suradi. (2009). Akuntansi Pengantar 1.;
M. Junaidi dan Fauzan Almanshur. Yokyakarta: Gava Media
(2014). Metode Penelitian Wahyuningsih. (2018). Analisis pelaporan
Kualitatif. Jogjakarta:ARuzz Media, keuangan di yayasan as-salam
Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem manado(berdasarkan psak 45 dan
Pendidikan Pesantren; Jakarta; psak 101). Manado; Universitas
INIS sam Ratu Langit.
Miles dan Huberman. (1992). Analisis Zaini, Syahmina. (1986). Prinsip-Prinsip
Data Kualitaif Buku Sumber Dasar Konsepsi Pendidikan Islam;
Tentang Metode-metode Baru. jakarta: Kalam Mulia
Jakarta: Universitas Indonesia (UI) Zurnali, Cut. (2010). Kerangka Riset
Press Komitmen Manajemen Sumber
Moh. Kasiram. (2010). Metodologi Daya Manusia Masa Depan;
Penelitian Refleksi Pengembangan Bandung: Unpas Press
Pemahamandan Penguasaan
Metodologi Penelitian.;
Yogyakarta: UIN-Maliki Press,
Mukhtar. (1999). Audit Sitem Informasi.;
Jakarta : Rineka Cipta

170 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)


ISSN : 2656-2952

Anda mungkin juga menyukai