Anda di halaman 1dari 245
Edisi 2 Nursalam ; Konsep dan Penerapan DEO REET WC Ele Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan KONSEP DAN PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2 Nursalam Manajer Penerbitan: Edward Tanujays Koordinator Penerbitan dan Produksi: Ariyanto Editor: Tim Editor Salemba Medi Tata Letak: M. Azhari Desain Cover: ‘Smastergrafis Hak Cipta © 2008, 2003 Penerbit Salemba Medika ‘Wijaya Grand Center D7 Jl Wijaya 2, Jakarta 12160 ‘Telp. + (O21) 721 0238, 725 8239 Faks, — ; (021) 721 0207 Website : www.penerbitsalemba.com E-Mail: info@penerbitsslemba.com Hak cipta dilindungi undang-undang, Dilarang memperbanyak scbagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuke memfotokopi, merekam atau dengan menggunekan sistem penyimpanan lainnys, tanpa izin tertulis dari Penerbit UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG TAK CIPTA 1. Barang siopa dengen sengaja dan tanpa hok mengumumkan atau memperbaryak suaty ciptoan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidona penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Ap 5.000,000,000,00 (lima miliar rupiah) 2. Barang siapa dengan sengaia menyiarkan, memamerkan,mengedorkan, atas meajual kepada umum sustu eiptana Darang hasil pelanggaran Hak Cipla atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) taltun dan/atou denda paling banyak Rp 500.000,000,00 (lima ratus juta rrupiah. Nursalam KONSEP DAN PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN Pedoman Skripsi, Tesis, dan Insirumen Penelitian Keperawatan Jakarte: Salomba Meike, 2008 1 jl, 19 x 26 em, 276 hal ISBN 973.979.3027. 1. Keperawatan 2. Metodologi Penelitian 1 fudul 1. Nursalam, Kata Pengantar iii Bab 1 Kajian limiah: Berpikir Logis dan Metode Ilmiah -PENDAHULUAN. 3 Bahan dengan hak cipta a Detar LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENDAPATKAN PELUANG RISET 32 Identifikasi Masalah 32 Hubungan Pendidikan dan Tanggung Jawab Riset 34 Soslalisasi Lingkup dan Pelaksanaan Riset Keperawatan 34 Pemasaran Lingkup Riset Keperawatan 35 KESIMPULAN 36 DAFTAR PUSTAKA 7 BAGIAN 2 -MASALAH PENELITIAN DAN KERANGKA KONSEP Bab4 Masalah, Rumusan Masalah, dan Tujuan Penelitian 41 MASALAH AL Menyeleksi Masalah Riset Keperawatan 42 Lingkup Masalah Penelitian Keperawatan menurut Nursalam (2000: 8) 43 Kajian Masalah, ‘Sumber Masalah Penelitian Keperawatan 43 RUMUSAN MASALASH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN Faktorfaktor yang Mendasari Perumusan Masala MENYUSUNTWJUAN PENELITIAN, DAFTAR PUSTAKA 50 Bahan dengan hak cipta Datars a Bab Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian 55 MENYUSUNKERANGKAKONSEP Penyusunan Kerangka Konseptual dalam Penelitian 55 Langkah Penyusunan 56 MENYUSUNHIPOTESIS PENELITIAN Syarat Hipotesis (Ndraia, 1985: 53) 58 ‘Tujuan Hipotesis 58 Sumber Hipotesis 58 Tipe Hipotesis 59 DAFTAR PUSTAKA 59 Bab 6 _Lingkup Masalah Penelitian IImu Keperawatan. 61 {imu Keperawatan Medikal Bedah 87 limu Keperawatan GawatDarurat 70 ILMU KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA. 71 ILMU KEPERAWATAN KOMUNITAS, KELUARGA, DAN GERONTIK 72 Komunita 72 Keluarga 73 Gerontik 73 DAFTAR PUSTAKA L BAGIAN 3 METODOLOG! PENELITIAN Bab 7_Rancangan Penelitian 77 PENDAHULUAN. 4 -PEMILIHAN RANCANGAN PENELITIAN, Bahan dengan hak cipta en Detar JENIS RANCANGANPENELITIAN Rancangan Penelitian Non-Eksperimen 80 Rancangan Penelitian Eksperimental 85 DAFTAR PUSTAKA 88 Bab8 Populasidan Sampel 89 POPULASI 89 Pembagian Populasi 89 \iteria Populasi 90 -SAMPEL DAN SAMPLING 91 Sampel 91 Sampling 93 DAFTAR PUSTAKA 95 Bab9 _Variabel Penelitian dan Definisi Qperasional 97 /VARIABEL 97 Definisi 97 Jenis Variabel 97 DEFINISIOPFRASIONAL Konsep Pengertian dan Definisi 100 DAFTAR PUSTAKA 102 Bab 10 Penyusunan Instrumen dan Pengumpulan Data 103 PENYUSUNAN INSTRUMENT 1083, Prinsip: Validitas dan Reliabilitas 103 Jenis-ienis Instrumen 105 PENGUMPULAN DATA 14 Tugas Peneliti dalam Pengumpulan Data 111 Karakteristik Metode Pengumpulan Data 112 Bahan dengan hak cipta Datars a Masalah-masalah pada Pengumpulan Data 113 Prinsip Etis dalam Penelitian (Pengumpulan Data) 114 DAETAR PUSTAKA 115 PENDAHULUAN 1iz Ciri-ciri Pokok Statistik 940. Jenis Landasan Kerja Pokok yang Digunakan oleh Statistik 118 PERAN STATISTIK DALAMTAHAPAN PENELIIAN 8 ANALISISDATA tt Klasifikasi Skala Pengukuran 119 Langkah-langkah Analisis Data 120 INTERPRETASIHASIL ANALISISDATA 8 DAFTAR PUSTAKA 12: Bab 42 Penulisan Hasil Peneliti o7 -PENDAHULUAN 127 PENULISANISIHASIL PENELITIAN AT Bagjan Pendahuluan 128 Bagian Metodologi 128 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data 129 Penulisan Analisis Data 129 Bagian Penulisan Hasil Penelitian 130 DAFTAR PUSTAKA 134 BAGIAN 4 Bahan det | Dotti BAGIAN 5 PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN SKRIPSI PENDAHULUAN 216 PEDOMAN PENULISAN 216 PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN (PROPOSAL) 218 PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS 227 PENULISAN DAFTAR PUSTAKA 243 Indeks 265 BAGIAN 1 Kb TREN PENELITIAN KEPERAWATAN BAB i KAJIAN ILMIAH: BERPIKIR LOGIS DAN METODE ILMIAH BAB2 KAJIAN ILMU KEPERAWATAN BABS PELUANG DAN LINGKUP PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN DI MASA DEPAN Baglan 1: Tien Penelian Keperawatan, Kajian Ilmiah: Berpikir Logis dan Metode Ilmiah -PENDAHULUAN Rajian ilmish tentang ilmu keperawatan merupaken suatu keharusan bagi para perawat "Indonesia saat ini. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum terdapat kejelacan tentang ilma yang secara empiris dapat diterima secara ilmiah oleh masyarakat_ nonkeperawataa. Realitasnya, suatu ilmu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: proses, produk, dan paradigme etis. Proses merupakan suatu kegiatan untuk memahami alam semesta dan isinya didasarkan pada tuntutan metode keilmuan (rasionalitas dan objektif). "Produk adalah segala proses keilmuan yang harus menjadi milik umum dan selalu terbuka untuk dikaji oleh orang Jain. Paradigma etis artinya ilmu harus mengandung -nilai-nilat moral dan etika yang tidak bertentangan dengon nilai-nilai moral yang ada di imasyarakat. Pada bab ini, penulis hanya akan memfokuskan bahasan pada kajian ilmiah ilmu keperawatan dengan penekanan dalam pembahasan berpikir logis dan ilmiah. Berpikir ‘logisadatah berpiiie lurus dan teratur terhadap sesuatuhal yang diyakint dari suatu objek. atau fenomena, Objele atau fenomena tersebut berupa cuata pokole permasalahan yang, dikeli untuk membedakan entera benac dan salah. Berpikir ilmiah adalah caro berpikir dengan didesarkan pade pendekatan ilmiah, yaita melalui metode imiah yang merupaken alat/sarana penjelasan dalam mempelsjari prosedur tertentu untuk mendapatkan ilmu. Metode itmiah mempelsjaricara identifikesi masalah, rumusan masalah, ty metode, hasil, dan kesimpulan yang berdasarkan atas kaidzh ilmial. BERPIKIR LOGIS " Berpikir logis merupakan proses berpikir yang didasari oleh konsistensi terhadap keyakinan-keyakinan yang didukung oleh argumen yang valic. Pengertian lain dari, berpikir logis adalah berpikir lurus, tepat, dan teraiur sebagai objek formal logika.Suatu. pemikiran disebut lurus, tepat, dan teratur apabila pemikiran itu sesuai dengan hukum, aturan, dan kaidah yang sudab ditetapkan dalam logika. Memetuhi hukum, aturan, = en dan kaidah logika berguna untuk menghindari pelbagai Kesalahan dan penyimpangan (bias) dalam mencari Kebenaren ilmizh. Pada hakikatnya, pikiran manusia terdiri atas tiga unsur, yaitu: a. Pengertian (informasi tentang fakta), b. Keputusan (pernyataan benar-tidak benar), c. Kesimpulan (pembuktian-silogisme). ‘Dalam logika ilmiab, tiga unsur pikiran manusia tersebut harus dinyatakan dalam. kata (Kalimat tolisan), Tiga pokok kegiatan akal budi manusia, yaitu: a. Menangkap sesuatu sebagaimana adanya, yang berarti menangkap sesuatu tanpa mengekui atau memungkiri (pengertian atau pangkal pikir, disebut juga premis), b. Memberikan keputusen, yangberarti menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain atau memungkixi hubungan tersebut, c. Merandingkan, yang berarti menghubungkon keputusan satu dengan keputusan yang lain sehingga sarapai pada satu kesimpulan (pernyataan baru yang diturunkan berdacarkan premis), KAJIAN TENTANG [LMU DAN METODE ILMIAH 1LMU _Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah, Makna ilmu menunjukkan sekurang-kurangnya tiga hal (Gambar 1.1): a. Kumpalan pengetahuan (produk). 'b. Aktivitasilmiah dan proses berpikir ilmich (proses). ¢ — Metode ilmiah (metode). Produk Wetode REE ees a, limu sebagal Produk | imu sebagai produk, merupakan kumpulan informast yang telah teruji kebenarannya dan dikembangkan berdasarkan metode ilmich dan pemikiran logis (Kemeny, 1961), Bab 1 + Kajian mah: Berpiat Logisdan Metode Penelitian Struktur imu adalah sebagai berikut: Paradigma Teori Konsep dan asumsi Variabel dan parameter b, Ilmu sebagai Proses lImu sebagai proses, merupakan cara mempelajari suatu realitas (kejadian) dan upaya memberi penjelasan tentang suatu mekanisme (jawaban terhadap pertanyaan mengapa dan bagaimana) (Singer, 1954). Karakteristik ilmu (Singer. 1954) Logico-emperical-verifikatif Generalized understanding ‘Theoritical construction Menjawab pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how) ¢. limu sebagai Metode Iimu sebagai metode, merupakan metode untuk memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diuji kebenarannya (Titus, 1964). Metode adalah rangkaian cara dan Jangkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang kellmuan, sering kali disebut metode ilmiah, Metode ilmiah berkaitan erat dengan logika, metode penclitian, metode pengambilan sampel, pengukuran, analisis, penulisan hasil, dan kesimpulan. Pendekatan adalah pemilihan area kajian. PENGGOLONGAN ILMU Pendapat mengenai pengelompokan ilmu sangat banyak, bergantung pada kriteria penggolonginnya. Secara unum, ilmu hampir selalu dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: (a) ilmu nomotetik dan (b) ilmu idiogratik. a Tima Nomotetik (Deduktif) Iimu Nomotetik merupakan suatu ilmu yang didesarkan pada kajian-kajian makro (kasus-kasus) yang luas den banyek terjadi, kemudian dijabarkan pada hal-hel yang, Khusus. Pendekatan penelitian dapat digolongkan pada metode kuantitatif. Misalnya, semua klien yang masuk rumah sakit akan mengalamistres hospitalisasi. Klien anak, kklion remgja, dan klien dewasa yang masuk rumah sakit akan mengalami stres. mu Idiografik (Induktif) Tmu Idiografik merupakan suatu kajian ilmu yang didasarkan pada hal-hal yang mikro, unik, khusus, dan bersifat individual, kemudian ditarik suatu kesimpulan secara umam. Pendekatan penelitian digolongkan pada metode kualitatif. Contoh, penyanyi A berambut keriting, penyanyi B rambutnya Keriting, peayanyi C dan penyanyi lainnya juge berambut keriting, semuanya pandai bernyanyi. jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang memiliki rambut keriting pandai bernyanyj Bagian 1: Tien Peneltian Keperewatan SYARAT ILMU ‘Tordapat beberapa persyaratan bahwa suatu pengetahuan dianggap sebagai ilmu: a, Memenuhi Syarat sebagai IImu Pengetahuan IImiah 1. Logis: Dapat dinalar dan masuk akal Misalnya, pada ilmu keperawatan. Klien yang masuk rumah sakit mengalami stres, di samping keadaan sakitnya, klien harus beradaptasi terhadap lingkungan baru. (orang/perawat, peraturan-peraturan, dan lain-lain). 2. Empirit ‘Misalnya, data tentangrespons klien yang mengalami stres, dapat diamati dan diukur dari ketidakmampuan klien untuk beradap tasi terhadap stresnya, Seeara psikologis, (kognator), klien stres mengalami gangguan afek dan emosi (cemas, marah-marah, depresi, dan menolak peraturan baru). Hal ini karena klien tidak mampu beradaptasi terhadap Lingkungan baru, Secara fisik (regulator), Kondisikllen dapat dlukur dengan : Data dapat diamati dan diukur terjadinya poningkatan tanda-tanda vital klien dan peningkstan hormon-hormon stres (Kortisol dan katekolamin) 3. Diperolch melalui metode ilmiah Pendekatan yang digunakan berdasarkan langkeh-langkah dalam metode ilmiah (penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dalam pembahasan tentang metode sains). Memenuhi Komponen limu (Science Building Blocks): TEOR! ADAPTAS! Konsep: Stres Konsep: Manusia Propesisi Proposisi Konsep: Sakit Konsep: Koping Konsep: Linghungan _Konsep: Keperawaten lreguistor & kognator) {rumah Sakit HIPOTESIS: « FAKTAEMPIRIS: + Belum dicrapkanrya model I») asuhan keperawatan di umah skit + Perawat bolum menunjakkan HUKUM, PRINSIP: kkinerja yang optimal + (lien serng rengalami sires AUMANETIE hospitalisasi HOLISTIK CARE Science Buleng Bock pac nu Keperavatn (eos Adept) Bab 1+ Kajian mah: Berpikr Logis dan Metode Perelitian La Keterangan: + Teori adaptasi terdiriatas komponen-komponen ilma, ya terbentuk dari beberapa konsep: 1), Kousep tres akibat masuk rumah sokit (stres hospitaisasi) 2). Konsep koping (regulator dan kognator} 3). Konsep manusia 4), Konsep keperawatan 5). Konsepsakit 6). Konsep linghungun + Adanya sokelompok pengetahuan yang dirangksi dengan penambahan pernyataan lain schingga terbentuk suatu informasttentang hubungan antarpengetahuan. Minimal pada penelitian int akan rmenghasilkan stata proposisi-proposis! b. Memenuhi Metode IImiah: Mekanisme Stimulus-Respons Stimulus Logita Respone Mokanieme Stinulve-Reepone pada Kaen imi 1. Stimulus (a). Masalah: Fakta/empiris yang dapat diamati dan diukur berdasarkan hasil suatu pengamatan yang cermat dan teliti (b). Perumusan masalah penelitian Masalah yang sudah ditemukan kemudian dirumuskan dalam suatu masalh peaclitian, perumusan masalah. Di dalam penelitian dituliskan sebagai pertanyaan penelitian. 2. Logika (a). Kajian teovetis/konseptual Misalnya dalam ilmu keperawatan, sakit pada manusia disehabkan oleh ketidakmempuan manusia untuk beradaptasi yang melibatkan unsur fisik, psikis, dan sosial yang merupakan perwujudan terimplikasi adanya integrasi satu dengan yang lain. Objek utama dalam ilmu keperawatan, yaitu: (1). Manusia (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan}, (2). Konsep lingkungan, (3). Konsep sehat, dan (4), Keperawatan. Bagian 1: Tien Peneltian Keperewatan (1), Stimulus/Intervensi Keperawatan, Stimulus yang diberikan perawat berupa intervensi/asuhan keperawatan dalam meningkatkan respons adaptasi berhubungan dengan empat mode respons adaptosi Kegiatan yang dilaksanakan meliputi : 1) Membantu memenuhi kebutuhan klien dengan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan fisiologis dan ketergantungan. 2) Memperlakukan klien secara manusiawi 3) Melaksanakan komunikasi terapeutik. 4) Mengembangkan hubungan terapeutik. (2). Konsep Lingkungan Lingkungan merupakan semua kondisi internal dan eksternal yang memengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dan perilaku seseorang atau kelompok. Lingkungen internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan emostonal, dan kepribadian) serta proses pemicu stres biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu. Lingkungen eksternal dapat berupa keadaan/faktor fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan sebagai suata ancaman (3). Konsep Sehat Sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya menjadiken dirinya terintegrasi secara keseluruhan, fisik, mental, dan sosial. Integritas adaptesi individu dimanifestasikan oleh kemampuan individu untuk: memenuhi tujuan dalam mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi, Sakitadalah suata keadaan ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit dipersepsikan secara berbeds-beda oleh individu, Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) bergantung dari latar belakang, individu tersebut dalem mengartikan dan. mempersepsikan sehat/sakit, misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya, dan lain-lain, (4), Keperawatan Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang rikan kepada individu baik schat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, sosial agar dapat mencapai derajat Kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang, ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu. Perumusan hipotesis Hipotesis adalah dugean atau jawaban sementara terhadap suatu pertanyaan atau tujuan penelitian. Syarat hipotesis yang baik adalah: (1) Berupa pernyataan (2) Layak ji. Bab 1+ Kajian mah: Berpikr Logis dan Metode Perelitian a (3) Berdasarkan teorifkonsep. (4) Adanya hubungan antarvariabel (proposisi antara konsep adaptasi dan kineria) (c). [dentifikasi dan operasionalisasi variabel Berikut ini merupakan contoh dalam penjelas ilmu keperawatan (adaptasi).. in variabel dan definisi operasional Variabel Dimenal Inelkator/Definiai Operasional Tingkat Adaptasi | Regulator ‘Suntu proses faiclagia (roses) + Peningkaten hormon-hormon stres: Korisol dan batekolamin. Feningkaten tanda tanda vital: denyutjantung dan giv pernapacan, Kognator Tingkatkepingpsiotogis len yang konatuktt ‘Loamng (imitas, reinforcement, dan pemahaman di) shidgemen (penyolesaian masaiah dan pengamibtan kapautuaa| terhadap lingkungan bas movin. Suatu tindakan klien dalam merespons Keputusen yarg telah dibust Klien dinarapkan dapat menggunaken koping yang onetukte 1). Menerima Kenyataan sakinya. 2), Bethubungan dengan orang lain. 1). Kooperaferhadap tindatan yang dibesikan Tingkat Efektor + Fisiologie + Tingkat fisilogts: Tingkat kebutuban cksigen, nutsi cairan, seta istirahat dan tour. + Tingkat peikolagie: 1). Pandangan terhedap fisik 9). Penurunan kensep ekeusl Ui, Agresi kehlangan 2). Fandengan terhadep personal 2. Cemas ii, Tidak berdeya li). Merasa bersalah iy). Harga dit render + Peran + Tinghat peran ‘Transisi pecan; peran berbeda; konflk poran: Kegagalan peran Tiogkat keiergentungan + Peikalog + Kelergantungan Kecerasan berpisah; merasa ditinggaltaniterisoas| Tingkat Output + Adaptit + Adapt: Koping konstrukt (menerma, berhubungan dengan orang + Maladaptit lain, melakukan aktvtas sear hai: clan terpenuii kebutuhan faik) (koping tidak |» Hoping tidek efektit Marah-merah, menyendri, merase tidak bergun, erektt, ‘s2dih, dan peningkatan hormen-hermon stres (Karis, ketekolamin) Tingkat Stimulue:—|- Membanta erpenuhiyye, Kebutuhea felologie kkinerja perawat momenuhi + Maken dan minum (Gerdasarkan gengguan + oksigenas! pparadigma pemenuhan + Cairan koperawatan: kebutuhan + Istrahat den tidur humanistik, helisti, | fisiologie dan | + Nutri dan caro) ketergantungan | + Perawatan dit + Momperiakukan | Memperlakukan Klien sebagel mitialmanusiawl kien secara + Sopan manusiawi + Tidak diskeiminasi + Melibetkan kien dan keluergasecera abtit + Saber Tangeap dan cepat dalam bertindek Bagian 1: Tien Peneltian Keperewatan Dimer 5 Ineikator/Oefinisi Operasional + Molaksanakan | Kemunikasi terapeut komurikasi + Memenggi nama kl terapoutik + Mengaunakan bahasa yeng mudeh dimengerti + Komunikasi secara tepat dan benar (sesual Kontak) + Mendongarkan dan menampung + Mendorong Klien untuk mengungkapkan perasaan den pandanganoya 1 Meluengken wektu untuk bicea, setiap ada kesempetan + Mongembangkan | Hubungan te huburgen + Menebtaken hubuny terapeutik + Memelihara hubungan yang harmonis ‘dengan kil + Mencegahkontik dengan kien + Mencagah sikap pilin kesin + Meni dampak daritindakan + Berpenampiian rapidan ‘enang Nenepati jan + Juju dan torbuka jeuttk dengan lion: in tba bali (4). Penyusunan penelitian Noneksperimental (bersifat observasi) dan eksperimental: True-eksperimental,quasy ~eksperimental; pre-eksperimental, Contoh rancangan quasy-eksperimental: Peran teori adaptasi terhadap perbaikan kineria perawat. Perlakuan Kontrol dependent etre Siena dependent ner. oo ri I Penerapan Teori Adeptas | Pengukuran uleng variabel dependen: indilator kine (pasca) Variabel independen Pengukuran ulang variabel ependen: indikator kinerja (pesca) Cibandingkan: apekeh beda? TEER vi2gcam ouasy-ctsperimentat 3. Respons Respons dalam kajian ilmiah dapat digolongkan sebagai berikut: (a). Penyusunan instrumen penelitian (validitas dan reliabilitas). (b). Mclakukaa sampling (candomisasi) dan estimasi ukuran sampel. (©). Analisis data dan pengujian hipotesis (regresi). (d). Mengambil kesimpulan dan memberikan saran. Bab 1+ Kajian mah: Berpikr Logis dan Metode Perelitian a DAFTAR PUSTAKA Babbie, E. (1999). ‘he Basics of Social Research. Belmont: Wadsworth Pub. Co. Nursalam. (2002). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto. Polit, D.E. dan B.P, Hungler. (1993), Essential of Nursing Research. Methods, Appraisal, and Utilization, 3rd ed. Philadelphia: J.B. Lippincott Co. Sastroasmoro, S. dan S. Ismail. (1995). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara. Soeparto, O., 8.7, Putra, dan Haryanto. (2000). Filsafat mu Kedokteran. Surabaya: GRAMIK dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya Bagian 1: Tien Peneltian Keperewatan Kajian Ilmu Keperawatan /PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEPERAWATAN Filsafat ilmu merupakan telaah secara flsafat yang ingin menjawab pertanyaan bakikat ilmu (Suriasumantri, 1998), Halciket ilmu dapat dibedakan menjadi tiga; yaitu ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Semua pengetahuan—ilmu (sains), seni, atan pengetahuan apa saja—pada dasarnya mempunyai ketiga landasan tersebut. Ketiga hakiket tersebut salingberkaitan, yang berbeda adalch materi perwujudannya serta sejauh manalandasan- Jandasan ketiga hakikat ini dikembangkan dan dilaksanakan. Batas lingkup ilmu menjadi karakteristik objek ontologis ilmu yang membedakan. imu (sains} dari pengetahuan-pengetahuan lain. Dapat dikatakan bahwa ilmu hanya’ _membatasi hal-hal yang berbeda dalam batas pengalaman karena fungsi ilmu dalam kehidupan manusia adilzh membantu manusia dalam mengatasi masalah sehari-beri (seperti memerangi penyakit) dan menyusun indikator kebenaran karena telah teru secara empiris. limi juga perlu bimbingan moral (agama) karena kebutaan moral dari Ilmu dapat membawa manusia ke jarang malapetaka. Pada praktiknya, harus ada Iejelasan batas disiplin ilovu, misalnya bates disiplia kau antara perawat dan dokter. Tanpa kejelasan batas, maka pendekatan muultidisiplin tidak akan bersifet konstruktif tetapi berubah menjadi sengketa kapling (Suriasumantri, 1998). Ciri khes yang paling menyolok dari ilmu kemanusiaan adalah objek peryelidikannya, yaitu menusia yang dilihat bukan hanya sebagai benda jasmanisaja tetapi manusia secara keseluruhan, Sementara itu manusia sebagalsubjek penyelidikan mu kemanusizan dilibat dalam dua arti. Pertams dalam arti bahwa secara hskiki manusia melampaul status objek maya, kedua dalam arti bahwa si penyelidik subjek berada pada taraf yang sama dengan objeknya, Arti pertama agsk berbau filsafet, Aeti kedua secara khas berasal dari suatu uraian empiris mengenal ilmu-ilmu kemanusiaan, jika dibondingkan - dengan ilmu-ilmu lsinnya. Bagaimana dengen halaya makhluk hidup termasuk manusia sendirit Hal ini terutama terjadi di tatanan klinik yang objeknya adaloh manusia, Fenomena-fenomena Klinik yang kita amati adalah aspek fistk yang berupa gejala-gejala penyakit dengan tingkat Baglan 1: Tien Penelition Keperowaton biomolekuler yang mendasarinya; aspek psikis; dan aspek sosial. Ketiga aspek tersebut merupakan fokes kajian objek ilmu keperawatan, yang mempunyai empat komponen, yaitu. manusia sebagai makhluk yang unik; keperawatan; konsep sebat-sakit; dan lingkungan yang memengaruhi keadaan manusia, Bonyak pengertian yang membahas tenteng ilmu keperawatan, sebagaimana CHS. (1999) menjabarkan tentang simu keperawatan adalah *... suatu jim yang; mencakup ilma-ilmu dasar, perilaku, biomedik, sosial, dan ilmu keperawatan sendir} (dasar, anak, maternitas, medikal bedah, jiwa, dan Komunitas). Aplikasi ilmu keperawatan yang " menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara ilmiah ditujukan uuntuk memperiahankan, menopang, memelihara, dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusis™ Pongertian tersebut membava dampak tarhodap isi kuriiulum program pendidikan tinggi keperawatan. Institusi pendidikan tinggi keperawatan sejauh ini belum mampu mengenalkan ilmu keperawatan secara jelas kepada peserta didik. Sehingga peserta didik mendapatkan orientasi ilmu dasar yang hampir sana dengan yang disjarkan pade program pendidikan kesehatan lain (kedokteran umum, dokter gigi, dan Kesehatan masyarakat). Hal ini mengakibatkan ketidakjelasan peran perawat dalam memberikan asuhan kesehaten lcepada klien. Pertanyaan yang muncul adalah apakah isi kurikulum ilonw-ilmu dasar yang diajarkan kepada mahasiswa keperawatan sama dengan yang disjarkan kepada mahesiswa kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan masyarakat? Hal ini perlu dipertanyakan mengingat: 1) belum jelasaya perbedean ilmu keperawatan. dan kedokteran dan 2) dosen sering mengajarkan materi yangsama dengan mahasiswa kedokteran kepada mahasiswa keperawatan. Dengan perkataan lain, tidak adaaya fokvs/ penckanan kompetensi wajib yang dimilikilulusan keperawatan. ‘Tyjnan ilmu keperawatan dapat dibedakan menjadi si -yaitu: (1) Sebagai dasar dalam praktik keperawatan; 2) Komitmen dalam praktik keperawatan tethadap pengembangan ilmu keperawatan; 3) Sebagai dasar penyelesaian masalah keperewatan yang kompleks agar kebutuhan dasar klien terpenubit den 4) Dapat diterimanya intervensi keperawatan secara ilmiah dan rasional oleh profes! kesehaten lain dan masyarakat. Tujuan yang terakhir disebutkan akan dapat diterima oleh masyarokat jika perawet mampu_ menjelaskan objek ilmu keperawatan (Chitty, 1997). Berdasarkan tujuan ilmu keperawatan tersebut, Chitty (1997) menerjemahkan ilmu keperaweatan sebagai suatu ilmu yang aplikasinya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai dengan kaidah dan nilai-nilai keperawatan. Chitty (1997) menekankan_ nilai-nilai ilmu keperawatan pada tiga unsur wtama, yaitu: holistik, humanistik, dan care dengan menckanken pada upaya pemenuhan kebutuhan daser manusia yang sehat ‘maupan sakit. Pemenuhan kebutuhan manasia merupakan objek ilmu keperavwatan yang meliputi membantu meningkatkan, mencegih, dan mengembalikan fungsi kesehatan yang terganggu akibst sakit yang diderita. Peran utsma profesional perawat adalah memberikan asuhan keperawaten, kepada manusia (sebagai objek utama kajian filsafat ilmu keperawatan: ontologis) yang. meliputi: a, Memerhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan dan kebutuhan klien. b. Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi masala keperawatan, mulai deri pemerikeaan fisik, peikis, sosial, dan spiritual. Bob 2 + Kajon mw Keporewatan (Ee ¢ Memberikan asuhan keperawatan kepada Klien (Klien, keluarga, dan masyarakst) miki dari yang sederhana sampai yang kompleks. Pelayanan yang diberikan oleh perawat harus dapat mengatasi masalah-masalah sik, psiltis, dan sosial-spiritual pada klien dengan fokus utame merubsh perilake Klien (pengetahuan, sikap, dan ketrampilannya) dalam mengatasi masalah kesehatan sehingga Klien dapat mandiri. Misalnya, jika Klien anak dengan asma bronkial ditawat di rumah sakit dengen kondisi sedang diberi infus dan tidek bolch bergerak ke mana-mana, maka anak tersebut akan mengelami sires fistk akibat keluhan sakitnya dan psikis akibat dari tindaken pemasangan infus serts larangan untuk bergerak:. Stree psikis yang terjadi akan berdempale terhadap koping anak tersebut sehingga menurunkan imunitasnya, Keadaan tersebut justru akan memperlambat kesembuhan klien. lmu keperawatan yang ada harus dapat memfasilitasi bagaimana anak tersebut dapat merasa “at home” (tidak seperti di rumah sakit), tidak merasa tertekan, dan merasa diperhatikan oleh orang terdekat, Bukan justru. menambah stres psikologis dengan suasana lingkungan yang menakvtkan dan petugas yangbersikep kurangramah serta memaksekan setiap melakukan tindakan keperawatan/ medis (misalnya menyuntik). Keadaan yang demilian akan berdampak dalam proses penyembuhan klien. Hasil penelitian yang dilaksanakan di Amerika menyebutkan bahwa memperlakukan anak-anak yang dirawat di rumah sakit seperti di rumah sendiri, memberi kebebasan bagi anak untuk bermain sebatas kemampuanniya, dan merasa diperhatikan ‘menunjukkan angks yang signifikan dalam percepatan penyembuhan Klien dibandingkan dengan ansk yang mengalami stres psikologis akibat sussans/lingkungan yang tidak kondusif. ILMU KEPERAWATAN: TEORI ADAPTASI Dalem disiplin biologi yang merupakan induk utama dari filsafat ima kedokteran dan ilmu keperawatan, terdapat 4 doktrin biologi organisme yang mencerminkan upays para Jogi dalam mengatasi realitas biologi, yaitu (1) doktrin pendekatan hol doktrin teleologik; (3) Doktrin kesejajaran historis dalam perkembangan organisme; dan. (4) doktrin otonomi (Soeparto dkk., 2000). Doktrin pertanta tampak pada pendekatan holistik yang digunakan oleh ahli biologi dalam mempersepsikan organisme. Artinya meskipun tubub orgenisine tersusun dari komponen-kormponen yang mencerminkan tingkat agregasi bahan kimia pembentuloaya dengan ciri citi fisikokimia yang borvariass, para ahii biologi memandang wujud organisme sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi, Doktrin kedua tampak pada sifat diskriptif penjelasan biologi yang berorientasi tujuan. _ Penjelasan biologi yang menekankan pentingnya hubungan antara struktur dengan fungsi dan penjelasan pelestarian fungsi reproduksi, adeptasi, dan evolusi dalam organisme biologi dipengacuhi oleh doktrin inl, Doktrin ketiga menegaskan bahwa ciri-ciri perkembangan organisme menimbulkan permasalahan metodologi khas dalam perkembangan teori ‘biologi. Doktrin keempat merupakan Lonsekuensi logis deri ketiga doktrin sebelumnya. Doktrin ini menegasken bahwe organisme harus citeliti tanpa prasangka, peranggapan, dan bias yang talc disadari, schingga informasi yang terhimpun memberikan realitas ts] Baglan 1: Tien Penelition Keperawaton apa adanya, Sistem biologi memperlihatkan ciri-ciri perwujudan dirinya sebagai suatu, totalitas (holistik). Dalam totalitas perwujadannya terimplikasi adanya integrasi yang mengendalikan interelasi antara ciri satu dengan lainnya (Soparmo, 1984). ‘Keempat doktrin tersebut mempunysi kesamaan dalam filsafat ilmu keperawatan, yaitu terjadinya usta sakit pada manusia karena adanya ketidakmampuen beradaptisi antara unsur fisik, psikis, dan sosial karena wnsur-unsut fersebet merupakan perwujudan, terimplikasiintegrasi satu dengan yang lain. Misalnya jika manusia mengalami nyeri dada (pada kasus infark miokard akut), maka akan berdampak terhadap stres psikis karena ketakutan terhacap kematian, dan terjadi gangguan sosialisasi dengan individu Iainnya. Selama individu mampu menjaga integrast antara unsur-unsur tersebut, maka gejala sakit tidak akan termanifestasiken dan individn akan bertahan. KOMPONEN ILMU KEPERAWATAN: TEORI ADAPTAS! Menurut Roy terdapat 5 objek utama dalam ilmu keperawatan, yaitu (1) Manusis (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan); (2) Keperawatan; (3) Konsep seat; (4) Konsep lingkungan; dan (5) Aplikasi: Tindakan keperawatan. Input Proses {Listen tin Stimulus Tingkel Adaptasi Roy menyatakan bahwa penerima jasa asuhan keperawatan edalsh individu, keluarga, _kelompok komunitas,atau sosial. Masing-masing diperlakukan oleh perawat sebagai sistem. adaptast yang holistik dan terbuka. Sistem terbuka tersebut berdampak terhadap perubahan yang konstan terhadap informasi, kejadian, dan energi antarsistem dan lingkungan. Interaksi yang Konstan antara individu dan lingkungan dicirikaa oleh perubahan internal dan eksternal. Dengan perubahan tersebut, individu harus mempertahankan integritas dirinya yaitu beradaptasi secars kontinu. Bab 2 + Kojian tim Keperewatan a Input Sistem adaptasi mempunyai input yang berasal dari internal individu. Roy mengidentifikasi input sebagai suatu stimulus. Stimulus merupakan suata unit informasi, kejadian, atau energi yang berasal dari lingkungan, Sejalan dengan adanya stimulus, tingkat adaptasi individe direspons sebagai svatu input dalam sistem adeptasi. Tingkat adaptasi tersebut bergantung dari stimulus yang didapat berdasarkan kemampuan individu. Tingkat respons antara individu sangat unik dan bervariasi bergantung pada pengalaman yang didapatkan sebelumnya, status kesehatan individu, dan stresor yang diberikan. Proses Roy menggunakan istilah mekanisme koping untuk menjelaskan proses kontrol dari individu sebagai suatu sistem adaptasi. Beberapa mekanisme koping dipengaruhi oleh faktor kemampuan genetik, misalnya sel-sel darah putih saat melawan bakteri yang masuk dalam tubuh, Mekanisme lainnya adalah dengan cara dipelgjari, misalnya penggunaan antiseptik untuk mengobati Iuka. Roy menekankan ilmu keperawatan yang unik untuk mengontrol mekanisme koping. Mekanisme tersebut dinamakan regulator dan kognator. Subsistem regulator mempunyai sistem komponen input, proses internal, dan output. imulus input berasal dari dalam atau luar individu, Perantara sistem regulator berupa kimiawi, saraf,atav endokrin. Refleks otonomi sebagai respons neural berasal dari batang otak dan korda spinslis, diartikan sebagai suatv perilaku output dari sistem regulasi. Organ target (endoterin) dan jaringan di bawah kontrol endokrin juga memproduksi perilaku output regulator, yaitu teriadinya peningkatan Andreno Cortico Tyroid Hormone (ACTH) kemudian dikuti peningkatan kadar kortisol darah. Banyak proses fisiologis yang dapat diartikan sebagai perilaku suidsistem regulator. Misalnya, regulator tentang respirasi. Pads sistem respirasi aken terjadi peningkatan oksigen, yang menginisiasi metabolisme agar dapet merangsang kemoreseptor pada medala untuk meningkatkan laju pernapasan, Stimulasi yang kuat pada pusat tersebut akan meningkatkan ventilasi lebih dari 6-7 kali . Contoh proses regulator terscbut terjadi ketika stimulus eksternal divisualisasikan dan ditransfer melalui saraf mata menuju pusat saraf otak dan bagian bawah pusat saraf otonomi, Saraf simpatetik dari bagian ini mempunyai dampak yang bervariasi pada viseral, termasuk peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. |. Stimulus terhadap subsistem kognator juga berasal dari faktor internaldan cksternal. Perilaku output subsistem regulator dapat menjadi umpan balik terhadap stimulus subsistem kognator. Proses kontrol kognator berhubungan dengan fungsiotak yang tinggi terhadap persepsi aiau proses informasi, pengambilan keputusan, dan emosi. Persepsi proses informasi juga berhubungan dengan seleksi perhatian, kode, dan Ingatan. Belajar berhubungan dengan proses imitasi dan penguatan (refuforcement) Peayelesaian masalah dan pengambilan keputusan merupakan proses internal yang, berhubungan dengan keputusan dan khususnya emosi untuk mencari kesembuhan, dukungan yang efektif, dan kebersamaan. Dalam mempertahankan integritas seseorang, kognator dan regulatorbekerja secara bersamaan, Sebagai suatu sistem adaptasi, tingkat adaptasi seseorang dipengaruhi aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bagian }: Tron Penelitian Keporewoten KEPERAWATAN Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehst maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berups meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari svatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh indiv Roy mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respons adaptasi yang berhubungan dengan empat model respons adaptasi. Perubahan internal, eksternal, dan stimulus input bergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping menggambarkan tingkat adaptasi seseorang. Tingkat adaptasi ditentukan oleh stimulus fokel, Kontekstual, dan residual. Stimulus fokal adalah suatu respons yang diberikan secara langsung terhadap input yang masuk. Penggunean fokal pada umumnya bergantung pada tingkat perubahan yang berdampak terhadap seseorang, Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lain yang merangsang sescorang baik internal maupun eksternal serta memengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur, dan secara subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah karakteristik/riwayat seseorang dan timbul secara relevan sesvai dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur secara objektif. Kasus: Klion Th. Sigit mengalami nyeri dada. Stimulus yang secera langsung pada Klien dinamakan fokal, yaitu kekurangan oksigen pada otot jantungnya. Stimulus kontekstual melipati: suhu 40° C, sensasi nyeri, penurunan beratbadan, kadar gula darah, dan derajat kerusakan arteri, Stimulus residual meliputi riwayat merokok dan. stres yang diakaminya. Tindakan keperawatan yang diberikan adalah meningkatkan respons adaptasi pada situast sehat dan sakit. Tindakan tersebut dilaksanakan oleh perawatdalam memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, atau residual pada individu, Dengan memanipulasi semua stimulus tersebut, diharapkan individu akan berada pada zona adaptasi. Jika memungkinkan, stimulus fokal yang dapat mewakili semua stimulus harus dirangsang dengan baik. Misalnya klien dengan nyeri dada, stimulus fokalnya adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen tubuh dan persedisan oksigen yang dapat disodiakan oleh jantung. Untuk mengubah stimulus fokal, perawat perlu memanipulasi stimulus kebutuhan agar respons adaptif dapat terpenuhi. Jika stimulus fokal tidak dapat diubah, perawat harus meningkatkan respons adaptif dengan memanipulasi stimulus kontekstual dan residual. Perawat perlu mengantisip si bahwa Klien mempunyai risiko adanya ketidakefektifan respons pada situasi tertentu. Oleh karena itu perawat harus mempecsiapkan individu untuk mengantisipasi perubahan melalui penguatan mekanisme kognator, regulator, atau koping yang lainnya. Tindakan keperawatan yang diberikan pada teort ini meliputi mempertahankan respons yang adaptif dengan mendukung upaya klien secara kreatif’ menggunakan mekenisme koping yang sesuai. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bagian }: Tron Penelitian Keporewoten Tabel 2.3 Kriteria Standar Intervensi Keperewatan Menurut Teori Adaptasi (Nursalam, 2002), (lanjutar). STANDAR TINDAKAN GANGGUAN KONSEP DIRI (PSIKIS) Memenuhi kebutuhan emosional dan spiritual Kriterie: Melaksanekan orientasi pada Klien baru Memberikan penjelasen tentang tindakan yang akan dilakukan Memberiken penjelasen dengan behasa sedethana Memethatixen setiap keluhan klien Memotivasi klien untuk berdoa Membantu klien beribadeh Memethatixen pesan-pesan klisn NOosoD= STANDAR TINDAKAN PADA GANGGUAN PERAN (SOSIAL) 1, Meyakinkan klien bahwa dia adalah tetap sebagai individu yang bergune begi kelu- arga dan masyarakat 2. Mendukung upaya keciatan atau kreativitas Klien 3, Melibatkan klien dalam setiap kegiatan terutama dalam pengobatan pada dirinya 4. Melibatkan klien dalam setiap mengambil kepuiusen menyangkut ciri Klien 5. Bersifet terbuka dan komunikatif kepada klien 6. Mengljnken keluarga untuk memberikan dukungan kepade klien 7. Perawai dan keluaiga selalu memberikan pujjan ates sikap klien yang positil dalam perawatan 8. Perawat dan keluarga selelu bersikap halus dan menetima jika ada. sikap Kien yang negatit STANDAR TINDAKAN PADA GANGGUAN INTERDEPENDENCE (KETERGANTUNGAN) Memibantu klien memenuhi kebutuhan maken dan minum, Memibantu Klien memenuhi kedutuhan eliminasi (urine dan alvi) Membantu klien memenuhi kebutuhan kebersihan diri (mandi Membantu klien berhias atau berdendan bepe (3) Berbubungan dengan stimulus yang sama. Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada saat ia bekerja di luar pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosis yang. sesuai adalah “Kegagalan peran berhubungan dengan keterbatasan fisik (mmiokerdial) untuk bekerja saat euaea yang panas’. ¢. Intervensi Keperawatan Intervensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tujuan merubah atau memanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residusl. Pelaksansannya juga ditujukan kepada kemampuan klien dalam menggunakan koping secara lvas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada Klien. ‘Tujuan intervensi keperawatan adalah mencapai kondisi yang optimal dengan ‘menggunakan koping yang konstrukti. Tujuan jangka panjang harus dapat menggambarkan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ez Bagicn 1: Ten Peneifion Keperawatan dari indivice perawat sendiri, profes, institusi kensumer dan departemen kesehatan, khususnya dalam merebut peluang pasar di masa depan. “Akan tetapi penulis merase banggakarena hampir 90% responcen menyatakan bahiwa mereka berkeinginan untuk melaksanakan riset apabila ada kesempatan dan tersedia fasilitas, sepertidana dan sumber daya. Mudah-mudshan keinginan tersebut tidak hanya sekedar keinginan dan impian yang tidsk pernah terwujud, akan tetapi merupakan suata iri individu ‘perawat sendiri’ untuk selalu ingin berkembang, berkarya, jatif untuk mencapai cita-cita profesi keperawatan dalam peran sertanya _ menyongsong era globalisasi. ‘Untuk mengantisipasi perubshan tersebut maka diperiukan adanya (1) penataan pendidikan tinggi keperawatan, (2) penatasn pelayanaa keschatan/asuhan keperawaten, (3) penataan lingkungan yang kondusif untuk perkembangan keperawatan dalam mengantisipasi perkembangan IPTEK, (4) pembinaan kehidupan keprofesian, dan (5) penumbuhen riset keperawatan bagi para perawat dengan mencari peluang, peluang yang ada, Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan ini bersifat saling berhubungen, saling bergantung, saling memengaruhi, dan saling berkepentingan. Oleh karena ity, novesi peda kelime aspel tersebut merapakan fokus utams keperawatan Indonesis dalam proses profesionalisasi, Keadaan ini akan bisa dicapai apabila para perawat Indonesia menguasai pengelolaan keperawatan secara profesional. Pembahasan pentulis akan difokuskan pada peluang dan tantangan riset keperawatan _ di Indonesia masa depan sebagai upaya mengembangkan ilmu keperawatan dan sosialisasi tlmu keperawatan kepada profesi lain. TREN PELUANG DAN PERUBAHAN DI MASA DEPAN Pelvangriset keperawatan dimasa depanakan dapat diraih apabila kita selalu memerhatiken: (1) kemampuan untuk bersaing dengan profesi lain, (2) sesaran atau lingkup riset keperawatan yang bermanfeat untuk meningkatkan kualites dan memberikan kontribusi techadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi macy: serta (3) selaha sisp dan tanggap tersadap setiap perubshan yang terjadi di Indonesia. Berikut ini ——— ilustrasi empat unsur utama dalam memeroleh suatu pelvang, khususnye peluang ris keperawatan. Imu pengetahuan dan teknologi harus selalu menjadi bahan ees untuk merebut peluang riset di masa depan, karena adanya perubatian demografi, sosial- ekonomi, den politi. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. es Basglan 1: Tien Peneltion Keperowoton 4. Waktu pelaksenaan riset yang terbatas Pecawat pendidik mempunyai tugas yang sangat besar dalam pembelajaran di kelas dan di klinik serta kegiatan-kegiatan non pembelajaran, misalnya administrasi, oleh karena itu waktu perawat habis untuk kegialan tersebut. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Tsukamoto (1988) bahwa Indonesian nurses’ time is taken up with other work commitments, ie teaching, supervising students in clinical practice, professional duties, committee work and administration. Sekitar 99% pecawat di Jawa disibukkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut, schingga mereke tidak ‘mempunyai waktu untuk melakukan penelitian. 5. Topik rise: Keperawatan yang tidak sesual Berdasarkan hasil kajian penulis, banyak perawat yang belum memahami tentang lingkup riset keperawatan, Topik-topik yang dipilih lebih bersifat keschatan secara umum, schingga hasil yang didapatkan kurang memberikan kontribusi yang, becmakna untuk diaplikasikan dalam praktik keperawatan. ‘Masalah tersebut tentunya masih sangat supervisial untuk diambil kesimpulan secara keseluruhan, tetapi hal itu dapat memberikan gambaran singkat tentang masalah yang. dihadapi perawat berhubungan dengan riset keperawatan di Indonesia LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENDAPATKAN PELUANG RISET Identifikasi Masalah Untuk memeroleh strategi yang tepat dalam memanfaatkan peluang, kita perlu model analisis seperti melakukan analisis SWOT yaitu dengan menggunakan berba pada Gambar 3 Lopsorunng ‘aroun ‘agiest dns’ Messoh Ric Keporeetan Berdsarken Aaliss SOT aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bob 3 + Poluang con lingkup Reset Kepsrawatan di Masa Depon Tabel 3.3 Lingkup dan Topik Riset Keperawetan Maternitas LINGKUP_ TOPIK PRENATAL + Faltorfaktor yang memengaruhi ANG (Antenatal Cave): pengetahuan. sikap, dukungan suami dan faktor domografi: peritss, biaya, jarak rumah, budaye: Efektivitas breast care ANC tethadep kelancaran produksi ASI Maifeat senam Ramil dalam percepatan KALA | Pengetahuan ibu tentang deteksi din kelainan kehamilan Gengguan seksual seat trmestar Il NATAL-PASCANATAL |+ Pengaruh Komurikas| terepeutk delam peroepatan KALA| Pongaruh masaca pada daorsh punggung tethadao pengeluaran plasenta + Peran bidaniperewat pads involusi + Efektivitas penggunaen air sabun den ar hangatdalam ercepatan penyembuhan luka episiotomi BAYIBARULAHIR | + Faktor yang memengaruly ibu saat rooming in + Kemandirian iou dalam merawat beyinya: merawat tal pusat, memandiken, dan menyusut © Pengatuh senam nifas dalam involusi + Faktor yang memengaruhi bu memberkan ASI eksklusif pada bayinya + Faktor yang memengaruh ibu tetap menyusui bayinya saat afte pain pascasalin PENYAKIT Gangguan intereksi pada ibu dengan kanker ‘serviks yang mendapat tera radia + Pengatu dukungan keluarga dalam meningkathan konsep diri pada kien pascamasektomi + Hubungan rengetahuan dan sikap dalam deteksi dint melalui pemeriksaan pap smear peda wanite + Sindroma klmaitorium peda wanita menopause Pemasaran Lingkup Riset Keperawatan Unsur utama pemasaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) strategi persaingan; (2) takttk pemasaran; dan (3) nilai pemasaran. (a) Unsur Strategi Persaingan Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) Segmentasi pasar Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pemakai (konsumen) hasil riset keperawatan secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan, dan bauran pemasaran tersediri. Olch karona itu, setiap topik riset yang diajukan untuk mendapatkan dana, harus dapat memenuhi kebutuhan setiap konsumen (Kesehatan, tenaga kerja, pendidikan, PEMDA, dan lain-lain). (2) Penargetan (Targeting) Targeting adalah tindakan memilih suatu atau segmen pasar yang akan dimasuki. “Target utama dalam riset keperawatan adalah departemen keschatan, tetapi tidak menutup kemungkinan departemen lainnya sebagai strategi sosialisasi tentang, keperaivatan pada umumnya. Es Baglan 1: Ten Pensttian Keperowaran (3) Pemosisian (Positioning) Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning adalah untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk dalam benak Konsumen, Kegiatan yang perlu dilakukan edalsh bagaimana memengaruhi anggapan konsumen tentang keperavatan, schingga yang ada pada pemikiran Konsumen adalah suatu keperawatan yang lebih baik dari yang lainnya. b, Unsur Takuk Pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemaseran, yaitu: (1) Diferensiensi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi dalam berbagai aspek. Kegiatan iniadalah topik rivet keperawatan yangberbeda, yang mempunyai Kckhususan dengan topik riset profesi kesehatan lain. (2) Bauran pemas harga, dan lok: ran, yang berkaiten dengan kegiatan-kegiatan ilmiah, promosi, si yang sesuai. c. Unsur nilai pemasaran Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjedi tiga, yaitu: (1) Mere, yaitu nil melekat pada suat hasil riset. Merek tersebut jika terns disosialisasikan dan dil mendapatkan dua hal: periama, konsumen akan menerima produknya, mereka dapat merasakan manfaat dan kepuasan sesuai harapan tethadap hasil riset yang berkeitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan lola dengan baik, maka profesi keperawatan (riset keperawatan) akan yang telah dianggarkan; kedua, riset keperawatan akan memeroleh nilai atau mendapatkan peluang terus karena loyalitas pelanggan terhadap merck; yaitu efektivitas kerja dan keunggulan bersaing, (2) Pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Oleh karena riset keperawatan harus terus-menerus ditingkatkan, baik topik yang sesuai dengan pasar, kesahihannya, dan relevansinys terhadap kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan yangakan davang (3) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip setiap perawat terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam merebut peluang pasar tentang riset keperaivatan, baik secera langsung maupun tidak langsung, KESIMPULAN Singkatnya, inilah saatnya untuk memosisikan perawat sebagai peran yang penting pada lingkungan yang terus berubahs kesempatan yang ditantang akan menjadi stagnan dan tidak berguna, Perawat harus gesit dan tanggap saat menangkap kesempatan dengan visi yang jelas agar peran perawat potensial dalam membuat terobosan besar pada bidang keschatan dan kesejahteraan rakyat banya. Dengan kata lain, kita harus melakukan aktivitas sebanyak mungkin, kalau kita menginginkan sesuatu yang lebih. Untuk memeroleh peluang di era global dalam riset keperawatan, maka perawat harus mempunyai suatu keahlian dalam memprediksi terjadinya suatu perubahan dan Bob 3 + Poluang con lingkup Reset Kepsrawatan di Masa Depon ls ‘memantaatkan perubahan yang terjadi menjadi suatu peluang, Peluang untukmendapatkan dana akan dapat terwujed, jika kita mampu(1) memilih masalah/topik riset yang orisinal ddan sesvai dengan keinginan penyandang dana; (2) masalah yang dipilih harus mampu. memberikan konsep yeng baru dalam menyelesaikan masalah yang berkembangs dan (3) mempunyai mental pantang menyerah untuk terus mencoba mengusulkan proposal proposal yang lebih berkualitas DAFTAR PUSTAKA Burns & Grove. (1999). The Practice of Nursing Research. 3° ed. W.8 Saunders Company, Philadelphia. Bennis, W.G., Berlew, DE, Schein, E.H., Steele, EI. (1973). International Dynamics ~ Essays and Reading on Human Interaction. The Dorsey Press. Chitty, K.K. (1997). Professional Nursing. Concepts and challenges. 2" ed. W.B. Saunders ‘Company. Philadelphia, CHS-POKJA DEPDIKBUD Ri. (1999). Pendidikan Tinggi Keperawatan di Indonesia. Makalah seminar, DIKTI. Jakarta Hamid, A. (2000). Kedudukan dan Peran Perhimpunan Profesi Keperawatan dalam Penbinaan dan Pengembargan Pendidikan Ners di Masa Depan dan Era Kesejagatan. Seminas. Jakarta. Husin, M. (1995). Upaya Membina Sikap dar Kemampuan Profesional Perawat. Jakarta: Yayasan Universitas Pelita Harapan SILOAM Gleneagles Hospital Leddy, 8. & Pepper, J.M. (1993). Conceptual Bases of Professional Nursing. 3° edition Philadelphia: |.B. Lippincott Company. Marquis. B.L & Huston, CJ. (1998). Management Decision Making for Nurses, 124 case Studies. 3" ed. Philadelphia: }.B. Lippincott. Nursalam. (1998), The Perception and Attitude of the Indonesian Nurse Academic to Research. Unpublished Thesis for Honours Master of Nursing. University of Wollongong, NSW, Australia Nursalam. (2009). Perdekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Ist, ed. Jakarta: CN. Sagung Seto. Nursalam. (2001). Pendekatan Praktis Proses dan Dokumentasi Keperavatan, Konsep dan Praktek. Buku Diktat PSIK FK UNAIR. Tidak Diterbitkan. Surabaya Nursalam. (2002). Mantajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Buku Diktat PSIK FK UNAIR. Tidak Diterbitkan. Surab: Roemer, L., Wantu, S. & Heryanti, T. (1992). ‘Nursing Education in Indonesia? World Health Forum, 13 (49-51). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ‘Bagian 2: Masalah Penelitian dan Kercingka Konsap aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bagien 2: Mascish Penelitian den Kerangka Konsep sumber-sumber permasalahan dan temyata didapatkan 87% dari pengalaman praktik Klinik; 57% dari Literatur (kepustakaan); 45% dari interaksi dan diskusi dengan teman sejawat; 28% dari interaksi dengan murid; dan 9% dari prioritas dana. Praktik Keperawatan Praktik keperawatan harus berdasarkan pada ilmu yang diperoleh dari suatu hasil penelitian, karena praktik tersebut sangat penting untuk mengetahui sumber permasalahan (Diers, 1971, 1979; Fuller, 1982). Permasalahan atau topik riset dapat diperolch dari observasiklinik nga tersebut; review status klien; proses keperawatan; dan prosedur atau tindakan perawatan yang mungkin menimbalkan masalah atau pertanyzan dalam pelaksanaannya).Misalnya, prosedur apaksh yang bisa diberikan dalam perawatan mulut pada klien kanker mulut angan endotrakeal? Tindakan efektifapakah yang dilakukan untuk (perilaks klien dan kel om situasi krisis dan bagaimana pe atau klien dengan pema mengobati luke? Tindakan keperawatan apakah yang berhubungan dengan komunikesi Klien dengan stroke? Apakah dampak kunjungan rumah dan pelaksanaannya setelah klien pulang dari rumah sakit? Beberapa mahasiswa perewat dan perawat mengumpulkan suatu jurnal atau data ‘mengenai permasalahan yang berhubungan dengan pengalaman praktikoya (Artiman & Anderson, 1980), Mereka mencatat pengalaman, ide, dan observasinya dalam melaksanakan asuban keperawatan. Analisis dalam hal ter but sering Kali membantu penyusunan suatu pola dalam mengidentifikasi peran perawat. Mengapa pemberian asuhan keperawatan pada emosional dan spiritual klien lebih sedikit dibendingkan dengan perawatan fisik? Apakah anggota keluarga perla dilibatkan atau tidak dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien? RRUMUSAN MASALAH ATAU PERTANYAAN PENELITIAN Burns dan Grove (1998) mengemukakan lima pertanyaan yang perlu dijewab sevelum merumuskan masalah penelitian: (1) Apa yang salah atau yang perlu dipechatikan pada ini?; (2) Dimana letak kesenjangannya?; (3) Informasi apa yang dibutuhkan untuk ukan tindakan pelayanan di klinikes dan (5) situas mencar) masalah inif; (4) Perlukah me Perabakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masala torssbut? Sedangkan menurat Polit dan Hungler(1993) pertanyaan yangperlu dijawab sebelum merumuskan masalah penelitian: (1) Apakah pertanyaan penelitian ini berhubungan dengan teori atau praktik? (substansi); (2) Bagaimana pertanyaan akan bisa dijawab? (metodologis); (3) Apakah tersedia sarana dan prasarana yang memadai (practical dimensions}; dan (4) Dapatkah pertanyaan ini dijelaskan secara Konsisten yang berdasarkan pada isu etik? (ethical dimensions). Riset keperawatan terutama ditujukan pada masalah-masalah keperawatan diklinik dan komunitas atau keluarga (misalnya, sesuai 11 pola fungsi kesehatan dari Gordon; 9 pole respons kesehatan dari NANDA; dan lain-lain); masalah keporawatan pada bidang pendidikan; dan masalsh pada sistem pelayanan kesehatan lain, Pertanyaan suatu penelitian adalah sustu pernyataan yang singkat, jelas, dan interogetif, yang ditulis dalam bentule sast sekarang dan melibatkan satu atautlebih variabel. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab'5 + Ketonaka Korsep dan Hipotess Peneitian Kerangka Konsoptual dan Hipotesis Faitor penyabab enuresis primer + Ketefambatan malangnye lunge susunan sara puset (SSF), + Fakter genet | * Gangguan fdr + Stes kejwaan ‘ona fa yang aang Arg Kedar ADH dalam hibuh yang Kurang + Kelainen anatori: ukuran kandung kemih yang Kecll Pembelajaran Bladder-retention training Kapasites: een andung keri ita Tidak uta =m eteiaia Korcepunl Penawuh Biden Patents Marita ined Poribaion Kemampuan dan Enuresis pada Anak Usia Sekolah (Welica, 2007) aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lingkup Masalah Penelitian Ilmu Keperawatan "Pada bagian ini, penulis hanya ingin berfokus pada identifikasi masalah penelitian ilmu_ keperawatan. Masalah-masalah tersebut dapet digunakan sebagai stimulus bagi para encliti imu keperawatan saat menerjemahkan fakta empiis yang ade di Japangan. Penjabaran lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan akan dibagi menjadi 6 lingkup masalsh penelitian, melipati: (1) Imu Keperawatan ‘Dasac'dan! Martajernen Keperawatan, (2) Ilmu Keperawatan Anak, (3) Imu Keperawatan Meternitas, (4) mu Keperawatan ‘Medikal-Bedah dan Gawat Darurat, (5) Inu Keperawatan Kesehatan Jiwa, serta (6} Iimu Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik. ILMU KEPERAWATAN DASAR DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN Fokus masalah penelitian ilmu keperawatan dasar adalah (1) Pengembangen konsep dan. teori keperawatan; (2) Kebutuhan dasar manusia (sebab tidak terpenuhinya kebutuhan - dasar manusia) melalui pendekatan proses keperawetan, yang meliputi faktor-faltor yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan, mekanisme fisiopatobiologis, dan masaleh- masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan dasa manusia; (3) Pendidikan keperawatan; (4) Manajemen keperawatan; dan (5) Peran oxganisasi profeei (Persatuan Perawat Nasional Indonesic—PPNI). 1. Lingkup Masslah Penslitian Pengembangan Konsep dan Teori Keperawatan ‘Masalah penelitian difokuskan pada kajian teori-teori yang sudah ada dalam upaya meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan adalah suata ilmu yang berbeda dari ilmu profesi Kesehatan Iain serta kesesuaian penerapan ilmu tersebut dalam bidang keperawatan. Konsep dan teori keperawatan yang diteliti dan dikembangkan ‘bersumaber pada a. Teori adaptasi dari $.C. Roy ehatan lingkungan dari Florence Nightingale yungan antarmanusia dari H.E. Peplau aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Baio 6 * Linghue Masalah Penelitian imu Keperawetan © e, Gangguan sistem pencernaan Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lin pads tindakan berikut ink a. Memelihara kebersihan mulut b, Pemasengan NGT ¢. Melakukan bilss lambung d. Pemberian makan lewat oral/NGT/parenteral e. Memberikan huknah/gliserin/bariam enema/obat suppositoria f Mengambil usapan rekium g. Mengukur lingkar abdomen Gangguan sistem hematologi dan onkologi Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah ink a. Merawat klien untuk tindakan transfusi b. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium €. Mengambil darah untuk pemeriksaan gula darah d. Memberikan cairan melalui vena dengan jarum bersayap e. Menolong klien dengan perdarahan hidung dan gangguan pada sistem hematologi Menolong klien bayi dengan perdarahan tali pusat g. Memberikan injeksi melalui intramuskular (IM) h, Memberikan injeksi melalui intravena (IV) i, Merawat anak yang mendapat tindakan bone marrow j. Penyuluhan kepada keluarga tentang perawatan anak yang menerima tindakan kemoterapi, radiasi Kk. Perawatan heka Gangguan sistem imunitas Maanfaat, efektivitastindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah a. Melakukan uji kulit (skin test) b. Melakukan uji mantoux (mantoux test) c. Testuberkulin Gangguan sistem perkemihan Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah ini a. Mengukur asupan dan keluaran b. Pemasangan kateter ©. Mangambil urine untuk pemeriksaan melalui kateter d. Menyiapkan Klien untuk tindakan pemeriksaan BNO/VP ‘Gangguan sistem endokrin dan metabolik Manfaat, efektivitas tindakan, dan masalah-masalah lain pada tindakan di bawah ini aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Baio 6 * Linghue Masalah Penelitian imu Keperawetan a 5) Kombinasi intervensi apa yang terbaik pada klien dengan nyeri akut sctelah pembedahan 6) Apakab sifat perawat menentukaa nyert ervensinya pada Klien yang mengalami 7) Intorvensi keperawatan nonfarmakologi apa yang dapat membantu mengurangi nyeri dan kecemasan klien 8) Intervensi keperawatan apa yang paling bermanfaat dalam mengurangi nyeri selma prosedur penggantian balutan Sistem perkemihan 1) Apakah modifikasi pendidikan dan dict menghambat serangan gagal ginjal 2) Perbedaan stresor psikologi dan stresor fisiologi pada Klien hemodialisis dan dialisis peritoneal 3) Metode koping apzkah yang paling efektifatau yang lazim digunakan pada kien gagal ginjal/hemodialisis f. Sistem pencernaan 1) Metode apakah yang efekti untuk mengurangt nyert stomatitis 2) Adakah peran pengelolaan stres dan pengobatan stomatitis 3) Hubungan antara ketsatan diet, minum antasids, dan perubahen gaya hidup terhadap serangan tukak peptik 4) Peran perawat dalam membantu penyesuaian klien terhadap ostomi (misalnya hubungan sosial, seksual) 5) Pengaruh intervensi keperawatan klien hepatiiis yang mengalami isola sostal 6) Intervensi keperawatan ape yang paling baik untuk mengurangigetal yang disertai ikterus 7) Intervensi keperawatan apa yang paling baik untuk mencegah diare pada klien yang memperoleh tube feeding g. Sistem endokrin 1) Keofektifan bioya pada pemberian terapi antitiroid dan pengebatan tetap iodin ay 2) Kondisi yang paling tepat untuk penyimpanan insulin 3) Apakah penggunaan ulang spuit insulin mengontaminasi insulin dan apa efek metabolismenya bh. Sistem sensori persepsi 1) Adakah perbedaan mekanisme koping pada klien penurunan penglihatan akut dan kronis 2) Apakah klien dengan penurunan penglihatan mengalami peningkatan ristko isolasi sosial selama hospitalisasi 3) Pengetahuan klien tentang kerja obat yang memengaruhi pendengaran i, Sistem muskuloskeletal Intervensi keperawatan apa yang paling sesuai pada klien dengan frastrasi dan depresi akibat imobilisasi dan hospitalisasi yang berkepanjangan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Baio 6 * Linghue Masalah Penelitian imu Keperawetan a d. Menyusun rencana strategi untuk: menghentiken kendala terhadap pencapaian program keschatan di puskesmas. ¢, Pendekatan peran seria masyarakat secara aktif. f. Masalah penerapan proses keperawatan di komunitas (pengkajian, diagnosis, perencanaan, dan evaluasi). g. Identifikasi dan pemberdayaan sumber-sumber yangada dimasyarekat dalam konteks asuhan keperawatan komunitas. h. Penerapan model asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) kepada kelompok khusus yang ditemui di wilayah kerja asuhan keperawatan komunitas. Keluarga a. Komunikesi terapeutik setiap berhubungan dengan keluarga. Identifikast keluarga yang perlu men¢apat asuhan keperawatan Identifikasi kemampuan, kelemahan, kesemapatan, dan bahaya yang dimiliki oleh koluarga binaannya 4d. Penerapan proses keperawatan (pengkafian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi). €. Menyusun media dan strategi pendidikan kesehatan yang tepat bagi keluarga binaannya sesuai dengan masalah kesehatan. £. Memberikan pendidikan Keschotan kepade Keluarga binaannya sesuai dengan masalah keschatan g. Mendayagunakan kemampuan keluarga sebagai upaya promotif dan preventif. h, Melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan keperawatan keluarga yang telah dilakukan. Gerontik a. Identifikasi masalah-masalah kesehatan lansia di keluarga, komunitas, dan institusi layanan (depresi, ketergantungan, gangguan fisik, demensia, dll). b. Pengembangan model asihan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) kepada lansia sebagai individu yang tinggal dalam keluargas panti/institusi pelayanan kesehatan, €. Pemanfaatan sumber-sumber yang ada dimasyaraka untuk meningkatkan derajat Kesehatan lansia. DAFTAR PUSTAKA Bobak, LM & Jensen MD. (1993). Maternity & Gynecology Care. The Nurse and Family 5" ed. St. Louis: Mosby Company. Elisabeth, T.A. & Judith, M. (1988). Comununity as Cliont. Philadelphia: JB Lippincott Keliner, Norman, (1995). Pyrchiatric Nursing. 2 ed, St. Louis: Mosby Company. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Rancangan Penelitian ‘PENDAHULUAN Bab inl ket membabus tentang rancangan penelitian yang sering digunakan pada tan. Pembahasan akan difokaskan pada rancangan deskriptif’ ) penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengkaji suatu fenomena berdasarkan fakta empiris di lapangan. Sedangkan rancangan eksperimen lebih ditekankan pada pembuktian dan pengembangan model penerapan ilmu keperawatan_ i lapangan melalui suatu intervensi keperawatan dan observasi dari intervensi yang. diberikan, : Rancangan atau rancangan penelition adalah sesuata yang sangat penting dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Istilah rancangen pendlitian digunakan dalam dua hal; pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikas! permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data; dan. kedua, rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan. Rancangan juga dapat digunakan penelitisebagai petunjuk dalam perencanazn dan pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan Penclitian, Oleh Karena itu, kemampuan dalam menyeleksi dan mengimplementasiken. ‘ancangan pendlitian sangat penting untuk meningkatkan kualitas penelitian dan hasilnya akan dapat dimanfeatken. Raneangan penelitian merupaken hasil akhir dari raat tahap keputusan yang _dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagnimana sustu penelitian bisa Rancangan sangat erat dengan kerangkakonsep sebagai petunjuk perencanaan pelaksanaan suatu penelitian, Sebagai “blueprint, rancangan adalah suatu pola atau petunjuk secara umum yang dapat diaplikasikan pada beberapa penelitian, Dengan adanya permasalahan penelitian yang jelas, kerangke konsep, dan definisl varlabel yong jelas, suatu rancangan dapat digunakan sebagai gambaran tentang perencanaan penelitian secara rincidalam hal pengumpulan dan analisis data. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bob 7 + Rancangan Feneitian Pst lebih menckankan pada data faktual daripaca penyimpulan. Fenomena disajikan secara apa adanya tanpa manipulasi dan peneliti tidak mencoba menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu penelitian jenis ini tidak memerlukan adanya suatu hipotesis. Hasil penelitian deskripif sering digunakan atau dilanjutkan dengan melakukan penelitian analitik. Hubungan antarvariabel diidentifikasi untuk menggambarkan sec keseluruhan suatu peristiwa yang sedang diteliti, tetapi pengujian mengenai tipe dan tingkat hubungan bukan merupakan tujuan utama dari sustu penelition deskriptif. Cara meaghindari bias dalam suatu penulisan dilakukan dengan: (1) menghabungkan antara konsep dan operasional definis! variabel, (2) seleksi sampel dan besarnya sampel, (3) instrumen yang, valid dan reliabel, dan (4) prosedur pengambilan data dengan adanya suatu kontrol lingkungan Rancangan ini digunakan untuk menguji suatu karakteristik dari sampel (Burn & Groves, 1991: 293): Klarifikasi Pengukuran Deskripsi Interpretast variabel 1 deskripsi variabel 1 Interpretasi variebel 2 deskripsi variabel 2 Makna/Arti Peristwa variabel 8 deskripsi variebol 8 Menyusun hipotesis variebol 4 deskripsi variebel 4 Rancangan penelitian meliputi identifikasi suatu peristiwa, identifikasi variabel, serta ‘mengembangken teori dan operasional definisi dari variabel. Deskripsi variabel mampu menginterpretasi makna suatu teori yang ditemukan dan populasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Jenis rancangan pendlitian deskriptif adalah: 1) Rancangan penelitian studi kasus Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang meneakup peagkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas, atau stitus Meskipun jumlah subjck cenderung sedikit namun jumlah variabel yang ditelitisangat luas. Oleh karena itu, sangat pentinguntuk mengetahui semmua variabel yang berhubungan dengan masalah penelitian Rancangan dari suata studi kasus bergantung pada keadsan kasus namun tetap mempertimbangkan faktor penelitian waktu. Riwayat dan pola perilaku sebelumnya biasanya dikaji secara rinci, Keuntungan yang paling besar dari rancangan ini adalah pengkajian secara rinci meskipun jumlah respondennya sedikit, sehingge akan didapatkan gambaran satu unit subjek secara jelas. Misslnya, studi kasus tentang asuhan keperawatan Klien dengan infark miokard akut pada hari pertama serangan i RS. Peneliti akan mengkaji variabel yang sangat luas dari kasus di tas mulai dari menemukan masalah bio-psiko-sosio-spiritual. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bob 7 + Rancangan Feneitian 5 Rancangan Penelitian Eksperimental Penelitian cksperimental adalah suatu rancangan penelitian yang digunakan untuk ‘mencari hubungan sebab-akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas. Eksperimen merupakan rancangan penelitian yang ‘memberikan pengujian hipotesis yang paling tertata dan cermat, sedangkan pada penelitian kohort atau kasus kontrol hanya sampai pada tingkat dugaan kuat dengan landasan teori atau telaah logis yang dilakukan peneliti, AKan tetapi studi ini pada umumnya mabal dan pelaksanaanya rumit, schingga penggunaannya terbatas. Dilibat dari kemampuannya dalam mengontrol variabel-variabel penelitian, cancangan penclitian eksperimental dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) pra-eksperimental; (2) eksperimental semu; dan (3) eksperimental sungguhan, Rancangan penelitian pra-eksperimental Menurut Babbie (1999) rancangan penelitian pra-eksperimental dibedakan menjadi tiga, yaitu (a) one-shot case study; (b) onte-group pre-post test design; dan (c) static-group comparison design. 1) One-shot case study Penelitian ini dilakukan dengan melakukan intervensi/tindakan pada satu kelompok kemudian diobservasi pada variabel dependen setelah dilakukan intervensi. Misalnya, peneliti melakukon observasi pada percepatan penyembuban luka pascaoperssi (dependen) setelah dilakukan mobilisasi (independen) Sul Pra Perlakui Pase: 1 ° Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3 Keterangan < | tidak diobservasi sebelum tindakan | intarvensi (© obeorvaci estela’ intervene! bb, Rancangan pra-pascates dalam satu kelompok (One-group pra-post test design) Citi tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan sebab skibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan inter vensi, kemudian diobser vasi lagi setelah inter vensi. Misalnya, penellt mengobservasi proses involusi ibu pascasalin sebelum melakukan senam nifas, kemudian keadaan involusi uterinya diobser' ‘Subjek Porlakuan K v Waktu 2 Keterangan K : subjek (pascasalin) (©. observasi involusi uteri sebelum senam |: intorvensi (senam nifas) (1 : observasi involusi uteri sesudeh senar aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Populasi dan Sampel "Pada bab ini akan diuraiken tentang penentuan populasi, sampel, dan sampling (cara pengambilan sampel), serta penentuan jumlah sampel. Setiap penelitian harus memiliki subjek, bisaberapamanusia, hewan, barang-barang, dan ateu tumbuhan. Pada penelitian keperawatan, subjek penelitian hampirselalu menggunakan subjek manusia. POPULASI - Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manuusia;|klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, Contoh: Semua klien yang telah menjelani operasijantung di Rumah ‘Sakit (RS) Harapan Kita Surabaya. Pembagian Populas! Petbagian populasi menurut Sestroastnoro & Ismail (1995) meliputi: populasi target dan populasi terjangkau, a 4%. Populasi target Pohulasi target adalah populasi yang memenuihi kriteria sampling dan menjadi sasaran akhir penelitian. Menurut Polit & Hungler (1999) populasi target bersifat umum dan biasonya pada ponclitian Klinis dibatasi olch karakteristik demografis (meliputi jenis ‘kelamin atau usia). Misalnya, kita mempunyai kelompok populasi target pada klien_ diabetes melitus di Surabsya. b. Populasi terjangkau (Accessible Population) Populesi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh pencliti dari kelompoknya. Misalnya, semua klien diabetes melitus yong menjadi anggota Askes di Surabaya. Peneliti biasenya menjadikan sampel pada populasi target tersebut dan diharepkan dapat dipergunakan untuk ‘mewakili kelompok populasi klien diabetes melitus yang ada di Surabaya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bob 8 + Popukss don Same a laparastomi, maka subjek dengan kelainan imunologis tidak boleh diikutsertakan dalam kelompok kasus. + Terdapat keadaan yang mengganggu kemiampuan pelaksanaan, seperti subjek yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap schingga sulitditindaklanjuti + Hambstan etis + Subjek menolak berpartisipasi Penetapan kriteria sampel (inklusi dan eksklusi) diperlukan dalam upaya untuk mengendalikan veriabel penolitian yang tidak diteliti, tetapi ternyata berpengaruh terhadap variabel dependen. Sampling Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperolch sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: probability sampling dan nonprobability sampling a. Probability sampling Prinsip utama probability samplingadalah bahwa setiap subjek dalam populasimempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Setiap bagian populasi mungkin becbeda satu dengan Jainnya tetapimenyediaken populasi parameter, mempunyai kesempatan menjadi sampel yang representatif Dengan menggunakan sampling random, penelititidalc bisa memutuskan bahwa X lebih baik dari pada Y untuk penelitian. Demikian juga, peneliti tidak bisa mengikutsertakan orang yang telah dipilih sebegai subjek karena mereka tidak setuju atau tidak senang dengan subjek atau sulit untuk dilibatkan. 1) Simple random sampling Pemilihan sampel dengen cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling sederhana, Untuk mencapai sampling ini, setiap elemen diselekst secara aca. Jika sampling frame kecil, nama bisa ditulis pada secarik kertas, diletakkan di kotak, digduk, dan diambil seeara acak setelah semuanya terkumpul. Misalaya, kita mengambil sampel 30 orang dari 100 populasi yang tersedia, maka secara ack kita mengambil 30 sampel melalui lemparan dadu atau pengambilan nomor yang telah, ditulis. 2) Stratified random sampling Stratified artinya strata atau kedudukan subiek (seseorang) di masyarekat, Jenis sampling ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa variabel pada populasi yang merupakan hal yang penting untuk mencapai sampel yang representatif. Misalnya, jika kita merencanakan ada 100 sampel, peneliti mengelompokkan 25 subjek dengan tingkat pendidikan: tidak sckolab dan SD tidak tamat; dasar (SD dan SMP);SLTA; dan perguruan tinggi. Pada jenis sampling ini harus diyakinkan bahwa semua variabel yang diidentifikasi akan mewakili populasi aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional VARIABEL Definiel Vatiabel adalah perilaku atau kerakteristik taeoenne nilai beds tersadap sesuatu artis > faslitas untulepengukuran dan atau manipalas'suatu penelit ditnja dalam suatu pendlitien bersifat konkret dan secara langsung bise diukur, denyut jantung, hemoglobin, din pernapasan tiap ment. Sesuatu yang konkret tersebut. bisa diartikan sebagai suatu variabel dalam penelitian. Jenis Variabel -Jenis variabel diklasifikasikan menjadi bermacam-macam tipe untuk menjclaskan penggunaanntys dalam penelitien. Beberaps variabel dimanipulasi, yang lainnya sebagai kontrol. Beberapa variabel diidentifikesi tetapi tidak diukur dan yang leinnya diukar dengan pengukcrean sebagian. Macam-macam tipe variabelmeliputl (1) independen; (2) dependen; (3) moderator (intervening); (4) perancu (confounding); (5) kendali/kontrol; dan (6) random, (1) Variabel independen (bebas) ‘Variabel yang nilainya menentukon variabel lain, Suatu kegiatan stimulus yong, dimanipulasi oleh peneliti menciptakan swat dampak pada variabel dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diemati, dan diukur untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terkadap variabel Ixin. Dalam imu keperawatan, variabel bebas bissanya merupaken stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk memengarub| tingkah laku Klien. @) Q) ® agian & Metecolog Pension ‘Variabel dependen (terikat) ‘Veriabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul, sebagai akibat dari manipulasi yariabel-variabel Iain. Dalam ilmu tingkah laku, vorlabel cerikat adalah aspek tingkah laku yang diemal} dari suata organisme yang, dikenai stimulus. Dengan kate Jain, variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentuken ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel. bebas. Vatiabel moderator (intervening) ‘Variabel yang dapat berperan sebagai variabel bebas dan teriket. Variabel moderator (seringkali disebutsebagai variabelbebas kedus) adalah variabel yang ciangkcat untuk menentukan apakeh ia memengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dengan kata lain, variabel moderator adalah faktor yang diukur, dimanipulasi ‘atau dipilih peneliti untuk mengungkapkan apakah faktor tersebat mengubati ‘hubungan antera variabel bebas dan terilcat. jika peneliti ingin mempelajari pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y tetapi ragu-ragu apakab habungan antara_ X-dan ¥ tersebut berubah karena variabel Z, maka Z dapat dianalisis sebagai variabel moderator (bebas atau terikat). ‘Contoh: Peneliti ingin meneliti efektivitas penyuluhan Kesehatan dengen metode visual dan audio kepada Klien terhadap pengetahuan pengobatan yang diberiken. ‘Lebih lanjut peneliti curige bahwa ada klien tertentu yang lebih cocok dengan metode ‘visual sedang Klien Iainnya lebih cocok dengan metode audio. Jike klien yangcocok dengan metode visual dan audio dipisahkan, kemudian dianalisa sendiri-sendiri maka perbedaan pengetahuan pengobatan kelompok metode visual dan kelompok metode audio akan terlihat nyats. Dalam hal int karakterfstik Klien (Kecocokan metode) merapakan varisbel moderator terhadap hubungan antara variabel bebas: (metode visual dan audio) dan variabel terikat (pengetahuan pengobatan). Konsep: A____(moderator)_B. Untuk mengetahui pengaruh yang lebih jelas, biasanya dilskukan analisisjalue (path analysis). Variabel perancu (confounding) Adalah variabel yang nilainya ikut menentukan variabel baik secaralangsung maupun tidak langsung. Variabel perancu merupakan jenis variabel yang berhubungan_ (asosiasi) dengan varlabel bebas dan berhubungan dengan varisbel terlkat, tetapl bukan merupakan variabel antara, Identifikesi variabel perancu ini amt penting, arena bila tidak ia dapat membawa kita pada kesimpulan yang salah, misalnya ditemukan terdapat habungan antarvarlabel padahal sebenarnya tidak ada atau sebaliknye, tidak ditemukan hubungan entarvariabel padahal hubungan itu ada. Misalnya dalam contoh pendlitian medis (dikutip dari Sasttoasmoro dan Ismail, 11995):peneliti ingin mencari hubungan antara kebiasaan minum kopi dan kejadian penyakit jantung koroner. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah kebiasaan minum ‘Kopi dan variabel tergantungnya sdalah insiden PJK. Kebisoaan merokok dapat Bab? » Vorioibel dan Oefins| Operasional nll merupakan voriabel perancu, olch karen ia berhubungan dengan kebiasaan minum kkopi (bebas) dan berhubangan pula dengan kejadian penyakit jantung (variabel terikat). Konsep= A T B e Uji statistik yang dipilsh adalah ANOVA (analysis of variance) Cara menyingkirkan perancu: + Resriksi, menyingkirkan varlabel perencu dari setlap subjek penelitian. + Matching, proses menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok. + Rendomisasi merupakan cara efektif untuk menyingkirkan pengaruh variabel peranca, Dengan melakukan randomisasi maka variabel perancu akan terbagi secara seimbang di antara kelompok. (5) Variabel kendali (kontrol) ‘Adalah veriabel yang nilainya dikendalikan dalam penelitian (baik selurubnya ataupun sebagian saja). Tidek semua variabel di dalam svatu penelitian dapat dipelajari sekaligus dalam waktu yong sama. Beberapa di antara vatlabel tersebut harus dinetralken pengeruhnys untuk menjomin agar variabel tersebut tidak mmengganggu hubangen antara vériabol bebas dan terikat. Variabel-variabel yang pengaruhaya harus dinetralkan tersebut disebut variabel-variabel kontrol. Jadi variabel kontrol adalah faktor-faktor yang dinetralkan pengaruhnys oleh peneliti ‘Karena jika tidak demikian diduga ikut memengaruhi hubungan antara variabel ‘ebas dan terikat, Variabel kontrol berbeda dengan variabel moderator. Penetapan ‘suatu vardabel menjadi suatu varlabel moderator adalzh untuk dipelajari (dianalis's) peagaruhnya, sedangkan ponetapan suatu variabel menjadi variabel kontrol adalah untuk dinetralkan/disamekan pengaruhnya. Contohnya: Pada penelidian tentang pengaruh senem alfas pada Ibu pascasalin involusi uteri, maka paritas bisa dianggap sebagai variabel kontrol. Pengontrolan dapat dilakukan dengan (1) membatasi sampel pada ibu-ibu pascasalin dengan paritas satu saja (mengendalikan sebogian) dan (2) mengendalikan dengan analisis statistik, artinya variabel paritas dibiarken ada kemudian dikelompokken_ ‘menjadi parites 1, paritas 2, dan seterusnya. 6) Variabel random Variabel yang tanpe diduga ternyata berperan di clalam mekanisme yang sedang ‘Kita pelajari, Atau dengan Kata lain variabel yang dengan sengaja kita abaikan Keberedaennya, meskipun kita ketahui varlabel tersebut ikut berperan dalam. mekanisme tersebut. a Bagion $: Metécolog Penetion 2% z % x; xy XO (tidak diukeur) X,dalam hal ini berperan sebagai variabel acak DEFINIS! OPERASIONAL a. Perigertian ‘Ada beberapa pemahaman tentang ‘pengertian? yaitu: + Pengertian merupakan bagian dari keputusan. Di dalam ilmu Jogika merupakan uratan kedua (yaltu pengertian tentang fakta; kemudian keputusan: pernyataan benar atau tidak; dan penyimpulan: pembuktian/silogisme) «+ Pengertian mengandung espek isi dan luas. 1) [sisering disebut jaga komprehensi; semua unsur dan ciri yang termuat dalam pengertian atau realitas; 2) Lamas juga disebut sebagai ekstensi, semua realitas yang dapat dinyatakan oleh pengertian tertentu (contoh kuda: hewan), Las dapat dibagi menjadi tiga unsur, Load : + terminologi singular (menunjulckan suatu arti) © terminologi partikular (sebagian dari seluruh luas), dan + terminologi universal (menunjukkan selaruh luas). b. Definis! Definisiberasal darikata definition (latin). Ada dua macam definisi, yaitu definisi nominal dan definisi rill. Definisi nominal menerangkan arti kata; hakikl; cirl; maksud; dan kegunaen; serta asal muasal (sebab). Definisi rill menerangkan objek yang dibatasinya, terdiri dari dua unsur: unsur yang menyemakan dengan hel yang lain dan unsur yang membedaken dengan hal Jain. Bab 9 + Varlabel don Defnis| Qperasional Aturan membuat definisi: 1, Definisi harus dapat dibolak-balikkan dengan hal yang didefinisikan (luaskeduanya harus sama) Definisi tidak boleh negatif. Misal, kepuasan adalah tidak senang Apa yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam definisi. Misalnya, kepuasan adalah rasa puas yang dirasakan seseorang tethadap ....... 4. Definist dak boleh dinyetakan dalamn bahasa yang kabur (ambigious). Misalnya, kepuasan adalah rasa batin yang bersifat individual Tabel 8-1 Langkal-angkah Panyusunen Definis (Jka Defnisi Suatu Isiah Sangat Kompleks} Konsep Dimensi indikator Definisi Kepussen Perasaan senang seseorang yang berasal der perbandingan antara kasenangen terhadap aktvtas dan cuatu produk éan harapannya, Menirgkeinya encapaian kesenangan seseorang ferhedlap kepuasan suatu aktvitas yang clakukan Fersepsi 1.Kehandelan | 1. Sesuai, akuret. dan Tanggapen seseorang (pelenggant Kien, terhadep | 2.Daya tenggep | konssten eluarga, masyaraxet) terhedap ousts Kegicten pelayanan | Kepastian 2,Copat, mendenger, yang diteima dari procuser(insitust RS. 4 Empat mengatas: keluhan penciciken, di 5 Barwujud ‘8 Kayskinan, keparcayaan 4, Peduil, den perhatian 5. Penampilan fish: peralatan, materi, dan SOM Variabel yang telah didefinisikan perlu dijelaskan secara operasional, sebab seti istilah (variabel) dapat diartikan secara berbeda-beda oleh orang yang berlainan. Penelitian adalah proses komunikasi dan komunikasi memerlukan akurasi bahasa agar tidak menimbulkan perbedaan pengertian antarorang dan agar orang lain dapat mengulangi penelitian tersebut, Jadi definisi operasional dirumuskan uniuk kepentingan akurasi, Komunikasi, dan replikesi. Contoh operasional dalam penulisan definis! operasional pada skripsi dan tesis dapat dibaca pada bagian pedoman penulisan skeipsi. Ada berbagai cara untuk mendefinisikan statu variabel. Ada kalanya definisi tersobut sekedar sinonim atau konseptual. Sinonim dari suatu variabel biasanya dapat ditemukan di kemus, sedangkan definisi yang konseptual merupakan deskripsimengenai apa dan mengapa, biasanya dapat ditemukan di buku teks. Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati(diukur) itulah yang merupokan kunci definisé operasional. Dapat diamati artinya memungkinkn peneliti untuk melakukan observasiatau pengukuran secara cermat terhadap statu objek atau fenomena yang kemudian dapat divlangi lagi oleh orang lain. Sebaliknya definisi konseptual menggambarkan sesuatu berdasarkan kriteria konseptual atau hipotetik dan bukan pada ciri-ciri yang dapat diamati Contoh definisi operasional lengkap sebagaimana contoh pada pedoman skripsi dan tesis (terlampir). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 10 + Pemjusunan urnen don Pengumpulan Dato a pencliti periu menyeleksi instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan sosial budaya dari area penelitian. ‘Ada beberapa cara pengukuran yang dapat dipakai untuk melihat reliabilitas dalam pengumpulan data di bidang kedoKteran, yaitu prinsip (1) stabilitas: mempunyaikesemaan bila dilekukan berulang-ulang dalam wakeu yang berbeds; (2) ekuivalen: pengukuran. memberikan basil yang sama pada keladian yang sama; (3) homogenitas (kesamaan): instrumen yang dipergunaken harus mempunyai ii yang sams. (1) Dalam menanyakan suatis fakta/kenyataan hidup pada sasaran penelitian harus memerhatikan relevansi pertanyaan bagi responden, artinya menanyakan sesuatu. yang dikenal responden, Misalnyajikaaken menanyakan adanya mastitis pads masa ‘kala nifas pads ibu-fbu. Sangat mungkin subjek mastitis itu dikenal dengan istilah yang lain. Kalau sipenanya bertanya pernahkah ibu menderita mastitis, pasti semua ibu menjawab tidak pernah. Akan tetapi kelaupenanya menanyakan pernahkah lecet pada puting susu, sersus ibu akan menjawab pernah. : (2) Pertanyaan yang diajukan harus cukup jelas berdasarkan keriampuan responden. Ini penting mengingat tingkat: intelektualitas responden dan penanya belum tentusama. ‘Untuk itu pewawancara perlu dilatih dan disamakan interprestasi pertanysan antara peneliti dan petugas pengumpul data, sehingga petugas dapat menjelaskan secara_ rinci maksud dan tujuan pengukuran ate pengamatan pada sasaran penelitian. (3) Perlu adanya suatu penekanan atau pengulangan. Kadang-kadang peneliti/petugas. dapat meranyakan satu pertanyaan dengan lebih dari satu kali dalam waktu yang, berbeda. Jawaban responden harusnya sama walau ditanyakan pada waktu yang berbeda. Perlu sekali peneliti mengukur fakta/kenyatazn hidup berkali-kali pada waktu yang berbeda (misal mengukur tekenan darah penderita dapat dilakukan tiga hari berturut-turut tiop pagi atau diukur waktu pag, siang, dan malam),Selain itu, dapat juga orang yang mengukur yang berbeda schingga tekanan darah penderita itu diukur oleh sejumlah orang. (4) Standardisasi, Penelitimemakai ukuran atau pengematan yangsudah distandardisasi ‘keandalannya, Ini mudah dalam penelitian nonkeperawatan dan nonsosial, tetapi ‘Kurang tepat untuk penelitian keperawatan mengingat masalah keperawatan yang terjadi pada Klien lebih banyak ditemukan pada masalah-maslah Klien yang berhubungan dengan psiko-sosial-spiritual, selain juga ada fektor fisiologis. Jenisjeals Instramen "Jenis instrumen penclitian yang dapat dipergunakan pada ilmu keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi 5 bagian, yang meliputi pengukuran (1) biofisiologis; (2)observasi;_ (3) wawancara, (4) kuesioner, dan (5) skala._ Pada penyusunan instrumen penelitian tahap awal perlu dituliskan data-data tentang. karakteristik responden:umux, pekerjzan, sosial ekonomi, jenis kelamin, dan data demografi lainnya. Meskipun data tersebut tidak dianalisis, tetepiakan sangat membantn penelitijika sewaktu-waktu dibutubkan daripada harus kembali meneari responden lagi. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 10 + Penyusunan insirurnen ner Pada jenis pengukuran ini peneliti mengampulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanysan secara tertulis. Pertanyaan yang diajukan dapat juga dibedakan menjadi pertanyaan terstruktur, peneliti hanya menjawab sesuai dengan pedoman yang, sudah ditetapkan dan tidak terstruktur, yaitu subjek menjawab secara bebas tentang sejumah pertanyaan yang diajukan secara terbuka oleh peneliti, Pertanyzan dapat diajukan secara langsung kepada subjek atau disampaikan secaralisan oleh peneliti dari pertanyaan yang sudah tertulis, Hal ini dilekukan khususnya kepada subjek yang buta huruf, lanjut usia, dan subjek dengan kesulitan membaca yang lain Macam kuesioner adalah sebagai berikut: 1) Open ended questions Misal: Apa yang Anda lakukan apabils Anda diketahui terkena AIDS? 2) Closedtended questions (a) Dichotomy question Misal: Apakah Anda pernah masuk rumah sakit? (Ya () Tidak (b) Multiple choice Seberapa pentingkah bagi Anda untuk menghindari hamil pada saat sekarang ( )Sangat penting ()Penting ( )Biasa saja () Tidak penting 3) Rating question ‘Misa: Pada skala 1 sampai dengan 10, dimana 0 menandakan sangat tidak puas dan 10sangat memuaskan, bagaimanakah kepuasan tanggapan Anda terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit selama dirawat disini? ol: [z[s[«[s[e«[7[s |e] 4) Cafetaria questions Misal: Setiap orang memiliki perbedaan dalam hal penggunaan terapi estrogen- replacement pada menopause. Pernyataan di bawah ini manakeh yang mewakili peadapat Anda? (_) Estrogen-Replacement (E-R) sangat berbahaya dan harus dilarang, (J E-R mempunyai efek samping schingga memerlakan pengawasan yang ketat dalam pemakaiannya (_) Saya tidak mempunyai pendapat tentang penggunaan E-R on Pengumpulan Data La aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 10 + Penyusunan insirurnen on Pengumpulan Data is b. Kuantitatif. Data yang dikumpulkan pada penelitian kuantitatif harus disusun berdasarkan penghitungan schingga dapat dianalisis secara statistik. Sebaliknya, data pada penelitian kualitatif dapat dianalisis secara kvalitatif dan dikumpulkan berdasarkan format narasi. ©. Obstrusiveness, Pengumpulan dataharus didasarken pada kemampuan status subjek. Pengumpulan data yang diketahni olch subjek biasanya cenderung memperoleh ‘feedback yang tidak normal, Tetapi jika dilaksanakan tanpa pengetahuan subjek, maka akan berdampak tethadap masslah etika. d. Objektif. Pengumpulan data sebaiknys dilaksanakan secara objekti, sejauh mungkin menghindari unsur subjektivitas. ‘Tetapi pada penelitian sosial, pengambilan keputusan secara subjektif jauh lebih bermakna. Masalah-masalah pada Pengumpulan Data ‘Masalah-masalah yang akan dijumpai peneliti selama proses pengumpulen data sangat bervariasi, tetapi pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua sumber masalah, yaitu ‘masalah yang berasal dari subjek dan masalah dari peneliti sendiri. a. Masalah pada subjek 1) Keterbatasan jumlah subjek Peneliti mungkin menemui hambatan karena hanya sedikit jumlah subjek yang, tersedia atau mereka menolak untuk menjadi peserta. Kesalahan tersebut terjadi karena peneliti kurang dapat memprediksi jumlah subjek yang tersedia. 2) Subject mortality Subjek mungkin setuju untuk menjadi responden, akan tetapi salah dalam pengisian atoupun tidak lengkap, ataupan beberapa subjek tidak ada di tempat pada waktu wawancara yang kedua kalinya atau tidak mengembalikan daftar isian dari kuesioner atau terganggu kesehatannya sehingga dia dikeluarkan dari penelitian, Pada kesalahan ini mutlak bukan suatu kesengajaan, ‘etapi suatu insiden, Untuk tetap mempertahankan akurasi maka peneliti harus melaporkan dalam hasil penelitian tentang masalah yang dihadapl Subjek sebagai objek Peneliti pada tahap pengumpulan data ini mungkin bersifat kurang sopan ataupun menakut-nakuti schingga isian ataupun jaiaban yang diberikan tidak sesuai dengan kehendak reponden. Peneliti memperlakukan responden sebagai suatu objek dari subjek seperti halnya kita memperlakukan responden sebagai orang yang membutubkan perawatan, 4) Peagaruh dari luar Semua jawaban dari subjek dipengarubi oleh orang di sekitarnya ataupun subjek dikeluarkan dari ponolitian karena sang istri/suami pada pertengahan penditan tidak seluju menjadi responden seeara mendadak. 5) Passive resisten Tidak adanya tanggapan yang baik dari tenaga keschatan (clokter dan perawal) lain terhadap riset yang kita laksanakan, sehingga pengumpulan data yang kita aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Analisis Data Penelitian Kuantitatif ‘PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan cahapan dan berbagai macam uji statistik yang sesual pada analisis data, Analisis data merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapal tuj pokok penelitian, yaitu met 1b pertanyaan-perianyaan penelitian yang mengungkap fenomena. Data mentah yang didapat, tidak dapat menggambsrkan informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah penelitian, Statistik merupakan alat yang sering dipergunakan pada penelitian kuantitatif. Menurut Windu Purnomo (2002), salah satu fungsi statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang berjumlah sangat becar menjadi informasi yang eederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Di samping itu, uji statistik dapat membuktikan hubungan, perbedaan, atau pengaruh hasil yang diperoleh pada variabel-variebel yang diteliti, Kerena statistik akan digunakan sebagai ilmu bantu untuk menelash berbagai cabang ilmu pengetahucn, termasuk imu keperawatan, maka perlu diperhatikan beberapa kaldahnya. Kaidah yang harus diingat bahwa statistik merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijakeana pada keadaen yang tidak menentu atau ketidakpastian. Untuk membuat keputusan, statistik memberikan metode bagalmana memperolch dan menganalisis data dalam proses mengembil suatu kesimpulan berdasarkan data tersebut. "‘Tujuan mengolah data dengan statistik adalah untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dar! keglatan. praktls maupun keilmuan. Dalam bal ini, statistika berguna saat menetapkan bentuk dan banyaknya data yang diperlukan. Di samping itu, juga terlibat dalam pengummpulan, tabulasi, dan penafsiran data. _ Cirt-cil Pokok Statistik: a, Bekerja dengan angka, Statistika berhadepan dengan data kuentitatif atou data yang, dikuantifikasi. a aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 11 + Analisis Date Pensltion Kuantict 1 Rr4e-4>40 S *L__Pengumpulan des - Posisi Staistika dalam Penoltian Anolisis statistik digunakan pada data kuantitatif ateu deta yangedikuantifikesi. Sedangkan date tekstular mungkin hanya dianalisis, misalnya berdaserkan isi yang disebut dengen. content analysis, yaitu analisis data yang didasarkan pada kualitas isi berdasarkan kode/ kate Icunci yang telah ditetapkan oleh peneliti. Fenelitian yang metode analisisnya seperti tersebut dimasukkan dalam ‘Kategori metode kualitatif, Pada penelitian bidang ilmu keperawatan, metode tersebut sering dipergurakan khusesnya saat menggali pendapat masyarakat atau kien tentang sesuatu hal ‘yang berhubungan dengan penyakitnya. Pada proses kuantifikesi, data maupun variabel dapat diklasifikasikan dalam empat jenis skala pengukuran. Klasifikasi Skala Pengukuran a. Nominal. Data ditetapkan atas dasar proses penggolongan. Data tersebut hanya mempunyai sifat membedakan. Misalnya, jenis kelamin perawat laki-laki dan perempuan serta golongan darah, Angka-angka yang digunakan ini hanyalah sebagel kategor! dan tidak mempunyal makna dan tidak bisa dipergunakan untuk penghitungan cecara matematis dalam arti | lebih keci) daripada 2. -Misalnya, skor yang dituliskan untuk mempermudab dalam mengaaalisis data pada variabel pengelompokan sikap yaitu sikap positif dan negatif (nominal dikotom).

Anda mungkin juga menyukai